Anda di halaman 1dari 17

PUIS

I
1
Puisi Lama dan
Puisi Baru
Puisi Lama Bait


Terdiri atas 4 larik (pantun, syair).
Terdiri atas 2 larik (gurindam).
Jenis puisi
yang terikat
oleh Larik ●
Terdiri atas 8-12 suku kata.

berbagai ●
Memiliki sampiran dan isi (pantun).
ketentuan. Isi ●
Semuanya berupa isi (syair).

Berisi nasihat ( gurindam).

Berpola a-a-a-a (syair, gurindam).


Rima


Berpola a-b-a-b ( pantun).
Macam-Macam Puisi Lama
Pantun
• Terdiri atas 4 baris.
Bentuk-bentuk pantun :
• Pantun berkait = pantun
• Tiap baris terdiri atas
berantai atau seloka.
8-12 suku kata.
• Talibu = pantun yang
• Dua baris pertama
susunannya terdiri atas 6, 8,
disebut sampiran dan
atau 10 baris.
dua baris berikutnya
• Pantun kilat (karmina) =
disebut isi.
pantun yang terdiri atas 2
• Berima a-b-a-b.
baris, baris pertama
sampiran dan baris kedua isi.
Contoh karmina : Contoh seloka :
Ikan lele beli di pasar Cendawan berduri robekkan kain
Ambil tambang diikat sebelah
Masalah sepele jangan diumbar Pikirkan diri yang belum kawin
Adakah kumbang bersedia singgah

Ambil tambang diikat sebelah


Contoh talibun : Robek menganga si kain perca
Berlayar menuju pulau di sana Adakah kumbang bersedia singgah
Taman bunga mekar ceria
Menerjang ombak di bulan purnama
Bersama nahkoda melempar jala Robek menganga si kain perca
Agar memiliki gelar sarjana Buat tambalan kain pengganti
Belajarlah dengan giat dan seksama Taman bunga mekar ceria
Jangan lupa selalu berdoa Sudah tentukan si hari jadi
Macam-Macam Puisi Lama
Syair
• Terdiri atas 4 baris.
• Tiap baris terdiri atas
8-10 suku kata.
• Semua baris
merupakan isi.
• Berima akhir a-a-a-a.
Macam-Macam Puisi Lama
Gurindam
• Terdiri atas 2 baris. Contoh :
• Tiap baris terdiri atas 8-12 Barang siapa yang menuntut
suku kata. ilmu
• Baris pertama merupakan Tidak ada manusia yang akan
sebab, baris kedua tertipu
merupakan
jawaban/dugaan. Barang siapa yang berpegang
• Berisi nasihat. kepada Al-Quran
• Berima akhir a-a-. Pasti jiwa akan tenang tiada
kegelisahan
Puisi Baru Ciri :
1.Puisi itu banyak makna.
Jenis puisi
2.Banyak menggunakan kata-kata
yang tidak
konotasi.
erikat oleh
3.Mengutamakan keindahan kata-
aturan
kata.
apapun.
4.Disajikan dalam bentuk monolog.
5.Dibentuk dalam bait-bait atau
baris-baris yang tidak selesai,
bukan dalam bentuk paragraf.
Jenis Puisi

Naratif Lirik Deskriptif


Macam-Macam Puisi Lama
Puisi Naratif
Puisi naratif mengungkapkan cerita atau penjelasan penyair.
Macam-macam puisi naratif :
1. Balada
Berisi cerita tentang orang-orang perkasa ataupun tokoh pujaan.
Contoh : Balada Orang-Orang Tercinta oleh W. S. Rendra.
2. Romansa
Puisi naratif yang menggunakan bahasa romantik yang berisi kisah
percintaan dan diselingi perkelahian dan petualangan. Contoh : Romance
Perjalanan oleh Kirdjomuldjo.
Macam-Macam Puisi Lama
Puisi Lirik
Puisi yang berisi luapan batin individual penyairnya dengan segala macam endapan
pengalaman, sikap maupun suasana batin yang melingkupinya.
Macam-macam puisi lirik :
1. Elegi
Puisi yang mengungkapkan perasaan duka. Contoh : Elegi Jakarta oleh Asrul Sani.
2. Serenada
Ialah sajak percintaan yang dapat dinyanyikan. Kata serenada berarti nyanyian yang
tepat dilakukan saat senja. Contoh : Serenada Hitam oleh W. S. Rendra.
3. Ode
Puisi yang berisi pujaan terhadap seseorang, hal, atau keadaan. Contoh : Diponegoro
oleh Chairil Anwar.
Macam-Macam Puisi Lama
Puisi Deskriptif
Dalam puisi ini penyair bereran sebagai pemberi kesan terhadap keadaan atau
peristiwa, benda, atau suasana yang dipandang menarik baginya.
Macam-macam puisi deskriptif :
1. Satire
Puisi yang mengungkapkan perasaan ketidakpuasan penyair terhadap suatu
keadaan, tetapi dengan cara menyindir atau mengatakan sebaliknya.
2. Impresionistik
Puisi yang juga menyatakan ketidakpuasan penyair terhadap keadaan atau terhadap
diri seseorang, namun dengan cara membeberkan kepincangan atau ketidakberesan
keadaan atau orang tersebut. Kesan penyair juga dapat kita hayati dalam puisi-puisi
impresionistik yang mengungkapkan kesan (impresi) penyair terhadap suatu hal.
2.
Unsur-Unsur
Puisi
1. Unsur Intrinstik
• Diksi atau pilihan kata. Dalam membangun puisi, penyair
hendaknya memilih kata-kata dengan cermat dengan cara
mempertimbangkan makna, komposisi bunyi dalam rima dan irama,
kedudukan kata di tengah konteks kata lainnya, dan kedudukan kata
dalam puisi keseluruhan.
• Daya bayang atau imaji. Yang dimaksud dengan daya bayang atau
imaji ketika membangun puisi adalah penggunaan kata-kata yang
konkret dan khas yang dapat menimbulkan imaji visual, auditif,
maupun taktil.
• Gaya bahasa atau majas. Gaya bahasa atau majas atau bahasa
figuratif dalam puisi adalah bahasa yang digunakan penyair untuk
mengatakan sesuatu dengan cara yang tidak biasa atau menggunakan
kata-kata yang bermakna kiasan atau lambing.
• Bunyi. Bunyi dalam puisi mengacu pada digunakannya kata-
kata tertentu sehingga menimbulkan efek nuansa tertentu.
• Rima. Rima adalah persamaan bunyi atau perulangan bunyi
dalam puisi yang bertujuan untuk menimbulkan efek keindahan.
• Ritme. Ritme dalam puisi mengacu pada dinamika suara dalam
puisi agar tidak dirasa monoton bagi penikmat puisi.
• Tema. Tema dalam puisi mengacu pada ide atau gagasan pokok
yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui puisinya.
2. Unsur ekstrinsik
• Aspek historis mengacu pada unsur-unsur kesejarahan
atau gagasan yang terkandung dalam puisi.
• Aspek psikologis mengacu pada aspek kejiwaan
pengarang yang termuat dalam puisi.
• Aspek filsafat. Beberapa ahli menyatakan bahwa filsafat
berkaitan erat dengan puisi atau karya sastra keseluruhan
dan beberapa ahli lainnya menyatakan bahwa filsafat dan
karya sastra dalam hal ini puisi tidak saling terkait satu
sama lain.
• Aspek religius puisi mengacu pada tema yang umum
diangkat dalam puisi oleh pengarang.
KELOMPOK
Merida
Azmi
Faiz
Naufal
Siti
Salsa
X IPA 5

Anda mungkin juga menyukai