Anda di halaman 1dari 24

PUISI

YUK MENULIS PUISI 


Puisi adalah suatu karya sastra dengan kalimat-kalimat
indah yang cenderung mempunyai makna konotatif.
Langkah membuat puisis diawali dengan menentukan
tema.
Tema adalah pokok persoalan yang ingin
disampaikan oleh penyair, sedangkan amanat (pesan)
adalah nilai-nilai yang berkaitan dengan pokok
persoalan yang ingin disampaikan oleh penyair.
Tema dan pesan di dalam sebuah puisi tidak selalu
disampaikan secara jelas.

PENGERTIAN PUISI
Aku Ingin - Sapardi Djoko Damono

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana


dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana


dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
Baris disebut juga larik. Dalam setiap baris
bisa terdiri dari satu kata saja, beberapa kata
yang membentuk frasa, atau bisa juga berupa
kalimat.
RIMA
BARIS
Rima adalah jajaran
BAIT bunyi yang berulang pada
akhir baris sajak dan
Bait adalah bagian yang terdiri dari beberapa
baris yang tersusun harmonis, menyerupai
larik sajak yang
pengertian paragraf dalam sastra atau tulisan berdekatan.
bebas.
BARIS
Fermentasi asa (baris 1)

Mengharap sempurna (baris 2)

Bentuk utuh nan konyol (baris 3)

Rasa, karsa tempe (baris 4)

Pembungkus yang berjasa (baris 1)

Penuh kisah bertulis duka lara (baris 2)

Dibuang tanpa dibaca (baris 3)


BAIT TITLE
Wahai muda, kenali dirimu 01
Ialah perahu tamsil hidupmu
Tiadalah berapa lama hidupmu TITLE
Ke akhirat jua kekal hidupmu 02
—- bait 1——
Hai muda arif budiman TITLE
Hasilkan kemudi dengan pedoman 03
Alat perahumu jua kerjakan
Itulah jalan membetuli insan
—- bait 2——
FUNGSI BAIT DALAM PUISI
TITLE
Untuk memisahkan topik satu dengan topik lainnya
01
Bait memiliki fungsi yang sama dengan jenis paragraf berdasarkan
letak kalimat utama dalam karangan.
TITLE
Setiap bait di dalam puisi memiliki konsep masing-masing yang 02
tersaji dalam tujuan yang unik.
TITLE
Setiap bait dapat tersusun dari baris-baris yang berima maupun tidak
berima. 03
Jumlah bait dalam puisi lama terikat oleh kaidah-kaidah yang telah
ditetapkan sedangkan dalam puisi baru jumlahnya bebas dan tidak
dibatasi.
CONTOH
RIMA Dahulu aku pernah memiliki sebuah boneka
Wajahnya sangat cantik jelita
Pipinya pun merah merona
Lalu, aku beri dia nama Elena

Tolong menolong umpama jari


Bantu membantu setiap hari
Bekerja selalu berlima diri
Itulah semisal Tuhan memberi
PUISI LAMA
Puisi yang memiliki berbagai aturan yang harus
diikuti berkaitan dengan jumlah kata dalam 1 baris,
jumlah baris dalam 1 bait, jumlah suku kata, dan
rima. Serta penciptanya tidak diketahui (anonim).
Biasanya disampaikan secara lisan dari mulut ke
mulut.

Contoh: Pantun, Karmina, Mantra, Syair, Gurindam, Seloka, Talibun


1. PANTUN
1. Terdiri dari 4 baris CONTOH:
2. Tiap baris terdiri dari 9-10 kata Burung Beo terbang tinggi
3. Dua baris pertama disebut sampiran, Berpapasan dengan Kenari
sementara dua baris berikutnya disebut Berusahalah sekuat tenaga
isi pantun Agar semua doa jadi nyata
4. Bersajak a-b-a-b
CONTOH:
2. KARMINA Dahulu beras sekarang ketupat
Orang pemerat tersiksa di akhirat

Disebut juga Pantun dua seuntai


1. Karmina terdiri dari 2 baris Buah durian tajam berduri

2. Karmina bersajak a-a atau b-b Baca Al Quran tenangkan hati

3. Baris pertama disebut sampiran baris kedua disebut


isi Tari saman indah gerakannya

4. Setiap baris pada karmina terdiri dari 8-12 suku Tanda iman lapang dadanya

kata atau 4 suku kata


dan di antara sampiran serta isi tidak ada hubungan Ikan kakap makan kepompong

dengan yang lainnya Banyak cakap suka bohong

5. Terkandung dua hal yang bertentangan, yakni


rayuan maupun perintah Air panas di dalam panci
Kurang pantas memuji diri

Kucing garong kucing betina


Kalau bohong masuk neraka
3. MANTRA CONTOH:
Mantra merupakan satu-satunya puisi lama yang
setiap ucapannya dianggap memiliki kekuatan
gaib/magis untuk keperluan ritual ataupun Assalamualaikum putri satulung bersar

pengobatan. Selain itu, mantra juga tidak memiliki Yang beralun berilir simayang
ciri-ciri khusus. Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Mantra merupakan salah satu bentuk dari sastra lisan Aku membawa sadap gading
yang sampai saat ini digunakan dan dilestrarikan di Akan membasuh mukamu
masyarakat. Adanya tradisi lisan masih eksis dan
Gelang-gelang si gali-gali
hidup di masyarakat tidak terlepas dari adanya
malukut kepala padi
dukungan tradisi penuturan lisan.
Air susu keruh asalmu jadi
aku sapa tidak berbunyi
CONTOH:
4. SYAIR Inilah gerangan suatu madah
mengarangkan syair terlalu indah,
1. Terdiri dari empat baris untuk setiap baitnya membetuli jalan tempat berpindah,
2. Terdiri dari bait-bait yang bermakna isi
di sanalah i’tikat diperbetuli sudah
3. Jumlah kata setiap baris tetap biasanya ada 4-5 kata
4. Jumlah suku kata dalam setiap baris terdiri atas 8-12
suku kata Wahai muda kenali dirimu,
5. Mempunyai rima yang tetap a-a-a-a atau a-b-a-b ialah perahu tamsil tubuhmu,
6. Menggunakan bahasa kiasan tiadalah berapa lama hidupmu,
ke akhirat jua kekal hidupmu

Dengarlah wahai para siswa


Bersemangatlah belajar di waktu muda
Ilmu tiada pernah habis ditimba
Sebagai bekal dimasa tua
5. GURINDAM CONTOH:

1. Gurindam terdiri dari dua baris tiap baitnya.


2. Tiap baris memiliki jumlah kata sekitar 10-14 kata. Cari olehmu akan kawan,
3. Tiap baris memiliki hubungan sebab akibat. Pilih segala orang yang setiawan.
4. Tiap baris memiliki rima atau bersajak A-A, B-B, C-
Baik-baik memilih kawan,
C, dan seterusnya.
Salah-salah bisa jadi lawan.
5. Isi atau maksud dari gurindam ada pada baris kedua.
6. Isi gurindam biasanya berupa nasehat-nasehat, filosofi Cari olehmu akan sahabat,
hidup atau kata-kata mutiara. Yang boleh dijadikan obat.
Sebelum berbicara pikir dahulu,
Agar tidak melukai hati temanmu.
6. SELOKA CONTOH:

Seloka adalah jenis puisi lama yang berisikan


perumpamaan atau kiasan untuk menyindir maupun Untuk apa punya belati
bergurau. Seloka biasanya ditulis dalam bentuk pantun
Jika tak pernah jua diasah
maupun syair.
Untuk apa beranak istri
1. Dalam 1 bait terdiri dari 4 baris atau lebih.
Mempunyai sajak a-b-a-b. Jika tak pernah dikasih nafkah
2. Pada baris ke-1 dan baris ke-2 adalah sampiran,
sedangkan pada baris ke-3 dan ke-4 merupakan isi. Jika tak pernah jua diasah
3. Setiap baris terdiri atas 4 suku kata. Si belati pun akan menumpul
4. Memiliki rangkaian pantun yang saling sambung Jika tak pernah dikasih nafkah
menyambung.
Nanti dapur pun takkan mengepul
7. TALIBUN CONTOH:
1. Talibun memiliki jumlah baris yang genap yang terdiri nak orang di Padag Tarap
dari isi dan sampiran. Jika talibun terdiri dari 6 baris, maka 3 pergi berjalan ke kebun bunga
baris pertama disebut juga dengan sampiran dan 3 baris
hendak ke pekan hari telah senja
selanjutnya merupakan isi.
2. Bersajak abc-abc, abcd-abcd, dan abcde-abcde, dan Di sana sirih kami kerekap

seterusnya. meskipun daunnya serupa


3. Tiap baris terdiri dari 8 hingga 12 kata. namun rasanya berlain jua
4. Gaya bahasa yang digunakan luas dan menekankan pada
bahas pengulangan yang berima. Melihat sapi di siang hari
5. Isinya menjelaskan tentang suatu perkara Sapi betina bukan sapi jantan
Berwarna putih bukannya hitam
Janganlah engkau menyombongkan diri
Di depan para tamu undangan
Karena itu perbuatan jahanam
PUISI
MODERN
Bentuk puisi tidak lagi terikat oleh kaidah atau aturan jumlah baris, bait
maupun rima

Penulisnya sudah diketahui

Puisi modern muncul pada angkatan 45 yang dipelopori oleh Chairil


Anwar
HUJAN BULAN JUNI AKU
Chairil Anwar
Sapardi Djoko Damono
Kalau sampai waktuku
tak ada yang lebih tabah ‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu
dari hujan bulan Juni Tidak juga kau
dirahasiakannya rintik rindunya Tak perlu sedu sedan itu
kepada pohon berbunga itu Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan Juni Biar peluru menembus kulitku
dihapusnya jejak-jejak kakinya Aku tetap meradang menerjang
yang ragu-ragu di jalan itu Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan Juni Hingga hilang pedih peri
dibiarkannya yang tak terucapkan Dan aku akan lebih tidak perduli
diserap akar pohon bunga itu Aku mau hidup seribu tahun lagi
STRUKTUR FISIK
KATA KONKRET

DIKSI PENGIMAJIAN
Konkret berarti nyata atau
berwujud. Menggambarkan
objek yang terlihat oleh mata Rangkaian kata yang mampu
Pilihan kata yang tepat dan selaras dan bisa dirasakan panca indera
untuk mengekspresikan gagasan menggugah pengindraan melalui
dan perasaan yang penuh makna. penglihatan, pendengaran, dan
perasaan
BAHASA FIGURATIF

BAHASA FIGURATIF TIPOGRAFI


contoh gaya bahasa:
personifikasi, simile, alerogi, Tipografi disebut juga
Penggunaan gaya bahasa dalam perwajahan puisi. Tipografi
puisi untuk menambah kesan meetafora, hiperbola, ironi
mencakup tata letak kata,
lebih indah, efek lebih kaya, dan pengaturan baris, hingga
efektif. Serta membantu penyair pemakaian huruf kapital yang
untuk memperjelas makna tidak selalu diawal baris
01 IMAJI VISUAL/PENGLIHATAN
Rangkaian kata yang akan membangkitkan indra
PENGIMAJIA penglihatan, seakan-akan objek dapat dilihat

N 02 IMAJI AUDITIF/ PENDENGARAN


Rangkaian kata yang berhubungan dengan indra
pendengaran, seolah-olah objek dapat didengar oleh
pembaca

03 IMAJI TAKTIL/ PERASAAN


Rangkaian kata yang dapat mempengaruhi perasaan
pembaca
CONTOH TIPOGRAFI
STRUKTUR BATIN
TEMA PERASAAN
PENYAIR
Gagasan pokok yang dikemukakan penyair Berkaitan dengan perasaan yang dengan
suasana penyair yang dapat diekspresikan
melalui puisi

NADA DAN PESAN


SUASANA
Nada adalah sikap penyair suasana
Kesan yang ditangkap penikmat puisi
penikmat karyanya. Suasana adalah efek
setelah membacanya
yang ditimbulkan pada perasaan pembaca
…THANK
YOU…

Anda mungkin juga menyukai