Anda di halaman 1dari 7

Pengertian Talibun

Talibun adalah pantun juga, murni pantun atau disebut juga pantun talibun. Beda talibun dengan pantun
biasa adalah dalam jumlah baris saja. Bila pantun biasa terdiri dari 4 (empat) baris. Maka talibun
(pantun talibun) terdiri lebih dari 4 (empat) baris, yang penting jumlah barisnya tetap genap, yaitu
enam, depalan, sepuluh, dan duabelas. Kebanyakan talibun yang populer adalah enam dan delapan
baris.
Talibun yang terdiri dari enam baris, maka baris-baris tersebut terdiri dari tiga baris pertama adalah
sampiran, sedangkan yang tiga baris berikutnya adalah isi pantun. Bila talibun terdiri dari delapan
baris, maka empat baris diatas merupakan sampiran, sedangkan yang empat baris dibawah adalah isi
pantun. Begitulah seterusnya untuk yang sepuluh dan duabelas baris.
Object 1

Ciri Pantun Talibun yang baik dan kuat


Disamping memperhatikan jumlah baris dan sajaknya, untuk membuat pantun talibun yang baik dan
kuat, perlu diperhatikan pula hal-hal berikut:
Memperhatikan jumlah suku katanya. Bila suku kata pada kalimat baris pertama (sampiran baris
pertama) sembilan suku kata, maka sampiran kedua dan kalimat isi pantun pada baris ketiga dan
keempat, hendaklah sembilan suku kata juga. Paling tida berselisih satu suku kata, bisa delapan
atau sepuluh. Bila kalimat pada sampiran pertama berjumlah duabelas suku kata, maka kalimat
pada sampiran kedua, ketiga dan keempat pada isi pantun hendaklah duabelas juga, atau paling
tidak sebelas atau tigabelas suku kata.
Antara kalimat sampiran pertama dengan kalimat sampiran kedua, ketiga dan seterusnya
hendaknya mempunyai hubungan, paling tidak jangan sampai bertolak belakang sama sekali.
Usahakan setiap kata yang ada ada dalam kalimat sampiran maupun dalam kalimat isi pantun
sebanyak mungkin terdapat kata bersanjak sama.
Sampiran adalah hanya perumpamaan sebagai kalimat pembantu pengarah kepada isi, usahakan
kalimat sampiran itu perumpamaannya kepada alam dan lingkungan sekitar yang nyata dan
masuk akal.

Contoh Pantun Talibun


Penakik pisau seraut
ambil galah batang lintabung
selodang ambilkan niru
yang setetes jadikan laut
yang sekepal jadikan gunung
alam terkembang jadian guru

Setinggi-tinggi melanting
membumbung ke awang-awang
baliknya ke tanah jua
sehabis dahan dengan ranting
dikupas di kulit batang
teras pengubar barulah nyata

Tukang kayu mengerat paku


paku dikerat kain kasa
kain kasa pasang di papan
papan untuk pijakan lantai
meski berbeda-beda suku
juga berbeda-beda bahasa
yang penting kaga persatuan
agar hidup tenang dan damai.

Kelu paku kacang belimbing


tempurung lenggang-lenggangkan
dibawa orang ke Seruasa
bawa serta dengan sayaknya
anak dipangku kemenakan dibimbing
orang kampung dipertenggangkan
jaga kampung jangan binasa
jaga serta adat dan agamanya

Pantun Berkait
Pantun ialah puisi lama yang terikat oleh syarat-syarat tertentu (jumlah baris, jumlah suku kata, kata,
persajakan, dan isi).

Ciri-ciri pantun Berkait:


a. Pantun terdiri dari sejumlah baris yang selalu genap yang merupakan satu kesatuan yang
disebut bait/kuplet.
b. Setiap baris terdiri dari empat kata yang dibentuk dari 8-12 suku kata (umumnya 10 suku
kata).
c. Separoh bait pertama merupakan sampiran (persiapan memasuki isi pantun), separoh bait
berikutnya merupakan isi (yang mau disampaikan).
d. Persajakan antara sampiran dan isi selalu paralel (ab-ab atau abc-abc atau abcd-abcd atau aaaa)
e. Beralun dua
Berdasarkan bentuk/jumlah baris tiap bait, pantun dibedakan menjadi
a. Pantun biasa, yaitu pantun yang terdiri dari empat baris tiap bait.
b. Pantun kilat/karmina, yiatu pantun yang hanya tersusun atas dua baris.
c. Pantun berkait, yiatu pantun yang tersusun secara berangkai, saling mengkait antara bait
pertama dan bait berikutnya.
d. Talibun, yaitu pantun yang terdiri lebih dari empat baris tetapi selalu genap jumlahnya,
separoh merupakan sampiran, dan separho lainnya merupakan isi.
e. Seloka, yaitu pantun yang terdiri dali empat baris sebait tetapi persajakannya datar (aaaa).

Contoh Pantun Berkait :


Lurus jalan ke Payakumbuh,
Kayu jati bertimbal jalan
Di mana hati tak kan rusuh,
Ibu mati bapak berjalan
Kayu jati bertimbal jalan,
Turun angin patahlah dahan
Ibu mati bapak berjalan,
Ke mana untung diserahkan

Gurindam
KatagurindamberasaldaribahasaTamil(India).
Pengertiangurindamadalahkaryasastraberbentukpuisiduaseuntaiyangberimaaa.Meskipun
terbentukdalamdualarik,sebenarnyagurindammerupakansatukalimat(dalamhalinibiasanya
berupakalimatmajemukdenganhubungansepertisebabakibatatausyarathasil).Larikpertama
syarat,sedangkanlarikkeduajawabnya.
Padaumumnyagurindamdibuatberbaitbaitdenganisibersifatnasihat,miripdenganpepatahatau
peribahasa.Sebenarnyagurindammerupakansatukalimat(dalamhalinibiasanyaberupakalimat).

Ciricirigurindam:
a.setiapbaitterdiriatasdualarik
b.jumlahsukukatadalamsetiaplarikantara1014
c.bersajakaa
d.hubunganlarik1dan2membentukkalimatmajemukyangbiasanyabersifatsebabakibat.
Dahulu(sepertihalnyapantun,talibun,karmina,danbidal)gurindamdibuatolehorangyangtak
dikenal(anonim).AdasatugurindamyangdahulusangatterkenalkaryaRajaAliHaji,yakni
Gurindam12yangterdiriatas12pasal.BerikutsebagiandaripasalpertamadariGurindam12tersebut.
SelebihnyabacalahGurindam12dalambukuPuisiLamakaryaSutanTakdirAlisyahbana.
Contoh1:
Barangsiapatiadamemegangagama,
sekalikalitiadabolehdibilangkannama,
Barangsiapamengenalyangempat,
makadiaitulahorangyangmarifat.
Cariolehmusahabat,
yangbolehdijadikanobat.
Barangsiapamengenaldiri,
makatelahmengenalTuhanyangbahri.
Hendaklahmemegangamanat,
buanglahkhianat.
Tahupekerjaantakbaik,tetapidikerjakan,
bukannyamanusiaitulahsetan.
Contoh2:
Kurangfikir,kurangsiasat,
tentudirimukelaktersesat.
Fikirdahulusebelumberkata,
supayaterelaksilangsengketa.
Siapamenggemarisilangsengketa,
kelaknyapastiberdukacita.

Syair
Syair adalah salah satu puisi lama. Syair berasal dari Persia, dan dibawa masuk ke Nusantara bersama
dengan masuknya Islam ke Indonesia. Kata atau istilah Syair berasal dari bahasa arab yaitu Syi'ir atau
Syu'ur yang berarti "perasaan yang menyadari", kemudian kata Syu'ur berkembang menjadi Syi'ru yang
berarti puisi dalam pengetahuan umum.
Dalam perkembangannya syair tersebut mengalami perubahan dan modifikasi
sehingga menjadi khas Melayu, tidak lagi mengacu pada tradisi sastra syair
negeri Arab.Penyair yang berperan besar dalam membentuk syair khas Melayu
adalah Hamzah Fansuri dengan karyanya, antara lain:
Syair Perahu, Syair Burung Pingai, Syair Dagang, dan Syair Sidang Fakir.

Ciri-ciri syair antara lain :


1. Setiap bait terdiri dari empat baris.
2. Setiap baris terdiri atas 8-14 suku kata.
3. Bersajak a-a-a-a.
4. Semua baris adalah isi.
5. Bahasanya biasanya kiasan.
Menurut isinya, syair dapat dibagi menjadi lima golongan, sebagai berikut :
A. Syair Panji
Syair Panji menceritakan tentang keaadaan yang terjadi dalam istana dan
keadaan orang-orang yang berasal dari isana. Contoh syair panji adalah Syair Ken
Tambuhan yang menceritakan tentang seorang putri bernama Ken Tambuhan
yang dijadikan persembahan kepada Sang Ratu Kauripan.
B. Syair Romantis
Syair Romantis berisi tentang percintaan yang biasanya terdapat pada cerita
alipur laram hikayat, maupun cerita rakyat. Contoh syair romantis yakni Syair
Bidasari yang menceritakan tentang seorang putri raja yang telah dibuang
ibunya. Setelah beberapa lama ia dicari Putra Bangsawan (saudaranya) untuk
bertemu dengan ibunya, Pertemuan pun terjadi dan akhirnya Bidasari memaafkan
ibunya, yang telah membuang dirinya.
C. Syair Kiasan
Syair Kiasan berisi tentang percintaan ikan, burung, bunga atau buah-buahan.
Percintaan tersebut merupakan kiasan atau sindiran terhadap peristiwa tertentu.
Contoh syair kiasan adalah Syair Burung Pungguk yang isinya menceritakan
tentang percintaan yang gagal akibat perbedaan pangkat, atau seperti
perumpamaan "seperti pungguk merindukan bulan"
D. Syair Sejarah
Syair Sejarah adalah syair yang berdasarkan peristiwa sejarah. Sebagian besar
syair sejarah berisi tentang peperangan. Contoh syair sejarah adalah Syair Perang
Mangkasar (dahulu bernama Syair Sipelman), berisi tentang perang antara orangorang Makassar dengan Belanda.
E. Syair Agama
Syair Agama merupakan syair terpenting.Syair agama dibagi menjadi empat
yaitu: (a) syair sufi, (b) syair tentang ajaran Islam, (c) syair riwayatcerita nabi, dan
(d) syair nasihat.
Perlu kita ketahui, setiap syair pasti mengandung pesan tertentu. Pesan tersebut
dapat kita simpulkan setelah memahami isi sebuah syair.
Contoh syair agama : Syair Perahu, Syair Dagang (banyak yg bilang karangan
Hamzah Fansuri, tapi para ahli membantahnya), Syair Kiamat, Bahr An-Nisa, Syair

Takbir Mimpi, Syair Raksi

Contoh Syair sebagai berikut:


Syair Abdul Muluk
Berhentilah kisah raja Hindustan,
Tersebutlah pula suatu perkataan
Abdul Hamit syah padaku sultan,
Duduklah baginda bersuka-sukaan.
Abdul Muluk putra baginda,
Besarlah sudah bangsawan muda,
Cantik majelis usulnya syahdam
Tiga belas tahun umurnya ada.
Paras elok amat sempurna,
Petah menjelis bijak laksana,
Memberi hati bimbang gulana,
Kasih kepadanya mulya dan hina
Tema : "Syair Abdul Muluk" adalah kisah putra raja yang bijak. Pesan atau amanat
hendaklah kita menjadi orang yang bijak dan baik budi agar dicintai sesama. Syair
ini termasuk Syair Panji

TUGAS BAHASA INDONESIA

Nama kelompok : Dewi Shinta


Nur Rahmani. H

Anda mungkin juga menyukai