2023/2024
A. Pendahuluan
Menulis adalah kegiatan menuangkan ide, gaagasan, pikiran, perasaan dalam bahasa tulis untuk dapat dikomunikasikan pada orang lain. Untuk
mengungkapkan perasaan dan ekspresi diri, menulis puisi dan menulis cerpen dapat dijadikan sebuah alat untuk menggambarkan perasaaan seseorang
bahkan lebih jauh lagi puisi dan juga cerpen dapat membantu seseorang untuk menggambarkan kondisi sosial, budaya religi tertentu.
Dengan menuliskan puisi ataupun cerpen pun seseorang dapat memberikan pesan-pesan terkait fenomena yang muncul di masyarakat
meskipun tidak tersampaikan secara langsung karena untuk memahami sebuah puisi ataupun karya sastra berbentuk prosa seperti cerpen terkadang
memerlukan analisa dan pemahaman mendalam sehingga pesan yang disampaikan dalam karya sastra tersebut dapat dipahami dengan sangat jelas dan
baik.
Perkembangan puisi juga karya sastra lainnya seperti cerpen saat ini jika dilihat sudah sedikit mengalami perubahan. Karya sastra yang muncul
di era sekarang ini lebih banyak berfokus pada karya sastra-karya sastra yang popular sehingga perlu adanya sosialisasi-sosialisasi terkait dengan
karya sastra puisi atau cerpen yang berisi pesan-pesan yang spesifik dalam penulisan-penulisan karya sastra tersebut.
Hal ini nantinya karya sastra berupa puisi maupun cerpen terus mengalami perkembangan-perkembangan yang baik. Seperti yang sudah
dijelaskan sebelumnya bahwa menulis puisi ataupun cerpen sebagai suatu karya sastra tentu saja dapat memberikan jalan bagi para penulisnya untuk
menyampaikan isu-isu sosial, budaya bahkan isu-isu terkait dengan agama di mana karya sastra ini dapat menjadi alat penyampai pendapat dan ide
bagi setiap orang.
Anak-anak muda dan kaum milenials saat ini perlu diberikan sedikit motivasi dan petunjuk untuk menyalurkan ide dan mengekspresikan
pemikirannya terhadap sesuatu dengan menulis karya sastra khususnya agar segala sesuatu yang disampaikan tidak hanya mengena pada khalayak
tetapi secara estetis dapat dinikmati oleh masyarakat luas.
Maka dari itu, terbitlah bidang Pena Spater dalam magang pengembangan prestasi di SMPK Frater maumere guna merekrut peserta didik yang
sudah mempunyai dasar kemampuan dalam menulis puisi maupun cerpen sehingga menjadi patokan dalam mengikuti perlombaan Cipta Puisi dan
Cerpen pada tingkat kabupaten, provinsi, hingga nasional.
B. Pelaksanaan
I. Identifikasi bakat
1. Seleksi awal : Melakukan seleksi siswa berbakat dalam bidang menulis dari berbagai tingkat kelas. Seleksi dapat dilakukan melalui uji
keterampilan dalam menulis, kemampuan berimajinasi dan pemahaman dasar dalam menulis.
2. Penilaian potensi : Mengidentifikasi siswa yang memiliki potensi dan minat lebih dalam menulis. Hal ini melibatkan analisis keterampilan
dalam merangkai kata dan kemampuan dalam berpikir.
V. Pembinaan karakter
1. Etika menulis : Sesuai dengan aturan kaidah kebahasaan yang tepat.
2. Kegigihan dan disiplin : Membangun mental siswa melalui disiplin diri dan semangat berjuang dalam menghasilkan karya puisi dan
cerpen.
C. Persiapan Materi
A. Puisi
a. Pengertian
Puisi merupakan bentuk karya sastra yang terkait oleh bentuk , irama dan rima. Puisi lebih memusatkan isi daripada
kulit luarnya. Sehingga kata-kata yang dipilih untuk membuat puisi adalah kata-kata yang singkat, padat dan syarat akan
makna.
Menurut Tangsoe Tjahjono dalam bukunya “Membidik Bumi Puisi”. Puisi diartikan sebagai pembangun,
pembentuk, atau pembuat. Karena pada dasarnya menulis sebuah puisi berarti membangun, membuat sebuah dunia baru
baik secara lahir ataupun batin.
Menurut KBBI, puisi merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan
larik dan bait. Puisi juga dapat diartikan gubahan bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga
mempertajam kesadaran seseorang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat pentaan bayi, irama,
dan makna puisi.
b. Jenis Puisi
Puisi dibagi menjadi dua yaitu puisi lama dan puisi baru sebagai berikut:
1) Puisi Lama
Puisi lama adalah puisi yang masih terikat oleh aturan-aturan yaitu sebagai berikut:
a) Bidal
Bidal merupakan kalimat-kalimat singkat yang mengandung suatu pengertian, sindiran dan tangisan bagi ahli sastra.
Contoh :
Ada budi ada talas, ada budi ada balas
Ikan sepat ikan gabus, makin cepat makin bagus.
b) Mantra
Mantra adalah ucapan-ucapan yang dianggap mempunyai kekuatan tenaga gaib yang biasa dipakai oleh pawing atau dukun.
Contoh :
Mantra untuk mengobati orang dari pengaruh makhluk halus, sihir, dan sejenisnya.
c) Syair
Syair adalah puisi yang bersumber dari Arab dengan cirri tiap bait 4 baris yang bersajak a-a-a-a dengan berisi nasihat, cerita
ataupun lukisan tentang keadaan alam.
Contoh :
Berpikirlah secara sehat
Berucap tentang taubat dan sholawat
Berkarya dalam hidup dan manfaat
Berprasangka yang baik dan tepat
d) Pantun
Pantun adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, yang setiap bait terdiri dari 4 baris, dan di tiap baris terdiri dari 8-12 suku
kata, 2 baris awal sebagai sampiran, sedangkan untuk 2 baris berikutnya sebagai isi. Pembagian pantun menurut isinya terdiri atas
pantun anak, muda-mudi, agama/nasihat, teka-teki, dan jenaka.
Contoh:
Sungguh elok emas pertama
Lagi elok intan baiduri
Sungguh elok budi bahasa
Jika dihias akhlaq terpuji.
e) Gurindam
Gurindam adalah puisi yang mana dari tiap bait terdiri 2 baris. Memiliki sajak a-a dan juga berisikan nasihat.
Contoh :
Barang siapa tiada memegang agama (a)
Sekali-kali tiada boleh dibilnagkan nama (a)
f) Seloka
Seloka merupakan pantun yang berkait yaitu puisi yang terdiri atas beberapa bait dan baris. Baris-baris pada bait yang satu diulang
pada bait berikutnya.
Contoh:
Sudah bertemu kasih saying
Duduk terkurung malam siang
Hingga setapak tiada renggang
Tulang sendi habis terguncang
g) Talibun
Talibun adalah pantun genap yang di setiap barisnya terdiri dari 6, 8, ataupun 10 baris.
Contoh :
Pasang wajah muka memelas
Orang sekitar sampai kesal
Hingga semua berpaling muka
Tuntutlah ilmu dengan ikhlas
Agar kelak tak menyesal
Siap menghadapi tantangan dunia
h) Karmina
Karmina adalah pantun kilat misalnya pantun tetapi pendek. Karmina disebut juga pantun kilat.
Contoh:
Tempe tahu dari kedelai
Jadi orang janganlah lalai
2) Puisi Baru
Puisi baru adalah puisi yang tidak terikat lagi oleh aturan yang mana bentuknya lebih bebas daripada puisi lama dalam segi jumlah baris, suku
kata, maupun rima.
Selain bentuk-bentuk puisi di atas, pada puisi baru juga terdapat satu bentuk puisi yang l ain, yaitu soneta.
c. Unsur Puisi
Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik puisi adalah unsur-unsur yang berasal dari dalam naskah puisi tersebut. Adapun unsur-unsur intrinsic suatu puisi meliputi :
a. Tema (sense) adalah gagasan utama dari puisi baik yang tersirat maupun tersurat.
b. Tipografi disebut juga ukiran bentuk puisi. Tipografi adalah tatanan larik, bait, kalimat, frase, kata dan bunyi untuk menghasilkan suatu
bentuk fisik yang mampu mendukung isi, rasa dan suasana.
c. Amanat (intention) atau pesan adalah sesuatu yang ingin disampaikan penyair melalui karyanya.
d. Nada (tone), yaitu sikap pemyair terhadap pembacanya misalnya sikap rendah hati, menggurui, mendikte, persuasif, dan lain-lain.
e. Rasa atau emosional adalah sentuhan perasaan penulisnya dalam bentuk kepuasan, keheranan, kesedihan, kemarahan atau yang lain.
f. Perasaan (feeling) adalah sikap pengarang terhadap tema (subjek matter) dalam puisinya, misalnya simpatik, konsisten, senang, esdih,
kecewa, dan lain-lain.
g. Kata konkret (imajinasi) adalah penggunaan kata-kata yang tepat (diksi yang baik) atau bermakna denotasi oleh penyair.
h. Diksi adalah pilihan kata yang dipakai untuk mengungkapkan perasaan dalam puisi.
i. Aku lirik tokoh aku (penyair) di dalam puisi.
j. Rima adalah pengindah puisi dalam bentuk pengulangan bunyi awal, tengah maupun akhir.
k. Verivikasi adalah berupa rima (persamaan bunyi pada puisi, di awal, di tengah, dan di akhir); rutma (tinggi-rendah, panjang-pendek, keras-
lemahnya bunyi).
l. Majas adalah cara penyair menjelaskan pikirannya melalui gaya bahasa yang indah dalam bentuk puisi.
m. Citraan (pengimajian) adalah gambar-gambar dalam pikuran, atau gambaran angan si penyair. Setiap gambar pikiran disebut citra atau
imaji (image). Gambaran pikiran ini adalah sebuah efek dalam pikiran yang sangat menyerupai gambaran yang dihasilkan oleh
penangkapan kita terhadap sebuah objek yang dapat dilihat oleh mata (Indra penglihatan).
Unsur Ektrinsik
Unsur ekstrinsik puisi adalah unsur yang berada di luar naskah puisi. Bisa saja berasal dari dalam diri penulis puisi atau lingkungan tempat
sang penulis puisi tersebut menulis puisinya.
d. Struktur Puisi
a. Diksi
Struktur puisi pertama yang perlu kalian ketahui yaitu diksi. Diksi berarti pemilihan kata untuk mengungkapkan gagasan sehingga
menghasilkan puisi yang indah. Contoh diksi yang sering digunakan adalah: Lintang (bintang), Chandra (bulan), Bianglala (pelangi), dan lain-
lain.
b. Majas
Majas atau gaya bahasa berarti melukiskan atau menyampaikan makna konotasi atau bukan makna sebenarnya. Contohnya: Majas
Personifikasi, Majas Metafora, dan lain-lain.
c. Tipografi
Struktur puisi selanjutnya adalah tipografi. Tipografi merupakan puisi yang memiliki bentuk unik dan memiliki makna tersendiri yang ingin
penyair sampaikan. Puisi tipografi ini biasanya disusun menyerupai bentuk seperti wajah, zig zag, dan lain-lainnya.
d. Imagery
Imagery adalah deskripsi visual dengan menggunakkan panca indera saat kalian menulis puisi. Dengan begitu, pembaca dapat merasakan
suasana dan kesan yang nyata.
Imagery sendiri terbagi menjadi enam jenis yaitu penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, pengecapan, dan gerak.
Contoh imagery pendengaran: ‘Dan dalam dadaku, memerdu lagu’ (karya: chairil anwar, sajak putih)
e. Rima
Last but not least, ada yang namanya rima. Biasanya, rima ini ditemukan pada puisi lama, nih, guys! Dan, jarang ditemukan di puisi modern.
Contoh: rima pasang (a-a-b-b)
Indonesia tanah airku
Tanah tumpah darahku
Di sanalah aku digusur
Dari tanah leluhur
Dengan demikian, persamaan bunyi setiap baris atau bunyi vokal akhir pada baris puisi disebut dengan Rima.
f. Tema
Tema merupakan salah satu unsur penting yang membangun puisi. Pasalnya, dengan adanya tema ini, penyair dapat mengungkapkan dan
mengembangkan perasaan mereka menjadi sebuah puisi.
Kalian pasti sering membaca atau menemukan puisi yang panjang banget, bukan? Nah, meski demikian, setiap puisi pasti memiliki tema atau
pokok pikiran yang ingin disampaikan.
g. Rasa
Rasa adalah sesuatu yang sedang dirasakan. Misalnya, saat merasakan sedih, maka puisi kalian perlu diberikan sentuhan-sentuhan kesedihan.
Ini dilakukan, supaya puisi kalian menjadi puisi yang indah.
h. Nada
Struktur batin puisi berikutnya adalah nada. Nada adalah bagaimana cara kalian menyuarakan puisi, seperti tinggi rendahnya bunyi. Nah, nada
terbagi menjadi lima macam, yaitu:
1. Melankolik: rendah, pelan, dan mendalam.
2. Romantik: rendah/tinggi dan adanya perasaan senang.
3. Patriotik: tinggi dan lantang.
4. Sinis: rendah, pelan, dan sinis.
5. Protes: tinggi dan memperlihatkan suatu penolakan.
i. Amanat
Struktur batin puisi yang terakhir adalah amanat. Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan penyair kepada pembaca.
1. Pemadatan bahasa
Sebuah puisi bukan hanya sekedar deretan kata-kata yang tidak berarti, yang disusun menjadi kalimat dan paragraf. Bahasa puisi adalah
bahasa yang dipadatkan semedikian rupa oleh penulis. Hal itu membuat kata-kata dalam puisi seakan bernyawa sehingga mampu menyihir
pembaca.
3. Kata konkret
Saat menulis puisi, ada keinginan penyair untuk menggambarkan sesuatu secara lebih konkret atau berwujud. Oleh karena itu, dipilih kata-kata
yang membuat segala hal terkesan dapat disentuh. Bagi penyair, hal itu dirasakan lebih jelas.
4. Pengimajian
Penyair juga sering menciptakan pengimajian atau pencitraan dalam puisinya. Pengimajian dapat berupa kata atau rangkaian kata-kata yang
dapat memperjelas apa yang ingin disampaikan oleh penyair karena menggugah rasa imajinasi pembaca. Pengimajian dapat dibagi menjadi 3
jenis :
1. Imaji visual, yaitu menampilkan kata atau kata-kata tertentu yang menyebabkan hal-hal yang digambarkan penyair seperti dapat
dilihat oleh pembaca.
2. imaji auditif (pendengaran), yaitu penciptaan ungkapan oleh penyair agar pembaca seolah-olah dapat mendengarkan suara
seperti yang digambarkan penyair dalam puisinya.
3. imaji taktil (perasaan), yaitu penciptaan ungkapan yang kuat oleh penyair, sehingga mampu memengaruhi perasaan pembaca.
Bahkan perasaan pembaca dapat larut mengarungi imajinasi yang ditimbulkan oleh puisi.
5. Irama (ritme)
Dalam puisi sering kita temui adanya pengulangan bunyi, kata, frasa, maupun kalimat. Hal itulah yang dinamakan dengan irama atau ritme.
Selain itu juga irama dapat berarti pergantian keras-lebut-tinggi-rendang, atau panjang-pendeknya kaya yang dilakukan secara berulang-ulang.
6. Tata wajah
Pada saat sekarang, tata wajah atau tipografi puisi semakin beragam. Bahkan, sebagai penyair menganggap tata wajah sebagai unsur puisi yang
paling penting. Oleh karena itu, sering sekali terjadi inovasi dalam hal tata wajah.
a. Menentukan tema
b. Pemilihan diksi (pemilihan kata)
c. Merangkai kata-kata pilihan dalamlarik atau baris.
d. Menyusun larik-larik dalam bait.
e. Membaca kembali puisi dan memperbaiki kata-kata yang kurang tepat.
B. Cerpen
1. Pengertian Cerpen
Menurut KBBI, Cerpen merupakan cerita pendek yang berisi tentang kisah cerita yang berisi tidak lebih dari 10 ribu kata. Pada umumnya
cerita pada cerpen bisa memberikan kesan dominan dan berkonsentrasi pada permasalahan satu tokoh. Menurutnya dalam cerpen tidak ada cerita
hingga 100 halaman.
Menurut Nugroho Notosusanto Dalam Tarigan, cerpen adalah kisah cerita pendek yang dibuat dalam jumlah kata mulai dari 5000 kata
beserta memperkirakan 17 pp kuarto spasi ganda. Selain itu kisah pada cerpen hanya berpusat pada dirinya sendiri yang berarti hanya pada satu
tokoh saja.
2. Jenis-jenis cerpen
a. Cerpen pendek
Cerita pendek adalah jenis cerita yang kurang dari 10.000 kata panjangnya. Jenis pertama dari cerpen adalah Cerpen Pendek.
Dan seperti namanya, cerita pendek yang satu ini cenderung lebih pendek daripada jenis cerita pendek lainnya. Panjang kata dari
Cerpen Pendek yaitu sekitar 500 hingga 700 kata.
Karangan fiktif yang satu ini biasanya digunakan untuk menjelaskan sebuah kejadian dengan bahasa yang singkat, padat, menarik
perhatian, dan efektif. Bagian pembuka biasanya sangat sedikit, sekitar 1 hingga 2 paragraf, lalu masuk ke bagian konflik inti. Bagian
akhir juga biasanya lebih sedikit daripada jenis cerpen lainnya.
b. Cerpen Sedang
Jenis cerita pendek atau cerpen yang kedua yaitu cerita pendek sedang / Cerpen Sedang. Cerita pendek Sedang biasanya
memiliki panjang sekitar 700 hingga 1.000 kata panjangnya. Cerpen sedang juga bisa ditemui dengan mudah pada buku-buku pelajaran
sekolah karena dianggap efektif dan menarik perhatian.
Cerpen Sedang sedikit lebih panjang daripada Cerpen Pendek. Sehingga bagian pembukaannya juga akan lebih panjang sedikit
daripada cerpen pendek. Selain itu, penokohan dari tokoh yang diceritakan bisa dijabarkan dengan kalimat yang lebih jelas. Tak hanya
itu, Cerpen Sedang biasanya digunakan untuk menjelaskan cerita dengan lebih mendetail.
c. Cerpen Panjang
Jenis cerpen yang terakhir yaitu Cerpen Panjang. Cerpen yang satu ini biasanya dibuat dengan panjang sekitar 1.000 kata atau
lebih. Dan bahkan ada sebuah cerpen yang dibuat mendekati 5.000 kata atau bahkan 10.000 kata. Jenis cerpen yang satu ini memiliki
ciri umum yang penuturannya yang santai.
Karena penulis ingin menuturkan cerita yang lumayan panjang, biasanya bagian pembukaan dan penutupan cukup panjang pula. Proses memasuki
bagian konflik juga lebih panjang dari biasanya, sehingga pembaca bisa lebih memahami cerita dengan lebih mendetail. Biasanya jenis cerita
pendek yang satu ini jarang ditampilkan pada buku pelajaran karena cukup panjang.
3. Unsur-unsur cerpen
Sebuah cerpen atau cerita pendek memiliki suatu unsur pembentuk yang harus ada di dalam cerpen itu sendiri. Unsur ini dinamakan dengan
unsur intrinsik. Unsur intrinsik akan membangun kisah cerita yang ingin disampaikan oleh penulis.
Unsur Intrinsik
1) Tema
Sebuah cerpen harus memiliki tema cerita. Hal ini karena tema menjadi unsur utama yang ingin disampaikan penulis pada kisah
ceritanya.
2) Alur atau Plot
Alur atau plot merupakan urutan peristiwa atau jalan cerita pada sebuah cerpen. Pada umumnya alur pada cerpen diawali dengan
perkenalan, konflik masalah, lalu penyelesaian. Namun ada beberapa jenis alur cerita yaitu alur maju, alur mundur, dan alur
campuran.
3) Setting
Setting merupakan penjelasan mengenai latar atau tempat, waktu, dan suasana yang terjadi dalam cerpen tersebut.
4) Tokoh
Tokoh merupakan pemeran yang diceritakan dalam sebuah cerpen. Tokoh terdiri dari pemeran utama dan pemeran pendukung.
5) Watak
Watak merupakan gambaran sifat dari para pemeran. Watak terdiri dari tiga jenis yaitu protagonis (baik), antagonis (jahat) dan netral.
6) Sudut pandang atau point of view
Cara pandang pengarang saat menceritakan kisah pada sebuah cerpen. Sudut pandang dibagi menjadi dua bentuk yaitu sudut pandang
orang pertama yang terdiri dari pelaku utama (“aku” merupakan tokoh utama) dan pelaku sampingan (“aku menceritakan orang lain).
Sedangkan sudut pandang orang ketiga terdiri dari serba tahu (“dia” menjadi tokoh utama) dan pengamat (“dia” menceritakan orang
lain).
7) Amanat
Amanat merupakan pesan moral atau pelajaran yang disampaikan oleh penulis kepada pembaca. Pesan moral yang disampaikan
biasanya dalam bentuk tersirat maupun tersurat. Bukan hanya penulis cerita pendek saja yang memiliki unsur-unsur tersebut,
penulisan karya lain juga memerlukan aturan-aturan di dalamnya. Oleh sebab itu sangat penting bagi penulis untuk memahami tips-
tips yang dapat mempermudahnya dalam membuat sebuah karya tulis. Buku Kumpulan Tips Menulis oleh Rasibook berisikan tips
dalam menulis, cara mencari ide, dan masih banyak lagi.
Unsur Ekstrinsik
Pada sebuah cerpen seringkali terdapat penambahan peristiwa yang terjadi di sebuah lingkungan. Hal tersebut dinamakan dengan unsur
ekstrinsik atau unsur yang berasal dari luar untuk membangun sebuah cerpen. Dengan adanya unsur ekstrinsik, maka cerpen yang dibaca
menjadi lebih menyentuh perasaan.
Berikut inilah beberapa unsur ekstrinsik pada sebuah cerpen:
1. Terdapat latar belakang dari pengarang. Biasanya latar belakang pada kisah cerpen berasal dari pengalaman pribadi pengarangnya.
Namun tak jarang jika pengarang mengambil cerita dari kisah orang lain.
2. Terdapat latar belakang dari masyarakat. Latar belakang dari masyarakat ini akan membantu berlangsungnya jalan cerita. Biasanya
juga mempengaruhi isi ceritanya juga.
3. Terdapat biografi yang memaparkan biodata, riwayat hidup dan pengalaman secara menyeluruh dan lengkap dari pengarangnya.
4. Terdapat aliran sastra yang mempengaruhi gaya bahasa yang digunakan oleh penulis saat menyampaikan ceritanya.
5. Terdapat kondisi psikologis berupa keadaan senang, sedih, suka dan duka yang mempengaruhi mood penulis saat membuat sebuah
cerita pendek.
4. Struktur cerpen
Pada cerpen biasanya terdiri beberapa struktur yang diperlukan seperti elemen dasar dan tambahan abstrak. Struktur tersebut sangat
diperlukan ketika menyusun sebuah cerpen. Berikut inilah beberapa elemen dasar untuk membangun sebuah cerpen:
1. Orientasi
Pada orientasi cerpen biasanya menjelaskan tentang latar cerita seperti waktu, suasana, tempat/lokasi yang digunakan dalam
penggambaran cerita cerpen.
2. Komplikasi
Komplikasi menjelaskan tentang struktur yang berkaitan dengan pemaparan awal suatu masalah yang dihadapi oleh tokoh. Watak
dari tokoh juga dijelaskan pada bagian ini. Selain itu pada komplikasi juga menjelaskan urutan kejadian yang berhubungan
dengan sebab akibat.
3. Resolusi
Resolusi berisi tentang penyelesaian masalah dari konflik yang terjadi dan timbulnya kesadaran tokoh.
Pengenalan
Kemunculan konflik
Klimaks (puncak konflik)
Anti klimaks (konflik menurun)
Penyelesaian.
8. Menentukan latar
Cara berikutnya dalam membuat atau menulis cerpen, yaitu menentukan latar. Latar yang dibuat harus sesuai tema yang sudah
ditentukan. Penulis juga harus ingat bahwa latar terdiri atas latar tempat, latar waktu, dan latar suasana.
9. Memilih gaya penceritaan atau sudut pandang
Untuk menulis cerpen, perlu adanya sudut pandang yang jelas. Sudut pandang ada sendiri terbagi menjadi empat, yaitu:
Tema
Alur/plot
Latar (waktu, tempat, suasana)
Tokoh/penokohan
Sudut pandang
Amanat
Unsur Ekstrinsik
13. Mulai menyusun cerpen dengan memperhatikan padu tidaknya antar kalimat
Cerita yang ditulis sesuai kerangka yang telah dibuat dan berikan diksi yang benar-benar tepat dengan memperhatikan padu tidaknya
kalimat. Sebab, apabila antarkalimat tidak padu, akan terkesan janggal.
14. Memberi judul yang paling sesuai dengan cerpen yang telah dibuat
Buatlah judul semenarik mungkin berdasar isi cerpen. Unik, berkesan, beda dari yang lain, dan jarang ditemui.
Oktober Minggu ke 3
1 Jumat, 20 Oktober 2023 Materi Puisi dan - Melakukan seleksi awal - Membuat refleksi
Cerpen - Mendata prestasi siswa dari
awal
- Mendata pengalaman belajar
bahasa siswa
- Diagnosis awal kemampuan
bahasa
Oktober Minggu ke 4
2 Senin, 23 Oktober 2023 Materi Puisi dan - Absensi - Membuat refleksi
Cerpen Penjelasan :
- Pengertian Puisi dan Cerpen
- Jenis Puisi dan Cerpen
- Unsur Puisi dan Cerpen
- Struktur Puisi dan Cerpen
- Langkah-langkah membuat
Puisi dan Cerpen
3 Rabu, 25 Oktober 2023 Materi Puisi dan - Absensi - Bermain kuis - Membuat refleksi
Cerpen antar tim yang
berisi
pengetahuan dari
materi puisi dan
cerpen.
Oktober Minggu ke 5
5 Senin, 30 Oktober 2023 Materi Puisi dan - Absensi - - Membuat refleksi
Cerpen - Lanjut menulis puisi dan cerpen
November Minggu 1
6 Rabu, 1 November 2023 Materi Puisi dan - Absensi - Lomba antar tim - Membuat refleksi
Cerpen yang berisi
memperbaiki
ejaan dan tanda
baca pada
kutipan-kutipan
teks cerpen
7 Jumat, 3 November 2023 Materi Puisi dan - Absesni - Membuat refleksi
Cerpen - Melakukan zoom meeting
bersama duta baca Indonesia
bapak Gol Agong
berupa penjelasan materi
mengenai menulis puisi dan
cerpen
November Minggu ke 2
8 Senin, 6 November 2023 Materi Puisi dan - Absesni - - Membuat refleksi
Cerpen - Lanjut menyunting cerpen dan
puisi (aturan pengetikan dan
unsur pembangun serta struktur
dari cerpen)
9 Rabu, 8 November 2023 Materi Puisi dan - Absesni - Menelaah jenis, - Membuat refleksi
Cerpen unsur
pembangun
(intrinsik dan
ekstrinsik), dan
struktur dari
puisi
- Menelaah jenis,
unsur
pembangun
(intrinsic dan
ekstrinsik), dan
struktur dari
cerpen
(individu)
10 Jumad, 10 November 2023 Materi Puisi dan - Absesni - - Membuat refleksi
Cerpen - Mempublish puisi diberbagai
media
November Minggu ke 3
11 Senin, 13 November 2023 Materi Puisi dan - Absesni - - Membuat refleksi
Cerpen - Mempublish cerpen diberbagai
media
12 Rabu, 15 November 2023 Materi Puisi dan - Absensi - Lomba antar - Membuat refleksi
Cerpen peserta dalam
menulis puisi
dan cerpen
13 Jumat, 17 November 2023 Materi Puisi dan - Absensi - - Membuat refleksi
Cerpen - Mendata prestasi siswa dari
awal
- Mendata pengalaman belajar
bahasa siswa
- Diagnosis awal kemampuan
bahasa
November Minggu ke 4
14 Senin, 20 November 2023 Materi Puisi dan - Absensi - - Membuat refleksi
Cerpen Penjelasan :
- Pengertian Puisi dan Cerpen
- Jenis Puisi dan Cerpen
- Unsur Puisi dan Cerpen
- Struktur Puisi dan Cerpen
- Langkah-langkah membuat
Puisi dan Cerpen
15 Rabu, 22 November 2023 Materi Puisi dan - Absensi - Bermain kuis - Membuat refleksi
Cerpen antar tim yang
berisi
pengetahuan dari
materi puisi dan
cerpen.
18 Rabu, 29 November 2023 Materi Puisi dan - Absensi - Memperbaiki - Membuat refleksi
Cerpen ejaan dan tanda
baca pada
sebuah teks
cerpen (lomba
dalam
kelompok)
Januari Minggu ke 4
9 Senin, 22 Januari 2024 Materi Puisi - Absesni - Menelaah jenis, - Membuat refleksi
dan Cerpen unsur pembangun
(intrinsic dan
ekstrinsik), dan
struktur dari puisi
- Menelaah jenis,
unsur pembangun
(intrinsic dan
ekstrinsik), dan
struktur dari
cerpen
(individu)
Januari Minggu ke 5
13 Senin,29 Januari 2024 Materi Puisi - Absensi - Lomba antar - Membuat refleksi
dan Cerpen peserta dalam
menulis puisi dan
cerpen
14 Rabu, 31 Januari 2024 Materi Puisi - Absensi - - Membuat refleksi
dan Cerpen - Mendata prestasi siswa
dari awal
- Mendata pengalaman
belajar bahasa siswa
- Diagnosis awal
kemampuan bahasa
Februari Minggu ke 1
15 Jumat, 2 Februari 2024 Materi Puisi - Absensi - - Membuat refleksi
dan Cerpen Penjelasan :
- Pengertian Puisi dan
Cerpen
- Jenis Puisi dan Cerpen
- Unsur Puisi dan
Cerpen
- Struktur Puisi dan
Cerpen
- Langkah-langkah
membuat Puisi dan
Cerpen
-
Februari Minggu ke 2
16 Senin, 5 Februari 2024 Materi Puisi - Absensi - Bermain kuis - Membuat refleksi
dan Cerpen antar tim yang
berisi pengetahuan
dari materi puisi
dan cerpen.
(individu)
23 Rabu, 21 February 2024 Materi Puisi - Absesni - - Membuat refleksi
dan Cerpen - Mempublish puisi
diberbagai media
Februari Minggu ke 5
25 Senin 26 February 2024 Materi Puisi - Absensi - Lomba antar - Membuat refleksi
dan Cerpen peserta dalam
menulis puisi dan
cerpen
(individu)
Maret Minggu ke-4
34 Senin , 18 Maret 2024 Materi Puisi - Absesni - - Membuat refleksi
dan Cerpen - Mempublish puisi
diberbagai media
35 Rabu, 20 Maret 2024 Materi Puisi - Absesni - - Membuat refleksi
dan Cerpen - Mempublish cerpen
diberbagai media
36 Jumat, 22 Maret 2024 Materi Puisi - Absensi - Lomba antar - Membuat refleksi
dan Cerpen peserta dalam
menulis puisi dan
cerpen
Maret Minggu ke 5
37 Senin, 25 Maret 2024 Materi Puisi - Absensi - - Membuat refleksi
dan Cerpen - Mendata prestasi siswa
dari awal
- Mendata pengalaman
belajar bahasa siswa
- Diagnosis awal
kemampuan bahasa
(individu)
47 Rabu, 24 April 2024 Materi Puisi - Absesni - - Membuat refleksi
dan Cerpen - Mempublish puisi
diberbagai media
April Minggu ke 5
49 Senin, 29 April 2024 Materi Puisi - Absensi - Lomba antar - Membuat refleksi
dan Cerpen peserta dalam
menulis puisi dan
cerpen
Mei Minggu 1
50 Rabu, 1 Mei 2024 Materi Puisi - Absensi - - Membuat refleksi
dan Cerpen - Mendata prestasi siswa
dari awal
- Mendata pengalaman
belajar bahasa siswa
- Diagnosis awal
kemampuan bahasa
51 Jumad, 3 Mei 2024 Materi Puisi - Absensi - - Membuat refleksi
dan Cerpen Penjelasan :
- Pengertian Puisi dan
Cerpen
- Jenis Puisi dan Cerpen
- Unsur Puisi dan
Cerpen
- Struktur Puisi dan
Cerpen
- Langkah-langkah
membuat Puisi dan
Cerpen
-
Mei Minggu ke 2
52 Senin, 6 Mei 2024 Materi Puisi - Absensi - Bermain kuis - Membuat refleksi
dan Cerpen antar tim yang
berisi pengetahuan
dari materi puisi
dan cerpen.
53 Rabu, 8 Mei 2024 Materi Puisi - Absensi - - Membuat refleksi
dan Cerpen
Penjelasan
- Kaidah kebahasaan
penulisan Puisi dan
Cerpen (penggunaan
tanda baca,
penggunaan diksi,
huruf besar dan kecil,
kata depan, dll)
- Penentuan atau
pemilihan tema
- Mulai menulis puisi
Mei Minggu ke 3
55 Senin, 13 Mei 2024 Materi Puisi - Absensi - - Membuat refleksi
dan Cerpen
Penjelasan
- Kaidah kebahasaan
penulisan Puisi dan
Cerpen (penggunaan
tanda baca,
penggunaan diksi,
huruf besar dan kecil,
kata depan, dll)
- Penentuan atau
pemilihan tema
- Mulai menulis puisi
56 Rabu, 15 Mei 2024 Materi Puisi - Absesni - - Membuat refleksi
dan Cerpen - Lanjut menyunting
puisi bersama (aturan
pengetikan dan unsur
pembangun serta
struktur dari puisi)
57 Jumat, 17 Mei 2024 Materi Puisi - Absesni - Lomba antar tim - Membuat refleksi
dan Cerpen - Lanjut menyunting yang berisi
cerpen bersama (aturan memperbaiki
pengetikan dan unsur ejaan dan tanda
pembangun serta baca pada kutipan-
struktur dari cerpen) kutipan teks
cerpen
Mei Minggu ke 4
58 Senin, 20 Mei 2024 Materi Puisi - Absesni - Menelaah jenis, - Membuat refleksi
dan Cerpen unsur pembangun
(intrinsic dan
ekstrinsik), dan
struktur dari puisi
- Menelaah jenis,
unsur pembangun
(intrinsic dan
ekstrinsik), dan
struktur dari
cerpen
(individu)
59 Rabu, 22 Mei 2024 Materi Puisi - Absesni - - Membuat refleksi
dan Cerpen - Mempublish puisi
diberbagai media
Mei Minggu ke 5
61 Senin, 27 Mei 2024 Materi Puisi - Absensi - - Membuat refleksi
dan Cerpen - Mendata prestasi siswa
dari awal
- Mendata pengalaman
belajar bahasa siswa
- Diagnosis awal
kemampuan bahasa
62 Rabu, 29 Mei 2024 Materi Puisi - Absensi - - Membuat refleksi
dan Cerpen Penjelasan :
- Pengertian Puisi dan
Cerpen
- Jenis Puisi dan Cerpen
- Unsur Puisi dan
Cerpen
- Struktur Puisi dan
Cerpen
- Langkah-langkah
membuat Puisi dan
Cerpen
-
63 Jumat, 31 Mei 2024 Materi Puisi - Absensi - Bermain kuis - Membuat refleksi
dan Cerpen antar tim yang
berisi pengetahuan
dari materi puisi
dan cerpen.
(individu)
Juni Minggu ke-4
70 Senin , 17 Juni 2024 Materi Puisi - Absesni - - Membuat refleksi
dan Cerpen - Mempublish puisi
diberbagai media
72 Jumat, 21 Juni 2024 Materi Puisi - Absensi - Lomba antar - Membuat refleksi
dan Cerpen peserta dalam
menulis puisi dan
cerpen
E. Assesmen
Keterangan :
Nilai : Jumlah Skor maksimal
20 x 100
Junlah skor maksimal = (jumlah skor dalam aspek penilaian)
Cerpen :
1. Aku adalah cerita
pendek yang berisi
tentang kisah cerita
yang berisi tidak lebih
dari 10 ribu kata.
Siapakah aku ?
2. Ceritaku memiliki
jumlah kata dengan
standar 500-700 kata.
Siapakah aku ?
3. Ceritaku memiliki
jumlah kata dari 700-
1000 kata. Siapakah
aku ?
4. Ceritaku memiliki
jumlah kata dari 1000-
5000 kata. Siapakah
aku ?
5. Aku adalah unsur utama
yang ingin disampaikan
oleh para penulis.
Siapakah aku?
6. Aku adalah urutan
peristiwa atau jalan
cerita pada sebuah
cerpen. Aku biasanya
berawal dari
orientasi(pengenalan),
komplikasi (masalah),
dan resolusi
(penyelesian). Siapakah
aku ?
7. Aku adalah penjelasan
mengenai latar atau
tempat, waktu, dan
suasana yang terjadi
dalam cerpen. Siapakah
aku ?
8. Aku adalah pemeran yang
diceritakan dalam sebuah
cerpen. Siapakah aku ?
9. Aku adalah sifat dari para
pemeran. Siapakah aku ?
10. Aku adalah tokoh yang
baik, siapakah aku ?
11. Aku adalah tokoh yang
jahat, siapakah aku?
12. Aku adalah cara pandang
pengarang saat
menceritakan kisah pada
sebuah cerpen. Siapakah
aku ?
13. Aku adalah pesan moral
atau pelajaran yang
disampaikan oleh penulis
kepada pembaca.
Siapakah aku ?
14. Aku yang menjelaskan
tentang latar cerita seperti
waktu, suasana,
tempat/lokasi yang
digunakan dalam
penggambaran cerita
cerpen. Siapakah aku ?
15. Aku yang menjelaskan
tentang struktur yang
berkaitan dengan
pemaparan awal suatu
masalah yang dihadapi
oleh tokoh. Siapakah
aku ?
16. Aku yang berisi tentang
penyelesaian masalah dari
konflik yang terjadi dan
timbulnya kesadaran
tokoh. Siapakah aku?
Keterangan :
Kompetisi dalam bentuk kuis dengan skor 100 perjawaban.
21. Daftar Nilai Kuis Pengetahuan
Kutipan 1 :
Hai, aku naura. aku
adalah orang yang suka
membaca Waktu itu aku lagi
sakit, sekitar 3 minggu lebih.
beberapa hari kemudian, ada
teman ibu ku yang datang
menjengukku. Aku di berikan
uang sebanyak Rp.
100.000,00 uang itu aku
simpan untuk membeli buku
baru, Saat aku sudah sembuh,
aku pergi ke toko buku
didekat rumah. aku gagal
fokus dengan salah satu buku
yang berjudul 'IVANA' aku
tertarik dan langsung
membelinya.
Belum sempat di baca,
aku kebelet dan langsung
ketolilet. Ibu ku baru pulang
dari warung dan kaget melihat
buku itu dimeja. ( Ibuku
adalah seorang indigo). lalu
ibu memanggil aku yang ada
ditoilet.
Kutipan 2:
Kak, kenapa kamu
beli buku ini? Di mana kamu
membelinya? tanya Ibu .
Aku beli di toko buku
dekat rumah, bu, jawabku.
Hati hati sama buku
ini Nak, kata ibu yang
membuatku sedikit bingung.
malamnya aku mulai
membaca buku itu dimeja
belajar. Saat aku membaca
buku itu, aku merasa ada
yang memperhatikanku dari
pojok kamar. aku pikir itu
hanya halusinasi, karena
aku baru saja sembuh dari
sakit.
Sudah sekitar tiga
hari aku membaca buku itu.
dan di hari keempat sudah
mulai puncak cerita aku
membacanya diatas kasur.
aku merasa seperti ada yang
memperhatikan dari
ambang pintu kamar.
semakin lama rasanya
semakin aneh. Tiba tiba
lampu kamar mati. aku
langsung lari keluar kamar.
Dan anehnya lampu diluar
menyala.
yah, lampu kamarku
mati, kata aku yang melihat
ayah sedang duduk nontoh
disitu.
Kuitipan 3:
aku dan ayah
langsung kembali kekamar
dengan membawa lampu
yang baru Anehnya, saat
kami kembali lampu kamar
ku sudah menyala.
aku sudah hampir
berada diujung akhir buku
itu. tinggal tiga bab lagi.
sekitar hari keenam aku
menyambungnya kembali.
aku membacanya didepan
rumah. malamnya saat aku
hendak tidur, aku menyetel
musik. Dan tiba tiba
musiknya mati sendiri Dan
terjadi berkali-kali. akhirnya
aku mencoba tidur tanpa
musik. Setelah lima menit
tidur, aku terbangun. dan
bermimpi ada perempuan
yang mengenakan gaun
putih rambutnya
berantakan dan mukanya
penuh dengan darah.
Perempuan itu teriak di
depan muka ku. Aku
langsung bangun dan duduk
bersandar ditempat tidur.
Kutipan 4:
dihari ketujuh, aku
membaca bagian terakhir
dari buku itu aku
membacanya dimalam hari.
Ayah ibu dan adik ku sedang
berpergian keacara
pernikahan aku membaca
buku ini dikasur. Tiba tiba
semua lampu dirumahku
mati. aku langsung lari
keluar rumah. dimalam itu
tetanggaku pulang kampung
dan semuanya gelap. Aku
membranikan diri untuk lari
dan datang ke gudang ayah.
Karena disana ada
kariawannya yang masi
bekerja aku pun berada
disitu sambil menunggu
mereka pulang.
Besok paginya aku
berani jujur kepada ibu.
ibuku menyuruh ku untuk
memberikan buku itu
kepada orang lain. sorenya
aku memberikan buku itu
kepada tetanggaku tapi
buku itu kembali lagi. dan
akhirnya buku itu di bakar
ayah.
Itulah kisahku
bersama buku misterius.
2. Kunci jawaban :
Buku Misterius
Hai, aku Naura. Aku adalah orang yang suka membaca. Waktu itu aku lagi sakit, sekitar 3 minggu lebih. Beberapa hari kemudian, ada
teman ibuku yang datang menjengukku. Aku diberikan uang sebanyak Rp. 100.000,00. Uang itu aku simpan untuk membeli buku baru. Saat
aku sudah sembuh, aku pergi ke toko buku di dekat rumah. Aku gagal fokus dengan salah satu buku yang berjudul 'IVANA'. Aku tertarik dan
langsung membelinya.
Belum sempat dibaca, aku kebelet dan langsung ke tolilet. Ibuku baru pulang dari warung dan kaget melihat buku itu di meja. ( Ibuku
adalah seorang indigo). Lalu ibu memanggil aku yang ada di toilet.
"Kak, kenapa kamu beli buku ini? Di mana kamu membelinya?” tanya Ibu .
"Hati-hati sama buku ini Nak,” kata ibu yang membuatku sedikit bingung.
Malamnya aku mulai membaca buku itu di meja belajar. Saat aku membaca buku itu, aku merasa ada yang memperhatikan dari pojok
kamar. Aku pikir itu hanya halusinasi, karena aku baru saja sembuh dari sakit.
Sudah sekitar tiga hari aku membaca buku itu. Dan di hari ke empat sudah mulai puncak cerita. Aku membacanya di atas kasur. Aku
merasa seperti ada yang memperhatikan dari ambang pintu kamar. Semakin lama rasanya semakin aneh. Tiba-tiba lampu kamar mati. Aku
langsung lari keluar kamar. Dan anehnya lampu di luar menyala.
"Yah, lampu kamarku mati," kata aku yang melihat ayah sedang duduk nontoh di situ.
Aku dan ayah langsung kembali ke kamar dengan membawa lampu yang baru. Anehnya, saat kami kembali lampu kamarku sudah
menyala.
Aku sudah hampir berada di ujung akhir buku itu. Tinggal tiga bab lagi. Sekitar hari ke enam aku menyambungnya kembali. Aku
membacanya di depan rumah. Malamnya saat aku hendak tidur, aku menyetel musik. Dan tiba-tiba musiknya mati sendiri. Dan terjadi
berkali-kali. Akhirnya aku mencoba tidur tanpa musik. Setelah lima menit tidur, aku terbangun. Dan bermimpi ada perempuan yang
mengenakan gaun putih, rambutnya berantakan, dan mukanya penuh dengan darah. Perempuan itu teriak di depan mukaku. Aku langsung
bangun dan duduk bersandar di tempat tidur.
Di hari ke tujuh, aku membaca bagian terakhir dari buku itu. Aku membacanya di malam hari. Ayah, ibu, dan adikku sedang
berpergian ke acara pernikahan. Aku membaca buku ini di kasur. Tiba-tiba semua lampu di rumahku mati. Aku langsung lari keluar rumah. Di
malam itu tetanggaku pulang kampung dan semuanya gelap. Aku membranikan diri untuk lari dan datang ke gudang ayah. Karena di sana
ada kariawannya yang masi bekerja. Aku pun berada di situ sambil menunggu mereka pulang.
Besok paginya aku berani jujur kepada ibu. Ibuku menyuruhku untuk memberikan buku itu kepada orang lain. Sorenya aku
memberikan buku itu kepada tetanggaku. Tapi buku itu kembali lagi. Dan akhirnya buku itu dibakar ayah.
Soal :
Telaalah jenis, unsur
pembangun, serta struktur
dari puisi di atas!
Cerpen :
Buku Misterius
Julia Akwila Jawa
Karangora /9J
2. Kunci Jawaban :
Puisi
1. Jenis berdasarkan isi : balada
2. Jenis berdasrkan bentuk : kuatrain
3. Unsur intrinsik :
- Tema : keluarga
- Tipografi : biasa
- Amanat :
- Sebagaimana pun bentuk rumahmu, tetaplah bersyukur.
- Jadilah orang yang sukses untuk keluargamu
- Feeling: bahagia
- Kata konkret:
- Diksi: kata yang mudah dipahami dan sesuai dengan konteks kalimatnya
- Rima : bebas
- Majas : -Litotes
- Citraan : penglihatan
4. Unsur ekstrinsik
- Unsur biografi: Yoris kelas 9B SMPK Frater Maumere
- Nilai ekonomi: -
- Nilai sosial: -
- Nilai politik: -
- Nilai moral: Kasih sayang dari orang tua
- Nilai adat-istiadat:-
- Nilai budaya : -
5. Struktur :
- Diksi : Kata mudah dipahami dan sesuai dengan konteks kalimatnya
- Majas : Litotes
- Tipografi : biasa
- Imagery : penglihatan
- Rima : bebas
- Tema : keluarga
- Rasa : bahagia
- Amanat :
- Sebagaimana pun bentuk rumahmu, tetaplah bersyukur.
- Jadilah orang yang sukses untuk keluargamu
Cerpen
1. Jenis : cerpen pendek
2. Unsur intrinsik
- Tema : keluarga
- Alur : maju
- Setting :
Tempat : toko (p1), toilet (p2), di atas kasur (p7), kamar (p7), gudang (p11), rumah (p11)
Waktu : malam (p6), tiga hari (p7), hari ke empat (p7), hari ke enam (p10), hari ke tujuh (p11), besok paginya (12)
Suasana : menengangkan (p10, p11, p12)
- Tokoh : Naura, ibu, ayah, perempuan bergaun putih, karyawan
- Penokohan
Naura : pemberani
Ibu : perhatian
Ayah :pemberani
- Sudut pandang : orang pertama tunggal
- Amanat : harus berhati-hati dalam membeli barang
3. Unsur ekstrinsik
- Unsur biografi : Julia Akwila Jawa Karangira/
- Nilai ekonomi : -
- Nilai sosial : -
- Nilai politik : -
- Nilai moral: -
- Nilai adat-istiadat :-
- Nilai budaya: -
4. Struktur :
- Orientasi : paragar 1-5
- Komplikasi : 6-11
- Resolusi : 12
5. Rubrik Penilaian Menelaah Puisi
2. Rubrik Penialaian
Daftar Nilai
Peserta Magang Bidang Cipta Puisi
No Nama Kelas/No Aspek Penilaian Skala Nilai Nilai
Urut Diksi Imajinasi Makna Amanat (skor)
1. - Sangat Baik=5
- Baik=4
- Cukup=3
- Kurang=2
- Sangat
Kurang=1
Keterangan :
Nilai : Jumlah Skor maksimal
20 x 100
Nilai akhir = perolehan skor dari masing-masing skala nilai x bobot , lalu jumlahkan.