Anda di halaman 1dari 79

PROGRAM PENGEMBANGAN PRESTASI SISWA

BIDANG PENA SPATER (CIPTA PUISI DAN CERPEN)

SMPK FRATER MAUMERE

2023/2024

A. Pendahuluan

Menulis adalah kegiatan menuangkan ide, gaagasan, pikiran, perasaan dalam bahasa tulis untuk dapat dikomunikasikan pada orang lain. Untuk
mengungkapkan perasaan dan ekspresi diri, menulis puisi dan menulis cerpen dapat dijadikan sebuah alat untuk menggambarkan perasaaan seseorang
bahkan lebih jauh lagi puisi dan juga cerpen dapat membantu seseorang untuk menggambarkan kondisi sosial, budaya religi tertentu.

Dengan menuliskan puisi ataupun cerpen pun seseorang dapat memberikan pesan-pesan terkait fenomena yang muncul di masyarakat
meskipun tidak tersampaikan secara langsung karena untuk memahami sebuah puisi ataupun karya sastra berbentuk prosa seperti cerpen terkadang
memerlukan analisa dan pemahaman mendalam sehingga pesan yang disampaikan dalam karya sastra tersebut dapat dipahami dengan sangat jelas dan
baik.

Perkembangan puisi juga karya sastra lainnya seperti cerpen saat ini jika dilihat sudah sedikit mengalami perubahan. Karya sastra yang muncul
di era sekarang ini lebih banyak berfokus pada karya sastra-karya sastra yang popular sehingga perlu adanya sosialisasi-sosialisasi terkait dengan
karya sastra puisi atau cerpen yang berisi pesan-pesan yang spesifik dalam penulisan-penulisan karya sastra tersebut.

Hal ini nantinya karya sastra berupa puisi maupun cerpen terus mengalami perkembangan-perkembangan yang baik. Seperti yang sudah
dijelaskan sebelumnya bahwa menulis puisi ataupun cerpen sebagai suatu karya sastra tentu saja dapat memberikan jalan bagi para penulisnya untuk
menyampaikan isu-isu sosial, budaya bahkan isu-isu terkait dengan agama di mana karya sastra ini dapat menjadi alat penyampai pendapat dan ide
bagi setiap orang.

Anak-anak muda dan kaum milenials saat ini perlu diberikan sedikit motivasi dan petunjuk untuk menyalurkan ide dan mengekspresikan
pemikirannya terhadap sesuatu dengan menulis karya sastra khususnya agar segala sesuatu yang disampaikan tidak hanya mengena pada khalayak
tetapi secara estetis dapat dinikmati oleh masyarakat luas.

Maka dari itu, terbitlah bidang Pena Spater dalam magang pengembangan prestasi di SMPK Frater maumere guna merekrut peserta didik yang
sudah mempunyai dasar kemampuan dalam menulis puisi maupun cerpen sehingga menjadi patokan dalam mengikuti perlombaan Cipta Puisi dan
Cerpen pada tingkat kabupaten, provinsi, hingga nasional.
B. Pelaksanaan

I. Identifikasi bakat
1. Seleksi awal : Melakukan seleksi siswa berbakat dalam bidang menulis dari berbagai tingkat kelas. Seleksi dapat dilakukan melalui uji
keterampilan dalam menulis, kemampuan berimajinasi dan pemahaman dasar dalam menulis.
2. Penilaian potensi : Mengidentifikasi siswa yang memiliki potensi dan minat lebih dalam menulis. Hal ini melibatkan analisis keterampilan
dalam merangkai kata dan kemampuan dalam berpikir.

II. Pelatihan teknis dan taktikal


1. Pembinaan keterampilan : Menyusun program latihan intensif untuk mengembangkan keterampilan dasar dalam menulis puisi dan
cerpen berdasarkan kaidah kebahasaan yang baik dan benar, seperti penggunaan ejaan dan tanda baca, pilihan kata/diksi, gaya bahasa,
kata baku dan tidak baku, kalimat langsung dan tidak langsung, dll.
2. Pengenalan taktik : Mengajarkan konsep dasar dalam menulis puisi dan cerpen.

III. Latihan menulis


1. Latihan rutin : Membimbing siswa dalam menulis puisi dan cerpen berdasarkan unsur pembangun, struktur, dan kaidah kebahasaan
yang tepat.

IV. Persiapan kompetisi


1. Perlombaan lokal : Mengikutsertakan siswa dalam perlombaan menulis tingkat sekolah antar kabupaten, provinsi, dan nasioanl.
2. Pemantapan taktik : Mengadakan lomba menulis antar tim dalam bidang pena spater

V. Pembinaan karakter
1. Etika menulis : Sesuai dengan aturan kaidah kebahasaan yang tepat.
2. Kegigihan dan disiplin : Membangun mental siswa melalui disiplin diri dan semangat berjuang dalam menghasilkan karya puisi dan
cerpen.

VI. Monitor dan evaluasi


1. Pemantauan berkala : Melakukan evaluasi terhadap perkembangan keterampilan menulis puisi dan cerpen di tiap akhir pertemuan.
2. Pengukuran capaian : Mengukur kemampuan siswa melalui perlombaan-perlombaan baik di sekolah maupun di luar sekolah.

VII. Kompetisi tingkat nasional


1. Persiapan kompetisi nasional : Memilih siswa terbaik untuk mewakili sekolah dalam perlombaan menulis tingkat nasional
2. Penguatan mental : Memberikan pelatihan khusus untuk mengatasi tekanan dan meningkatkan mental siap mengikuti perlombaan.
VIII. Evaluasi akhir dan penghargaan
1. Evaluasi hasil : Mengevaluasi capaian program dan memetakan area perbaikan untuk tahun-tahun berikutnya.
2. Penghargaan prestasi : Memberikan penghargaan kepada siswa yang berhasil meraih prestasi tingkat nasional baik berupa penghargaan
langsung maupun berupa pemberian beasiswa.

IX. Kelanjutan program


1. Pemantapan : Menjadikan program pengembangan jangka panjang.
2. Rekrutmen : Terus mencari dan mengembangkan bakat-bakat baru setiap tahun untuk memperkuat program dan literasi di sekolah.

C. Persiapan Materi
A. Puisi

a. Pengertian
Puisi merupakan bentuk karya sastra yang terkait oleh bentuk , irama dan rima. Puisi lebih memusatkan isi daripada
kulit luarnya. Sehingga kata-kata yang dipilih untuk membuat puisi adalah kata-kata yang singkat, padat dan syarat akan
makna.

Menurut Tangsoe Tjahjono dalam bukunya “Membidik Bumi Puisi”. Puisi diartikan sebagai pembangun,
pembentuk, atau pembuat. Karena pada dasarnya menulis sebuah puisi berarti membangun, membuat sebuah dunia baru
baik secara lahir ataupun batin.

Menurut KBBI, puisi merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan
larik dan bait. Puisi juga dapat diartikan gubahan bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga
mempertajam kesadaran seseorang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat pentaan bayi, irama,
dan makna puisi.
b. Jenis Puisi
Puisi dibagi menjadi dua yaitu puisi lama dan puisi baru sebagai berikut:

1) Puisi Lama

Puisi lama adalah puisi yang masih terikat oleh aturan-aturan yaitu sebagai berikut:

 Jumlah kata dalam 1 baris


 Jumlah baris dalam 1 bait
 Persajakan (rima)
 Banyak suku kata di tiap baris
 Irama

Ciri-ciri puisi lama


 Tak diketahui nama pengarangnya.
 Pemyampaian dari mulut ke mulut, sehingga merupakan sastra lisan.
 Sangat terikat akan aturan-aturan misalnya mengenai jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima.

Jenis-jenis puisi lama sebagai berikut:

a) Bidal
Bidal merupakan kalimat-kalimat singkat yang mengandung suatu pengertian, sindiran dan tangisan bagi ahli sastra.
Contoh :
 Ada budi ada talas, ada budi ada balas
 Ikan sepat ikan gabus, makin cepat makin bagus.

b) Mantra
Mantra adalah ucapan-ucapan yang dianggap mempunyai kekuatan tenaga gaib yang biasa dipakai oleh pawing atau dukun.
Contoh :
 Mantra untuk mengobati orang dari pengaruh makhluk halus, sihir, dan sejenisnya.
c) Syair
Syair adalah puisi yang bersumber dari Arab dengan cirri tiap bait 4 baris yang bersajak a-a-a-a dengan berisi nasihat, cerita
ataupun lukisan tentang keadaan alam.
Contoh :
Berpikirlah secara sehat
Berucap tentang taubat dan sholawat
Berkarya dalam hidup dan manfaat
Berprasangka yang baik dan tepat

d) Pantun
Pantun adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, yang setiap bait terdiri dari 4 baris, dan di tiap baris terdiri dari 8-12 suku
kata, 2 baris awal sebagai sampiran, sedangkan untuk 2 baris berikutnya sebagai isi. Pembagian pantun menurut isinya terdiri atas
pantun anak, muda-mudi, agama/nasihat, teka-teki, dan jenaka.
Contoh:
Sungguh elok emas pertama
Lagi elok intan baiduri
Sungguh elok budi bahasa
Jika dihias akhlaq terpuji.

e) Gurindam
Gurindam adalah puisi yang mana dari tiap bait terdiri 2 baris. Memiliki sajak a-a dan juga berisikan nasihat.
Contoh :
Barang siapa tiada memegang agama (a)
Sekali-kali tiada boleh dibilnagkan nama (a)

Barang siapa mengenal tali kecapi (b)


Maka ia itulah orang yang makrifat (b)

Gendang gendut tali kecapi (c)


Kenyang perut sengang hati (c)

f) Seloka
Seloka merupakan pantun yang berkait yaitu puisi yang terdiri atas beberapa bait dan baris. Baris-baris pada bait yang satu diulang
pada bait berikutnya.
Contoh:
Sudah bertemu kasih saying
Duduk terkurung malam siang
Hingga setapak tiada renggang
Tulang sendi habis terguncang

g) Talibun
Talibun adalah pantun genap yang di setiap barisnya terdiri dari 6, 8, ataupun 10 baris.
Contoh :
Pasang wajah muka memelas
Orang sekitar sampai kesal
Hingga semua berpaling muka
Tuntutlah ilmu dengan ikhlas
Agar kelak tak menyesal
Siap menghadapi tantangan dunia

h) Karmina
Karmina adalah pantun kilat misalnya pantun tetapi pendek. Karmina disebut juga pantun kilat.
Contoh:
Tempe tahu dari kedelai
Jadi orang janganlah lalai

2) Puisi Baru
Puisi baru adalah puisi yang tidak terikat lagi oleh aturan yang mana bentuknya lebih bebas daripada puisi lama dalam segi jumlah baris, suku
kata, maupun rima.

Ciri-ciri puisi baru:


 Memiliki bentuk yang rapi, simetis
 Persajakan akhir yang teratur
 Menggunakan pola sajak pantun dan syair walaupun dengan pola yang lain
 Umumnya puisi empat seuntai
 Di setiap baris atasnya sebuah gatra (kesatuan sintaksis)
 Di tiap gatranya terdiri dari dua kata (pada umumnya): 4-5 suku kata.
Jenis-jenis puisi baru berdasarkan isinya :
1. Ode, yaitu sajak yang berisikan tentang puji-pujian pada pahlwan, atau sesuatu yang dianggapmulia.
2. Himne, yaitu puisi atau sajak pujian kepada Tuhan yang Mahakuasa. Himne disebut juga sajak Ketuhanan.
3. Elegi, yaitu puisi atau sajak duka nestapa.
4. Epigram, yaitu puisi atau sajak yang mengandung bisikan hidup yang baik dan benar, mengandung ajaran nasihat dan pendidikan agama.
5. Satire, yaitu sajak atau puisi yang mengecam, mengejek, menyindir dengan kasar (sarkasme) kepincangan sosial atau ketidakadilan yang
terjadi dalam masyarakat.
6. Romance, yaitu sajak atau puisi yang berisikan cerita tentang cinta kasih, baik cinta kasih kepada lawan jenis, bangsa dan negara,
kedamaian,dan sebagainya.
7. Balada, yaitu puisi atau sajak yang berbentuk cerita.

Selain bentuk-bentuk puisi di atas, pada puisi baru juga terdapat satu bentuk puisi yang l ain, yaitu soneta.

Jenis-jenis puisi baru berdasarkan bentuknya :


1) Distikon
Distikom adalah puisi yang mana di tiap baitnya terdiri dari dua baris (puisi dua seuntai).
2) Terzina
Terzina adalah puisi yang mana di tiap baitnya terdiri dari tiga baris (puisi tiga seuntai).
3) Kuatrain
Kuatrain adalah puisi yang di tiap baitnya terdiri dari empat baris (puisi empat seuntai).
4) Kuint
Kuint adalah puisi yang di tiap baitnya terdiri dari lima baris (puisi lima seuntai).
5) Sektet
Sektet adalah puisi yang di tiap baitnya terdiri dari Kuint adalah puisi enam baris (puisi enam seuntai).
6) Septime
Septime adalah puisi yang di tiap baitnya terdiri dari tujuh baris (tujuh seuntai0.
7) Oktaf
Oktaf adalah puisi yang di tiap baitnya terdiri dari delapan baris (double kutrain atau puisi delapan suntai).
8) Sonata
Sonata adalah puisi yang terdiri dari empat belas baris yang terbagi dalam dua, dimana dua bait pertama masing-masing empat baris dan pada
dua bait kedua masing-masing tiga baris. Sonata disebut juga puisi yang bersuara. Puisi sonata diperkanlakn oleh Muhamad Yamin dan
Roestam Effendi yang diambil dari negeri Belanda, sehingga mengapa kedua nama tersebut “Prlopor/Bapak Soneta Indonesia”. Bentuk sonata
Indonesia tak laki patuh pada syarat-syarat sonata yang ada di Italia atau Inggris namun sonata Indoensia memiliki kebebasan baik dalam segi
isi maupun rimanya. Yang menjadi pegangan adalah jumlah barisnya (empat belas baris).

c. Unsur Puisi

 Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik puisi adalah unsur-unsur yang berasal dari dalam naskah puisi tersebut. Adapun unsur-unsur intrinsic suatu puisi meliputi :
a. Tema (sense) adalah gagasan utama dari puisi baik yang tersirat maupun tersurat.
b. Tipografi disebut juga ukiran bentuk puisi. Tipografi adalah tatanan larik, bait, kalimat, frase, kata dan bunyi untuk menghasilkan suatu
bentuk fisik yang mampu mendukung isi, rasa dan suasana.
c. Amanat (intention) atau pesan adalah sesuatu yang ingin disampaikan penyair melalui karyanya.
d. Nada (tone), yaitu sikap pemyair terhadap pembacanya misalnya sikap rendah hati, menggurui, mendikte, persuasif, dan lain-lain.
e. Rasa atau emosional adalah sentuhan perasaan penulisnya dalam bentuk kepuasan, keheranan, kesedihan, kemarahan atau yang lain.
f. Perasaan (feeling) adalah sikap pengarang terhadap tema (subjek matter) dalam puisinya, misalnya simpatik, konsisten, senang, esdih,
kecewa, dan lain-lain.
g. Kata konkret (imajinasi) adalah penggunaan kata-kata yang tepat (diksi yang baik) atau bermakna denotasi oleh penyair.
h. Diksi adalah pilihan kata yang dipakai untuk mengungkapkan perasaan dalam puisi.
i. Aku lirik tokoh aku (penyair) di dalam puisi.
j. Rima adalah pengindah puisi dalam bentuk pengulangan bunyi awal, tengah maupun akhir.
k. Verivikasi adalah berupa rima (persamaan bunyi pada puisi, di awal, di tengah, dan di akhir); rutma (tinggi-rendah, panjang-pendek, keras-
lemahnya bunyi).
l. Majas adalah cara penyair menjelaskan pikirannya melalui gaya bahasa yang indah dalam bentuk puisi.
m. Citraan (pengimajian) adalah gambar-gambar dalam pikuran, atau gambaran angan si penyair. Setiap gambar pikiran disebut citra atau
imaji (image). Gambaran pikiran ini adalah sebuah efek dalam pikiran yang sangat menyerupai gambaran yang dihasilkan oleh
penangkapan kita terhadap sebuah objek yang dapat dilihat oleh mata (Indra penglihatan).

 Unsur Ektrinsik
Unsur ekstrinsik puisi adalah unsur yang berada di luar naskah puisi. Bisa saja berasal dari dalam diri penulis puisi atau lingkungan tempat
sang penulis puisi tersebut menulis puisinya.

Berikut adalah macam-macam unsur ekstrinsik puisi:


a. Unsur biografi adalah latar belakang atau riwayat hidup penulis.
b. Unsur nilai dalam cerita, seperti ekonomi, politik, social, adat-istiadat, budaya, dan lain-lain.
c. Unsur kemasyarakatan adalah situasi social ketika puisi itu dibuat.

d. Struktur Puisi

a. Diksi
Struktur puisi pertama yang perlu kalian ketahui yaitu diksi. Diksi berarti pemilihan kata untuk mengungkapkan gagasan sehingga
menghasilkan puisi yang indah. Contoh diksi yang sering digunakan adalah: Lintang (bintang), Chandra (bulan), Bianglala (pelangi), dan lain-
lain.
b. Majas
Majas atau gaya bahasa berarti melukiskan atau menyampaikan makna konotasi atau bukan makna sebenarnya. Contohnya: Majas
Personifikasi, Majas Metafora, dan lain-lain.
c. Tipografi
Struktur puisi selanjutnya adalah tipografi. Tipografi merupakan puisi yang memiliki bentuk unik dan memiliki makna tersendiri yang ingin
penyair sampaikan. Puisi tipografi ini biasanya disusun menyerupai bentuk seperti wajah, zig zag, dan lain-lainnya.
d. Imagery
Imagery adalah deskripsi visual dengan menggunakkan panca indera saat kalian menulis puisi. Dengan begitu, pembaca dapat merasakan
suasana dan kesan yang nyata.
Imagery sendiri terbagi menjadi enam jenis yaitu penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, pengecapan, dan gerak.
Contoh imagery pendengaran: ‘Dan dalam dadaku, memerdu lagu’ (karya: chairil anwar, sajak putih)

e. Rima
Last but not least, ada yang namanya rima. Biasanya, rima ini ditemukan pada puisi lama, nih, guys! Dan, jarang ditemukan di puisi modern.
Contoh: rima pasang (a-a-b-b)
Indonesia tanah airku
Tanah tumpah darahku
Di sanalah aku digusur
Dari tanah leluhur
Dengan demikian, persamaan bunyi setiap baris atau bunyi vokal akhir pada baris puisi disebut dengan Rima.
f. Tema
Tema merupakan salah satu unsur penting yang membangun puisi. Pasalnya, dengan adanya tema ini, penyair dapat mengungkapkan dan
mengembangkan perasaan mereka menjadi sebuah puisi.
Kalian pasti sering membaca atau menemukan puisi yang panjang banget, bukan? Nah, meski demikian, setiap puisi pasti memiliki tema atau
pokok pikiran yang ingin disampaikan.
g. Rasa
Rasa adalah sesuatu yang sedang dirasakan. Misalnya, saat merasakan sedih, maka puisi kalian perlu diberikan sentuhan-sentuhan kesedihan.
Ini dilakukan, supaya puisi kalian menjadi puisi yang indah.
h. Nada
Struktur batin puisi berikutnya adalah nada. Nada adalah bagaimana cara kalian menyuarakan puisi, seperti tinggi rendahnya bunyi. Nah, nada
terbagi menjadi lima macam, yaitu:
1. Melankolik: rendah, pelan, dan mendalam.
2. Romantik: rendah/tinggi dan adanya perasaan senang.
3. Patriotik: tinggi dan lantang.
4. Sinis: rendah, pelan, dan sinis.
5. Protes: tinggi dan memperlihatkan suatu penolakan.

i. Amanat
Struktur batin puisi yang terakhir adalah amanat. Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan penyair kepada pembaca.

e. Kaidah Kebahasaan Puisi

1. Pemadatan bahasa
Sebuah puisi bukan hanya sekedar deretan kata-kata yang tidak berarti, yang disusun menjadi kalimat dan paragraf. Bahasa puisi adalah
bahasa yang dipadatkan semedikian rupa oleh penulis. Hal itu membuat kata-kata dalam puisi seakan bernyawa sehingga mampu menyihir
pembaca.

2. Pemilihan kata khas


Penyair dapat diibaratkan seperti seseorang koki yang sedang meramu bumbu-bumbu agar dapat menghasilkan masakan yang lezat. Bagi
penyair, bumbu-bumbu tersebut adalah kata-kata. Oleh karena itu, seorang penyair harus mencicipi kata-kata yang diramunya, sehingga puisi
yang ditulisnya semakin bermakna. Faktor yang dipertimbangkan dalam memilih kata untuk puisi adalah sebagai berikut : makna kias,
lambang, persamaan bunyi (rima).

3. Kata konkret
Saat menulis puisi, ada keinginan penyair untuk menggambarkan sesuatu secara lebih konkret atau berwujud. Oleh karena itu, dipilih kata-kata
yang membuat segala hal terkesan dapat disentuh. Bagi penyair, hal itu dirasakan lebih jelas.
4. Pengimajian
Penyair juga sering menciptakan pengimajian atau pencitraan dalam puisinya. Pengimajian dapat berupa kata atau rangkaian kata-kata yang
dapat memperjelas apa yang ingin disampaikan oleh penyair karena menggugah rasa imajinasi pembaca. Pengimajian dapat dibagi menjadi 3
jenis :

1. Imaji visual, yaitu menampilkan kata atau kata-kata tertentu yang menyebabkan hal-hal yang digambarkan penyair seperti dapat
dilihat oleh pembaca.
2. imaji auditif (pendengaran), yaitu penciptaan ungkapan oleh penyair agar pembaca seolah-olah dapat mendengarkan suara
seperti yang digambarkan penyair dalam puisinya.
3. imaji taktil (perasaan), yaitu penciptaan ungkapan yang kuat oleh penyair, sehingga mampu memengaruhi perasaan pembaca.
Bahkan perasaan pembaca dapat larut mengarungi imajinasi yang ditimbulkan oleh puisi.

5. Irama (ritme)
Dalam puisi sering kita temui adanya pengulangan bunyi, kata, frasa, maupun kalimat. Hal itulah yang dinamakan dengan irama atau ritme.
Selain itu juga irama dapat berarti pergantian keras-lebut-tinggi-rendang, atau panjang-pendeknya kaya yang dilakukan secara berulang-ulang.

6. Tata wajah
Pada saat sekarang, tata wajah atau tipografi puisi semakin beragam. Bahkan, sebagai penyair menganggap tata wajah sebagai unsur puisi yang
paling penting. Oleh karena itu, sering sekali terjadi inovasi dalam hal tata wajah.

f. Langkah-langkah membuat atau menulis Puisi :


Dalam menulis puisi diperlukan tahapan-tahapan. Tahapan-tahapan tersebut antara lain:

a. Menentukan tema
b. Pemilihan diksi (pemilihan kata)
c. Merangkai kata-kata pilihan dalamlarik atau baris.
d. Menyusun larik-larik dalam bait.
e. Membaca kembali puisi dan memperbaiki kata-kata yang kurang tepat.
B. Cerpen

1. Pengertian Cerpen

Menurut KBBI, Cerpen merupakan cerita pendek yang berisi tentang kisah cerita yang berisi tidak lebih dari 10 ribu kata. Pada umumnya
cerita pada cerpen bisa memberikan kesan dominan dan berkonsentrasi pada permasalahan satu tokoh. Menurutnya dalam cerpen tidak ada cerita
hingga 100 halaman.
Menurut Nugroho Notosusanto Dalam Tarigan, cerpen adalah kisah cerita pendek yang dibuat dalam jumlah kata mulai dari 5000 kata
beserta memperkirakan 17 pp kuarto spasi ganda. Selain itu kisah pada cerpen hanya berpusat pada dirinya sendiri yang berarti hanya pada satu
tokoh saja.

2. Jenis-jenis cerpen
a. Cerpen pendek
Cerita pendek adalah jenis cerita yang kurang dari 10.000 kata panjangnya. Jenis pertama dari cerpen adalah Cerpen Pendek.
Dan seperti namanya, cerita pendek yang satu ini cenderung lebih pendek daripada jenis cerita pendek lainnya. Panjang kata dari
Cerpen Pendek yaitu sekitar 500 hingga 700 kata.

Karangan fiktif yang satu ini biasanya digunakan untuk menjelaskan sebuah kejadian dengan bahasa yang singkat, padat, menarik
perhatian, dan efektif. Bagian pembuka biasanya sangat sedikit, sekitar 1 hingga 2 paragraf, lalu masuk ke bagian konflik inti. Bagian
akhir juga biasanya lebih sedikit daripada jenis cerpen lainnya.

b. Cerpen Sedang
Jenis cerita pendek atau cerpen yang kedua yaitu cerita pendek sedang / Cerpen Sedang. Cerita pendek Sedang biasanya
memiliki panjang sekitar 700 hingga 1.000 kata panjangnya. Cerpen sedang juga bisa ditemui dengan mudah pada buku-buku pelajaran
sekolah karena dianggap efektif dan menarik perhatian.
Cerpen Sedang sedikit lebih panjang daripada Cerpen Pendek. Sehingga bagian pembukaannya juga akan lebih panjang sedikit
daripada cerpen pendek. Selain itu, penokohan dari tokoh yang diceritakan bisa dijabarkan dengan kalimat yang lebih jelas. Tak hanya
itu, Cerpen Sedang biasanya digunakan untuk menjelaskan cerita dengan lebih mendetail.

c. Cerpen Panjang
Jenis cerpen yang terakhir yaitu Cerpen Panjang. Cerpen yang satu ini biasanya dibuat dengan panjang sekitar 1.000 kata atau
lebih. Dan bahkan ada sebuah cerpen yang dibuat mendekati 5.000 kata atau bahkan 10.000 kata. Jenis cerpen yang satu ini memiliki
ciri umum yang penuturannya yang santai.
Karena penulis ingin menuturkan cerita yang lumayan panjang, biasanya bagian pembukaan dan penutupan cukup panjang pula. Proses memasuki
bagian konflik juga lebih panjang dari biasanya, sehingga pembaca bisa lebih memahami cerita dengan lebih mendetail. Biasanya jenis cerita
pendek yang satu ini jarang ditampilkan pada buku pelajaran karena cukup panjang.

3. Unsur-unsur cerpen
Sebuah cerpen atau cerita pendek memiliki suatu unsur pembentuk yang harus ada di dalam cerpen itu sendiri. Unsur ini dinamakan dengan
unsur intrinsik. Unsur intrinsik akan membangun kisah cerita yang ingin disampaikan oleh penulis.

 Unsur Intrinsik

1) Tema
Sebuah cerpen harus memiliki tema cerita. Hal ini karena tema menjadi unsur utama yang ingin disampaikan penulis pada kisah
ceritanya.
2) Alur atau Plot
Alur atau plot merupakan urutan peristiwa atau jalan cerita pada sebuah cerpen. Pada umumnya alur pada cerpen diawali dengan
perkenalan, konflik masalah, lalu penyelesaian. Namun ada beberapa jenis alur cerita yaitu alur maju, alur mundur, dan alur
campuran.
3) Setting
Setting merupakan penjelasan mengenai latar atau tempat, waktu, dan suasana yang terjadi dalam cerpen tersebut.
4) Tokoh
Tokoh merupakan pemeran yang diceritakan dalam sebuah cerpen. Tokoh terdiri dari pemeran utama dan pemeran pendukung.
5) Watak
Watak merupakan gambaran sifat dari para pemeran. Watak terdiri dari tiga jenis yaitu protagonis (baik), antagonis (jahat) dan netral.
6) Sudut pandang atau point of view
Cara pandang pengarang saat menceritakan kisah pada sebuah cerpen. Sudut pandang dibagi menjadi dua bentuk yaitu sudut pandang
orang pertama yang terdiri dari pelaku utama (“aku” merupakan tokoh utama) dan pelaku sampingan (“aku menceritakan orang lain).
Sedangkan sudut pandang orang ketiga terdiri dari serba tahu (“dia” menjadi tokoh utama) dan pengamat (“dia” menceritakan orang
lain).
7) Amanat
Amanat merupakan pesan moral atau pelajaran yang disampaikan oleh penulis kepada pembaca. Pesan moral yang disampaikan
biasanya dalam bentuk tersirat maupun tersurat. Bukan hanya penulis cerita pendek saja yang memiliki unsur-unsur tersebut,
penulisan karya lain juga memerlukan aturan-aturan di dalamnya. Oleh sebab itu sangat penting bagi penulis untuk memahami tips-
tips yang dapat mempermudahnya dalam membuat sebuah karya tulis. Buku Kumpulan Tips Menulis oleh Rasibook berisikan tips
dalam menulis, cara mencari ide, dan masih banyak lagi.

 Unsur Ekstrinsik
Pada sebuah cerpen seringkali terdapat penambahan peristiwa yang terjadi di sebuah lingkungan. Hal tersebut dinamakan dengan unsur
ekstrinsik atau unsur yang berasal dari luar untuk membangun sebuah cerpen. Dengan adanya unsur ekstrinsik, maka cerpen yang dibaca
menjadi lebih menyentuh perasaan.
Berikut inilah beberapa unsur ekstrinsik pada sebuah cerpen:

1. Terdapat latar belakang dari pengarang. Biasanya latar belakang pada kisah cerpen berasal dari pengalaman pribadi pengarangnya.
Namun tak jarang jika pengarang mengambil cerita dari kisah orang lain.
2. Terdapat latar belakang dari masyarakat. Latar belakang dari masyarakat ini akan membantu berlangsungnya jalan cerita. Biasanya
juga mempengaruhi isi ceritanya juga.
3. Terdapat biografi yang memaparkan biodata, riwayat hidup dan pengalaman secara menyeluruh dan lengkap dari pengarangnya.
4. Terdapat aliran sastra yang mempengaruhi gaya bahasa yang digunakan oleh penulis saat menyampaikan ceritanya.
5. Terdapat kondisi psikologis berupa keadaan senang, sedih, suka dan duka yang mempengaruhi mood penulis saat membuat sebuah
cerita pendek.

4. Struktur cerpen
Pada cerpen biasanya terdiri beberapa struktur yang diperlukan seperti elemen dasar dan tambahan abstrak. Struktur tersebut sangat
diperlukan ketika menyusun sebuah cerpen. Berikut inilah beberapa elemen dasar untuk membangun sebuah cerpen:
1. Orientasi
Pada orientasi cerpen biasanya menjelaskan tentang latar cerita seperti waktu, suasana, tempat/lokasi yang digunakan dalam
penggambaran cerita cerpen.
2. Komplikasi
Komplikasi menjelaskan tentang struktur yang berkaitan dengan pemaparan awal suatu masalah yang dihadapi oleh tokoh. Watak
dari tokoh juga dijelaskan pada bagian ini. Selain itu pada komplikasi juga menjelaskan urutan kejadian yang berhubungan
dengan sebab akibat.
3. Resolusi
Resolusi berisi tentang penyelesaian masalah dari konflik yang terjadi dan timbulnya kesadaran tokoh.

5. Kaidah kebahasaan cerpen


 Kalimatnya banyak yang bermakna lampau. Hal itu ditandai dengan kata-kata seperti: saat, telah terjadi, ketika itu, beberapa tahun
yang lalu.
 Banyak menggunakan kata penghubung yang menyatakan urutan waktu (konjungsi kronologis). Contoh: mula-mula, sebelumnya,
kemudian, sejak saat, setelah itu.
 Banyak menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa yang terjadi. Contoh: mengobati, menghindar, menangis,
menyuruh, melompat, menghindar.
 Menunjukkan kalimat tak langsung untuk menceritakan perkataan seorang tokoh oleh pengarang. Contoh: menceritakan tentang,
menuturkan, mengungkapkan, mengatakan bahwa, menyatakan.
 Pikiran dan perasaan tokoh banyak digambarkan dengan menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu. Contoh: berharap,
mengalami, merasakan, menginginkan.
 Menggunakan banyak dialog, yang ditunjukkan oleh tanda petik ganda ("...."), maupun kata kerja yang menunjukkan tuturan langsung.
Contoh: "Habis kemana saja kamu?" tanya Rini pada Andi.
 Menggunakan kata-kata sifat (descriptive language), sebagai penggambaran tokoh, latar atau suasana. Contoh: Pada sore hari, Bapak
tua itu terlihat sedang meminum segelas teh hangatnya sambil menikmati hujan dalam sebuah gubuk di tengah sawah.

6. Langkah-langkah membuat atau menulis cerpen

1. Mengadakan observasi atau pengamatan


Observasi yang dapat dilakukan ialah dengan mengadakan pengamatan secara langsung. Selain itu, observasi dapat dilakukan dengan
mengingat atau mendengarkan kejadian yang dilakukan oleh orang lain.
2. Memilih topik
Dalam menyusun cerpen bisa memilih topik sesuai keinginan atau yang dikehendaki. Topik dalam cerpen sangat banyak, jadi tidak
perlu susah maupun bingung untuk mencari sebuah tema.
Menentukan genre cerpen, seperti cerpen horor, drama, religi, romantis, tragis, misteri, drama komedi, komedi romantis, biografi, dan
lain sebagainya.
3. Tentuk target pembaca
Menentukan jenis atau genre cerpen akan lebih memfokuskan cerita dengan gaya bahasa yang lebih mengena. Intinya, jangan
tanggung-tanggung menulis cerpen sesuai jenis yang akan dibuat.
Target pembaca penting dalam hal ini. Buatlah kesan cerpen secara menarik untuk memikat target baca, baik itu anak-anak, remaja,
dewasa, atau segala umur.
Target baca harus jelas, jangan dipadukan dengan yang lainnya. Cerpen anak-anak tentu tidak sama dengan cerpen dewasa, cerpen
remaja juga tidak sama dengan cerpen dewasa.
4. Menentukan tokoh-tokoh
Persiapkan tokoh-tokoh yang akan dibuat dalam cerpen dengan matang. Tokoh ini meliputi tokoh utama dan tokoh sampingan. Nama-
nama tokoh juga harus sesuai dengan cerpen.
5. Menganalisis watak tokoh
Watak tokoh atau penokohan dapat dibuat sesuai cerita yang akan dibuat. Penokohan ini dapat digambarkan dari paparan langsung
maupun tidak langsung.
Paparan langsung misalnya dialog antartokoh, pikiran tokoh, dan penggambaran fisik tokoh. Penulis dapat membuat sebuah watak jika
memang sudah benar-benar memahami cerpen apa yang akan dibuat.
6. Menulis garis besar cerita
Garis besar cerita meliputi apa-apa saja yang akan terjadi, konflik yang akan terjadi serta penyelesaian. Buatlah garis besar cerita
dengan singkat, padat dan jelas serta harus memperhatikan berbagai kejadian yang akan muncul.
7. Menentukan alur
Tentukan alur cerita secara tepat dan baik sehingga memberi kesan mendalam bagi pembaca. Perlu diketahui, alur ada tiga yaitu alur
maju, alur mundur, dan alur campuran. Ketiganya memiliki tahapan, yaitu:

 Pengenalan
 Kemunculan konflik
 Klimaks (puncak konflik)
 Anti klimaks (konflik menurun)
 Penyelesaian.

8. Menentukan latar
Cara berikutnya dalam membuat atau menulis cerpen, yaitu menentukan latar. Latar yang dibuat harus sesuai tema yang sudah
ditentukan. Penulis juga harus ingat bahwa latar terdiri atas latar tempat, latar waktu, dan latar suasana.
9. Memilih gaya penceritaan atau sudut pandang
Untuk menulis cerpen, perlu adanya sudut pandang yang jelas. Sudut pandang ada sendiri terbagi menjadi empat, yaitu:

 Orang pertama sebagai pelaku utama


 Orang pertama sebagai pelaku sampingan
 Orang ketiga serbatahu
 Orang ketiga sebagai pengamat

10. Memilih diksi yang sesuai


Dengan adanya diksi yang sesuai, sebuah cerpen akan jauh lebih menarik dan tidak berkesan biasa saja. Pemilihan kata yang sesuai
juga dapat dijadikan tombak untuk memperoleh cerpen yang berkualitas.
Pilihlah diksi dengan memperhatikan padu tidaknya antarkata dan kalimat. Jangan asal memilih diksi karena diksi juga ikut berperan
dalam suksesnya sebuah cerpen.
11. Membuat kerangka karangan sesuai alur
Setelah tahapan sebelumnya selesai, langkah selanjutnya adalah membuat kerangka. Kerangka harus dibuat sesuai alur yang ditentukan
dan mencakup langkah yang sebelumnya sudah dibuat.
12. Memperhatikan aspek intrinsik dan ekstrinsik
Unsur Intrinsik

 Tema
 Alur/plot
 Latar (waktu, tempat, suasana)
 Tokoh/penokohan
 Sudut pandang
 Amanat

Unsur Ekstrinsik

 Latar belakang masyarakat


 Latar belakang penulis
 Nilai yang terkandung di dalam cerpen

13. Mulai menyusun cerpen dengan memperhatikan padu tidaknya antar kalimat
Cerita yang ditulis sesuai kerangka yang telah dibuat dan berikan diksi yang benar-benar tepat dengan memperhatikan padu tidaknya
kalimat. Sebab, apabila antarkalimat tidak padu, akan terkesan janggal.
14. Memberi judul yang paling sesuai dengan cerpen yang telah dibuat
Buatlah judul semenarik mungkin berdasar isi cerpen. Unik, berkesan, beda dari yang lain, dan jarang ditemui.

D. Jurnal Magang Prestasi Semester Ganjil dan Genap

1. Program Semester Ganjil (Oktober-November)


Total bulan efektif : 2 bulan

No Hari/Tanggal Materi Uraian Kegiatan Kegiatan Kompetisi Evaluasi

Oktober Minggu ke 3
1 Jumat, 20 Oktober 2023 Materi Puisi dan - Melakukan seleksi awal - Membuat refleksi
Cerpen - Mendata prestasi siswa dari
awal
- Mendata pengalaman belajar
bahasa siswa
- Diagnosis awal kemampuan
bahasa
Oktober Minggu ke 4
2 Senin, 23 Oktober 2023 Materi Puisi dan - Absensi - Membuat refleksi
Cerpen Penjelasan :
- Pengertian Puisi dan Cerpen
- Jenis Puisi dan Cerpen
- Unsur Puisi dan Cerpen
- Struktur Puisi dan Cerpen
- Langkah-langkah membuat
Puisi dan Cerpen

3 Rabu, 25 Oktober 2023 Materi Puisi dan - Absensi - Bermain kuis - Membuat refleksi
Cerpen antar tim yang
berisi
pengetahuan dari
materi puisi dan
cerpen.

4 Jumat, 27 Oktober 2023 Materi Puisi - Absensi - - Membuat refleksi


danCerpen Penjelasan
- Kaidah kebahasaan penulisan
Puisi dan Cerpen (penggunaan
tanda baca, penggunaan diksi,
huruf besar dan kecil, kata
depan, dll)
- Penentuan atau pemilihan tema
- Mulai menulis puisi dan cerpen

Oktober Minggu ke 5
5 Senin, 30 Oktober 2023 Materi Puisi dan - Absensi - - Membuat refleksi
Cerpen - Lanjut menulis puisi dan cerpen

November Minggu 1
6 Rabu, 1 November 2023 Materi Puisi dan - Absensi - Lomba antar tim - Membuat refleksi
Cerpen yang berisi
memperbaiki
ejaan dan tanda
baca pada
kutipan-kutipan
teks cerpen
7 Jumat, 3 November 2023 Materi Puisi dan - Absesni - Membuat refleksi
Cerpen - Melakukan zoom meeting
bersama duta baca Indonesia
bapak Gol Agong
berupa penjelasan materi
mengenai menulis puisi dan
cerpen
November Minggu ke 2
8 Senin, 6 November 2023 Materi Puisi dan - Absesni - - Membuat refleksi
Cerpen - Lanjut menyunting cerpen dan
puisi (aturan pengetikan dan
unsur pembangun serta struktur
dari cerpen)
9 Rabu, 8 November 2023 Materi Puisi dan - Absesni - Menelaah jenis, - Membuat refleksi
Cerpen unsur
pembangun
(intrinsik dan
ekstrinsik), dan
struktur dari
puisi
- Menelaah jenis,
unsur
pembangun
(intrinsic dan
ekstrinsik), dan
struktur dari
cerpen
(individu)
10 Jumad, 10 November 2023 Materi Puisi dan - Absesni - - Membuat refleksi
Cerpen - Mempublish puisi diberbagai
media

November Minggu ke 3
11 Senin, 13 November 2023 Materi Puisi dan - Absesni - - Membuat refleksi
Cerpen - Mempublish cerpen diberbagai
media

12 Rabu, 15 November 2023 Materi Puisi dan - Absensi - Lomba antar - Membuat refleksi
Cerpen peserta dalam
menulis puisi
dan cerpen
13 Jumat, 17 November 2023 Materi Puisi dan - Absensi - - Membuat refleksi
Cerpen - Mendata prestasi siswa dari
awal
- Mendata pengalaman belajar
bahasa siswa
- Diagnosis awal kemampuan
bahasa
November Minggu ke 4
14 Senin, 20 November 2023 Materi Puisi dan - Absensi - - Membuat refleksi
Cerpen Penjelasan :
- Pengertian Puisi dan Cerpen
- Jenis Puisi dan Cerpen
- Unsur Puisi dan Cerpen
- Struktur Puisi dan Cerpen
- Langkah-langkah membuat
Puisi dan Cerpen
15 Rabu, 22 November 2023 Materi Puisi dan - Absensi - Bermain kuis - Membuat refleksi
Cerpen antar tim yang
berisi
pengetahuan dari
materi puisi dan
cerpen.

16 Jumat, 24 November 2023 Materi Puisi dan - Absensi - - Membuat refleksi


Cerpen
Penjelasan
- Kaidah kebahasaan penulisan
Puisi dan Cerpen (penggunaan
tanda baca, penggunaan diksi,
huruf besar dan kecil, kata
depan, dll)
- Penentuan atau pemilihan tema
- Mulai menulis puisi
November Minggu ke 5
17 Senin, 27 November 2023 Materi Puisi dan - Absensi - - Membuat refleksi
Cerpen - Zoom meeting bersama gol a
gong (duta baca Indonesia)

18 Rabu, 29 November 2023 Materi Puisi dan - Absensi - Memperbaiki - Membuat refleksi
Cerpen ejaan dan tanda
baca pada
sebuah teks
cerpen (lomba
dalam
kelompok)

2. Program Semester Genap (Januari-Juni)


No Bulan dan Hari/Tanggal Materi Uraian Kegiatan Kegiatan Kompetisi Evaluasi
Januari Minggu 1
1. Rabu, 3 Januari 2024 Materi Puisi - Absensi - - Membuat refleksi
dan Cerpen - Mendata prestasi siswa
dari awal
- Mendata pengalaman
belajar bahasa siswa
- Diagnosis awal
kemampuan bahasa
2. Jumat, 5 Januari 2024 Materi Puisi - Absensi - - Membuat refleksi
dan Cerpen Penjelasan :
- Pengertian Puisi dan
Cerpen
- Jenis Puisi dan Cerpen
- Unsur Puisi dan
Cerpen
- Struktur Puisi dan
Cerpen
- Langkah-langkah
membuat Puisi dan
Cerpen

Januari Minggu ke2


3. Senin, 8 Januari 2024 Materi Puisi - Absensi - Bermain kuis - Membuat refleksi
dan Cerpen antar tim yang
berisi pengetahuan
dari materi puisi
dan cerpen.

4. Rabu, 10 Januari 2024 Materi Puisi - Absensi - - Membuat refleksi


dan Cerpen
Penjelasan
- Kaidah kebahasaan
penulisan Puisi dan
Cerpen (penggunaan
tanda baca,
penggunaan diksi,
huruf besar dan kecil,
kata depan, dll)
- Penentuan atau
pemilihan tema
- Mulai menulis puisi
5 Jumat, 12 Januari 2024 Materi Puisi - Absensi - - Membuat refleksi
dan Cerpen - Lanjut menulis cerpen
berdasarkan struktur
Januari Minggu ke-3
6 Senin, 15 Januari 2024 Materi Puisi - Absensi - Lomba antar tim - Membuat refleksi
dan Cerpen yang berisi
memperbaiki
ejaan dan tanda
baca pada kutipan-
kutipan teks
cerpen
7 Rabu,17 Januari 2024 Materi Puisi - Absesni - - Membuat refleksi
dan Cerpen - Lanjut menyunting
puisi bersama (aturan
pengetikan dan unsur
pembangun serta
struktur dari puisi)

8 Jumat, 19 Januari 2024 Materi Puisi - Absesni - - Membuat refleksi


dan Cerpen - Lanjut menyunting
cerpen bersama (aturan
pengetikan dan unsur
pembangun serta
struktur dari cerpen)

Januari Minggu ke 4
9 Senin, 22 Januari 2024 Materi Puisi - Absesni - Menelaah jenis, - Membuat refleksi
dan Cerpen unsur pembangun
(intrinsic dan
ekstrinsik), dan
struktur dari puisi
- Menelaah jenis,
unsur pembangun
(intrinsic dan
ekstrinsik), dan
struktur dari
cerpen

(individu)

10 Rabu, 24 Januari 2024 Materi Puisi - Absesni - - Membuat refleksi


dan Cerpen - Mempublish puisi
diberbagai media

11 Jumat, 26 Januari 2024 Materi Puisi - Absesni - - Membuat refleksi


dan Cerpen - Mempublish cerpen
diberbagai media

Januari Minggu ke 5
13 Senin,29 Januari 2024 Materi Puisi - Absensi - Lomba antar - Membuat refleksi
dan Cerpen peserta dalam
menulis puisi dan
cerpen
14 Rabu, 31 Januari 2024 Materi Puisi - Absensi - - Membuat refleksi
dan Cerpen - Mendata prestasi siswa
dari awal
- Mendata pengalaman
belajar bahasa siswa
- Diagnosis awal
kemampuan bahasa
Februari Minggu ke 1
15 Jumat, 2 Februari 2024 Materi Puisi - Absensi - - Membuat refleksi
dan Cerpen Penjelasan :
- Pengertian Puisi dan
Cerpen
- Jenis Puisi dan Cerpen
- Unsur Puisi dan
Cerpen
- Struktur Puisi dan
Cerpen
- Langkah-langkah
membuat Puisi dan
Cerpen
-
Februari Minggu ke 2
16 Senin, 5 Februari 2024 Materi Puisi - Absensi - Bermain kuis - Membuat refleksi
dan Cerpen antar tim yang
berisi pengetahuan
dari materi puisi
dan cerpen.

17 Senin, 7 Februari 2024 Materi Puisi - Absensi - - Membuat refleksi


dan Cerpen Penjelasan
- Kaidah kebahasaan
penulisan Puisi dan
Cerpen (penggunaan
tanda baca,
penggunaan diksi,
huruf besar dan kecil,
kata depan, dll)
- Penentuan atau
pemilihan tema
- Mulai menulis puisi

18 Jumad, 9 Februari 2024 Materi Puisi - Absensi - - Membuat refleksi


dan Cerpen - Lanjut menulis cerpen
berdasarkan struktur

Februari Minggu ke-3


19 Senin, 12 Februari 2024 Materi Puisi - Absensi - - Membuat refleksi
dan Cerpen
Penjelasan
- Kaidah kebahasaan
penulisan Puisi dan
Cerpen (penggunaan
tanda baca,
penggunaan diksi,
huruf besar dan kecil,
kata depan, dll)
- Penentuan atau
pemilihan tema
- Mulai menulis puisi
20 Rabu, 14 Februari 2024 Materi Puisi - Absesni - - Membuat refleksi
dan Cerpen - Lanjut menyunting
puisi bersama (aturan
pengetikan dan unsur
pembangun serta
struktur dari puisi)
21 Jumat, 16 February Materi Puisi - Absesni - - Membuat refleksi
2024 dan Cerpen - Lanjut menyunting
cerpen bersama (aturan
pengetikan dan unsur
pembangun serta
struktur dari cerpen)

Februari Minggu ke-4


22 Senin, 19 February Materi Puisi - Absesni - Menelaah jenis, - Membuat refleksi
2024 dan Cerpen unsur pembangun
(intrinsic dan
ekstrinsik), dan
struktur dari puisi
- Menelaah jenis,
unsur pembangun
(intrinsic dan
ekstrinsik), dan
struktur dari
cerpen

(individu)
23 Rabu, 21 February 2024 Materi Puisi - Absesni - - Membuat refleksi
dan Cerpen - Mempublish puisi
diberbagai media

24 Jumat,23 February 2024 Materi Puisi - Absesni - - Membuat refleksi


dan Cerpen - Mempublish cerpen
diberbagai media

Februari Minggu ke 5
25 Senin 26 February 2024 Materi Puisi - Absensi - Lomba antar - Membuat refleksi
dan Cerpen peserta dalam
menulis puisi dan
cerpen

26 Rabu, 28 Februari 2024 Materi Puisi - Absensi - - Membuat refleksi


dan Cerpen - Mendata prestasi siswa
dari awal
- Mendata pengalaman
belajar bahasa siswa
- Diagnosis awal
kemampuan bahasa
Maret Minggu ke 1
27 Jumat, 1 Maret 2024 Materi Puisi - Absensi - - Membuat refleksi
dan Cerpen Penjelasan :
- Pengertian Puisi dan
Cerpen
- Jenis Puisi dan Cerpen
- Unsur Puisi dan
Cerpen
- Struktur Puisi dan
Cerpen
- Langkah-langkah
membuat Puisi dan
Cerpen

Maret Minggu ke-2


28 Senin, 4 Maret 2024 Materi Puisi - Absensi - - Membuat refleksi
dan Cerpen
Penjelasan
- Kaidah kebahasaan
penulisan Puisi dan
Cerpen (penggunaan
tanda baca,
penggunaan diksi,
huruf besar dan kecil,
kata depan, dll)
- Penentuan atau
pemilihan tema
- Mulai menulis puisi
29 Rabu, 6 Maret 2024 Materi Puisi - Absensi - - Membuat refleksi
dan Cerpen - Lanjut menulis cerpen
berdasarkan struktur

30 Jumat, 8 Maret 2024 Materi Puisi - Absensi - - Membuat refleksi


dan Cerpen
Penjelasan
- Kaidah kebahasaan
penulisan Puisi dan
Cerpen (penggunaan
tanda baca,
penggunaan diksi,
huruf besar dan kecil,
kata depan, dll)
- Penentuan atau
pemilihan tema
- Mulai menulis puisi
Maret Minggu ke-3
31 Senin, 11 Maret 2024 Materi Puisi - Absesni - - Membuat refleksi
dan Cerpen - Lanjut menyunting
puisi bersama (aturan
pengetikan dan unsur
pembangun serta
struktur dari puisi)
32 Rabu,13 Maret 2024 Materi Puisi - Absesni - - Membuat refleksi
dan Cerpen - Lanjut menyunting
cerpen bersama (aturan
pengetikan dan unsur
pembangun serta
struktur dari cerpen)
33 Jumat, 15 Maret 2024 Materi Puisi - Absesni - Menelaah jenis, - Membuat refleksi
dan Cerpen unsur pembangun
(intrinsic dan
ekstrinsik), dan
struktur dari puisi
- Menelaah jenis,
unsur pembangun
(intrinsic dan
ekstrinsik), dan
struktur dari
cerpen

(individu)
Maret Minggu ke-4
34 Senin , 18 Maret 2024 Materi Puisi - Absesni - - Membuat refleksi
dan Cerpen - Mempublish puisi
diberbagai media
35 Rabu, 20 Maret 2024 Materi Puisi - Absesni - - Membuat refleksi
dan Cerpen - Mempublish cerpen
diberbagai media

36 Jumat, 22 Maret 2024 Materi Puisi - Absensi - Lomba antar - Membuat refleksi
dan Cerpen peserta dalam
menulis puisi dan
cerpen
Maret Minggu ke 5
37 Senin, 25 Maret 2024 Materi Puisi - Absensi - - Membuat refleksi
dan Cerpen - Mendata prestasi siswa
dari awal
- Mendata pengalaman
belajar bahasa siswa
- Diagnosis awal
kemampuan bahasa

38 Rabu, 27 Maret 2024 Materi Puisi - Absensi - - Membuat refleksi


dan Cerpen Penjelasan :
- Pengertian Puisi dan
Cerpen
- Jenis Puisi dan Cerpen
- Unsur Puisi dan
Cerpen
- Struktur Puisi dan
Cerpen
- Langkah-langkah
membuat Puisi dan
Cerpen
-
39 Jumat, 29 Maret 2024 Materi Puisi - Absensi - Bermain kuis - Membuat refleksi
dan Cerpen antar tim yang
berisi pengetahuan
dari materi puisi
dan cerpen.
April Minggu ke-1
40 Senin, 1 April 2024 Materi Puisi - Absensi - - Membuat refleksi
dan Cerpen
Penjelasan
- Kaidah kebahasaan
penulisan Puisi dan
Cerpen (penggunaan
tanda baca,
penggunaan diksi,
huruf besar dan kecil,
kata depan, dll)
- Penentuan atau
pemilihan tema
- Mulai menulis puisi
41 Rabu, 3 April 2024 Materi Puisi - Absensi - - Membuat refleksi
dan Cerpen - Lanjut menulis cerpen
berdasarkan struktur

42 Jumat, 5 April 2024 Materi Puisi - Absensi - - Membuat refleksi


dan Cerpen
Penjelasan
- Kaidah kebahasaan
penulisan Puisi dan
Cerpen (penggunaan
tanda baca,
penggunaan diksi,
huruf besar dan kecil,
kata depan, dll)
- Penentuan atau
pemilihan tema
- Mulai menulis puisi
April Minggu ke 3
44 Rabu, 17 April 2024 Materi Puisi - Absesni - - Membuat refleksi
dan Cerpen - Lanjut menyunting
puisi bersama (aturan
pengetikan dan unsur
pembangun serta
struktur dari puisi)
45 Jumat, 19 April 2024 Materi Puisi - Absesni - - Membuat refleksi
dan Cerpen - Lanjut menyunting
cerpen bersama (aturan
pengetikan dan unsur
pembangun serta
struktur dari cerpen)
April Minggu ke 4
46 Senin, 22 April 2024 Materi Puisi - Absesni - Menelaah jenis, - Membuat refleksi
dan Cerpen unsur pembangun
(intrinsic dan
ekstrinsik), dan
struktur dari puisi
- Menelaah jenis,
unsur pembangun
(intrinsic dan
ekstrinsik), dan
struktur dari
cerpen

(individu)
47 Rabu, 24 April 2024 Materi Puisi - Absesni - - Membuat refleksi
dan Cerpen - Mempublish puisi
diberbagai media

48 Jumat, 26 April 2024 Materi Puisi - Absesni - - Membuat refleksi


dan Cerpen - Mempublish cerpen
diberbagai media

April Minggu ke 5
49 Senin, 29 April 2024 Materi Puisi - Absensi - Lomba antar - Membuat refleksi
dan Cerpen peserta dalam
menulis puisi dan
cerpen
Mei Minggu 1
50 Rabu, 1 Mei 2024 Materi Puisi - Absensi - - Membuat refleksi
dan Cerpen - Mendata prestasi siswa
dari awal
- Mendata pengalaman
belajar bahasa siswa
- Diagnosis awal
kemampuan bahasa
51 Jumad, 3 Mei 2024 Materi Puisi - Absensi - - Membuat refleksi
dan Cerpen Penjelasan :
- Pengertian Puisi dan
Cerpen
- Jenis Puisi dan Cerpen
- Unsur Puisi dan
Cerpen
- Struktur Puisi dan
Cerpen
- Langkah-langkah
membuat Puisi dan
Cerpen
-
Mei Minggu ke 2
52 Senin, 6 Mei 2024 Materi Puisi - Absensi - Bermain kuis - Membuat refleksi
dan Cerpen antar tim yang
berisi pengetahuan
dari materi puisi
dan cerpen.
53 Rabu, 8 Mei 2024 Materi Puisi - Absensi - - Membuat refleksi
dan Cerpen
Penjelasan
- Kaidah kebahasaan
penulisan Puisi dan
Cerpen (penggunaan
tanda baca,
penggunaan diksi,
huruf besar dan kecil,
kata depan, dll)
- Penentuan atau
pemilihan tema
- Mulai menulis puisi

54 Jumat, 10 Mei 2024 Materi Puisi - Absensi - - Membuat refleksi


dan Cerpen - Lanjut menulis cerpen
berdasarkan struktur

Mei Minggu ke 3
55 Senin, 13 Mei 2024 Materi Puisi - Absensi - - Membuat refleksi
dan Cerpen
Penjelasan
- Kaidah kebahasaan
penulisan Puisi dan
Cerpen (penggunaan
tanda baca,
penggunaan diksi,
huruf besar dan kecil,
kata depan, dll)
- Penentuan atau
pemilihan tema
- Mulai menulis puisi
56 Rabu, 15 Mei 2024 Materi Puisi - Absesni - - Membuat refleksi
dan Cerpen - Lanjut menyunting
puisi bersama (aturan
pengetikan dan unsur
pembangun serta
struktur dari puisi)
57 Jumat, 17 Mei 2024 Materi Puisi - Absesni - Lomba antar tim - Membuat refleksi
dan Cerpen - Lanjut menyunting yang berisi
cerpen bersama (aturan memperbaiki
pengetikan dan unsur ejaan dan tanda
pembangun serta baca pada kutipan-
struktur dari cerpen) kutipan teks
cerpen
Mei Minggu ke 4
58 Senin, 20 Mei 2024 Materi Puisi - Absesni - Menelaah jenis, - Membuat refleksi
dan Cerpen unsur pembangun
(intrinsic dan
ekstrinsik), dan
struktur dari puisi
- Menelaah jenis,
unsur pembangun
(intrinsic dan
ekstrinsik), dan
struktur dari
cerpen

(individu)
59 Rabu, 22 Mei 2024 Materi Puisi - Absesni - - Membuat refleksi
dan Cerpen - Mempublish puisi
diberbagai media

60 Jumat, 24 Mei 2024 Materi Puisi - Absesni - - Membuat refleksi


dan Cerpen - Mempublish cerpen
diberbagai media

Mei Minggu ke 5
61 Senin, 27 Mei 2024 Materi Puisi - Absensi - - Membuat refleksi
dan Cerpen - Mendata prestasi siswa
dari awal
- Mendata pengalaman
belajar bahasa siswa
- Diagnosis awal
kemampuan bahasa
62 Rabu, 29 Mei 2024 Materi Puisi - Absensi - - Membuat refleksi
dan Cerpen Penjelasan :
- Pengertian Puisi dan
Cerpen
- Jenis Puisi dan Cerpen
- Unsur Puisi dan
Cerpen
- Struktur Puisi dan
Cerpen
- Langkah-langkah
membuat Puisi dan
Cerpen
-
63 Jumat, 31 Mei 2024 Materi Puisi - Absensi - Bermain kuis - Membuat refleksi
dan Cerpen antar tim yang
berisi pengetahuan
dari materi puisi
dan cerpen.

Juni Minggu ke-2


64 Senin, 3 Juni 2024 Materi Puisi - Absensi - - Membuat refleksi
dan Cerpen
Penjelasan
- Kaidah kebahasaan
penulisan Puisi dan
Cerpen (penggunaan
tanda baca,
penggunaan diksi,
huruf besar dan kecil,
kata depan, dll)
- Penentuan atau
pemilihan tema
- Mulai menulis puisi
65 Rabu, 5 Juni 2024 Materi Puisi - Absensi - - Membuat refleksi
dan Cerpen - Lanjut menulis cerpen
berdasarkan struktur

66 Jumat, 7 Juni 2024 Materi Puisi - Absensi - - Membuat refleksi


dan Cerpen
Penjelasan
- Kaidah kebahasaan
penulisan Puisi dan
Cerpen (penggunaan
tanda baca,
penggunaan diksi,
huruf besar dan kecil,
kata depan, dll)
- Penentuan atau
pemilihan tema
- Mulai menulis puisi
Juni Minggu ke-3
67 Senin, 10 Juni 2024 Materi Puisi - Absesni - - Membuat refleksi
dan Cerpen - Lanjut menyunting
puisi bersama (aturan
pengetikan dan unsur
pembangun serta
struktur dari puisi)
68 Rabu, 12 Juni 2024 Materi Puisi - Absesni Lomba antar tim - Membuat refleksi
dan Cerpen - Lanjut menyunting yang berisi
cerpen bersama (aturan memperbaiki
pengetikan dan unsur ejaan dan tanda
pembangun serta baca pada kutipan-
struktur dari cerpen) kutipan teks
cerpen
69 Jumat, 14 Juni 2024 Materi Puisi - Absesni - Menelaah jenis, - Membuat refleksi
dan Cerpen unsur pembangun
(intrinsic dan
ekstrinsik), dan
struktur dari puisi
- Menelaah jenis,
unsur pembangun
(intrinsic dan
ekstrinsik), dan
struktur dari
cerpen

(individu)
Juni Minggu ke-4
70 Senin , 17 Juni 2024 Materi Puisi - Absesni - - Membuat refleksi
dan Cerpen - Mempublish puisi
diberbagai media

71 Rabu, 19 Juni 2024 Materi Puisi - Absesni - - Membuat refleksi


dan Cerpen - Mempublish cerpen
diberbagai media

72 Jumat, 21 Juni 2024 Materi Puisi - Absensi - Lomba antar - Membuat refleksi
dan Cerpen peserta dalam
menulis puisi dan
cerpen

E. Assesmen

A. Tahap Seleksi Awal


1. Kisi-kisi seleksi awal
No Materi Tujuan Magang ( tahap seleksi Indikator Soal Jenis Soal Level
awal)
1 Puisi dan Cerpen Agar dapat mengetahui kemampuan 1. Buatlah sebuah puisi Uraian L3
siswa dalam menulis puisi dan baru !
cerpen 2. Buatlah sebuah cerita
pendek!
2. Rubrik Penialaian

a. Kriteria Penilaian Menulis Puisi


Aspek Indikator Skor
Diksi Sangat Baik: Pemilihan kata sangat tepat, penggunaan kata sangat efektif, bahasa yang 5
dipakai padat.
Baik: Pemilihan kata tepat, penggunaan kata efektif, bahasa yang dipakai padat. 4
Cukup: Pemilihan kata cukup tepat, penggunaan kata cukup efektif, bahasa yang dipakai 3
cukup padat
Kurang: Pemilihan kata kurang tepat, penggunaan kata kurang efektif, bahasa yang 2
dipakai kurang padat.
Sangat Kurang: Pemilihan kata tidak tepat, penggunaan kata tidak efektif, bahasa yang 1
dipakai tidak padat.
Imajinasi Sangat Baik: Sangat mampu mengungkapkan daya pikir melalui susunan kata yang dapat 5
mengungkapkan pengalaman indrawi
Baik: Mampu mengungkapkan daya pikir melalui susunan kata yang dapat 4
mengungkapkan pengalaman indrawi.
Cukup: Cukup mampu mengungkapkan daya pikir melalui susunan kata yang dapat 3
mengungkapkan pengalaman indrawi.
Kurang: Kurang mampu mengungkapkan daya pikir melalui susunan kata yang dapat 2
mengungkapkan pengalaman indrawi.
Sangat Kurang: Tidak mampu mengungkapkan daya pikir melalui susunan kata yang 1
dapat mengungkapkan pengalaman indrawi.
Makna Sangat Baik: Terdapat pada penyampaian pesan baik tersirat maupun tersurat yang sangat 5
sesuai dengan tema
Baik: Terdapat pada penyampaian pesan baik tersirat maupun tersurat yang sesuai dengan 4
tema.
Cukup: Terdapat pada penyampaian pesan baik tersirat maupun tersurat yang cukup sesuai 3
dengan tema.
Kurang: Terdapat pada penyampaian pesan baik tersirat maupun tersurat yang kurang 2
sesuai dengan tema.
Sangat Kurang: Terdapat pada penyampaian pesan baik tersirat maupun tersurat yang 1
tidak sesua dengan tema.
Amanat Sangat Baik: mengandung amanat atau pesan yang tersirat yang sangat sesuai dengan 5
tema.
Baik: mengandung amanat atau pesan yang tersirat yang sesuai dengan tema. 4
Cukup: mengandung amanat atau pesan yang tersirat yang cukup sesuai dengan tema. 3
Kurang: mengandung amanat atau pesan yang tersirat yang kurang sesuai dengan tema.
Sangat Kurang: mengandung amanat atau pesan yang tersirat yang sangat kurang sesuai 1
dengan tema.
Nilai : Jumlah Skor maksimal
20 x 100

Pedoman Penilaian Tes Keterampilan Menulis Puisi


No Skor Kategori
1. 85-100 Sangat Baik
2. 70-84 Baik
3. 60-69 Cukup
4. 0-59 Kurang
b. Kriteria Penilaian Keterampilan Menulis Cerita Pendek

No Aspek penilaian Bobot Skala Nilai Indikator


1. Kesesuaian judul 2 4 Judul sudah sesuai dengan inti cerita, judul menimbulkan ketertarikan
dengan isi untuk membaca
3 Judul cerita yang dipilih cukup sesuai dengan isi cerita pendek, judul
cukup menimbulkan ketertarikan untuk membaca
2 Judul cerita yang dipilih sudah baik namun kurang mewakili isi cerita,
agak menimbulkan untuk membaca
1 Judul kurang tepat dengan isi cerita pendek, judul tidak menimbulkan
ketertarikan untuk membaca
2. Tema 2 4 Pendeskripsikan tema yang terkandung dalam cerita sangat nampak
terlihat, baik dalam penyajian tema dan dalam mengangkat masalah-
masalah kehidupan.
3 Tema cerita dikembangkan sesuai dengan isi cerita pendek baik dalam
pendeskripsian tema, penyajian tema, dan dalam mengangkat
masalahmasalah kehidupan.
2 Tema cerita dikembangkan belum nampak dalam cerita, baik dalam
penyajian tema, dan dalam mengangkat masalahmasalah kehidupan.
1 Pendeskripsikan tema yang terkandung dalam cerita kurang nampak, baik
dalam penyajian tema , dan dalam mengangkat masalah-masalah
kehidupan
3. Alur 4 4 Sangat baik dalam penciptaan alur atau plot, dalam tahapan perkenalan,
pemunculan konflik, klimaks, dan penyelesaian, serta adanya urutan
peristiwa yang berhubungan, sehingga menarik untuk dibaca.
3 Baik dalam permainan alur, dalam tahapan perkenalan, pemunculan
konflik, klimaks, dan penyelesaian sehingga menarik untuk dibaca.
2 Penciptaan alur atau plot cukup baik, adanya urutan peristiwa yang
berhubungan sehingga cerita cukup menarik untuk dibaca.
1 Penciptaan alur atau plot kurang, sehingga cerita kurang menarik untuk
dibaca.
4. Latar 4 4 Tepat dalam memilihan tempat, waktu, dan suasana yang mengukuhkan
terjadinya peristiwa dalam cerita.
3 Pemilihan tempat dan suasana dalam membangun cerita sudah sesuai,
sehingga kesan dimana dan bagaimana situasi tersebut terjadi terlihat
baik.
2 Pemilihan tempat dan suasana dalam membangun cerita cukup tepat,
sehingga kesan dimana dan bagaimana situasi tersebut terjadi cukup
terlihat.
1 Pemilihan tempat dan suasana dalam membangun cerita kurang tepat,
sehingga kesan dimana dan bagaimana situasi tersebut terjadi kurang
terlihat .
5. Tokoh dan 4 4 Penggambaran watak tokoh sangat baik, tokoh mampu membawa
Penokohan pembaca seolah-olah mengalami kejadian dalam cerita.
3 Penggambaran watak tokoh baik, tokoh dapat membawa pembaca
mengalami kejadian dalam cerita.
2 Penggambaran watak tokoh terlihat cukup baik, tokoh mampu membawa
pembaca seolah-olah sedikit mengalami kejadian dalam cerita.
1 Penggambaran watak tokoh terlihat kurang nyata, tokoh kurang mampu
membawa pembaca mengalami kejadian dalam cerita.
6. Sudut Pandang 2 4 Tepat dalam memberikan perasaan kedekatan tokoh, baik dalam
menjelaskan kepada pembaca siapa yang dituju dan menunjukkan
perasaan tokoh kepada pembaca.
3 Baik dalam memberikan perasaan kedekatan tokoh, dan menggambarkan
perasaan tokoh kepada pembaca.
2 Cukup baik dalam menggambarkan perasaan tokoh kepada pembaca.
1 Kurang dalam memberikan perasaan kedekatan tokoh kepada pembaca.
7. Gaya Bahasa 3 4 Tepat dalam memilih bahasa yang mengandung unsur emotif, variasi, dan
tepat dalam memilih ungkapan yang mewakili sesuatu yang diungkapkan
terbukti dengan cerpen yang enak dibaca.
3 Penggunaan diksi dan gaya bahasa cukup sesuai dengan situasi yang
mewakili, cukup bervariasi, dan cukup ekspresif.
2 Penggunaan diksi dan gaya bahasa cukup tepat, dalam mewakili sesuatu
yang diungkapkan.
1 Penggunaan diksi dan gaya bahasa kurang tepat, sehingga kurang
mewakili sesuatu yang diungkapkan.
8. Penggunaan Bahasa 3 4 Penggunaan bahasa sangat terampil dapat memilih kata yang sesuai,
menggunakan katakata yang tidak mengandung SARA.
3 Penggunaan bahasa cukup terampil, pilihan kata sesuai dan tidak
mengandung SARA.
2 Penggunaan bahasa agak terampil, pilihan kata agak sesuai dan tidak
mengandung SARA.
1 Penggunaan bahasa sama sekali tidak terampil, pilihan kata tidak sesuai
dan mengandung SARA.

Rubrik Skor Penilaian Menulis Cerpen


No. Aspek Penilaian Skala Nilai Bobot Skor
1 2 3 4
1. Kesesuaian Judul 2 8
2. Tema 2 8
3. Alur 4 16
4. Latar 4 16
5. Tokoh dan Penokohan 4 16
6. Sudut Pandang 2 8
7. Gaya Bahasa 4 16
8. Penggunaan Bahasa 3 12
Jumlah 100
NB: Nilai akhir = perolehan skor dari masing-masing kala nilai x bobot , lalu jumlahkan.

Pedoman Penilaian Tes Keterampilan Menulis Cerpen


No Skor Kategori
1. 85-100 Sangat Baik
2. 70-84 Baik
3. 60-69 Cukup
4. 0-59 Kurang
c. Daftar Nilai Seleksi Awal

 Peserta Magang Bidang Cipta Puisi


No Nama Kelas/No Aspek Penilaian Skala Nilai Nilai
Urut Diksi Imajinasi Makna Amanat (skor)
1. - Sangat Baik=5
- Baik=4
- Cukup=3
- Kurang=2
- Sangat
Kurang=1

Keterangan :
Nilai : Jumlah Skor maksimal
20 x 100
Junlah skor maksimal = (jumlah skor dalam aspek penilaian)

20 = Jumlah skala nilai x skor tertinggi dalam aspek penilaian

 Peserta Magang Bidang Cipta Cerpen


N Nama Kelas/ Aspek Penilaian Bobo Tota Nila
O Pesert No Urut Kessesuaia Tem Alu Lata Tokoh dan Sudut Gaya Penggunaa t l i
a n Judul a r r Penokoha Pandan Bahas n Bahasa Skor
Didik n g a
1. KS=2
T=2
A=4
L=4
TP=4
SP=2
GB=4
PB=3
Nilai akhir = perolehan skor dari masing-masing skala nilai x bobot , lalu jumlahkan.

B. Tahap Kompetisi Awal Minggu 1


1. Kisi-kisi kompetisi awal minggu 1

No Materi Tujuan Magang ( kompetisi Indikator Soal Jenis Soal Level


awal minggu 1)
1 Puisi dan Cerpen Agar dapat mengetahui Puisi : Pertanyaan bentuk L2
pemahaman peserta didik 1. Aku terikat oleh bentuk, kuis
dalam materi pusi dan cerpen irama, dan rima. Aku
terbagi dalam dua jenis,
lama dan baru. Siapakah
aku ?
2. Aku yang masih terikat
oleh aturan-aturan bait,
baris, suku kata, rima,
dan mantra, bidal,
pantun, karmina, talibun,
serta seloka adalah
bagian dari tubuhku.
Siapakah aku?
3. Aku yang sering
dituangkan dalam tulisan
oleh para pujangga dan
aku pun bebas dari
aturan-aturan bait, baris,
suku kata, rima. Maka
siapakah aku?
4. Kami terbagi dalam 7
bagian, nama kami
berbeda-beda. Kami
adalah jenis puisi baru
berdasarkan isinya.
Siapakah kami ?
5. Sajakku berisi puji-
pujian kepada para
pahlawan atau untuk
sesuatu yang ku anggap
mulia. Siapakah aku ?
6. Sajakku berisi pujian
kepada Tuhan, siapakah
aku?
7. Sajakku berisi ajakan
untuk hidup baik dan
benar, mengandung
nasihat dan ajaran
agama. Siapakah aku?
8. Sajakku berisi ejekan
dan sindiran kasar untuk
ketidakadilan yang
terjadi dalam
masyarakat. Siapakah
aku?
9. Sajakku berisi cinta
kasih baik terhadap
lawan jenis, agama dan
negara, maka siapakah
aku ?
10. Sajakku sepeti sedang
berceirta dan kata tiap
larikku cukup banyak,
siapakah aku?
11. Kami terbagi dalam 8
bagian, nama kami
berbeda-beda. Kami
adalah jenis puisi baru
berdasarkan bentuknya.
Siapakah kami ?
12. Aku terdiri dari dua
baris, siapakah aku ?
13. Aku biasa disebut puisi
tiga seuntai. Siapakah
aku?
14. Aku terdiri dari 4 baris,
siapakah aku?
15. Aku sering dipanggil
puisi 5 seuntai. Sipakah
aku?
16. Aku terdiri dari 6 baris.
Siapakah aku ?
17. Aku sering disapa
dengan puisi 7 seuntai.
Siapakah aku?
18. Aku terdiri dari 8 baris,
siapakah aku?
19. Aku terbagi dalam 4
bait, bait 1 dan 2 berisi 4
larik, bait 3 dn 4 berisi 3
larik. Siapakah aku?

Cerpen :
1. Aku adalah cerita
pendek yang berisi
tentang kisah cerita
yang berisi tidak lebih
dari 10 ribu kata.
Siapakah aku ?
2. Ceritaku memiliki
jumlah kata dengan
standar 500-700 kata.
Siapakah aku ?
3. Ceritaku memiliki
jumlah kata dari 700-
1000 kata. Siapakah
aku ?
4. Ceritaku memiliki
jumlah kata dari 1000-
5000 kata. Siapakah
aku ?
5. Aku adalah unsur utama
yang ingin disampaikan
oleh para penulis.
Siapakah aku?
6. Aku adalah urutan
peristiwa atau jalan
cerita pada sebuah
cerpen. Aku biasanya
berawal dari
orientasi(pengenalan),
komplikasi (masalah),
dan resolusi
(penyelesian). Siapakah
aku ?
7. Aku adalah penjelasan
mengenai latar atau
tempat, waktu, dan
suasana yang terjadi
dalam cerpen. Siapakah
aku ?
8. Aku adalah pemeran yang
diceritakan dalam sebuah
cerpen. Siapakah aku ?
9. Aku adalah sifat dari para
pemeran. Siapakah aku ?
10. Aku adalah tokoh yang
baik, siapakah aku ?
11. Aku adalah tokoh yang
jahat, siapakah aku?
12. Aku adalah cara pandang
pengarang saat
menceritakan kisah pada
sebuah cerpen. Siapakah
aku ?
13. Aku adalah pesan moral
atau pelajaran yang
disampaikan oleh penulis
kepada pembaca.
Siapakah aku ?
14. Aku yang menjelaskan
tentang latar cerita seperti
waktu, suasana,
tempat/lokasi yang
digunakan dalam
penggambaran cerita
cerpen. Siapakah aku ?
15. Aku yang menjelaskan
tentang struktur yang
berkaitan dengan
pemaparan awal suatu
masalah yang dihadapi
oleh tokoh. Siapakah
aku ?
16. Aku yang berisi tentang
penyelesaian masalah dari
konflik yang terjadi dan
timbulnya kesadaran
tokoh. Siapakah aku?

20. Kunci Jawaban :


- Soal Puisi :
1. Puisi
2. Puisi lama
3. Puisi baru
4. Ode, Hymne, Elegi, Epigram, Satire, Romance, Balada
5. Ode
6. Hymne
7. Epigram
8. Satire
9. Romance
10. Balada
11. Distikon, terzina, kuatrain, kuint, sektet, septime, oktaf, soneta
12. Distikon
13. Terzina
14. Kuatrain
15. Kuint
16. Sektet
17. Septime
18. Oktaf
19. Soneta
- Soal Cerpen
1. Cerpen
2. Cerpen pendek
3. Cerpen sedang
4. Cerpen panjang
5. Tema
6. Alur
7. Latar/setting
8. Tokoh
9. Watak/penokohan
10. Protagonist
11. Antagonis
12. Sudut pandang
13. Amanat
14. Orientasi
15. Komplikasi
16. Resolusi

Keterangan :
Kompetisi dalam bentuk kuis dengan skor 100 perjawaban.
21. Daftar Nilai Kuis Pengetahuan

No Nama Tim Skor


1

C. Tahap Kompetisi Minggu ke-2


1. Kisi-kisi kompetisi minggu ke-2

No Materi Tujuan Magang ( tahap Indikator Soal Jenis Soal Level


seleksi awal)
1 Puisi dan Agar dapat mengetahui Cerpen berjudul “Buku Uraian L3
Cerpen kemampuan siswa dalam Misterius”
menyunting puisi dan
cerpen
Soal :
1. Perbaikilah kuitpan cetpen
di bawah ini dengan ejaan
dan tanda baca yang tepat!

Kutipan 1 :
Hai, aku naura. aku
adalah orang yang suka
membaca Waktu itu aku lagi
sakit, sekitar 3 minggu lebih.
beberapa hari kemudian, ada
teman ibu ku yang datang
menjengukku. Aku di berikan
uang sebanyak Rp.
100.000,00 uang itu aku
simpan untuk membeli buku
baru, Saat aku sudah sembuh,
aku pergi ke toko buku
didekat rumah. aku gagal
fokus dengan salah satu buku
yang berjudul 'IVANA' aku
tertarik dan langsung
membelinya.
Belum sempat di baca,
aku kebelet dan langsung
ketolilet. Ibu ku baru pulang
dari warung dan kaget melihat
buku itu dimeja. ( Ibuku
adalah seorang indigo). lalu
ibu memanggil aku yang ada
ditoilet.

Kutipan 2:
Kak, kenapa kamu
beli buku ini? Di mana kamu
membelinya? tanya Ibu .
Aku beli di toko buku
dekat rumah, bu, jawabku.
Hati hati sama buku
ini Nak, kata ibu yang
membuatku sedikit bingung.
malamnya aku mulai
membaca buku itu dimeja
belajar. Saat aku membaca
buku itu, aku merasa ada
yang memperhatikanku dari
pojok kamar. aku pikir itu
hanya halusinasi, karena
aku baru saja sembuh dari
sakit.
Sudah sekitar tiga
hari aku membaca buku itu.
dan di hari keempat sudah
mulai puncak cerita aku
membacanya diatas kasur.
aku merasa seperti ada yang
memperhatikan dari
ambang pintu kamar.
semakin lama rasanya
semakin aneh. Tiba tiba
lampu kamar mati. aku
langsung lari keluar kamar.
Dan anehnya lampu diluar
menyala.
yah, lampu kamarku
mati, kata aku yang melihat
ayah sedang duduk nontoh
disitu.

Kuitipan 3:
aku dan ayah
langsung kembali kekamar
dengan membawa lampu
yang baru Anehnya, saat
kami kembali lampu kamar
ku sudah menyala.
aku sudah hampir
berada diujung akhir buku
itu. tinggal tiga bab lagi.
sekitar hari keenam aku
menyambungnya kembali.
aku membacanya didepan
rumah. malamnya saat aku
hendak tidur, aku menyetel
musik. Dan tiba tiba
musiknya mati sendiri Dan
terjadi berkali-kali. akhirnya
aku mencoba tidur tanpa
musik. Setelah lima menit
tidur, aku terbangun. dan
bermimpi ada perempuan
yang mengenakan gaun
putih rambutnya
berantakan dan mukanya
penuh dengan darah.
Perempuan itu teriak di
depan muka ku. Aku
langsung bangun dan duduk
bersandar ditempat tidur.

Kutipan 4:
dihari ketujuh, aku
membaca bagian terakhir
dari buku itu aku
membacanya dimalam hari.
Ayah ibu dan adik ku sedang
berpergian keacara
pernikahan aku membaca
buku ini dikasur. Tiba tiba
semua lampu dirumahku
mati. aku langsung lari
keluar rumah. dimalam itu
tetanggaku pulang kampung
dan semuanya gelap. Aku
membranikan diri untuk lari
dan datang ke gudang ayah.
Karena disana ada
kariawannya yang masi
bekerja aku pun berada
disitu sambil menunggu
mereka pulang.
Besok paginya aku
berani jujur kepada ibu.
ibuku menyuruh ku untuk
memberikan buku itu
kepada orang lain. sorenya
aku memberikan buku itu
kepada tetanggaku tapi
buku itu kembali lagi. dan
akhirnya buku itu di bakar
ayah.
Itulah kisahku
bersama buku misterius.
2. Kunci jawaban :

Buku Misterius

Julia Akwila Jawa Karangora /9J

Hai, aku Naura. Aku adalah orang yang suka membaca. Waktu itu aku lagi sakit, sekitar 3 minggu lebih. Beberapa hari kemudian, ada
teman ibuku yang datang menjengukku. Aku diberikan uang sebanyak Rp. 100.000,00. Uang itu aku simpan untuk membeli buku baru. Saat
aku sudah sembuh, aku pergi ke toko buku di dekat rumah. Aku gagal fokus dengan salah satu buku yang berjudul 'IVANA'. Aku tertarik dan
langsung membelinya.

Belum sempat dibaca, aku kebelet dan langsung ke tolilet. Ibuku baru pulang dari warung dan kaget melihat buku itu di meja. ( Ibuku
adalah seorang indigo). Lalu ibu memanggil aku yang ada di toilet.

"Kak, kenapa kamu beli buku ini? Di mana kamu membelinya?” tanya Ibu .

"Aku beli di toko buku dekat rumah, Bu," jawabku.

"Hati-hati sama buku ini Nak,” kata ibu yang membuatku sedikit bingung.

Malamnya aku mulai membaca buku itu di meja belajar. Saat aku membaca buku itu, aku merasa ada yang memperhatikan dari pojok
kamar. Aku pikir itu hanya halusinasi, karena aku baru saja sembuh dari sakit.

Sudah sekitar tiga hari aku membaca buku itu. Dan di hari ke empat sudah mulai puncak cerita. Aku membacanya di atas kasur. Aku
merasa seperti ada yang memperhatikan dari ambang pintu kamar. Semakin lama rasanya semakin aneh. Tiba-tiba lampu kamar mati. Aku
langsung lari keluar kamar. Dan anehnya lampu di luar menyala.

"Yah, lampu kamarku mati," kata aku yang melihat ayah sedang duduk nontoh di situ.
Aku dan ayah langsung kembali ke kamar dengan membawa lampu yang baru. Anehnya, saat kami kembali lampu kamarku sudah
menyala.

Aku sudah hampir berada di ujung akhir buku itu. Tinggal tiga bab lagi. Sekitar hari ke enam aku menyambungnya kembali. Aku
membacanya di depan rumah. Malamnya saat aku hendak tidur, aku menyetel musik. Dan tiba-tiba musiknya mati sendiri. Dan terjadi
berkali-kali. Akhirnya aku mencoba tidur tanpa musik. Setelah lima menit tidur, aku terbangun. Dan bermimpi ada perempuan yang
mengenakan gaun putih, rambutnya berantakan, dan mukanya penuh dengan darah. Perempuan itu teriak di depan mukaku. Aku langsung
bangun dan duduk bersandar di tempat tidur.

Di hari ke tujuh, aku membaca bagian terakhir dari buku itu. Aku membacanya di malam hari. Ayah, ibu, dan adikku sedang
berpergian ke acara pernikahan. Aku membaca buku ini di kasur. Tiba-tiba semua lampu di rumahku mati. Aku langsung lari keluar rumah. Di
malam itu tetanggaku pulang kampung dan semuanya gelap. Aku membranikan diri untuk lari dan datang ke gudang ayah. Karena di sana
ada kariawannya yang masi bekerja. Aku pun berada di situ sambil menunggu mereka pulang.

Besok paginya aku berani jujur kepada ibu. Ibuku menyuruhku untuk memberikan buku itu kepada orang lain. Sorenya aku
memberikan buku itu kepada tetanggaku. Tapi buku itu kembali lagi. Dan akhirnya buku itu dibakar ayah.

Itulah kisahku bersama buku misterius.

3. Rubrik Penilaian Menyunting Kutipan Teks Cerpen

No Aspek yang dinilai Skor


1 2 3 4
1 Penulisan ejaan (Huruf Kapital,
kata depan, kata berimbuhan)
2 Penulisan tanda baca

Nilai : Jumlah Skor maksimal


8 x 100
4. Daftar Nilai Kuis Pengetahuan
No Nama Aspek Penilaian Skala Nilai Nilai
Tim Ejaan Tanda Baca (skor)
1. a. Sangat Baik=4
b. Baik=3
c. Cukup=2
d. Kurang=1

D. Tahap Kompetisi Minggu ke-3


1. Kisi-kisi kompetisi minggu ke-3

No Materi Tujuan Magang ( tahap Indikator Soal Jenis Soal Level


seleksi awal)
1 Puisi dan Cerpen Agar dapat mengetahui  Puisi Uraian L3
kemampuan siswa dalam
mneulis puisi dan cerpen
RUMAHKU SURGAKU

Nama : Yohanes Gregory


Mantia
Kelas : 9B

Dindingmu yang sudah


lapuk
Tapi dapat
melindungiku dari
hembusan angin
Atap sengmu yang
sudah karat
Tapi dapat
melindungiku dari
panas dan hujan

Dari jauh terlihat seperti


rumah usang
Yang berbeda dengan
rumah mewah
tetanggaku
Tapi aku merasa
nyaman
Ketika bernaung di
bawah atapmu

Disinilah aku tinggal


Bersama keluarga
kecilku
Bahagia yang kurasakan
Kasih sayang dari orang
tua

Senda gurau dan canda


tawa
Bersama adik-adikku
Aku bersyukur dan
bersyukur
Walaupun sangat
sederhana

Bagiku rumahku adalah


surgaku
Aku bertekad untuk
belajar bersungguh
sungguh
Agar kelak menjadi
sukses
Sehingga ku bangun
rumah yang layak untuk
kedua orangtuaku

Soal :
Telaalah jenis, unsur
pembangun, serta struktur
dari puisi di atas!

 Cerpen :
Buku Misterius
Julia Akwila Jawa
Karangora /9J

Hai, aku Naura. Aku


adalah orang yang suka
membaca. Waktu itu aku
lagi sakit, sekitar 3 minggu
lebih. Beberapa hari
kemudian, ada teman
ibuku yang datang
menjengukku. Aku
diberikan uang sebanyak
Rp. 100.000,00. Uang itu
aku simpan untuk
membeli buku baru. Saat
aku sudah sembuh, aku
pergi ke toko buku di
dekat rumah. Aku gagal
fokus dengan salah satu
buku yang berjudul
'IVANA'. Aku tertarik dan
langsung membelinya.
Belum sempat
dibaca, aku kebelet dan
langsung ke tolilet. Ibuku
baru pulang dari warung
dan kaget melihat buku itu
dimeja. ( Ibuku adalah
seorang indigo). Lalu ibu
memanggil aku yang ada
di toilet.
"Kak, kenapa kamu
beli buku ini? Di mana
kamu membelinya?” tanya
Ibu .
"Aku beli di toko
buku dekat rumah, Bu,"
jawabku.
"Hati-hati sama
buku ini Nak,” kata ibu
yang membuatku sedikit
bingung.
Malamnya aku
mulai membaca buku itu
di meja belajar. Saat aku
membaca buku itu, aku
merasa ada yang
memperhatikan dari pojok
kamar. Aku pikir itu hanya
halusinasi, karena aku
baru saja sembuh dari
sakit.
Sudah sekitar tiga
hari aku membaca buku
itu. Dan di hari ke empat
sudah mulai puncak cerita.
Aku membacanya di atas
kasur. Aku merasa seperti
ada yang memperhatikan
dari ambang pintu kamar.
Semakin lama rasanya
semakin aneh. Tiba-tiba
lampu kamar mati. Aku
langsung lari keluar
kamar. Dan anehnya
lampu di luar menyala.
"Yah, lampu
kamarku mati," kata aku
yang melihat ayah sedang
duduk nontoh disitu.
Aku dan ayah
langsung kembali ke
kamar dengan membawa
lampu yang baru.
Anehnya, saat kami
kembali lampu kamarku
sudah menyala.
Aku sudah hampir
berada di ujung akhir
buku itu. Tinggal tiga bab
lagi. Sekitar hari ke enam
aku menyambungnya
kembali. Aku membacanya
di depan rumah.
Malamnya saat aku
hendak tidur, aku
menyetel musik. Dan tiba-
tiba musiknya mati
sendiri. Dan terjadi
berkali-kali. Akhirnya aku
mencoba tidur tanpa
musik. Setelah lima menit
tidur, aku terbangun. Dan
bermimpi ada perempuan
yang mengenakan gaun
putih, rambutnya
berantakan, dan mukanya
penuh dengan darah.
Perempuan itu teriak di
depan mukaku. Aku
langsung bangun dan
duduk bersandar di
tempat tidur.
Di hari ke tujuh,
aku membaca bagian
terakhir dari buku itu. Aku
membacanya di malam
hari. Ayah, ibu, dan adikku
sedang berpergian ke
acara pernikahan. Aku
membaca buku ini di
kasur. Tiba-tiba semua
lampu di rumahku mati.
Aku langsung lari keluar
rumah. Di malam itu
tetanggaku pulang
kampung dan semuanya
gelap. Aku membranikan
diri untuk lari dan datang
ke gudang ayah. Karena di
sana ada kariawannya
yang masi bekerja. Aku
pun berada di situ sambil
menunggu mereka pulang.
Besok paginya aku
berani jujur kepada ibu.
Ibuku menyuruhku untuk
memberikan buku itu
kepada orang lain. Sorenya
aku memberikan buku itu
kepada tetanggaku. Tapi
buku itu kembali lagi. Dan
akhirnya buku itu dibakar
ayah.
Itulah kisahku
bersama buku misterius.
Soal :
2. Telaalah jenis dan
struktur dari cerpen
di atas!

2. Kunci Jawaban :
 Puisi
1. Jenis berdasarkan isi : balada
2. Jenis berdasrkan bentuk : kuatrain
3. Unsur intrinsik :
- Tema : keluarga
- Tipografi : biasa
- Amanat :
- Sebagaimana pun bentuk rumahmu, tetaplah bersyukur.
- Jadilah orang yang sukses untuk keluargamu
- Feeling: bahagia
- Kata konkret:
- Diksi: kata yang mudah dipahami dan sesuai dengan konteks kalimatnya
- Rima : bebas
- Majas : -Litotes
- Citraan : penglihatan
4. Unsur ekstrinsik
- Unsur biografi: Yoris kelas 9B SMPK Frater Maumere
- Nilai ekonomi: -
- Nilai sosial: -
- Nilai politik: -
- Nilai moral: Kasih sayang dari orang tua
- Nilai adat-istiadat:-
- Nilai budaya : -
5. Struktur :
- Diksi : Kata mudah dipahami dan sesuai dengan konteks kalimatnya
- Majas : Litotes
- Tipografi : biasa
- Imagery : penglihatan
- Rima : bebas
- Tema : keluarga
- Rasa : bahagia
- Amanat :
- Sebagaimana pun bentuk rumahmu, tetaplah bersyukur.
- Jadilah orang yang sukses untuk keluargamu

 Cerpen
1. Jenis : cerpen pendek
2. Unsur intrinsik
- Tema : keluarga
- Alur : maju
- Setting :
 Tempat : toko (p1), toilet (p2), di atas kasur (p7), kamar (p7), gudang (p11), rumah (p11)
 Waktu : malam (p6), tiga hari (p7), hari ke empat (p7), hari ke enam (p10), hari ke tujuh (p11), besok paginya (12)
 Suasana : menengangkan (p10, p11, p12)
- Tokoh : Naura, ibu, ayah, perempuan bergaun putih, karyawan
- Penokohan
 Naura : pemberani
 Ibu : perhatian
 Ayah :pemberani
- Sudut pandang : orang pertama tunggal
- Amanat : harus berhati-hati dalam membeli barang
3. Unsur ekstrinsik
- Unsur biografi : Julia Akwila Jawa Karangira/
- Nilai ekonomi : -
- Nilai sosial : -
- Nilai politik : -
- Nilai moral: -
- Nilai adat-istiadat :-
- Nilai budaya: -
4. Struktur :
- Orientasi : paragar 1-5
- Komplikasi : 6-11
- Resolusi : 12
5. Rubrik Penilaian Menelaah Puisi

No Aspek yang dinilai Skor


1 2 3 4
1 Jenis
2 Unsur intrinsik
3 Unsur ekstrinsik
4 Struktur
Nilai : Jumlah Skor maksimal
16 x 100

6. Rubrik Penilaian Menelaah Cerpen

No Aspek yang dinilai Skor


1 2 3 4
1 Jenis
2 Unsur intrinsik
3 Unsur ekstrinsik
4 Struktur
Nilai : Jumlah Skor maksimal
16 x 100

7. Daftar Nilai Menelaah Puisi

NO Nama/Kelas/ Aspek yang dinilai Skala nilai Nilai


No.Urut Jenis Unsur Unsur Struktur (skor)
intrinsik ekstrinsik
1 a. Sangat Baik=4
b. Baik=3
c. Cukup=2
d. Kurang=1
8. Daftar Nilai Menelaah Cerpen

NO Nama/Kelas/ Aspek yang dinilai Skala nilai Nilai


No.Urut Jenis Unsur Unsur Struktur (skor)
intrinsik ekstrinsik
1 a. Sangat Baik=4
b. Baik=3
c. Cukup=2
d. Kurang=1

E. Tahap Kompetisi Awal Minggu ke-4


1. Kisi-kisi kompetisi awal minggu ke-4

No Materi Tujuan Magang ( tahap Indikator Soal Jenis Soal Level


seleksi awal)
1 Puisi dan Cerpen Agar dapat mengetahui 1. Buatlah sebuah puisi Uraian L3
kemampuan siswa dalam baru berdasarkan
menulis puisi dan cerpen struktur dan kaidah
berdasrkan struktur dan kaidah kebahasaan yang
kebahasaan yang tepat tepat!
2. Buatlah sebuah
cerpen berdasarkan
struktur dan kaidah
kebahasaan yang
tepat!

2. Rubrik Penialaian

 Kriteria Penilaian Menulis Puisi

Aspek Indikator Skor


Diksi Sangat Baik: Pemilihan kata sangat tepat, penggunaan kata sangat efektif, bahasa yang 5
dipakai padat.
Baik: Pemilihan kata tepat, penggunaan kata efektif, bahasa yang dipakai padat. 4
Cukup: Pemilihan kata cukup tepat, penggunaan kata cukup efektif, bahasa yang dipakai 3
cukup padat
Kurang: Pemilihan kata kurang tepat, penggunaan kata kurang efektif, bahasa yang 2
dipakai kurang padat.
Sangat Kurang: Pemilihan kata tidak tepat, penggunaan kata tidak efektif, bahasa yang 1
dipakai tidak padat.
Imajinasi Sangat Baik: Sangat mampu mengungkapkan daya pikir melalui susunan kata yang dapat 5
mengungkapkan pengalaman indrawi
Baik: Mampu mengungkapkan daya pikir melalui susunan kata yang dapat 4
mengungkapkan pengalaman indrawi.
Cukup: Cukup mampu mengungkapkan daya pikir melalui susunan kata yang dapat 3
mengungkapkan pengalaman indrawi.
Kurang: Kurang mampu mengungkapkan daya pikir melalui susunan kata yang dapat 2
mengungkapkan pengalaman indrawi.
Sangat Kurang: Tidak mampu mengungkapkan daya pikir melalui susunan kata yang 1
dapat mengungkapkan pengalaman indrawi.
Makna Sangat Baik: Terdapat pada penyampaian pesan baik tersirat maupun tersurat yang sangat 5
sesuai dengan tema
Baik: Terdapat pada penyampaian pesan baik tersirat maupun tersurat yang sesuai dengan 4
tema.
Cukup: Terdapat pada penyampaian pesan baik tersirat maupun tersurat yang cukup sesuai 3
dengan tema.
Kurang: Terdapat pada penyampaian pesan baik tersirat maupun tersurat yang kurang 2
sesuai dengan tema.
Sangat Kurang: Terdapat pada penyampaian pesan baik tersirat maupun tersurat yang 1
tidak sesua dengan tema.
Amanat Sangat Baik: mengandung amanat atau pesan yang tersirat yang sangat sesuai dengan 5
tema.
Baik: mengandung amanat atau pesan yang tersirat yang sesuai dengan tema. 4
Cukup: mengandung amanat atau pesan yang tersirat yang cukup sesuai dengan tema. 3
Kurang: mengandung amanat atau pesan yang tersirat yang kurang sesuai dengan tema.
Sangat Kurang: mengandung amanat atau pesan yang tersirat yang sangat kurang sesuai 1
dengan tema.

Nilai : Jumlah Skor maksimal


20 x 100

Pedoman Penilaian Tes Keterampilan Menulis Puisi


No Skor Kategori
1. 85-100 Sangat Baik
2. 70-84 Baik
3. 60-69 Cukup
4. 0-59 Kurang
 Kriteria Penilaian Keterampilan Menulis Cerita Pendek

No Aspek penilaian Bobot Skala Nilai Indikator


9. Kesesuaian judul 2 4 Judul sudah sesuai dengan inti cerita, judul menimbulkan
dengan isi ketertarikan untuk membaca
3 Judul cerita yang dipilih cukup sesuai dengan isi cerita pendek,
judul cukup menimbulkan ketertarikan untuk membaca
2 Judul cerita yang dipilih sudah baik namun kurang mewakili isi
cerita, agak menimbulkan untuk membaca
1 Judul kurang tepat dengan isi cerita pendek, judul tidak
menimbulkan ketertarikan untuk membaca
10. Tema 2 4 Pendeskripsikan tema yang terkandung dalam cerita sangat
nampak terlihat, baik dalam penyajian tema dan dalam
mengangkat masalah-masalah kehidupan.
3 Tema cerita dikembangkan sesuai dengan isi cerita pendek baik
dalam pendeskripsian tema, penyajian tema, dan dalam
mengangkat masalahmasalah kehidupan.
2 Tema cerita dikembangkan belum nampak dalam cerita, baik
dalam penyajian tema, dan dalam mengangkat masalahmasalah
kehidupan.
1 Pendeskripsikan tema yang terkandung dalam cerita kurang
nampak, baik dalam penyajian tema , dan dalam mengangkat
masalah-masalah kehidupan
11. Alur 4 4 Sangat baik dalam penciptaan alur atau plot, dalam tahapan
perkenalan, pemunculan konflik, klimaks, dan penyelesaian, serta
adanya urutan peristiwa yang berhubungan, sehingga menarik
untuk dibaca.
3 Baik dalam permainan alur, dalam tahapan perkenalan,
pemunculan konflik, klimaks, dan penyelesaian sehingga
menarik untuk dibaca.
2 Penciptaan alur atau plot cukup baik, adanya urutan peristiwa
yang berhubungan sehingga cerita cukup menarik untuk dibaca.
1 Penciptaan alur atau plot kurang, sehingga cerita kurang menarik
untuk dibaca.
12. Latar 4 4 Tepat dalam memilihan tempat, waktu, dan suasana yang
mengukuhkan terjadinya peristiwa dalam cerita.
3 Pemilihan tempat dan suasana dalam membangun cerita sudah
sesuai, sehingga kesan dimana dan bagaimana situasi tersebut
terjadi terlihat baik.
2 Pemilihan tempat dan suasana dalam membangun cerita cukup
tepat, sehingga kesan dimana dan bagaimana situasi tersebut
terjadi cukup terlihat.
1 Pemilihan tempat dan suasana dalam membangun cerita kurang
tepat, sehingga kesan dimana dan bagaimana situasi tersebut
terjadi kurang terlihat .
13. Tokoh dan 4 4 Penggambaran watak tokoh sangat baik, tokoh mampu membawa
Penokohan pembaca seolah-olah mengalami kejadian dalam cerita.
3 Penggambaran watak tokoh baik, tokoh dapat membawa
pembaca mengalami kejadian dalam cerita.
2 Penggambaran watak tokoh terlihat cukup baik, tokoh mampu
membawa pembaca seolah-olah sedikit mengalami kejadian
dalam cerita.
1 Penggambaran watak tokoh terlihat kurang nyata, tokoh kurang
mampu membawa pembaca mengalami kejadian dalam cerita.
14. Sudut Pandang 2 4 Tepat dalam memberikan perasaan kedekatan tokoh, baik dalam
menjelaskan kepada pembaca siapa yang dituju dan menunjukkan
perasaan tokoh kepada pembaca.
3 Baik dalam memberikan perasaan kedekatan tokoh, dan
menggambarkan perasaan tokoh kepada pembaca.
2 Cukup baik dalam menggambarkan perasaan tokoh kepada
pembaca.
1 Kurang dalam memberikan perasaan kedekatan tokoh kepada
pembaca.
15. Gaya Bahasa 3 4 Tepat dalam memilih bahasa yang mengandung unsur emotif,
variasi, dan tepat dalam memilih ungkapan yang mewakili
sesuatu yang diungkapkan terbukti dengan cerpen yang enak
dibaca.
3 Penggunaan diksi dan gaya bahasa cukup sesuai dengan situasi
yang mewakili, cukup bervariasi, dan cukup ekspresif.
2 Penggunaan diksi dan gaya bahasa cukup tepat, dalam mewakili
sesuatu yang diungkapkan.
1 Penggunaan diksi dan gaya bahasa kurang tepat, sehingga kurang
mewakili sesuatu yang diungkapkan.
16. Penggunaan 3 4 Penggunaan bahasa sangat terampil dapat memilih kata yang
Bahasa sesuai, menggunakan katakata yang tidak mengandung SARA.
3 Penggunaan bahasa cukup terampil, pilihan kata sesuai dan tidak
mengandung SARA.
2 Penggunaan bahasa agak terampil, pilihan kata agak sesuai dan
tidak mengandung SARA.
1 Penggunaan bahasa sama sekali tidak terampil, pilihan kata tidak
sesuai dan mengandung SARA.

Rubrik Skor Penilaian Menulis Cerpen


No. Aspek Penilaian Skala Nilai Bobot Skor
1 2 3 4
1. Kesesuaian Judul 2 8
2. Tema 2 8
3. Alur 4 16
4. Latar 4 16
5. Tokoh dan Penokohan 4 16
6. Sudut Pandang 2 8
7. Gaya Bahasa 4 16
8. Penggunaan Bahasa 3 12
Jumlah 100
NB: Nilai akhir = perolehan skor dari masing-masing kala nilai x bobot , lalu jumlahkan.

Pedoman Penilaian Tes Keterampilan Menulis Cerpen


No Skor Kategori
1. 85-100 Sangat Baik
2. 70-84 Baik
3. 60-69 Cukup
4. 0-59 Kurang

 Daftar Nilai
 Peserta Magang Bidang Cipta Puisi
No Nama Kelas/No Aspek Penilaian Skala Nilai Nilai
Urut Diksi Imajinasi Makna Amanat (skor)
1. - Sangat Baik=5
- Baik=4
- Cukup=3
- Kurang=2
- Sangat
Kurang=1

Keterangan :
Nilai : Jumlah Skor maksimal
20 x 100

Junlah skor maksimal = (jumlah skor dalam aspek penilaian)

20 = Jumlah skala nilai x skor tertinggi dalam aspek penialaian

 Peserta Magang Bidang Cipta Cerpen


N Nama Kelas/ Aspek Penilaian Bobo Tota Nila
O Pesert No Urut Kessesuaia Tem Alu Lata Tokoh dan Sudut Gaya Penggunaa t l i
a n Judul a r r Penokoha Pandan Bahas n Bahasa Skor
Didik n g a
1. KS=2
T=2
A=4
L=4
TP=4
SP=2
GB=4
PB=3

Nilai akhir = perolehan skor dari masing-masing skala nilai x bobot , lalu jumlahkan.

Format Monitoring dan Evaluasi Prestasi Pena Spater

No Program Aktivitas Indikator Kinerja Evaluasi Tindakan


Korektif
1 Pelatihan Teknis dan Perkembangan keterampilan
Taktikal menulis siswa
Penerapan konsep dasar menulis
2 Latihan rutin menulis puisi dan cerpen
berdasarkan unsur pembangun,
struktur, dan kaidah kebahasaan
yang tepat
3 Persiapan kompetisi Prestasi dalam perlombaan lokal
Pelatihan khusus cara menulis
puisi yang baik dan benar
4 Pembinaan karakter Peningkatan keterampilan menulis
siswa
mental siswa melalui disiplin diri
dan semangat berjuang
5 Monitor dan evaluasi Perkembangan Keterampilan
menulis siswa
Progres latihan menulis
Perkembangan latihan menulis
sesuai aturan
Perkembangan karakter siswa
Mengevaluasi capaian program
dan memetakan area perbaikan
untuk kegiatan selanjutnya
6 Kompetisi tingkat Prestasi siswa dalam perlomban
nasional tingkat nasional
Taktik siswa dalam perlombaan
menulis
7 Evaluasi akhir dan Evaluasi keseluruhan program dan
penghargaan capaian siswa
Penghargaan yang diberikan
kepada siswa berprestasi
8 Kelanjutan program Pemantapan program
Rekrutmen dan pengembangan
bibit-bibit pena spater baru

Anda mungkin juga menyukai