Anda di halaman 1dari 15

KARYA SASTRA PUISI LAMA DAN PUISI BARU

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Kajian Bahasa Indonesia


Dosen Pengampu : Nur Hasanah, M.Pd.

Oleh :

Siti Latifah PGMI/ 3B 022.041.0102


Zulfatus Zaroya PGMI/ 3B 022.041.0104
Irma Nuraisyah PGMI/ 3B 022.041.0082
Nazwa Fadilah Nur Fatmah PGMI/ 3B 022.041.0098

JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) SILIWANGI BANDUNG
2023
KATA PENGANTAR

Pertama – tama kami mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Karya Sastra Puisi Lama dan Puisi
Baru” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas dari Ibu Nur Hasanah, M.Pd. pada mata kuliah Kajian
Bahasa Indonesia, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nur Hasanah, selaku dosen
mata kuliah Kajian Bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga Kami dapat menyelesaikan makalah
ini.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan kami
pada khususnya, kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh
dari sempurna untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun
demi perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata kami sampaikan terima kasih.

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Mengingat pentingnya karya sastra lama bagi perkembangan


generasi muda zaman sekarang, maka sangat diperlukan perhatian agar
tidak diambil alih oleh bangsa lain. Oleh karenanya kami sebagai pelajar
mencoba untuk memperdalam dan mengembangkan wawasan kami
mengenai karya sastra lama. Hai ini kami wujudkan dengan melakukan
pendalamam terhadap puisi lama yang bersumber dari buku-buku dan
literature-literatur yang ada. Dengan melakukan hal ini kami berharap dapat
meningkatkan pengetahuan kami tentang puisi lama serta kami juga dapat
mengajak rekan-rekan generasi muga kami untuk bersama-sama menjaga
dan melestarikan warisan budaya indonesia khususnya puisi lama. Kami
juga ingin agar puisi lam mejadi tetap berkembang didalam masyarakat dan
tidak hilang ditelan oleh karya-karya sastra modern yang telah banyak
menjarah negeri ini. Langkah awal yang kami ambil untuk mewujudkan itu
yaitu adalah dengan mulai membaca-baca berbagai jenis karya sasyra lama
dan mencoba untuk mengembangkannya serta memahami nilai-nilai moral
yang terkandung didalamnya dan mengimplementasikannya kedalam
kehidupan kami sehari-hari agar kami dapat menjadi menusia yang lebih
berguna, oleh sebab itu kami akan merasa tidak berdosa telah dilahirkan
kedunia ini.

1.2. Rumusan Masalah

1.2.1. Apa pengertian puisi lama dan puisi baru?


1.2.2. Bagaimanakah ciri-ciri dari puisi lama dan puisi baru?
1.2.3. Apa saja jenis-jenis puisi lama dan puisi baru?
1.2.4. Apa contoh-contoh dari puisi lama dan puisi baru?

1.3. Tujuan Masalah

1.3.1. Untuk mengetahui pengertian dari puisi lama dan puisi baru.

1.3.2. Untuk mengetahui bagaimana cirri-ciri dari puisi lama dan puisi baru.

1.3.3. Untuk mengetahui jenis-jenis dari puisi lama dan puisi baru.

1.3.4. Untuk mengetahui contoh-contoh dari puisi lama dan puisi baru.
1.4. Manfaat Penulisan Makalah

Dari penulisan makalah ini adapun beberapa manfaat yang dapat kami
simpulkan salah satunya dapat memahami dan mendalami karya sastra puisi lama
dan baru di dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Manfaat ini sangat dapat
berdampak kepada para pelajar untuk dapat lebih mengembangkan dan jauh lebih
mendalami karya sastra dari puisi lama dan baru. Selain itu, kami juga
mendapatkan nilai-nilai kebahasaan yang jauh lebih baik. Serta kami kurang lebih
kami sudah membantu dalam melestarikan warisan budaya bangsa khususnya puisi
lama dan Puisi Baru.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Puisi Lama dan Puisi Baru


Secara etimologis, kata puisi berasal dari bahasa Yunani yaitu “poesis”
yang artinya penciptaan. Jadi Puisi dapat didefinisikan sebagai penciptaan seni
tertulis di mana bahasa yang digunakan memiliki kualitas estetika yang sarat akan
nilai-nilai tersirat dan makna-makna yang dalam yang bersumber dari curahan hati
dari penyairnya. Terdapat berbagai unsur-unsur didalam puisi yaitu emosi,
imajinasi, pemikiran, ide, nada, irama, kesan penginderaan, susunan kata, kata
kiasan, kepadatan, dan perasaan yang bercampur baur.

Beberapa ahli modern memiliki pendekatan dengan mendefinisikan puisi


tidak sebagai jenis literatur tapi sebagai perwujudan imajinasi manusia, yang
menjadi sumber segala kreativitas. Selain itu puisi juga dijadikan sebagai suatu
media untuk mencurahkan isi hati seorang penyair yang mana dapat membawa
pembaca untuk terlarut ke dalam suasana hati penyair tersebut.

Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan, diantaranya sebagai berikut
:
a. Jumlah kata dalam 1 baris

b. Jumlah baris dalam 1 bait

c. Persajakan (rima)

d. Banyak suku kata tiap baris


e. Irama

2.2. Ciri-ciri Puisi Lama


a. Merupakan puisi rakyat yang tidak di kenal pengarangnya.
b. Disampaikan melalui mulut ke mulut jadi merupakan sastra lisan.
c. Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku
kata maupun rima.
d. Gaya bahasanya statis (tetap) dan klise.
e. Isinya fantastis dan istana sentris.
2.3. Jenis-jenis Puisi Lama
A. Mantra
Mantra merupakan puisi tua, keberadaannya dalam masyarakat Melayu
pada mulanya bukan sebagai karya sastra, melainkan lebih banyak
berkaitan dengan adat dan kepercayaan
B. Gurindam
Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari Tamil (India). Ciri-ciri
gurindam:
 Sajak akhir berirama a-a ; b-b; c-c dst.
 Berasal dari Tamil (India)
 Isinya merupakan nasihat yang cukup jelas yakni
menjelaskan atau menampilkan suatu sebab akibat
C. Syair
Syair adalah puisi lama yang berasal dari Arab. Ciri-ciri syair antara lain :
 Setiap bait terdiri dari 4 baris
 Setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata
 Bersajak a-a-a-a
 Isi semua, tidak ada sampiran
D. Pantun
Pantun adalah puisi Melayu asli yang cukup mengakar dan
membudaya dalam masyarakat. Cirri-ciri pantun antara lain :
 Setiap bait terdiri dari 4 baris
 Baris 1 dan 2 sebagai sampiran
 Baris 3 dan 4 merupakan isi
 Bersajak a-b-a-b
 Setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata
 Berasal dari Melayu (Indonesia)

Jenis-jenis Pantun :

 Pantun Nasihat

Pantun nasihat yaitu jenis pantun yang bersifat mengajar atau


memberi nasihat ke arah melakukan sesuatu yang baik dan
meninggalkan yang buruk.
 Pantun Adat

Yaitu pantun yang berisi tentang persoalan adat yang berkaitan


dengan norma-norma adat, peraturan atau undang-undang.
 Pantun Agama

Yaitu pantun yang berisi tentang persoalan agama yang berkaitan


dengan Keesaan Tuhan dan balasan hari kemudian.
 Pantun Peribahasa

Yaitu pantun yang melalui penyampaian isinya menggunakan


peribahasa-peribahasa yang begitu jelas bentuk serta susunannya.
 Pantun Kias dan Ibarat

Yaitu pantun yang setiap isi yang disampaikan atau dikemukakan itu
adalah bersifat kiasan, ibarat atau perbandingan.
 Pantun Teka-Teki

Yaitu pantun yang memerlukan jawaban yang merupakan alat untuk


menggerakkan cara berfikir secara spontan dam membina kemahiran
berfikir dengan tepat.
 Pantun Jenaka

Yaitu pantun yang bersifat lucu yang terhasil daripada gambaran


keanehan dan keganjilan perlakuan itu, terdapat unsur-unsur
pengajaran, nasihat dan sindirannya di dalamnya.
 Pantun Percintaan

Yaitu pantun yang mengemukakan isi tentang percintaan antara satu


orang dengan orang lainnya.
 Pantun Kepahlawanan
Yaitu pantun yang berisikan tentang pengorbanan seseorang terhadap
sesuatu dengan sikap seperti pahlawan.
 Pantun Perpisahan

Yaitu pantun yang biasanya diucapkan pada saat berpisah dengan


seseorang.
 Pantun Berbalas .

Pantun yang dimainkan dua kelompok. Kelompok tersebut dapat


dikembangkan menjadi kelompok “pro” dan “kontra”.
Berbalas pantun dipimpin oleh seorang moderator yang bertugas
untuk menengahi permainan. Setiap sesi berbalas pantun harus
mempunyai tema. Urutan berbalas pantun terdiri atas pembukaan, isi,
dan penutup.
E. Seloka
Seloka adalah pantun berkait yang tidak cukup dengan satu bait saja
sebab pantun berkait merupakan jalinan atas beberapa bait.
Ciri-ciri Seloka :
 Baris kedua dan keempat pada bait pertama dipakai sebagai baris
pertama dan ketiga bait kedua.
 Baris kedua dan keempat pada bait kedua dipakai sebagai baris
pertama dan ketiga bait kedua.
F. Talibun
Talibun adalah pantun jumlah barisnya lebih dari empat baris, tetapi harus
genap misalnya 6,8,10, dan seterusnya. Jika satu bait berisi enam baris,
susunannya tiga sampiran dan tiga isi. Jika satu bait berisi delapan baris,
susunannya empat sampiran dan empat isi. Jadi :
 Apabila enam baris sajaknya a-b-c-a-b-c
 Bila terdiri dari delapan baris, sajaknya a-b-c-d-a-b-c-d

2.4. Contoh-contah dari puisi lama


A. Mantra
Contohnya:
“Om bhur bhuawah swah
tat sawitur warenyam
bhargo dewasya dhimahi
dhiyo yo nah pracodayat”
Artinya :
Om, marilah kita sembahyang pada kecermelangan dan kemahamuliaan Sang
Hyang Widhi, yang ada didunia, dilangit, disurga, semoga ia berikan semangat
pikiran kita.

B. Gurindam
Contohnya :
Kurang pikir kurang siasat (a)
Tentu dirimu akan tersesat (a)
Barang siapa tinggalkan sembahyang (b)
Bagai rumah tiada bertiang (b)
Jika suami tiada berhati lurus (c)
Istri pun kelak menjadi kurus (c)
C. Syair
Contohnya :
Pada zaman dahulu kala (a)
Tersebutlah sebuah cerita (a)
Sebuah negeri yang aman sentosa (a)
Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)
Negeri bernama Pasir Luhur (a)
Tanahnya luas lagi subur (a)
Rakyat teratur hidupnya makmur (a)
Rukun raharja tiada terukur (a)
Raja bernama Darmalaksana (a)
Tampan rupawan elok parasnya (a)
Adil adan jujur penuh wibawa (a)
Gagah perkasa tiada tandingnya (a)
D. Pantun
1. Pantun Nasihat
Parang ditetak kebatang sena
Belah buluh taruhlah temu
Barang dikerja takkan sempurna
Bila tak penuh menaruh ilmu
2. Pantun Adat
Lebat daun bunga tanjung
Berbau harum bunga cempaka
Adat dijaga pusaka dijunjung
Baru terpelihara adat pusaka
3. Pantun Agama
Letak bunga di atas dulang
Sisipkan daun hiasan tepinya
Banyak berdoa selepas sembahyang
Mohon diampun dosa di dunia
4. Pantun Peribahasa
Pohon pepaya didalam semak
Pohon manggis sebasar lengan
Kawan tertawa memang banyak
Kawan menangis diharap jangan
5. Pantun Kias & Ibarat
Gesek biola tiup serunai
Sayu dara berhati walang
Putih mata siburung punai
Kayu ara di tunggu elang
6. Pantun Jenaka
Orang Sasak pergi ke bali
Membawa pelita semuanya
Berbisik pekak dengan tuli
Tertawa si buta melihatnya
7. Pantun Percintaan
Coba-coba menanam mumbang
Moga-moga tumbuh kelapa
Coba-coba bertanam sayang
Moga-moga menjadi cinta
8. Pantun Kepahlawanan
Redup bintang haripun subuh
Subuh tiba bintang tak nampak
Hidup pantang mencari musuh
Musuh tiba pantang di tolak
9. Pantun Perpisahan
Pucuk pauh delima batu
Anak sembilang ditapak tangan
Biar jauh dinegeri satu
Hilang dimata dihati jangan
E. Seloka
Contohnya :
Lurus jalan ke payakumbuh
Kayu jati bertimbal jalan
Dimana hati tak kan rusuh
Ibu mati bapak berjalan

Kayu jati bertimbal jalan


Turun angin patahlah dahan
Ibu mati bapak berjalan
Ke mana untung diserahkan
F. Talibun
Contohnya :
Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak pun beli sampiran
Ikan panjang beli dahulu

Kalau anak pergi berjalan


Ibu cari sanak pun cari isi
Induk semang cari dahulu
G. Karmina
Contohnya :
Dahulu parang, sekarang besi (a)
Dahulu sayang, Sekarang benci (a)
BAB III

PENUTUPAN

3.1. SIMPULAN
Puisi lama merupakan puisi rakyat yang tidak dikenal pengarangnya, dan juga
termasuk sastra lisan. Puisi ini terikat oleh baris, rima, dan irama, gaya bahasanya tetap
dan klise, dengan isi yang fantastis dan istana sentris. Puisi lama terdiri dari mantra,
gurindam, syair , pantun, seloka dan talibun. Masing-masing jenis puisi lama ini
memiliki ciri khas yang membedakannya dengan jenis puisi lama lainnya namun tetap
menjadi bagian dari puisi lama.

3.2. SARAN
Dari makalah ini kami berharap agar pembaca tidak melupakan warisan budaya
khususnya puisi lama karena itu merupakan salah satu kekayaan yang dimiliki oleh
bangsa Indonesia dan sudah sepatutnya kita sebagai generasi muda yang akan
meneruskan bangsa ini melestarikan kebudayaan puisi lama ini. Selain itu puisi lama
lebih dapat digunakan sebagai hiburan dalam kehidupan sehari-hari, karena dengan itu
secara tidak langsung kita sudah mampu untuk melestarikan puisi lama dan jika kita
bisa menghayati dengan seksama puisi lama juga memiliki arti-arti penting seperti nilai
moral dan etika yang menjadi pedoman hidup sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA

http://agepe-lesson.blogspot.com/2008/02/puisi-lama.html
http://www.slideshare.net/buwarnisutopo/puisi-lama-8341689
http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/08/puisi-lama.html

http://www.wikipedia.com

Anda mungkin juga menyukai