Anda di halaman 1dari 14

KONSEP DASAR PUISI

MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi salah satu
Tugas Mata Kuliah Pembelajaran Sasatra Indonesia SD
Dosen Pengampu :

Riga Zahra Nurani, M.Pd.

Disusun Oleh :

Windi Adella ( 2101020036)

Misyhel Pamella Sari ( 2101020044)

Nadila Amalia (2101020057)

Hasni Hanifah Firdaus (2101020067)

Yudi Nurul Yakin (2101020062)

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PERJUANGAN TASIKMALAYA
2023
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Swt. yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga penulis bisa
selesaikan makalah mengenai “Konsep Dasar Puisi”.

Adapun penyusunan makalah ini ditujukkan untuk memenuhi tugas dari


mata kuliah Pendidikan Karakter. Makalah ini disusun dari suntingan naskah dari
berbagai sumber referensi dari Buku dan Internet. Oleh karena itu, izinkan pada
kesempatan kali ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Riga Zahra
Nurani, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Pembelajaran Sastra Indonesia SD yang
telah memberikan bimbingan dan arahan untuk menyelesaikan tugas makalah ini.

Terlepas dari semua itu, penulis menyadari seutuhnya bahwa masih jauh
dari kata sempurna baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu, penulis terbuka untuk menerima segala masukan dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca sehingga penulis bisa melakukan perbaikan
makalah ilmiah dan akan menjadi makalah yang baik dan benar.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah tentang Konsep Dasar Puisi
ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Tasikmalaya, Maret 2023

Penyusun
Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Pengertian Puisi............................................................................................3
B. Jenis-jenis Puisi............................................................................................5
C. Karakteristik Puisi........................................................................................6
D. Unsur-unsur Puisi.........................................................................................7
BAB III PENUTUP...............................................................................................10
A. Kesimpulan................................................................................................10
B. Saran...........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................iv

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan dan seni kreatif yang
obyeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan bahasa
sebagai mediumnya. Sebagai seni kreatif yang menggunakan manusia dan
segala macam segi kehidupannya maka ia tidak saja merupakan suatu media
untuk menyampaikan ide, teori, atau sistem berpikir, tetapi juga merupakan
media untuk menampung ide, teori, atau sistem berfikir manusia. Sebagai
karya kreatif, sastra harus mampu melahirkan suatu kreasi yang indah dan
berusaha menyalurkan kebutuhan keindahan manusia. Disamping itu, sastra
harus pula mampu menjadi wadah penyampaian ide-ide yang dipikirkan dan
dirasakan oleh sastrawan tentang kehidupan umat manusia (M. Atar Semi,
1993 : 8).
Karya sastra secara umum bisa dibedakan menjadi tiga: puisi, prosa, dan
drama. Beberapa ahli yang merumuskan pengertian puisi menggunakan
berbagai pendekatan. Slamet Mulyana (1956) memberi batasan puisi dengan
menggunakan pendekatan psikolinguistik, karena puisi merupakan karya seni
yang tidak saja berhubungan dengan masalah bahasa tetapi juga berhubungan
dengan masalah jiwa. Dengan pendekatan itu Slamet Mulyana menyimpulkan
bahwa puisi adalah sintesis dari pelbagai peristiwa bahasa yang telah
tersaring semurni-murninya dan pelbagai proses jiwa yang mencari hakikat
pengalamannya, tersusun dengan sistem korespondensi dalam salah satu
bentuk (M. Atar Semi, 1993 : 93).

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang terdapat dalam makalah ini adalah sebagai
berikut:

1. Apa Pengertian Puisi ?

1
2

2. Apa Jenis-jenis Puisi ?


3. Bagaimana Karakteristik Puisi ?
4. Apa Unsur-unsur Puisi?

C. Tujuan
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan
tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan:
1. Pengertian Puisi.
2. Jenis-jenis Puisi.
3. Karakteristik Puisi.
4. Unsur-unsur Puisi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Puisi
Puisi adalah salah satu jenis karya sastra yang gaya bahasanya sangat
ditentukan oleh irama, rima, serta penyusunan larik dan bait. Penulisan puisi
dilakukan dengan bahasa yang cermat dan pilihan kata yang tepat, sehingga
meningkatkan kesadaran orang akan pengalaman dan memberikan tanggapan
khusus lewat penataan bunyi, irama, dan pemaknaan khusus. Puisi
mengandung seluruh unsur sastra di dalam penulisannya. Perkembangan dan
perubahan bentuk dan isi pada puisi selalu mengikuti perkembangan selera,
perubahan konsep estetika dan kemajuan intelektual manusia.

Puisi mampu membuat ekspresi dari pemikiran yang mempengaruhi


perasaan dan meningkatkan imajinasi panca indra dalam susunan yang
berirama. Penyampaian puisi dilakukan dengan bahasa yang memiliki makna
mendalam dan menarik. Isi di dalam puisi merupakan catatan dan perwakilan
dari pengalaman penting yang dialami oleh manusia. Penekanan pada segi
estetik suatu bahasa dan penggunaan sengaja pengulangan, meter, dan rima
adalah yang mebedakan puisi dari prosa. Namun perbedaan ini masih
diperdebatkan dan pandangan kaum awam biasanya membedakan puisi dan
prosa dari jumlah huruf dan kalimat dalam karya tersebut.

Puisi lebih singkat dan padat, sedangkan prosa lebih mengalir seperti
mengutarakan cerita. Beberapa ahli modern memiliki pendekatan dengan
mendefinisikan puisi tidak sebagai jenis literatur tetapi sebagai perwujudan
imajinasi manusia, yang menjadi sumber segala kreativitas. Selain itu, puisi
juga merupakan curahan isi hati seseorang yang membawa orang lain masuk
ke dalam keadaan hatinya. Di dalam puisi juga biasa disisipkan majas yang
membuat puisi itu semakin indah. Majas tersebut juga bermacam-macam,
salah satunya adalah sarkasme yaitu sindiran langsung dengan kasar. Di
beberapa daerah di Indonesia puisi juga sering dinyanyikan dalam bentuk
pantun. Baris-baris pada puisi dapat berbentuk apa saja (melingkar, zig zag,

3
4

dan lain-lain). Hal tersebut merupakan salah satu cara penulis untuk
menunjukkan pemikirannya. Puisi kadang hanya berisi satu kata/suku kata
yang terus diulang-ulang. Bagi pembaca, hal tersebut mungkin membuat puisi
menjadi tidak atau kurang bisa dimengerti. Tetapi penulis selalu memiliki
alasan untuk segala 'keanehan' yang diciptakannya. Tak ada batasan bagi
seorang penulis dalam menciptakan sebuah puisi. Ada beberapa perbedaan
antara puisi lama dan puisi baru. Namun beberapa kasus mengenai puisi
modern atau puisi cyber belakangan ini makin memprihatinkan jika ditilik
dari pokok dan kaidah puisi itu sendiri, yaitu 'pemadatan kata'. Kebanyakan
penyair aktif sekarang, baik pemula ataupun bukan, lebih mementingkan gaya
bahasa dan bukan pada pokok puisi tersebut. Mereka enggan atau tak mau
untuk melihat kaidah awal puisi tersebut. Jadi, puisi seharusnya merupakan
seni yang memiliki perasaan ketika melantunkan dan menyelaraskan nya,
sehingga pendengar dapat merasakan emosi dan berimajinasi tentang maksud
puisi tersebut.

Menurut Aminuddin (2009:134) kata puisi berasal dari bahasa Yunani


pocima “membuat” atau poeisis “pembuatan”. Puisi diartikan “membuat” dan
“pembuatan” karena lewat puisi pada dasarnya seseorang telah menciptakan
suatu dunia tersendiri, yang mungkin berisi pesan atau gambaran suasana-
suasana tertentu, baik fisik maupun batiniah. Sejalan dengan itu Hudson
(dalam Aminuddin,2009:134) mengungkapkan bahwa ″Puisi adalah salah
satu cabang sastra yang menggunakan kata-kata sebagai media penyampaian
untuk membuahkan ilusi dan imajinasi, seperti halnya lukisan yang
menggunakan garis dan warna dalam menggambarkan gagasan pelukisnya″.

Menurut Ratih Mihardja (2012:18) ″Puisi adalah seni tertulis dimana


bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya untuk tambahan, atau selain arti
semantiknya″. Sejalan dengan itu Dresden (dalam Ratih, 2012:18)
mengatakan bahwa ″Puisi adalah sebuah dunia dalam kata. Isi yang
terkandung di dalam puisi merupakan cerminan pengalaman, pengetahuan,
dan perasaan penyair yang membentuk sebuah dunia bernama puisi″.
5

Hasanuddin (2002:5) menyatakan ″Puisi adalah pernyataan perasaan yang


imajinatif penyair yang masih abstrak dikonkretkan, untuk mengkonkretkan
peristiwa-peristiwa yang telah ada di dalam fikiran dan perasaan penyair, dan
puisi merupakan sarananya″. Menurut Waluyo (2002:25) ″Puisi adalah suatu
bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara
imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan semua kekuatan bahasa
dengan pengkonsentrasian struktur fisik dan struktur batinnya″. Menurut
Semi (1988:84) Puisi dapat diumpamakan sebagai suatu pernyataan yang
menyenangkan yang muncul dari suatu kemampuan, penyairnya melihat
sesuatu secara antusias dengan jurus yang tepat. Penyair mempertimbangkan
secara matang apa yang dilihatnya, kemudian mengungkapkan hasil
penglihatannya tanpa terlalu berkecendrungan untuk mempermasalahkannya.
Sejalan dengan itu Mulyana (dalam Semi, 1988:83) ″Puisi adalah sintesis dari
berbagai peristiwa yang tersaring semurni-murninya dan berbagai proses jiwa
yang mencari hakikat pengalamannya, tersusun dengan sistem korespondensi
dalam salah satu bentuk″.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa


definisi puisi itu berbeda-beda, tetapi pada hakikatnya sama. Kesamaan inilah
yang dapat menyatukan bahwa puisi itu merupakan aspek bunyi yang
berbentuk imajinatif, emosional, dan intelektual penyair yang akhirnya
dituangkan dalam bentuk tulisan.

B. Jenis-jenis Puisi
Puisi memiliki dua jenis yang umum, yaitu puisi lama serta puisi modern.

1. Puisi Lama
Jenis-jenis puisi lama berupa pantun, syair, talibun, mantra dan gurindam.
Sedangkan jenis-jenis puisi modern berupa puisi naratif, puisi lirik dan
puisi deskriptif.
6

Puisi lama, yaitu mantra merupakan jenis puisi yang dicipatakan dalam
kepercayaan animism, biasanya dibacakan dalam acara ritual kebudayaan
serta menggunakan kata yang dapat menimbulkan efek bunyi magis.
Pantun merupakan jenis puisi lama yang bersajak a b a b dengan setiap
baris terdiri atas empat baris, dua baris sampiran dan dua baris isi.
Sedangkan talibun terdiri dari sampiran dan isi lebih dari empat baris dan
selalu genap, contohnya dua baris sampir dan dua baris isi.
Syair memiliki larik empat bait dan bersajak a a a a serta isinya
mengisahkan suatu hal, dan gurindam merupakan jenis puisi lama yang
terdiri atas dua baris, berirama sama, isinya baris pertama adalah sebab
sedangkan baris kedua berisi akibat.
2. Puisi Modern
Puisi modern biasa disebut puisi bebas, karena tidak terikat oleh rima,
jumlah baris dan lain sebagainya.
Jenis puisi modern, yaitu puisi naratif merupakan puisi yang digunakan
untuk menyampaikan suatu cerita, dibedakan menjadi tiga yaitu epic,
romansa dan balada. Jenis kedua puisi modern adalah puisi lirik yang
digunakan untuk mengungkapkan gagasan penyair, jenis terakhir puisi
moderen adalah puisi deskriptif, yaitu puisi yang mengemukakan pendapat
serta kesan penyair.

C. Karakteristik Puisi
Menurut kosasih (2017:206) ciri-ciri puisi,yaitu :
1. Dalam puisi terdapat pemadatan segala unsur kekuatan bahasa.
2. Dalam penyusunannya, unsur-unsur bahasa itu dirapikan, diperbagus dan
diatur sebaik-baiknya dengan memperhatikan irama dan bunyi.
3. Puisi berisikan ungkapan pikiran dan perasaan penyair yang berdasarkan
pengalaman dan bersifat imajinatif.
4. Bahasa yang digunakan bersifat konotatif.
7

5. Puisi dibentuk oleh struktur fisik (tifografi, diksi, majas, rima dan irama)
serta struktur batin (tema, amanat, perasaan, nada dan suasana puisi).

Sedangkan menurut Widarmanto (2018:18) karakteristik puisi, yaitu:

1. Jenis karya sastra yang memiliki bahasa yang bersifat konotatif, simbolik,
metaforis, inovatif, imajis, estetis, dan kontemplatif.
2. Puisi selalu memanfaatkan larik-larik untuk perulangan bunyi dan
membentuk tipografi.
3. Puisi selalu memadatkan kata dengan memadukannya dengan berbagai
bentuk kekuatan bahasa.
4. Puisi selalu membagi pengalaman dan membentuk pengalaman baru.
5. Bahasa puisi tidak terikat oleh kaidah kebahasaan dan memiliki
kewenangan bahasa yang disebut licentia poetica.
6. Puisi memanfaatkan bahasa untuk menciptakan artistik.

D. Unsur-unsur Puisi
Menurut Waluyo (1987:28) tentang Unsur-unsur Puisi, yaitu:
1. Unsur fisik
a) Diksi
Diksi adalah kata-kata yang dipilih dalam menulis puisi yang
memiliki makna setepat-tepatnya untuk dapat mewakili perasaan,
pikiran, dan maksud penyair.
b) Pengimajian
Pengimajian adalah kata atau kumpulan kata pada puisi yang disusun
untuk memberikan gambaran yang jelas, menimbulkan kesan konkret,
dan menghidupkan apa yang diungkapkan oleh penyair sehingga
terkesan nyata.
c) Kata Konkret
konkret dalam puisi merupakan kata-kata yang digunakan setiap
penyair untuk menggambarkan lukisan keadaan atau suasana batin
8

dengan maksud membangkitkan imaji pembaca, sehingga pembaca


terlibat penuh secara batin ke dalam puisi.
d) Bahasa Figuratif (Majas)
Waluyo (1987:83) menyebutkan bahwa bahasa figuratif ialah bahasa
yang digunakan penyair untuk mengatakan sesuatu dengan cara yang
tidak biasa, yakni secara tidak langsung mengungkapkan makna.
Beberapa majas yang sering digunakan penyair dalam puisinya, yaitu
simile, metafora, personifikasi, dan repetisi/pengulangan.
e) Verivikasi
versifikasi terdiri atas ritma, rima, dan metrum. Ritma atau irama
adalah pergantian panjang-pendek, turun-naik, keras-lembut ucapan
bunyi bahasa yang teratur. Rima adalah perulangan bunyi yang sama
untuk menambah keindahan puisi. Adapun metrum adalah pergantian
irama yang sudah tetap menurut pola tertentu, sifatnya statis.
f) Tata Wajah (tipografi)
Tipografi diartikan sebagai perlambangan rasa, makna, dan nuansa
tertentu dalam puisi yang divisualisasikan dalam tata bentuk baris dan
bait puisi untuk memperjelas satuan makna tertentu yang ingin
diungkapkan penyair.
2. Unsur Batin
a) Tema
Tema merupakan pokok pikiran yang mendasari atau menjiwai suatu
karangan.
b) Nada dan Suasana
Nada merupakan sikap penyair terhadap persoalan dan pembaca,
suasana adalah keadaan perasaan atau jiwa pembaca yang timbul
setelah membaca sebuah puisi.
c) Perasaan
Perasaan dalam puisi merupakan perasaan penyair yang terungkapkan
dalam puisi sebagai akibat dari sikapnya terhadap objek tertentu.
d) Amanat
9

Amanat merupakan pesan yang secara implisit ingin disampaikan


penyair kepada pembaca melalui puisinya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Puisi merupakan aspek bunyi yang berbentuk imajinatif, emosional, dan
intelektual penyair yang akhirnya dituangkan dalam bentuk tulisan. Puisi
memiliki dua jenis yang umum, yaitu puisi lama serta puisi modern Jenis-
jenis puisi lama berupa pantun, syair, talibun, mantra dan gurindam.
Sedangkan jenis-jenis puisi modern berupa puisi naratif, puisi lirik dan puisi
deskriptif. Secara umum unsur puisi yaitu unsur fisik dan unsur batin.

B. Saran
Demikian makalah yang dapat penulis sajikan, mudah – mudahan
dapat bermanfaat bagi pembaca. Makalah diatas masih banyak keselahan serta
jauh dari kata sempurna. Mohon kritik dan saran yang membangun untuk
penulis dalam menyempurnakan penyusunan makalah selanjutnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad. Pengertian Puisi: Jenis-Jenis, Unsur, Cara Membuat Puisi, dan Lengkap
dengan Contoh Puisi. Diakses dari
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-puisi/ Pada tanggal 11
Maret 2023.

Kosasih. 2017. Ketatabahasaan dan Kesusasteraan. Bandung: Yrama Widya.

Lafamane, Felta. 2020. Karya sastra (puisi, prosa, drama).

Semi, M. Atar. 1993. Anatomi Sastra. Bandung : Angkasa Raya.

Widarmanto, N. 2018 . Yuk Nulis Puisi . Yogyakarta : Laksana

iv

Anda mungkin juga menyukai