Disusun oleh :
1. Rani Nuraini (20032010)
2. Siti Mualifah (20032004)
3. Nur Faizin (20032001)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT dengan rahmat dan
hidayahNya kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu. Sholawat beserta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW,beserta para keluarga, sahabat, dan kita selaku ummatnya.
Adapun tujuan penulis makalah ini untuk memenuhi salah satu syarat pemenuhan
tugas dalam mata kuliah Pembelajaran Kasusastraan dengan judul
“Pengembangan Pengajaran Puisi dan Prosa”.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan dukungan, kontribusi,
kritik, dan saran sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Tidak lupa juga kami
ucapkan terima kasih kepada Ibu Yessi Soniatin, M.Pd.. selaku dosen mata kuliah
Pembelajaran Kasusatraan. Dan tidak lupa kami mengucapakan terimakasih
kepada seluruh anggota kelompok yang sudah bertugas, dan juga kepada teman-
teman sekelas.
Dalam penulisan makalah ini kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah
ini jauh dari kata sempurna. Untuk itu kami mengharapkan segala bentuk saran
serta masukan bahkan kritik yang membangun dari semua pihak. Harapan kecil
dari kami semoga para pembaca dapat memetik manfaat dari makalah kami.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
2.1 Hakikat Puisi..........................................................................................................3
2.2 Hakikat Prosa..........................................................................................................4
2.3 Pengembangan Pengajaran Puisi dan Prosa...........................................................8
BAB III PENUTUP...........................................................................................................12
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................12
3.2 Saran.......................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................13
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1. Bagaimana hakikat puisi?
2. Bagaimana hakikat prosa?
3. Bagaimana pengembangan pengajaran puisi dan prosa?
5
BAB II
PEMBAHASAN
Kata puisi berasal dari bahasa Yunani yaitu Poeima yang berarti membuat,
Poeisis yang berarti pembuatan. Dalam bahasa Inggis disebut Poem atau Poetry.
Puisi diartikan membuat dan pembuatan karena lewat puisi pada dasarnya seorang
telah menciptakan suatu dunia tersendiri, yang mungkin berisi pesan atau
gambaran suasana-suasana tertentu, baik fisik maupun batiniah.
Puisi adalah salah satu cabang sastra yang menggunakan kata-kata sebagai
media penyampaian untuk membuahkan ilusi dan imajinasi, seperti halnya lukisan
yang menggunakan garis dan warna dalam menggambarkan gagasan pelukisnya.
Ketika kita membaca suatu puisi sering kali kita merasakan ilusi tentang
keindahan, terbawa dalam suatu angan-angan, sejalan dengan keindahan penataan
unsur bunyi, penciptaan gagasan, maupun suasana-suasana tertentu. Puisi itu
adalah kata-kata yang terindah dalam susunan terindah. Penyair memilih kata-kata
yang setepatnya dan disusun secara sebaik-baiknya. Sedangkan menurut Carlyle,
puisi merupakan pemikiran yang bersifat musikal. Penyair dalam menciptakan
puisi memikirkan bunyi yang merdu seperti musik dalam puisinya. Pendapat lain
dikemukakan oleh Shelley, mengemukakan bahwa puisi adalah rekaman detik-
detik yang paling indah dalam hidup kita. Misalnya saja peristiwa-peristiwa yang
sangat mengesankan dan menimbulkan keharuan yang kuat, seperti kebahagiaan,
percintaan, bahkan kesedihan karena kematian orang yang sangat dicintai.
6
pengalaman hidup yang menggunakan bahasa yang khas dalam penyajiannya.
Puisi lahir dari perenungan mendalam dengan menggunakan kolaborasi antara
pikiran dan perasaan sehingga menghasilkan karya yang sarat makna.
Unsur-unsur bentuk atau struktur fisik puisi dapat diuraikan dalam metode
puisi, yakni unsur estetik yang membangun struktur luar dari puisi. Unsur fisik
puisi meliputi: diksi, pengimajian, kata konkret, bahasa figuratif (majas),
verifikasi dan tata wajah puisi (tipografi). Berikut akan diuraikan unsur-unsur
fisik puisi.
3. Pengimajian
Ada hubugan erat antara diksi, pengimajian dan kata konkret. Diksi yang
terpilih harus menghasilkan pengimajian yang dapat dihayati melalui penglihatan,
pendengaran, atau cita rasa. Pengimajian dapat dibatasi dengan kata atau susunan
kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman sensoris, seperti penglihatan,
pendengaran, dan perasaan. Puisi seolah-olah mengandung gema suara, benda
7
yang tampak, atau sesuatu yang dapat dirasakan, diraba, atau disentuh. Oleh
karena itu, pengimajian berhubungan erat dengan diksi dan kata konkret.
4. Kata Konkret
8
Fungsi dan kedudukan gaya bahasa atau majas dikemukakan oleh Ratna
(2013: 58), puisi merupakan struktur gaya bahasa karena dalam puisi tidak
menampilkan cerita, puisi hanya melukiskan tema, irama, rima dan gaya bahasa
yang melekat. Oleh karena itu, gaya bahasa menjadikan puisi lebih segar, menarik
dan mempunyai kedalaman makna. Hal inilah yang menjadikan pembeda antara
puisi dengan ilmu pengetahuan sebagai manifestasi pikiran yang harus
dikemukakan secara jelas.
6. Versifikasi
Dalam puisi terdapat bunyi yang disebut rima dan ritma. Rima adalah
pengulangan bunyi di dalam baris atau larik puisi, pada akhir baris puisi atau pada
keseluruhan baris atau bait puisi.
7. Tipografi
9
2.2 Hakikat Prosa
A. Pengertian Prosa
Prosa menurut Zainuddin (1991), prosa adalah pengungkapan peristiwa
secara jelasdengan penguraikan seluruh pikiran dan juga seluruh perasaan
serta tidak terikat syarat-syarat tertentu dalam sebuah karya sastra.
Sedangkan menurut Kamus Besar BahasaIndonesia (KBBI) Prosa adalah
karangan bebas (tidak terikat oleh kaidah yg terdapatdalam puisi). Prosa juga
dibagi dalam dua bagian,yaitu prosa lama dan prosa baru,prosa lama adalah
prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat,danprosa baru
ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun.
B. Jenis Prosa
Jenis prosa dapat dibedakan dalam beberapa kategori, yaitu jenis prosa
berdasarkan sifat tulisan dan berdasarkan masa penulisan. Jenis prosa
berdasarkan sifat tulisan dapat dibagi dua, yakni prosa fiksi dan nonfiksi.
Adapun jenis prosa berdasarkan masa penulisan dapat dibagi dalam tiga jenis,
yakni prosa lama, prosa baru, dan prosa modern. Berikut adalah uraian dari
beberapa jenis prosa tersebut.
a. Prosa Fiksi
Prosa fiksi atau yang disebut juga dengan teks narasi atau wacana narasi
adalah jenis karya sastra hasil rekaan atau imajinasi pengarang tentang
fenomena kehidupan yang menarik, kompleks, dan beragam (Gasong,
2019:45). Adapun contoh dari prosa fiksi adalah novel, novelet, cerpen,
dan roman.
b. Prosa Nonfiksi
10
Prosa nonfiksi adalah suatu wacana yang disusun berdasarkan fakta. Jika
di dalamnya terdapat tambahan dari pengarang, maka porsinya hanya
sedikit. Kata prosa dalam KBBI (Kemdikbud 2020) diartikan sebagai
karangan bebas (tidak terikat oleh kaidah yang terdapat dalam puisi).
Adapun contoh dari prosa nonfiksi adalah cerita tentang kisah hidup
seseorang dan cerita tentang sejarah. Adapun bentuknya dapat berupa
biografi, autobiografi, memoar, novelet, novel, dan cerpen. Selama
tulisan tersebut berdasarkan fakta dan data, maka dapat disebut sebagai
prosa nonfiksi. Adapun yang perlu ditegaskan yakni, prosa berdasarkan
pengertian dari KBBI merupakan bagian dari karya sastra.
1. Prosa Lama
Prosa lama merupakan karya sastra yang belum mendapat
pengaruh dari sastra ataukebudayaan barat. Karya sastra prosa lama
yang mula-mula timbul disampaikan secaralisan, disebabkan karena
belum dikenalnya bentuk tulisan. Prosa lama memiliki ciri-
ciridiantaranya sebagai berikut:
11
a) Bersifat Statis, prosa lama memiliki bentuk sama, pola-pola
kalimatnya sama, banyak kalimatdan ungkapan yang sama,
tema ceritanya sama sesuai dengan
perkembanganmasyarakat yang lambat.
b) Diferensiasi sedikit, cerita lama pada umumnya merupakan
ikatan unsur-unsur yang sama karenaperhubungan beberapa
unsur kuat sekali.
c) Bersifat tradisional, prosa lama bersifat tradisional,
kalimat-kalimat dan ungkapan-ungkapan yangsama terdapat
dalam cerita-cerita yang berlainan, bahkan di dalam satu cerita
jugasering diulang.
d) Terbentuk oleh masyarakat dan hidup di tengah-tengah
masyarakat (anonim). Prosa lama merupakan milik bersama
yaitu menggambarkan tradisi masyarakatyang lebih
menonjolkan kekolektifan daripada keindividualan.
e) Tidak mengindahkan sejarah atau perhitungan tahun, sejarah
menurut pengertian lama adalah karangan tentang asal usul raja
dan kaumbangsawan dan kejadian-kejadian yang penting, tanpa
memperhatikan perurutanwaktu dan kejadian-kejadiannya
(tidak kronologis) sehingga alur cerita sulitdipahami.
f) Bahasanya menunjukkan bentuk-bentuk yang tradisional.
Bahasanya bersifat klise, bahasanya dipengaruhi oleh
kesustraan Budha dan Hindu yang sulit untuk dipahami dan
dipengaruhi bahasa melayu.
g) Sifatnya fantasis tau khayal, hampir seluruhnya berbentuk
hikayat, tambo atau dongeng. Pembaca dibawa kedalam khayal
dan fantasi.
2. Prosa Baru
Prosa baru adalah karangan prosa yang timbul setelah mendapat
pengaruh sastra ataubudaya Barat. Prosa lama sebagian dari
strukturalnya sudah terpengaruhi oleh budaya-budaya asing.
1) Roman
12
Roman adalah bentuk prosa baru yang menceritakan
kehidupan suatu tokohtertentu dengan segala suka
dukanya. Dalam roman, pelaku utamanya
seringdiceritakan mulai dari masa kanak-kanak sampai
dewasa atau bahkan sampaimeninggal dunia. Roman
mengungkap adat atau aspek kehidupan suatu
masyarakatsecaraspesifik dan menyeluruh, alur bercabang-
cabang, banyak digresi(pelanturan)
2) Novel
Menurut Burhan Nurgiyantoro (1995) Istilah novel berasal dari
bahasa Itali novellayang mengandung makna harfiah sebuah
barang baru yang kecil, yang kemudiandiartikan sebagai cerita
pendek dalam bentuk prosa.
3) Cerpen
Cerpen adalah bentuk prosa baru yang menceritakan sebagian
kecil dari kehidupanpelakunya yang terpenting dan paling
menarik. Di dalam cerpen boleh ada konflikatau pertikaian,
akan tetapi hal itu tidak menyebabkan perubahan nasib
pelakunya.Cerpen memiliki bebertapa daya tarik yang sangat
memukau para penggemarnya.
4) Riwayat
Riwayat (biografi), adalah suatu karangan prosa yang
berisi pengalaman-pengalaman hidup pengarang sendiri
(otobiografi) atau bisa juga pengalaman hidup orang lain
sejak kecil hingga dewasa atau bahkan sampai
meninggal dunia.Contoh: Soeharto Anak Desa, Prof. Dr. B.J
Habibie, Ki Hajar Dewantara, SoekarnoSang penyambung
Lidah Rakyat.
5) Kritik
Kritik adalah karya yang menguraikan pertimbangan baik-
buruk suatu hasil karyadengan memberi alasan-alasan tentang
13
isi dan bentuk dengan kriteria tertentu yangsifatnya objektif
dan menghakimi. Kritik yang di berikan kepada
penulishendaknya bersifat membangun dan tidak bersifat
provokatif dan meremehkan
6) Resensi
Resensi adalah pembicaraan /pertimbangan /ulasan suatu
karya (buku, film,drama). Isinya bersifat memaparkan supaya
pembaca mengetahui karya tersebut dari berbagai aspek seperti
tema, alur, perwatakan, dialog.
7) Esai
Esai adalah ulasan /kupasan suatu masalah secara
sepintas lalu berdasarkan pandangan pribadi penulisnya.
Isinya bisa berupa hikmah hidup, tanggapan,renungan,
ataupun komentar tentang budaya, seni, fenomena
sosial, politik,pementasan drama, film.
C. Ciri-Ciri Prosa
Kita dapat mengenal suatu karya sastra dari karakteristiknya. Adapun ciri-ciri
prosa adalah sebagai berikut:
1. Bentuknya Bebas
Seperti yang dijelaskan pada pengertian prosa di atas, bentuk prosa tidak
terikat oleh baris, bait, suku kata, dan irama. Umumnya bentuk prosa
adalah rangkaian kalimat yang membentuk paragraf, misalnya dongeng,
hikayat, dan lainnya. Prosa dapat disajikan dalam bentuk tulisan maupun
secara lisan.
2. Memiliki Tema
14
Setiap prosa pasti memiliki tema yang menjadi dasar dalam cerita dan
merupakan pokok bahasan di dalamnya.
3. Mengalami Perkembangan
Prosa selalu mengalami perkembangan karena dipengaruhi oleh perubahan
yang ada di masyarakat.
4. Terdapat Urutan Peristiwa
Biasanya di dalam prosa terdapat alur cerita yang menjelaskan urutan
peristiwa. Alur peristiwa tersebut ada yang berbentuk alur mundur, maju,
atau campuran.
15
mengajarkan tentang nilai-nilai yang terkandung dalam puisi. Menurut Rahmanto
(dalam Ismawati, 2013: 64), hal terpenting dalam pengajaran puisi di kelas adalah
menjaga agar suasana tetap santai. Jangan sampai seorang guru atau siswa
merasakan awal pelajaran sebagai sesuatu yang menegangkan atau terlalu kaku.
Puisi tidak berbeda dengan bentuk-bentuk sastra lain yang menyampaikan pesan
dengan bantuan kata-kata. Kata-kata itu memang kadang-kadang mengandung
berbagai arti dan disusun dengan pola ketatabahasaan yang khusus agar lebih
indah, padat, dan bermakna dalam. Dalam mengajak para siswa untuk memahami
dan menikmati puisi hendaknya guru tidak terlalu tergesa-gesa membebani para
siswa dengan istilah-istilah teknis seperti gaya bahasa metafora, hiperbola,
personifikasi. Istilah-istilah ini hanya akan dihafalkan dan akan melelahkan
ingatan.
16
c) Peserta didik hendaknya memeroleh pengetahuan dan
pengertian dasar tentang puisi hingga tumbuh keinginan memadukannya dengan
pengalaman pribadinya yang diperoleh di sekolah kini dan mendatang.
17
kemanusiaan pada umumnya, apakah puisi menyajikan suatu percakapan dengan
orang lain atau suatu monolog dengan diri sendiri.
18
keperluan menyampaikan puisi kepada siswanya. Akan tetapi guru harus berusaha
agar siswa tidak menjiplak bacaannya itu. Oleh karena itu, siswa hendaknya
dirangsang untuk membaca nyaring sesuai dengan caranya sendiri.
6) Memperdalam pengalaman
19
c) Setting-lah suasana kelas yang santai dan penuh kesyahduan
dengan irama musik instrumental
d) Gunakan model yang dianggap mahir atau mampu dalam
membaca puisi
e) Berikan waktu pada peserta didik untuk mengomentari atau
menanggapi pembacaan puisi
PENGAJARAN PROSA
20
mengekspresikan karya melalui vokalnya, dia harus memperhatikan kejelasan
artikulasi, kekuatan suara, karakter suara, intonasi, nada, dan tempo. Gestur dan
mimik juga harus diperhatikan: apakah gestur dan mimik itu dapat
merepresentasikan setiap unsur cerpen, dan sejauh mana ketepatannya.
Biasanya, dalam pembacaan cerpen, pembaca cerpen membawa teks cerpen.
Dengan demikian, ruang geraknya tidak seleluasa seperti pada mendramakan.
Ekspresi lebih ditekankan pada vokal, gestur dan mimik. Pembacaan cerpen dapat
dilakukan oleh seorang, atau oleh beberapa orang. Jika dibantu oleh beberapa
orang, maka kita tetapkan masing-masing orang diberi peran, ada yang jadi
narator, tokoh, sesuai kebutuhan cerpen itu. Tetapi, peran-peran itu dilakukan
tetap dalam konteks pembacaan, jangan sampai tertukar dengan drama. Dalam
konteks pembacaan cerpen, cerpen dapat disampaikan dalam bentuk monolog.
Dalam monolog, pembaca cerpen lebih memiliki keleluasaan. Ia tidak membawa
teks. Sesuai dengan namanya, monolog, pertunjukan ini dimainkan oleh satu
orang, tapi bermain untuk berbagai peran. Akan lebih menarik jika dalam
kegiatan ini ditambahkan pula unsur-unsur lainnya, seperti make-up, kostum,
properti pentas, dan musik.
b.) Menulis Cerpen
Pengapresiasian terhadap sebuah cerpen akan lebih tajam dan terhayati apabila
siswa memiliki pengalaman menulis jenis karya itu. Dengan menulis cerpen
tersebut, siswa bisa merasakan bagaimana mudah-sulitnya mengolah unsur-unsur
pembangun cerpen, dari mulai tokoh, latar, alur, bahasa, dan lain sebagainya.
Dengan pengalaman ini, siswa akan bisa lebih tajam dalam menilai kemampuan
teknis pengarang dalam mengolah unsur-unsur cerpen.[7] Apabila siswa belum
memiliki pengalaman menulis cerpen,maka siswa dapat dihadapkan pada proses
menyimak dan membaca. Hal tersebut sudah mencakup bentuk-bentuk apresiasi
prosa fiksi dalam kurikulum lewat empat keterampilan berbahasa yakni
mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Sebagai contoh, apresiasi prosa
fiksi dalam bentuk mendengarkan pembacaan cerpen, sedangkan tanggapan yang
diberikan siswa yang berupa penilaian terhadap pembacaan cerpen tersebut terkait
aspek berbicara.
21
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pertama, Puisi adalah salah satu cabang sastra yang menggunakan kata-kata
sebagai media penyampaian untuk membuahkan ilusi dan imajinasi, seperti
halnya lukisan yang menggunakan garis dan warna dalam menggambarkan
gagasan pelukisnya.
Ketiga, Jenis prosa dapat dibedakan dalam beberapa kategori, yaitu jenis prosa
berdasarkan sifat tulisan dan berdasarkan masa penulisan. Jenis prosa berdasarkan
sifat tulisan dapat dibagi dua, yakni prosa fiksi dan nonfiksi. Adapun jenis prosa
berdasarkan masa penulisan dapat dibagi dalam tiga jenis, yakni prosa lama, prosa
baru, dan prosa modern.
3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih focus dalam menjelaskan makalah di atas dengan sumber-sumber yang
lebih banyak. Dengan adanya pembahasan tentang kontribusi sastra anak ini,
22
diharapkan pembaca dapat memahami lebih lanjut tentang materi tersebut dan
dapat memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
23