Oleh :
2021
Laporan Konsep Dasar Apresiasi Puisi pada Pertemuan Ketiga Bulan
September 2021
Disusun Oleh :
Syafa'atul Muchromiyah (19140047)
Al Vina Damayanti (19140056)
Naufal Anugrah Shaktiaji (19140088)
Kegiatan : Literasi Materi Konsep Dasar Apresiasi Puisi
Waktu : Pertemuan Minggu Ketiga Bulan September 2021
I. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Sebuah puisi hadir sebagai pernyataan dari seorang penyair
yang mana pernyataan tersebut berisi sebuah pengalaman-pengalaman
batin yang terlahir sebagai sebuah proses kreatifitas terhadap suatu
objek seni. Di dalam objek seni ini biasnya berisikan tentang sebuah
permasalahan-permasalahan kehidupan yang terjadi di alam sekitar
atau segala hal yang dirahasiakan di alam yang realistis atau nyata.
Dari situlah kita dapat mengetahui pengertian dari puisi secara padat
yaitu sebuah karya sastra yang pola Bahasa sudah di padatkan, di
persingkat, dan diberikan sebuah irama bunyi yang padu, dalam
pemilihan kata-katanya bersifat kias atau imajinatif. Walaupun begitu
dalam pemilihan kata diperpadat tapi isi dari puisi memiliki sebuah
kata yang bermakna dalam pengucapan. Kata puisi berasal dari
bahasa Yunani poiesis yang berarti penciptaan. Akan tetapi arti
semula ini dipersingkat lagi ruang lingkupnya menjadi hasil seni
sastra. Yang kata-katanya disusun menurut syarat-syarat tertentu
dengan irama, sajak, dan terkadang memakai kata-kata kiasan.
A. Puisi Lama
Puisi lama telah ada sejak bangsa barat belum mempengaruhi
kesusastraan Indonesia. Pada saat itu masyarakat bersifat statis dan kolektif
sehingga menimbulkan berbagai peraturan yang terikat mengenai puisi.
Sepertihalnya rima, sajak, bait dan masih banyak lagi. Supaya lebih jelas,
berikut ini merupakan paparan mengenai jenis – jenis puisi lama.
a) Mantra
Mantra merupakan ujaran lisan dengan rima yang begitu ketat.
Didalam bunyian mantra tersebut tidak mengedepankan arti
maknanya terkadang tidak memiliki arti. Mantra biasanya dikenal
memiliki kekuatan goib oleh karena itu biasanya dijadikan sebagai
obat untuk menyembuhkan orang sakit dan lain sebagainya.
Contoh : Mantra pengobat sakit perut
Gelang – gelang si gali – gali
Malukut kepala padi
Air susu keruh asalmu jadi
Aku sapa tidak berbunyi
b) Pantun
Pantun merupakan jenis puisi yang memiliki ciri khas
tersendiri yakni bentuk dan polanya tetap.
Ciri-ciri pantun :
1. Pantun memiliki 4 baris di setiap baitnya
2. masing – masing dengan pola a-b-a-b
3. tiap baris pantun terdiri dari 8-12 suku kata.
4. 2 baris pada awal bait berupa sampiran kemudian lainya sebagai
isi pantun itu sendiri.
Contoh :
Ayahku seorang petani
Bekerja tiap hari di tanah ladang
Ayo belajar hari ini
Untuk masa depan yang lebih gemilang
c) Karmina
Karmina sejenis dengan pantun namun isinya lebih singkat.
Karena karmina sangat pendek maka biasanya diistilahkan sebagai
pantun kilat. Karmina memiliki pola seperti pantun namun hanya
terdiri dari 2 baris. Sebenarnya, karmina berasal dari empat baris,
yang tiap barisnya bersuku kata empat atau lima lalu tiap barisnya
tersebut diucapkan seolaholah membentuk sebuah kalimat. Baris
pertama sampiran dan baris ke dua isi.
Ciri-ciri karmina :
1. Terdiri dari dua baris
2. Baris pertama sampiran, kedua merupakan isi
3. Terdiri dari 8-12 suku kata
4. Bersajak lurus a-a
5. Digunakan untuk menyindir secara langsung
6. Kesuluruhannya merupakan bait
Contoh :
Awal : Dahulu ketan
sekarang ketupat
Dahulu preman
sekarang ustad
Menjadi: Dahulu ketan sekarang ketupat
Dahulu preman sekarang ustad
d) Seloka
Seloka dikatakan sangat mirip dengan pantun. Namun
terdapat perbedaan pola antara pantun dan seloka. Pantun berpola a-
b-a-b sementara seloka berpola a-a-a-a. kata seloka adalah sebuah
kata serapan dari Bahasa sansekerta “sloka”. Seloka sendiri
merupakan salah satu jenis puisi melayu klasik yang berisi
perumpamaan. Pesan yang disampaikan dapat berpa candaan,
ejekan, atau sindiran. Maka tak khayal jika seloka digunakan untuk
kritik sikap negate yang berada di masyarakat tanpa menyinggung.
Ciri-ciri seloka secara umum :
1. Satu bait terdiri empat baris
2. Baris pertama dan kedua adalah sampiran, baris ketiga dan
keempat adalah isi
3. Setiap baris ada 4 suku kata
4. Rangkainya menyambung
Contoh :
Sudah bertemu kasih sayang
Duduk terkurung malam siang
Hingga setapak tiada renggang
Tulang sendi habis berguncang
a) Talibun
Talibun mirip dengan pantun namun terdapat perbedaan.
yakni ciri-ciri talibun :
1. Puisi bebas
2. baitnya terdiri dari 6, 8, ataupun 10 baris.
3. Beberapa talibun juga ditulis pada 16-20 baris dalam tiap
baitnya.
4. Pola talibun biasanya mengikuti berapa baris yang digunakan,
jika 8 bait, maka pola rima akhirnya a-b-c-d-a-b-c-d. jika 6 bait
pola rima akhirnya a-b-c-a-b-c
5. Gaya Bahasa yang luas dan lumrah
6. Berisi perkara yang terperinci
7. Setiap rangkapnya digunakan menjelaskan satu keseluruhan
cerita
8. Ada beberapa tema yang berkaitan sesuai dengan fungsi puisi.
Contoh : mengisahkan kelakuan dari diri manusia. dll
Talibun biasanya digunakan pada acara-acara berbalas
pantun, sebagai pengganti pantun empat larik seuntai. Hal itu
memudahkan untuk pengungkapan gagasan dalam bentuk dialog.
Dari sinilah talibun dikenal dengan pantun panjang yang
pengulangan katanya sampai enam atau delapan larik, dan hal ini
sangat lumrah dalam talibun. Variasi pengulangannya sangat
beragam tergantung yang membacanya bisa di awal, di tengah atau
di akhir.
Contoh : contoh talibun 6 baris bersajak a-b-c-a-b-c.
Dikala mendung mulai menyapa
Rintik hujan mulai bersiap
Pelangi pun telah menyemburat
Jika hendak beroleh surga
Buat amal sholeh padat merayap
Tinggalkan semua hal maksiat
B. Puisi Baru
Puisi baru atau modern memiliki ciri khas yang bebas dari aturan,
baik bentuk maupun aturan isi. Pada puisi ada juga yang ditemukan
hanya terdiri dari satu kalimat saja. Hal demikian dikarenakan puisi baru
atau modern lebih mementingkan isi dibandingkan dengan bentuk.
Namun bentuk fisik dari puisi modern dibuat secara khusus dengan
tujuan mendukung isi puisi.
a) Balada
Balada merupakan salah satu jenis puisi baru yang berbentuk
kisah/cerita sehingga membuat balada memiliki alur, tokoh dan latar
cerita.
Contoh :
Karya : W.S Rendra
Kita bergantian menghirup asap
Batuk dan lemas terceruk
Marah dan terbaret – baret
Cinta membuat kita bertahan
Dengan secuil redup harapan
Kita berjalan terseok – seok
Mengira Lelah akan hilang
Di ujung terowongan yang terang
Namun cinta tidak membawa kita
Memahami satu sama lain
Kadang kita merasa beruntung
Namun harusnya kita merenung
Akankah kita sampai di altar
Dengan berlari terpatah – patah
Mengapa cinta tak mengajari kita
Untuk berhenti berpura – pura?
Kita meleleh dan tergerus
Serut – serut sinar matahari
Sementara kita sudah lupa
Rasanya mengalir bersama kehidupan
Melupakan hal – hal kecil
Yang dulu termaafkan
Mengapa kita saling menyembunyikan
Mengapa marah dengan keadaan ?
Mengapa lari ketika sesuatu
Membengkak jika dibiarkan ?
Kita percaya pada cinta
Yang borok dan tak sederhana
Kita tertangkap jauh terperangkap
Dalam balada orang – orang tercinta
b) Himne
Himne merupakan jenis puisi yang berisikan pujian kepada Tuhan,
tanah air, pahlawan. Contoh Himne
Karya : candra malik
Tak Pernah Pergi
Hanya namamu kupanggil
Cinta dan rindu menggigil
Engkau adalah jiwa itu sendiri
Engkau bagiku badan ruhani
Segala yang tlah kuserahkan
Menjelma menjadi kesunyian.
Darimu aku belajar tentang sepi
Darimu aku belajar menyendiri
Derita dan bahagia adalah kini
Terasa sama saja di dalam hati
Hidup adalah tentang sekarang
Tentang datang, tentang pulang.
Engkau tlah menanam dasar.
Biarlah ini ku genggam tegar
Engkau tak pernah pergi
Selalu hadir dengan wujud suci
Bagiku tiada yang tiba – tiba
Dan bagiku dia maha seketika
Perjalanan adalah pengasuhan
Dan engkau adalah pengalaman
c) Ode
Ode merupakan puisi yang didalamnya berisi sanjungan kepada
orang yang telah berjasa Baik berjasa untuk tanah air, agama,
maupun perorangan. Contoh Ode :
Puisi untuk guru
Karya : Muhammad Yanuar
Engkau bagaikan cahaya
Yang menerangi jiwa
Dari segala gelap dunia
Engkau adalah setetes embun
Yang menyejukkan hati
Hati yang ditikam kebodohan
Sungguh mulia tugasmu guru
Tugas yang sangat besar
Guru engkau adalah pahlawanku
Yang tidak mengharap balasan
Segala yang engkau lakukan
Engkau lakukan dengan ikhlas
Guru jasamu takkaan ku lupa
Guru ingin ku ucapkan
Terimakasih atas jasamu
d) Epigram
Epigram merupakan puisi yang berisikan ajaran/ tuntunan/ nasihat.
Contoh epigram :
Perjalanan Usia
Karya : Chandra Malik
Anak – anak tumbuh mendewasa
Akankah aku hanya tumbuh menua ?
Kelak mereka butuh lawan bicara
Apakah kala itu aku kakek pelupa
Anak – anak tidak selamanya bayi
Mereka butuh tak hanya dimengerti.
Mereka punya mata, punya hati,
Tidak cukup dengan harta diwarisi
Sampai kapan usiaku ditakdirkan
Sampai batas itulah aku dihadirkan.
Sebagai orang tua, sebagai teman,
Sampai batas waktu yang telah ditentukan
Tak baik jika mereka disini saja
Hangat dipeluk rumah dan keluarga
Kehidupan itu pengembaraan jiwa
Dan mereka pengelana berikutnya
Jika tumbuh dewasa ada ujungnya
Jangan hanya menua sia -sia
Dalam perjalananku menyusuri usia
Setidaknya harus pernah bijaksana.
e) Romance
Romance merupakan puisi yang berisikan ungkapan perasaan cinta
dan kasih sayang. Baik isi yang terkandung berupa cemburu, rindu,
bahagia, sedih dan lain sebagainya yang berkaitan dengan percintaan.
Contoh romance :
Gadis Itali
Karya : Sitor Situmorang
Kerling danau di pagi hari
Lonceng gereja bukit itali
Jika musimmu tiba nanti
Jeputlah abang di teluk Napoli
Kerling danau di pagi hari
Lonceng gereja bukit itali
Sedari abang lalu pergi
Adik rindu setiap hari
Kerling danau dipagi hari
Lonceng geraja bukit itali
Andai abang tak kembali
Adik menunggu sampai mati
Bukit tandus di kebun anggur
Pasir teduh dibawah nyiur
Abang lenyap hatiku hancur
Mengejar bayang di salju gugur
f) Elegi
Merupakan puisi yang lebih luas dibandingkan romance. Puisi
elegi berisi perasaan sedih, duka, tangis, lara. Puisi ini berisikan
perasaan sedih yang lebih meluas yakni apabila terkena bencana,
musibah dan lain sebagainya.
Contoh Elegi :
Elegi Nelayan Tua
Karya : Idrus Tintin
Lelaki tua itu tersungkuk – sungkuk di emper gubuk
Bulan layu rendah di langit
Air mulai surut
Dan terlena di gerogoti mimpi
Sebentar lagi subuh tiba
Inikah impian penghabisan seorang nelayan
Kaki dan tangan kaku dibelasah encok
Dada seperti terbakar batuk batuk batuk
Berteman dengan bulan dan air surut air pasang
Kokok ayam dan ccit murai
Menyambut pagi yang bukan miliknya?
Panorama masa lalu tergambar dilayar langit
Dengan kail memancing ikan ikan ikan
Sembilang tengiri selar dingkis tamban Jahan
Ikan ikan ikan
Pancing bubu belat kelong jala jaring
Selamat tinggal ?
Encok yang datang marilah kamu
Batuk yang masuk teruskan jalanmu
Ikan – ikan masa lalu
Ikan – ikanku besok
Dan pertarungan akan dilanjut terus!
g) Satire
Satire merupakan puisi yang beri
si kritikan dan sindiran. Kritik tersebut bisa saja ditujukan oleh
seseorang, kritik sosial masyarakat maupun ranah pemerintahan.
Contoh satire :
Otak sudah ke Dengkul
Karya : Chandra Malik
Bisa dilihat arti dari puisi ini merupakan masyarakat yang sudah tidak
tahan lagi dengan sistem pemerintahan yang ada di Negara tersebut
yang mana ekonomi yang sulit dan tidak ada jalan keluar dari
pemerintah sehingga membuat masayarakat harus pergi ke jalan
menyuarakan suaranya agar didengar oleh pemerintah/
Jika tiba – tiba kami melawan,
Itu karena lapar tlah dibangunkan
Dan perut kami yang lengket
Menagih waktu untuk cerewet
Peserta didik diajak membaca kembali secara bersama-sama judul puisi tersebut
IV. Penutup
4.1. Kesimpulan
Puisi merupakan salah satu bentuk sastra. Pernyataan itu
berisi pengalaman batinnya sebagai hasil proses kratif terhadap
objek seni. Objek seni ini berupa masalahmasalah kehidupan dan
alam sekitar, ataupun segala kerahasiaan (misteri) di balik alam
realitas, dunia metafisis. Didalam puisi terdapat unsur-unsur puisi
yang terkait satu dengan yang lainnya.
Di balik kata-katanya yang ekonomis, padat dan padu
tersebut puisi berisi potret kehidupan manusia. Puisi menyuguhkan
persoalan-persoalan kehidupan manusia juga manusia dalam
hubungannya dengan alam, dan Tuhan, sang pencipta Struktur fisik
yang terdii dari Tipografi (bentuk puisi), Diksi yang merupakan
pemilihan suatu kata-kata dalam puisi. Gaya Bahasa ini sering
disebut juga majas, Kata konkret yang merupakan kata yang mudah
dipahami oleh pembaca, Rima atau kesamaan bunyi, dan Imaji yang
merupakan suatu susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan
pengalaman indrawi. Ada pula struktuk batin yang terdiri dari,
makna, rasa, nada dan juga amanat
Terdapat pula genre puisi yang dikelompokkan menjadi dua
yaitu puisi lama yang mana masih terikat oleh peraturan tertentu
dalam penulisannya. dan puisi modern adalah sebuah jenis karya
sastra yang tidak tekait dengan aturan tertentu dalam penulisannya
ataupun pembacaanya, yang berbeda dengan puisi lama kemudian
terdapat langkah-langkah apresiasi puisi anak yang tujuan utamanya
adalah untuk mengembangkan potensi sesuai dengan kebutuhan,
minat dan juga kemampuannya agar dapat menumbuhkan sebuah
penghargaan untuk hasil karya sastra dan hasil intelektual bangsa
sendiri. Dengan langkah-langkah : Keterlibatan Jiwa, Penguasaan
Penyair Terhadap Bahasa, Hubugan dengan Pengalaman Kehidupan,
Apresiasi Melalui Ungkapan Lisan
4.2. Saran
Demikian laporan yang bisa kami buat dan bisa kami sampaikan kami
menyadari banyak kekurangan dalam isi laporan yang di paparkan,
kami atas nama kelompok yang bertugas menyampaikan materi mohon
maaf yang sebesar-besarnya. Pastinya kami akan menerima koreksi
dari pembaca atas karya yang telah kami tulis dan kami sajikan ini.
Terimakasih
4.3. Lampiran