PUISI
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kuliah
Disusun Oleh.
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah memberikan
kesempatan pada kelompok kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat
dan hidayah-Nya lah kelompok kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Puisi tepat waktu.
Makahal Puisi disusun untuk memenuhi tugas dari ibu Lizawati, M. Pd. Pada
bidan Menulis Kreatif di kampus IKIP PGRI Pontianak. Selain itu, kami juga
berharap agar makalah ini dapaat menambah wawasan dan pengetahuan bagi
setiap pembacanya.
Kelompok kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Lizawati, M. Pd. Selaku
dosen Menulis kreatif . Tugas yang diberikan ini dapat menambah pengetahuan
dan wawasan terkait bidang menyimak apresiatif dan kreatif dalam drama tari.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh
karena itu, kami mengharapakan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi dunia Pendidikan.
Pontianak, November2022
Penyusu
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang paling menarik tetapi
pelik. Sebagai salah satu jenis sastra, puisi merupakan pernyataan sastra yang
paling utama. Segala unsur seni sastra mengental dalam puisi.
Puisi mengandung karya estetis yang bermakna, mengekspresikan
pemikiran yang membangkitkan perasaan, merangsang panca indra dalam susunan
yang berirama. Puisi merupakan rekaman dan interpretasi pengalaman manusia
yang digubah dalam wujud yang paling berkesan. Puisi dapat membuat kita
tertawa, menangis, tersenyum, berfikir, merenung, terharu bahkan emosi dan
marah.
Sampai sekarang, puisi selalu mengikat hati dan digemari oleh semua
lapisan masyarakat karena keindahan dan keunikannya. Oleh karena kemajuan
masyarakat dari masa kemasa selalu meningkat, maka corak, sifat dan bentuk
puisi pun selalu berubah, mengikuti perkembangan selera, konsep estetika yang
selalu berubah dan kemajuan intelektual yang selalu meningkat.
2. Perumusan Masalah
3. Tujuan
PEMBAHASAN
A. Pengertian Puisi
Secara etimologi istilah puisi berasal dari bahasa Yunani ”poeima” atau
”Poesis” yang berarti pembuatan. Sedangkan dalam Bahasa Inggris disebut
”Poem” atau ”Poetry” yang berarti membuat atau pembuatan, karena lewat puisi
pada dasarnya seseorang telah menciptakan suatu dunia tersendiri yang mungkin
berisi pesan atau gambaran suasana tertentu, baik fisik maupun batiniah.
Definisi puisi cukup banyak, salah satu pendapat yang cukup mudah
dipahami diantaranya mengatakan bahwa puisi adalah bentuk karya Sastra yang
mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun
dengan mengonsentrasikan semua kekuatan bahasa, yakni struktur fisik dan
struktur batinnya ( Waluyo.1995:28, dalam buku Drs.Supriyadi, Mpd.
Pembelajaran Sastra yang apresiatif dan Integratif dari SD 2006:44 ). Berdasarkan
asal-usul istilah puisi dari atas dan berbagai pendapat para ahli, pengertian puisi
dapat didefinisikan sebagai salah satu cabang sastra yang menggunakan kata-kata,
rima, dan irama sebagai media penyampaian untuk membuatkan ekspresi, ilusi
dan imajinasi.
Bila dibandingkan dengan karya sastra fiksi atau drama, pilihan kata dalam
puisi cenderung padat, singkat, imajinatif sehingga dikatakan mempunyai bentuk
tersendiri. Penggunaan rima dan irama agar puisi lebih indah juga merupakan
pembeda yang sangat signitifikan bila dibandingkan fiksi dan drama.
Berikut ini adalah definisi puisi menurut para ahli :
Unsusr fisik pembangun puisi terdiri atas lima unsur yakni, diksi, rima,
tipografi, imaji, kata konkret, dan gaya Bahasa.
1. Diksi merupakan pilihan kata-kata yang digunakan dalam puisi yang
merupakan hasil pemilihan secara cermat . Kata-katanya merupakan
hasil pertimbangan baik itu makna, susunan bunyinya, maupun
hubungan kata itu dengan kata-kata lain dalam baris dan baitnya.
2. Rima puisi adalah penggulangan bunyi dalam puisi yang berbentuk
musikalitas atau orketrasi. Penggunaan rima pada penulisnya puisi
berfungsi untuk memperindah bunyi.
Jenis rima dan contohnya :
A. Jenis rima berdasarkan persesuaian bunyi dalam kata atau suku kata.
a. Rima terus, yaitu persamaan bunyi kata atau suku kata pada
akhir setiap baris. Contohnya “Abdul Nuluk putra Baginda.
Besaran sudah bangsawan muda”.
b. Rima kembar, yaitu persamaan bunyi kata atau suku kata yang
saling berpasangan. Contohnya “Sedikitpun matamu tak
mengerling. Memandang ibumu sakit berguling. Air matamu
tak bercucuran. Tinggalkan ibumu tak penghiburan.”
c. Rima silang, yaitu persamaan bunyi kata atau suku kata yang
diletakkan secara silang. Contoh “Kalau ada sumur di ladang.
Boleh kita menumpang mandi. Kalau ada umurku panjang.
Boleh kita berjumpa lagi.”
d. Rima peluk, yaitu persamaan bunyi kata atau suku kata yang
saling berpelukan atau diapit satu atau dua suku kata yang
sama bunyinya. Contoh: “Hati memuja Tuhan kuasa. Gerak
laku jauhlah hari. Maafkan aku yang Gusti. Dalam usaha yang
alpa.”
e. Rima putus, yaitu persamaan bunyi kata atau suku kata yang
putus. Contohnya “Padamu seribu mawar sudah kuberi.
Sekedar membeli cintamu. Tapi kau tetap membatu, diam dan
bisu. Walau seribu tahun sudah aku menunggu, rindu, pilu”.
Rima bebas, yaitu persamaan bunyi kata atau suku kata yang
diletakkan secara bebas.
C...Tipografi.
Jenis-Jenis Tipografi:
1) Tipografi konvensional
Contoh:
HATIKU ANGIN
hatiku angin
mengembara
mengalir
terhirup nafasmu
hatiku angin
menyebar
mencemari nadi
meracun darah
hingga kaku
bagai patung diriku
Contoh:
SAUDARA KEMBARKU
Kalau ada daham-daham terdengar di malam hari, aku tahu itu saudara
kembarku. Ia menanti aku di pekarangan, karena aku melarang ia masuk.
Pernah ia begitu rindu kepadaku dan tiba-tiba hadir di tengah keluargaku dengan
tamu-tamu yang sedang berpesta merayakan hari lahirku. Mereka semua
ketakutan melihat ia duduk di dalam, karena muka saudara kembarku sangat
buruk. Aku malu dan minta ia menunggu di luar kalau mau bertemu.
3) Tipografi Zig-Zag
D. Imaji atau pengimajinasian dalam puisi merupakankata atau susunan kata yang
dapat menimbulkan khayalan atau imajinasi. Melalu imaji,pembaca seolah-olah
merasa, mendengar, atau melihat sesuatu yang diungkapkan penyair. Dengan kata
lain, imaji merupakan citraan yang terdapat dalam puisi. Imaji dapat dibagi
menjadi tiga, yaitu imaji suara (auditif), imaji penglihatan (visual) dan imaji raba
atau sentuh (imaji taktil).
a. Imaji auditif adalah apabila kita menghayati puisi itu seolah-olah kita
mendengarkan sesuatu. Imaji auditif memberi efek pada indera
pendengaran. Imaji auditif di dalam karya sastra khususnya puisi dapat
dilihat dalam sajak puisi yang memiliki indera pendengaran. Contoh imaji
auditif seperti: Guntur menggelegar membelah malam. Hujan menderu
atap jerami. Ia kupukul dan kepalanya berdebus.
b. Imaji visual adalah jenis citraan atau imaji yang dirangsang oleh
penggunaan kata-kata berdaya saran penglihatan. Contoh imaji
visual seperti: Nyiur melambai-lambai di pinggir pantai. Awan berlarian
mengejar angin.
c. Imaji taktil adalah jenis imaji atau citraan yang penggunaan kata-katanya
merangsang daya saran perabaan. Sehingga pembaca puisi dapat
membayangkan seakan benar-benar bersentuhan dengan hal-hal yang
dibicarakan. Contoh imaji taktil seperti: Lukanya robek hingga ke tulang.
E. Kata konkert.
Kata konkret yaitu suatu kata yang nyata untuk membangkitkan
imajinasi pembaca sehingga pembaca dapat membayangkan secara
jelas peristiwa atau keadaan yang dilukiskan penyair. Salah satu
unsur pembangun puisi adalah kata konkret. Secara
harfiah, konkret berarti nyata atau berwujud. Kata
konkret merupakan kata-kata yang digunakan oleh penyair untuk
merujuk pada makna kata secara menyeluruh dan memberikan
pengimajian kepada pembaca.
Contoh Kata Konkret
Sepeda Motor.
Pesawat Terbang.
Lemari.
Ibu.
Bapak.
Baju.
Makanan.
Lampu
C.Gaya Bahasa
. Tema
. Rasa
Nada
Nada adalah bentuk sikap penyair terhadap pembaca. Nada memiliki kaitan erat
dengan suasana. Penyair dapat menyampaikan puisi dengan berbagai nada.
Misalnya, puisi dengan nada sedih dapat membuat perasaan pembaca menjadi iba.
Tentu saja hal ini dapat menghadirkan suasana yang penuh kesedihan.
Amanat
A. Kesimpulan
- Secara etimologis, kata puisi dalam bahasa Yunani berasal dari poesis yang
artinya berati penciptaan. Dalam bahasa Inggris, padanan kata puisi ini adalah
poetry yang erat dengan –poet dan -poem. Mengenai kata poet, Coulter (dalam
Tarigan, 1986:4) menjelaskan bahwa kata poet berasal dari Yunani yang
berarti membuat atau mencipta.
- Membaca puisi bukan sekedar menyampaikan arus pemikiran penyair, tapi
kita juga harus menghadirkan jiwa sang penyair. Kita harus menyelami dan
memahami proses kreatif sang penyair, bagaimana ia dapat melahirkan karya
puisi.
B.Saran