Anda di halaman 1dari 12

Lampiran 1 Bahan Ajar

BAHAN AJAR
(Pertemuan Ketiga)

Mengidentifikasi Unsur-unsur Pembangun Puisi

Nama Mahasiswa : Zelviana, S.Pd.


Nomor Peserta : 6891770229044
Bidang Studi : Bahasa Indonesia

PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG)


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2023
MENGIDENTIFIKASI UNSUR PEMBANGUN PUISI

TEKS
PUISI

MengidentifikasiUnsur-Unsur
Pembangun Teks Puisi
Teks Berita
Menemukan Unsur-Unsur Pembangun Teks Puisi

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari bab ini, peserta didik diharapkan dapat:


1. Menjelaskan pengertian puisi
2. Menjelaskan unsur fisik puisi dan unsur batin puisi yang dibaca atau
didengar
3. Mengidentifikasi unsur fisik puisi dan unsur batin puisi yang dibaca atau
didengar
4. Menemukan unsur fisik puisi dan unsur batin puisi yang dibaca dan atau
didengar HOTS C4

A. PENDAHULUAN

1. Deskripsi
Puisi merupakan salah satu jenis karya sastra yang gaya bahasanya sangat
ditentukan oleh irama, rima, serta penyusunan larik dan bait. Penulisan
puisi dilakukan dengan bahasa yang cermat dan pilihan kata yang tepat,
sehingga meningkatkan kesadaran orang akan pengalaman dan
memberikan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan
pemaknaan khusus. Puisi mengandung seluruh unsur sastra di dalam
penulisannya. Perkembangan dan perubahan bentuk dan isi pada puisi
selalu mengikuti perkembangan selera, perubahan konsep estetika dan
kemajuan intelektual manusia. Puisi mampu membuat ekspresi dari
pemikiran yang mempengaruhi perasaan dan meningkatkan imajinasi
panca indra dalam susunan yang berirama. Penyampaian puisi dilakukan
dengan bahasa yang memiliki makna mendalam dan menarik. Isi di dalam
puisi merupakan catatan dan perwakilan dari pengalaman penting yang
dialami oleh manusia.
2. Capaian Pembelajaran
Melalui pendekatan saintifik dengan model Problem Based Learning,
siswa dapat menjelaskan pengertian puisi, menjelaskan unsur pembangun
puisi, mengidentifikasi unsur fisik puisi yang dibaca atau didengar, dan
menemukan unsur fisik dan unsur batin puisi yang dibaca atau didengar
sehingga siswa dapat mengahayati dan mengajarkan ajaran agama
dianutnya dan mengembangkan sikap kerja sama, disiplin, dan tanggung
jawab serta mengembangkan kemampuan berpikir kritis, berkomunikasi,
berkolaborasi, berkreasi (4C) berliterasi dan berkarakter.

B. URAIAN MATERI

1. Materi 1
Siapa di antara kalian yang pernah membaca puisi? Atau justru
kalian sangat gemar menulis puisi? Puisi memang termasuk ke dalam
suatu karya tulis yang indah dan menarik untuk kita baca. Seperti puisi
Rangga di sebuah film yang berhasil menarik perhatian banyak remaja
Indonesia. Namun, sudah tahukah kamu apa itu pengertian puisi
sebenarnya? Apa pula unsur-unsur pembentuk puisi? Buat yang
penasaran, yuk baca terus.

Puisi merupakan salah satu jenis karya sastra yang gaya bahasanya
sangat ditentukan oleh irama, rima, serta penyusunan larik dan bait.
Penulisan puisi dilakukan dengan bahasa yang cermat dan pilihan kata
yang tepat, sehingga meningkatkan kesadaran orang akan pengalaman dan
memberikan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan
pemaknaan khusus. Puisi mengandung seluruh unsur sastra di dalam
penulisannya. Perkembangan dan perubahan bentuk dan isi pada puisi
selalu mengikuti perkembangan selera, perubahan konsep estetika dan
kemajuan intelektual manusia. Puisi mampu membuat ekspresi dari
pemikiran yang mempengaruhi perasaan dan meningkatkan imajinasi
panca indra dalam susunan yang berirama. Penyampaian puisi dilakukan
dengan bahasa yang memiliki makna mendalam dan menarik. Isi di dalam
puisi merupakan catatan dan perwakilan dari pengalaman penting yang
dialami oleh manusia.
2. Materi 2

Pengertian Teks Puisi

Pengertian puisi adalah teks atau karangan yang mengungkapkan


pikiran dan perasaan dengan mengutamakan keindahan kata-kata. Dalam
puisi, kita dapat mengungkapkan berbagai hal, seperti kerinduan,
kegelisahan, atau pengagungan yang kamu ungkapkan dalam bahasa indah.
Hanya saja kalian jarang menyadarinya bahwa itu adalah puisi.

Unsur Pembangun Puisi

a. UNSUR FISIK PUISI

 Diksi yaitu pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam


puisinya. Karena puisi adalah bentuk karya sastra yang sedikit kata-
kata dapat mengungkapkan banyak hal, maka katakatanya harus
dipilih secermat mungkin. Pemilihan kata-kata dalam puisi erat
kaitannya dengan makna, keselarasan bunyi, dan urutan kata.
 Imaji yaitu kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan
pengalaman indrawi, seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan.
Imaji dapat dibagi menjadi tiga, yaitu imaji suara (auditif), imaji
penglihatan (visual), dan imaji raba atau sentuh (imaji taktil). Imaji
dapat mengakibatkan pembaca seakan-akan melihat, mendengar, dan
merasakan seperti apa yang dialami penyair. Pengimajinasian dalam
puisi berguna untuk memberi gambaran yang jelas menimbulkan
suasana khusus membuat hidup gambaran dalam pikiran dan
pengindraan serta untuk menarik perhatian dan memberikan kesan
mental atau bayangan visual penyair menggunakan gambaran-
gambaran angan.
 Kata konkret yaitu kata yang dapat ditangkap dengan indra yang
memungkinkan munculnya imaji. Katakata ini berhubungan dengan
kiasan atau lambang. Misalnya kata konkret “salju" melambangkan
kebekuan cinta, kehampaan hidup, dan lain-lain. Sedangkan kata
konkret “rawa-rawa” dapat melambangkan tempat kotor, tempat
hidup, bumi, kehidupan, dan lainlain. Kata konkret merupakan syarat
terjadinya pengimajian atau pencitraan.
 Gaya bahasa yaitu penggunaan bahasa yang dapat
menghidupkan/meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi
tertentu. Bahasa figuratif menyebabkan puisi menjadi prismatis,
artinya memancarkan banyak makna atau kaya akan makna. Gaya
bahasa disebut juga majas. Adapun macam-macam majas antara lain
metafora, simile, personifikasi, litotes, ironi, sinekdoke, eufemisme,
repetisi, anafora, pl eonasme, antitesis, alusio, klimaks, antiklimaks,
satire, pars pro toto, totem pro parte, dan paradoks.
 Rima atau Irama adalah persamaan bunyi pada puisi, baik di awal,
tengah, dan akhir baris puisi. Rima mencakup:
 Onomatope (tiruan terhadap bunyi, misal /ng/ yang memberikan efek
magis pada puisi Sutadji C.B.)
 Bentuk intern pola bunyi (aliterasi, asonansi, persamaan akhir,
persamaan awal, sajak berselang, sajak berparuh, sajak penuh, repetisi
bunyi [kata], dan sebagainya Pengulangan kata/ungkapan. Ritma
merupakan tinggi rendah
 Tipografi merupakan teknik penulisan dalam puisi. Tipografi
merupakan pembeda yang paling awal yang dapat dilihat dalam
membedakan puisi dengan prosa fiksi ataupun drama. Baris-baris
dalam puisi membentuk sebuah periodisitas yang disebut bait.
Tipografi merupakan aspek bentuk visual yang berupa tata hubungan,
susunan baris dan ukiran bentuk yang dipergunakan untuk
mendapatkan kesan menarik agar indah dipandang. Tujuan tipografi
dalam puisi adalah untuk keindahan indrawi dan untuk mendukung
pengedepanan makna rasa dan suasana puisi.

b. UNSUR BATIN PUISI

 Tema/makna (sense) adalah pokok persoalan yang disampaikan


pengarang dalam puisinya. Tema sebuah puisi dapat disampaikan
secara langsung maupun tidak langsung (makna puisi dapat ditemukan
setelah membacadan menafsirkannya). Media puisi adalah bahasa.
Tataran bahasa adalah hubungan tanda dengan makna, maka puisi
harus bermakna, baik makna tiap kata, baris, bait, maupun makna
keseluruhan.
 Rasa (feeling), yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang
terdapat dalam puisinya. Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya
dengan latar belakang sosial dan psikologi penyair, misalnya latar
belakang pendidikan, agama, jenis kelamin, kelas sosial, kedudukan
dalam masyarakat, usia, pengalaman sosiologis dan psikologis, dan
pengetahuan. Kedalaman pengungkapan tema dan ketepatan dalam
menyikapi suatu masalah tidak bergantung pada kemampuan penyair
memilih kata-kata, rima, gaya bahasa, dan bentuk puisi saja, tetapi
lebih banyak bergantung pada wawasan, pengetahuan, pengalaman,
dan kepribadian yang terbentuk oleh latar belakang sosiologis dan
psikologisnya.
 Nada (tone), yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Nada juga
berhubungan dengan tema dan rasa. Penyair dapat menyampaikan
tema dengan nada menggurui, mendikte, bekerja sama dengan
pembaca untuk memecahkan masalah, menyerahkan masalah begitu
saja kepada pembaca, dengan nada sombong, menganggap bodoh dan
rendah pembaca, dan lain-lain.
 Amanat/tujuan/maksud (intention), yaitu pesan yang ingin
disampaikan penyair kepada pembaca
 Teks puisi Doa karya Khairil Anwar

Kepada pemeluk teguh

Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namamu

Biar susah sungguh


Mengingat Kau penuh seluruh

Cahaya Mu panas suci


Tinggal kerdip lilin di kelam sunyi

Tuhanku
Aku hilang bentuk remuk

Tuhanku
Aku mengembara di negeri asing

Tuhanku
Di pintu Mu aku bisa mengetuk
Aku tidak bisa berpaling

1. Tugas
Bacalah puisi “Doa” karya Khairil Anwar dan analisislah unsur fisik dan
unsur batin puisi tersebut!

2. Forum diskusi

Diskusikanlah bersama dengan teman kelompok tentang uunsur-unsur yang


terkandung dalam puisi “Doa” karya Khairil Anwar!

C. PENUTUP

Rangkuman

Puisi merupakan salah satu jenis karya sastra yang gaya bahasanya sangat
ditentukan oleh irama, rima, serta penyusunan larik dan bait. Penulisan
puisi dilakukan dengan bahasa yang cermat dan pilihan kata yang tepat,
sehingga meningkatkan kesadaran orang akan pengalaman dan
memberikan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan
pemaknaan khusus. Puisi mengandung seluruh unsur sastra di dalam
penulisannya. Perkembangan dan perubahan bentuk dan isi pada puisi
selalu mengikuti perkembangan selera, perubahan konsep estetika dan
kemajuan intelektual manusia. Puisi mampu membuat ekspresi dari
pemikiran yang mempengaruhi perasaan dan meningkatkan imajinasi
panca indra dalam susunan yang berirama. Penyampaian puisi dilakukan
dengan bahasa yang memiliki makna mendalam dan menarik. Isi di dalam
puisi merupakan catatan dan perwakilan dari pengalaman penting yang
dialami oleh manusia.

Tes formatif

a. Penilaian pengetahuan mengidentifikasi unsur-unsur pembangun puisi.


b. Guru mengobservasi proses pembelajarn dengan rubrik yang sudah
disediakan sebagai penilaian sikap spiritual dan sosial.

DAFTAR PUSTAKA

 Kosasih. 2017. Buku Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas


VIII.. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
 Kosasih. 2017. Buku Siswa Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Kelas
VIII.Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
BAHAN AJAR
(Pertemuan keempat)

Menyimpulkan unsur pembangun puisi dan makna puisi

Nama Mahasiswa : Zelviana, S.Pd.


Nomor Peserta : 6891770229044
Bidang Studi : Bahasa Indonesia

PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG)


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2023
TEKS
PUISI

MENYIMPULKAN UNSUR PEMBANGUN PUISI DAN


MAKNA PUISI

A. PENDAHULUAN
1. Deskripsi
Puisi merupakan salah satu jenis karya sastra yang gaya bahasanya sangat
ditentukan oleh irama, rima, serta penyusunan larik dan bait. Penulisan
puisi dilakukan dengan bahasa yang cermat dan pilihan kata yang tepat,
sehingga meningkatkan kesadaran orang akan pengalaman dan
memberikan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan
pemaknaan khusus. Puisi mengandung seluruh unsur sastra di dalam
penulisannya. Perkembangan dan perubahan bentuk dan isi pada puisi
selalu mengikuti perkembangan selera, perubahan konsep estetika dan
kemajuan intelektual manusia. Puisi mampu membuat ekspresi dari
pemikiran yang mempengaruhi perasaan dan meningkatkan imajinasi
panca indra dalam susunan yang berirama. Penyampaian puisi dilakukan
dengan bahasa yang memiliki makna mendalam dan menarik. Isi di dalam
puisi merupakan catatan dan perwakilan dari pengalaman penting yang
dialami oleh manusia.

2. Capaian Pembelajaran
Melalui pendekatan saintifik dengan model Problem Based Learning,
siswa dapat menyimpulkan unsur pembangun puisi dan menyimpulkan
makna puisi sehingga siswa dapat mengahayati dan mengajarkan ajaran
agama dianutnya dan mengembangkan sikap kerja sama, disiplin, dan
tanggung jawab serta mengembangkan kemampuan berpikir kritis,
berkomunikasi, berkolaborasi, berkreasi (4C) berliterasi dan berkarakter.

B. URAIAN MATERI
1. Materi 1
Pengertian puisi adalah teks atau karangan yang mengungkapkan perasaan
dan pikiran dengan mengutamakan keindahan kata-kata. Dalam
menyajikan puisi bisa dengan membaca puisi berarti menyampaikan puisi
dengan bahasa lisan melalui ucapan bisa juga dengan deklamasi puisi
adalah meyampaikan puisi secara lisan tanpa menggunakan teks, namun
bedanya penyampaian dilakukan dengan penuh penghayatan dan luapan
kejiwaan, bisa disertai dengan gerakan tangan atau kaki sedangkan
pertunjukan puisi bisa dengan musikalisasi puisi yaitu mengubah puisi
menjdai sebuah lagu oleh karena itu penyampaian puisi dan irama lagu
harus memiliki keselarasan, supaya lebih nikmat didengar. Di samping itu
pertunjukan puisi bisa juga dengan dramatisasi puisi yaitu dilakukan
dengan memperagakan atau memerankan tokoh sesuai peristiwa yang ada
dia dalam puisi.

2. Materi 2
Cara mudah menyimpulkan unsur pembangun puisi.
 Memperhatikan Struktur Fisik Puisi
Di bagian awal telah admin sampaikan bahwa struktur fisik puisi merupakan
bagian dari unsur-unsur pembangun puisi itu sendiri.

Struktur fisik puisi terdiri atas baris-baris puisi yang bersama-sama membangun
bait-bait puisi.

Kemudian bait-bait tersebut membangun kesatuan makna di dalam keseluruhan


puisi sebagai sebuah wacana.

Pada dasarnya, struktur fisik puisi merupakan medium pengungkap struktur batin
puisi. Unsur-unsur yang termasuk dalam struktur fisik puisi terdiri atas: diksi,
imajinasi, kata konkret, majas (lambang dan kiasan), versifikasi (rima, ritma, dan
metrum), tipografi, dan sarana retorika.

 Memperhatikan Struktur Batin Puisi


Struktur batin puisi lekat dengan istilah hakikat puisi. Terdapat empat unsur
hakikat puisi, yaitu: tema (sense), perasaan penyair (feeling), nada atau sikap
penyair terhadap pembaca (tone), dan amanat (intention).

Selanjutnya langkah-langkah untuk menyimpulkan unsur-unsur pembangun puisi


selengkapnya sebagai berikut.

a. Membaca puisi dengan saksama;

b. Menandai pilihan kata atau diksi yang digunakan dalam puisi tersebut,
termasuk judul;

c. Memahami maksud tiap kata secara cermat, termasuk kata kiasan atau majas;
d. Menafsirkan makna puisi sesuai bahasa yang digunakan;

e. Menyimpulkan unsur dalam puisi berdasarkan makna puisi yang telah


dipahami.

AKU
Karya Khairil Anwar

Kalau sampai waktuku


'Ku mau tak seorang 'kan merayu
Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang


Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku


Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari


Berlari

Hingga hilang pedih peri

Dan aku akan lebih tidak peduli


Aku mau hidup seribu tahun lagi!

1. Tugas

Bacalah puisi “Aku” karya Khairil Anwar dan simpulkanlah unsur fisik dan
unsur batin puisi tersebut dan simpulkanlah makna puisi tersebut

2. Forum diskusi

Diskusikanlah bersama dengan teman kelompok tentang uunsur-unsur yang


terkandung dalam puisi “Doa” karya Khairil Anwar serta simpulkanlah
makna puisi tersebut!

C. PENUTUP

Rangkuman
Puisi merupakan salah satu jenis karya sastra yang gaya bahasanya sangat
ditentukan oleh irama, rima, serta penyusunan larik dan bait. Penulisan
puisi dilakukan dengan bahasa yang cermat dan pilihan kata yang tepat,
sehingga meningkatkan kesadaran orang akan pengalaman dan
memberikan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan
pemaknaan khusus. Puisi mengandung seluruh unsur sastra di dalam
penulisannya. Perkembangan dan perubahan bentuk dan isi pada puisi
selalu mengikuti perkembangan selera, perubahan konsep estetika dan
kemajuan intelektual manusia. Puisi mampu membuat ekspresi dari
pemikiran yang mempengaruhi perasaan dan meningkatkan imajinasi
panca indra dalam susunan yang berirama. Penyampaian puisi dilakukan
dengan bahasa yang memiliki makna mendalam dan menarik. Isi di dalam
puisi merupakan catatan dan perwakilan dari pengalaman penting yang
dialami oleh manusia.

Tes formatif

 Penilaian pengetahuan menyimpulkan unsur pembangun puisi dan


makan puisi
 Guru mengobservasi proses pembelajarn dengan rubrik yang sudah
disediakan sebagai penilaian sikap spiritual dan sosial.

DAFTAR PUSTAKA

 Kosasih. 2017. Buku Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas


VIII.. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
 Kosasih. 2017. Buku Siswa Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Kelas
VIII.Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Anda mungkin juga menyukai