MENGAPRESIASI KARYA
PUISI
BAHASA INDONESIA KELAS X
SMA AL-ISLAM BANDUNG
NURIL ANWAR,S.HUM
Apresiasi adalah bentuk pemberian penghargaan dan penilaian terhadap sesuatu untuk mengungkap
perasaan puas
A. MENGIDENTIFIKASI UNSUR PENYUSUN PUISI
“Identifikasi adalah penentu atau penetapan identitas orang, benda, dan sebagainya”.
Karya puisi bersifat imajinatif (khayalan)
Karakteristik Puisi
1. Puisi mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair berdasarkan pengalamannya dan bersifat
imajinatif.
2. Bahasa yang digunakan bersifat konotatif. (makna kias atau bukan kata sebenarrnya dan berkaitan
dengan nilai rasa)
3. Dalam puisi terdapat pemadatan segala unsur kekuatan bahasa.
4. Dalam penyusunannya, unsur-unsur bahasa itu dirapikan, diperbagus, dan diatur sebaik baiknya
dengan memerhatikan irama dan bunyi.
Irama puisi adalah pengulangan bunyi yang berulang-ulang dan tersusun rapi
1.UNSUR FISIK PUISI
Unsur fisik puisi merupakan sarana-sarana yang digunakan oleh penyair
untuk mengungkapkan hakikat puisi
A. Diksi atau Pilihan kata
Dengan menggunakan pilihan kata yang tepat, unsur batin puisi dapat tersampaikan dengan baik.
B. Imajinasi atau Pengimajian
Imaji merupakan kata atau susunan kata-kata yang dapat menimbulkan khayalan atau imajinasi. Imaji sering
disebut juga dengan citraan.
C. Kata konkret
Kata konkret merupakan kata-kata yang dapat ditangkap dengan indra manusia, sehingga kata tersebut
dinilai tepat dan memberikan arti yang sesungguhnya
D. Majas atau bahasa figurative
Majas atau bahasa figuratif adalah bahasa yang digunakan penyair untuk mengatakan sesuatu dengan
cara membandingkannya dengan benda atau kata lain.
-Metafora adalah semacam analogi yang membandingkan dua hal secara langsung, tetapi dalam bentuk
yang singkat (Ibuku dulu adalah kembang desa).
-Personifikasi adalah gaya bahasa yang memberikan sifat atau perilaku manusia kepada benda mati
(Angin, sampaikanlah salamku padanya)
-Alegori adalah Majas yang menyatakan dengan ungkapan kiasan atau penggambaran (Hidup itu seperti
roda berputar, kadang di atas, kadang pula di bawah ).
E. Rima dan Ritma
Rima adalah pengulangan bunyi dalam puisi untuk membentuk musikalisasi atau orkestrasi sehingga
menarik dan mudah dibaca.
Ritma adalah pertentangan bunyi, tinggi rendah, panjang pendek, keras lemah, yang
mengalun dengan teratur dan berulang-ulang sehingga membentuk keindahan.
Unsur intrinsik puisi meliputi tema, diksi, bait/larik, rima, makna, dan amanat.
Adapun unsur ekstrinsiknya adalah latar belakang penulis, keadaan masyarakat pada saat puisi tersebut
digubah, kondisi s.osial, politik, adat, dan sebagainya
MENDEMONSTRASIKAN PUISI
Mendemonstrasikan puisi dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu melagukan/musikalisasi puisi dan membacakan
puisi.
1. Melagukan puisi/musikalisasi puisi
Musikalisasi puisi adalah puisi yang dinyanyikan dengan iringan musik. Tujuan musikalisasi puisi adalah
memudahkan pendengar memahami makna puisi yang ingin disampaikan penyairnya.
2. Membacakan puisi
Seorang pembaca puisi yang baik dan menarik mampu menjiwai puisi yang dibacakannya dengan tepat. Hal itu
terjadi karena pembaca puisi tidak hanya mengandalkan kekuatan vokal, tetapi juga memerhatikan gerak tubuh
dan mimik wajah saat membacakan puisi
Untuk melakukan demonstrasi puisi yang baik, pembaca puisi perlu melakukan langkah-langkah
berikut.
1. Memilih puisi yang hendak didemonstrasikan.
2. Membaca puisi yang hendak didemonstrasikan.
3. Memahami/menghayati suasana, tema, dan makna puisi yang sudah dipilih.
4. Mempelajari gerakan-gerakan yang sesuai dengan suasana puisi yang hendak didemonstrasikan.
5. Mengulang-ulang gerakan dan isi puisi yang dibaca.
6. Mendemonstrasikan puisi.
MENULIS PUISI
Berikut beberapa hal yang berkaitan dengan teknik penulisan puisi.
1. Menentukan tema, misalnya, tema tentang kritik sosial, cinta, lingkungan, dan sebagainya.
2. Mencari pilihan kata yang tepat. Cara ini dapat terasah dengan sering membaca contoh puisi yang sudah
diciptakan para penyair.
3. Membangun suasana. Hal ini perlu dilakukan agar sebuah puisi memiliki daya imajinasi berkaitan dengan
tema yang sudah ditentukan.
Adapun langkah-langkah menyusun puisi, melalui tahapan berikut.
1. Tahap persiapan. Pada tahap ini penyair menentukan tema yang paling menarik. Tema dapat diperoleh
penyair dengan mengamati kejadian-kejadian sekitar. Setelah itu, penyair mengumpulkan informasi dari
peristiwa-peristiwa di sekitar tema.
2. Tahap inkubasi dan pengendapan. Pada tahap ini penyair mengendapkan ide-ide beserta informasi-
informasi yang telah terkumpul untuk diperkaya dengan memasukkannya ke alam prasadar penulis.
Caranya, mengapresiasikan seakan-akan peristiwa itu terjadi pada diri penyair.
3. Tahap iluminasi. Pada tahap ini penyair akan mengekspresikan masalah atau tema tersebut dalam
sebuah puisi. Semakin sering berlatih, maka Anda akan semakin terampil mengekspresikan puisi dalam
bahasa yang indah. Pada tahap ini penyair harus memerhatikan sifat-sifat puisi.
4. Tahap verifikasi. Tahap terakhir menyusun puisi yaitu penyair menilai karyanya sendiri, apakah sudah
sesuai dengan perasaannya ataukah perlu melakukan perbaikan-perbaikan.
TERIMA KASIH