Anda di halaman 1dari 15

BAB 4

MENGAPRESIASI KARYA
PUISI
BAHASA INDONESIA KELAS X
SMA AL-ISLAM BANDUNG
NURIL ANWAR,S.HUM
 Apresiasi adalah bentuk pemberian penghargaan dan penilaian terhadap sesuatu untuk mengungkap
perasaan puas
A. MENGIDENTIFIKASI UNSUR PENYUSUN PUISI
“Identifikasi adalah penentu atau penetapan identitas orang, benda, dan sebagainya”.
Karya puisi bersifat imajinatif (khayalan)
Karakteristik Puisi
1. Puisi mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair berdasarkan pengalamannya dan bersifat
imajinatif.
2. Bahasa yang digunakan bersifat konotatif. (makna kias atau bukan kata sebenarrnya dan berkaitan
dengan nilai rasa)
3. Dalam puisi terdapat pemadatan segala unsur kekuatan bahasa.
4. Dalam penyusunannya, unsur-unsur bahasa itu dirapikan, diperbagus, dan diatur sebaik baiknya
dengan memerhatikan irama dan bunyi.
Irama puisi adalah pengulangan bunyi yang berulang-ulang dan tersusun rapi
1.UNSUR FISIK PUISI
Unsur fisik puisi merupakan sarana-sarana yang digunakan oleh penyair
untuk mengungkapkan hakikat puisi
A. Diksi atau Pilihan kata

Dengan menggunakan pilihan kata yang tepat, unsur batin puisi dapat tersampaikan dengan baik.
B. Imajinasi atau Pengimajian

Imaji merupakan kata atau susunan kata-kata yang dapat menimbulkan khayalan atau imajinasi. Imaji sering
disebut juga dengan citraan.
C. Kata konkret

Kata konkret merupakan kata-kata yang dapat ditangkap dengan indra manusia, sehingga kata tersebut
dinilai tepat dan memberikan arti yang sesungguhnya
D. Majas atau bahasa figurative

Majas atau bahasa figuratif adalah bahasa yang digunakan penyair untuk mengatakan sesuatu dengan
cara membandingkannya dengan benda atau kata lain.
-Metafora adalah semacam analogi yang membandingkan dua hal secara langsung, tetapi dalam bentuk
yang singkat (Ibuku dulu adalah kembang desa).
-Personifikasi adalah gaya bahasa yang memberikan sifat atau perilaku manusia kepada benda mati
(Angin, sampaikanlah salamku padanya)
-Alegori adalah Majas yang menyatakan dengan ungkapan kiasan atau penggambaran (Hidup itu seperti
roda berputar, kadang di atas, kadang pula di bawah ).
E. Rima dan Ritma
Rima adalah pengulangan bunyi dalam puisi untuk membentuk musikalisasi atau orkestrasi sehingga
menarik dan mudah dibaca.
Ritma adalah pertentangan bunyi, tinggi rendah, panjang pendek, keras lemah, yang
mengalun dengan teratur dan berulang-ulang sehingga membentuk keindahan.

F. Tipografi atau perwajahan


Tipografi adalah bentuk visual yang dapat menambahkan makna dalam puisi dan bentuknya dapat
ditemukan pada jenis puisi konkret. Tipografi dalam puisi memiliki bermacam macam bentuk. Hal ini
dapat dilihat dari susunan penulisan dalam puisi. Macam-macam bentuk tipografi dalam puisi, contohnya
grafis, kaligrafi, kerucut, dan sebagainya. Tipografi memberikan ciri khas puisi pada periode angkatan
tertentu.
CONTOH BENTUK TIPOGRAFI
PUISI
2. UNSUR BATIN PUISI ATAU
MAKNA PUISI
 Unsur batin puisi merupakan wacana teks puisi yang mengandung makna atau arti yang dapat kita rasakan dengan menghayati
unsur-unsur puisi tersebut.
a. Tema
Tema puisi merupakan gagasan pokok yang diungkapkan penyair dalam puisinya. Tema itulah yang menjadi kerangka
pengembangan sebuah puisi. Tema puisi antara lain tentang ketuhanan, kritik sosial, percintaan, persahabatan, lingkungan, dan
lain-lain
b. Perasaan penyair (feeling)
Puisi merupakan karya sastra yang paling mewakili ekspresi perasaan penyair. Rasa adalah sikap penyair terhadap pokok
permasalahan yang terkandung dalam puisinya.
c. Nada dan suasana (tone)
Nada adalah sikap sang penyair terhadap pembacanya atau dengan kata lain sikap sang penyair terhadap para penikmat
karyanya, seperti merenungkan, menertawai, memarahi, menyindir, menasihati, menggurui, mengejek, dan lain-lain.
Adapun suasana merupakan akibat yang ditimbulkan puisi terhadap jiwa pembaca. Nada dan suasana puisi saling berkaitan.
Nada puisi menimbulkan suasana tertentu kepada pembacanya. Nada duka yang diciptakan penyair dapat menimbulkan suasana
iba di hati pembaca, nada kritik dapat menimbulkan suasana penuh pemberontakan, dan nada religius dapat menimbulkan
suasana khusyuk.
d. Amanat (pesan)
Amanat atau pesan merupakan maksud yang hendak disampaikan atau imbauan, pesan, dan tujuan yang hendak
disampaikan penyair melalui puisinya. Amanat tersirat di balik kata dan tema yang diungkapkan penyair.
3. MEMAHAMI MAKNA PUISI
Memahami puisi dapat Anda lakukan dengan menemukan tema, makna, serta amanat atau pesan yang ingin
disampaikan penyairnya.
Tema merupakan inti atau pokok isi puisi. Meskipun bahasa yang digunakan dalam puisi cenderung bermakna
konotatif, namun tema puisi dapat dirunut dengan menggunakan kata-kata kunci dalam puisi tersebut.
Makna dalam puisi, yang berkaitan erat dengan amanat yang hendak disampaikan oleh penyair, dapat ditelaah
setelah pembaca memahami tema, rasa, dan nada puisi tersebut.
Tujuan atau amanat merupakan hal yang mendorong penyair untuk menciptakan puisinya. Amanat tersirat di
balik kata-kata yang disusun dan berada di balik tema yang diungkapkan. Amanat yang hendak disampaikan oleh
penyair mungkin secara sadar berada dalam pikiran penyair. Namun lebih banyak penyair tidak menyadari
amanat yang hendak disampaikan dalam puisinya.
Beberapa hal yang berkaitan dengan apresiasi puisi adalah pemahaman terhadap unsur intrinsik dan ekstrinsik.
Unsur Intrinsik puisi adalah unsur yang terkandung dalam puisi dan memengaruhi puisi sebagai karya sastra.
Dalam membangun puisi, penulis memilih kata dengan cermat dengan cara mempertimbangkan makna. Selain
itu, kedudukan kata dalam suatu puisi keseluruhan.
Unsur ekstrinsik puisi adalah unsur-unsur yang berada di luar puisi dan mempengaruhi kehadiran puisi
sebagai karya seni.

Unsur intrinsik puisi meliputi tema, diksi, bait/larik, rima, makna, dan amanat.
Adapun unsur ekstrinsiknya adalah latar belakang penulis, keadaan masyarakat pada saat puisi tersebut
digubah, kondisi s.osial, politik, adat, dan sebagainya
MENDEMONSTRASIKAN PUISI
Mendemonstrasikan puisi dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu melagukan/musikalisasi puisi dan membacakan
puisi.
1. Melagukan puisi/musikalisasi puisi
Musikalisasi puisi adalah puisi yang dinyanyikan dengan iringan musik. Tujuan musikalisasi puisi adalah
memudahkan pendengar memahami makna puisi yang ingin disampaikan penyairnya.

2. Membacakan puisi
Seorang pembaca puisi yang baik dan menarik mampu menjiwai puisi yang dibacakannya dengan tepat. Hal itu
terjadi karena pembaca puisi tidak hanya mengandalkan kekuatan vokal, tetapi juga memerhatikan gerak tubuh
dan mimik wajah saat membacakan puisi
 Untuk melakukan demonstrasi puisi yang baik, pembaca puisi perlu melakukan langkah-langkah
berikut.
 1. Memilih puisi yang hendak didemonstrasikan.
 2. Membaca puisi yang hendak didemonstrasikan.
 3. Memahami/menghayati suasana, tema, dan makna puisi yang sudah dipilih.
 4. Mempelajari gerakan-gerakan yang sesuai dengan suasana puisi yang hendak didemonstrasikan.
 5. Mengulang-ulang gerakan dan isi puisi yang dibaca.
 6. Mendemonstrasikan puisi.
MENULIS PUISI
Berikut beberapa hal yang berkaitan dengan teknik penulisan puisi.
 1. Menentukan tema, misalnya, tema tentang kritik sosial, cinta, lingkungan, dan sebagainya.
 2. Mencari pilihan kata yang tepat. Cara ini dapat terasah dengan sering membaca contoh puisi yang sudah
diciptakan para penyair.
 3. Membangun suasana. Hal ini perlu dilakukan agar sebuah puisi memiliki daya imajinasi berkaitan dengan
tema yang sudah ditentukan.
 Adapun langkah-langkah menyusun puisi, melalui tahapan berikut.
 1. Tahap persiapan. Pada tahap ini penyair menentukan tema yang paling menarik. Tema dapat diperoleh
penyair dengan mengamati kejadian-kejadian sekitar. Setelah itu, penyair mengumpulkan informasi dari
peristiwa-peristiwa di sekitar tema.
 2. Tahap inkubasi dan pengendapan. Pada tahap ini penyair mengendapkan ide-ide beserta informasi-
informasi yang telah terkumpul untuk diperkaya dengan memasukkannya ke alam prasadar penulis.
Caranya, mengapresiasikan seakan-akan peristiwa itu terjadi pada diri penyair.
 3. Tahap iluminasi. Pada tahap ini penyair akan mengekspresikan masalah atau tema tersebut dalam
sebuah puisi. Semakin sering berlatih, maka Anda akan semakin terampil mengekspresikan puisi dalam
bahasa yang indah. Pada tahap ini penyair harus memerhatikan sifat-sifat puisi.
 4. Tahap verifikasi. Tahap terakhir menyusun puisi yaitu penyair menilai karyanya sendiri, apakah sudah
sesuai dengan perasaannya ataukah perlu melakukan perbaikan-perbaikan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai