Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH


Puisi merupakan suatu imajinasi yang diungkapkan oleh
pengarangnya. Bagaimana seseorang tersebut menggambarkan suatu
kejadian , bagaimana seseorang tersebut mengungkapkan segalaisi hatinya,
dan sebagainya. Setiap puisi yang dibuat oleh para penyair puisi tentu
memiliki makna dan arti di dalamnya yang tidak diketahui secara implisit.
Oleh karena itu, karya sastra puisi adalah satu dari sekian banyak karya
sastra yang cukup menarik untuk dipelajari dan dianalisis. Analisis puisi ini
penting dibuat mengingat sering kali pembaca tidak mengerti apa yang
dimaksudkan oleh pembuat puisi. Jika puisi dibuat dengan menggunakan
bahasa yang sederhana dan mengalir, mungkin bias dipahami dengan
mudah oleh pembaca. Namun, bagaimana dengan puisi yang dibuat dengan
menggunakan bahasa yang filosofis, memasukkan kata-kata kiasa dan gaya
penulisan yang tidak seperti biasanya. Dibutuhkan analisis puisi yang
memadai dalam menerjemahkan makna di dalamnya, supaya dimengerti
oleh pembaca.
Untuk memahami puisi, setidaknya perlu dua unsur utama. Unsur
pertama ialah unsur intrinsik. Sedangkan yang kedua ialah unsur ekstrinsik.
Kedua unsur ini sama sekali tidak bisa dipisahkan . Sebab unsur ekstrinsik
sering kali memengaruhi unsur intrinsik. Malah bisa juga sebaliknya.
Misalnya, bila penulisnya adalah orang yang melankolis. Kalaupun bernada
gembira , puisinya bisa dianggap sebagai gambaran ideal yang hendak
dicapainya.
Unsur intrinsik puisi adalah unsur-unsur yang berasal dari dalam
naskah puisi tersebut. Unsur intrinsik puisi tersebut terbagi menjadi 2 yakni
unsur isi dan bentuk. Unsur-unsur intrinsic bentuk puisi: Larik, berupa baris

Karya Tulis Kelas IX SMP MTA Gemolong 2013/2014 1


dalam bait; Bait, kumpulan larik; Hubungan antar bait; Rima, adanya
persamaan bunyi baik di awal maupun di akhir; Diksi atau pilihan kata;
Imaji, mengandalkan panca indera untuk mengambarkan sesuatu dengan
sesuatu yang lain yang beda tapi memiliki sifat yang sama.
Sedangkan unsur-unsur intrinsik isi puisi : Tema, berupa pokok
pikiran atau ide utama yang menjadi tujuan; Nada, berupa sikap penyair
yang ditunjukkan kepada pembaca puisi; Amanat, pesan yang ingin
disampaikan dalam sebuah puisi; Perasaan, pelibatan unsur perasaan penyair
dalam membangun kata-kata dan amanat yang ingin diberikan.
Unsur ekstrinsik puisi adalah unsure yang berada di luar naskah
puisi. Bisa saja berasal dari dalam diri penulis puisi atau lingkungan tempat
sang penulis puisi tersebut menulis puisinya. Unsur ekstrinsik puisi
meliputi : Unsur biografi adalah latar belakang atau riwayat hidup penulis;
Unsur nilai dalam cerita, seperti ekonomi, politik, social, adat-istiadat,
budaya, dan lain-lain; serta unsur kemasyarakatan adalah situasi social
ketika puisi itu dibuat.
Atas latar belakang analisis puisi di atas maka penulis berminat
membuat sebuah karya tulis yang mengambil referensi dari sebuah puisi
karya Chairil Anwar dengan judul “Aku” yang dinilai baik oleh penulis.
Dengan tujuan agar pembaca dapat mengetahui unsur-unsur intrinsik yang
terdapat dalam puisi “Aku”. Selain itu, penulis menginginkan agar karya
tulis ini dapat dijadikan sumber ilmu maupun referensi bagi pembaca di
masa mendatang dan agar dapat digunakan sebagaimana mestinya, serta
dapat mengambil amanat dari puisi “Aku”.

1.2. PERUMUSAN MASALAH


Rumusan masalah pada analisis intrinsik puisi “Aku” adalah:
1. Apa tema puisi “Aku”?
2. Bagaimana nada dan suasana dalam puisi “Aku”
3. Apa amanat dalam puisi “Aku”

Karya Tulis Kelas IX SMP MTA Gemolong 2013/2014 2


4. Majas apa sajakah yang terdapat pada puisi “Aku”
5. Citraan apa sajakah yang terdapat pada puisi “Aku”
6. Rima apa sajakah yang terdapat pada puisi “Aku”?

1.3. TUJUAN PENULIS

Tujuan penulisan karya tulis analisis intrinsik puisi “Aku” adalah:


1. Untuk mengetahui tema yang terkandung dalam puisi “Aku”.
2. Untuk mengetahui nada dan suasana yang terkandung dalam puisi
“Aku”.
3. Untuk mengetahui amanat yang terkandung dalam puisi “Aku”.
4. Untuk mengetahui majas yang terkandung dalam puisi “Aku”.
5. Untuk mengetahui citraan yang terkandung dalam puisi “Aku”.
6. Untuk mengetahui rima yang terkandung dalam puisi “Aku”.
7. Untuk melestarikan karya sastra yang telah banyak ditinggal saat ini.
8. Sedikit menambah pengetahuan tentang karya sastra Indonesia.

1.4 METODE PENULISAN


Dalam penulisan karya tulis ini, penulis melakukan pengumpulan data
dengan metode studi pustaka, yaitu dengan metode yang menggunakan buku-
buku atau majalah sebagai sumber atau bahan acuan dalam penyusunan karya
tulis ini.

1.5. SISTEMATIKA PENULISAN


Agar tidak terjadi kerancuan dalam pembahasan, maka perlu adanya
sistematika penulisan, yang antara lain sebagai berikut :
Bab satu pendahuluan yang menguraikan tentang latar belakang,
perumusan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan, dan sistematika
penulisan.

Karya Tulis Kelas IX SMP MTA Gemolong 2013/2014 3


Bab dua adalah bab yang memuat kajian teori. Istilah-istilah dan teori-
teori yang berkaitan dalam pembahasan karya tulis diurai, dijelaskan
pengertiannya berdasarkan sumber.
Bab tiga adalah pembahasan yang membahas unsur intrinsik puisi
yang meliputi tema, nada dan suasana, amanat, majas, citraan dan rima
puisi.
Bab keempat adalah penutup yang berisi kesimpulan dan saran-saran.

Karya Tulis Kelas IX SMP MTA Gemolong 2013/2014 4


BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Beberapa Pengertian


Dalam perkembangan sastra di Indonesia, akhir-akhir ini banyak kita
jumpai karya sastra yang berupa cerita maupun puisi yang dikemas dalam
berbagai bentuk yang dimuat di surat kabar, majalah-majalah dewasa maupun
anak-anak. Bahkan dari cerita maupun puisi tersebut diangkat menjadi sinetron
yang ditayangkan di televisi maupun layar lebar yang banyak mendapatkan
penggemar.
Dari penulis pasti mempunyai tujuan yang tersurat maupun tersirat
dibalik konflik-konflik yang dibangun dalam cerita maupun puisi tersebut. Ada
pesan moral yang ditujukan untuk pembaca maupun pemirsa.
Untuk memudahkan dalam memahami apa visi misi penulis dalam cerita
maupun puisi yang ditulisnya itu, pembaca mestinya memahami dulu hal-hal
yang berkaitan dengan sastra pada umumnya. Dengan kata lain, kita bisa
mengapresiasi / memahami misi visi penulis dalam karya sastra itu, bila kita
mempunyai ilmu kesusastraan.
Maka untuk itu, dalam hal ini penulis, akan mencoba mengurai beberapa
istilah yang berkaitan dengan apresiasi sastra, untuk memudahkan pemahaman
kita terhadap karya sastra, khususnya puisi.
Istilah-istilah tersebut, diantaranya :
2.1.1. Apresiasi
Apresiasi adalah kesadaran terhadap nilai seni dan budaya.
Mengapresiasi berarti melakukan pengamatan, penilaian, dan
penghargaan (misal : terhadap karya seni). (Hasan Alwi : KBBI ;
2005:62)
2.1.2. Puisi
1)
Puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama,
2)
matra, rima, serta penyusunan larik dan bait; gubahan dalam bahasa

Karya Tulis Kelas IX SMP MTA Gemolong 2013/2014 5


yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempetajam
kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan
3)
khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus; sajak. (Hasan
Alwi, KBBI; 2005:903)
2.1.2.1 Irama…………
2.1.2.2. Matra…………..
2.1.3. Unsur intrinsik
Unsur intrinsik puisi adalah unsur-unsur yang berasal dari dalam
naskah puisi tersebut. Unsur intrinsik puisi tersebut terbagi menjadi 2
yakni unsur isi dan bentuk.
Unsur-unsur intrinsik bentuk puisi meliputi larik, bait, hubungan
antar bait, rima, diksi, dan imaji/citraan dan majas.
o Larik, berupa baris dalam bait;
o Bait yaitu satu kesatuan dalam puisi yang terdiri atas beberapa baris,
seperti pantun yang terdiri empat baris (KBBI;2005:91)
o Hubungan antar bait;
o Rima yaitu pengulangan bunyi yang berselang, baik di dalam larik
sajak maupun pada akhir larik sajak yang berdekatan;
 Rima akhir adalah rima yang terdapat pada akhir larik sebuah
sajak;
 Rima sempurna adalah persamaan bunyi suku akhir yang sama
(ma-lam ; ke-lam)
 Rima tidak sempurna adalah persamaan bunyi suku akhir yang
sebagian tidak sama (be-ras ; pe-tas)
 Rima berpeluk adalah rima akhir pada bait berlarik genap, yang
larik pertamanya berima dengan larik keempat, dan lrik kedua
berima dengan larik ketiga (KBBI:2005:956)
 Asonansi adalah pengulangan bunyi vokal dalam deretan kata
(KBBI;2005:72). Persamaan bunyi vokal pada kata (ketekunan-
kegemukan)

Karya Tulis Kelas IX SMP MTA Gemolong 2013/2014 6


 Konsonansi adalah persamaan bunyi konsonan pada suatu kata
(pontang-panting)
 Aliterasi adalah persamaan bunyi pada awal kata (sedu-sedan)
o Diksi adalah pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam
penggunaanya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh
efek tertentu seperti yang diharapkan (KBBI;2005:264)
o Citraan yaitu kesan mental atau bayangan visual yang ditimbulkan
oleh sebuah kata, frasa, atau kalimat, dan merupakan unsur dasar
yang khas dalam karya prosa dan puisi (KBBI;2005:216) Citraan ini
mengandalkan panca indera untuk mengambarkan sesuatu dengan
sesuatu yang lain yang beda tapi memiliki sifat yang sama.
 Citraan visual yaitu sesuatu yang bisa dibayangkan dengan
indera penglihatan(mata);
 Citraan audio yaitu sesuatu yang bisa dibayangkan dengan
indera pendengaran (telinga);
 Citraan penciuman yaitu sesuatu yang bisa dibayangkan
dengan indrera hidung;
 Citraan rasa yaitu sesuatu yang bisa dibayangkan dengan
indera rasa (hati);
 Citraan rasa/raba yaitu sesuatu yang bisa dibayangkan dengan
indera raba/kulit.
o Majas adalah cara melukiskan sesuatu dengan jalan menyamakannya
dengan sesuatu yang lain; kiasan (KBBI;2005:699)
 Hiperbola adalah ucapan (ungkapan, pernyataan) kiasan yang
dibesar-besarkan (berlebih-lebihan), dimaksudkan untuk
memperoleh efek tertentu. (KBBI;2005:403)
 Repetisi adalah gaya bahasa yang menggunakan kata kunci
yang terdapat di awal kalimat untuk mencapai efek tertentu
dalam penyampaian makna ulangan (KBBI;2005:950).

Karya Tulis Kelas IX SMP MTA Gemolong 2013/2014 7


Sedangkan unsur-unsur intrinsik isi puisi meliputi tema, nada,
irama, amanat, perasaan.
o Tema adalah pokok pikiran; dasar cerita (KBBI;2005:1164);
o Tema adalah ide sebuah cerita/puisi. Penulis tidak sekedar mau
bercerita, tetapi mau mengatakan sesuatu kepada pembacanya.
Perwujudan tema kadang-kadang secara implisit, secara tersembunyi
dalam potongan perkataan tokoh utamanya atau dalam adegan suatu
cerita. (Sawali, dkk., Bahasa dan Sastra Indonesia VII; 2005:172)
o Nada yaitu ungkapan keadaan jiwa atau suasana hati penyair
(KBBI;2005:770);
o Irama adalah alunan yang terjadi karena perulangan dan pergantian
kesatuan bunyi dalam arus panjang pendek bunyi, keras lembut
tekanan, dan tinggi rendah nada (dalam puisi) (KBBI;2005:442)
o Amanat yaitu pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada
pembaca atau pendengar (KBBI;2005:35);
o Perasaan yaitu hasil atau perbuatan merasa dengan pancaindra
(KBBI;2005:932), pelibatan unsur perasaan penyair dalam
membangun kata-kata dan amanat yang ingin diberikan.
2.2. Media Sastra
Media adalah alat/sarana komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi,
film, poster, dan spanduk.(Hasan Alwi, KBBI; 2005:727)
Media sastra berarti alat untuk mengkomuknikasikan hasil sastra yang berupa
cerpen, puisi, drama, dan lain-lain. Diantaranya majalah, koran, televisi, film,
spanduk.
Media cetak adalah sarana media massa yang dicetak dan diterbitkan secara
berkala, seperti majalah, surat kabar. Sedangkan media elektronik adalah sarana
media massa yang mempergunakan alat-alat elektronik modern, misalnya radio,
televisi, internet, film.

Karya Tulis Kelas IX SMP MTA Gemolong 2013/2014 8


BAB III
PEMBAHASAN

3.1. TEMA
Dalam sebuah puisi tentunya sang penyair ingin mengemukakan
sesuatu hal bagi penikmat puisinya. Sesuatu yang ingin diungkapkan oleh
penyair dapat diungkapkan melalui puisi atau hasil karyanya yang dia
dapatkan melalui penglihatan, pengalaman ataupun kejadian yang pernah
dialami atau kejadian yang terjadi pada suatu masyarakat dengan bahasanya
sendiri. Tema adalah gagasan pokok yang dikemukakan oleh sang penyair
yang terdapat dalam puisinya. Tema yang terdapat dalam puisi dengan judul
“Aku” karya Chairil Anwar adalah Perjuangan.

3.2. NADA DAN SUASANA


Nada dalam dunia perpuisian adalah sikap sang penyair yang
diharapkan terhadap pembacanya. Misalnya menggurui, menyindir, atau
hanya sekedar bercerita. Nada dalam puisi dapat menimbulkan suasana
terhadap pembaca. Misalnya nada duka dalam puisi dapat menimbulkan
suasana iba bagi pembacanya.
Nada dan suasana dalam puisi “Aku” adalah nada yang menunjukkan
ketidakpedulian penyair kepada semua orang yang pernah mendengar atau
membaca puisinya. Nada dalam puisi ini juga terdapat pesan lain dari penyair,
bahwa manusia itu adalah makhluk yang tak pernah lepas dari salah. Oleh
karena itu janganlah memandang seseorang dari baik-buruknya saja, karena
kedua hal itu pasti akan ditemui dalam setiap diri manusia. Disamping itu
nada dalam puisi ini menggambarkan sifat pantang menyerah penyair dan
penyair menginginkan pembaca juga bila hidup harus semangat untuk

Karya Tulis Kelas IX SMP MTA Gemolong 2013/2014 9


mencapai cita-cita. Penyair menggambarkan hidup selalu ada rintangan tetapi
selalu maju pantang mundur.

Bukti:
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih perih
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi

3.3. AMANAT
Penyair sebagai sastrawan dan anggota masyarakat baik secara sadar
maupun tidak merasa bertanggung jawab untuk menggapai cita-cita hidup ini.
Amanat yang terkandung dalam puisi ini adalah:
3.3.1. Manusia harus tegar, kokoh, terus berjuang, pantang mundur
meskipun rintangan hidup menghadang.
3.3.2. Manusia harus berani mengakui keburukan dirinya, tidak hanya
menonjolkan kelebihannya saja.
3.3.3. Manusia harus mempunyai semangat untuk maju dalam berkarya agar
pikiran dan semangatnya itu dapat hidup selama-lamanya.
3.3.4. Manusia itu adalah makhluk yang tak pernah lepas dari salah. Oleh
karena itu janganlah memandang seseorang dari baik-buruknya saja,
karena kedua hal itu pasti akan ditemui dalam setiap diri manusia.
3.3.5. Kita tidak perlu ragu dalam berkarya. Berkaryalah dan biarkan orang
lain menilainya, seperti apa pun bentuk penilaian itu.

3.4. MAJAS

Karya Tulis Kelas IX SMP MTA Gemolong 2013/2014 10


Penyair menggunakan bahasa yang bersusun-susun atau berpigura
sehingga disebut bahasa figuratif atau majas. Bahasa figuratif adalah bahasa
yang digunakan oleh penyair untuk menyatakan sesuatu dengan cara yang
tidak biasa, yakni secara tidak langsung mengungkapkan makna kata atau
bahasanya bermakna kias atau makna lambang.
Majas yang digunakan dalam puisi ini adalah:
3.4.1. Majas Hiperbola yaitu kata/ucapan (ungkapan, pernyataan) kiasan
yang dibesar-besarkan (berlebih-lebihan), dimaksudkan untuk
memperoleh efek tertentu.
Aku ini binatang jalang (bait dua larik kedua)
Dari kumpulannya terbuang (bait dau larik ketiga)
Biar peluru menembus kulitku (bait tiga larik pertama)
Aku tetap meradang menerjang (bait tiga larik kedua)
…………………….
Aku mau hidup seribu tahun lagi (bait lima larik kedua)
3.4.2. Repetisi yaitu gaya bahasa yang menggunakan kata yang diulang-
ulang yang terdapat di dalam larik atau bait untuk mencapai efek
tertentu.
Luka dan bisa kubawa berlari (bait empat larik pertama)
Berlari (bait empat larik kedua)

3.5. CITRAAN
Citraan adalah kesan mental atau bayangan visual yang ditimbulkan
oleh sebuah kata, frasa, atau kalimat, dan merupakan unsur dasar yang khas
dalam karya prosa dan puisi. Citraan ini mengandalkan panca indera untuk
mengambarkan sesuatu dengan sesuatu yang lain yang beda tapi memiliki
sifat yang sama.
Dalam puisi “Aku” karya Chairil A ini ada beberapa yang dapat kita
bayangkan dengan indera kita, diantaranya :

Karya Tulis Kelas IX SMP MTA Gemolong 2013/2014 11


3.5.1. Citraan penglihatan/visual yaitu sesuatu yang bisa dibayangkan
dengan indera penglihatan(mata);
Bukti:
Aku ini binatang jalang (bait dua larik kedua)
Dari kumpulannya terbuang (bait dua larik ketiga)
3.5.2. Citraan pendengaran/audio yaitu sesuatu yang bisa dibayangkan
dengan indera pendengaran (telinga);
Bukti :
Ku mau tak seorang ‘kan merayu (bait satu larik kedua)
Tak perlu sedu sedan itu (bait dua larik kesatu)
3.5.3. Citraan rasa yaitu sesuatu yang bisa dibayangkan dengan indera rasa
(hati);
Bukti :
Biar peluru menembus kulitku (bait tiga larik kesatu)
Hingga hilang pedih perih (bait empat larik ketiga)
3.5.4. Citraan gerak yaitu sesuatu yang dibayangkan dapat bergerak.
Bukti:
Luka dan bisa kubawa berlari. (bait empat larik pertama)
Berlari. (bait empat larik kedua)

3.6. RIMA
Rima adalah pengulangan bunyi dalam puisi untuk membentuk
musikalisasi atau orkestrasi sehingga puisi menjadi menarik untuk dibaca.
3.6.1. Rima sempurna adalah persamaan bunyi suku akhir yang sama
Bukti:
Bait keempat larik 1 s.d. 3
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri

Karya Tulis Kelas IX SMP MTA Gemolong 2013/2014 12


3.6.2. Rima tak sempurna adalah persamaan bunyi suku akhir yang sebagian
tidak sama.
Bukti:
Bait ketiga baris 1-2
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Bait kelima baris 1-2
Dan aku akan lebih tidak peduli
Aku akan hidup seribu tahun lagi
3.6.3. Asonansi adalah pengulangan/persamaan bunyi vokal dalam deretan
kata.
Bukti:
Bait keempat baris peratam dan ketiga
Luka dan bisa kubawa berlari
Hingga hilang pedih perih
3.6.4. Aliterasi adalah persamaan bunyi pada awal kata
Bukti :
Bait dua larik kesatu
Tak perlu sedu sedan itu
Bait tiga larik kedua
Aku tetap meradang menerjang

Karya Tulis Kelas IX SMP MTA Gemolong 2013/2014 13


BAB IV
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
4.1.1. Tema
Tema yang terdapat dalam puisi dengan judul “Aku” karya Chairil
Anwar adalah Perjuangan.
4.1.2. Nada dan Suasana
Nada dan Suasana dalam puisi “Aku” adalah nada semangat
menggebu yang menimbulkan rasa tidak pantang menyerah.
4.1.3. Amanat
4.1.3.1. Kita hidup harus tegar, kokoh dan penuh semangat.
4.1.3.2. Kita harus berani mengakui kesalahan diri, dan berusaha untuk
memperbaikinya.
4.1.3.3. Kita tidak perlu ragu dalam berkarya.
4.1.4. Majas
Majas yang terdapat dalam puisi “Aku” adalah Hiperbola (ungkapan
yang membesar-besarkan sesuatu secara berlebihan), dan majas
Repetisi (pengulangan)
4.1.5. Citraan
Citraan yang terdapat dalam puisi “Aku” adalah penglihatan,
pendengaran, gerak, perasaan.
4.1.6. Rima
Rima yang terdapat dalam puisi “Aku” adalah rima sempurna, rima tak
sempurna , aliterasi, dan asonansi.
4.2. SARAN
4.2.1. Pembaca diharapkan melestarikan sastra Indonesia khususnya sastra
puisi.
4.2.2. Dapat diperdalam lagi unsur intrinsik yang terdapat dalam puisi serta
mampu mengambil amanat yang terkandung di dalamnya.

Karya Tulis Kelas IX SMP MTA Gemolong 2013/2014 14


DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2005. Kamus Besar Bahasa


Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Rani, Supratman Abdul. 1996. Ikhtisar Sastra Indonesia. Bandung: CV.


Pustaka Mulia.

Karya Tulis Kelas IX SMP MTA Gemolong 2013/2014 15


LAMPIRAN

AKU
Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang’ kan merayu
Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu


Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya yang terbuang

Biar peluru menembus kulitku


Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari


Berlari
Hingga hilang pedih peri

Dan aku akan lebih tidak perduli


Aku mau hidup seribu tahun lagi

Karya: Chairil Anwar

Karya Tulis Kelas IX SMP MTA Gemolong 2013/2014 16

Anda mungkin juga menyukai