Anda di halaman 1dari 26

Media Mengajar

Bahasa Indonesia
untuk SD/MI Kelas VI
Tema 8
BUMIKU
TUJUAN PEMBELAJARAN:
• Membandingkan karakteristik teks puisi
dan teks prosa.
• Mengubah teks puisi ke dalam teks prosa
dengan tetap memperhatikan makna isi
teks puisi.
A. Membandingkan Karakteristik Puisi dan
Prosa Teks manakah
yang merupakan
puisi?
Puisi Prosa
• Puisi adalah karangan • Prosa adalah karangan
yang ditulis dengan bahasa biasa berbentuk paragraf-
yang singkat, padat, dan paragraf dengan bahasa
indah. yang runtut dan jelas.
• Bersifat bebas, imajinatif • Terbagi atas dua jenis,
atau khayalan pengarang. yaitu prosa fiksi dan prosa
• Bersifat ambiguitas atau nonfiksi.
memberikan banyak • Prosa fiksi berupa cerita
penafsiran rekaan atau khayalan dari
• Menggunakan diksi atau pengarang.
pilihan kata tertentu. • Prosa nonfiksi adalah
karangan yang tidak
berdasarkan khayalan
pengarang, tetapi berisi
informasi faktual.
B. Mengidentifikasi Isi Puisi dan Prosa

Saat mengidentifikasi puisi,


perhatikan unsur-unsur pembentuk
puisi (intrinsik) berikut.
a. Tema puisi
b. Bait puisi
c. Larik
d. Rima kata
e. Diksi (pilihan kata)
UNSUR
PUISI

UNSUR UNSUR
INTRINSIK EKSTRINSIK

UNSUR UNSUR UNSUR UNSUR UNSUR


FISIK BATIN SOSIAL BIOGRAFI NILAI
A. Unsur Intrinsik

• Unsur intrinsik adalah unsur yang terdapat


di dalam karya sastra (puisi).
• Unsur intrinsik terbagi menjadi dua yaitu,
unsur batin dan unsur fisik.
• Unsur batin puisi secara utuh yang
merupakan isi teks puisi yang mengandung
makna atau arti yang dapat kita rasakan
dengan menghayati unsur-unsur puisi. 
• Unsur fisik puisi adalah unsur pembangun
puisi dari luar, yaitu disusun dari kata
dengan bahasa indah dan bermakna yang
dituliskan dalam bentuk bait-bait. 
Berikut unsur-unsur batin puisi.

1. Tema, yaitu pokok pikiran dasar untuk mengembangkan dan membuat


puisi.
2. Rasa, yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat
dalam puisinya. Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya dengan
latar belakang sosial dan psikologi penyair, misalnya latar belakang
pendidikan, agama, jenis kelamin, kelas sosial, kedudukan dalam
masyarakat, usia, dan pengetahuan.
3. Nada, yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Nada juga
berhubungan dengan tema dan rasa. Penyair dapat menyampaikan tema
dengan nada menggurui, mendikte, atau bekerja sama dengan pembaca
untuk memecahkan masalah.
4. Amanat, yaitu pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada
pembaca atau pendengar.
Berikut unsur-unsur fisik puisi.

1. Diksi atau pemilihan kata, artinya kata-kata dalam puisi biasanya tidak sama
dengan yang dipakai sehari-hari. Penyair biasanya memilih susunan kata
yang indah, enak didengar, dan juga memiliki makna yang mendalam
sehingga pembaca atau pendengar dapat menikmati puisi tersebut.
2. Gaya bahasa, artinya dalam sebuah puisi akan banyak dijumpai rangkaian
kata yang berlebihan ataupun terkesan merendahkan diri. Biasanya tiap
penulis cenderung memiliki gaya bahasanya sendiri, misalnya melalui majas.
3. Rima, yaitu kesamaan nada atau bunyi. Rima bisa dijumpai di akhir tiap larik
atau baris.
4. Tipografi, yaitu bentuk penulisan puisi. Secara umum, sering ditemukan puisi
dalam bentuk baris, tetapi ada juga puisi yang disusun dalam bentuk tertentu,
misalnya  zigzag.
5. Imaji, artinya unsur-unsur puisi yang memberikan gambaran dalam sebuah
puisi, baik yang menyentuh indera penglihatan, pendengaran, penciuman,
atau peraba. Tujuan dari penggambaran agar pembaca puisi dapat dibawa
memasuki pengalaman yang diungkapkan penyair. 
B. Unsur Ekstrinsik

Unsur ekstrinsik puisi adalah unsur yang


terdapat di luar karya sastra (puisi).
Berikut unsur-unsur ekstrinsik puisi.
• Unsur biografi, unsur biografi ini adalah
latar belakang pengarang. Latar belakang
cukup berpengaruh dalam pembuatan
puisi. Misalkan penulis puisi yang latar
belakangnya berasal dari keluarga yang
kurang berada. Maka jika ia membuat puisi
akan sangat menyentuh hati para
pembacanya, yang terbawa dari latar
belakang penulis sehingga mampu
dikesankan dalam sebuah puisi.
• Unsur sosial, unsur sosial sangat erat
kaitanya dengan kondisi masyarakat ketika
puisi itu dibuat. Misalkan puisi itu dibuat
ketika masa pemerintahan orde baru
menjelang berakhir. Maka penulis akan
menyajikan kata-kata berkaitan kondisir
pemerintahan pada zaman tersebut.
• Unsur nilai, meliputi unsur yang berkaitan
dengan pendidikan, seni, ekonomi, politik,
sosial, budaya, adat-istiadat, hukum, dan
lain-lain. Nilai yang terkandung dalam puisi
menjadi daya tarik tersendiri sehingga
sangat memengaruhi baik atau tidaknya
puisi.
Prosa dibagi menjadi dua jenis.

• Prosa fiksi, merupakan jenis prosa yang


berisi certa khayalan/ fiksi/ imajiner dan
bertujuan untuk menghibur serta
menyampaikan pesan moral atau gagasan
penulis. Contoh: cerpen, novel, dongeng.

• Prosa nonfiksi, merupakan jenis prosa yang


mengkisahkan cerita fakta/nyata. Contohnya
pidato, opini, artikel, dan biografi. 
UNSUR
PROSA

UNSUR UNSUR
INTRINSIK EKSTRINSIK
Prosa fiksi memiliki unsur intrinsik dan ekstrinsik di
dalamnya. Berikut unsur intrinsik prosa fiksi.

1. Tema adalah gagasan, ide, atau pikiran utama yang


mendasari suatu karya sastra. Tema menjadi dasar
pengembangan seluruh cerita.
2. Amanat adalah ajaran moral atau pesan yang ingin
disampaikan oleh pengarang melalui karyanya. Amanat
dapat disampaikan secara implisit, yaitu dengan cara
memberikan ajaran moral atau pesan dalam tingkah laku
atau peristiwa yang terjadi pada tokoh. Tema juga dapat
disampaikan secara eksplisit, yaitu dengan penyampaian
seruan, saran, peringatan, nasihat, anjuran, atau larangan
yang berhubungan dengan gagasan utama cerita.
3. Tokoh adalah individu ciptaan/rekaan pengarang yang
mengalami peristiwa-peristiwa dalam berbagai peristiwa
cerita. Pada umumnya tokoh berwujud manusia, tetapi dapat
pula berwujud binatang, tumbuhan, atau dewa.

4. Alur adalah rangkaian peristiwa atau jalinan cerita dari awal


sampai kimaks serta penyelesaian.
Berikut macam-macam Alur.
• Alur mundur, yaitu jalinan peristiwa dari masa kini ke
masa lalu.
• Alur maju, yaitu jalinan peristiwa dari masa lalu ke masa
kini
• Alur gabungan, yaitu gabungan dari alur maju dan alur
mundur secara bersama-sama. 
5. Latar/setting adalah bagian dari sebuah prosa yang isinya
melukiskan tempat cerita terjadi dan menjelaskan kapan
cerita itu terjadi. Berikut jenis latar.
a. Latar tempat, mengacu pada lokasi terjadinya peristiwa
yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi.
b. Latar waktu, berhubungan dengan masalah ‘kapan’
terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam
sebuah karya fiksi.
c. Latar sosial, mengacu pada hal-hal yang berhubungan
dengan perilaku sosial masyarakat di suatu tempat yang
diceritakan dalam karya fiksi. Latar sosial bisa mencakup
kebiasaan hidup, adat istiadat, tradisi, keyakinan,
pandangan hidup, cara berpikir dan bersikap, serta status
sosial.
6. Sudut pandang (point of view) adalah pandangan
pengarang untuk melihat suatu kejadian cerita. 
a. Sudut pandang orang pertama (first person point of view).
Dalam pengisahan cerita yang mempergunakan sudut
pandang orang pertama, ‘aku’, narator adalah seseorang
yang ikut terlibat dalam cerita. Ia adalah si ‘aku’ tokoh
yang berkisah
b. Sudut pandang orang ketiga (third person point of view).
Dalam cerita yang menpergunakan sudut pandang orang
ketiga, ‘dia’, narator adalah seorang yang berada di luar
cerita, yang menampilkan tokoh-tokoh cerita dengan
menyebut nama, atau kata gantinya: ia, dia, mereka. 
7. Gaya bahasa adalah bahasa yang digunakan
pengarang dalam menulis cerita yang berfungsi
untuk menciptakan hubungan antara sesama tokoh
dan dapat menimbulkan suasana yang tepat guna,
adegan seram, kasih sayang, peperangan, maupun
harapan.
Selain unsur intrinsik, prosa fiksi juga
memiliki unsur ekstrinsik. unsur
ekstrinsik adalah unsur yang terdapat
di luar karya sastra. Unsur ekstrinsik
prosa meliputi:
a. Norma, yaitu aturan yang
digunakan si pengarang dalam
menulis prosa.
b. Biografi pengarang, yaitu daftar
riwayat hidup si pengarang.
C. Mengubah Teks Puisi
Menjadi Prosa
• Pengubahan bentuk puisi menjadi prosa
disebut parafrasa.
• Langkah-langkah mengubah puisi ke
dalam prosa, antara lain:
a.Membaca puisi secara berulang
sampai kamu mengerti maksudnya.
b.Mengartikan kata-kata yang sulit
dimengerti.
c. Merangkai kata-kata menjadi sebuah
kalimat yang runtut.
KEGIATAN 8.2
Mengubah Teks Puisi yang Didengar Menjadi Teks
Prosa

--- KLIK simbol di atas ---


D. Membaca Puisi dan Mempresentasikan
Hasil Parafrasa Puisi

Hal yang perlu diperhatikan


saat membaca puisi, yaitu :
a. Tempo
b. Lafal
c. Mimik wajah

Anda mungkin juga menyukai