Anda di halaman 1dari 9

MATERI CERPEN (CERITA PENDEK)

Cerpen adalah salah satu jenis karya sastra yang menceritakan cerita pendek secara
singkat dan jelas. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), cerpen adalah sastra kisahan
pendek atau kurang dari 10 ribu kata yang memberikan kesan tunggal yang dominan dan
melukiskan diri pada satu tokoh dalam satu situasi atau pada suatu ketika.
Cerita dalam cerpen biasanya fiktif dan tidak berdasarkan kejadian nyata. Struktur cerpen
biasanya terdiri dari satu masalah utama atau konflik yang diselesaikan di akhir cerita. Cerpen
dapat ditemukan di berbagai media seperti koran, majalah, dan buku. Ada banyak contoh cerpen
dengan berbagai tema menarik dan unsur intrinsik yang bisa dijadikan referensi penulisan cerpen
yang baik. Untuk menulis sebuah cerpen yang baik, seseorang perlu memahami struktur, fungsi,
ciri-ciri, dan unsur-unsur sebuah cerpen.
A. Struktur Cerpen:
1. Abstrak
Abstrak merupakan pemaparan gambaran awal dari cerita yang dikisahkan. Pada
cerpen abstrak biasanya digunakan sebagai pelengkap cerita. Maka dari itu abstrak
bersifat opsional atau bisa jadi tidak ada pada cerpen tersebut.
2. Orientasi
Pada orientasi cerpen biasanya menjelaskan tentang latar cerita seperti waktu,
suasana, tempat/lokasi yang digunakan dalam penggambaran cerita cerpen.
3. Komplikasi
Komplikasi menjelaskan tentang struktur yang berkaitan dengan pemaparan awal
suatu masalah yang dihadapi oleh tokoh. Watak dari tokoh juga dijelaskan pada bagian
ini. Selain itu pada komplikasi juga menjelaskan urutan kejadian yang berhubungan
dengan sebab akibat.
4. Evaluasi
Pada bagian evaluasi ini terjadi konflik masalah yang semakin memuncak.
Konflik mulai menuju bagian klimaks dan mendapatkan penyelesaian atas masalah yang
terjadi.
5. Resolusi
Resolusi merupakan bagian akhir permasalahan yang terjadi pada cerpen. Pada
bagian ini terdapat penjelasan dari pengarang mengenai solusi permasalahan yang
dialami tokoh.
6. Koda
Koda merupakan nilai atau pesan moral yang terdapat pada sebuah cerpen yang
disampaikan oleh penulis kepada para pembaca. Pesan moral yang disampaikan sesuai
dengan jenis cerpen.
B. Fungsi Cerpen:
1. Fungsi Rekreatif
Fungsi rekreatif yaitu sebagai sarana penghibur bagi para pembaca.
2. Fungsi Estetis
Fungsi estetis yaitu sebagai nilai estetika atau keindahan yang ada pada cerpen sehingga
memberikan kepuasan kepada pembaca.
3. Fungsi Didaktif
Fungsi didaktif yaitu sebagai pemberi pelajaran atau pendidikan yang akan bermanfaat
bagi para pembaca.
4. Fungsi Moralitas
Fungsi moralitas yaitu sebagai nilai moral berdasarkan isi cerita untuk mengetahui baik
buruk yang disampaikan penulis kepada para pembaca.
5. Fungsi Religiusitas
Fungsi religiusitas yaitu sebagai pemberi pelajaran yang religius yang nantinya bisa
dijadikan sebagai contoh baik oleh pembaca.
Meskipun cerpen hanya memiliki kisah cerita yang singkat, akan tetapi memiliki makna
dan pengetahuan yang terkandung dalam sebuah cerpen. Biasanya cerpen memberikan nilai
positif yang dapat diambil oleh pembacanya. Dengan begitu nilai positif tersebut dapat
dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari.
C. Ciri-ciri Cerpen:
1. Pada umumnya cerpen bersifat fiktif atau berupa karangan dari penulis.
2. Cerpen memiliki susunan kata yang tidak lebih dari 10.000 (sepuluh ribu) kata.
3. Saat membaca cerpen biasanya selesai dengan sekali duduk.
4. Cerpen memiliki bentuk cerita yang sangat singkat.
5. Cerpen memiliki diksi atau pilihan kata yang tidak rumit sehingga mudah dipahami oleh
pembaca.
6. Cerpen hanya memiliki alur cerita tunggal atau satu jalan cerita saja.
7. Kisah cerita pada cerpen biasanya berasal dari peristiwa dalam kehidupan sehari-hari.
8. Karakter tokoh pada cerpen sangat sederhana.
9. Di akhir bagian biasanya terdapat pesan moral yang sangat mendalam sehingga membuat
pembaca ikut merasakan kisah pada cerpen tersebut.

D. Unsur Intrinsik Cerpen


Sebuah cerpen atau cerita pendek memiliki suatu unsur pembentuk yang harus ada di
dalam cerpen itu sendiri. Unsur ini dinamakan dengan unsur intrinsik. Unsur intrinsik akan
membangun kisah cerita yang ingin disampaikan oleh penulis. Berikut inilah beberapa unsur
intrinsik:

1. Tema
Sebuah cerpen harus memiliki tema cerita. Hal ini karena tema menjadi unsur utama yang
ingin disampaikan penulis pada kisah ceritanya.
2. Alur dan Plot
Alur atau plot merupakan urutan peristiwa atau jalan cerita pada sebuah cerpen. Pada
umumnya alur pada cerpen diawali dengan perkenalan, konflik masalah, lalu
penyelesaian. Namun ada beberapa jenis alur cerita yaitu alur maju, alur mundur, dan alur
campuran.
3. Setting
Setting merupakan penjelasan mengenai latar atau tempat, waktu, dan suasana yang
terjadi dalam cerpen tersebut.
4. Tokoh
Tokoh merupakan pemeran yang diceritakan dalam sebuah cerpen. Tokoh terdiri dari
pemeran utama dan pemeran pendukung.
5. Watak
Watak merupakan gambaran sifat dari para pemeran. Watak terdiri dari tiga jenis yaitu
protagonis (baik), antagonis (jahat) dan netral.
6. Sudut Pandang
Sudut pandang merupakan cara pandang pengarang saat menceritakan kisah pada sebuah
cerpen. Sudut pandang dibagi menjadi dua bentuk yaitu sudut pandang orang pertama
yang terdiri dari pelaku utama (“aku” merupakan tokoh utama) dan pelaku sampingan
(“aku menceritakan orang lain). Sedangkan sudut pandang orang ketiga terdiri dari serba
tahu (“dia” menjadi tokoh utama) dan pengamat (“dia” menceritakan orang lain).
7. Amanat
Amanat merupakan pesan moral atau pelajaran yang disampaikan oleh penulis kepada
pembaca. Pesan moral yang disampaikan biasanya dalam bentuk tersirat maupun tersurat.

E. Unsur Ekstrinsik Cerpen

Pada sebuah cerpen seringkali terdapat penambahan peristiwa yang terjadi di sebuah
lingkungan. Hal tersebut dinamakan dengan unsur ekstrinsik atau unsur yang berasal dari luar
untuk membangun sebuah cerpen. Dengan adanya unsur ekstrinsik, maka cerpen yang dibaca
menjadi lebih menyentuh perasaan.

1. Terdapat latar belakang dari pengarang. Biasanya latar belakang pada kisah cerpen berasal
dari pengalaman pribadi pengarangnya. Namun tak jarang jika pengarang mengambil cerita
dari kisah orang lain.
2. Terdapat latar belakang dari masyarakat. Latar belakang dari masyarakat ini akan membantu
berlangsungnya jalan cerita. Biasanya juga mempengaruhi isi ceritanya juga.
3. Terdapat biografi yang memaparkan biodata, riwayat hidup dan pengalaman secara
menyeluruh dan lengkap dari pengarangnya.
4. Terdapat aliran sastra yang mempengaruhi gaya bahasa yang digunakan oleh penulis saat
menyampaikan ceritanya.
5. Terdapat kondisi psikologis berupa keadaan senang, sedih, suka dan duka yang
mempengaruhi mood penulis saat membuat sebuah cerita pendek.

F. Kaidah Kebahasaan Cerpen


Cerpen memiliki ciri-ciri kebahasaan yang dapat dilihat melalui pemilihan gaya bahasa
dan diksi yang digunakan. Pada cerpen umumnya penulis menggunakan pendeskripsian fisik
tokoh secara kuat. Hal ini akan membantu menggambarkan suasana yang tepat dan sesuai
dengan ceritanya.

Pada cerpen juga menggunakan frasa adverbial atau kata keterangan yang membantu
menunjukan latar tempat atau waktu seperti di pagi hari, sore hari atau di sebuah tempat pada
peristiwa kejadian. Selain itu juga harus menerapkan penggunaan kalimat langsung dan tak
langsung atau berupa dialog. Cerpen juga identik dengan penggunaan kata-kata kiasan atau
konotatif untuk menambah kesan keestetikan sehingga akan menambah nilai kepuasan para
pembaca. Selain itu juga menggunakan kalimat informal maupun semi formal sesuai dengan
peristiwa kejadian.

G. Genre

Dikutip dari KBBI, genre adalah suatu jenis, tipe, atau kelompok sastra atas dasar bentuknya.
Genre ini bisa digunakan untuk membedakan jenis atau tipe dari karya yang akan kita tulis atau
kita baca. Jadi, semacam mengelompokkan agar lebih mudah ketika kita mencarinya. 7 macam
genre yang sering ditemui, antara lain :

1. Genre Romance/Romantis

Genre ini sering ditemukan. biasanya, genre ini paling diburu dengan remaja-remaja yang
ingin tau dengan dunia percintaan. Genre ini biasanya mengangkat tema yang kaitannya erat
dengan hubungan/percintaan. Biasanya kata-kata dan penulisannya itu dramatis, romantis,
dan kadang puitis juga. Contohnya obitarium hujan.

2. Fanfiction

Merupakan cerita yang berasal dari imajinasi seorang fans. Tokoh-tokoh di cerita yang ditulis
berdasarkan sifat dan juga bentuk dari di 'idol/idolanya' si penulis. Tokoh ini tuh bisa berupa
aktor, boyband. Ceritanya juga umum kehidupan sehari-hari dan masih menggunakan dunia,
konsep, karakter dan beberapa aspek cerita asli dari karakter idola yang dijadikan tokoh di
dalamnya. Contohnya Dikta Hukum.

3. Science Fiction (Fiksi Ilmiah)

Genre ini tuh perpaduan dari fiksi dan sains ilmiah yang ceritanya itu berlatar dunia modern
atau masa depan yang didukung oleh teknologi maju. Nah, kemajuan teknologi yang ada di
genre ini tuh belum ada di dunia nyata, jadi sang penulis harus punya imajinasi yang tinggi
karena genre ini mengusung pengetahuan ilmiah. Contoh penulis yang pakai genre ini tuh
Darwis, atau Tere Liye.
4.  Historical/sejarah

Genre ini berlatar dunia asli, tapi masanya berbeda. Jadi latar waktu yang digunakan adalah
masa lalu. Biasanya ada tokoh sejarah penting yang digambarkan dengan karakter fiksi, tapi
juga tetap didasarkan dengan sejarah faktual. Di Indonesia yang banyak beredar itu legenda-
legenda tentang masa lalu, biasanya membahas percintaan dan juga pertentangan, contohnya
legenda Roro Jonggrang, atau Ken Arok, G30SPKI.

5. Horor

Genre ini berhubungan dengan dunia gaib dan makhluk halus (bukan kucing ya) yang bisa
mengancam atau bahkan menjadi teror kematian. Biasanya genre ini bisa bawa pembaca
atau penontonnya ikut merinding bahkan teriak-teriak karena ketakutan. Contohnya, KKN
desa Penari

6. Fantasi

Genre ini tidak ada di dunia nyata, dan bisa dibilang kadang kurang masuk akal. Genre ini
hampir sama dengan sci-fi, tapi bedanya genre ini tidak perlu riset mendalam soal sejarah,
tapi pembaca atau penonton bisa ngerasa dibawa ke alam dunia lain yang berbeda. Biasanya
berlatar tempat kerajaan-kerajaan, alam semesta dengan konsep mitos dunia, serta ada unsur
magis dan supranatural. Walaupun imajinasi tulisan benar-benar bebas, tapi alur ceritanya
tetap rasional dan logis. Dan biasanya, ada pesan moral yang terkandung di dalamnya.
Contohnya, Si Kancil dan Buaya.

7. Thriller / Suspense / Mystery

Ketiga genre ini mempunyai tema yang sama, biasanya tentang pembunuhan, penculikan,
atau tindakan kriminal lainnya. Jalan ceritanya juga melibatkan pengejaran atau pelarian, dan
ada karakter yang memunculkan plot twist yang bikin pembaca menebak-nebak, karena
banyak misteri yang terbongkar satu persatu. Contoh darii cerita ini tuh ada di novel
'Pembunuhan di Rumah Miring'

H. Motivasi Menulis Cerpen

Motivasi menulis diantaranya ingin menghasilkan suatu karya yang bermanfaat bagi orang
lain, ingin berdakwah atau berbagi pesan yang baik bagi sesama, ingin mendokumentasikan
ilmu, berbagi ilmu pengetahuan sehingga bisa menjadi ladang amal, pekerjaan, kebahagiaan,
mendapatkan sertifikat, bahkan juga bisa untuk menghasilkan uang.

Note : untuk motivasi ini nanti disesuaikan, garis besarnya adalah untuk menghasilkan karya
baik yang bermanfaat bagi orang lain, tapi sisi lainnya kita bisa mendapatkan hal baik
lainnya.

I. Teknik Dasar Membuat Cerpen

Ada beberapa teknik dasar dalam membuat cerpen yang bisa membantu teman-teman
merencanakan dan menulis cerita atau cerpenn yang menarik. Nah, ini adalah beberapa
teknik dasar tersebut:

a. Membuat rencana atau outline atau rancangan.


b. Pembuatan dan pengenalan karakter.
c. Pemilihan sudut pandang yang tepat.
d. Pemilihan setting atau latar cerita yang tepat.
e. Membuat dialog yang terkesan natural.
f. Membuat konflik yang menarik dan unik.
g. Pembuatan climax yang memuaskan.
h. Melakukan baca ulang, kemudian mengedit dan revisi.

J. Tips dan Trik Membuat Cerpen yang Menarik

Genre cerita pendek terbaik adalah yang menarik, memiliki pesan yang kuat dan membekas
di hati pembaca. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk membuat cerpen yang menarik
diantaranya sebagai berikut:

a. Ciptakan dan identifikasi ide cerpen


b. Fokus pada pengembangan karakter dan tentukan konflik dan tujuan utamanya
c. Pikat pembaca dengan sesuatu yang luar biasa
d. Gunakan dialog yang dapat menghidupkan cerita
e. Pilih judul yang menarik
f. Sering berlatih menulis adalah kunci cerpen yang sukses
K. Contoh Cerpen dan Unsur Kebahasaannya

Liburan Sekolahku
Usai pembagian rapot di sekolah, akhirnya aku bisa menikmati liburan panjang. Meskipun aku
tidak mendapat rangking atas, tapi aku tetap mendapat nilai yang lumayan baik. Aku tetap
bahagia karena membayangkan keluargaku mengajak aku pergi liburan.
Ayah dan ibuku mengajakku pergi liburan ke suatu tempat wisata yang menyenangkan. Aku
sangat tidak sabar untuk pergi menikmati liburan. Bahkan aku bingung untuk memilih pakaian
mana yang akan kupakai. “Kali aku pakai baju yang mana ya?” Tanyaku dalam hati. “Ah yang
biru sangat bagus, tapi yang merah juga sangat cocok!”

Aku pun pergi menemui ayah dan ibu yang sedang asyik menonton TV. Lalu aku berbincang
dengan mereka, “Ayah, Ibu, bagaimana kalau kita pergi liburan ke pantai? Aku sangat ingin
pergi ke sana”. Ayah dan ibu tiba-tiba hanya saling pandang, lalu ayah berkata “Nak, liburan kali
ini kamu di rumah saja ya sama Ibu, karena Ayah harus ada pekerjaan di luar kota.” Aku sangat
kecewa dengan pernyataan ayah tapi aku harus menerima keputusannya.

Hari-hari telah berlalu dan aku hanya menikmati libur sekolahku di rumah saja. Meskipun aku
sebenarnya juga ingin pergi ke luar rumah bersama teman-teman. Tapi ibu melarangku pergi ke
luar, dan hanya menyuruhku membantu melakukan pekerjaan rumah seperti bersih-bersih rumah.
Kalaupun aku keluar hanya saat ke pasar dan itu pun juga ditemani oleh ibu.

Namun aku tetap melakukan pekerjaan yang produktif seperti belajar untuk menyambut ujian
nasional yang akan berlangsung beberapa bulan lagi. Sebenarnya aku juga merasa suntuk berada
di rumah terus. Terkadang aku ingin menolak permintaan ibu saat menyuruhku, tapi aku cuma
bisa terima dan melakukannya.

Pada suatu sora ibu mengetuk pintu kamarku dan bilang kepadaku “kamu segera mandi ya, Ibu
tunggu di luar.” Aku menjawabnya “loh kita mau kemana Bu?” Lalu ibu menjawab “Ibu mau
mengajak kamu jalan-jalan ke taman kota, ya sekalian masa kau di rumah terus.” Sontak aku
merasa senang “yang benar Bu, oke kalau begitu aku mandi dulu.”

Setelah itu aku pergi ke taman kota bersama Ibu. Meskipun hanya jalan-jalan sore di sekitar
taman, aku sudah merasa senang banget. Mungkin ini karena aku terlalu lama berdiam diri di
rumah dan baru kali ini menikmati jalan-jalan. Yang pasti aku sangat senang karena ibu
mengajak aku jalan-jalan sore.
Unsur Intrinsik Yang Ada pada Cerpen Diatas:

1. Cerpen di atas memiliki tema liburan.


2. Alur pada cerpen yaitu alur maju.
3. Cerpen di atas memiliki latar tempat di rumah dan taman kota. Latar waktu menunjukan
sore hari.
4. Tokoh yang diceritakan adalah Aku, Ibu dan Ayah.
5. Setiap tokoh memiliki watak atau karakter yang berbeda dan saling mendukung. Karakter
tokoh Aku adalah pendiam, berbakti pada orang tua, sedangkan tokoh Ibu memiliki karakter
sabar, telaten, peduli dan tidak tegaan. Karakter tokoh Ayah adalah sabar, penyayang dan
pekerja keras serta bertanggung jawab kepada keluarga.
6. Sudut pandang yang digunakan adalah orang pertama
7. Pada cerpen diatas memiliki amanat berupa pesan moral dimana melatih anak supaya tidak
selalu berlibur saat memasuki musim liburan. Selain itu juga mengajarkan sikap mandiri
kepada anak agar memanfaatkan liburan dengan produktif.
Sumber

https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-cerpen-struktur-fungsi-ciri-unsur-dan-contoh-
cerpen/

https://berita.99.co/contoh-cerpen-singkat/

Anda mungkin juga menyukai