Anda di halaman 1dari 13

PORTOFOLIO

BAHASA INDONESIA

Disusun Oleh:
Khairunnisa Nurul Amalia
XII IPS 3

SMAN 3 PURWAKARTA
Jl.Letkol Abdul Kadir No.15 Negeri Kaler Kec. Purwakarta Kabupaten
Purwakarta Jawa Barat 41115
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya bisa menyelesaikan portofolio tentang "Cerpen dan Novel".

Tidak lupa juga saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut memberikan
kontribusi dalam penyusunan portofolio ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat
dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, saya menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan maupun
tata bahasa penyampaian dalam portofolio ini. Oleh karena itu, saya dengan rendah hati menerima saran dan
kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki portofolio ini.

saya berharap semoga portofolio yang saya susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.

Purwakarta, 23 januari 2024


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Cerpen termasuk salah satu jenis karangan narasi, narasi merupakan karangan berupa rangkaian
peristiwa yang terjadi dalam satu kesatuan waktu. Selain cerpen, karangan yang tergolong kedalam jenis
narasi adalah novel, roman, dan semua karya prosa imajinatif.

Karangan jenis ini bermaksud menyajikan peristiwa atau mengisahkan apa yang telah terjadi dan
bagaimana suatu peristiwa terjadi. Selain berdasarkan fakta, kejadiannya boleh berupa sesuatu yang
dikhayalkan oleh penulis dan dihidupkan dalam alam fantasi yang sama sekali jauh dari realita kehidupan.

Pada umumnya, para remaja menyukai cerita petualangan yang menegangkan, kisah futuristik
(imajinasi kejadian dimasa depan), cerita misteri yang merangsang daya imajinasi dan juga cerita detektif
remja yang mengajak berpikir memecahkan teka-teki suatu peristiwa.

Saat ini, perkembangan novel remaja Indonesia semakin semarak. Perkembangan penerbitan buku
memunculkan banyak nama-nama baru yang berusia remaja (masih bersekolah di SMP atau SMU). Sekarang
ini, novel remaja Indonesia dapat ditemukan dengan mudah ditemukan di toko-toko buku. Namun tidak
semua novel itu dapat menjadi bacaan yang baik bagi para remaja.

Oleh karena maraknya penerbitan novel remaja saat ini, banyak novel remaja yang tidak
mementingkan isi. Jadi sebaiknya, bacalah novel remaja Indonesia yang dapat menghibur dan mendidik.
Dengan demikian, setelah membaca, kita dapat mendapatkan pelajaeran berharga yang dapat kamu terapkan
dalam kehidupan sehari-hari.

1.2 Rumusan masalah

Dari pembahasan yang dimunculkan, setidaknya terdapat dua masalah pokok dalam makalah ini, diantaranya
adalah

1. Apa yang dimaksud dengan Cerpen?

2. Apa saja ciri-ciri Cerpen?

3. Apa saja langkah membuat Cerpen?

4. Apa yang dimaksud dengan Novel?

5. Apa saja unsur-unsur Novel?

6. Apa saja jenis-jenis Novel?

7. Apa saja ciri-ciri pokok Novel ?

8. Apa perbedaan dan persaaman Cerpen dan Novel?


BAB II
PEMBAHASAN

A. Cerpen.

1.1 pengertian

Cerita pendek atau biasa disingkat cerpen adalah salah satu jenis prosa yang isi ceritanya bukan
kejadian nyata atau fiksi yang menceritakan tentang suatu perristiwa yang dialami oleh tokoh utama. Cerpen
cenderung singkat, padat, dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi lain yang lebih
panjang, seperti novel

1.2 Struktur Cerpen

1. Abstrak
2.
Abstrak merupakan pemaparan gambaran awal dari cerita yang dikisahkan. Pada cerpen abstrak biasanya
digunakan sebagai pelengkap cerita.

2. Orientasi

Pada orientasi cerpen biasanya menjelaskan tentang latar cerita seperti waktu, suasana, tempat/lokasi
yang digunakan dalam penggambaran cerita cerpen.

3.Komplikasi

Komplikasi menjelaskan tentang struktur yang berkaitan dengan pemaparan awal suatu masalah
yang dihadapi oleh tokoh. Watak dari tokoh juga dijelaskan pada bagian ini. Selain itu pada komplikasi juga
menjelaskan urutan kejadian yang berhubungan dengan sebab akibat.

4. Evaluasi

Pada bagian evaluasi ini terjadi konflik masalah yang semakin memuncak. Konflik mulai menuju
bagian klimaks dan mendapatkan penyelesaian atas masalah yang terjadi.

5. Resolusi

Resolusi merupakan bagian akhir permasalahan yang terjadi pada cerpen. Pada bagian ini terdapat
penjelasan dari pengarang mengenai solusi permasalahan yang dialami tokoh.

6. Koda

Koda merupakan nilai atau pesan moral yang terdapat pada sebuah cerpen yang disampaikan oleh
penulis kepada para pembaca.
1.3 Ciri-ciri Cerpen

1. Ceritanya fiktif.
2. Berfokus pada satu aspek cerita.
3. Mengungkapkan masalah yang terbatas pada hal-hal yang penting saja.
4. Peristiwa disajikan dengan cermat dan jelas.
5. Penokohannya istimewa.
6. Tidak menggambarkan kisah semua tokoh.
7. Jumlah katanya pendek atau singkat
8. Habis sekali duduk.

1.4 Unsur-Unsur Cerpen

1. Unsur intristik

Unsur intrinsik adalah unsur pembangun dari dalam cerpen. Berikut penjelasan komponen-
komponen unsur intrinsik

a. Tema

Tema bisa disebut ide utama dalam membuat cerita, karena tema adalah penentu latar belakang dari
cerita tersebut.

b. Tokoh atau Penokohan

Tokoh-tokoh tersebut memiliki peran yang sangat penting untuk memperkuat alur cerpen dan
membuat cerita menjadi lebih menarik. Proses dalam menciptakan karakter atau citra sebuah tokoh
dalam cerpen disebut penokohan, yang biasa dikenal sebagai tokoh yang antagonis, protagonist,
tritagonis, dan tokoh figuran.

c. Latar

Latar terbagi menjadi tiga yakni waktu, tempat, dan suasana.

d. Alur Cerita

Alur cerita yaitu pola pengembangan suatu cerita yang terbentuk oleh hubungannya sebab, sifatnya
konologis. Contoh luar dalam cerpen antara lain alur maju, mundur, campuran.

e. Sudut pandang

Sudut pandang adalah posisi pengarangnya dalam menciptakan atau menyampaikan alur cerita.
Sudut pandang terdiri tiga, yakni sudut pandang orang pertama, kedua, dan ketiga.
f. Gaya Bahasa

Dialog, naskah atau percakapa dalam cerita memiliki style atau baya bahasa yang berbeda-beda,
Tergantung dari tema atau kategori cerpen yang ditulis.

g. Amanat

Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembacanya.

2. Unsur entristik

Unsur ekstrinsik adalah unsur dari luar yang juga mampu mendukung dan mempengaruhi sebuah
cerita pendek, melalui nili-nilai yang ingin disampaikan oleh penulis.

a. Latar belakang masyarakat

Dalam cerita pendek, latar belakang masyarakat dapat menjadi penentu nilai ekstrinsiknya. Adapun
beberapa hal yang bisa masuk dalam latar belakang masyarakat antara lain ideologi negara, kondisi
politik, kondisi sosial, kondisi ekonomi.

b. latar belakang pengarang

Latar belakang pengarang adalah faktor-faktor dari diri pengarang yang memengaruhi atau mewarnai
isi cerpen. Latar belakang pengarang bisa berisi riwayat hidup pengarang, keilmuan, kondisi psikologis,
pengaruh atau aliran sastra yang dianut, dan sebagainya.

c. Nilai-nilai

Nilai adalah nilai yang merupakan unsur ekstrinsik. Nilai tersebut meliputi nilai moral, nilai agama, nilai
sosial, dan nilai budaya.

1.5 Kaidah Kebahasaan

Cerpen memiliki cirri-ciri kebahasaan yang dapat dilihat melalui pemilihan gaya bahasa dan diksi
yang digunakan. Pada cerpen umumnya penulis menggunakan pendeskripsian fisik tokoh secara kuat. Hal ini
akan membantu menggambarkan suasana yang tepat dan sesuai dengan ceritanya.

Pada cerpen juga menggunakan frasa adverbial atau kat keterangan yang membantu menunjukkan
latar tempat atau seperti di pagi hari, sore hari atau di sebuah tempat pada peristiwa kejadian. Selain itu juga
harus menerapkan penggunan kalimat langsung dan tak langsung atau berupa dialog.

Cerpen juga identik dengan penggunaan kata-kata kiasan atau konotatif untuk menambah kesan
keestetikan sehingga akan menambah nilai kepuasan para pembaca.
1.6 Contoh cerpen
B . Novel

2.1 Pengertian

Novel adalah salah satu genre karya satra yang berbentuk prosa. Kisah di dalam novel merupakan
hasil karya imajinasi yang membahas tentang permasalahan kehidupan seseorang atau berbagai tokoh.

2.2 struktur novel

1. Abstrak
Abstrak adalah ringkasan isi cerita yang terdapat di bagian awal novel. Abstrak bersifat opsional,
artinya boleh dicantumkan atau tidak.

2. Orientasi
Orientasi adalah bagian yang menjelaskan waktu, suasana,atau tokoh-tokoh yang ada dalam novel.

3. Komplikasi
Komplikasi adalah bagian dalam novel yang menandakan urutan sebab akibat terjadinya peristiwa.
Komplikasi merupakan awal mula munculnya konflik.

4. Evaluasi
Evaluasi adalah klimaks atau puncak novel..

5. Resolusi
Resolusi adalah solusi atau cara menyelesaikan konflik. Resolusi juga bisa disebut ending, karena
penulis menceritakan bagaimana tokoh di dalam novel tersebut berakhir.

6. Koda
Layaknya abstrak, tak semua novel memiliki koda. Kode adalah penutup cerita yang memuat nilai-
nilai moral.

2.3 Ciri-ciri novel

1. Umumnya, terdiri atas 100 halaman atau lebih


2. Temanya dan alur cerita bersifat kompleks
3. Berbentuk narasi
4. Alurnya berkembang.
5. Mempunyai banyak tokoh
6. Mempunyai banyak latar
7. Ada perubahan nasib tokoh
2.4 Unsur-Unsur Novel

A. Intrinsik

1. Tema
Tema adalah pokok atau ide cerita yang dikembangkan menjadi sebuah novel.

2. Tokoh
Tokoh adalah orang-orang yang mengisi peran dalam novel.

3. Latar
Latar adalah penggambaran situasi yang meliputi waktu, tempat, dan suasana yang terkandung dalam novel.

4. Alur dan Plot


Alur adalah proses berjalannya cerita. Sedangkan plot adalah serangkaian peristiwa yang memiliki hubungan
sebab akibat.

5. Sudut Pandang
Sudut pandang adalah cara penulis menyampaikan tindakan dan situasi dalam cerita.

6. Amanat
A manah adalah pesan moral yang terkandung dalam novel.

7. Gaya Bahasa
Gaya bahasa adalah penggunaan bahasa dalam karangan.

B. Ekstrinsik

A. Nilai-Nilai Kehidupan

1. Nilai moral

2. Nilai sosial

3. Nilai budaya

4. Nilai estetika

B. Latar Belakang Pengarang

1. Riwayat hidup pengarang

2. Kondisi psikolog pengarang

3. Aliran sastra yang dimiliki pengarang

C. Latar Belakang Masyarakat

1. Kondisi politik

2. Ideologi negara

3. Kondisi sosial

4. Kondisi perekonomian masyarakat


2.5 kaidah Kebahasaan Novel

Kaidah kebahasaan adalah aturan kebahasaan atau cirri tertentu yang melekat pada karya sastra.

1. Ungkapan

Ungkapan adalah gabungan kata yang maknanya sudah menyatu dan tidak ditafsirkan dengan makna
unsur pembentuknya. Contohnya ungkapan ‘meja hijau’ yang berarti pengadilan. Ungkapan ini bukan berarti
meja berwarna hijau.

2. Majas

Majas adalah kekayaan bahasa dengan memakai ragam tertentu untuk memperoleh efek baik secara
lisan maupun tertulis. Ada empat jenis majas yaitu:

1. Majas Perbandingan

2. Majas Sindiran

3. Majas Penegasan

4. Majas Pertentangan

3. Peribahasa

Peribahasa adalah kelompok kata atau kalimat yang berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat,
prinsip hidup, atau aturan tingkah laku. Contoh peribahasa seperti ‘karena nail setitik, rusak susu sebelanga’
artinya satu kesalahan bisa membuat semuanya kacau.

2.6 Perbedaan Cerpen dan Novel

1. Dalam cerpen, tokohnya hanya sedikit sementara dalam novel banyak.

2. Alur dalam lebih singkat, padat, jelas. Sementara dalam novel alurnya lebih kompleks atau panjang dan rumit.

3. Dalam cerpen watak yang ditonjolkan hanya pemeran utama. Sementara dalam novel wataknya sangat beragam dan
porsi penyajian lebih seimbang.

4. Perbedaan cerpen dan novel adalah pada jumlah kata yang disajikan. Apabila cerpen lebih pendek, tentu saja
dalam novel lebih banyak dan panjang. Rata-rata untuk jumlah kata dalam cerpen maksimal sekitar 10.000 kata. Kata-
kata dalam novel dapat mencapai 35.000 kata.

5. Latar cerpen lebih sempit, sementara latar novel lebih banyak dengan jangkauan geografis tak terduga dari
penulisnya.

6. Tema cerpen lebih sederhana dan mudah ditebak, sementara novel kompleks.
2.7 Contoh Novel

BAB III

PENUTUPAN

1.3 Kesimpulan

Berdasarkan uraian pembahasan di atas maka penulis menyimpulkan bahwa cerpen merupakan jenis karya
sastra modern yang dihasilkan dan berkembang dalam kehidupan masyarakat modern. Cerpen (cerita
pendek) ialah karangan pendek yang berbentuk naratif. Cerpen mengisahkan sepenggal kehidupan manusia,
yang penuhpertikaian, mengharukan atau menyenangkan, dan mengandung kesan yang tidak mudah
dilupakan.
Selain itu cerpenmemiliki unsur intrinsik dan juga unsur ekstrinsik. Berdasarkan pembahasan-pembahasan
yang telah penulis uraikan pada bab-bab sebelumnya, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
Novel merupakan karya prosa fiksi yang ditulis secara naratif (dalam bentuk cerita) yang memiliki unsur
instrinsik dan unsur ekstrinsik yang dapat mendukung sebuah novel. Unsur instrinsik itu meliputi tema,
tokoh, alur, setting, sudut pandang, dan amanat. Sedangkan unsur ekstrinsiknya meliputi biografi pengarang,
sosial budaya pengarang, politik dan ekonomi

Membaca sebuah novel pada hakikatnya merupakan kegiatan apresiasi sastra secara langsung. Maksudnya
adalah kegiatan memahami novel dengan sungguh-sungguh sehingga tumbuh pengertian, penghargaan, serta
kepekaan kritis yang baik terhadap novel yang dibaca. Dengan begitu, pembaca tidak hanya mengetahui
jalan ceritanya saja, tetapi juga unsur-unsur yang mendukungnya

Anda mungkin juga menyukai