Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MAKALAH

"KARYA ILMIAH CERPEN"

Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas

mata pelajaran bahasa Indonesia

Disusun oleh:

Nama:Joan Ananda

Kelas: XI Tkj 3

Absen: 11

SMK NU 1 ISLAMIYAH KRAMAT

KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberi
hidayah dan inayah-Nya pada kami, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini. Sholawat dan salam tak lupa penulis panjatkan kepada nabi
Muhammad SAW.

Makalah dengan judul cerpen ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas
mata pelajaran bahasa indonesia, selain itu juga dibuatnya makalah ini agar
dapat menambah pengetahuan dan wawasan penulis dalam belajar hususnya
mata pelajaran bahasa indonesia. Serta tak lupa pula kami kami ucapkan
terima kasih pada Guru mata pelajaran yang selalu memotivasi penulis supaya
terlaksananya tugas makalah ini. Semoga dapat bermanfaat bagi pembaca dan
penulis.

Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak


kekurangan maka dari itu kritik dan saran kami harapkan demi kemajuan
penulis

Penyusun

Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................................i

KATA PENGANTAR..............................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.

A. LATAR BELAKANG MASALAH............................................................................

B. RUMUSAN MASALAH..........................................................................................

C. TUJUAN PENULISAN...........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.

A. pengertian cerpen………………………………………………………………………........

B. unsur intrinsik cerpen…………………………………………………………………......

C. unsur ekstinsik cerpen…………….………………………………………………….......

D. ciri-ciri cerpen ……………………………..……………………………………………….......

E. struktur cerpen…………………………………………………………………………….......
BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN.......................................................................................................

B. SARAN..................................................................................................................

C. DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menulis adalah suatu kegiatan menuangkan ide atau pemikiran yang berbentuk pesan ke dalam
media tulis. Cerpen menurut KBBI adalah karangan pendek yang berbentuk prosa. Dalam
cerpen diceritakan sepenggal kehidupan tokoh yang penuh pertikaian, peristiwa yang
mengharukan, atau menyenangkan dan mengandung pesan yang tak mudah dilupakan.

Kisah yang diungkapkan dalam cerpen bisa bertolak pada realitas atau rekaan yang dibungkus
oleh imajinasi, atau juga kisah imajinasi yang dihubungkan dengan realitas. Dengan itu dapat
dipahami oleh pembaca dan pembaca pun memperoleh hiburan batin atau pengalaman batin
dalam menikmati nilai sastra yang terdapat di dalamnya. Sedangkan suatu cerita dapat
diperoleh melalui sesuatu yang dipikirkan, yang disaksikan, atau yang dialami oleh pengarang
sendiri dan kemudian direka-reka menjadi suatu karya yang bernilai. Cerpen juga merupakan
karya sastra. Dalam hal ini akan dikaji oleh penulis mengenai menulis teknis atau praktis cerpen.

Sebagai generasi masa depan, kita sebagai generasi muda haruslah giat melakukan kegiatan
menulis. Supaya kegiatan menulis tidak hilang dimakan zaman yang semakin modern ini yang
penuh dengan ilmu-ilmu baru, yang bisa mengecoh anak-anak bangsa terhadap masa depan
bangsanya. Selain dari itu kita juga ikut mengembangkan dan melestarikan budaya menulis agar
tetap ada dan bisa menuangkan segala ide dan pemikiran dalam sebuah media tulis.

B. Rumusan Masalah

a. Apa pengertian cerpen ?

b. Apa saja unsur intrinsik dan ekstinsik yang ada pada cerpen ?

c. Apa saja ciri-ciri yang ada pada cerpen ?

d. Apa saja struktur cerpen ?

C. TUJUAN PENULISAN

1. Untuk mengetahui pengertian cerpen.

2. Untuk mengetahui unsur intrinsik dan ekstinsik yang ada pada cerpen
3. Untuk mengetahui ciri-ciri yang ada pada cerpen.

4. Untuk mengetahui struktur cerpen.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Cerpen
Cerita pendek atau cerita pendek yang sering disingkat sebagai prosa fiksi naratif.
Cerita pendek cenderung padat dan ke titik lain karya fiksi lagi, seperti novel
(dalam pengertian modern) dan novel. Karena pendek, cerita pendek
mengandalkan teknik sastra seperti sukses karakter, plot, tema, bahasa dan
wawasan yang lebih besar dari fiksi lagi.

Cerita bisa dalam berbagai jenis. Cerita pendek berasal dari anekdot, sebuah
situasi yang digambarkan singkat yang dengan cepat tiba di tempat tujuan,
dengan tradisi paralel cerita lisan. Dengan munculnya novel yang realistis, cerita
pendek berkembang sebagai sebuah miniatur, dengan contoh-contoh dalam
cerita-cerita karya ETA Hoffmann dan Anton Chekhov.

Pengertian Cerita Pendek Menurut Para Ahli

a. Sumardjo

Fiksi cerita pendek atau tidak benar-benar terjadi, tetapi bisa terjadi kapan saja
dan di mana saja di mana cerita ini relatif singkat.

b. Menurut KBBI

Cerita pendek berasal dari dua kata yang berarti pidato yang adalah kisah tentang
bagaimana dan cerita pendek berarti pendek (tidak lebih dari 10.000 kata) yang
memberikan kesan dominan dan berkonsentrasi hanya pada satu tokoh saja
dalam cerita. Menurut dia tidak ada cerita pendek hingga 100 halaman.

a. Nugroho Notosusanto dalam Tarigan

Cerpen adalah kisah cerita pendek mulai dari 5000 kata-kata atau memperkirakan
17 pp kuarto spasi ganda dan berpusat pada dirinya sendiri.

b. Hendy

Cerita pendek adalah sebuah cerita pendek yang berisi narasi tungal.

c. Aoh. K.H

Cerpen yang merupakan salah satu cerita pendek yang ditulis oleh fiksi atau
fantasi disebut naratif prosa pendek.

d. J.S. Badudu

Cerita pendek adalah cerita yang mengarah dan terfokus pada satu acara.

B. Unsur Intrinsik Cerpen


Upaya memahami karya sastra dapat dilakukan dengan menganalisis unsur-unsur
dalam (intrinsik). Unsur-unsur dalam sebuah karya sastra memiliki keterkaitan
satu dengan lainnya.

Berikut ini unsur-unsur intrinsik yang ada dalam karya sastra.

1. Tema

Dapat kita peroleh setelah kita membaca secara menyeluruh (close


reading) isi cerita. Tema yang diangkat biasanya sesuai dengan amanat atau pesan
yang hendak disampaikan oleh pengarangya. Tema menyangkut ide cerita. Tema
menyangkut keseluruhan isi cerita yang tersirat dalam cerpen.

Tema dalam cerpen dapat mengangkat masalah persahabatan, cinta kasih,


permusuhan, dan lain-lain. Hal yang pokok adalah tema berhubungan dengan
sikap dan pengamatan pengarang terhadap kehidupan. Pengarang menyatakan
idenya dalam unsur keseluruhan cerita.

2. Jalan cerita dan alur

Alur tersembunyi dibalik jalan cerita. Alur merupakan bagian rangkaian perjalanan
cerita yang tidak tampak. Jalan cerita dikuatkan dengan hadirnya alur.
Sehubungan dengan naik turunnya jalan cerita karena adanya sebab akibat, dapat
dikatakan pula alur dan jalan cerita dapat lahir karena adanya konflik. Konflik
tidak harus berisikan pertentangan antar orang per orang. Konflik dapat hadir
dalam diri sang tokoh dengan dirinya maupun dengan lingkungan disekitarnya.

Hal yang menggerakan kejadian cerita adalah plot. Suatu kejadian baru dapat
disebut cerita kalau di dalamnya ada perkembangan kejadian. Dan suatu kejadian
berkembang kalau ada yang menyebabkan terjadinya perkembangan konflik.

Adapun kehadiran konflik harus ada sebabnya. Secara sederhana, konflik lahir dari
mulai pengenalan hingga penyelesaiaan konflik. Untuk lebih jelasnya, urutan
tingkatan konflik adalah sebagai berikut..

3. Tokoh dan Perwatakan

Cara tokoh dalam manghadapi masalah maupun kejadian tentunya berbeda-beda.


Hal ini disebabkan perbedaan latar belakang (pengalaman hidup) mereka. Dengan
menggambarkan secara khusus bagaimna suasana hati tokoh, kita lebih banyak
diberi tahu latar belakang kepribadiannya . penulis yang berhasil menghidupkan
watak tokoh-tokoh ceritanya berate berhasil pula dalam menghidupkan tokoh.

Dalam perwatakan tokoh dapat diamati dari hal-hal berikut :

a. Apa yang diperbuat oleh para tokoh;

b. Melalui ucapan-ucapan tokoh;

c. Melalui penggambaran tokoh;

d. Melalui pikiran-pikirannya;
e. Melalui penerangan langsung.

4. Latar (setting)

Latar (setting) merupakan salah satu bagian cerpen yang dianggap penting
sebagai penggerak cerita. Setting mempengaruhi unsur lain, semisal tema atau
penokohan. Setting tidak hanya menyangkut lokasi di mana para pelaku cerita
terlibat dalam sebuah kejadian.

Adapun penggolongan setting dapat dikelompokan dalam setting tempat, setting


waktu, dan setting sosial.

5. Sudut pandang (Point of View)

Point of view berhubungan dengan siapakah yang memceritakan kisah dalam


cerpen? Cara yang dipilih oleh pengarang akan menentukan sekali gaya dan corak
cerita. Hal ini dikarenakan watak dan pribadi si pencerita…akan banyak
menentukan cerita yang dituturkan pada pembaca.

Adapun sudut pandang pengarang terdiri dari empat macam, yaitu sebagai
berikut.

a.Objective point of view

Dalam teknik ini pengarang hanya menceritakan apa yang terjadi, seperti anda
melihat film dalam televisi. Para tokoh hadir dengan karakter masing-masing.
Pengarang sama sekali tidak mau masuk ke dalam pikiran para pelaku.

b.Omniscient poin of view

Dalam teknik ini, pengarang bertindak sebagai pencipta segalanya. Ia tahu


segalanya. Ia biasa menciptakan apa saja yang ia perlukan untuk melengkapi
ceritanya sehingga mencapai efek yang diinginkannya.

c. Point of view (orang pertama)

Teknik ini lebih populer dikenal di Indonesia. Tekni ini dikenal pula dengan teknik
susut pandang “aku”. Hal ini sama halnya seperti seseorang mengajak berbicara
pada orang lain.
d. Point of view (orang ketiga)

Teknik ini biasa digunakan dalam penuturan pengalaman seseorang sebagai pihak
ketiga. Jadi, pengarang hanya “menitipkan” pemikirannya dalam tokoh orang
ketiga. Orang ketiga (“dia”) dapat juga menggunakan nama orang.

6. Gaya

Gaya menyangku cara khas pengarang dalam mengungkapkan ekspresi


berceritanya dalam cerpen yang ia tulis. Gaya tersebut menyangkut bagaimna
seorang pengarang memilih tema, persoalan, dan menceritakannya dalam sebuah
cerpen.

7. Amanat

Amanat adalah bagian akhir yang merupakan pesan dari cerita yang dibaca.
Dalam hal ini, pengarang “menitipkan” nilai-nilai kehidupan yang dapat diambil
dari cerpen yang dibaca. Amanat menyangkut bagaimana sang pembaca
memahami dan meresapi cerpen yang i abaca. Setiap pembaca akan merasakan
nilai-nilai yang berada dari cerpen yang dibacanya.

Hal lain yang termasuk unsur sastra adalah unsur ekstrinsik. Unsur ini berada
diluar karya sastra itu sendiri. Misalnya nama, penerbit, tempet lahir pengarang,
harga buku, hingga keadaan disekitar saat karya sastra tersebut ditulis. (Adi abdul
somad et.al 65 : 2009)sederhana, tidak mendalam serta singkat.

C. Unsur Ekstrinsik Cerpen


Unsur ekstrinsik cerpen merupakan sebuah unsur yang membentuk cerpen dari
luar, berbeda dengan unsur intrinsik cerpen yang membentuk cerpen dari dalam.
Unsur ekstrinsik cerpen tidak terlepas dari keadaan masyarakat saat dimana
cerpen tersebut dibuat oleh pengarang. Unsur ini sangat memiliki banyak sekali
pengaruh terhadap penyajian amanat ataupun latar belakang dari cerpen
tersebut. Berikut unsur ekstrinsik cerpen.

1.Latar Belakang Masyarakat


Latar belakang masyarakat yaitu suatu pengaruh dari kondisi latar belakang
masyarakat terhadap terbentuknya sebuah jalan cerita. Pemahaman tersebut
dapat berupa pengkajian Ideologi negara, kondisi politik, sosial masyarakat,
sampai dengan kondisi ekonomi pada masyarakat itu sendiri.

2. Latar Belakang Pengarang

Latar belakang pengarang dapat meliputi pemahaman pengarang terhadap


sejarah hidup serta sejarah hasil karangan yang telah dibuat sebelumnya.

1. Biografi

Biografi biasanya berisikan tentang riwayat hidup pengarang cerita tersebut yang
ditulis secara keseluruhan.

2. Kondisi Psikologis

Kondisi psikologis berisi tentang pemahaman kondisi mood ketika pengarang


menulis kisah cerita tersebut.

3. Aliran Sastra

Aliran sastra seorang pengarang pastinya akan mengikuti suatu aliran sastra
tertentu. Hal tersebut sangatlah berpengaruh terhadap gaya penulisan yang
dipakai oleh pengarang dalam menciptakan sebuah kisah dalam cerpen tersebut.

4. Ciri-Ciri Cerpen
1. Jalan ceritanya lebih pendek dari novel

2. Sebuah cerpen memiliki umlah kata yang tidak lebih dari 10.000 (10 ribu)
kata

3. Biasanya isi cerita cerpen berasal dari kehidupan sehari-hari

4. Tidak menggambarkan semua kisah para tokohnya, hal ini karena dalam
cerpen yang digambarkan hanyalah inti sarinya saja.
5. Tokoh dalam cerpen digambarkan mengalami masalah atau suatu konflik
hingga pada tahap penyelesainnya.

6. Pemakaian kata yang sederhana serta ekonomis dan mudah dikenal


pembaca.

7. Kesan yang ditinggalkan dari cerpen tersebut sangat mendalam sehingga


pembaca dapat ikut merasakan kisah dari cerita tersebut.

8. Biasanya hanya 1 kejadian saja yang diceritakan.

9. Memiliki alur cerita tunggal dan lurus.

10. Penokohan pada cerpen sangatlah sederhana, tidak mendalam serta


singkat.

5. Struktur Cerpen
1. Abstrak

Abstrak merupakan ringkasan atau inti dari cerita pendek yang akan
dikembangkan menjadi sebuah rangkaian-rangkaian peristiwa atau bisa juga
sebagai gambaran awal dalam cerita. Abstrak bersifat opsional atau dalam artian
bahwa setiap cerpen boleh tidak terdapat struktur abstrak tersebut.

2. Orientasi

Orientasi berkaitan dengan waktu, suasana, dan tempat yang berkaitan dengan
jalan cerita dari cerpen tersebut.

3. Komplikasi

Komplikasi berisi urutan kejadian-kejadian yang dihubungkan secara sebab dan


akibat. Pada komplikasi, biasanya mendapatkan karakter ataupun watak dari
berbagai tokoh cerita pendek tersebut, hal ini karena pada bagian komplikasi
kerumitan mulai bermunculan.

4. Evaluasi
Evaluasi yaitu struktur konflik yang terjadi dan mengarah pada klimaks serta
sudah mulai mendapatkan penyelesaiannya dari konflik yang terjadi tersebut.

5. Resolusi

Pada bagian resolusi, pengarang mulai mengungkapkan solusi yang dialami tokoh.

6. Koda

Pada bagian koda, terdapat nilai ataupun pelajaran yang dapat diambil dari cerita
pendek tersebut oleh pembacanya.

BAB III
SIMPULAN DAN SARAN

1. Simpulan
Dengan ini saya menyimpulkan bahwa cerpen adalah cerita pendek yang dibaca
hanya dalam sekali duduk dan cerpen memilki banyak unsure yang
membangunnya seperti tokok, latar, peristiwa, konflik dan masih banyak lagi yang
sudah dijabarkan di dalam pembahasan di atas.

Setelah kita belajar cerpen yang dapat diambil keuntungannya adalah kita bisa
mengetahui tentang apa itu cerpen cerpen dapat diambil dari nilai-nilai
kehidupan dalam peran masing-masing tokoh. Nilai-nilai kehidupan tersebut
dapat dijadikan teladan bagi pembacanya. Langkah untuk menulis cerpen yaitu
menentuka tema, alur, tokoh, sudut pandang, latar, amanat. Cerpen mengisahkan
sepenggal kehidupan manusia yang penuh pertikaian, mengharukan /
menyenangkan dan mengundang pesan yang tidak mudah dilupakan.

2. Saran
Pada saat Anda menulis cerpen sebaiknya Anda menyajikan beberapa unsur
penting cerpen yang sesuai dengan daya kreasi Anda. Unsur-unsur penting itu
meliputi: tema, plot/alur, tokoh, latar/setting,amanat dan sudut pandang. Jadi,
Anda harus mengembangkan tema, menyajikan rangkaian peristiwa, tokoh, latar,
amanat dan sudut pandang dengan menarik.

.DAFTAR PUSTAKA

Somad A.A. et.al. 2009. Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia. Bandung: pusat
perbukuan departemen pendidikan nasional.

Djuharmie, et.al. 2005. Bahasa Indonesia. Bandung: CV regina.

Warsanto Sahid I, et.al. 2004. Kaji Latih Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta:
bumi aksara.

Anda mungkin juga menyukai