CERPEN
Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Terstruktur dalam Mata Kuliah
Bahasa Indonesia
Disusun Oleh:
Dira Noti Farera
Dosen Pembimbing:
RIA AGUSTINA, M.Pd
1
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirahim
Alhamdulillah, Puji beserta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga kami
mampu menyelesaikan Kliping ini yang Alhamdulillah tepat pada waktunya.
Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini berisikan tentang penjelasan ”Tema”
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini .
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir .
Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita . Amin .
2i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar belakang ................................................................................ 1
B. Rumus masalah............................................................................... 1
C. Tujuan masalah............................................................................... 2
2 ii
BAB I
PENDAHULUAN
.
A. Latar Belakang Masalah
Cerpen menurut KBBI adalah karangan pendek yang berbentuk prosa.
Dalam cerpen diceritakan sepenggal kehidupan tokoh yang penuh pertikaian,
peristiwa yang mengharukan, atau menyenangkan dan mengandung pesan
yang tak mudah dilupakan.
Kisah yang diungkapkan dalam cerpen bisa bertolak pada realita atau
rekaan yang dibungkus oleh imajinasi, atau juga kisah imajinasi yang
dihubungkan dengan realita. Dengan itu dapat dipahami oleh pembaca dan
pembacapun memperoleh hiburan batin atau pengalaman batin dalam
menikmati nilai sastra yang terdapat di dalamnya. Sedangkan suatu cerita
dapat diperoleh melalui sesuatu yang dipikirkan, yang disaksikan, atau yang
dialami oleh pengarang sendiri dan kemudian direka-reka menjadi suatu
karya yang bernilai.
Supaya kegiatan menulis tidak hilang dimakan zaman yang semakin
modern ini yang penuh dengan ilmu-ilmu baru, yang bisa mengecoh anak-
anak bangsa terhadap masa depan bangsanya. Selain dari itu kita juga ikut
mengembangkan dan melestarikan budaya menulis agar tetap ada dan bisa
menuangkan segala ide dan pemikiran dalam sebuah media tulis. Dalam hal
ini akan di kaji oleh penulis mengenai tentang cerpen
B. Rumusan Masalah
Dalam hal ini penulis merumuskan masalah adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan cerpen?
2. Apa ciri-ciri cerpen?
3. Unsur-unsur yang ada dalam cerpen?
4. Apa manfaat menulis cerpen?
5. Cara atau langkah-langkah menulis cerpen?
1
C. Tujuan Masalah
Adapun manfaat dalam penulisan makalah ini ialah:
1. Mengetahui pengertian cerpen
2. Mengetahui ciri-ciri cerpen
3. Mengetahui Unsur-unsur yang ada dalam cerpen
4. Mengetahui manfaat menulis cerpen
5. Mengetahui Cara atau langkah-langkah menulis cerpen
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Cerpen
Cerpen ialah suatu karangan prosa yang berisi cerita sebuah peristiwa
kehidupan manusia pelaku/tokoh dalam cerita tersebut. Dalam karangan
tersebut dapat pula peristiwa lain tetapi peristiwa tersebut tidak
dikembangkan sehingga kehadirannya hanya sekedar sebagai pendukung
peristiwa pokok agar cerita tampak wajar. Ini berarti cerita hanya
dikonsentrasikan pada satu peristiwa yang menjadi pokok cerita.1
Dari pendapat di atas, penulis dapat memberi ulasan mengenai
pendapatnya tersebut, bahwa cerpen adalah karangan prosa yang berisi
sebuah cerita kehidupan manusia, dan manusia itulah yang menjadi pelaku
atau tokohnya. Dalam cerpen, terdapat satu peristiwa saja. Namun biasanya
ada peristiwa lain yang akan menjadi pendukung dari peristiwa pokoknya,
sehingga peristiwa-peristiwa lain tersebut tidak dikembangkan atau
diceritakan secara mendalam. Jadi, hanya satu peristiwa yang penjadi pokok
suatu cerita.
Dari pengertian cerpen menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia di
atas, penulis dapar mengulas pengertian tersebut yaitu, cerpen merupakan
tuturan yang memaparkan bagaimana terjadinya suatu peristiwa, yang
memiliki kurang dari sepuluh ribu kata dan memberikan sebuah kesan
tunggal di dalamnya yang memusat dalam satu orang tokoh saja.2
B. Ciri-ciri Cerpen
Ciri-ciri cerpen ialah sebagai berikut:
1. Pada umumnya cerita itu pendek
2. Yang ditampilkan dalam cerpen hanya hal-hal yang penting benar dan
berarti
1
Djuri, O. Setawan. Panduan Membuat Karya Tulis. Bandung: Yrama Widya. Adul, J. S.
1985. Bahasa Indonesia Baku. Jakarta: PT Gramedia. 2005), hlm 21
2
Ibid, hlm 45
3
3. Isinya singkat lagi padat
4. Menggambarkan tokoh cerita menghadapi suatu pertikaian (konflik) dan
untuk menyelesaikannya
5. Sanggup meninggalkan suatu kesan dalam hati pembaca3
Dari ciri-ciri yang sebutkan di atas, penulis dapat mengulas
pendapatnya mengenai ciri-ciri cerpen bahwa cerpen pada umumnya
memiliki cerita yang pendek yaitu cerita yang tidak bertele-tele atau cerita
yang terlalu banyak penjabaran yang tidak penting untuk dituliskan.
3
Adul, J. S. Bahasa Indonesia Baku. (Jakarta: PT Gramedia 1985.) hlm 123
4
b. Latar/setting
Latar atau setting adalah tempat dan waktu serta keadaan yang
menimbulkan suatu peristiwa dalam sebuah cerita. Sebuah cerita itu
harus jelas di mana berlangsungnya dan kapan peristiwa itu terjadi.
Guna untuk memperjelas jalan cerita.
1) Latar Tempat.
Latar tempat merujuk pada lokasi terjadinya peristiwa. Unsur
tempat yang dipergunakan mungkin berupa tempat-tempat dengan
nama tertentu.
2) Latar Waktu
Latar waktu berhubungan dengan "kapan" terjadinya peristiwa-
peristiwa yang diceritakan.
3) Latar suasana
Latar suasana adalah salah satu unsur intrinsik yang berkaitan
dengan keadaan psikologis yang timbul dengan sendirinya
bersamaan dengan jalan cerita. Suatu cerita menjadi menarik
karena berlangsung dalam suasana tertentu.
Dari pernyataan di atas, penulis dapat mengulas, bahwa latar
atau setting meupakan tempat dan waktu serta keadaan yang ada
dalam sebuah cerita. Dengan adanya latar atau setting akan
mempermudah pembaca memahami cerita tersebut.
c. Alut atau plot
Alpur atau plot adalah susunan peristiwa-peristiwa yang telah
membentuk sebuah cerita. Alur cerita sangatlah penting bagi sebuah
cerpen dan merupakan sebuah kerangka karangan. Secara sederhana
plot terdiri atas tiga tahap yaitu thap perkenalan, tahap pertikaian dan
tahap penyelesaian.
d. Sudut pandang
Sudut pandang terdiri dari dua macam yaitu:
1) Sudut pandang orang pertama yaitu pengarang memakai istilah aku
dan saya dalam bercerita.
5
2) Sudut pandang orag ketiga, yaitu pengarang biasanya
menggunakan istilah dia atau memakai nama orang. Dalam hal ini
pengarang seolah-olah menjadi dalang dalam ceritanya.
Dari kedua sudut pandang di atas, dapat diulas bahwa sudut
pandang yang dipakai dalam membuat karangan cerpen atau karya
fiksi itu memakai sudut pandang orang pertama, yang biasanya tampak
seperti pengarang menjadikan pembaca sebagai tokoh yang ada di
dalam ceritanya, dan sudut pandang orang ketiga, dan pada sudut
pandang tersebut tampak pula pengarang sedang menceritakan
seseorang kepada pembaca.
e. Penokohan dan karakteristik
Penokohan ialah para pelaku yang terlibat di dalam cerita.
Penokohan berhasil jika tokoh-tokoh yang diketengahkan jelas dan
tidak menyulitkan pembaca untuk mengingat karena terlalu banyak
yang ditonjolkan. Selain jelas penokohan juga harus menarik bagi
pembaca.4
Dari pengertian penokohan yang paparkan oleh Djuharie di atas,
penulis dapat mengulas, bahwa penokohan ialah semua pelaku yang
ada di dalam cerita. Dalam pembentukan tokoh, haruslah jelas dan
tidak menyulitkan pembaca dalam memahami ceritanya. Maksudnya,
dalam pemaparan tokoh haruslah jelas, tokoh utama akan sering
dibicarakan atau dipaparkan bagaimana kehidupan dan pertikaian yang
di alaminya. Namun, jika tokoh lain hanya disebut atau diceritakan
hanya sekilas, tidak terus-terusan seperti tokoh utama, yang
dibicarakan dari awal cerita hingga berakhirnya cerita.
f. Gaya bahasa
Gaya bahasa menciptakan suatu nada atau suasana persuasif serta
merumuskan dialog yang mampu memperlihatkan hubungan dan
interaksi antara sesama tokoh. Gaya bahasa yang cermat dapat
4
Ibid, hlm 56.
6
menciptakan suasana yang berterus terang atau satiris, simpatik,
menjengkelkan atau emosional. Bahasa dapat menciptakan suasana
yang tepat bagi adegan seram, adegan cinta, adegan peperangan dan
lain-lain. Bahasanya segar, komunikatif, mudah dipahami atau tidak
berbelit-belit.
2. Unsur ekstrinsik cerpen
Unsur ekstrinsik cerpen merupakan unsur yang melatarbelakangi
diluar cerita misalnya yaitu Nilai-nilai ekstrinsik dalam cerita
yaitu (agama, budaya, sosial, moral)
a. Nilai Agama
Nilai agama yaitu nilai-nilai dalam cerita yang berkaitan dengan
aturan/ajaran yang bersumber dari agama tertentu. Sastra pada
umumnya bertalian dengan religiusitas manusia dan humanisme.
Manusia alam dan religiusitas membentuk sistem kehidupan. Dalam
teori klasik, alamlah yang memberikan inspirasi menggerakkan hati dan
tangan manusia dalam penciptaan sesuatu seperti halnya menciptakan
suatu karya yang bisa disebut karya sastra.5
Dari pengertian di atas dapat penulis ulas, bahwa nilai religius itu tidak
pernah terlepas dari manusia dan masyarakat yang membentuk seuatu
kehidupan. Juga yang berisi inspirasi menggerakkan hati dan tangan
manusia utnuk menciptakan sesuatu jalan yang lebih baik.
b. Nilai Moral
Nilai moral yaitu nilai-nilai dalam cerita yang berkaitan dengan
akhlak/perangai atau etika. Nilai moral dalam cerita bisa jadi nilai
moral yang baik, bisa pula nilai moral yang buruk/jelek.
Wujud moral dalam karya fiksi dapat berupa hal-hal berikut:
1) hubungan manusia dengan dirinya sendiri;
2) hubungan manusia dengan manusia lain dalam lingkup sosial.
3) hubungan manusia dengan lingkungan alam sekitarnya;
5
Nafiah, A. Hadi. Anda Ingin Jadi Pengarang. (Surabaya: Usaha Nasional. 1981), hlm 55
7
4) hubungan manusia dengan Tuhannya.
Pesan moral yang sampai kepada pembaca dapat ditafsirkan
berbeda- beda oleh pembaca. Hal ini berhubungan dengan cara
pembaca mengapresiasi isi cerita. Pesan moral tersebut dapat berupa
cinta kasih, persahabatan, kesetiakawanan sosial, sampai rasa takjub
kepada Tuhan. Untuk melatih Anda mengenal unsur moral dalam cerita
fiksi,
3. Nilai Budaya
Nilai budaya adalah nilai-nilai yang berkenaan dengan
kebiasaan/tradisi/adat-istiadat yang berlaku pada suatu daerah. Dari
pengertian di atas, penulis dapat mengulas bahwa nilai budaya itu
merupakan nilai kebiasaan, tradisi atau adat istiadat yang ada dalam suatu
masyarakat.
4. Nilai Sosial
Nilai sosial yaitu nilai-nilai yang berkenaan dengan tata pergaulan
antara individu dalam masyarakat. Latar belakang kehidupan pengarang
dan situasi sosial ketika cerita itu diciptakan.
Dari pengertian di atas, penulis dapat mengulas bahwa nilai sosial
adalah nilai-nilai yang berhubungan dalam kehidupan bermasyarakat atau
sebuah latar belakang pengarang ketika cerita itu diciptakan.
8
kemampuan dalam berkarya, menumbuhkan kebernian untuk mengeluarkan
ekspresi dirinya, dan juga dapat mendorong kemauan seseorang utnuk
melakuan penulisan.
6
Tarigan, Djago. Membina Keterampilan Menulis Paragraf. Bandung: Angasa. 1981), hlm
78
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Cerpen atau Cerita Pendek sering sekali kita temukan diberbagai
media massa bahkan dipelajaran sekolah, bener nggak sobat terpopuler?
Walaupun sudah sering sekali mendengar kata Cerpen atau Cerita Pendek
namun ternyata masih banyak juga yang belum terlalu memahami apa itu
Pengertian Cerpen dan apa saja ciri-ciri cerpen. Oleh karena itu, kali ini ayo
kita sama-sama membahas tentang Pengertian Cerpen dan ciri-ciri cerpen
serta tidak lupa Unsur Intrinsik Cerpen dan Unsur Ekstrinsik Cerpen.
Cerita pendek atau sering disingkat sebagai cerpen adalah salah satu
bentuk prosa naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan langsung pada
tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi yang lebih panjang, seperti novel.
Karena singkatnya, cerita-cerita pendek yang sukses mengandalkan teknik-
teknik sastra, seperti tokoh, plot, tema, bahasa dan insightsecara lebih luas
dibandingkan dengan fiksi yang lebih panjang. Sedangkan Menurut
Sumardjo dan Saini Cerpen atau cerita pendek adalah cerita atau parasi fiktif
yang dibuat relatif singkat atau pendek.
B. Saran
Sebaiknya kita sebagai manusia saling memaafkan dan memperbaiki
kesalahan, Karena itu dalam menyampaikan informasi yang sifatnya sebuah
koreksi, sebaiknya kita menyampaikannya dengan cara yang baik, ramah dan lembut
10
DAFTAR PUSTAKA
11