Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat
tersusun sampai selesai.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan
dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya. Untuk itu saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

i
Daftar Isi

Kata Pengantar........................................................................................................................ i

Daftar Isi................................................................................................................................... ii

BAB 1 Pendahuluan

1.1. Latar Belakang............................................................................................................ 1

1.2. Rumusan Masalah...................................................................................................... 2

1.3. Tujuan.......................................................................................................................... 2

BAB 2 Pembahasan

2.1. Novel............................................................................................................................ 3

2.2. Artikel............................................................................................................................

2.3. Kritik.............................................................................................................................

2.4. Essai............................................................................................................................

BAB 3 Penutup

3.1. Kesimpulan................................................................................................................
BAB 1

PPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Novel adalah salah satu bentuk karya sastra yang berbentuk prosa yang mempunyai unsur-unsur
intrinsik dan ekstrinsik yang keduanya saling berhubungan karena berpengaruh dalam kehadiran sebuah
karya sastra. Seperti halnya karya sastra lainnya, novel juga dibentuk oleh berbagai unsur, diantaranya
penokohan, plot/alur, latar/setting, sudut pandang dan tema. Semua unsur tersebut dianggap penting
dalam membangun sebuah karya yang utuh.

Artikel adalah karya tulis lengkap, misalnya laporan berita atau esai dalam majalah, surat kabar, dan
sebagainya. Artikel dapat diartikan sebagai sebuah karya tulis yang berisi gagasan, opini, die, atau
informasi yang dipublikasikan melalui beberapa media.

Kata kritik berasal dari bahasa Yunani yakni "Clitikos" yang memiliki arti ciri pembeda. Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kritik memiliki definisi kecaman atau tanggapan yang disertai uraian dan
pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya, pendapat, dan sebagainya.

Esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah sepintas lalu dari sudut pandang pribadi
penulisnya. Secara umum, esai adalah sebuah tulisan prosais yang menyajikan gagasan subjektif-
personal tentang suatu masalah berdasarkan sudut pandang pribadi penulisnya.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa itu Novel?

2. Apa yang dimaksud dengan Artikel?

3. Apa yang dimaksud dengan Kritik?

4. Apa itu Essai?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui apa itu Novel

2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Artikel

3. Untuk mengetagui apa yang dimaksud dengan Kritik

4. Untuk mengetahui apa itu Essai

BAB 2

PEMBAHASAN
2.1. Novel

A. Pengertian Novel

Novel adalah salah satu bentuk karya sastra yang berbentuk prosa yang mempunyai unsur-unsur
intrinsik dan ekstrinsik yang keduanya saling berhubungan karena berpengaruh dalam kehadiran sebuah
karya sastra. Seperti halnya karya sastra lainnya, novel juga dibentuk oleh berbagai unsur, diantaranya
penokohan, plot/alur, latar/setting, sudut pandang dan tema. Semua unsur tersebut dianggap penting
dalam membangun sebuah karya yang utuh.

B. Ciri-ciri Novel

1. Umumnya Terdiri dari 100 Halaman atau Lebih.

2. Jumlah kata di dalam novel lebih banyak dibanding cerita pendek.

3. Tema dan Alur Cerita Bersifat Kompleks.

4. Berbentuk Narasi.

5. Alur Berkembang.

6. Mempunyai Banyak Tokoh.

7. Mempunyai Banyak Latar.

8. Ada Perubahan Nasib Tokoh.

C. Unsur Novel

Unsur Intrinsik Novel

1. Tema

Tema adalah ide pokok dari sebuah cerita.

2. Tokoh dan Penokohan

Tokoh adalah para pelaku yang ada dalam cerita. ...

3. Latar

Latar adalah keterangan mengenai tempat, waktu, dan suasana yang ada dalam cerita.
4. Alur dan Plot

Alur adalah proses berjalannya cerita.

5. Sudut Pandang.

6. Amanah.

7. Gaya Bahasa.

D. Struktur Novel

1. Abstrak

Abstrak adalah ringkasan isi cerita yang terdapat di bagian awal novel. Abstrak bersifat opsional, artinya
boleh dicantumkan atau tidak. Abstrak berfungsi untuk menjelaskan permulaan cerita atau situasi yang
dialami oleh tokoh utama.

2. Orientasi

Orientasi adalah bagian yang menjelaskan waktu, suasana, atau tokoh-tokoh yang ada dalam novel. Di
sini, biasanya penulis mendeskripsikan keseharian atau aktivitas yang dijalani tokoh utama.

3. Komplikasi

Komplikasi adalah bagian dalam novel yang menandakan urutan sebab akibat terjadinya peristiwa.
Komplikasi merupakan awal mula munculnya konflik dalam cerita.

4. Evaluasi

Evaluasi adalah klimaks atau puncak konflik pada novel. Pembaca bisa merasakan ketegangan yang
dialami para tokoh di bagian ini.

5. Resolusi

Resolusi adalah solusi atau cara penyelesaian konflik. Resolusi juga bisa disebut sebagai ending, karena
penulis menceritakan bagaimana tokoh di dalam novel tersebut berakhir. Resolusi tak harus berakhir
bahagia, ada pula yang berakhir tragis, atau bahkan menggantung. Semua berdasarkan kemauan si
penulis.

6. Koda
Layaknya abstrak, tak semua novel memiliki koda. Koda adalah penutup cerita yang memuat nilai-nilai
moral. Jika penulis tak mencantumkan koda, maka pembaca sendiri yang menebak pesan apa yang
terkandung dalam novel itu.

E. Jenis-jenis Novel

1.Novel Romantis.

2.Novel Horor.

3.Novel Misteri.

4.Novel Komedi.

5.Novel Inspiratif.

6.Novel Sejarah.

7.Novel Petualangan.

F. Kebahasaan Novel

1. Ungkapan

Ungkapan adalah gabungan kata yang maknanya sudah menyatu dan tidak ditafsirkan dengan makna
unsur pembentuknya.

Contohnya, ungkapan 'meja hijau' yang berarti pengadilan. Ungkapan ini bukan berarti meja berwarna
hijau ya.

2. Majas

Majas adalah bagian dari gaya bahasa. Majas adalah kekayaan bahasa dengan memakai ragam tertentu
untuk memperoleh efek baik secara lisan maupun tertulis. Ada 4 jenis majas yang perlu kamu ketahui:

a. Majas Perbandingan

Majas perbandingan adalah majas yang membandingkan atau menyandingkan antara satu objek dengan
objek lainnya. Majas yang termasuk perbandingan yaitu alegori, metafora, metonimia, litotes, hiperbola,
pars pro toto, totem pro parte, dan eufimisme.

b. Majas Sindiran
Majas sindiran adalah majas yang bertujuan untuk menyatakan sesuatu dengan maksud menyindir.
Majas yang termasuk sindiran yaitu ironi, sarkasme, dan sinisme.

c. Majas Penegasan

Majas penegasan adalah majas untuk menyatakan suatu hal dengan tegas. Majas yang termasuk
penegasan yaitu pleonasme, repetisi, dan aliterasi.

d. Majas Pertentangan

Majas pertentangan adalah majas yang mengumpamakan benda mati seolah-olah memiliki sifat
layaknya manusia.

3. Peribahasa

Peribahasa adalah kelompok kata atau kalimat yang berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip
hidup, atau aturan tingkah laku. Dalam sebuah novel, peribahasa sifatnya opsional, boleh dicantumkan
atau tidak.

2.2. Artikel

A. Pengertian Artikel

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), artikel adalah karya tulis lengkap, misalnya laporan
berita atau esai dalam majalah, surat kabar, dan sebagainya. Artikel dapat diartikan sebagai sebuah
karya tulis yang berisi gagasan, opini, die, atau informasi yang dipublikasikan melalui beberapa media.

B. Ciri-ciri Artikel

- Tulisan artikel dibuat dengan singkat, padat, jelas, dan pembahasannya lengkap serta tuntas.

- Sumbernya berasal dari fakta atau gagasan yang dapat dipertanggungjawabkan.

- Bersifat aktual sesuai dengan data-data yang dipahami oleh penulis.

- Menggunakan bahasa yang formal, lugas, serta efektif.

- Ditulis dengan sistematis.

C. Unsur Artikel

1. Judul
Judul adalah kepala tulisan yang mencerminkan isi artikel secara keseluruhan. Judul artikel ilmiah tidak
boleh panjang-panjang, maksimal 14 kata untuk artikel bahasa Indonesia dan 12 kata untuk bahasa
inggris.

2. Penulis

Merupakan pihak yang membuat atau menulis karya ilmiah.

3. Abstrak

Merupakan ringkasan dari karya tulis ilmiah. Abstrak biasanya dalam 2 bahasa yaitu bahasa indonesia
dan bahasa inggris. Didalamnya terdapat ringkasan latar belakang, metode penelitian yang digunakan,
hasil penelitian dan kesimpulannya. Umumnya abstrak memiliki batasan tertentu, dan hanya boleh
dalam 1 lembar saja.

4. Pendahuluan

Berisi tentang latar belakang, tujuan dan manfaat penulisan karya ilmiah.

5. Kajian Teori

Berisi tentang teori dasar yang mendasari penulisan karya ilmiah.

6. Metode Penelitian

Berisi tentang penjelasan metode penelitian yang digunakan, termasuk jumlah responden dan
analisisnya.

7. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Unsur yang ketujuh adalah hasil penelitian dan pembasahan. Dari apa yang diteliti dituangkan dalam
bab ini dan dibahas secara mendetail sesuai dengan prosedurnya.

8. Penutup

Penutup karya ilmiah terdiri dari kesimpulan, kritik dan saran.

9. Daftar Pustaka

Bagian terakhir berisi data publikasi yang dipakai penulis dalam menyusun artikelnya.

D. Struktur Artikel

- Judul (head)
- Pendahuluan (intro) semacam lead dalam berita atau feature.

- Penghubung intro dengan isi tulisan, berupa identifikasi masalah.

- Isi tulisan atau uraian (body) biasanya terdiri ada beberapa sub judul.

- Penutup (ending) biasanya berupa kesimpulan, ajakan berbuat sesuatu, atau pertanyaan tanpa
jawaban.

E. Jenis-Jenis Artikel

1. Narasi

Artikel narasi adalah jenis artikel yang isinya menceritakan tentang rangkaian peristiwa secara
sistematis. Di dalam narasi terdapat tokoh, konflik, dan juga penyelesaian. Contoh dari artikel narasi
adalah autobiografi, biografi, dan kisah pengalaman.

2. Deskripsi

Artikel deskripsi adalah jenis artikel berupa tulisan yang menggambarkan suatu hal kepada pembaca.
Dalam hal ini, seolah-olah pembaca bisa merasakan, melihat, dan mendengar isi dari deskripsi tersebut.

3. Eksposisi

Artikel eksposisi adalah jenis artikel yang isinya menjelaskan atau memberikan informasi tentang suatu
topik yang tujuannya menambah wawasan pembacanya. Artikel eksposisi umumnya dilengkapi dengan
gambar, grafik, dan informasi pendukung lainnya.

4. Persuasi

Artikel persuasi adalah artikel yang isinya bertujuan untuk mempengaruhi pembaca sehingga bersedia
untuk melakukan sesuatu yang disarankan penulis dalam tulisannya. Artikel ini biasa digunakan dalam
gerakan kampanye, contohnya kampanye mengenai bahaya narkoba.

5. Argumentasi

Artikel argumentasi merupakan suatu karangan yang dibuat untuk membuktikan kebenaran mengenai
suatu pendapat dengan menyajikan fakta atau data sebagai alasan. Di dalam artikel ini, biasanya
terdapat unsur opini dan data yang mendukung opini.

F. Kebahasaan Artikel
1. Menggunakan kata-kata denotatif, yakni kata yang bermakna sebenarnya. Kata itu tidak bermakna hal
lain ataupun dilebihkan maknanya seperti kata konotatif. Namun, sebagian artikel juga akan
menggunakan kata konotatif untuk memperindah dan mempopulerkan tulisannya.

2. Menggunakan kata-kata istilah atau kata teknis yang berkenaan dengan topik pembahasan.
Contohnya, jika topik yang dibawakan mengenai kesehatan maka istilah teknis yang digunakan, adalah:
virus, bakteri, pola makan, suhu tubuh, dan sebagainya.

3. Banyak menggunakan konjungsi yang menunjukkan hubungan argumentasi atau kausalitas. Contoh:
sebab, karena, jika, dengan demikian, oleh karena itu, akibatnya.

4. Menggunakan konjungsi yang menyatakan hubungan keterangan waktu atau kronologis, contoh:
sebelum itu, kemudian, pada akhirnya.

5. Dalam artikel pola perbandingan, banyak memuat konjungsi yang menyatakan


perbandingan/pertentangan, contoh: sebaliknya, berbeda halnya, namun.

6. Menggunakan kata-kata kerja mental (mental verba), seperti: diharapkan, memperkirakan,


memprihatinkan, menduga, menyimpulkan, berpendapat, berasumsi, dan mengagumkan.

7. Banyak menggunakan kata-kata perujukan, seperti: menurut pendapat, berdasarkan data, merujuk
pada pendapat.

8. Menggunakan kata-kata persuasif, seperti: sebaiknya, hendaklah, sebaiknya, harus, perlu, selain itu.

2.3. Kritik
A. Pengertian Kritik

Kata kritik berasal dari bahasa Yunani yakni "Clitikos" yang memiliki arti ciri pembeda. Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kritik memiliki definisi kecaman atau tanggapan yang disertai uraian dan
pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya, pendapat, dan sebagainya.

B. Ciri-ciri Kritik

1. Bertujuan untuk menanggapi atau mengomentari karya orang lain.

2. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan dari suatu karya.

3. Memberikan saran yang bersifat membangun.

4. Menjadi jembatan atas pemahaman pembaca.

C. Unsur Kritik

a) memiliki sifat objektif,

b) menilai kelebihan dan kekurangan karya,

c) menyampaikan isi karya secara singkat (sinopsis), dan

d) membahas karya sastra menggunakan kajian teori.

D. Struktur Kritik

1. Pernyataan pendapat,

2. Argumentasi, dan

3. penegasan ulang atau reiterasi.

E. Jenis-jenis Kritik

1. Kritik Jurnalistik

Sesuai dengan namanya, kritik tipe ini disajikan kepada pembaca koran dan majalah. Sudah diketahui
bersama, pembaca koran atau majalah adalah masyarakat yang heterogen, mulai pelajar, mahasiswa,
pedagang, pegawai negeri, pengusaha, pejabat pemerintah, hingga rakyat jelata.

10

2. Kritik Pedagogik
Kritik pedagogik dimaksudkan untuk meningkatkan kematangan estetik dan artistik para pelajar. Bagi
mahasiswa Jurusan Pendidikan Seni Rupa yang nantinya diharapkan menjadi guru seni rupa ditingkat
Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama, atau Sekolah Menengah Umum, kritik pedagogik ini
sangat penting digunakan untuk memberikan dorongan dan bimbingan kepada anak muridnya.

3. Kritik Ilmiah

Kritik ilmiah berbeda dengan kritik jurnalsistik dan pedagogic seperti yang telah diuraikan di atas, karena
sepenuhnya bersifat keilmuan. Pada kritik ilmiah, karya-karya yang dikritik atau dibahas memerlukan
data-data yang akurat, kemudian dideskripsikan secara tepat, dianalisa secara cermat menggunakan
landasan teori yang dibutuhkan, diinteprestasikan dan penilaian karya secara bertanggung jawab sesuai
kaidah-kaidah sebuah penulisan karya ilmiah.

4. Kritik Populer

Seperti namanya, kritik popular harus bersifat popular, dan dapat dikerjakan oleh orang awam yang
tidak pernah belajar atau mengambil spesialisasi dalam bidang seni. Hasil sebuah kritik popular
mempunyai tingkat kedalaman yang berbeda-beda, sesuai dengan latar belakang sosial budaya, tingkat
pendidikan, pengalaman, dan kepekaannya dalam menanggapi sebuah karya seni.

F. Kebahasaan Kritik

1. Menggunakan pernyataan persuasif,

2. Ungkapan yang mengomentari,

3. Istilah teknis,

4. Kata kerja mental, pernyataan berupa fakta yang sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia.

2.4. Essai

A. Pengertian Esai

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesi (KBBI), esai adalah karangan prosa yang membahas suatu
masalah sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. Secara umum, esai adalah sebuah tulisan
prosais yang menyajikan gagasan subjektif-personal tentang suatu masalah berdasarkan sudut pandang
pribadi penulisnya.

11

B. Ciri-ciri Esai

1. Tulisan dalam bentuk prosa (paparan) yang diwujudkan dalam sejumlah paragraf, bukan puisi dan
bukan prosa fiktif.
2. Tulisan yang tidak terlalu panjang atau relatif singkat yang dapat dibaca dalam waktu singkat, tetapi
padat dan membahas atau mengkaji sesuatu yang sedang hangat dibincangkan, menarik, atau penting
untuk dibahas dan ditulis.

3. Tulisan personal yang subjektif tentang sesuatu masalah aktual, menarik, dan penting dengan
kekuatan analisis, interpretasi, dan refleksi.

4. Tulisan yang bersifat formal dan informal dengan membawa ciri personal, nada pribadi, dan gaya khas
sesuai dengan karakter penulisnya yang berbeda dengan penulis lain.

5. Tulisan yang berisi pendapat, pandangan, pikiran, sikap, pendirian penulis tentang suatu hal untuk
diperbincangkan dengan fakta, ketajaman gagasan, dan kekuatan argumentasi.

6. Tulisan yang memiliki tiga struktur umum, yaitu pendahuluan/pengantar, isi, dan
penutup/kesimpulan.

C. Unsur Esai

1. Pendahuluan, yang berisi latar belakang atau perkenalan terhadap masalah yang akan dibahas. Ingat,
tidak perlu menuliskan secara eksplisit bagian pendahuluan (contoh: A. Pendahuluan atau I.
Pendahuluan) sebisa mungkin hindari penggunaan bullet atau numbering.

Pendahuluan atau Abstraksi berfungsi untuk memberi gambaran tentang isi esai kepada pembaca.
Ceritakan pada pembaca argumen Anda dan yakin bahwa itu adalah jawaban yang tepat. Buatlah
abstraksi singkat dan padat, tapi jangan lupa menampilkan semua ide/gagasan di dalamnya. Abstraksi
biasanya berisi definisi, etimologi, latar belakang, dll.

2. Isi/gagasan/pembahasan, yang berisi gagasan dan opini penulis yang disertai argumentasi yang kuat
dan ditambah dengan wawasan dan kreativitas berfikir. Hal ini akan menguatkan esai yang kita tulis. Jika
perlu, berikan solusi atau pemecahan masalah yang sedang ditanggapi.

Sangat penting untuk menyusun struktur isi sebaik mungkin. Jika pertanyaan yang ada terdiri dari
beberapa bagian, perlu dibuat susunan isi yang berkaitan dengan setiap bagian dari pertanyaan
tersebut.

12

3. Kesimpulan, yang berisi ringkasan yang mencakup keseluruhan isi esai, juga merupakan penutup esai.
Dalam membuat kesimpulan, hindari penggunaan kalimat yang sama dengan bagian-bagian
sebelumnya. Jadi, untuk menyusun tiga poin di atas, perlu tahapan-tahapan yang harus kita jalani dulu
sehingga Esai yang kita tulis berbobot.
D. Struktur Esai

1. Pendahuluan

Sama dengan tujuan pendahuluan pada tulisan ilmiah, dalam pendahuluan cara membuat essay, penulis
dapat memberikan sedikit pendapatnya mengenai tema yang akan di bahas.

Secara singkat, pengantar atau gambaran agar dapat memahami topik yang akan di bawakan suatu
essay ada pada pendahuluan.

Adanya pendahuluan membuat pembaca lebih mudah untuk memahami isi essay yang akan di
sampaikan. Maka pendahuluan juga dapat di katakan sebagai awalan essay.

2. Pembahasan / Isi

Pembahasan atau isi merupakan bagian yang menjelaskan mengenai tema atau topik essay secara detail
dan terperinci. Penulis akan menjabarkan pendapat secara berturut-turut dengan ide yang disusun
dalam kerangka.

Pada bagian ini akan dibahas dan dijelaskan secara lebih rinci dan mendetail mengenai topik atau tema
yang telah dipilih sebelumnya.

Dasar-dasar dari penyusun argumentasi juga dijelaskan di bagian isi. Misalnya saja teori atau pendapat
para ahli yang dikombinasikan dengan data serta fakta yang ada di lapangan. Pembaca akan
mempercayai opini penulis yang disampaikan dalam essay melalui teori, data, dan fakta yang dituliskan.

3. Penutup atau Kesimpulan

Menjadi bagian akhir dalam sebuah essay, penutup atau kesimpulan ini menjadi poin berupa kalimat
yang merangkum hal-hal penting yang sudah diulas pada bab pendahuluan dan pembahasan.

Pada bagian ini seharusnya penulis dapat menuliskan dengan singkat, padat, dan tidak melebar ke topik
lainnya.

Di bagian ini juga penulis juga dapat memberikan saran di beberapa essay untuk penulis pihak etika
guna menyikapi permasalahan yang dibahas pada bagian penutup.

13

E. Jenis-jenis Esai

1. Esai deskriptif. Esai jenis ini dapat menuliskan subjek atau segala objek yang dapat menarik perhatian
pengarang. Ia mendeskripskan sebuah rumah, tempat rekreasi, sekolah, atau yang lainnya.
2. Esai tajuk. Esai jenis ini dapat dilihat dalam surat kabar dan majalah. Esai ini memepunyai suatu fungsi
khusus, yaitu menggambarkan pandangan dan sikap surat kabar/majalah tersebut terhadap suatu topik
dan isyu dalam masarakat. Dengan isai tajuk, surat kabar tersebut membentuk opini pembeca.

3. Esai cukilan watak. Esai jenis ini membeberkan beberapa segi dari kehidupan individual seseorang
kepada para pembaca.

4. Esai pribadi. Esai pribadi hampir sama dengan cukilan watak. Akan tetapi esai jenis ini menulis diri
sendiri, penulis akan mengatakan saya, saya adalah saya.

5. Esai reflektif. Esai reflektif ditulis secara formal dengan nada serius. Penulis menggunakan dengan
dalam, sungguh-sungguh, bebrapa topik yang penting berhubungan dengan hidup, misalnya kematian,
politik, pendidikan, dan hakekat manusiawi. Esai ini dijunjukan kepada para cendekiawan.

6. Esai Kritik. Dalam esai kritik, penulis memusatkan diri pada uraian tentang seni, misalnya, lukisan,
tarian, pahat, patung, teater, kesusteraan. Esai jenis ini berguna membangkitkan kesadara pembaca
tentang pikiran dan perasaan penulis tentang karya seni.

F. Kebahasaan Esai

1. Kata Baku

Kata-kata yang digunakan dalam esai hendaknya menggunakan kata baku yakni sesuai standar atau
kaidah kebahasaan yang dibakukan. Kaidah tersebut meliputi Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
(PUEBI), tata bahasa baku, dan kamus umum bahasa Indonesia.

2. Kalimat Efektif

Kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah penulisan, susunannya jelas dan tidak
bermakna ganda.

14

Ciri-ciri kalimat efektif adalah:

- Memiliki subjek dan predikat.

- Tidak terdapat pengulangan kata.

- Tidak ambigu (bermakna ganda atau tidak jelas).

- Tidak bertele-tele.

Dalam penyusunan esai hendaknya menggunakan kalimat efektif dengan syarat sebagai berikut:
1. Kelengkapan. Kalimat harus memiliki unsur subjek dan predikat. Adapun unsur kalimat yang lengkap
mencakup subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan.

2. Kelogisan. Kalimat yang disusun harus masuk akal dan dapat dicerna logika tanpa menimbulkan
kesulitan untuk memahaminya.

3. Kesepadanan. Predikat-predikat yang digunakan dalam kalimat harus sepadan. Misalnya, jika predikat
pertama menggunakan predikat aktif maka predikat kedua juga harus menggunakan predikat aktif, tidak
boleh berlawanan.

4. Kesatuan. Gagasan yang disusun dalam esai tidak boleh bertumpuk dalam satu kalimat karena dapat
mengaburkan kejelasan informasi yang diungkapkan.

5. Kehematan. Esai ditulis menggunakan kata-kata yang hemat hendaknya menghilangkan bagian yang
tidak diperlukan, menjauhkan penggunaan kata depan “dari”, “dengan”, dan daripada. Hindari
pemakaian kata yang tidak perlu dan penggunaan hipernim dan hiponim secara bersama-sama.

6. Logis. Terdapat kohesi dan koherensi antara struktur pembentuk esai, memperhatikan Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), tepat struktur fungsinya, sistematis, dan tidak ada pemborosan
kata.

3. Makna Lugas

Makna lugas atau denotatif adalah makna yang sesuai dengan konsep asalnya dalam hal ini disebut juga
makna asal atau makna sebenarnya seperti yang tertuang dalam kamus.

15

BAB 3

PENUTUPAN

Novel adalah salah satu bentuk karya sastra yang berbentuk prosa yang mempunyai unsur-unsur
intrinsik dan ekstrinsik yang keduanya saling berhubungan karena berpengaruh dalam kehadiran sebuah
karya sastra. Seperti halnya karya sastra lainnya, novel juga dibentuk oleh berbagai unsur, diantaranya
penokohan, plot/alur, latar/setting, sudut pandang dan tema. Semua unsur tersebut dianggap penting
dalam membangun sebuah karya yang utuh.
Artikel adalah karya tulis lengkap, misalnya laporan berita atau esai dalam majalah, surat kabar, dan
sebagainya. Artikel dapat diartikan sebagai sebuah karya tulis yang berisi gagasan, opini, die, atau
informasi yang dipublikasikan melalui beberapa media.

Kata kritik berasal dari bahasa Yunani yakni "Clitikos" yang memiliki arti ciri pembeda. Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kritik memiliki definisi kecaman atau tanggapan yang disertai uraian dan
pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya, pendapat, dan sebagainya.

Esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah sepintas lalu dari sudut pandang pribadi
penulisnya. Secara umum, esai adalah sebuah tulisan prosais yang menyajikan gagasan subjektif-
personal tentang suatu masalah berdasarkan sudut pandang pribadi penulisnya.

16

Anda mungkin juga menyukai