PKL GELOMBANG 1
MATERI CERPEN
Pengertian Cerpen
Cerpen itu singkatan dari cerita pendek. Nah, cerita pendek atau cerpen adalah salah satu jenis karya
sastra yang berbentuk prosa fiksi. Bedanya sama novel, cerita di dalam cerpen cenderung lebih padat
dan biasanya tidak memiliki banyak tokoh. Yaa.. kalau orang-orang bilang, kita hanya butuh sekali
duduk untuk menyelesaikan satu cerita pendek. Hmm, mungkin bisa dicoba.
Siapa saja bisa membuat cerita pendek. Termasuk kamu yang masih duduk di bangku sekolah.
Kehidupan di sekolah tentunya sangat menarik, dong! Banyak kejadian-kejadian menarik yang bisa
kamu ekspresikan ke dalam sebuah cerita pendek.
Entah itu cerita tentang tingkah lucu temanmu semasa SMK, cerita tentang guru tegas dan guru jenaka
yang selalu membuatmu ingat pada dirinya, atau bahkan cerita-cerita manis yang mungkin, ketika
kamu malu mengekspresikannya, kamu bisa mewakilinya dengan menciptakan tokoh pada sebuah
cerita pendek. Itu menarik banget!
Sebenarnya, nggak banyak kok, yang harus dipelajari dalam membuat sebuah cerpen. Kamu cukup
memahami fungsi, unsur intrinsik, dan unsur ekstrinsik cerpen. Lalu, kamu bisa membuat kerangka
cerita dan mulai menulisnya. Setelah jadi, kamu bisa konsultasikan lagi ke gurumu di sekolah. Kalau
menurut beliau oke, tinggal diterbitin deh, di blog pribadi. Atau bisa juga dikirim ke media-media.
Nah, kalau kamu sudah paham tentang dasar-dasar cerpen, kamu juga perlu membaca banyak
referensi cerita untuk menambah kosakatamu. Untuk membuat cerpen, kamu juga harus memahami
isi dalam sebuah cerita yang dibuat oleh orang lain. Maka dari itu, di sini kita juga akan membahas
tentang analisis cerpen, ya!
Ciri-Ciri Cerpen
1. Terfokus pada 1 tokoh
2. Ceritanya tidak lebih dari 10.000 kata
3. Memiliki puncak masalah
4. Terdapat solusi atau penyelesaian masalah
5. Ceritanya padat dan langsung tertuju pada tujuan
6. Alur yang singkat membuat cerpen tidak memiliki tokoh yang banyak
7. Latar ceritanya terbatas
Fungsi Cerpen
1. Fungsi Rekreatif
Cerpen berfungsi untuk memberikan rasa senang, gembira, dan menghibur bagi seluruh pembacanya.
2. Fungsi Estetis
Cerpen memiliki fungsi untuk memberikan keindahan bagi pembaca karya sastra.
3. Fungsi Moralitas
Cerpen dapat memberikan nilai-nilai moral kepada pembaca, sehingga mendapat pengetahuan tentang
hal-hal yang baik dan hal-hal yang buruk.
4. Fungsi Didaktif
Cerpen dapat mengarahkan dan mendidik para pembaca dengan nilai-nilai kebenaran dan kebaikan di
dalam cerita.
5. Fungsi Relegiusitas
Cerpen mengandung nilai-nilai yang terdapat pada ajaran agama yang bisa dijadikan teladan bagi para
pembacanya.
Struktur Cerpen
Struktur cerpen terdiri 6 bagian, yaitu abstrak, orientasi, rangkaian peristiwa, komplikasi, resolusi, dan
koda. Nah, untuk penjelasan lebih lengkapnya, ada di bawah ini, ya!
1. Abstrak
Abstrak merupakan bagian cerpen yang menggambarkan keseluruhan isi cerita.
2. Orientasi
Orientasi cerpen berisi penentuan peristiwa yang menciptakan gambaran visual dari latar, atmosfer,
dan waktu dari cerita. Di bagian ini, kamu juga akan menemukan pengenalan para tokoh, menata
adegan, dan hubungan antartokoh.
3. Rangkaian Peristiwa
Lalu, pada bagian ini, kisah akan berlanjut melalui serangkaian peristiwa satu ke peristiwa lainnya
yang tidak terduga.
4. Komplikasi
Kemudian, cerita akan bergerak menuju konflik atau puncak masalah, pertentangan, atau kesulitan-
kesulitan bagi para tokohnya yang memengaruhi latar waktu dan karakter.
5. Resolusi
Terakhir, pada bagian ini, akan menceritakan solusi dari masalah atau tantangan yang dicapai. Kamu
juga akan mengetahui bagaimana cara pengarang mengakhiri cerita.
6. Koda
Koda merupakan komentar akhir terhadap keseluruhan isi cerita. Bagian ini juga bisa disebut
simpulan cerpen.
Unsur Resensi
1. Judul merupakan struktur dari resensi yang paling penting dan menentukan apakah resensi dari
suatu karya itu menarik atau tidak hanya dari satu kalimat saja. Banyak kesalahan yang dibuat
peresensi, yakni mereka menulis judul resensi sama dengan judul buku yang diresensi.
2. Data Buku, struktur resensi yang kedua adalah data buku. Terdapat beberapa poin penting yang
harus dipenuhi untuk mencantmkan identitas buku. Poin tersebut meliputi judul buku, nama penulis
buku yang diresensi, tahun terbit buku, lokasi penerbit, ketebalan buku, serta harga buku.
3. Pendahuluan, dalam menulis suatu pendahuluan dalam suatu resensi harus bisa membua
pembaca merasa tertarik. Penulis bisa membahas sesuatu yang sedang trend saat ini kemudian
menghubungkan dengan judul buku yang akan dirensensi.
4. Tubuh dan Pernyataan Resensi, pada bagian tubuh atau pernyataan, inilah poin penting yang
dalam suatu resensi. Di sini peresensi tidak perlu berbasa-basi, kemukakan informasi buku secara
singkat, padat, dan jelas. penulisan sinopsis harus merupakan tulisan asli, bukan ulasan yang ditulis
dari pihak penerbit.
5. Penutup, pada bagian kesimpulan, tuliskan dalam ringkasan karya dengan bahasa yang singkat,
padat, dan jelas. Pada bagian ini, berikan diksi yang sifatnya persuasif agar pembaca tertarik dan
melabuhkan hati untuk membeli karya tersebut.
Jenis Resensi
Terdapat tiga jenis tujuan dari sebuah resensi berdasarkan isinya. Namun, jenis resensi ini tidak baku
dan bisa diterapkan secara bersamaan dalam suatu resensi. Berikut jenis-jenis resensi yang perlu
kamu ketahui.
1. Resensi deskriptif adalah resensi yang membahas secara detail setiap bagian atau babnya.
2. Resensi informatif adalah resensi yang isinya hanya berupa informasi mengenai hal penting dari
keseluruhan isi buku secara umum.
3. Resensi evaluatif, adalah resensi yang menyajikan penilaian presensi tebtang isi buku atau hal-hal
yang berkaitan dengan buku. Informasi tentang buku hanya dijadikan sekilas bahkan hanya dijadikan
sebagai ilustrasi.
4. Resensi informatif – evaluatif, yaitu resensi yang merupakan perpaduan dari dua jenis resensi
tersebut. Resensi ini disamping menyajikkan semacam ringkasan buku dan hal-hal yang penting yang
ada di dalam buku. Resensi ini dinilai paling ideal karena bisa memberikan laporan yang lebih lengkap
dan memadai.
5. Resensi kritis, yaitu resensi yang berbentuk ulasan detail dengan metodologi ilmu pengetahuan
tertentu. Isi dari resensi biasanya kritis dan objektif dalam menilai isi buku.
SOAL URAIAN MATERI RESENSI
1. Apa saja isi dari resensi?
2. Apa saja tujuan dari resensi?
3. Apa saja langkah-langkah membuat resensi?
4. Jelaskan jenis-jenis resensi?
5. Jelaskan unsur-unsur resensi?
Pengertian Puisi
Puisi adalah karangan teks yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyairnya dengan
mengutamakan keindahan kata-kata. Jadi dalam puisi, kita dapat menyampaikan rasa kerinduan,
kegelisahan, atau pengagungan yang kamu ungkapkan dalam bahasa yang indah. Oh iya, ada
beberapa istilah dalam puisi yang perlu kamu ketahui, nih! Di antaranya sebagai berikut:
Ciri-Ciri Puisi
Nah, untuk membedakan puisi dengan jenis-jenis karya sastra lainnya, kamu bisa memperhatikan
dari ciri-ciri puisi berikut ini:
1. Puisi terdiri dari beberapa bait. Umumnya, setiap bait terdiri dari empat baris atau larik.
2. Puisi akan menggunakan diksi atau kata-kata yang bersifat kiasan untuk memperindah bunyi.
Contoh penggunaan kata dalam puisi:
3. Diksi pada puisi harus memperhatikan rima. Rima adalah pengulangan bunyi, baik dalam baris
(larik) atau akhir sajak. Rima bisa berbunyi a-a-a-a atau a-b-a-b.
1. Puisi Naratif
Puisi naratif adalah puisi yang mengungkapkan cerita atau penjelasan penyair. Puisi naratif terbagi
menjadi dua, yaitu balada dan romansa. Wah, apa tuh bedanya? Nah, balada adalah jenis puisi yang
bercerita tentang orang-orang perkasa maupun tokoh pujaan. Contoh puisi balada ini pernah ditulis
oleh W.S. Rendra yang berjudul Balada Orang-Orang Tercinta.
Sementara itu, romansa adalah jenis puisi yang bercerita tentang kisah percintaan, dan diselingi
perkelahian atau petualangan. Contohnya puisi karya Sitor Situmorang yang berjudul Lagu Gadis Itali.
2. Puisi Lirik
Puisi lirik adalah puisi yang mengungkapkan berbagai perasaan penyairnya. Puisi lirik dibagi menjadi
tiga macam, yaitu elegi, serenada, dan ode. Elegi adalah puisi yang mengungkapkan perasaan duka
dari si penyairnya. Contohnya, Elegi Jakarta I karya Asrul Sani.
Selanjutnya, serenada adalah sajak percintaan yang dapat dinyanyikan. Nyanyian serenada ini tepat
dinyanyikan pada waktu senja. Contohnya puisi Serenada Biru karya W.S. Rendra. Terakhir, ode
merupakan jenis puisi yang berisi pujian yang dapat ditunjukkan untuk seseorang, suatu hal, maupun
suatu keadaan. Contohnya, puisi yang ditulis oleh Chairil Anwar yang berjudul Diponegoro.
3. Puisi Deskriptif
Puisi deskriptif adalah puisi di mana penyair bertindak sebagai pemberi kesan terhadap suatu
keadaan, peristiwa, benda, maupun suasana yang menarik perhatiannya. Puisi deskriptif terbagi
menjadi dua, yaitu satire dan puisi kritik sosial.
Satire adalah puisi yang mengungkapkan perasaan tidak puas penyair terhadap suatu keadaan, tetapi
dengan cara menyindir atau menyatakan hal yang sebaliknya. Contohnya, puisi karya KH A Mustofa
Bisri yang berjudul Negeriku. Sementara itu, puisi kritik sosial juga merupakan jenis puisi yang
mengungkapkan ketidakpuasan penyair terhadap suatu keadaan, tetapi dengan cara membeberkan
atau menyebarkan ketidakadilan yang terjadi. Contohnya, puisi yang berjudul Aku Tulis Pamplet Ini
karya W.S. Rendra.
Struktur Puisi
Selanjutnya, terdapat 4 struktur puisi, yaitu tema, nada dan suasana, perasaan, serta amanat. Berikut
penjelasan lengkapnya:
1. Tema
Tema adalah gagasan pokok yang ingin diungkapkan oleh penyair. Tema biasanya tersirat dalam
keseluruhan isi puisi. Tema yang diungkapkan merupakan penggambaran suasana batin atau juga
berupa respons penyair terhadap kenyataan sosial budaya.
4. Amanat
Amanat merupakan suatu pesan yang ingin disampaikan penyair dalam puisinya. Pesan tersebut
dihadirkan dalam ungkapan yang tersembunyi. Amanat akan selaras dengan tema dari puisi tersebut.
DRAMA
Nana Masuk Sekolah
Saat jam istirahat di sekolah, Ayu, Windi, dan Anton sedang memesan jajanan di kantin
sambil mengobrol.
Ayu : “Kalian tau gak? Dicky sudah tidak masuk sekolah selama 3 hari? Apakah dia
sakit?”
Anton : “Aku waktu itu pernah melihatnya duduk di belakang rumah dan menanyakan
kabarnya. Dia bilang dia baik-baik saja. Namun, sepertinya ada yang aneh.”
Windi : “Aneh gimana? Setahu saya Dicky adalah anak yang rajin. Dia jarang sekali tidak
masuk sekolah. Apakah dia sedang memiliki masalah yang berat?”
Windi : “Oh ya, aku ingat, waktu itu Mira pernah bercerita kepadaku melihat Dicky
membantu berjualan di pasar. Dari hari itu dia mulai tidak masuk sekolah.”
Anton : “Bagaimana jika kita berkunjung ke rumahnya saja setelah pulang sekolah
nanti?”
Ayu : “Kami khawatir, kenapa kamu tidak masuk sekolah selama tiga hari ini. Jadi,
kami datang untuk menjenguk.”
Anton : “Tapi kayaknya kamu sehat-sehat saja Dick, sebenarnya ada apa? Ceritakan
kepada kami?”
Dicky : “Maaf sebelumnya, saya tidak pernah bercerita karena saya malu dan takut
mengganggu kalian. Saya harus membantu berjualan di pasar untuk
meringankan biaya sekolah. Adik saya Nana juga akan masuk sekolah tahun ini.
Jadi, butuh biaya besar.”
Windi : “Oh begitu, kenapa tidak cerita saja Dick. Kami akan bisa membantu.
Bagaimana kalo setelah pulang sekolah kita bersama-sama membantu Dicky
berjualan?”
Ayu : “Boleh-boleh, saya akan senang sekali menghabiskan waktu bersama kalian.”
Anton : “Ide bagus tuh. Semakin banyak orang yang membantu maka pekerjaan
akan cepat selesai. Kita juga bisa berkeliling untuk berdagang agar cepat laku.
Dengan begitu, Dicky bisa tetap bersekolah pada pagi hari.”
Anton : “Tidaklah Dick, kita kan sahabat. Kamu sudah saya anggap seperti saudara
sendiri. Jadi, kamu tidak perlu malu.”
Ayu dan Windi : “Benar itu. Susah senang kita lakukan bersama.”