Anda di halaman 1dari 47

4.

16 Menyusum sebuah
resensi dengan
memerhatikan hasil
perbandingan beberapa
teks
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Menyusun sinopsis buku yang dibaca.
Mendata identitas judul buku, nama pengarang,
tahun terbit, nama penerbit, kota terbit dengan tepat
Mendaftar pokok-pokok isi buku yang dibacanya
dengan tepat.
Mencatat keunggulan dari isi buku yang dibaca
dengan tepat
Mencatat kekurangan dari isi buku
yang dibaca.
Memberi saran yang dapat
ditambahkan pada isi buku yang dibaca
dengan tepat.
Menulis resensi dengan memperhatikan
kelengkapan unsur-unsur resensi.
 
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai mempelajari
kompetensi dasar ini, peserta didik
diharapkan dapat menyusun
sinopsi buku yang dibaca dengan
tepat!
Setelah selesai mempelajari
kompetensi dasar ini, peserta didik
diharapkan dapat mendata identitas
judul buku, nama pengarang, tahun
terbit, nama penerbit, kota terbit
buku yang dibaca dengan tepat
Setelah selesai mempelajari
kompetensi dasar ini peserta didik
diharapkan dapat mendaftar
pokok-pokok isi buku yang
dibaca dengan tepat
Setelah selesai mempelajari
kompetensi dasar ini, diharapkan
peserta didik dapat mencatat
keunggulan dari isi buku yang
dibaca dengan tepat
Setelah selesai mempejari
kompetensi dasar ini, diharapkan
peserta didik dapat mencatat
kekurangan dari isi buku yang
dibaca dengan tepat.
Setelah selesai mempelajari
kompetensi dasar ini, diharapkan
peserta didik dapat memberi saran
yang dapat ditambahkan pada isi
buku yang dibaca dengan tepat.
peserta didik diharapkan dapat
menulis resensi buku dengan
memeperhatikan kelengkapan
unsur-unsur resensi dengan tepat.
Materi Pembelajaran
Menyusun sinopsis dan resensi
merupakan hal yang penting dalam
kegiatan apresiasi suatu karya sastra.
Kegiatan penyusunan tersebut
dilakukan agar hasil sinopsis dan
resensi tertata dengan sistematis. Hal
tersebut akan bermanfaat bagi
pembaca sehingga dapat
memahaminya dengan baik
Berikut langkah-langkah menyusun
sinopsis novel.
1. Bacalah novel berulang-ulang sampai
benar-benar diketahui inti dari novel
tersebut, seperti tema, alur cerita,
penokohan, sudut pandang, latar,
amanat, dan gaya bahasa.
2. Pada saat membaca, catatlah
ide sentralnya ( tema, alur
cerita, penokohan, sudut
pandang, latar, amanat, dan
gaya bahasa).
4.Simpanlah novel tersebut sesudah
mencatat ide sentral atau hal-hal
pokok yang telah diketahui.
Kemudian, kembangkan catatan-
catatan tersebut dengan bahasa
sendiri.
5.Pergunakanlah kalimat-kalimat
tunggal, bila memungkinkan hindari
pemakaian kalimat majemuk atau
mengulang kalimat, gunakan kalimat
sederhana yang efektif.
Ringkaslah kalimat menjadi frasa, dan frasa menjadi
kata.
Buanglah beberapa alinea yang dapat diwakili dengan
satu alinea saja, atau sebalinya, dan pertahankan
alinea yang memang harus dipertahankan.
Pertahankanlah kalimat yang
tidak memungkinkan untuk
disederhanakan sehingga
keaslian maksud pengarang tetap
dapat dipertahankan pula, yaitu
kata kunci yang ada pada kalimat
tersebut.
Buanglah seluruh kata tugas yang
memungkinkan untuk dibuang, tetapi
pertahankan susunan ide yang
tersusun sesuai naskah asli
 Jakob Sumardjo menggolongkan
resensi sebagai salah satu cabang kerja
kritik karya sastra seni. Resensi menilai
kelebihan-kelebihan dan kekurangan
karya seni. Ia juga menyebutkan dasar
penilaian dalam resensi yang dapat
digolongkan ke dalam tiga kategori, yaitu
dasar kesan pribadi terhadap seni
( impresionistik), dasar standar nilai
seni sejaman ( yudisia ), dan dasar segi
teknis arsitik jenis seninya ( teknikal).
Resensi adalah bentuk tulisan
tentang tinjauan terhadap
kualitas suatu buku. Persuatif
merupakan cara penulis dalam
mendorong timbulnya keinginan para
pembaca terhadap buku itu. Resensi
juga berfungsi sebagai pemandu
bagi pembaca dalam memahami
buku itu.
Secara umum, resensi
memuat identitas buku, isi
yang penting atau menarik,
bahasa pengarang,
keunggulan serta kelemahan
buku dan kesimpulan.
Untuk itu, langkah-langkah yang harus
dilakukan oleh peresensi adalah sebagai
berikut.
Mencatat judul, nama pengarang, tahun
terbit, penerbit, dan kota tempat terbit.
Mendaftar pokok-pokok isi buku.
Mencatat keunggulan dari isi buku.
Mencatat kekurangan dari isi buku.
Memberi saran yang dapat ditambah pada
isi buku.
Dalam membuat resensi, kita
perlu melakukan penilaian
terhadap kualitas buku ditinjau
dari berbagai segi. Penilaian
yang dilakukan berdasarkan
pada argumentasi dan bukti
yang dapat
dipertanggungjawabkan
Pada bagian ini, kita dilatih mengenali isi resensi dan
membuat resensi sebuah buku.
A.Mengenal anatomi buku
1. Judul
2.Penulis / editor, penerjemah ( kalau buku
terjemahan)
3.Penerbit
4.Tahun terbit
5.Tebal buku (bagian awal + bagian inti)
6.Kata pengantar
7. Daftar isi
8.Daftar gambar / bagan
9. Daftar singkatan
10. Daftar kode
11. Bagian pendahuluan
12. Bagian isi
13. Bagian simpulan
14. Daftar pustaka
15. Bagian penghargaan ( blurb)
16. Bagian lain ( sebutkan jika ada yang lain)
Membaca isi resensi
Dalam sebuah resensi terdapat hal-hal
berikut.
1.Bagian fisik buku
Bagian fisik buku yang perlu dicantumkan
mencakup beberapa hal: judul, penulis / editor,
penerjemah ( kalau buku terjemahan), penerbit,
tebal buku ( bagian awal + bagian inti ). Di bagian
ini dikemukakan pada bagian awal.
2.Bagian isi buku
Ulasan bagian isi buku mencakup hal-hal berikut.
a. Tujuan penulisan buku. Tujuan penulisan buku
terdapat pada bagian kata pengantar atau bagian
pendahuluan buku.
b. Isi umum. Isi umum buku terdapat pada daftar isi
dan pendahuluan.
c. Penilaian kualitas isi. Dasar penilaian biasanya
menggunakan kriteria kesahihan, kebermanfaatan,
keandalan, kebaruan, kelebihan, kekurangan,
keaslian, kelangkaan. Kualitas isi buku juga
disampaikan dengan membandingkannya dengan
buku lain, baik yang ditulis oleh pengarang yang
sama maupun pengarang lain
3.Bahasa
Bahasa buku juga diulas karena berhubungan
dengan pemahaman terhadap isi buku. Bahasa
merupakan media untuk menyampaikan pesan.
Oleh sebab itu, bahasa menjadi salah satu unsur
penting dalam resensi. Unsur bahasa yang diulas
mencakup kelancaran bahasa, kata-kata yang
digunakan, kalimat yang digunakan, gaya
penyajian, dan keluwesan pemakaiannya.
4.Organisasi
Organisasi buku berkaitan dengan cara-cara
pengaturan ide buku. Organisasi dapat diulas
dari segi kepaduan, urutan,kelogisan, dan
kesistematisan.
5.Pengarang.
Latar belakang penulis juga menjadi sorotan,
terutama latar belakang pengetahuan dan
kreativitasnya.
Perlu diingat bahwa tidak semua aspek atau
bagian di atas diulas oleh penulis resensi. Aspek
yang diulas umumnya dibatasi pada bagian yang
menarik atau menonjol menurut pertimbangan
penulis resensi.

Mengenal resensi novel ( fiksi)
Resensi novel berbeda dengan resensi buku
nonfiksi. Novel ditulis oleh seorang pengarang
berdasarkan kreativitas, sensitivitas, dan
kekritisan terhadap dunianya yang bersifat
subjektif. Buku nonfiksi ditulis oleh pengarang
dengan sudut pandang yang lebih objektif. Oleh
karena itu, komponen-komponen novel yang diulas
dalam resensi berbeda dengan nonfiksi.
Aspek –aspek yang dapat dibahas dalam menyusun
resensi novel antara lain.
1.Pahami isi buku dan informasi tentang penulisnya.
Untuk memahami isi buku dan penulisnya, dapat
menuliskan jawaban atas pertanyaan berikut.
a.Siapakah tokoh-tokoh dalam novel yang
Anda baca?
b.Masalah apakah yang dihadapi para tokoh?
c. Bagaimana nasib tokoh-tokoh di akhir cerita?
d. Tahukah Anda karya-karya lain yang
dihasilkan penulis?
e. Apa perbedaan buku yang Anda resensi dengan
buku-buku lain karya penulis yang sama?
f.Apa yang Anda ketahui tentang penulis tersebut?
1. Siapa pengarang cerita itu?
2. Bagaimana latar belakang kehidupannya?
3. Bagaimana kreativitasnya?
2.Pahami kekurangan dan kelemahan buku!
a.Tema
1.Tema apakah yang diungkap dalam cerita itu?
2. Apakah tema yang diungkapkan menarik
pembaca secara umum?
3. Apakah tema sudah sering diungkapkan
dalam seri cerita lain yang dibuatnya?
4. Apakah tema bisa diterima sebagai
kebenaran yang umum?
3.Alur cerita
1.Bagaimana peristiwa-peristiwa diatur dalam cerita?
2. Apakah keunikan susunan peristiwa yang
digunakan?
3. Apakah ada pembaharuan susunan peristiwa
dalam cerita?
4.Penokohan
1. Bagaimana pengarang memberikan watak atau
karakter pada tokoh-tokohnya?
2. Bagaimana sifat-sifat tokoh?
3. Adakah keunikan dalam menciptakan watak
tokoh?
5. Sudut pandang
1. Sudut pandang apakah yang digunakan
pengarang untuk menyampaikan cerita?
2. Adakah keunikan sudut pandang dalam cerita?
6. Latar cerita.
1. Bagaimana latar cerita digunakan?
2. Apakah latar ceritanya cocok dengan peristiwa?
7. Nilai-nilai
1. Nilai-nilai apakah yang dapat diambil pembaca
dari cerita?
2. Adakah nilai-nilai baru yang dikembangkan?
8. Bahasa dan gaya cerita
1. Bagaimana bahasa yang digunakan ?
2. Apakah cerita disampaikan dengan cara
humor, serius, atau sinisme?
3.Pahamilah manfaat yang diperoleh setelah buku
yang Anda resensi.
Untuk memahami manfaat yang diperoleh,
dapat menuliskan jawaban atas pertanyaan berikut.
a.Apakah setelah membaca buku tersebut, Anda
termotivasi untuk bersikap bijaksana dalam
mengambil keputusan?
b. Apakah pesan yang disampaikan penulis relevan
dengan kehidupan masa kini?
c. Apakah Anda mendapat pelajaran untuk
bersikap lebih baik setelah membaca buku
tersebut.
Bacalah dengan cermat resensi novel berikut.
PERMINUS
LADANG YANG DIPANEN ORANG RAKUS
Novel tentang Korupsi yang Sudah Membudaya
Ladang Perminus
Penulis : Ramadhan K.H.
Penerbit :PT Pustaka Utama Grafiti
Kota Terbit : Jakarta, 1990, 328 halaman
Novel ini mengisahkan nasib Hidayat,
pegawai teladan di Perminus ( Perusahaan
Minyak Nusantara ) yang melawan korupsi di
perusahaannya. Hidayat mengetahui bahwa
atasannya,Kahar, mendapatkan keuntungan
pribadi alias suapan sebesar puluhan juta DM
dari salah satu perusahaan Eropa. Hidayat
memberontak. Sebagai konsekuensinya, Hidayat
terpaksa berhenti bekerja di Perminus. Dan
dukungan untuk dicalonkan sebagai gubernur
Jawa Barat dicabut oleh seorang panglima
setelah berunding dengan orang-orang penting
di Jakarta.
Tak lama kemudian, Kahar meninggal akibat
serangan jantung. Ironisnya, biarpun koruptor, ia
dimakamkan di taman makam pahlawan. Hasil
korupsi yang disimpannya di salah satu bank
disengketakan antara jandanya dan Perminus. Belum
pasti uang itu kembali kepada yang berhak
memilikinya, yaitu Perminus atau lebih tepat rakyat
Indonesia yang selalu di-“perminus” saja
kekayaannya. Subarkah,pegawai Perminus yang
selalu menyesuaikan diri kepada keadaan menjadi
pengganti Kahar. Dan yang dicalonkan sebagai
gubernur Jawa Barat seorang yang tak mampu, tapi
hartawan. Yang tinggal pada Hidayat hanya harapan
bahwa generasi yang akan datang bisa hidup dalam
satu Indonesia yang lebih adil, jujur, dan tanpa
korupsi.
Beginilah isi novel Ramadhan K.H. yang ditulis awal
tahun 80-an. Pembaca dihadapkan pada kenyataan yang
pahit, korupsi membudaya dalam perusahaan-perusahaan
seperti Perminus. Para pegawai yang seharusnya berbakti
untuk masyarakat, menganggap perusahaannya sebagai
ladang yang dapat dipanen untuk keuntungan pribadi.
Korupsi seolah-olah tak dapat dilawan. Yang jujur
akhirnya kalah dan yang buruk memperoleh kemenangan.
Novel ini hampir saja berakhir dengan pesimisme yang
dalam, tetapi Hidayat tidak juga menyerah.Novel berakhir
dengan kalimat : Harapan, zat asam kehidupan,
membangkitkan semangatnya. Pernyataan Hidayat ini
mengisyaratkan harapan pengarang. Bukan saja korupsi
yang dijadikan tema hangat dalam Ladang Perminus.
Dalam salah satu dialog, peran perusahaan
transnasional dan bahaya yang mengancam kesejahteraan
rakyat Indonesia juga dibicarakan. Hal ini tampak terbaca
pada dialog antara Hidayat dan Pena ( hal.171-172):
Aku ingat lagi pada pendapat pengarang Jerman,
Gunter Grass. Dia bilang, musuh kita zaman sekarang,
musuh terbesar itu, perusahaan-perusahaan raksasa,
perusahaan-perusahaan transnasional. (…) Kamu kira aku
suka kepada kapitalis-kapitalis raksasa itu? Sama sekali
tidak. Tapi itu kenyataan yang hidup di tengah kehidupan
sekarang. Apa boleh buat. Kita terpaksa bekerja sama
dengan mereka. Kita dikepung oleh mereka. ( …) Yang
penting, kita membuka diri sebagai daerah kerja mereka,
akan tetapi kita tidak dirugikan karenanya. Tapi sedihnya,
justru itu sebaliknya terjadi. Kesejahteraan rakyat kita
dirugikan. Lebih sedih lagi karena tingkah orang-orang
kita sendiri.
Masalah lingkungan alam pun dibicarakan.
Hidayat sebagai pecinta alam sangat khawatir ,
menyaksikan kehancuran alam di Jawa Barat daerah
asalnya, yang disebabkan oleh tindakan keliru di
bidang pertanian. Pada halaman 245 Hidayat
memberi contoh dalam dialognya dengan Hasan dan
Sadikin: Seperti ikan di sini, di daerah ini sekarang.
Jumlah ikan berkurang di sini karena memang
kekurangan makanan. Insektisida membunuh
serangga- serangga yang hidup di sekitar ini, biasanya
menjadi makanan ikan. Hutan sebagai mata
rantai makanan yang paling utama, jika dibuat
gundul, menyebabkan ikan pun akan musnah
Tema-tema atau masalah yang dibicarakan
dengan Ladang Perminus tetap aktual di Indonesia
yang sekarang ini. Novel ini penting untuk dibaca dan
bahkan dijadikan bahan untuk pelajaran anak
muda,misalnya di SMA. Novel ini dapat menghantarkan
pembacanya merenungkan nasib bangsa ini, jika saja
kendali berbagai kekayaan pemerintah tetap di tangan
orang-orang yang berwatak seperti Kahar. Hal yang
sangat mendukung karya ini dapat dikatakan sebagai
karya sastra yang memikat yakni penulisannya dilakukan
dengan gaya sastra yang matang ( plot carita, bahasa,
penggambaran tokoh-tokoh dan sebagainya). Kepiawian
yang lain dari Ramadhan K.H. yang sangat menonjol yakni
kemampuannya untuk menggambarkan perasaan manusia
secara halus dan teliti. Ladang Perminus merupakan novel
besar dan sangat patut dibaca oleh sebanyak mungkin
orang Indonesia
Sebelum meresensi sebuah buku perhatikan hal-
hal berikut.
1. Pahamilah isi buku dan informasi tentang
penulisannya.
2. Pahamilah kelebihan dan kelemahan buku!
tersebut!
3. Pahamilah manfaat yang diperoleh setelah
membaca buku
Bacalah Novel Mantra
Pejinak Ular Karya
Kuntowijoyo

Anda mungkin juga menyukai