Salah satu penerapan kimia didalam perang (konteks pertahanan) ialah racun saraf atau VX atau O-
ethyl S-[2-(diisopropylamino)ethyl] methylphosphonothioate. merupakan senyawa golongan
organofosfat yang sangat beracun. VX berupa cairan tidak berwarna dan tidak berbau yang mampu
mengganggu sistem saraf tubuh dan digunakan sebagai racun saraf dalam perang kimia. Sepuluh
milligram (0,00035 oz) cukup untuk membunuh manusia melalui kontak pada kulit, dan median dosis
letal untuk jalur inhalasi diperkirakan sekitar 30–50 mg·min/m3. Sebagai sebuah senjata kimia, VX
digolongkan sebagai senjata pemusnah massal (weapon of mass destruction, WMD) sesuai dengan
Resolusi DK PBB 687. Produksi dan penyimpanan VX melebihi 100 gram (3,53 oz) per tahun dilarang oleh
Konvensi Senjata Kimia 1993. Pengecualian hanya untuk "keperluan penelitian, medis, atau, farmasi di
luar fasilitas skala kecil tunggal, jumlah yang diperbolehkan tidak melebihi 10 kilogram [22 pon] per
tahun per fasilitas".
Senjata neurotoxin dalam sejarahnya telah dipakai untuk tindakan peperangan maupun pertahanan,
seperti penggunaan gas sarin pada peristiwa Holocaust PD II, dan oleh rezim Suriah pada tahun 2017,
serangan gas sarin Tokyo (1995), pembunuhan Kim Jong Nam dengan VX di malaysia.
https://www.idu.ac.id/sarjana-kimia
https://www.kemhan.go.id/wp-content/uploads/2017/07/wiraindonesiaweb.pdf