TOKSIKOLOGI
A. PENGERTIAN TOKSIKOLOGI
Departemen Tenaga Kerja (1988) memberi pengertian
bahwa yang dimaksud dengan toksikologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang racun, efek-efek racun terhadap
manusia/makhluk hidup, cara-cara mendeteksi/mengatur,
serta mempelajari zat penawarnya.
Mukono (2000) berpendapat bahwa toksikologi
adalahilmu pengetahuan mengaenai kerja senyawa kimia yang
merugikan terhadap organisme hidup. Penelitian toksikologi
bukan hanya mengenai racun ke tubuh, tetapi juga obatobatan.
Toksikologi merupakan suatu multi-disiplim ilmu yang
melibatkan antara lain ilmu-ilmu bidang biologi, kimia,
patologi, fisiologi, farmakologi, kesehatan masyarakat, dan
ilmunologi.
Untuk mengetahui apakah suatu bahan kimia dapat
dikategorikan sebagai bahan yang beracun (toksik),maka
harus diketahui lebih dahulu kadar toksisitasnya. Toksisitas
adalah ukuran relatif derajat racun antara satu bahan kimia
terhadap bahan kimia lain pada organisme yang sama.
Sedangkan Depnaker (1988) menyatakan bahwa toksisitas
adalah kemampuan suatu zat untuk menimbulkan kerusakan
pada organisme hidup.
Toksikologi Ekonomi
Toksikologi Lingkungan
Toksikologi Industri
Diagram 1.1. Bidang Toksikologi
Toksikologi Obat
1.
2.
3.
4.
5.
B. TOKSIKOLOGI INDUSTRI
Dalam kaitan pekerjaan dan lingkungan kerja, unsurunsur dari spesialisasi toksikologi banyak digunakan dan
memberikan manfaat besar bagi upaya perlindungan
7.
8.
9.
3.
4.
5.
Descriptive Term
LD50
(mg/kg)
Singel Oral
Dose (RAT)
1
Extremely Toxic
<1
2
Highly Toxic
1-50
3
Moderately Toxic
50-500
4
Slightly Toxic
500-5.000
5
Practically
Non 5.000Toxic
15.000
6
Relatively
15.000
or
Harmless
more
Tabel 1.1. Toxicity Classes
LC50 (ppm) 4
Hours
inhalation
(RAT)
<10
10-100
100-1.000
1.000-10.000
10.000100.000
>100.000
2.
Diubah menjadi zat kimia zat lain yang lebih larut dalam
air sehingga dapat keluarkan melalui urine.
3.
Co (karbon monoksida)
Sumber
Knalpot
kendaraan
bermotor, cerobong asap
ruangp embakaran, proses
peleburan besi
Insektisida
Fosfin
Insektisida
Klorin
Hidogen sulfid
Mesin jahit
3. Mutagenetik
Mutagenetik merupakan suatau zat kimia yang dapat
mengubah materi genetik dari sel-sel tertentu tubuh
manusia sehingga tidak membelah/tubuh seperti sel
asalnya.oloh karena itu,terjadi perubahan genetik pada
genetic pada generasi berikutnya
4. Karsinogenik
Karsinogenik adalah suatau zat kimia yang dapat
menimbulkan keganasan dengan cara memengaruhi
struktur DNA sel tubuh manusia.
F. CARA MASUK BAHAN KIMIA DALAM TUBUH
Cara masuk bahan kimia (Route of Entry) ke dalam
tubuh dapat dibedakan menjadi:
Inhalasi
Di sektor industri, pajanan bahan kimia berbahaya yang pling
sering terjadi (80%) adallah melalui system pernafasan (per
inhalasi). Sistem pernafasan merupakan jalan masuk yang
paling efisien bagi absorbs zat kimia yang berbahaya. Pada
orang dewasa yang sehat, luas permukaan paruya sebesar 90
m2, akan menghisap kira-kira 8,3 m3 udara dalam 8 jam
kerja/hari bila melakukan pekerjaan yang tidak terlalu berat.
Zat kimia yang melayang di udara terisap melalui lubang
hidung atau mulut memasuki saluran pernafasan untuk
mencapai alveolus, yang merupakan tempat pertukaran gas. Di
alveolus, zat kimia tersebut, bergantung pada sifat-sifat
bawakorban
ke
BAB II
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TOKSISITAS
ii. Wujud yang tidak bersifat partikel, yaitu gas dan uap.
Zat kimia yang wujudnya partikel dan berada di udara
tempat kerja dapat digolongkan menurut efeknya kepada
kesehatan sebagai berikut:
a. Perangsong, misalnya debu kapas, debu sabun, bubuk
bergs, dan lain-lain;
b. Toksis. misalnya partikel-partikel Pb, As, Mn, dan lainlain;
c. Mcnyebabkan fibrosis joringan paru. misaInya debu
kwarsa, asbes dan lain-lain;
i.
dari
masing-masing
a. usia;
b. Idiosinkrasia (idiosyncrasy) (kerentanan terhadap suatu
zat kimia);
c. Habituasi (menjadi terbiasa terhadap suatu zat kirnia),
oleh
berilium
atau
2.
kadmium
atau
3.
Keracunan
yang
disebabkan
persenyawaannya yang beracun;
4.
5.
6.
7.
8.
oleh
olch
oleh
fosfor
atau
krom
atau
mangan
atau
arsen
atau
9. Keracunan
yang disebabkan
persenyawaannya yang beracun;
oleh
fluor
atau
12. Keracunan yang disebabkan oleh benzen atau honiolognya yang beracun;
1.
Pnemokoniosis
yang
disebabkan
debu
mineral
2.
3.
4.
5.
Penyakit kulit(dermatosis)
penyebab faktor kimiawi;
6.
yang
disebabkan
oleh
Klasifikasi
Sangat toksis
LD50
(BB/kg dosisi
tunggal untuk
tikus)
1 mg atau kurang
toksisitas tinggi
1-50 mg
toksisitas sedang
50-500 mg
Toksisitas rendah
0,5-5 g
5-15 g
Relatif berbahaya
15 g atau lebih
BAB III
TIPE BAHAYA BAHAN KIMIA
Titik
nyala
Titik
bakar
BJ
cair
BJ
ua
C
%
mudah
terbak
ar
an
Aseton
3-13
56
-18
538
0.79
2.0
Benzen
a
1.4-8
80
-11
562
0.88
2.8
Bensin
1.4-7.6
38204
-43
280456
0.8
3.0
4
Etil
Alkoho
l
3.3-19
79
12
423
0.79
1.5
9
Etil
Eter
1.8348
34
-45
180
0.71
2.5
5
Heksen
a
1.1-7.5
68
-22
261
0.66
2.9
7
Karbon
disulfid
a
1-44
46
-30
100
1.26
2.6
Metano
l
6-36.5
65
12
464
0.79
1.1
Metil
etil
keton
2-10
80
-7
515
0.81
2.5
10
Petrole
1-6
30-60
-57
288
0.6
2.5
um
Tabel 2.1. karakter bahan kimia mudah terbakar
Nama Senyawa
C-C
Asetilen
C-N2
Diazo
C-NO
Nitrozo
C-NO2
Nitro
C-(NO2)o
Alkil polinitro
C=N-O
Oksim
C-N=N-C
Azo
N-NO
N-nitroso
N-N02
N-nitro
N2
Azida
C-N2+
Diazonium
N-logam
N-logam berat
N+OH
Hidroksil amonium
C-Cl-O3
Perkloril
O-O
Peroksida
O3
Ozon
Reduktor
KClO3, NaNO3
Karbon, Belerang
Asam nitrat
etanol
Kalium permanganat
gliserol
Krom trioksida
hidrazin
Karbon disulida
Hidrokarbon terhalogenasi
3. Bahan iritan gas
Bahaya terutama karena terhirup dan merusak saluran
pernapasan. Gas iritan ini digolongkan menjadi tiga,
yaitu:
a. Gas amat larut dalam air, merusak saluran
pernapasan bagian atas. Contoh: amoniak, asam
klorida, ormaldehida, asam asetat, asam fluoride.
b. Gas dengan kelarutan sedang, merusak saluran
pernapasan bagian atas dan bagian dalam.
Contoh: sulfur dioksida, klor, krom.
c. Gas dengan kelarutan kecil merusak alat
pernapasan bagian dalam. Contoh: ozon, fosgen,
nitrogen dioksida
e. Pestisida
Contoh bahan kimia beracun adalah sebagai berikut:
Jenis zat
Jenis Bahan
beracun
1. Logam/ Pb
(TEL,
metaloi
PbCO3)
d
Hg
Cadmium
Krom
Arsem
Fosfor
Hidrokarbon
alifatik (bensin,
minyak tanah)
Hidrokarbon
Hati dan ginjal
terhalogenasi
(kloroform, CC4)
Alkoho
Syaraf
pusat,
leukemia
3. Gas-gas Asfixian
Sesak
napas,
beracun
sederhana (N2,
kekurangan oksigen
Argon, He)
Pusing, sesak napas
Asfixian kimia::
Sesak napas, kejang,
Asam
sianida
hilang kesadaran
(HCN)
Sesak napas, otak
Asam
sulfide
jantung, syaraf, hilang
(H2S)
kesadaran
Karbon
2. Bahan
pelarut
4.
Karsinogen
monoksida
Nitrogen oksida
(Nox)
Benzena
Asbes
Bensidin
Krom
Naftil amin
Vinul klorida
Organoklorin
Organofosfat
Tabel 2.2. Bahan Kimia Beracun
5. Pestisida
Contoh
Nikotin
Timbal arsenal
Hidrokinon
Isopropanol
Asam Sorbat
Propilen glikol
I. GAS BERTEKANAN
Bahan ini adalah gas yang disimpan dalam tekanan
tinggi, baik gas yang ditekan, gas cair, atau gas yang
dilarutkan dalam pelarut dengan tekanan.
Permanganat (MnO2)
Perklorat (ClO2)
Dikromat (Cr2O2-2)
Periodat (IO3-)
Persulfat (S2O8-2)
Bensil peroksida
Asetil peroksida
Eteroksida
Asam perasetat
BAB III
IDENTIFIKASI BAHAYA BAHAN KIMIA
Densitas uap?
Tekanan uap?
Titik beku?
Specific Gravity?
menghasilkan
MULAI
Apakah hal ini menimbulkan masalah
Ya
Tidak
BERH
ENTI
Apakah faktornya ?
Kimia ?
Fisika ?
Biologi ?
A
Apakah bahayanya :
Langsung
membahayakan
kehidupan atau
anggota badan ?
Berbahaya
setelah waktu
yang lama ?
Apakah
mungkin proses
dilanjutkan
dalam bentuk
sekarang untuk
jangka pendek
?
Apakah
pengendalian
temporer yang
efektif dapat
dilakukan
dengan cepat ?
Ti
da
kk
Proses
Dihentikan
Tidak
berbahaya
tetapi memiliki
efek
kesehatan ?
Hanya
mempengaruho
perasaan fisiologi
dan psikologi
Terutama
dipertimbangkan aspek
ekonomi dan sosial
Pertimbangan strategi
jangka panjang
Y
a
Tahap
Pengendalia
n
Ti
d
a
a
a
k
Y
a
Tahap
Penilaia
n
BAB V
MATERIAL SAETY DATA SHEET (MSDS)
A. PENGERTIAN
Material Safety Data Sheet (MSDS) atau dalam istilah
indonesianya Lembar data Keselamatan Bahan (LDKB)
adalah dokumen tentang satu bahan kimia yang harus ada
pada industry yang membuat, menyimpan, atau
menggunakannya, yang memberikan inormasi tentang bahan
kimia tersebut.
Pada industry kimia, terutama pada perusahaan yang
sahamnya dimiliki oleh Negara asing.
Menurut keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kemp.
187/Men/1999, MSDS harus berisi hal-hal berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
1. IDENTIFIKASI
PRODUK
DAN
PERUSAHAAN
PEMBUAT
Nama
: Sodium hydroxide, solid.
Sinonim : Lye, sodium hydrate, white caustic,caustic soda,
Soda lye, soda ash, ascarite.
Perusahaan Pembuat :Certified Lye PO Box 133; Spring
Valley, CA 91976-0133
Website: http://www.certified-lye.com
Email: info@certified-lye.com
Telephone: 619-548-2378
Pusat Pengendalian Keracunan: 800-222-1222
BAGIAN II
: BERISI
NAMA
BAHAN
KIMIA,
KOMPOSISI BERSERTA INFORMASI
BAHAN-BAHAN PENYUSUNNYA
Chemical Name
Carbonate
Sodium
hydroxide
dan
Sodium
Prosentase
BAGIAN III
3. INDENTIFIKASI BAHAYA
CIRI UMUM
KENAMPAKAN
: PADATAN PUTIH
BAHAYA
: MENYEBABAN
RASA
TERBAKAR PADA MATA DAN
KULIT, JUGA RASA TERBAKAR
PADA SALURAN NAFAS DAN
SALURAN
PENCERNAAN,
BERSIFAT
HIGROSKOPIS
MENYERAP AIR DARI UDARA
ORGAN TARGET
: MATA,
KULIT
DAN
MEMBRAN MUKOSA
BAHAYA POTENSIAL
MATA
:
MATA
TERBAKAR,
KEBUTAAN,
KONJUNGTIVITIS DAN KERUSAKAN
KORNEA MATA
KULIT
:
KULIT TERBAKAR, LUKA YANG
DALAM MENEMBUS KULIT
INGESTI :
KERUSAKAN
SALURAN
PENCERNAAN,
SALURAN
PENCERNAAN
TERBAKAR
DAN
MENYEBABKAN
PERFORASI
INHALASI
KRONIS :
BAGIAN IV : BERISIKAN
CARA
PERTOLONGAN
PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)
Kulit
pertolongan
5.
MEDIA PEMADAMAN
v. Bahan kimia ini tidak mudah terbakar, gunakan bahan
yang cocok untuk memadamkan api, jangan sampai ada
air yang masuk ke wadah.
vi. Kemudahmenyalaan ; tidak mudah menyala
vii. Titik nyala ; viii. Suhu swa bakar
;ix. Batas mudah menyala ; SKALA NFPA ; BAHAYA KESEHATAN:3, BAHAYA
MUDAH TERBAKAR: 0 DAN BAHAYA STABILITAS: 1
6.
: BERISIKAN
CARA-CARA
PENANGULANGAN BAHAYA JIKA
TERJADI KEBOCORAN
TEKANAN UAP
DENSITAS UAP
: -.
LAJU PENGUAPAN
:-
VISKOSITAS
: -.
TITIK DIDIH
TITIK BEKU/LELEH
: 318 oC.
: MUDAH LARUT.
SPESIFIK GRAVITI/DENSITAS
RUMUS MOLEKUL
: NaOH.
BERAT MOLEKUL
: 40.00
: 2.13 g/cm3.
Stabilitas kimia
Ketidak cocokan
Polimerisasi berbahaya
BAGIAN XI :
TOKSIKOLOGI
BERISIKAN
INFORMASI
NIOSH RTECS#
CAS# 1310-73-2 (sodium hydroxide): WB4900000
CAS# 497-19-8 (sodium carbonate): VZ4050000
LD50/LC50
CAS# 1310-73-2:
Draize test, rabbit, eye: 400 ug Mild;
Draize test, rabbit, eye: 1% Severe;
Draize test, rabbit, eye: 50 ug/24H Severe;
Draize test, rabbit, eye: 1 mg/24H Severe;
Draize test, rabbit, skin: 500 mg/24H Severe.
CAS# 497-19-8:
Draize test, rabbit, eye: 100 mg/24H Moder;
Draize test, rabbit, eye: 50 mg Severe;
Draize test, rabbit, skin: 500 mg/24H Mild;
Inhalation, mouse: LC50 = 1200 mg/m3/2H;
Inhalation, rat: LC50 = 2300 mg/m3/2H;
Oral, mouse: LD50 = 6600 mg/kg;
Oral, mouse: LD50 = 6600 mg/kg;
Oral, rat: LD50 = 4090 mg/kg.
Carcinogenicity
CAS# 1310-73-2: Not listed by ACGIH, IARC, NTP, or
CA Prop 65.
INFORMASI LINGKUNGAN
KELAS BAHAYA
KELOMPOK
CLASS : II, II.
hydroxide,
: 8, 8.
PENGEMASAN
PACKING
INFORMASI REGULASI
Salah satu informasi yang terdapat dalam bagaian ini
adalah informasi frasa risiko dan frasa keselamatan,
antara lain :
Risk Phrases:
R 22 (BAHAYA JIKA TERTELAN),
R 35 (PENYEBAB RASA TERBAKAR YANG
PARAH).
Safety Phrases:
S1 (WADAH TETAP TERTUTUP),
S2 (JAUHKAN DARI JANGKAUAN ANAKANAK),
S26 (JIKA KENA MATA CUCI SEGERA DENGAN
BANYAK AIR DAN CARI PERTOLONGAN
MEDIS),
CONTOH
B. NFPA
REVISI TERBARU
NO REVISI TERBARU
: MAY/12/2008.
: Version 4.
BAB VI
NILAI AMBANG BATAS BAHAN KIMIA
A. STANDARD
PERLINDUNGAN
KESEHATAN
TERHADAP
PEMAPARAN
KERJA
SECARA
INTERNATIONAL
Tujuan K3, hiperkes atau kedokteran maupun
kesehatan kerja adalah melindungi kesehatan tenaga
kerja terhadap efek buruk pemaparan kerja khususnya
oleh zat kimia dalam udara tempat kerja. Aneka konsep
perlindungan kesehatan dimaksudkan untuk mencegah
terjadinya gangguan kesehatan dan penyakit yang
diakibatkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja serta
memelihara agar tenaga kerja tetap sehat dan bekerja
produktif bahkan bila mungkin ditingkatkan derajat
kesehatannya. NAB merupakan salah satu dari konsep
perlindungan kesehatan terhadap pemaparan kerja
dimaksud. NAB adalah standar pemaparan kerja yaitu
pedoman kualitatif dan kuantitatif bagi penerapan
perlindungan kesehatan tenaga kerja terhadap efek pemaparan
kerja. Adapun fondarnen dari NAB adalah keilmuan dan
pengalarnan dalam higiene industri (hiperkes teknis) dan
toksikologi hiperkes / industri.
Sebagaimana telah dinyatakan di atas, terdapat aneka
konsep perlindungan kesehatan tenaga kerja terhadap
pemaparan kerja. Konsep-konsep tersebut adalah:
1. Konsep Kadar Tertinggi Diperkenankan atau disingkat
KTD (Maximum Allowable Concentration atau disingkat
MAC);
Batas
Pemaparan
Kerja
(Occupational
Exposure Limit);
6. Konsep Batas Sehat Pemaparan Kerja (BSPK) dan
7. Konsep Batas Pemaparan Kerja Operasional (BPKO).
Konsep-konsep ini menghasilkan standar pemaparan
kerja yang berbeda seperti halnya standar pemaparan
kerja yang dinyatakan sebagai KTD, TLV, NAB,. atau
BSPK/BPKO.
Kerja No. SE. 01/ MEN/ 1997 tentang NAB Faktor Kimia
yang menggantikan Surat Edaran Menteri No. 5E02/MEN/1978 tentang NAB Bahan Kimia. Dengan Surat
Edaran ini, para pengusaha diminta untuk selalu
mengendalikan lingkungan kerja secara teknis sehingga kadar
bahan kimia di udara lingkungan kerja tidak melampaui
NAB seperti yang tercantum dalam Surat Edaran.
Mengacu kepada Surat Edaran tersebut dan melalui
konsensus forum yang dihadiri oleh pengusaha, serikat
pekerja, instansi pemerintah, organisasi profesi dan
perguruan tinggi standar NAB dijadikan SNI 19-0232-2005
tentang NAB Zat Kimia di Udara Tempat Kerja. Selain NAB
faktor kimia, pada tahun 1999 terbit pula Keputusan Menteri
Tenaga Kerja RI Nomor: Kep-5 I /Men/ 1999 tentang NAB
Faktor Fisika di Tempat Kerja yang kemudian menjadi SNI
16-7063-2004 NAB Iklim Kerja (Panas), Kebisingan, Getaran
Tangan/Lengan dan Radiasi Ultra Ungu di Tempat Kerja.
C. KATEGORI NAB
Dikenal 3 kategori NAB untuk pajanan zat kimia di
lingkungan kerja :
campuran
0,5 = 1,78
+= 0,53 + 0,75 +
..
Contoh :
Campuran zat cairan mengandung ( % berat)
25% heptana: NAB 400 bds atau 1600 mg/m3 (1 mg/m3=0,25
bds)
40% metil klorofil: NAB =350 bds atau 1900 mg/m3 (1
mg/m3=0,18 bds)
35% perkloroetilen: NAB= 50 bds atau 335 mg/m3 (1 mg/m3
= 0.15 bds)
1
1
=
0,25
0,40 0,35 0,0016 + 0,00021 + 0,00141
1600 + 1900 + 335
1
=
= 709,22 mg/m3
0,00141
Dari komponen campuran ini,