TOKSIKOLOGI
OLEH
CICI ANGGRAINI A.
918311906201.010
KENDARI
2019
DAFTAR ISI
C. Manfaat ........................................................................................................ 6
D. Model masuk dan daya keracunan .............. Error! Bookmark not defined.
A. Kesimpulan ................................................................................................ 34
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia memliki lebih dari 255 juta jiwa penduduk pada tahun 2015,
disebabkan oleh berbagai hal salah satunya yaitu senyawa toksik yang
kimia (Casarett and Doulls, 1995). Selain itu toksikologi juga mempelajari
seperti penyakit kanker, diabetes, maupun jantung (...). Seperti yang telah
ada, maka perlu dipahami dengan baik hal-hal yang berkaitan dengan
dilakukan pengukuran tidak ada yang sampai luput atau tercampur dengan
kimia (Casarett and Doulls, 1995). Selain itu toksikologi juga mempelajari
efeknya, tetapi juga mekanisme terjadinya efek tersebut pada organisme dan
dan fisik yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan menimbulkan pencemaran
mempelajari racun kimia dan fisik pada mahluk hidup, khususnya populasi
bahan baku kimia, fisika, biologi yang akan menghasilkan buangan dalam
bentuk gas, cair, dan padat yang meningkat. Buangan ini tentunya akan
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
A. TOKSIKOLOGI
berbagai disiplin ilmu yang sudah ada seperti ilmu kimia, Farmakologi,
Biokimia, Forensik Medicine dan lain-lain. Disamping itu ilmu ini terus
Kimia, toksikologi adalah ilmu yang bersangkutan paut dengan efek dan
mekanisme kerja yang merugikan dari agen kimia terhadap binatang dan
(Hodgson, 2004).
Menurut Lu (1995), toksikologi didefinisikan sebagai kajian
obat, zat tambahan makanan, pestisida, dan bahan kimia yang digunakan
dalam industri. Bahkan efek toksik itu sendiri telah dimanfaatkan untuk
Niruri, 2007).
Gambar 1.1: Hubungan Ilmu Dasar dan Terapan dengan Cabang Ilmu Toksikologi
industri makanan sebagai zat tambahan langsung maupun tak langsung, (3)
buatan dan zat tambahan makanan hewan dan (4) dalam industri kimia
sebagai pelarut, komponen, dan bahan antara bagi plastic serta banyak jenis
dalam pertambangan dan tempat peleburan), produk inyak bumi, kertas dan
pulpa, tumbuhan beracun, dan racun hewan terhadap kesehatan (Lu, 1995).
terpajan secara sengaja maupun tidak sengaja, pada sejumlah besar toksikan,
dan mengalami keracunan hebat. Kalua identitas toksikan ini tidak dikenali,
tubuh, isi lambung, tempat makanan yang dicurigai, dll. Para praktisi
kerja. Ini mungkin mengakibatkan efek buruk yang akut maupun kronik.
umum terpajan berbagai jenis toksikan lewat udara dan air di samping lewat
menetapkan peraturan dan standar yang baik. Profil semacam itu hanya
dan ini mebentuk dasar bagi toksikologi hokum. Bagian mendasar dari
tentu telah mencoba beragam bahan baik botani, nabati, maupun dari
dan berbaya. Dalam kontek ini kata makanan dikonotasikan ke dalam bahan
yang aman bagi tubuhnya jika disantap, bermanfaat serta diperlukan oleh
tubuh agar dapat hidup atau menjalankan fungsinya. Sedangkan kata racun
(Hudgson, 2004).
Kata racun ”toxic” adalah bersaral dari Bahasa Yunani, yaitu dari
akar kata tox, dimana dalam bahasa Yunani berarti panah. Dimana panah
pada saat itu digunakan sebagai senjata dalam peperangan, yang selalu pada
anak panahnya terdapat racun. Di dalam kitab mesir kuno dimuat informasi
lengkap tentang pengobatan dan obat. Di kitab ini juga memuat ramuan
tembaga, besi, emas, timbal, perak, seng, bersifat sebagai racun, dan di
hewan, dan penangkal racun gigitan ular (Wirasuta dan Niruri, 2007).
disamping itu dia juga dikenal sebagai toksikolog dijamannya. Dia banyak
menulis racun bisa ular dan di dalam bukunya juga menggambarkan, bahwa
Disamping banyak lagi nama besar toksikolog pada jaman ini, terdapat satu
nama yang perlu mendapat catatan disini, yaitu besar pada jaman Mesir dan
bapak Materia Medika, adalah seorang dokter tentara. Di dalam bukunya dia
Niruri, 2007).
Hal ini membuktikan, bahwa efek berbahaya (toksik) yang
ditimbulkan oleh zat racun (tokson) telah dikenal oleh manusia sejak awal
lebih kritis terhadap usaha ini baru dimulai oleh Maimonides (1135 - 1204)
Niruri, 2007).
dalam abad ke-16 dan sesudahnya. Paracelcius adalah nama samara dari
toksikolog besar yang pertama kali meletakkan konsep dasar dasar dari
dan tidak ada zat yang tidak beracun, hanya dosis yang membuatnya
menjadi tidak beracun. Pernyataan ini menjadi dasar bagi konsep hubungan
yang hidup antara tahun 1787 sampai tahun 1853. Pada awak karirnya ia
ada berkaitan dengan adanya zat kimia tertentu di dalam badan. Orfila juga
pentingnya analisis kimia sebagai bukti Hukum pada kasus kematian akibat
dalam studi aksi tokson pada hewan, pendekatan ini melahirkan suatu
Traite des poison, terbit pada tahun 1814, dia membagi racun menjadi enam
mutu kesehatan yang tinggi, pakaian, dan sportasi. Untuk memenuhi tujuan
ini, berbagai jenis bahan kimia harus diproduksi dan digunakan, banyak
pestisida yang tidak sesuai dengan atuaran, atau berlebih justru memberi
pembasmian pada salah satu insteksida akan berefek pada rantai makanan
terhadap pestisida jenis tertentu. Pemakaian pestisida yang tidak benar juga
pertanian satu-dua hari sebelum panen, dengan tujuan buah atau daun
sayuran tidak termakan insek sebelum panen, dengan jalan demikian akan
diperoleh buah atau sayuran yang ranun, tidak termakan oleh insek. Namun
pada tahun 1930 di Detroit, Mich. kontaminasi ginger jake oleh Tri-o-kresil,
penduduk akibat penyakit jantung dan paru-paru. Hal ini disebabkan oleh
merupakan limbah buangan pabrik di Ingris pada saat itu (McDermott et al.
2013).
adalah senyawa kimia yang pertama disintesa untuk obat menekan rasa
mual dan muntah. Karena efeknya tersebut pada waktu itu banyak
sering muncul masa trimester pertama pada kehamilan. Efek samping yang
muncul dari pemakaian ini adalah terlahir janin dengan pertumbuhan organ
tubuh yang tidak lengkap, belakangan diketahui bahwa salah satu dari
organ tubuh pada janin di masa kandungan (Wrasuta dan Niruri, 2007).
proses produksi adalah kasus teluk Buyat. Sampai saat ini masih
gilirannya ini menuntut lebih banyak penelitian pada hewan, lebih banyak
indikator toksisitas, persyaratan yang lebih ketat sebelum suatu bahan kimia
dan pemantauan efek toksik senyawa kimia yang telah beredar dan
memenuhi kebutuhan ini, beberapa kreteria telah diajukan dan dipakai untuk
memilih menurut prioritasnya bahan kimia yang akan diuji. Disamping itu,
ini, maka kita harus berupaya mencari pengendalian yang tepat sebelum
terjadi kerusakan yang hebat. Karena itu, bila mungkin, ahli toksikologi
tanda efeknya terhadap kesehatan yang dini dan reversibel. Hal ini penting
pengertian yang lebih baik tentang sifat, tempat, dan cara kerja berbagai
berbagai metode uji toksikologi secara invitro, dimana target uji langsung
pada tingkat sel, seperti uji senyawa yang mengakibatkan kerusakan sel hati
”hepatotoksik” dapat dilakukan langsung pada kultur sel hati secara invitro,
atau uji tokson yang mempunyai sifat sebagai karsinogen juga dapat
dilakukan pada kultur sel normal, disini dilihat tingkat pertumbuhan sel dan
pejanan tokson uji. Banyak lagi metode uji invitro yang sangat bermanfaat
toksikologi akan selalu terlibat dalam menentukan batas pejanan yang aman
atau penilaian resiko dari pejanan. Batas pejanan yang aman mencangkup
”asupan (intake) harian yang diperbolehkan, dan ”nilai ambang batas” dari
dalam hubungan dengan efek bahan yang diketahui tidak berrabang batas
B. JENIS-JENIS TOKSIKOLOGI
obat mempunyai resiko yang rendah untuk dipakai sebagai tujuan terapi
dari obat tersebut Pemakaian obat dalam waktu pendek (obat cacing),
menempel pada kulit, atau dihasilkan di dalam tubuh dalam jumlah yang
relative kecil dapat mengakibatkan cedera dari tubuh dengan adanya rekasi
kimia (Brunner & Suddarth, 2001). Arti lain dari racun adalah suatu bahan
lainnya. Reaksi dari racun dapat seketika itu juga, cepat, lambat, atau
Mansjor, 1999).
a. Self poisoning
b. Attempted Suicide
c. Accidental poisoning
kesengajaan
d. Homicidal poisoning
a. Keracunan kronik
dalam darah.
b. Keracunan akut
waktu singkat.
yang terkena, contohnya racun hati, racun ginjal, racun SSP, racun
jantung.
“konvulsi”, muka dan leher kebiruan “gelap” Jika kita sehari – hari
bekerja, atau kontak dengan zat kimia, kita sadar dan tahu bahkan
organ-organ tubuh.
Organofosfat
Heptachlor
Kurang Toksik :Benzene hexachloride (BHC) Dalam obat-
MG/KG BB.
jaringan rentan, organ, sel, atau kompartemen selular sub atau struktur
dalam konsentrasi yang cukup pada waktu yang memadai pula. Artinya,
suatu paparan atau dosis yang tepat diperlukan. Dosis kecil alkohol tidak
akan ada pengaruhnya, tetapi dosis besar selama waktu yang lama dapat
tetapi dosis yang melebihi jumlah ini dapat menyebabkan kerusakan hati.
Di sisi lain, jumlah yang jauh lebih rendah daripada dosis yang optimal
organic yang mengandung cincin benzene, senyawa nikel dan krom dapat
bersifat karsinogenik atau penyebab kanker. Gangguan-gangguan tersebut
Kondisi badan yang sehat dan makan yang bergizi akan mudah mengganti
kulit, tulang rusuk tampak lebih jelas atau tulang rusuk terlihat
disertai diare kronik (terus menerus) atau susah buang air kecil.
Pyaemia (atau pyemia) dan tipus pada hewan ternak. Racun dapat
terhadap aksi biologi senyawa lain. Kelainan hati lain yang sering
pengoksidir
seterusnya
SASARAN ORGAN
terhadap toksikan.
hati.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Wirasuta, I.M.A.G dan Nirusi, R. 2007. Buku Ajar Toksikologi Umum. Bali: