Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH FARMAKOLOGI

“TOKSIKOLOGI”

Dosen Mata Kuliah :

dr.Dwi May Indriani,M.Si

Disusun Oleh :

KELOMPOK 3

1. Anna Fadila Pri Mutiara (2114401058)


2. Ijlal Hikmal Rosyad (2114401066)
3. Martinus Rony Kristianto (2114401072)
4. Nira Rahma Siena (2114401077)
5. Respia Hastuti (2114401082)
6. Riza Ahmad Fauzani (2114401084)
7. Ryan Aditia (2114401086)
8. Siti Rahmawati (2114401087)
9. Suci Haerani (2114401090)
10. Syaqilah (2114401091)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES TANJUNG KARANG

JURURASAN DIII KEPERAWATAN

TAHUN 2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan anugerah
kepada penyusun untuk dapat menyusun makalah yang berjudul “Toksikologi”.

Makalah ini disusun berdasarkan hasil data-data dari media elektronik berupa Internet dan
media cetak. Ucapan terima kasih kepada rekan-rekan kelompok tiga yang telah memberikan
partisipasinya dalam penyusunan makalah ini.

Penyusun berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua dalam menambah
pengetahuan atau wawasan mengenai keperawatan. Penyusun sadar makalah ini belumlah
sempurna maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar
makalah ini menjadi sempurna.

Bandar Lampung, Januari 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................4
1. Latar Belakang......................................................................................................4
2. Rumusan Masalah.................................................................................................4
3. Tujuan Penulisan...................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................6
A. Pengertian Toksikologi..........................................................................................6
B. Sejarah Toksikologi...............................................................................................7
C. Ruang lingkup Toksikologi...................................................................................7
D. Manfaat toksikologi...............................................................................................9
E. Dampak toksikologi...............................................................................................10
F. Tujuan Toksikologi................................................................................................10
BAB III PENUTUP...........................................................................................................11
1. Kesimpulan.............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................12

BAB I
3
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Toksikologi adalah ilmu yang menetapkan batas aman dari bahan kimia (Casarett and
Doulls, 1995). Selain itu toksikologi juga mempelajari jelas/kerusakan/ cedera
padaorganisme (hewan, tumbuhan, manusia) yang diakibatkan oleh suatu materi
substansi/energi, mempelajari racun, tidak saja efeknya, tetapi juga mekanisme terjadinya
efek tersebut pada organisme dan mempelajari kerja kimia yang merugikan terhadap
organisme. Banyak sekali peran toksikologi dalam kehidupan sehari-hari tetapi bila dikaitkan
dengan lingkungan dikenal istilah toksikologi lingkungan dan ekotoksikologi.

Dua kata toksikologi lingkungan dengan ekotoksikologi yang hampir sama maknanya
ini sering sekali menjadi perdebatan. Toksikologi lingkungan adalah ilmu yang mempelajari
racun kimia dan fisik yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan menimbulkan pencemaran
lingkungan (Cassaret, 2000) dan Ekotoksikologi adalah ilmu yang mempelajari racun kimia
dan fisik pada mahluk hidup, khususnya populasi dan komunitas termasuk ekosistem,
termasuk jalan masuknya agen dan interaksi dengan lingkungan(Butler, 1978).

Dengan demikian ekotoksikologi merupakan bagian dari toksikologi


lingkungan.Kebutuhan akan toksikologi lingkungan meningkat ditinjau dari Proses
Modernisasi yang akan menaikan konsumsi sehingga produksi juga harus meningkat, dengan
demikian industrialisasi dan penggunaan energi akan meningkat yang tentunya akan
meningkatkan resiko toksikologis. Proses industrialisasi akan memanfaatkan bahan baku
kimia, fisika, biologi yang akan menghasilkan buangan dalam bentuk gas, cair, dan padat
yang meningkat. Buangan ini tentunya akan menimbulkan perubahan kualitas lingkungan
yang mengakibatkan resiko pencemaran, sehingga resiko toksikologi juga akan meningkat.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian toksikologi dan racun?

2. Bagaimana Sejarah adanya Toksikologi?

3. Apa saja ruang lingkup Toksikologi?

4
4. Apa manfaat toksikologi?

5. Bagaimana dampak dari toksikologi?

6. Apa tujuan toksikologi?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui perngertian toksikologi dan racun.

2. Mengetahui Sejarah Toksikologi.

3. Mengetahui ruang lingkup toksikologi.

4. Mengetahui manfaat toksikologi.

5. Mengetahui dampak toksikologi.

6. Mengetahui tujuan toksikologi.

BAB II
5
PEMBAHASAN

A. Pengertian Toksikologi dan Racun

Toksikologi adalah bidang ilmu yang mempelajari efek berbahaya yang dapat
ditimbulkan oleh bahan kimia atau zat pada manusia, hewan, dan lingkungan. Dari definisi di
atas, jelas terlihat bahwa dalam toksikologi terdapat unsur-unsur yang saling berinteraksi
dengan suatu cara-cara tertentu untuk menimbulkan respon pada sistem biologi yang dapat
menimbulkan kerusakan pada sistem biologi tersebut. Salah satu unsur toksikologi adalah
agen-agen kimia atau fisika yang mampu menimbulkan respon pada sistem biologi.
Selanjutnya cara-cara pemaparan merupakan unsur lain yang turut menentukan timbulnya
efek-efek yang tidak diinginkan ini.
toksikologi dapat didefinisikan sebagai kajian tentang hakikat dan mekanisme efek
berbahaya (efek toksik) berbagai bahan kimia terhadap makhluk hidup dan system biologi
lainnya. Ia dapat juga membahas penilaian kuantitatif tentang berat dan kekerapan efek
tersebut sehubungan dengan terpejannya( exposed ) makhluk tadi.Toksikologi merupakan
studi mengenai efek-efek yang tidak diinginkan dari zat-zat kimia terhadap organisme hidup.
Toksikologi juga membahas tentang penilaian secara kuantitatif tentang organ-organ tubuh
yang sering terpajang serta efek yang ditimbulkannya. Efek toksik atau efek yang tidak
diinginkan dalam sistem biologis tidak akan dihasilkan oleh bahan kimia kecuali bahan kimia
tersebut atau produk biotransformasinya mencapai tempat yang sesuai di dalam tubuh pada
konsentrasi dan lama waktu yangcukup untuk menghasilkan manifestasi toksik.
Faktor utama yang mempengaruhi toksisitas yang berhubungan dengan situasi
pemaparan (pemajanan) terhadap bahan kimia tertentu adalah jalur masuk ke dalam tubuh,
jangka waktu dan frekuensi pemaparan.Pemaparan bahan-bahan kimia terhadap binatang
percobaan biasanya dibagi dalam empat kategori: akut, subakut, subkronik, dan kronik.
Untuk manusia pemaparan akut biasanya terjadi karena suatu kecelakaan atau disengaja, dan
pemaparan kronik dialami oleh para pekerja terutama di lingkungan industri-industri
kimia.Interaksi bahan kimia dapat terjadi melalui sejumlah mekanisme dan efek dari dua atau
lebih bahan kimia yang diberikan secara bersamaan akan menghasilkan suatu respons yang
mungkin bersifat aditif, sinergis, potensiasi, dan antagonistik.
Karakteristik pemaparan membentuk spektrum efek secara bersamaan membentuk
hubungan korelasi yang dikenal dengan hubungan dosis respons. Apabila zat kimia dikatakan

6
beracun (toksik ), maka kebanyakan diartikan sebagai zat yang berpotensial memberikan efek
berbahaya terhadap mekanisme biologi tertentu pada suatu organisme. Sifat toksik dari suatu
senyawa ditentukan oleh: dosis, konsentrasi racun di reseptor “tempat kerja”, sifat zat
tersebut, kondisi bioorganisme atau sistem bioorganisme, paparan terhadap organisme dan
bentuk efek yang ditimbulkan.

B. Sejarah Toksikologi

Pengetahuan tentang racun sesungguhnya sudah ada sejak zaman dahulu tetapi belum
tersusun secara sistematis menjadi suatu ilmu. Baru pada awal abad ke-16 seorang ahli racun
terkenal yang hidup pada tahun 1493-1541, Phillipus Aureolus Theophrastus Bombastus von
Hohenheim Paracelcus (PATBH Paracelcus) memperkenalkan istilah toxicon (toxic agent)
untuk zat (substansi) yang dalam jumlah kecil dapat mengganggu fungsi tubuh. Ia adalah
orang pertama yang meletakkan dasar ilmu dalam mempelajari racun dan mengenalkan
dalil yaiti percobaan pada hewan merupakan cara yang paling baik dalam mempelajari respon
tubuh terhadap racun dan efek suatu zat (kimia atau fisik) pada tubuh dapat merupakan efek
terapi (bermanfaat) dan efek toksik (merugikan).

Selanjutnya, toksikologi modern diperkaya oleh Mattieu Joseph Orfilla (1787 – 1853). Ia
merupakan orang pertama yang melakukan penelitian secara sistematis tentang respon
biologi anjing pada zat kimia tertentu. Ia memperkenalkan toksikologi sebagai ilmu yang
memepelajari racun, ia mengembangkan analisis terhadap racun misalnya As (Arsen) dan
meletakkan dasar toksikologi forensik. Toksikologi juga dikembangkan oleh ahli lain seperti
Francois Magendie (1783 – 1855) yang meneliti efek striknin dan emetin.

C. Ruang Lingkup Toksikologi


Ruang lingkup toksikologi meliputi:
a. Toksikologi Lingkungan
Toksikologi lingkungan merupakan cabang toksikologi yang menguraikan pemajanan yang
tidak di sengaja pada jaringan biologi (lebih khusus pada manusia) dengan senyawa kimia
yang pada dasarnya merupakan pencemaran lingkungan, makanan atau air. Pada prinsipnya,
toksikologi lingkungan mengkaji tentang keracunan yang terjadi secara tidak sengaja seperti
keracunan akibat makan ikan yang berasal dari teluk minamata jepang dan mengakibatkan
penyakit minamata, keracunan gas akibat aktivitas gunung berapi dan masih banyak contoh
lainnya.
7
Tujuan dari pada toksikologi lingkungan adalah mengurangi perlunya mencari substansi yang
aman, yang berarti harus mengetahui mekanisme bagaiman racun menyerang organisme,
mencegah terjadinya efek yang tidak di kehendaki dari racun terhadap organisme dan kualitas
lingkungan dapat membuat kriteria dasar untuk standarisasi kualitas lingkungan dapat
memperbaiki cara pengolahan karena mengetahui mekanisme terjadinya efek dan keracunan.
Pemahaman toksikologi yang berhubungan dengan lingkungan. Konsep dasarnya
berhubungan hubungan dosis-respon, absorpsi bahan toksik, distribusi dan penyimpanan
bahan toksik, biotransformasi dan eliminasi bahan toksik, target organ tubuh yang terkena
bahan toksik, teratogenik, mutagenesis, karsinogenesis dan nilai resiko yag ditimbulkan oleh
bahan toksik.
Ahli toksikologi lingkungan mengintegrasikan pengetahuan tentang kemungkinan efek
beracun pada organisme dengan pengetahuan tentang kelakuan zat di dalam lingkungan dan
juga dengan pengetahuan tentang akibat yang dapat terjadi dari efek tertentu suatu zat pada
satu atau lebih macam organisme untuk dapat berfungsinya secara integral suatu kehidupan
bermasyarakat. Ahli toksikologi lingkungan mempunyai tugas menilai risiko dan meramalkan
dalam sistem yang kompleks; kelakuan zat dalam lingkungan sering tidak jelas dan kita
berhadapan dengan banyaknya bentuk kehidupan dan proses yang rumit.
Keadaan senyawa atau zat polutan di lingkungan dalam hal ini adalah pencemaran, baik
pencemaran udara, pencemaran tanah maupun pencemaran air sudah sangat memprihatinkan
utamanya di Indonesia karena sebagian besar zat-zat tersebut berada di lingkungan sudah
melebihi nilai batas normal. Dalam keadaan ini, apabila dari pihak pemerintah sendiri
maupun dari mayarakat belum mengambil langkah pencegahan dan penanggulangan terhdap
zat cemaran tersebut tentunya akan mempengaruhi keadaan lingkungan tersebut.
b. Toksikologi Ekonomi
Toksikologi ekonomi adalah suatu pembahasan toksikologi yang menjurus pada efek-efek
berbahaya dari substansi khusus yang berhubungan dengan kebutuhan manusia seperti bahan
pengawet makanan dan pestisida. Pada bidang ini, keracunan bisa terjadi karena efek
samping obat atau berbagai gejala buruk yang muncul akibat adanya kandungan formalin
dalam produk mie instan dan lain sebagainya, dimana pemajanan obat atau makanan tadi
memang sengaja dilakukan untuk tujuan penyembuhan penyakit dan sebagai bahan makanan.
c. Toksikologi Forensik
Toksikologi forensik merupakan cabang toksikologi yang mengkaji aspek medis dan aspek
hukum atas pengaruh berbahaya zat kimia pada manusia. Pada bidang kajian ini, masuknya

8
senyawa kimia bisa terjadi karena kesengajaan untuk tujuan pembunuhan atau secara tidak
sengaja akibat kelalaian manusia. Akan tetapi, yang jelas peristiwa keracunan yang terjadi
menimbukan suatu masalah, dimana masalah tersebut harus diselesaikan secara hukum di
pengadilan.
Secara umum tugas toksikologi forensik adalah membantu penegak hukum khususnya dalam
melakukan analisis racun baik kualitatif maupun kuantitatif dan kemudian menerjemahkan
hasil analisis ke dalam suatu laporan (surat, surat keterangan ahli atau saksi ahli), sebagai
bukti dalam tindak kriminal (forensik) di pengadilan. Lebih jelasnya toksikologi forensik
mencangkup terapan ilmu alam dalam analisis racun sebagi bukti dalam tindak kriminal,
dengan tujuan mendeteksi dan mengidentifikasi konsentrasi dari zat racun dan metabolitnya
dari cairan biologis dan akhirnya menginterpretasikan temuan analisis dalam suatu
argumentasi tentang penyebab keracunan dari suatu kasus. Menurut masyarakat toksikologi
forensik amerika “Society of Forensic Toxicologists (SOFT)” bidang kerja toksikologi
forensik meliputi:
1) analisis dan mengevaluasi racun penyebab kematian,
2) analisis ada/tidaknya alkohol, obat terlarang di dalam cairan tubuh atau napas, yang dapat
mengakibatkan perubahan perilaku (menurunnya kemampuan mengendarai kendaraan
bermotor di jalan raya, tindak kekerasan dan kejahatan, penggunaan dooping),
3) analisis obat terlarang di darah dan urin pada kasus penyalahgunaan narkotika,
psikotropika dan obat terlarang lainnya.
Tujuan lain dari analisis toksikologi forensik adalah membuat suatu rekaan rekostruksi suatu
peristiwa yang terjadi, sampai sejauh mana obat atau racun tersebut dapat mengakibatkan
perubahan prilaku (menurunnya kemampuan mengendarai, yang dapat mengakibatkan
kecelakaan yang fatal, atau tindak kekerasan dan kejahatan).

D. Manfaat Toksikologi
Toksikologi sangat bermanfaat untuk memprediksi atau mengkaji akibat yang berkaitan
dengan bahaya toksik dari suatu zat terhadap manusia dan lingkungannya.Dalam hal ini,
toksikologi mencakup pula disiplin ilmu lain seperti kimia analitik, farmakologi, biokimia
dan kimia kedokteran.

E. Dampak Paparan Toksin pada tubuh

9
Toksin atau zat racun, dapat berada dalam makanan, udara, tanah, dan air. Toksin juga bisa
ada dalam bahan perawatan tubuh, kosmetik, bahkan pada produk pembersih rumah.

Seiring waktu, toksin dapat menumpuk dan pada akhirnya merusak seluruh tubuh, termasuk
fungsi otak. Efek toksin pada otak termasuk ingatan dan konsentrasi yang buruk, perilaku
tidak menentu, gangguan suasana hati, sakit kepala, dan vertigo.

Toksin di dalam tubuh juga dapat menyebabkan gangguan aliran darah yang menyebabkan
oksigen dan pengiriman nutrisi menjadi tidak efisien. Dampak lain adalah penurunan
produksi dan fungsi dopamin, senyawa kimia dalam otak yang berfungsi sebagai penghubung
sesama sel saraf dan sel otot. Toksin juga dapat menurunkan fungsi dan kadar serotonin, yang
dikenal sebagai hormon bahagia.

F. Tujuan Toksikologi
Tujuan Toksikologi Dalam kehidupan manusia toksikologi sangat bermanfaat oleh karena
toksikologi:
1) Memungkinkan konsumen / Pemakai zat kimia terlindung dari bahaya keracunan;
2) Membuat landasan yang kuat bagi upaya pemeliharaan lingkungan hidup dari
kemungkinan efek buruk penggunaan zat kimia;
3) Memberikan informasi dan pengetahuan kepada klinisi untuk dapat menolong dengan
tepat penderita yang mengalami keracunan;
4) Menyebabkan penggunaan obat-obatan dengan lebih tepat atas dasar pengetahuan
tentang risiko bahaya suatu zat kimia yang berefek farmakologis;
5) Memahami dengan lebih mendalam tentang efek zat kimia kepada manusia atau
makhluk hidup lainnya dan mekanisme terjadinya efek bersangkutan.

BAB III

PENUTUPAN
10
A. Kesimpulan

Toksikologi adalah bidang ilmu yang mempelajari efek berbahaya yang dapat
ditimbulkan oleh bahan kimia atau zat pada manusia, hewan, dan lingkungan. Salah satu
unsur toksikologi adalah agen-agen kimia atau fisika yang mampu menimbulkan respon pada
sistem biologi. Toksikologi merupakan studi mengenai efek-efek yang tidak diinginkan dari
zat-zat kimia terhadap organisme hidup. Toksikologi juga membahas tentang penilaian secara
kuantitatif tentang organ-organ tubuh yang sering terpajang serta efek yang ditimbulkannya.
Terdapat 3 ruang lingkup toksikologi yaitu lingkungan, ekonomi, dan forensik. Salah satu
dampak pemaparan toksin dalam tubuh dapat menyebabkan gangguan aliran darah yang
menyebabkan oksigen dan pengiriman nutrisi menjadi tidak efisien. Tujuan toksikologi yaitu
untuk memahami dengan lebih mendalam tentang efek zat kimia kepada manusia atau
makhluk hidup lainnya dan mekanisme terjadinya efek bersangkutan.

DAFTAR PUSTAKA

11
https://id.wikipedia.org/wiki/Toksikologi

http://sidfirman82.blogspot.com/2017/07/sejarah-dan-definisi-toksikologi.html

https://k3.unida.gontor.ac.id/sejarah-toksikologi/

https://lokadata.id/artikel/dampak-paparan-toksin-pada-tubuh

12

Anda mungkin juga menyukai