MAKALAH
“Toksikologi Industri”
Disusun oleh :
Nim : PO714221191014
KESEHATAN LINGKUNGAN
PRODI D.IV
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat ALLAH SWT. karena atas
berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Toksikologi
Industri”. saya mengucapkan terimakasih pada semua pihak yang telah
memberikan kesempatan dalam menyelesaikan makalah ini sehingga dapat
diselesaikan dengan baik.
Saya menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun, demikian saya
telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki
sehingga makalah ini dapat diselesaikan.Untuk kesempurnaan penulisan di masa
yang akan datang, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangatlah
diharapkan. Dan saya berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi seluruh
pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.
BAB II PEMBAHSAN
3.2 Saran………………………………………………………………….12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan ilmu yang mementingkan
hubungan antara lingkungan kerja, pekerja, serta beban kerja agar tetap terjaga
sehingga tidak menghasilkan masalah terhadap kesehatan dan keselamatan
pekerja tersebut. Lingkungan kerja dapat berupa lingkungan kerja fisik, kimia,
maupun biologis. Lingkungan kerja yang baik dapat membuat produktivitas dari
pekerja menjadi baik demikian pula sebaliknya.
Di Era-Industrialisasi saat ini, penggunaan bahan kimia dalam proses
produksi menjadi semakin meningkat. Bahan kimia digunakan baik dalm
penyediaan bahan produksi maupun bahan dari pembuatan alat produksi.
Penggunaan bahan kimia ini sangat bermanfaat untuk menjaga produktivitas
secara kuantitas dari suatu produk, disamping juga dapat menekan biaya produksi
yang ada.
Namun penggunaan bahan kimia tentunya tidak hanya mampu
mendatangkan dampak positif bagi produsen namun juga memiliki dampak
negative. Dimana setiap bahan kimia menyimpan bahaya yang dapat berdampak
buruk bagi tubuh makhluk hidup yang sering terpapar dengannya. Dampak
negative dari bahan kimia inilah yang biasa berbentuk toxic “racun”.
Bahan kimia dapat dikatakan sebagai racun apabila telah memenuhi syarat secara
kuantitas dan kualitas yang telah di tetapkan standarnya. Oleh karena itu
kemudian para ahli membahas mengenai racun ini secara lebih mendalam melalui
ilmu toksikologi dimana ilmu ini kemudian dapat memberikan informasi
mengenai kapan sebuah bahan kimia tersebut dikatakan sebagai racun dan kapan
bahan kimia tersebut dapat digunakana sesuai dengan kebutuhan manusia. Oleh
karena itu di dalam makalah ini akan dijelaskan mengenai landasan awal dari ilmu
toksikologi yaitu pengertian, konsep maupun tujuan dari ilmu toksikologi ini.
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian toksikologi dan racun ?
2. Jenis dari toksikologi?
3. Model masuk dan daya keracunan pada toksikologi?
4. Sasaran organ apa saja yang diserang?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Toksikologi merupakan studi mengenai efek efek yang tidak diinginkan dari
zat zat kimia terhadap organisme hidup. Toksikologi juga membahas tentang
penilaian secara kuantitatif tentang organ organ tubuh yang sering terpajang serta
efek yang di timbulkannya .
Efek toksik atau efek yang tidak diinginkan dalam system biologis tidak akan
dihasilkan oleh bahan kimia kecuali bahan kimia tersebut atau
biotransformasinya mencapai tempat yang sesuai dalam tubuh pada konsentrasi
dan lama waktu yang cukup untuk manifestasi toksik . Faktor utama yang
mempengaruhi toksisitas yang berhubungan dengan situasi pemaparan
( pemajanan ) terhadap bahan kimia tertentu adalah jalur masuk ke dalam tubuh,
jangka waktu dan frekuensi pemaparan.
Pemaparan bahan-bahan kimia terhadap binatang percobaan biasanya dibagi
dalam empat kategori: Akut, subakut, subkronik, dan kronik. Untuk manusia
pemaparan akut biasanya terjadi karena suatu kecelakaan atau di sengaja, dan
pemaparan kronik dialami oleh para pekerja terutama dilingkungan industry-
industrykimia.
3
Interaksi bahan kimia dapat terjadi melalui sejumlah mekanisme dan efek
dari dua atau lebih bahan kimia yang diberikan secara bersamaan akan
menghasilkan suatu respons yang mungkin bersifat aditif sinergi, potensiasi, dan
antagonistic. Karakteristik pemaparan membentuk spektrum efek secara
bersamaan membentuk hubungan korelasi yang dikenal dengan hubungan dosis-
respons.
Pada umumnya efek berbahaya atau efek farmokologik timbul apabila terjadi
interaksi antara zat kimia ( tokson atau zat aktif biologis ) dengan reseptor.
4
Terdapat dua aspek yang harus diperhatikan dalam mempelajari interaksi antara
zat kimia dengan organisme hidup, yaitu kerja farmakon pada sus atu
organisme(aspek famakodinamik atau toksodinamik) dan pengaruh organisme
terhadap zat aktif ( aspek farmakodinamik atau toksodinamik) dan pengaruh
organisme terhadap zat aktif (aspek farmakokinetik atau toksokinetik ) aspek ini
akan lebih detail dibahas pada sub bahan kerja toksik.
Telah dipostulatkan oleh paracelcius, bahwa sifat toksik suatu tokson sangat
ditentukan oleh dosis ( konsentrasi tokson pada reseptornya) .Artinya kehadiran
suatu zat yang berpotensi toksik dalam suatu organisme belum tentu
menghasilkan juga keracunan. Misal insektisida rumah tangga (DDT) dalam dosis
tertentu tidak akan menimbulkan efek yang berbahaya bagi manusia, namun pada
dosis tersebut memberikan efek yang mematikan bagi serangga . Hal ini
disebabakan karna konsentrasi tersebut berada berada jauh dibawah konsentrasi
minimal efek pada manusia. Namun sebaliknya apabila kita terpejan oleh DDT
dalam waktu yang relative lama, dimana telah diketahui bahwa sifat DDT yang
sangat sukar terurai dilingkungan dan sangat lipofil, akan terjadi penyomprotan
DDT dari lingkungan kedalam tubuh dalam waktu relative lama . karna sifat
fisiko 3 kimia dari DDT, mengakibatkan DDTakan terkumulasi (tertimbun) dalam
waktu yang lama di jaringan lemak.Sehingga apabila konsetrasi toksiknya
terlampaui,barulah akan muncul efek toksik.Efek atau kerja toksik seperti ini lebih
di kenal dengan efek toksik yang bersifat kronis.
5
Dengan demikian,risiko keracunan tidak hanya tergantung pada sifat zatnya
sendiri,tapi juga pada kemjngkinan untuk berkontak dengannya dan pada jumlah
yang masuk dan di absorpsi dengan lain kata tergantung dengan cara
kerja,frekuensi kerja dan waktu kerja.Antara kerja (atau mekanisme kerja)sesuatu
obat dan suatu tokson tidak terdapat perbedaan yang prinsipil,ia hanya
relati.Semua kerja dari suatu obat yang tidak mempunyai sangkut paut dengan
indikasi obat yang sebenarnya,dapat dinyatakan sebagai kerja toksik.
2.2Jenis Toksikologi
a. Toksikologi Deskriptif
b. Toksikologi Mekanistik
c. Toksikologi Regulatif
d. Toksokologi Forensik
6
e. Toksikologi Klinik
f. Toksikologi Kerja
g. Toksikologi Lingkungan
h. Ekotoksikologi
i. Toksik Eksperimental
7
mengakibatkan cedera dari tubuh dapat mengakibatkan cedera dari tubuh dengan
adanya reaksi kimia.Artilain dari racun adalah suatu bahan dimana ketika diserap
oleh tubuh organisme makhluk hidup akan menyebabkan kematian atau
perlukan.Racun dapat di serap melalui pencernaan,hisapan, intravena,kulit,atau
melalui rute lainnya.Reaksi dari racun dapat seketika itu juga,cepat,lambat,atau
secara kumulatif.Keracunan dapat di artikan sebagai setiap keadaan yang
menunjukkan kelainan multisystem dengan keadaan yang tidak jelas.Keracunan
melalui inhalasi (pengobatan dengan cara memberikan obat dalam bentuk uap
kepada si sakit langsung melalui alat pernapasannya (hidung ke paru-paru) dan
menelan materi toksik,baik kecelakaan dan arena kesengajaan merupakan kondisi
bahaya kesehatan.
1. Cara terjadinya
a. Self poisoning
b. Attempted Suicide
c. Accidental Poisoning
8
Keracunan yang merupakan kecelakaan , tanpa adanya
faktor kesengajaan.
d. Homicidal Paisoning
a. Keracunan kronik
b. Keracunan akut
9
dilihat atau dirasakan dalam waktu pendek.Contoh,fenol
menyebebkan diare dan gas Co dapat menyebabkan hilang
kesadaran atau kematian dalam waktu singkat.
10
Neuron dan otot jantung sangat bergantung pada adenosis trifosfat
(ATP),yang dihasilkan oleh oksidasi mitokondria : kapasitasnya dalam
metabolisme anaerobik juga kecil,dan ion bergerak dengan cepat melalui
membrane sel.maka jaringan itu sangat peka terhadap kekurangan oksigen
yang timbul karena gangguan sistem pembuluh dara atau hemoglobin
(misalnya,keracunan Co) sel-sel yang membelah cepat seperti sel-sel di
sumsum tulang dan mukosa usus,sangat peka terhadap racun yang
mempengaruhi pembuluh sel.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Saran saya adalah, diharapkan setiap orang yang bekerja pada bidang
industri agar berhati-hati terhadap bahan kimia yang dapat membuat
keracunan. Sehingga dapat diaplikasikan secara optimal dalam kehidupan
sehari-hari. Serta angka keracunan akibat dari bahan kimia dapat diatasi.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://id.Scribd.com/document/332416407/Makalah-Toksikologi-Industri
https://slideplayer.info
https://healthsafetyprotection.com
https://husnirafikha.blogspot.com
13