TOKSIKOLOGI INDUSTRI
DISUSUN OLEH :
POLITEKNIK KETENAGAKERJAAN
2019
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
banyak kasih karunia-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah ini
dengan sangat baik. Makalah ini berjudul “Efek Toksik II Karsinogen”.
Selain itu penulis sadar bahwa pada makalah ini ditemukan banyak
sekali kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami benar-
benar menanti kritik dan saran untuk dapat penulis revisi di masa selanjutnya.
Penulis
Toksikologi Industri – K3 i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................18
Toksikologi Industri – K3 ii
BAB I
PENDAHULUAN
Toksikologi Industri – K3 1
Suatu kerja toksik pada umumnya merupakan hasil dari sederetan
proses fisika, biokimia, dan biologik yang sangat rumit dan komplek.
Proses ini umumnya dikelompokkan ke dalam tiga fase yaitu: fase
eksposisi toksokinetik dan fase toksodinamik. Dalam menelaah interaksi
xenobiotika/tokson dengan organisme hidup terdapat dua aspek yang
perlu diperhatikan, yaitu:kerja xenobiotika pada organisme dan pengaruh
organisme terhadap xenobiotika. Yang dimaksud dengan kerja tokson
pada organisme adalah sebagai suatu senyawa kimia yang aktif secara
biologik pada organisme tersebut (aspek toksodinamik). Sedangkan
reaksi organisme terhadap xenobiotika/tokson umumnya dikenal dengan
fase toksokinetik.
Sederetan proses toksikokinetik sering disingkat dengan ADME, yaitu:
adsorpsi, distribusi,metabolisme dan eliminasi. Proses absorpsi akan
menentukan jumlah xenobiotika (dalam bentuk aktifnya) yang dapat
masuk ke sistem sistemik atau mencapai tempat kerjanya. Jumlah
xenobiotika yang dapat masuk ke sistem sistemik dikenal sebagai
ketersediaan biologi / hayati. Keseluruhan proses pada fase toksokinetik
ini akan menentukan menentukan efficacy (kemampuan xenobiotika
mengasilkan efek), efektifitas dari xenobiotika, konsentrasi xenobiotika di
reseptor, dan durasi dari efek farmakodinamiknya.
Oleh karena itu di dalam makalah ini akan dijelaskan mengenai
landasan awal dari ADME itu sendiri
Toksikologi Industri – K3 2
1.2 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Karsinogen
2. Untuk memahami tahapan terjadinya Karsinogen
3. Untuk memahami penyebab Karsinogen yang bisa memberikan efek
yang tak diinginkan dan bagaimana obat bisa bersifat racun didalam
tubuh.
Toksikologi Industri – K3 3
BAB II
ISI
Toksikologi Industri – K3 4
Yaitu senyawa kimia yang diketahui sudah pasti menyebabkan kanker
kepada hewan dan diduga akan mengakibatkan kanker pada manusia,
misalnya formaldehida.
Karsinogenik Tipe III
yaitu senyawa kimia yang perlu dipertimbangkan dan diduga memiliki
potensi akan mengakibatkan kanker akan tetapi belum cukup data
untuk meyakinkannya, misalnya kloroform.
Toksikologi Industri – K3 5
Penyakit kanker merupakan penyakit yang misterius karena
penyebabnya belum diketahui secara pasti. Namun, pada 1908
penyakit ini mulai dipelajari karena saat itu dilaporkan bahwa angka
kejadian kanker sangat tinggi pada pekerja industri kimia, tetapi pada
saat itu belum diketahui dengan jelas hubungan antara chemical-
mutagenesis dan carcinogenesis.
Dalam perjalanan waktu barudiketahui bahwa bahan kimia
dapat memicu terjadinya suatu keganasan karena dapat menimbulkan
mutasi pada DNA. Terjadinya penyakit keganasan dikelompokkan
menjadi dua fase, yaitu initiation phase dan promotion phase. Hal ini
dapat dijelaskan apabila bahan yang bersifat karsinogenik masuk ke
dalam tubuh, maka di dalam tubuh bahan ini langsung mengalami
proses detoksifikasi untuk kemudian diekskresi.
Selain itu, bahan karsinogenik tersebut terlebih dahulu
dimetabolisme dalam tubuh. Kemudian, hasil metabolismenya
didetoksifikasi dan berikutnya diekskresi. Apabila proses ini tidak dapat
dilakukan oleh tubuh, maka hasil metabolit dari bahan karsinogenik ini
akan mengadakan ikatan dengan rantai DNA, sehingga DNA menjadi
cacat (defect). Sebagai akibat dari adanya kecacatan DNA, tubuh
berusaha untuk melakukan perbaikan DNA yang dikenal dengan DNA
repair.
Bila perbaikan DNA ini tidak berhasil, sel yang bersangkutan
(sel yang memiliki DNA abnormal) tersebut akan dieksekusi atau
dimusnahkan. Apabila proses eksekusi ini tidak mampu dilakukan oleh
tubuh, maka sel tersebut memiliki DNA cacat yang bersifat permanen.
Kondisi ini dikenal dengan initiation phase. Selanjutnya, sel yang
memiliki DNA cacat tersebut akan mengalami proliferasi dan
diferensiasi, serta berkembang menjadi malignant (ganas). Kondisi ini
dikenal dengan promotion phase.
Toksikologi Industri – K3 6
2.3 Penyebab Karsinogen
a. Nikel sulfida
Nikel sulfida yang sering berada di daerah tambang nikel ini
dapat terpapar ke pekerja apabila dihirup dan dapat
mengakibatkan berbagai macam penyakit karsinogen
seperti kanker paru paru, hidung, larynx hingga ke kanker
prostat
b. Vynil klorida
Vinil klorida yang biasa digunakan dalam industri dalam
pembuatan polimer polivinil klorida (PVC), dalam proses ini
terdapat gas manis yang keluar dari proses pembuatan PVC
tersebut, yang apabila terhisap oleh pekerja dapat
mengakibatkan berbagai macam penyakit kronis, seperti
tumor otak dan paru, serta tumor limfatik hemopoesis.
BAB IV
PENUTUP
a. Kesimpulan
Karsinogen adalah zat yang menyebabkan penyakit kanker. Zat-
zat karsinogen menyebabkan kanker dengan mengubah asam
deoksiribonukleat (DNA) dalam sel-sel tubuh, dan hal ini
mengganggu proses-proses biologis. Asam deoksiribonukleat, lebih
dikenal dengan DNA (bahasa Inggris: deoxyribonucleic acid), adalah
sejenis asam nukleat yang tergolong biomolekul utama penyusun
berat kering setiap organisme. Tahapan karsinogen mencakup :
inisiansi kanker, promosi kanker yant cikal bakal pembentukan awal
Toksikologi Industri – K3 7
sel yang terinisiasi membentuk klon melalui pembelahan,
transformasi maglinansi yang mengambarkan perubahan genomik
yang cepat, progresi malignansi sebagai fase karsinogenetik.
Penyebap karsinogenetik meliputi zat kimia, radiasi, agen biologi,
hormon, dan genetiK.
b. Saran
Setelah membaca karya tulis ini, semoga pembaca dapat
menyadari bahwa kesehatan sangat penting bagi tubuh. Banyak cara
pencegahan agar tidak terkena kanker seperti hindari merokok serta
mengkonsumsi alkohol, perbanyak konsumsi sayuran hijau organik,
perbanyak minum air putih serta jangan malas olahraga.
Toksikologi Industri – K3 8
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/12464586/Perjalanan_Obat_Dalam_Tubuh
Tarigan, Sri Monika. 2009. Absorpsi, Distribusi, Mekanisme Dan
Eliminasi Obat (Adme Obat). Jakarta: Institut Sains Dan Teknologi
Nasional.
Toksikologi Industri – K3 9