Penyusun:
POLITEKNIK KETENAGAKERJAAN
2019
- Pertanyaan
1. Menguraikan 1 temuan positif dan 1 temuan negatif pada PT. Wika Gedung Proyek Taman Ismail
Marzuki Jakarta.
- Jawaban
A. Temuan Positif
- Safety Check
Saat kami akan memasuki kawasan proyek, Pak Eko memaparkan bahwa sebelum memasuki
kawasan akan di adakan semacam “test” apakah pekerja ini sehat dan siap bekerja atau tidak
sehat. Setelah memalui test ini, kami melihat Finger Print untuk memasuki tempat kerja. Finger
print berguna untuk pekerja proyek konstruksi PT Wika Gedung Proyek TIM saja atau orang
yang berkepentingan saja yang bisa memasuki kawasan tersebut seperti Pemilik Lokasi, Safety
Officer dll. Tidak semua perusahaan memiliki sistem secanggih ini, biasanya finger print hanya di
gunakan untuk absen pagi dan sore tapi bukan untuk memasuki area kawasan Proyek. Tentu
saja hal ini telah memenuhi Permanerktrans No. 1 Tahun 1980 tentang keselamatan dan
kesehatan pada konstruksi bangunan.
- Jalan kerja
Saat kami akan memasuki area belakang, kami melihat Sign jalan kerja yang dilengkapi safety
net. Hal ini tentu saja terobosan yang bagus dari PT Wika Gedung Proyek TIM untuk melindungi
pekerjanya dari ancaman benda jatuh. Dari segi ukuran tinggi Signnya sudah cukup untuk tinggi
badan rata-rata orang Indonesia sekitar 160 cm dan lebar dari Sign Jalan Kerja ini cukup ideal.
Hal ini tentu saja memenuhi ISO 7010:2010 Graphical Sysmbols – Safety Colours dan
Permenaker 1 tahun 1980 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Konstruksi Bangunan.
Saran saja dari kami untuk jalan kerja di perluas lagi. Namun saran dari saya untuk jalan kerjanya
di perluas jangan hanya di bagian belakang proyek saya tapi di bagian depa seperti area yang
ada tower cranenya.
- Pekerja tidak menggunakan APD dan tidak terpasang safety net saat pekerja berdiri
Meskipun PT Wika Gedung Proyek TIM ini sudah memenuhi alat pelindung diri untuk para
pekerjanya, tetapi ada beberapa pekerjaanya yang tidak menggunakannya seperti pada contoh
ini pekerja tidak menggunakan Body Harness Fall Protection dan juga pekerja berdiri melakukan
pekerjaanya tidak di area yang terpasang safety net. Tentu saja ini sangat berbahaya karena
berpotesi terjatuh dan menyebapkan luka-luka dan juga dapat di tegur oleh Pengawas
ketenagakerjaan yang berpotensi sanksi Administratif. Hal ini melanggar Permenakertrans No 8
tahun 2010 tentang Alat Pelindung Diri