Anda di halaman 1dari 21

CV.

GOLO BILU RENCANA


KESELAMATAN
KONSTRUKSI
( RKK )

RKK USULAN PENAWARAN

UNTUK
PAKET PEKERJAAN
REHABILITASI SEDANG/ BERAT RUANG KELAS SDI
PATENG

Tahun Anggaran 2023


DAFTAR ISI

A. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerjaan dalam Keselamatan Konstruksi


A.1. Kepedulian Pimpinan Terhadap Isu Eksternal dan Internal
A.2. Komitmen Keselamatan Konstruksi
B. Perencanaan Keselamatan Konstruksi
B.1. Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko,Pengendalian dan Peluang
B.2. Rencana Tindakan ( sasaran $ program )
B.3. Standard an peraturan perundangan
C. DDukungan Keselamatan Konstruksi
C.1. Sumber Daya
C.2. Kompetensi
C.3. Kepedulian
C.4. komunikasi
C.5. Imformasi Terdokumentasi
D . Operasi Keselamatan Kontruksi
D.1. Perencanaan Operasi
D.2. Kesiapan dan Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat
E. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi
E.1. Pemantauan dan Evaluasi
E.2. Tinjauan Manajemen
E.3. Peningkatan Kinerja Keselamatan Konstruksi
CV. GOLO BILU
KONTRAKOR DAN LEVARANSIR
Alamat : TEBANG, DSA. COMPANG SUKA ,KEC. KUWUS, KAB. MANGGARAI BARAT

A. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi


A. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerjaan dalam Keselamatan Konstruksi
Pekerjaan bidang konstruksi adalah merupakan hal yang kompleksitas dan begitu banyak
melibatkan unsure ataupun pihak lain, terutama tenaga kerja, alat dan bahan material dengan
kapasitas besar atau dalam jumlah yang besar baik secara pribadi ataupun secara kolektif bersama
– sama dapat menjadi sumber terjadinya kecelakaan. Kurang terampilnya tenaga kerja akan
mempengaruhi kelancaran pekerjaan dan sangat merugikan semua pihak yang terkait dalam
kegiatan proyek.
Mengenai pentingnya kosep RKK sebelum pelaksanaan pekerjaan lapangan dimulai, diharapkan
dapat memberikan pertimbangan bahwa pentingnya penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
yang bermanfaat bagi pekerja proyek untuk dapat berprestasi secara optimal.
Kosep RKK ini bertujuan untuk menciptakan pekerjaan yang aman dan menekankan zero accident
( nihil kecelakaan fatal ) dalam pelaksanaan proyek. Untuk itu agar dalam pelaksanaan proyek
nantinya terhindar dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta sebagai kerangka untuk
menyusun sasaran K3, dengan ini kami sebagai pelaksana pekerjaan konstruksi menetapkan
Kebijakan K3 sebagai berikut :
Dari segenap jajaran Direksi dan Personil serta pekerjaan berkomitmen untuk mempersiapkan dan
melaksanakan Keselamatan Konstruksi dalam pelaksanaan pekerjaan khususnya dalam pekerjaan
Rehabilitasi Sedang / Berat Ruang Kelas SDI Pateng.

A.1. Kepedulian Pimpinan terhadap Isu Eksternal dan Internal


1. Berkomitmen dalam menentukan dan meminimalisir tingkat kecelakaan kerja
2. Berkomitmen dalam meningkatkan kesehatan tenaga kerja dan memelihara kesehatan
tenaga kerja dengan memelihara kesehatan tenaga kerja dan menghilangkan penyakit
akibat kerja
3. Berkomitmen dalam mematuhi persyaratan perundang – undangan dan persyaratan lain
yang terkait dengan SMK3.
4. Berkomitmen dalam melakukan pemutakhiran secara berkelanjutan terhadap
keselamatan dan kesehatan kerja.
5. Pemimpin berkomitmen dan fokus pada keselamatan kontruksi. Pemimpin bersama staff
dan pekerja membuat, memahami dan menerapkan kebijakan K3 dalam perusahan dan
di lapangan.
6. Pemimpin menjadi contoh penerapan keselamatan konstruksi.pelaksaan konsep
keselamatan konstruksi yang dimulai dari pemimpin adalah cara paling member dampak
bagi semua personil dalam implementasi K3 di dalam organisasi perusahan dilapangan
7. Pemimpin mernerapkan standart kinerja keselamatan yang tinggi. Memberi keyakinan
kepada semua team bahwa menerapkan keselamatan konstruksi adalah hal yang benar
dan penentu untuk keberhasilan dari tujuan perusahaan
8. Pemimpim menetapkan standart kinerja keselamatan konstruksi secara mendetail. Setiap
criteria pada konsep keselamatan konstruksi harus bdetail dan terukur. Ukuran
Kualitatatif dirembukan dan di permuda untuk menentukan tingkat/standart secara
kuantitatif.
9. Pemimpin mendengarkan dan melibatkan semua personil dan tenaga kerja
10. Pemimpin dan semua personil dibuat merasa bahwa mereka adalah bagian sesuatu yang
penting dari implementasi keselamatan konstruksi.
A.2. Komitmen Keselamatan Konstruksi
PAKTA KOMITMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : AVENSIUS LEGA


Jabatan : Direktur
Bertindak Untuk dan atas
nama : CV. GOLO BILU

Dalam rangka Pekerjaan Pembangunan Rehabilitasi Sedang / Berat Ruang Kelas SDI
Pateng, pada Pokja Rehabilitasi Sedang / Berat Ruang Kelas SDI Pateng pada Bagian
Pengadaan Barang dan Jasa Kabupaten Manggarai Barat, berkomitmen melaksanakan
konstruksi berkeselamatan demi terciptanya Zero Accident, dengan memastikan bahwa seluruh
pelaksanaan konstruksi :

1. Memenuhi ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi;


2. Menggunakan tenaga kerja kompoten bersertifikat;
3. Menggunakan peralatan yang memenuhi standar kelaiakan;
4. Menggunakan material yang memenuhi standar mutu;
5. Menggunakan teknologi yang memenuhi standar kelaiakan;
6. Melaksanakan Standar Operasional dan Prosedur (SOP) dan
7. Memenuhi 9 ( Sembilan ) komponen biaya penerapan SMKK

Labuan Bajo, 22 Juli 2023

Dibuat Oleh

CV. GOLO BILU

AVENSIUS LEGA
Direktur
Pimpinan menyedia jasa dalam hal ini CV. Golo Bilu akan menetapkan, menerapkan dan
memelihara kebijakan keselamatan konstruksi yang mencakup:
1. Komitmen untuk menyediakan kondisi kerja beserta lingkungan yang aman dan sehat
dalam rangka pencegahan kecelakaan konstruksi,kecelakaan kerja,cedera dan
penyakit akibat kerja;
2. Komitment untuk mengantisipasi dan melindungi terhadap ancaman dan/gangguan
keamanan dan berbagai bentuk,dan perlindungan terhadap keselamatan
manusia,harta benda, masyarakat umum serta lingkungan.
3. Menyediakan kerangka kerja untuk menetapakan tujuan keselamatan konstruksi;
4. Komitmen untuk mematuhi ketentuan peraturan perundang undangan dan peraturan
lainya;
5. Komitmen untuk menghilangkan bahaya dan mengurangi resiko keselamatan
konstruksi;
6. Komitmen untuk melakukan perbaikan SMKK berkesinambungan;
7. Komitmen untuk konsultasi dan mendorong partisipasi pekerja ( perwakilan pekerja )
serta pihak berkepentingan lainnya dalam pelaksanaan Keselamatan Konstruksi ;
Kebijakan keselamatan konstruksi harus :
1. Disahkan oleh pimpinan penyedia jasa dalam bentuk Pakta Komitmen dan pimpinan
pelaksana pekerjaan konstruksi ( kepala Proyek )dalam bentuk kebijakan keselamatan
konstruksi( tertulis, tertanggal dan tertandatangani);
2. Dikomunikasikan kepada seluruh pemangku kepentingan, baik para pemangku kepentingan
internal maupun pemangku kepentingan eksternal ;
3. Tersedia sebagai informasi terdokumentasi ;
KEBIJAKAN KESELAMATAN KONSTRUKSI CV. Golo Bilu
Kami berkomitmen untuk :
1. Menjalankan fakta komitmen Keselamatan Konstruksi yang telah ditanda tangani oleh
Pimpinan Perusahaan.
2. Menjamin Keselamatan Konstruksi tenaga kerja, tamu, masyarakat disekitar tempat kerja.
3. Melakukan perbaikan berkelanjutan terhadap sistim Manajemen dan Kinerja Keselamatan
Konstruksi guna meningkatkan budaya Konstruksi yang baik ditempat kerja.
Untuk mencapainya kami akan :
1. Membangun dan memelihara system manajemen Keselamatan Konstruksi, serta sumber daya
yang relavan.
2. Membangun tempat kerja dan pekerjaan sesuai dengan peraturan perundang – undangan dan
persyaratan lainnya terkait keselamatan.
3. Memberikan pendidikan ataupun pelatihan terkait Keselamatan Konstruksi kepada tenaga
kerja untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

B. Perencanaan Keselamatan Konstruksi


CV. Golo Bilu sebagai Penyedia Jasa pada Pembangunan Rehabilitasi Sedang / Berat Ruang Kelas
SDI Pateng, membuat identifikasi bahaya , Penilaian Resiko, Skala Prioritas, Pengendalian Risiko,
Penanggung Jawab untuk diserahkan , dibahas, dan disetujui PPK pada saat Rapat Persiapan
Pelaksanaan Kontrak sesuai lingkup pekerjaan yang dilaksanakan.
Penyusunan Identifikas Bahaya, Penilaian Risiko K3, Skala Prioritas K3, Pengendalian Risiko K3 dan
Penanggung Jawab K3 terdapat pada table berikut ini :

B.3. Standard dan Peraturan Perundangan


Peraturan Perundang – undangan yang menjadi rujukan dalam penerapan keselamatan
Konstruksi dari CV. Golo Bilu adalah sebagaimana yang tercantum dalam table berikut :
Tabel 3. Standar Peraturan Perundang - Undangan
Nomor Peraturan Perundang – Undangan
Dokumen
1, Undang – Undang Dasar 1945
2. UU No. 1 / 1970 Tentang Keselamatan Kerja
3. UU No. 23/1992 Tentang Kesehatan
4. UU No.3/1992 Tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
5. Undang Undang No.18 Tahun 1999 Tentang Penerapan SMK3
6. Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012 tentang Penerapan (SMK3)
7. Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
konstruksi Bidang

8. Instruksi Menteri Tenaga kerja No.:Ins /11/M /BW/1997 Tentang Pengawasan


Khusus K3Penanggulangan kebajaran
9. Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I No. :Kep-186/Men/1999:kep-
186/Men/1999 Tentang unit penanggulangan Kebakaran di Tempat kerja
10. Instruksi Menteri Tenaga Kerja No.:Ins /11/M/BW/1997 Tentang Pengawasan
Khusus k3 penanggulangan Kebakaran
Tabel 4. Standar Peraturan Perundang – Undangan
PERATURAN / KETENTUAN PERATURAN / KETENTUAN
Peraturan Menteri Tenaga Kerja K3 Pada Konstruksi Bangunan
No.01/Men/1980
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Kualifikasi Juru Las
No.02/Men/1982
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Tata Cara Pelaporan dan Pemeriksaan
No.03/Men/1998 Kecelakaan
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Syarat – syarat Pemasangan Dan Pemeliharaan
No.04/Men/1980 Alat Pemadam Api Ringan
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan
No.Per04/Men/1987 Kerja serta Tata Cara Penunjukan Ahli
Keselamatan Kerja
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Pesawat Angkat dan Angkut
No.Perm05/Men/1985
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Unit Penanggulangan Kebakaran Di Tempat
No.Kep-186/Men/1999 Kerja
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja
Transmigrasi
No.Per. Ol02/Men/1981
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Kualifikasi Dan syarat-syarat Operator Keran
Transmigrasi Angkat
No.Per. Ol02/Men/1989
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Dalam
Transmigrasi Penyelenggaraan Keselamatan Kerja
No.Per. 02/Men/1980
Peraturan Menteri Perburuan Syarat Kesehatan, Kebersihan Serta
No.7 Tahun 1964 Penerangan dalamTempat Kerja
Kep, Menaker No, Kep. 51/Men/1999 Nilai Ambang Batas Faktor Fisika Ditempat Kerja
Surat Edaran No. Seso 1 /Men/1997 Nilai Ambang Batas Faktor Kimia DI Tempat
Kerja
Surat Edaran Dirjen Binawas Penggunaan Alat Pelindung Diri
No. 05/Bw/1997
Dalam pengimplentasian standard dan peraturan undang – undang yang menjadi rujukan
keselamatan konstruksi CV. Golo Bilu melakukan beberapa hal sebagai berikut :
Identifikasi dan kepatuhan terhadap peraturan perundangan dan peraturan lainnya meliputi :
1. Identifikasi dan inventarisasi peraturan perundang – undangan dan peraturan lainnya
mencakupi :
a. Identifikasi dan inventarisasi peraturan perundangan dan peraturan lainnya yang
mengatur kesesuaian proses,operasi,kegiatan,dan fasilitas;dan
b. Pengkajian terhadap perubahan ketentuan peraturan perundangan yang
mempengaruhi proses,operasi,kegiatan dan fasilitas untuk pelaksanaan pekerjaan
konstruksi.
2. Kepatuhan terhadap peraturan perundang – undangan dan peraturan lainnya mencakup
kegiatan :
a. Sosialisasi peraturan perundang – undangan dan peraturan lainnya,kepada seluruh
pekerja serta pihak lain yang terkait untuk menjamin pemahamandan kepatuhan
terhadap peraturan;
b. Pembuatan daftar pertaturan perundang – undangan dan peraturan lainnya yang akan
diterapkan oleh organisasi dan yang akan disosialisasikan;
c. Pendokumentasian dan pemajangan ( apabila diperlukan ) Surat Izin, Lisensi dan /
Sertifikat; dan
d. Pembuatan daftar tanggal habis masa berlaku dan perpanjangan surat izin,lisensi dan
sertifikat, yang harus :
1) Dilakukan kaji ulang terhadap ketepatan dan keterkaitannya secara berkala;
2) Dilakukan penyesuaian terhadap perubahan peraturan perundangan dan peraturan
lainnya;dan
3) Mudah diakses oleh pihak yang berkepentingan;
4) Evaluasi dan audit atas kepatuhan terhadap peraturan perundang – undangan dan
peraturan lainnya.
5) Penyimpanan dan pemeliharaan proses identifikasi dan kepatuhan terhadap
peraturan perundang – undangan dan peraturan lainnya beserta perubahan dan
pembaharuannya sebagai informasi dan dokumentasi.
6) Prosedur pemenuhan peraturan perundangan keselamatan konstruksi.
C. Dukungan Keselamatan Konstruksi
C.1. Sumber Daya
Dalam Pelaksanaan Keselamatan Konstruksi sangat membutuhkan sumber daya yang
memadai yaitu Sumber Daya Manusia, Sumber daya Alat dan Biaya.
Penanggung Jawab RKK ( Sumber Daya Manusia )

Direktur
Penanggung Jawab Umum

Site Manager
Penanggung Jawab K3

Petugas K3 Pelaksana Lapangan


Koordinator K3 Humas K3

Uraian Tugas
Jabatan Tugas
Direktur  Menetapkan kebijakan keselamatan konstruksi
 Memastikan terpenuhinya persyaratan SMKK pada
pelaksanaan kegiatan
 Memastikan terlaksananya pelaksanaan keselamatan
konstruksi
 Menetapkan sasaran program keselamatan konstruksi
 Melaporkan kinerja penerapan SMKK kepada pengguna jasa
Site Engineer  Mengkoordinir penerapan SMKK di lapangan
Penanggung Jawab K3  Menyiapkan dokumen yang di persyaratkan dalam penerapan
SMKK.
 Memastikan keselamatan konstruksi terlaksana dengan baik
dilapangan.
 Melakukan koordinasi dengan pihak – pihak terkait.
Petugas K3  Melaksanakan induksi keselamatan konstruksi
 Melaksanakan konsultasi dan komunikasi keselamatan
konstruksi di tempat kerja
 Melakukan inspeksi Keselamatan Konstruksi di tempat kerja
 Melaporkan kejadian baik berupa insiden maupun accident
kepada coordinator keselamatan konstruksi
Pelaksana Lapangan  Memastikan pelaksanaan setiap jenis pekerjaan sesuai dengan
tahapan dan metode kerja
 Menyusun langka kerja dari semua jenis pekerjaan yang
berbasis pada keselamatan konstruksi
 Memastikan penggunaan material bahan dan alat kerja sesuai
dengan petunjuk.

Sumber Daya Alat


1. Peralatan utama yang digunakan untuk pekerjaan konstruksi sesuai yang dipersyaratkan :
No Jenis Kapasitas Merek Kondisi
1. Dump Truck 5 Ton Mitsubishi Baik

Semua peralatan kerja harus layak operasi dan dipastikan dalam kondisi baik.
2. Alat Pelindung Diri
- Helm
- Masker
- Sarung Tangan
- Rompi
- Sepatu Boot
- Peralatan P3K
- Alat Pemadam Api Ringan
- Sirene
Biaya
Seluruh biaya keselamatan konstruksi pada pekerjaan ini dianggarkan dari dana proyek sesuai
dengan yang ada di daftar kwantitas dan harga penawaran.
C.2. Kompetensi
Manajemen K3 CV. Golo Bilu memiliki Sertifikat Kompetensi resmi dari Ikatan Ahli Indonesia
yaitu atas nama Herman, S.T Selain itu juga pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan
dilapangan adalah pekerja berpengalaman sesuai bidang kerja masing – masing sehingga
menjamin tidak terjadinya kecelakaan kerja dan kegagalan konstruksi. Semua pekerjaan akan
dikordinir atau dipimpin oleh pelaksana lapangan yang memiliki sertifikat LPJK Indonesia yaitu
Tan Borisman Lubis,ST.
C.3. Kepedulian
1. Keselamatan kerja adalah tanggung jawabmoril baik karyawan maupun pimpinan
perusahaan
2. Penanggung jawab dalam pelaksanaan K3 di proyek adalah Kasie QA ( Quality Assurance
), dengan memastikan melakukan inspeksi secara berkala.
3. Setiap personil / pegawai harus diberikan pelatian mengenai K3 yang sesuai dengan
lingkup dan tugasnya.
4. Setiap area tempat kerja yang mempunyai resiko dan kemungkinan terjadinya bahaya,
harus menyediakan petunjuk – petunjuk / informasi – informasi yang tepat cara
penanganan dan pencegahan bahaya – bahaya yang mungkin terjadi.
5. Setiap Karyawan harus disediakan kebutuhan akan alat – alat pelindung diri, dilatih
bagaimana cara menggunakannya, dan digunakan pada tempat yang seharusnya.
6. Bahan – bahan yang mudah meledak atau terbakar harus disimpan, diangkat dan
diperlakukan sedemikian rupa sehingga dapat dicegah dari kemungkinan terjadinya
kebakaran.
7. Alat – alat penyelamat harus tersedia diareal atau tempat – tempat yang membutuhkan.
8. Pekerjaan yang dilakukan diatas air harus menyediakan peralatan keselamatan, seperti
pelampung / life jacket yang mudah dijangkau dan diketahui oleh pegawai yang berada
dilokasi tersebut.
9. Peralatan / kendaraan sebelum digunakan harus diperiksa dulu kelayakannya.
10. Pihak manajemen proyek harus melakukan tinjauan manajemen mengenai safety secara
berkala.
11. Setiap personil saat bekerja dilapangan harus dilakukan secara berkelompok
12. Masing masing kelompok harus disediakan sarana untuk komunikasi.
13. Pada saat bekerja pegawai disarankan mengenakan identitas pengenal
14. Semua pegawai dari pihak penyedia jasa untuk pembangunan pembangunan Instalasi Air
sumber mata air untuk UPTD pembibitan ternak sapi diasuransikan kesehatanya oleh
perusahan.
C.4. Komunikasi
CV. Golo Bilu senantiasa melakukan komunikasi aktif setiap hari.pada kantor Tebang
Kecamatan Kuwus disiapkan operarator yang bertugas memantau kegiatan keselamatan
konstuksi harian.Komunikasi lapangan dan kantor serta komunikasi sesama personil lapangan
selalu intens dengan menggunakan komunikasi telephone pintar,internet dan media lainya.
C.5. Imformasi Terdokumentasi
Dengan menyadari akan pentingnya keselamatan kerja maka, setiap instruksi
kerja,himbauan, arahan dan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan keselamatan
kerja didokumentasikan dengan baik,sehingga dapat menjadi bahan evaluasi dan petunjuk
bagi pekerja dalam penerapan K3.
Selain itu juga menyediakan spanduk rambu rambu yang memuat informasi penting mengenai
keselamatan kerja dan keselamatan konstruksi.

D. Operasi Keselamatan Konstruksi


D.1. Perencanaan dan Pengendalia Operasi
a. Perencanaan Keselamatan Konstruksi
Perencanaan dan pengendalian pelaksanaan meliputi kegiatan :
1. Menetapkan criteria untuk proses dengan struktur organisasi proyek ;
2. Menerapkan kendali atas proses sesuai dengan criteria; dan
3. Memelihara dan menyimpan informasi terdokumentasi yang diperlukan untuk
memastikan bahwa proses telah dilakukan sesuai rencana;
4. Membuat prosedur identifikasi bahaya penilaian risiko, dan peluang.
b. Pengendalian Operasi
1. Pengendalian operasi dalam pelaksanaankonstruksi meliputi kegiatan :
a. Pengelolaan komunikasi
b. Pengelolaan izin kerja khusus
c. Pengelolaan alat pelindung kerja dan alat pelindung diri;
d. Pengelolaan lingkungan kerja;
e. Pengelolaan kesehatan kerja;
f. Pengelolaan perlindungan social tenaga kerja;
g. Pengelolaan keselamatan instalasi;
h. Pemeliharaan sarana, prasarana, dan peralatan;
i. Pengamanan lingkungan kerja;
j. Inspeksi keselamatan konstruksi;
k. Manajemen perubahan; dan
l. Pengendalian rantai pasok

D.2. Kesiapan dan tanggapan terhadap Kondisi Darurat


1. Kesiapan terhadap kondisi darurat
Kesiapan terhadap kondisi darurat meliputi :
a. Menetapkan rencana untuk menanggapi keadaan darurat, yang sekurang – kurangnya
mencakup :
o Penyediaan tim tanggap darurat yang memadai, kompeten, dengan pembagian
peran dan tanggung jawab yang jelas, dan selalu siaga;
Rencana penunjukan personil yang akan ditugaskan menjadi penanggung
jawabkegiatan SMK3.
Posisi Dalam Uraian Tugas
SMK3
Penanggung - Menetapkan kebijakan K3 dilingkungan proyek
Jawab K3 - Memberikan dukungan agar pelaksanaan K3 berjalan
berkelanjutan.
Emergency / - Merencanakan dan melaksanakan keadaan kedaruratan.
Kedaruratan - Mengidentifikasi potensi bahaya akibat keadaan
kedaruratan
- Membuat laporan kegiatan kedaruratan
- Memantau secara berkala kegunaan APD.
- Mengkordinasikan tugas – tugas kedaruratan dan
melaksanakan keputusan organisasi K3

P3K - Merencanakan dan melaksanakan P3K.


- Mengidentifikasi pekerja akibat kecelakaan kerja.
- Memberikan pertolongan pertama pada korban sesuai
kondisi korban.
- Membuat laporan kegiatan P3K
- Memantau secara berkala penggunaan APD.
- Mengkordinasikan kegiatan P3K dan melaksanakan
keputusan organisasi K3.
o Menyediakan sarana dan prasarana keadaan darurat yang memadai dan selalu siap
digunakan;
o Penyediaan ruang pusat kendali darurat yang dilengkapi dengan peta, papan
tulis,jam, daftar namadaftar nama dan nomor kontak anggota tim, nomor pihak
lain yang terkait, serta peralatan komunikasi dua arah;
o Penyediaan akses bantuan dari pihak luar apabila diperlukan dalam penanganan
keadaan darurat;
o Penyelidikan kejadian keadaan darurat termasuk perkiraan kerugian dan pelaporan;
o Pemulian pasca penanganan keadaan darurat yang sekurang – kurangnya
mencakup penyediaan tim pemulihan, pembersihan lokasi, operasi pemulihan, dan
laporan pemulihan pasca penanganan keadaan darurat;
o Penyediaan dan penyiapan pertolongan pertama pada kecelakaan ( P3K ), sekurang
– kurangnya terdiri atas :
 Penyediaan petugas P3K yang Kompeten;
 Penyediaan peralatan P3K yang memenuhi ketentuan peraturan perundang –
undangan dan
 Pencatatan penggunaan peralatan P3K
b. Memberikan Pelatihan tanggap darurat yang telah direncanakan;
c. Menguji dan melatih kemampuan tanggap darurat yang direncanakan secara berkala;
d. Mengkomunikasikan informasi yang terkait kepada semua pekerja tentang tugas dan
tanggung jawabnya;
e. Mengkomunikasikan informasi yang terkait sub penyedia jasa dan
pemasok,pengunjung, pihak terkait layanan tanggap darurat,pihak berwenang,dan
masyarakat sekitar;
2. Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat
Tanggapan terhadap kondisi darurat meliputi :
a) Mangambil tindakan untuk mengendalikan dan memperbaiki kondisi darurat;
b) Memperhitungkan konsekuensi dari kondisi darurat tersebut;
c) Mengevaluasi, dengan melibatkan partisipasi pekerja dan keterlibatkan pihak
berkepentingan yang keterkait lainya;
d) Perlu melakukan tindakan korektif untuk menghilangkan penyebab kondisi darurat
dengan :
 menyelidiki kejadian atau meninjau ketidaksesuaian ;
 menentukan penyebab kejadian atau ketidaksesuian ;dan
 memperhitungkan kejadian dan ketidaksesuian yang perna terjadi ,jika ada.
e) Menentukan dan mengimplementasikan tindakan yang yang di perlukan ,termasuk
tindakan korektif,sesuai degan tingkat pengendalian dan manajemen perubahan;
f) Menilai risiko keselamatan konstruksi yang terkait dengan bahaya baru atau yang
berubah,sebelum mengambil tindakan;
g) meninjau keefektifan tindakan tidakan yang perna diambil, termasuk tindakan korektif;
Potensi Darurat Cara Penanganan Prasarana Yang
diperlukan
Kecelakaan
- Terkena Alat Manual Lakukan pertolongan P3K Kotak P3K
- Jatuh dari ketinggian. untuk pertolongan pertama
- Kejatuhan benda, Bawa ke dokter / Poskesmas / Ambulance / Kendaraan
- Tersandung poliklinik dengan kendaraan / tandu
- Tergelincir proyek
- Terjepit antara benda Hub. Rumah Sakit terdekat dan Daftar Nomor Telepon
- Terpotong datangkan ambulance apabila Penting
- Terkilir diperlukan
- Terbakar akibat / Petugas TTD proyek buat
berhubngan dengan laporan keatasa dan instansi
suhu tinggi/korosif/ yang terkait
radiasi
- Kebakaran Bagi karyawan dan para APAR Instruksi Kerja
pekerja yang mengetahui Operasional dan
adanya kebakaran segera Maintenance APAR
padamkan api dengan APAR.
Jika APAR tidak berfungsi Daftar Nomor Telepon
segera hubungi petugas TTD Penting
proyek
Selamatkan dokumen, asset, dll
Segera evakuasi secepatnya Lay out/site plan ( tentu
bagi karyawan/pekerja yang titik kumpul ) dan jalur
tidak berkepentingan evakuasi
Bagi petugas TTD proyek segera
padamkan api dengan APAR,
jika masih memungkinkan;
Memerintahkan satpam untuk P3K
mensterilisasi area
Serangan Penyakit Segera lakukan tindakan P3K
Bawa segera ke Rumah Sakit/ Tandu, Kendaraan /
Klinik Ambulance
3. Penyelidikan Kejadian Kondisi Darurat
a. Penyelidikan Kejadian kondisi darurat meliputi :
1) Pelaporan awal;
2) Pengamanan lokasi dan barang bukti di tempat kejadian;
3) Pembentukan tim penyelidik
4) Melakukan penyelidikan yang terdiri atas :
a) Pengumpulan data dan informasi
b) Evaluasi dan analisis
c) Penyusunan kesimpulan dan rekomendasi
5) Tindak lanjut hasil penyelidikan;
6) Pelaporan dan dokumentasi hasil penyelidikan
7) Komunikasi hasil penyelidikan
b. CV. Golo Bilu melaporkan kecelakaan berat, kasus kematian, dan kejadian berbahaya
kepada Komite Keselamatan Konstruksi dalam waktu 2 x 24 jam untuk dilakukan
penyelidikan lebih lanjut.

E. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi


E.1. Pemantauan dan Evaluasi
Dalam proses pemantauan dan evaluasi diperlukan rencana prosedur/petunjuk kerja yang
perlu disiapkan sehingga akuratdan sesuai dengan target.
1. Daftar Prosedur
a. Prosedur pengendalian Dokumen dan Bukti Kerja
b. Prosedur identifikasi,sasaran dan program
c. Prosedur konsultasi,partisipasi, dan komunikasi
d. Prosedur kesiagaan dan tanggapan darurat
e. Prosedur pemantauan, pengukuran, dan analisa
f. Prosedur penanganan ketidaksesuaian tindakan koreksi dan pencegahan
g. Prosedur rapat tinjauan manajemen
h. Prosedur penyimpanan dan penempatan material
i. Penanganan Kondisi darurat dan pasca darurat
j. Penanganan kebakaran
k. Penanganan tumpahan
l. Prosedur identifikasi Persyaratan Perundang – undangan.
m. Prosedur audit internal
n. Prosedur Pelaksanaan Pelatihan ( Training )
o. Prosedur rekutment dan seleksi ( Recruitment and selection )
p. Prosedur pengelolahan material
q. Prosedur pengelolahan peralatan
r. Prosedur identifikasi bahaya dan aspek lingkungan
s. Prosedur pelaksanaan
2. Daftar Instruksi Kerja
a. Instruksi kerja pemeliharaan alat berat
b. Instruksi kerja penyimpanan dan penempatan material
c. Instruksi kerja penanganan kondisi darurat dan pasca darurat
d. Instruksi kerja penanganan kebakaran
e. Instruksi kerja penanganan tumpahan olidan BBM
f. Instruksi kerja bekerja di proyek
g. Instruksi kerja loading Unloading BBM
h. Instruksi kerja pemeriksaan ketelitian alat
i. Instruksi kerja pengisian check list pekerjaan
j. Instruksi kerja pemeriksaan jaringan listrik
k. Instruksi kerja penggunaan alat kerja (tools )
l. Instruksi kerja manual Hanndling
m. Instruksi kerja ijin kerja
n. Instruksi kerja desain oli trap dan pemeliharaannya
o. Instruksi kerja concrete paver
Dari prosedur dan instruksi kerja diatas kita akan melakukan pemantauan dan evaluasi
secara periodic, untuk memastikan sudah dijalankan sesuai dengan petunjuk atau
tidak.
Rencana Pemantauan dan evaluasi
NO AKTIFITAS/ KEGIATAN FREKUENSI
A. RUTINITAS
1. Safety Morning Talk 1 x seminggu
2. Tool Box Meeting Setiap mulai pekerjaan yang baru
3. Safety meeting Min. 1 x sebulan
4. Safety patrol Min. 1 x sebulan
5. Lapbul K3L Proyek Setiap bulan
6. Up-dating papan info K3L 1 x sebulan

7. Pelaksanaan 5 R lapangan 1 x seminggu


B. INSIDENTAL
1. Safety induktion Setiap ada pegawai / pekerja baru dilokasi
proyek dan tamu yang berkunjung
2. Pemasangan Rambu Pemasangan sesuai kondisi kerja dan bila ada
3. Audit internal / audit Sesuai jadwal dan depertemen
eksternal
4. Pembentukan satgas 1 kali
5. Simulasi keadaan darurat 1 kali
6. Rewiew HIDRARDC Setiap ada item pekerjaan baru bila terjadi
insiden / bila terjadi kecelakaan
7. Pelatihan pertolongan 1 kali
pertama

E.2. Tinjauan Manajemen


Pimpinanan CV. Golo Bilu harus melakukan kaji ulang system manajemen keselamatan
konstruksi untuk memastikan keberlanjutan, kesesuaian, kecukupan dan keefektifannya. Kaji
ulang manajemen wajib dilakukan sekurang – kurangnya I ( satu )kali dalam jangka waktu
siklus pekerjaan konstruksi.
Prosedur tinjauan manajemen
Tinjau ulang manajemen harus mencakup :
a. Perubahan dalam isi eksternal dan internal yang terkait dengan system manajemen
keselamatan konstruksi, termasuk :
1. Kebutuhan dan harapan pihak yang berkepentingan
2. Ketentuan peraturan perundang undangan dan peraturan lainya;
3. Risiko dan peluang;
b. Tingkat pencapaian Kebijakan dan tujuan keselamatan konstruksi;
c. Imformasi tentang kinerja keselamatan konstruksi,termasuk tren dalam:
1) kejadian, Ketidaksesuian, tindakan korektif dan perbaikan berkelanjutan;
2) pemantauan dan hasil pengukuran;
3) Hasil evaluasi kepatuhan terhadap peraturan perundang undangan dan peraturan
lainya;
4) Hasil audit;
5) konsultasi dan partisipasi pekerja; dan
6) risiko dan peluang;
d. kecukupan sumber daya untuk memelihara SMKK Yang efektif;
e. Komunikasi dengan pihak yang berkepentingan;
f. Peluang untuk peningkatan berkelanjutan.
Keluaran kaji ulang manajemen harus mencakup keputusan:
a) kesesuaian berkelanjutan, kecukupan dan efektifitas SMKK dalam pencapaian hasil yang
diharapkan;
b) peluang peningkatan berkelanjutan;
c) kebutuhan untuk perubahan SMKK;
d) sumber daya yang dibutuhkan
e) tindakan yang diperlukan;
f) peluang untuk meningkatkan integrasi SMKK dengan proses bisnis lainnya; dan
g) Implikasi untuk arah strategis bagi penyedia jasa.
Kaji ulang manajemen harus disimpan sebagai informasi terdokumentasi sebagai bukti
telah dilaksakannya tinjauan manajemen. Hasil tinjauan manajemen harus
dikomunikasikan kepada pekerja, perwakilan pekerja
E.3. Peningkatan Kinerja Keselamatan Konstruksi
Rencana program peningkatan kerja
1. Rencana social
a. Sosialisasi K3 melalui Media Papan Informasi K3.
b. Penyuluhan K3 pada saat Briefing K3 setiap hari, weekly dan monthly Meeting
bersama Subkontraktor
c. Sosialisasi K3 kepada Subkontraktor dan supplier
2. Rencana Pelatihan
a. Pelatihan dasar pelaksanaan
b. Pelatihan pengendalian Proyek dan Administrasi Kontrak
c. Pelatihan SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum

Dibuat Oleh;

Penawar
Labuan Bajo, 22 Juli 2023
CV. Golo Bilu

HERMAN, ST
Petugas K3

Anda mungkin juga menyukai