Anda di halaman 1dari 9

KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PEKERJA DALAM

KESELEMATAN KONSTRUKSI

Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta mampu memahami kepemimpinan dan


partisipasi pekerja dalam keselamatan konstruksi.

A. Kepedulian Pimpinan terhadap Isu Eksternal dan Internal


Kepedulian Pimpinan Terhadap Isu Eksternal dan Internal meliputi:
1. Bertanggung jawab penuh terhadap pencegahan kecelakaan kerja, penyakit atau
kesehatan yang buruk akibat kerja, serta penyediaan tempat kerja dan lingkungan
yang aman, efisien dan produktif;
2. Memastikan bahwa kebijakan dan program keselamatan konstruksi yang ditetapkan
sesuai dengan visi dan misi Penyedia Jasa;
3. Memastikan ketersediaan sumber daya yang memadai untuk menerapkan SMKK;
2. Mengomunikasikan penerapan SMKK kepada seluruh pekerja;
3. Memastikan bahwa SMKK akan mencapai hasil sesuai dengan yang direncanakan;
4. Memastikan bahwa setiap pekerja berpartisipasi dan berkontribusi terhadap
penerapan SMKK secara berdaya guna dan berhasil guna;
5. Mempromosikan peningkatan/perbaikan SMKK secara berkesinambungan;
6. Mengembangkan, dan mempromosikan budaya kerja berkeselamatan dalam
organisasi;
7. Melindungi pekerja yang melaporkan terjadinya kecelakaan, bahaya dan risiko
kecelakaan konstruksi dari pemecatan dan/atau sanksi lain.

B. Organisasi Pengelola SMKK


1. Penyedia Jasa harus membentuk organisasi pengelola keselamatan konstruksi pada
setiap pekerjaan konstruksi yang terintegrasi dengan struktur organisasi Penyedia
Jasa.
2. Besaran organisasi pengelola SMKK disesuaikan dengan skala pekerjaan konstruksi.
3. Penyedia Jasa wajib menunjuk penanggung jawab pengelola SMKK yang memiliki
kompetensi di bidangnya untuk bertanggung jawab terhadap pengelolaan administrasi
dan operasional keselamatan konstruksi.
4. Susunan, tugas, wewenang dan tanggung jawab organisasi pengelola SMKK
ditetapkan secara tertulis oleh manajemen Penyedia Jasa.

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI


(Contoh Struktur Organisasi)

Pimpinan
Pimpinan UKK
Tertinggi Proyek

Petugas
Petugas Tanggap
Petugas P3K Keselamatan
Darurat
Konstruksi

Jabatan Tugas dan Tanggung Jawab


Menetapkan kebijakan Keselamatan Konstruksi
Memastikan dipenuhinya persyaratan SMKK pada pelaksanaan
kegiatan
Pimpinan Tertinggi
Memastikan terlaksananya pelaksanaan Keselamatan Konstruksi
Proyek
pada proyek konstruksi
Menetapkan Sasaran Program Keselamatan Konstruksi
Melaporkan Kinerja Penerapan SMKK kepada pengguna jasa
Mengkoordinir penerapan SMKK di tempat kegiatan konstruksi
Menyiapkan dokumen-dokumen yang dipersyaratkan dalam
penerapan SMKK
Pimpinan UKK Memastikan kegiatan Keselamatan Konstruksi di tempat kerja
terlaksana dengan baik
Melakukan inspeksi Keselamatan Konstruksi di tempat kerja
Melakukan Koordinasi dengan pihak-pihak terkait
Melaksanakan induksi Keselamatan Konstruksi
Melaksanakan konsultasi dan komunikasi Keselamatan Konstruksi di
Petugas
tempat kerja
Keselamatan
Melakukan inspeksi Keselamatan Konstruksi di tempat kerja
Konstruksi
Melaporkan kejadian baik berupa insiden maupun accident kepada
Manajer/Koordinator Keselamatan Konstruksi
Melaporkan kejadian tanggap darurat kepada Manajer/Koordinator
Petugas Tanggap Keselamatan Konstruksi
Darurat Mengumumkan kondisi darurat di tempat kerja, kepada seluruh
pekerja
Melakukan tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan di tempat
kerja
Petugas P3K
Memastikan peralatan P3K dalam kondisi baik
Memastikan isi kotak P3K sesuai dengan peraturan
C. Komitmen Keselamatan Konstruksi
Pimpinan Penyedia Jasa harus menetapkan, menerapkan dan memelihara kebijakan
keselamatan konstruksi yang mencakup:
1. Komitmen untuk menyediakan kondisi kerja beserta lingkungan yang aman dan sehat
dalam rangka pencegahan kecelakaan konstruksi, kecelakaan kerja, cedera dan
penyakit akibat kerja;
2. Komitmen untuk mengantisipasi dan melindungi terhadap ancaman dan/atau
gangguan keamanan dalam berbagai bentuk, dan perlindungan terhadap keselamatan
manusia, harta benda, masyarakat umum serta lingkungan.
3. Menyediakan kerangka kerja untuk menetapkan tujuan keselamatan konstruksi;
4. Komitmen untuk mematuhi ketentuan Peraturan Perundang-Undangan dan Peraturan
lainnya;
5. Komitmen untuk menghilangkan bahaya dan mengurangi risiko keselamatan
konstruksi;
6. Komitmen untuk melakukan perbaikan SMKK secara berkesinambungan;
7. Komitmen untuk konsultasi dan mendorong partisipasi pekerja (perwakilan pekerja)
serta pihak berkepentingan lainnya dalam pelaksanaan keselamatan konstruksi;
Kebijakan keselamatan konstruksi harus:
1. Disahkan oleh pimpinan penyedia jasa dalam bentuk pakta komitmen dan pimpinan
pelaksana pekerjaan konstruksi (kepala proyek) dalam bentuk kebijakan keselamatan
konstruksi (tertulis, tertanggal dan tertandatangani);
2. Dikomunikasikan kepada seluruh pemangku kepentingan, baik para pemangku
kepentingan internal maupun pemangku kepentingan eksternal;
3. Tersedia sebagai informasi terdokumentasi;
[Contoh Pakta Integritas Pekerjaan Konstruksi]

PAKTA KOMITMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : …………… [nama pimpinan tertinggi paket pekerjaan


penyedia jasa konstruksi]
Jabatan : .............
Bertindak untuk : PT/CV/Firma/atau lainnya ………… [pilih yang dan
atas nama sesuai dan cantumkan nama]

dalam rangka pelaksanaan SMKK pada …………… [diisi sesuai dengan nama paket
pekerjaan] berkomitmen melaksanakan Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) demi
terciptanya Zero Accident, dengan memastikan bahwa seluruh pelaksanaan pekerjaan
konstruksi:

1. Memenuhi ketentuan Keselamatan Konstruksi;


2. Menggunakan tenaga kerja kompeten bersertifikat;
3. Menggunakan peralatan yang memenuhi standar kelaikan;
4. Menggunakan material yang memenuhi standar mutu;
5. Menggunakan teknologi yang memenuhi standar kelaikan;
6. Melaksanakan Standar Operasi dan Prosedur (SOP); dan
7. Memenuhi 9 (sembilan) komponen biaya SMKK.

………… [tempat], ….. [tanggal] ………… [bulan] 20…. [tahun]

[tanda tangan],
[nama pimpinan tertinggi paket pekerjaan penyedia jasa konstruksi]
[Contoh Pakta Integritas Badan Usaha Dengan KSO]

PAKTA KOMITMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI

Kami yang bertanda tangan di bawah ini:


1. Nama : …………… [nama wakil sah badan usaha]
Jabatan : .............
Bertindak untuk : PT/CV/Firma/atau lainnya …………… [pilih yang sesuai dan
cantumkan nama]

2. Nama : …………… [nama wakil sah badan usaha]


Jabatan : .............
Bertindak untuk : PT/CV/Firma/atau lainnya …………… [pilih yang sesuai dan
cantumkan nama]

3. ......[dan seterusnya, diisi sesuai dengan jumlah anggota KSO]

dalam rangka pengadaan …………… [isi nama paket] pada …………… [isi sesuai dengan
nama Pokja Pemilihan] berkomitmen melaksanakan konstruksi berkeselamatan demi
terciptanya Zero Accident, dengan memastikan bahwa seluruh pelaksanaan pekerjaan
konstruksi:

1. Memenuhi ketentuan Keselamatan Konstruksi;


2. Menggunakan tenaga kerja kompeten bersertifikat;
2. Menggunakan peralatan yang memenuhi standar kelaikan;
3. Menggunakan material yang memenuhi standar mutu;
4. Menggunakan teknologi yang memenuhi standar kelaikan;
5. Melaksanakan Standar Operasi dan Prosedur (SOP); dan
6. Memenuhi 9 (sembilan) komponen biaya SMKK.

………… [tempat], ….. [tanggal] ………… [bulan] 20…. [tahun]

[Nama Pimpinan KSO Penyedia] [Nama Wakil KSO Penyedia] [Nama Wakil KSO Penyedia]

[tanda tangan], [tanda tangan], [tanda tangan],


[nama lengkap] [nama lengkap] [nama lengkap]

[cantumkan tanda tangan dan nama setiap anggota KSO]


[Contoh Kebijakan Keselamatan Konstruksi]

KEBIJAKAN KESELAMATAN KONSTRUKSI

Kami berkomitmen untuk:


1. Menjalankan pakta komitmen Keselamatan Konstruksi yang telah ditandatangani
oleh Pimpinan perusahaan.
2. Menjamin Keselamatan Konstruksi tenaga kerja, tamu, masyarakat di sekitar
tempat kerja.
3. Melakukan perbaikan keberlanjutan terhadap sistem Manajemen dan Kinerja
Keselamatan Konstruksi guna meningkatkan budaya Konstruksi yang baik di
tempat kerja.
Untuk mencapainya, kami akan:
1. Membangun dan memelihara sistem manajemen Keselamatan Konstruksi, serta
sumber daya yang relevan.
2. Membangun tempat kerja dan pekerjaan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan dan persyaratan lainnya terkait Keselamatan.
3. Memberikan pendidikan ataupun pelatihan terkait Keselamatan Konstruksi kepada
tenaga kerja untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

[Nama Kepala Proyek Penyedia Jasa]

[tanda tangan],
[nama lengkap]

Disahkan,
…[tempat], … [tanggal / bulan] …. [tahun]
[Nama Pengguna Jasa]

[tanda tangan],
[nama lengkap]
Konsultasi dan Partisipasi Pekerja
1. Penyedia Jasa harus secara berkesinambungan melakukan konsultasi dengan
pekerja dan/atau perwakilan/serikat pekerja.
2. Konsultasi mencakup kegiatan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi kinerja dan
tindakan perbaikan SMKK.
3. Konsultasi dilakukan dengan:
a. Menyediakan mekanisme, waktu, dan sumber daya yang diperlukan untuk
konsultasi;
b. Menyediakan informasi SMKK yang valid dan dapat diakses setiap saat;
c. Menghilangkan dan/atau meminimalkan hal-hal yang menghambat pekerja
untuk berpartisipasi;
d. Melakukan konsultasi dengan pekerja lain yang berkepentingan terkait dengan:
1) Kebijakan, kebutuhan, program dan kegiatan SMKK;
2) Susunan, peran, tanggung jawab dan wewenang organisasi;
3) Pemenuhan ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan
lainnya;
4) Tujuan keselamatan konstruksi dan perencanaan pencapaian;
5) Pengendalian terhadap alihdaya dan pengadaan barang dan jasa;
6) Pemantauan dan evaluasi;
7) Program audit;
8) Perbaikan berkelanjutan;
e. Mendorong partisipasi pekerja dalam hal:
1) Menentukan mekanisme partisipasi pekerja;
2) Mengidentifikasi bahaya dan menilai risiko dan peluang;
3) Menentukan tindakan untuk menghilangkan bahaya dan mengurangi risiko
keselamatan konstruksi;
4) Menentukan persyaratan kompetensi, kebutuhan pelatihan, pelaksanaan
pelatihan dan evaluasi pelatihan;
5) Menentukan hal-hal yang perlu dikomunikasikan dan bagaimana bentuk
komunikasi yang akan dilakukan:
6) Menentukan langkah-langkah pengendalian dan penerapannya secara
berhasil guna efektif;
7) Menyelidiki kejadian, ketidaksesuaian dan menentukan tindakan perbaikan.
D. Latihan
E. Rangkuman

Kepedulian pimpinan terhadap isu ekternal dan internal sangatlah diperlukan agar
mengetahui kondisi sesungguhnya.
Organisasi pengelola SMKK
1. Penyedia Jasa harus membentuk organisasi pengelola keselamatan
konstruksi pada setiap pekerjaan konstruksi yang terintegrasi dengan
struktur organisasi Penyedia Jasa.
2. Besaran organisasi pengelola SMKK disesuaikan dengan skala pekerjaan
konstruksi.
3. Penyedia Jasa wajib menunjuk penanggung jawab pengelola SMKK yang
memiliki kompetensi di bidangnya untuk bertanggung jawab terhadap
pengelolaan administrasi dan operasional keselamatan konstruksi.
4. Susunan, tugas, wewenang dan tanggung jawab organisasi pengelola
SMKK ditetapkan secara tertulis oleh manajemen Penyedia Jasa.
Tugas pimpinan UKK
1. Mengkoordinir penerapan SMKK di tempat kegiatan konstruksi
2. Menyiapkan dokumen-dokumen yang dipersyaratkan dalam penerapan
SMKK
3. Memastikan kegiatan Keselamatan Konstruksi di tempat kerja terlaksana
dengan baik
4. Melakukan inspeksi Keselamatan Konstruksi di tempat kerja
5. Melakukan Koordinasi dengan pihak-pihak terkait
Komitmen Keselamatan Konstruksi
Pimpinan Penyedia Jasa harus menetapkan, menerapkan dan memelihara
kebijakan keselamatan konstruksi

Anda mungkin juga menyukai