Anda di halaman 1dari 24

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI

Digunakan untuk Usulan Penawaran Pekerjaan Preservasi Jalan Wanci -


Topanuanda - Jalan Masuk Bandara

DAFTAR ISI

A. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi


A.1 Kepedulian pimpinan terhadap Isu eksternal dan internal
A.2 Komitmen Keselamatan Konstruksi

B. Perencanaan keselamatan konstruksi


B.1 Identifikasi bahaya, Penilaian risiko, Pengendalian dan Peluang.
B.2 Rencana tindakan (sasaran & program)
B.3 Standar dan peraturan perundangan

C. Dukungan Keselamatan Konstruksi


C.1 Sumber Daya
C.2 Kompetensi
C.3 Kepedulian
C.4 Komunikasi
C.5 Informasi Terdokumentasi

D. Operasi Keselamatan Konstruksi


D.1 Perencanaan Operasi

E. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi


E.1 Pemantauan dan evaluasi
E.2 Tinjauan manajemen
E.3 Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Digunakan untuk Usulan Penawaran Pekerjaan Preservasi Jalan Wanci -
Topanuanda - Jalan Masuk Bandara

A. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi


PT. MERAH PUTIH ALAM LESTARI adalah perusahaan yang didirikan berdasarkan pada komitmen
untuk turut serta dalam pembangunan melalui jasa konstruksi.
Kami menyadari bahwa aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah penting dalam pelaksanaan
seluruh kegiatan operasi perusahaan, oleh karena itu kami berkomitmen untuk meningkatkan kepuasan
pelanggan dan menyediakan tempat kerja yang aman dan sehat dengan menerapkan perbaikan yang
berkelanjutan melalui Sistem Manajemam Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)

A.1 Kepedulian pimpinan terhadap Isu eksternal dan internal

Isu Eksternal maupun Internal sangat penting dalam menentukan arah kebijakan pelaksaanaan K3.
dari unsur pimpinan PT. MERAH PUTIH ALAM LESTARI sebagai langkah awal akan
mengidentifikasi isu eksternal maupun internal. Isu yang dimaksud dapat berupa isu yang bersifat
positif ataupun negatif. Isu internal dan isu eksternal ini diibaratkan seperti bola liar, yang jika bisa
dikelola dengan baik akan mampu digunakan sebagai suatu tools untuk memajukan organisasi.

Dengan mengidentifikasi isu internal maupun eksternal lebih awal diharapkan kami dapat
mengambil langkah-langkah antisipasi dalam penanganan permasalahn yang mungkin akan muncul

A.2 Komitmen Keselamatan Konstruksi

Pemenuhan terhadap peraturan dan standar Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L)
menjadi prioritas bagi PT . MERAH PUTIH ALAM LESTARI untuk melindungi segenap karyawan,
aset, data, properti perusahaan serta lingkungan.

Upaya-upaya keselamatan kerja yang dilaksanakan pada suatu lingkungan kerja merupakan tanggung
jawab manajemen perusahaan beserta seluruh karyawan. Karyawan pada konteks ini tidak hanya
terbatas pada personil dari perusahaan yang bersangkutan namun juga personil dari luar perusahaan
seperti halnya tamu, karyawan kontraktor, pekerja/tukang atau pun pemasok.

Dalam lingkungan Perusahaan, keselamatan karyawan menempati urutan teratas. Oleh karena itu,
Kami mengupayakan yang terbaik bagi karyawan dan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif
bagi keselamatannya. Perusahaan memastikan bahwa seluruh karyawan menjalankan tugasnya sesuai
dengan prosedur standar keselamatan yang sesuai dengan peraturan Perusahaan. Perusahaan
mengembangkan budaya keselamatan yang mendukung dan melibatkan peran aktif seluruh
karyawan, subkontraktor, serta pihak lain yang melaksanakan aktivitasnya di area proyek.
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Digunakan untuk Usulan Penawaran Pekerjaan Preservasi Jalan Wanci -
Topanuanda - Jalan Masuk Bandara

PAKTA KOMITMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI


Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : SUGIYATNO
Jabatan : Direktur
Bertindak Untuk
dan Atas Nama : PT. MERAH PUTIH ALAM LESTARI

dalam rangka pengadaan Pekerjaan " PRESERVASI JALAN WANCI - TOPANUANDA - JALAN
MASUK BANDARA " pada Kelompok Kerja ( POKJA ) Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah
Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah III Provinsi Sulawesi Tenggara berkomitmen
melaksanakan konstruksi berkeselamatan demi terciptanya Zero Accident, dengan memastikan
bahwa seluruh pelaksanaan konstruksi:

1. Memenuhi ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi;


2. Menggunakan tenaga kerja kompeten bersertifikat;
3. Menggunakan peralatan yang memenuhi standar kelaikan;
4. Menggunakan material yang memenuhi standar mutu;
5. Menggunakan teknologi yang memenuhi standar kelaikan; dan
6. Melaksanakan Standar Operasi dan Prosedur (SOP)

Rumbia, 18 Desember 2018

PT. MERAH PUTIH ALAM LESTARI

SUGIYATNO
Direktur
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Digunakan untuk Usulan Penawaran Pekerjaan Preservasi Jalan Wanci - Topanuanda - Jalan Masuk Bandara

B. Perencanaan keselamatan konstruksi

B.1 Identifikasi bahaya, Penilaian risiko, Pengendalian dan Peluang.

Tabel. 1. IDENTIFIKASI BAHAYA , PENILAIAN RESIKO, PENETAPAN PENGENDALIAN RISIKO K3


1. Nama Perusahaan : PT. MERAH PUTIH ALAM LESTARI
2. Kegiatan : PRESERVASI JALAN WANCI - TOPANUANDA - JALAN MASUK BANDARA
3. Lokasi : Kab. Wakatobi
4. Tanggal Dibuat : 18 December 2018

Penilaian Resiko
No. Jenis / Type Pekerjaan Identifikasi Bahaya Skala Prioritas Penetapan Pengendalian Resiko K3
Dampak Kekerapan Keparahan Tingkat Resiko

1. Galian Struktur dengan Terjadi kecelakaan akibat - Menggunakan Peralatan Kerja


Cacat, Luka , meninggal 3 2 6 2 Yang benar
terkena alat penggali, - Memasang Pagar Pengaman
kedalaman 0.2
- Menjaga jarak antara para
Kecelakaan akibat operasional pekerja pada jarak yang aman
meter,Galian Perkerasan - Disediakan Sepatu Boat, Sarung
alat berat baik di tempat

Beraspal dengan Cold lokasi Tangan, Perlengkapan P3K,


galian, transportasi
- memasang Rambu pengaman

Milling Machine, maupun di tempat

pembuangan,Bahaya akibat
Pembersihan Drainase
lereng galian longsor.

Timbunan
Pilihan dari
sumber
2. galian Cacat, Luka , meninggal 3 3 9 3 - Memasang Rambu pengaman
Terjadi - Menyusun Instruksi Kerja
kecelakaan
akibat - Penggunaan APD yang sesuai
operasional - Operator Harus bekerja secara
alat berat di hati-hati dan benar
tempat lokasi - Menempatkan petugas pemandu
pemadatan, lapangan
Kecelakaan
akibat
tumpukan
bahan galian
yang akan
digunakan
untuk
timbunan,
Gangguan
kesehatan
akibat debu
yang timbul
saat
penyiraman
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Digunakan untuk Usulan Penawaran Pekerjaan Preservasi Jalan Wanci - Topanuanda - Jalan Masuk Bandara

Penilaian Resiko
No. Jenis / Type Pekerjaan Identifikasi Bahaya Skala Prioritas Penetapan Pengendalian Resiko K3
Dampak Kekerapan Keparahan Tingkat Resiko

3. Lapis Luka, Cacat 1 2 2 2 - Operator harus bekerja secara


Pondasi benar dan hati-hati
Agregat Klas - Memasang Rambu-Rambu
A, Lapis
Pengaman
Pondasi Terjadi
Agregat Klas - Personil harus
kecelakaan mengenakan pakaian
B, Perbaikan pada saat
Lapis dan perlengkapan APD
dump truck (sepatu boot, sarung
Pondasi menurunkan
Agregat Klas tangan dan masker).
agregat ,
A, Perbaikan Terluka oleh - Menyiapkan
Lapis mesin perlengkapan medis dan
Pondasi penghampar petugas K3
Agregat Klas (Grader)
B karena
pengoperasian
tidak benar,
Terjadi iritasi
pada kulit dan
paru-paru
oleh debu
pada
pemadatan
yang kering
Lapis Resap
Pengikat- - Luka Bakar, Cacat, 3 3 9 1 - Menggunakan peralatan kerja
Aspal
Meninggal
Cair/Emulsi, Resiko terluka dan APD yang benar ( Sepatu
Lapis oleh percikan
Perekat- aspal, Terluka Boot, Sarung tangan, masker ).
Aspal oleh api - Memasang Rambu-Rambu
Cair/Emulsi, pembakaran, Pengaman
Residu Terjadi
Bitumen - Menempatkan pemandu untuk
kebakaran,
untuk Terjadi iritasi
Pemeliharaan terhadap mengatur kelancaran lalulintas
mata, kulit
dan paruparu,
Terluka
oleh alat-alat
penyemprot
4. yang panas
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Digunakan untuk Usulan Penawaran Pekerjaan Preservasi Jalan Wanci - Topanuanda - Jalan Masuk Bandara

Penilaian Resiko
No. Jenis / Type Pekerjaan Identifikasi Bahaya Skala Prioritas Penetapan Pengendalian Resiko K3
Dampak Kekerapan Keparahan Tingkat Resiko

Laston Lapis
Aus Asbuton Resiko terluka - Luka Bakar, Cacat, 3 3 9 1 - Menggunakan peralatan kerja
(AC WC oleh percikan Meninggal
Asb), aspal, Terluka dan APD yang benar ( Sepatu
CPHMA oleh Dump
Kemasan truck sewaktu Boot, Sarung tangan, masker ).
Kantong menuangkan - Memasang Rambu-Rambu
Hotmix ke Pengaman
dalam - Menempatkan pemandu untuk
Finisher,
Terluka oleh
mesin mengatur kelancaran lalulintas
pemadat,
Resiko
gangguan
dan
kecelakaan
lalu lintas di
5. lokasi kerja
6. Marka Jalan Asap Cat - Seak Napas, Luka Bakar, 2 4 8 1 - Menggunakan APD (seperti
Termoplastik (sesak napas), sepatu, sarung tangan dan
luka
, Pengecatan Luka
bakar/gatel/n pakaian kerja yang standar)
Kerb pada
Trotoar atau oda pada - Menempatkan pemandu untuk
median tangan akibat
bahan mengatur kelancaran lalulintas
pengawet,
Terluka oleh
alat
penyemprotan
/alat mekanis
pengecatan,
Terjadi iritasi
pada kulit,
mata dan
paru-paru
akibat debu
dari
pembersihan/
penyemprotan
permukaan
perkerasan/pe
rmukaan
jalan, Terluka
oleh
Compressor/si
kat mekanis
pada waktu
membersihka
n perkerasan
oleh
Compressor/si
kat mekanis
pada waktu
membersihka
n perkerasan
/
permukaan
jalan

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI


Digunakan untuk Usulan Penawaran Pekerjaan Preservasi Jalan Wanci - Topanuanda - Jalan Masuk Bandara

Penilaian Resiko
No. Jenis / Type Pekerjaan Identifikasi Bahaya Skala Prioritas Penetapan Pengendalian Resiko K3
Dampak Kekerapan Keparahan Tingkat Resiko

7. Pembersihan Terjadi - Luka, Meninggal, cacat 4 3 12 1 - Menggunakan peralatan kerja


Tanaman kecelakaan
akibat terkena dan APD yang benar ( Sepatu
alat potong
Boot, Sarung tangan, masker ).
rumput,
tertimpa - Menjaga jarak antara para
longsoran, pekerja pada jarak yang aman
terpelesat saat - Disediakan Sepatu Boat, Sarung
melakukan
pemotongan Tangan, Perlengkapan P3K,
rumput pada
sekitar tebing,
tertabrak
kendaraan
saat
melakukan pemotongan
pada bahu
jalan dan saat
melintas
untuk
pemotongan
pada sisi kiri
dan atau
kanan jalan.

Dibuat Oleh,

PT. MERAH PUTIH ALAM LESTARI

SUGIYATNO
Penanggung Jawab Teknis
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Digunakan untuk Usulan Penawaran Pekerjaan Preservasi Jalan Wanci -
Topanuanda - Jalan Masuk Bandara

B.2 Rencana tindakan (sasaran & program)

a. Sasaran
1. Sasaran Umum
Sasaran Umum yang akan dicapai adalah Nihil Kecelakaan Kerja yang fatal pada pekerjaan
konstruksi
2 Sasaran Khusus
Sasaran Khusus adalah Sasaran Rinci dari setiap pengendalian resiko yang disusun guna
tercapainya sasaran umum.

C. Dukungan Keselamatan Konstruksi

Dukungan Keselamatan Konstruksi dapat terwujud apabila Pihak manajemen memiliki kebijakan yang
mendukung pelaksanaan K3

Sehubungan dengan hal itu Kami menyadari bahwa aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah penting
dalam pelaksanaan seluruh kegiatan operasi perusahaan, oleh karena itu kami berkomitmen untuk
meningkatkan kepuasan pelanggan dan menyediakan tempat kerja yang aman dan sehat dengan
menerapkan perbaikan yang berkelanjutan melalui Sistem Manajemam Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3).

PT. MERAH PUTIH ALAM LESTARI konsisten untuk melaksanakan pengelolaan aspek Keselamatan
dan Kesehatan Kerja secara efektif dan efesien dengan cara :

1. Menginformasikan kepada seluruh personil baik internal dan eksternal perusahaan mengenai tanggung
jawabnya dalam pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di lingkungan perusahaan

2. Mematuhi perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang berkaitan dengan K3, serta
mengintegrasikannya kedalam semua aspek kegiatan operasi perusahaan
3. Meminimalkan jumlah terjadinya kesalahan kerja, terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja
4. Melakukan identifikasi bahaya sesuai dengan sifat dan skala resiko-resiko K3
5. Meningkatkan kompetensi pekerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya
6. Mengkomunikasikan dan menanamkan kesadaran kebijakan ini kepada seluruh personil secara berkala

Kebijakan ini dibuat untuk dapat dipahami oleh seluruh karyawan dan menjadi acuan dalam
pelaksanaan seluruh kegiatan operasi perusahaan
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Digunakan untuk Usulan Penawaran Pekerjaan Preservasi Jalan Wanci -
Topanuanda - Jalan Masuk Bandara

C.1 Sumber Daya

Menyediakan fasilitas yang memadai dan sumber daya sehingga kebijakan kesehatan dan keselamatan
dapat diimplementasikan dengan baik -termasuk anggaran, personil, pelatihan, kesempatan
meningkatkan kualitas dan wadah untuk berpartisipasi dalam perencanaan, evaluasi pelaksanaan, dan
tindakan menuju perbaikan
Pelatihan K3 harus dimulai dengan orientasi karyawan, ketika seorang karyawan baru atau ditransfer
ke pekerjaan baru. Sesi orientasi yang berkaitan dengan K3 biasanya harus mencakup:

1. Prosedur darurat; pertama;


Lokasi pertolongan
2.
3. Tanggung Jawab K3 ;
4. Pelaporan cedera, kondisi tidak aman dan tindakan tidak aman;
5. Penggunaan peralatan pelindung diri (APD);
6. Hak untuk menolak pekerjaan yang berbahaya;
7. Bahaya, termasuk di luar area kerja mereka sendiri;
8. Alasan untuk setiap aturan K3.

Pekerja tidak harus dilihat sebagai pengamat dalam K3. Mereka bertanggung jawab untuk melindungi
keselamatan dan kesehatan mereka sendiri di tempat kerja sehingga mereka perlu mengambil bagian
dalam memastikan berfungsinya kebijakan K3. Untuk melakukan ini, mereka perlu menyadari dan
memahami berbagai bahaya kesehatan dan keselamatan, standar dan praktekpraktek
yang relevan dengan pekerjaan mereka

C.2 Kompetensi

Sesuai dengan ketentuan dalam Undang-undang No 13 tahun 2005 tentang Ketenagakerjaan, setiap
perusahaan wajib melaksanakan upaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk melindungi
keselamatan tenaga kerja dan sarana produksi. Untuk itu diperlukan tenaga-tenaga K3 yang
profesional dan kompeten dalam mengembangkan, mengkoordinir, memfasilitasi dan melaksanakan
program-program K3 dalam perusahaan.

Sehubungan dengan kebutuhan tersebut, diperlukan pembinaan dan pengembangan kompetensi SDM
K3 untuk berbagai bidang keahlian dan bidang kegiatan.

Salah satu bidang kompetensi yang diperlukan dalam dunia usaha adalah Ahli K3 untuk tingkat
utama, madya dan muda yang dituangkan dalam SKKNI bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Pada Paket pekerjaan ini Kami menyiapkan Petugas K3 dengan Sertifikat K3.
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Digunakan untuk Usulan Penawaran Pekerjaan Preservasi Jalan Wanci -
Topanuanda - Jalan Masuk Bandara

C.3 Kepedulian
Kepedulian kami terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari kegiatan operasional dan bisnis perusahaan yang pelaksanaannya merupakan
tanggung jawab semua jajaran di perusahaan.

Kami bertekad untuk melaksanakan kegiatan perusahaan yang bergerak dalam bidang JASA
KONSTRUKSI yang mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja dengan penerapan program
perbaikan berkelanjutan melalui Sistem, Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja (OHSAS
18001) sehingga dapat tercipta tempat kerja yang aman serta nyaman bagi siapapun yang berada di
tempat kerja

Untuk dapat memenuhi hal tersebut maka kami berkomitmen:

1. Membangun manajemen perusahaan yang mengacu pada sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) berpedoman pada Permen PU. Nomor: 09/PRT/M/2008 tentang Pedoman
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang PU

2. Menetapkan tujuan, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi sasaran dan program


Manajemen K3 (Kesehatan & Keselamatan Kerja) secara berkala agar selaras, baik dengan
perkembangan kondisi perusahaan, peraturan atau standar yang berlaku
3. Mematuhi peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang berkaitan dengan K3,
serta mengintegrasikannya ke dalam semua aspek kegiatan operasi perusahaan kami
4. Melaksanakan identifikasi bahaya seuai dengan sifat dan skala resiko K3 dalam semua aktivitas
operasi
5. Menyediakan kerangka kerja untuk menetapkan dan meninjau sasaran - sasaran K3
6. Menyediakan sumberdaya yang cukup untuk mengimplementasikan Sistem manajemen K3
7. Mendokumentasikan, menerapkan dan memelihara SMK3
8. Memelihara program Lindungan Lingkungan terhadap kegiatan disemua area lokasi kerja
9. Mengkomunikasikan dan menanamkan kesadaran akan kebijakan ini kepada semua personil
secara berkala
10. Mengelola dan menangani semua material, baik yang berbahaya maupun yang tidak berbahaya,
termasuk mengendalikan potensi bahaya terhadap pekerja
11. Meningkatkan kompetensi pekerja sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya
12. Meninjau aspek Manajemen K3 secara periodik agar tetap relevan
13. Memberikan perlindungan bagi semua personil di tempat kerja sehingga dapat dicegah terjadinya
kecelakaan dan penyakit akibat kerja
14. Memberikan pelatihan dan kompetensi yang sesuai dan memadai agar tenaga kerja dapat bekerja
secara aman dan selamat
15. Memperhatikan aspek K3 dalam semua kegiatan operasinya
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Digunakan untuk Usulan Penawaran Pekerjaan Preservasi Jalan Wanci -
Topanuanda - Jalan Masuk Bandara

C.4 Komunikasi

Faktor Komunikasi memiliki unsur yang penting dalam mengkoordinasikan pelaksanaan K3 di


Lapangan.

Karena hal itu, maka Kami akan membuat Prosedur Operasi Standard sebagai acuan dalam
pelaksanaan di lapangan

C.5 Informasi Terdokumentasi


ISO 9001: 2015 mendefinisikan informasi terdokumentasi sebagai data yang diperlukan untuk
dikendalikan dan dikelola oleh organisasi,

Dalam ISO 9001:2015 dijelaskan bahwa persyaratan mengenai Informasi Terdokumentasi adalah
sbb :

1. Membuat dan memperbarui informasi didokumentasikan,


2. Dikontrol dan tersedia khususnya dan sesuai dengan yang diperlukan oleh organisasi,
3. Perlindungan yang memadai,
4. Ketentuan Distribusi yang berlaku misalnya akses, pengambilan, penggunaan, penyimpanan
5. pengendalian perubahan, retensi dan disposisi.

Ada beberapa informasi terdokumentasi yang dipersyaratkan oleh ISO 9001:2015

1. Bukti untuk menunjukkan kesesuaian produk / Jasa


2. Hasil kajian persyaratan yang berkaitan dengan produk dan jasa
3. Konfirmasi bahwa persyaratan desain dan pengembangan telah dipenuhi
4. Output dari proses desain dan pengembangan
5. Perubahan desain dan pengembangan
6. Hasil evaluasi, pemantauan kinerja, dan re-evaluasi penyedia eksternal
7. Definisi karakteristik produk dan jasa, termasuk kegiatan yang akan dilakukan dan hasil yang akan
dicapai
8. Informasi yang diperlukan untuk mempertahankan traceability
9. Hasil perubahan ketentuan produksi dan pelayanan
10. Tindakan yang diambil pada output yang tidak sesuai baik itu pada proses, produk, dan jasa,
termasuk konsesi yang diperoleh
11. Hasil kegiatan pemantauan dan pengukuran
12. Bukti pelaksanaan program audit dan hasil audit
13. Bukti hasil tinjauan manajemen
14. Bukti ketidaksesuaian dan tindakan yang diambil, dan hasil dari setiap tindakan korektif
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Digunakan untuk Usulan Penawaran Pekerjaan Preservasi Jalan Wanci -
Topanuanda - Jalan Masuk Bandara

D. Operasi Keselamatan Konstruksi

D.1 Perencanaan Operasi


Penyedia jasa wajib membuat identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian
Risiko K3, dan Penanggung jawab untuk diserahkan, dibahas, dan disetujui PPK pada saat Rapat
Persiapan Pelaksanaan Kontrak / Pre Construction Meeting (PCM) sesuai lingkup pekerjaan yang
akan dilaksanakan

Kegiatan Konstruksi pada pelaksanaan Paket Pekerjaan Preservasi Jalan Wanci - Topanuanda - Jalan
Masuk Bandara merupakan suatu kegiatan yang sangat kompleks dengan perpaduan antara kondisi
lingkungan dan tuntutan Spesifikasi Teknis yang di dalamnya terdapat interaksi antara peralatan,
bahan dan sumber daya manusia.

Interaksi tersebut sangat berpotensi menjadi penyebab terjadinya insiden dan kecelakaan kerja,
penyakit akibat kondisi tempat kerja serta dapat menyebabkan terjadinya dampak lingkungan yang
disebabkan oleh pembuangan limbah dari proses produksi sehingga terjadi ketidak sesuaian antara
mutu produk dengan spesifikasi yang dipersyaratkan.

Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya pencegahan secara berkesinambungan sebagai antisipasi untuk
meminimalisasi terjadinya resiko kecelakaan kerja dan penyakit yang timbul akibat lingkungan yang
tidak sehat demi pemenuhan dan peningkatan kualitas produk yang dihasilkan.

Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah dokumen rencana penyelenggaraan K3
Konstruksi di proyek yang disusun oleh Penyedia Jasa dan diajukan kepada Pengguna Jasa untuk
mendapat persetujuan yang selanjunya dijadikan sebagai kerangka acuan antara Penyedia Jasa dan
Pengguna Jasa serta pihak-pihak yang terkait dalam rangka penyelenggaraan dan penerapan K3
Konstruksi pada Paket Pekerjaan Preservasi Jalan Wanci - Topanuanda - Jalan Masuk Bandara.

Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) disusun berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum Nomor : 09/PER/M/2008 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.

E. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi


E.1 Pemantauan dan evaluasi
Perusahaan membangun metode sistematis untuk pengukuran dan pemantauan kinerja K3 secara
teratur sebagai satu kesatuan bagian dari keseluruhan sistem manajemen Perusahaan. Pemantauan
melibatkan pengumpulan informasi-informasi berkaitan dengan bahaya K3, berbagai macam
melibatkan pengumpulan informasi-informasi berkaitan dengan bahaya K3, berbagai macam
pengukuran dan penelitian berkaitan dengan resiko K3, jam lembur tenaga kerja serta penggunaan

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI


Digunakan untuk Usulan Penawaran Pekerjaan Preservasi Jalan Wanci -
Topanuanda - Jalan Masuk Bandara

Pengukuran kinerja K3 dapat berupa pengukuran kualitatif maupun pengukuran kuantitatif kinerja K3
di tempat kerja.

Pengukuran dan Pemantauan bertujuan antara lain untuk :

1. Melacak perkembangan dari pertemuan-pertemuan K3, pemenuhan Tujuan K3 dan peningkatan


berkelanjutan.
2. Memantau pemenuhan peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya berkaitan dengan
penerapan K3 di tempat kerja.
3. Memantau kejadian-kejadian kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK).
4. Menyediakan data untuk evaluasi keefektivan pengendalian operasi K3 atau untuk mengevaluasi
perlunya modifikasi pengendalian ataupun pengenalan pilihan pengendalian baru.

5. Menyediakan data untuk mengukur kinerja K3 Perusahaan baik secara proaktif maupun secara
reaktif.
6. Menyediakan data untuk mengevaluasi penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
kerja Perusahaan.
7. Menyediakan data untuk menilai kompetensi personil K3

Perusahaan mendelegasikan tugas pemantauan dan pengukuran kinerja K3 kepada Ahli K3 Umum
Perusahaan atau Sekretaris Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja termasuk anggota-
anggota di bawah kewenangan Ahli K3 Umum Perusahaan.

Hasil dari pemantauan dan pengukuran kinerja K3 dianalisa dan digunakan untuk mengidentifikasi
tingkat keberhasilan kinerja K3 ataupun kebutuhan perlunya tindakan perbaikan ataupun tindakan-
tindakan peningkatan kinerja K3 lainnya.

Pengukuran kinerja K3 menggunakan metode pengukuran proaktif dan metode pengukuran reaktif di
tempat kerja. Prioritas pengukuran kinerja K3 menggunakan metode pengukuran proaktif dengan
tujuan untuk mendorong peningkatan kinerja K3 dan mengurangi kejadian kecelakaan kerja di tempat
kerja.

Termasuk dalam pengukuran proaktif kinerja K3 antara lain :

1. Penilaian kesesuaian dengan perundang-undangan dan peraturan lainnya yang berkaitan dengan
penerapan K3 di tempat kerja.
2. Keefektivan hasil inspeksi dan pemantauan kondisi bahaya di tempat kerja
3. Penilaian keefektivan pelatihan K3.
4. Pemantauan Budaya K3 seluruh personil di bawah kendali Perusahaan.
5. Survey tingkat kepuasan tenaga kerja terhadap penerapan K3 di tempat kerja.

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI


Digunakan untuk Usulan Penawaran Pekerjaan Preservasi Jalan Wanci -
Topanuanda - Jalan Masuk Bandara

6. Keefektivan hasil audit internal dan audit eksternal Sistem Manajemen K3.
7. Jadwal penyelesaian rekomendasi-rekomendasi penerapan K3 di tempat kerja.
8. Penerapan Program - program K3
9. Tingkat keefektivan partisipasi tenaga kerja terhadap penerapan K3 di tempat kerja
10. Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja di tempat kerja.

Termasuk dalam pengukuran reaktif kinerja K3 antara lain :

1. Pemantauan kejadian kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK).


2. Tingkat keseringan kejadian kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK).
3. Tingkat hilangnya jam kerja akibat kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK).
4. Tuntutan tindakan pemenuhan dari pemerintah.
5. Tuntutan tindakan pemenuhan dari pihak ke tiga yang berhubungan dengan Perusahaan.

Perusahaan menyediakan peralatan-peralatan yang diperlukan untuk melaksanakan pemantauan dan


pengukuran kinerja K3 seperti alat pengukur tingkat kebisingan, pencahayaan, gas beracun dan alat-
alat lainnya sesuai dengan aktivitas operasi perusahaan yang berkaitan dengan K3.

Perusahaan juga menggunakan komputer dan program-program komputer sebagai alat untuk
menganalisa hasil pemantauan dan pengukuran kinerja K3 di tempat kerja.

Keseluruhan alat-alat yang digunakan dalam pemantauan dan pengukuran kinerja K3 dikalibrasi
secara berkala dan disesuaikan pengaturan nilai besaran satuannya sesuai dengan standar nilai besaran
satuan yang berlaku baik Internasional maupun secara lokal.

Perusahaan tidak menggunakan alat-alat yang tidak dikalibrasi dengan tepat ataupun yang sudah
mengalami kerusakan untuk melaksanakan pemantauan dan pengukuran kinerja K3 di tempat kerja.

Kalibrasi dan perawatan alat ukur pemantauan dan pengukuran kinerja K3 dilaksanakan oleh personil
ahli terhadap pelaksanaan kalibrasi dan perawatan alat-alat ukur yang digunakan.
E.2 Tinjauan manajemen

Tinjauan Manajemen fokus terhadap keseluruhan kinerja Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Kesesuaian Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap operasional dan
aktivitas Perusahaan.

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI


Digunakan untuk Usulan Penawaran Pekerjaan Preservasi Jalan Wanci -
Topanuanda - Jalan Masuk Bandara

2. Kecukupan pemenuhan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap
Kebijakan K3 Perusahaan.
3. Keefektivan penyelesaian tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan serta hasil-hasil lain yang
dicita-citakan.

Tinjauan Manajemen dilaksanakan oleh Pimpinan Perusahaan dan dilaksanakan secara berkala yang
secara umum dilaksanakan minimal 1 (satu) tahun sekali untuk meninjau penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perusahaan berjalan secara tepat.

Hal-hal yang dapat dijadikan acuan dalam melaksanakan Tinjauan Manajemen antara lain :

1. Laporan keadaan darurat (termasuk kejadian serta pelatihan/simulasi/pengujian tanggap darurat).

2. Survey kepuasan tenaga kerja terhadap penerapan K3 di tempat kerja.


3. Statistik insiden kerja (termasuk kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja).
4. Hasil-hasil inspeksi.
5. Hasil dan rekomendasi pemantauan dan pengukuran kinerja K3 di tempat kerja.
6. Kinerja K3 Kontraktor
7. Kinerja K3 Pemasok
8. Informasi perubahan peraturan perundang-undangan dan persyaratan lain yang berkaitan dengan
penerapan K3 di tempat kerja.

E.3 Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi

Peninjauan yang dilakukan terhadap manajemen perusahaan diantaranya tentang evaluasi kepatuhan
terhadap persyaratan peraturan, kinerja K3, pencapaian sasaran K3, komunikasi yang terjalin dengan
pihak luar berkaitan dengan kritik dan saran yang membangun, status penyelidikan IBPR serta
persyaratan perundang-undangan yang terkait dengan K3.

Untuk menjamin kesesuaian dan kefektifan yang berkesinambungan guna pencapaian tujuan SMK3,
pengusaha dan/atau pengurus perusahaan atau tempat kerja harus:
1. Melakukan tinjauan ulang terhadap penerapan SMK3 secara berkala
2. Tinjauan ulang SMK3 harus dapat mengatasi implikasi K3 terhadap seluruh kegiatan, produk
barang dan jasa termasuk dampaknya terhadap kinerja perusahaan.

Tinjauan ulang penerapan SMK3, paling sedikit meliputi :

1. Evaluasi terhadap kebijakan K3


2. Tujuan, sasaran dan kinerja K3

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI


Digunakan untuk Usulan Penawaran Pekerjaan Preservasi Jalan Wanci -
Topanuanda - Jalan Masuk Bandara

3. Hasil temuan
Evaluasi audit SMK3
efektifitas penerapan SMK3, dan kebutuhan untuk pengembangan SMK3.
4.

Perbaikan dan peningkatan kinerja dilakukan berdasarkan pertimbangan:

1. Perubahan peraturan perundangan-undangan;


2. Tuntutan dari pihak yang terkait dan pasar;
3. Perubahan produk dan kegiatan perusahaan;
4. Perubahan struktur organisasi perusahaan;
5. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk epidemologi;
6. Hasil kajian kecelakaan dan penyakit akibat kerja;
7. Adanya pelaporan dan/atau
8. Adanya saran dari pekerja/buruh.

Rumbia, 18 December 2018

PT. MERAH PUTIH ALAM LESTARI

SUGIYATNO
Direktur
TABEL PENYUSUNAN SASARAN DAN PROGRAM K3

1. Nama Perusahaan : PT. MERAH PUTIH ALAM LESTARI


2. Kegiatan : PRESERVASI JALAN WANCI - TOPANUANDA - JALAN MASUK BANDARA
3. Lokasi : Kab. Wakatobi
4. Tanggal Dibuat : 18 December 2018

Type / Jenis Pekerjaan Sasaran Khusus Program


No. Pengendalian Resiko
Uraian Tolak Ukur Sumber Daya Jangka Waktu Indikator Pencapaian Monitoring

1. Galian Struktur dengan - Menggunakan Peralatan Kerja - Seluruh lokasi galian Lulus test dan paham - Rambu dan barikade Sebelum bekerja 100 % sesuai standard Check List
yang Benar diberikan rambu dan mengenai system - SDM sesuai dengan harus sudah lengkap
- Memasang Pagar Pengaman barikade standart keselamatan galian kebutuhan
kedalaman 0.2
- Masker, sepatu, Helm
- Menjaga jarak antara para keselamatan, pelindung
meter,Galian Perkerasan pekerja pada jarak yang aman kepala

Beraspal dengan Cold - Disediakan Sepatu Boat,


Sarung Tangan, Perlengkapan
P3K,
Milling Machine,
- Memasang Rambu Pengaman

Pembersihan Drainase

2. Timbunan - Memasang Rambu pengaman - Sesuai pekerja Mengunakan Lulus test dan paham - Rambu dan barikade Sebelum bekerja 100 % sesuai standard Check List
Pilihan dari - Menyusun Instruksi Kerja APD standart mengenai system - SDM sesuai dengan harus sudah lengkap
sumber - Penggunaan APD yang sesuai keselamatan Timbunan kebutuhan
galian
- Operator Harus bekerja secara - Nihil kecelakaan - Masker, sepatu, Helm
hati-hati dan benar keselamatan, pelindung
- Menempatkan petugas kepala
pemandu lapangan

3. Lapis - Operator harus bekerja secara - Tersedianya Instruksi Kerja Lulus test dan paham - Rambu dan barikade Sebelum bekerja 100 % sesuai standard Check List
Pondasi benar dan hati-hati / Tersedia Metodenya / mengenai system - SDM sesuai dengan harus sudah lengkap
Agregat Klas - Memasang Rambu-Rambu Seluruh Lokasi diberikan keselamatan Lapis kebutuhan
A, Lapis rambu peringatan dan Pondasi
Pengaman - Masker, sepatu, Helm
Pondasi barikade sesuai standard
- Personil harus keselamatan, pelindung
Agregat Klas
mengenakan pakaian kepala
B, Perbaikan
Lapis dan perlengkapan APD
Pondasi (sepatu boot, sarung
Agregat Klas tangan dan masker).
A, Perbaikan
- Menyiapkan
Lapis
perlengkapan medis dan
Pondasi
petugas K3
Agregat Klas
B
Type / Jenis Pekerjaan Sasaran Khusus Program
No. Pengendalian Resiko
Uraian Tolak Ukur Sumber Daya Jangka Waktu Indikator Pencapaian Monitoring
4. Lapis Resap - Menggunakan peralatan kerja - Tersedianya Instruksi Kerja Lulus test dan paham - Rambu dan barikade Sebelum bekerja 100 % sesuai standard Check List
Pengikat- / Tersedia Metodenya / mengenai system - SDM sesuai dengan harus sudah lengkap
Aspal dan APD yang benar ( Sepatu Seluruh Lokasi diberikan keselamatan Lapis kebutuhan
Cair/Emulsi, rambu peringatan dan Resap Pengikat- Aspal
Lapis Boot, Sarung tangan, masker ). barikade sesuai standard Cair/Emulsi, Lapis - Masker, sepatu, Helm
Perekat- - Memasang Rambu-Rambu Perekat- Aspal keselamatan, pelindung
Aspal Cair/Emulsi, Residu kepala
Pengaman
Cair/Emulsi, - Menempatkan pemandu untuk Bitumen untuk
Residu Pemeliharaan
Bitumen
untuk mengatur kelancaran lalulintas
Pemeliharaan
Laston Lapis - Menggunakan peralatan kerja - Tersedianya Instruksi Kerja Lulus test dan paham - Rambu dan barikade Sebelum bekerja 100 % sesuai standard Check List
Aus Asbuton / Tersedia Metodenya / mengenai system - SDM sesuai dengan harus sudah lengkap
(AC WC dan APD yang benar ( Sepatu Seluruh Lokasi diberikan keselamatan Laston kebutuhan
Asb), rambu peringatan dan Lapis Aus Asbuton
CPHMA Boot, Sarung tangan, masker ). barikade sesuai standard (AC WC Asb), - Masker, sepatu, Helm
Kemasan - Memasang Rambu-Rambu CPHMA Kemasan keselamatan, pelindung
Kantong Kantong kepala
Pengaman
- Menempatkan pemandu untuk

mengatur kelancaran lalulintas


5.
6. Marka Jalan - Menggunakan APD (seperti - Tersedianya Instruksi Kerja Lulus test dan paham - Rambu dan barikade Sebelum bekerja 100 % sesuai standard Check List
Termoplastik sepatu, sarung tangan dan / Tersedia Metodenya / mengenai system - SDM sesuai dengan harus sudah lengkap
, Pengecatan Seluruh Lokasi diberikan keselamatan Marka kebutuhan
pakaian kerja yang standar)
Kerb pada rambu peringatan dan Jalan Termoplastik,
Trotoar atau - Menempatkan pemandu untuk barikade sesuai standard Pengecatan Kerb pada - Masker, sepatu, Helm
median Trotoar atau median keselamatan, pelindung
mengatur kelancaran lalulintas kepala

7. Pembersihan Tanaman - Menggunakan peralatan kerja - Tersedianya Instruksi Kerja Lulus test dan paham - Rambu dan barikade Sebelum bekerja 100 % sesuai standard Check List
/ Tersedia Metodenya / mengenai system - SDM sesuai dengan harus sudah lengkap
dan APD yang benar ( Sepatu Seluruh Lokasi diberikan keselamatan kebutuhan
rambu peringatan dan Pembersihan Tanaman
Boot, Sarung tangan, masker ). - Masker, sepatu, Helm
barikade sesuai standard
- Menjaga jarak antara para keselamatan, pelindung
pekerja pada jarak yang aman kepala
- Disediakan Sepatu Boat,
Sarung Tangan, Perlengkapan
P3K,
Disediakan Sepatu Boat,
Sarung Tangan, Perlengkapan
P3K,

Dibuat Oleh,

PT. MERAH PUTIH ALAM LESTARI

SUGIYATNO
Penanggung Jawab Teknis
Penanggung Jawab

Pimpinan Teknik Pelaksana K3, Unit


pelatihan/HRD Inspektom K3/ petugas
pengawas pelaksanaan

Pimpinan Teknik Pelaksana K3, Unit


pelatihan/HRD Inspektom K3/ petugas
pengawas pelaksanaan

Pimpinan Teknik Pelaksana K3, Unit


pelatihan/HRD Inspektom K3/ petugas
pengawas pelaksanaan
Penanggung Jawab
Pimpinan Teknik Pelaksana K3, Unit
pelatihan/HRD Inspektom K3/ petugas
pengawas pelaksanaan

Pimpinan Teknik Pelaksana K3, Unit


pelatihan/HRD Inspektom K3/ petugas
pengawas pelaksanaan

Pimpinan Teknik Pelaksana K3, Unit


pelatihan/HRD Inspektom K3/ petugas
pengawas pelaksanaan

Pimpinan Teknik Pelaksana K3, Unit


pelatihan/HRD Inspektom K3/ petugas
pengawas pelaksanaan
Dibuat Oleh,

PT. MERAH PUTIH ALAM LESTARI

SUGIYATNO
Penanggung Jawab Teknis
STRUKTUR ORGANISASI
MANAJEMEN KESELEMATAN & KESEHATAN KERJA (K3)

GENERAL SUPERINTENDENT

PENGENDALI SISTEM K3

PPDK3 TIM TANGGAP DARURAT Petugas K3

PETUGAS PETUGAS
KOMUNIKASI TEKNIK

KOORDINATOR KOORDINATOR KOORDINATOR KOORDINATOR


KEBAKARAN EVAKUASI P3K HURU-HARA

KETERANGAN :
PSK3 = Pengendali Sistem Keselamatan & Kesehetan Kerja
PPDK= Pusat Pengendali Dokumen Keselamatan & Kesehatan Kerja
TTD = Tim Tanggap Darurat
STRUKTUR ORGANISASI
PANITIA PEMBINA KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA (P2K3)

DIREKTUR UTAMA

KETUA UNIT K3/P2K3

Wakil Ka.Unit K3/P2K3

Sekretaris Anggota

Anda mungkin juga menyukai