Anda di halaman 1dari 27

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR
BALAI WILAYAH SUNGAI PAPUA
SATUAN KERJA OPERASI DAN PEMELIHARAAN SDA PAPUA

PEKERJAAN :

TAHUN ANGGARAN

2021

PENYEDIA JASA:
DAFTAR ISI

A. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi.


A.1. Kepedulian Pimpinan terhadap isu Eksternal dan Internal
A.2. Komitmen Keselamatan Konstruksi.
B. Perencanaan Keselamatan Konstruksi
B.1. Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko, Pengendalian dan Peluang
B.2. Rencana Tindakan (sasaran dan program).
B.3. Standar dan Peraturan Perundangan.
C. Dukungan Keselamatan Konstruksi
C.1. Sumber daya
C.2. Kompetensi
C.3. Kepedulian.
C.4. Komunikasi.
C.5. Informasi Terdokumentasi
D. Operasi Keselamatan Konstruksi
D.1. Perencanaan dan Pengendalian Operasi
D.2. Kesiapan dan Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat
E. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi
E.1. Pemantauan dan Evaluasi.
E.2. Tinjauan Manajemen.
E.3. Peningkatan Kinerja Keselamatan Konstruksi.
A. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi.
CV. CAHAYA PAPUA MANDIRI adalah perusahaan yang didirikan berdasarkan pada
komitmen untuk turut serta dalam pembangunan melalui jasa konstruksi. Kami
menyadari bahwa aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah penting dalam
pelaksanaan seluruh kegiatan operasi perusahaan, oleh karena itu kami berkomitmen
untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan menyediakan tempat kerja yang aman
dan sehat dengan menerapkan perbaikan yang berkelanjutan melalui Sistem
Manajemam Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
A.1. Kepedulian Pimpinan terhadap isu Eksternal dan Internal.
Isu Eksternal maupun Internal sangat penting dalam menentukan arah kebijakan
pelaksaanaan K3. dari unsur pimpinan CV. CAHAYA PAPUA MANDIRI sebagai
langkah awal akan mengidentifikasi isu eksternal maupun internal. Isu yang
dimaksud dapat berupa isu yang bersifat positif ataupun negatif. Isu internal dan
isu eksternal ini diibaratkan seperti bola liar, yang jika bisa dikelola dengan baik
akan mampu digunakan sebagai suatu tools untuk memajukan organisasi. Dengan
mengidentifikasi isu internal maupun eksternal lebih awal diharapkan kami dapat
mengambil langkah-langkah antisipasi dalam penanganan permasalahn yang
mungkin akan muncul
A.2. Komitmen Keselamatan Konstruksi.
Pemenuhan terhadap peraturan dan standar Keselamatan, Kesehatan Kerja dan
Lingkungan (K3L) menjadi prioritas bagi CV. CAHAYA PAPUA MANDIRI untuk
melindungi segenap karyawan, aset, data, properti perusahaan serta lingkungan.
Upaya-upaya keselamatan kerja yang dilaksanakan pada suatu lingkungan kerja
merupakan tanggung jawab manajemen perusahaan beserta seluruh karyawan.
Karyawan pada konteks ini tidak hanya terbatas pada personil dari perusahaan
yang bersangkutan namun juga personil dari luar perusahaan seperti halnya tamu,
karyawan kontraktor, pekerja/tukang atau pun pemasok. Dalam lingkungan
Perusahaan, keselamatan karyawan menempati urutan teratas. Oleh karena itu,
Kami mengupayakan yang terbaik bagi karyawan dan menciptakan lingkungan
kerja yang kondusif bagi keselamatannya. Perusahaan memastikan bahwa seluruh
karyawan menjalankan tugasnya sesuai dengan prosedur standar keselamatan
yang sesuai dengan peraturan Perusahaan. Perusahaan mengembangkan budaya
keselamatan yang mendukung dan melibatkan peran aktif seluruh karyawan,
subkontraktor, serta pihak lain yang melaksanakan aktivitasnya di area proyek.
PAKTA KOMITMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : JEMI AGUS YAUNG
Jabatan : Direktur
Bertindak untuk dan atas nama : CV. CAHAYA PAPUA MANDIRI

Dalam rangka pekerjaan Pemeliharaan Berkala Sungai Arso 6 di Kab. Keerom;


Provinsi Papua; 1 Sungai; 1 Sungai; F; K; SYC Tahun Anggaran 2021 berkomitmen
melaksanakan konstruksi berkeselamatan demi terciptanya Zero Accident, dengan
memastikan bahwa seluruh pelaksanaan konstruksi :

1. Memenuhi ketentuan Keselamatan Konstruksi;


2. Menggunakan tenaga kerja kompeten bersertifikat;
3. Menggunakan peralatan yang memenuhi standar kelaikan;
4. Menggunakan material yang memenuhi standar mutu;
5. Menggunakan teknologi yang memenuhi standar kelaikan;
6. Melaksanakan Standar Operasi dan Prosedur (SOP); dan
7. Memenuhi 9 (sembilan) komponen biaya penerapan SMKK.

Jayapura , 23 Januari 2021


CV. CAHAYA PAPUA MANDIRI

JEMI AGUS YAUNG


Direktur
B.3. Standar dan peraturan perundangan

STANDAR PERATURAN DAN PERUNDANGAN

PERATURAN / KETENTUAN PERATURAN / KETENTUAN

Undang – undang nomor 1 Tahun Tentang Keselamatan Kerja


1970
Tentang K3 pada tempat kegiatan
SKB Menakertrans dan MenPU ke konstruksi beserta pedoman
174/1986 dan No 104/KPTS/1986 pelaksanaan K3 pada tempat
kegiatan konstruksi.
Undang- undang Nomor 13 Tahun
Tentang Ketenagakerjaan
2003

Undang- undang Nomor 2 Tahun Tentang Jasa Konstruksi


2017
Peraturan Menteri PU dan PR Pedoman Sistem Manajemen
Nomor 21 Tahun 2019 Keselamatan KOnstruksi
Surat Dirjen Binawas Tentang wajib lapor pekerjaan
No.147/BW/KK/IV/1997. proyek konstruksi
C. Dukungan Keselamatan Konstruksi

C1. Sumber Daya

Menyediakan fasilitas yang memadai dan sumber daya sehingga kebijakan


kesehatan dan keselamatan dapat diimplementasikan dengan baik -termasuk
anggaran, personil, pelatihan, kesempatan meningkatkan kualitas dan wadah
untuk berpartisipasi dalam perencanaan, evaluasi pelaksanaan, dan tindakan
menuju perbaikan. Pelatihan K3 harus dimulai dengan orientasi karyawan, ketika
seorang karyawan baru atau ditransfer ke pekerjaan baru. Sesi orientasi yang
berkaitan dengan K3 biasanya harus mencakup:
1. Prosedur darurat.
2. Lokasi Pertolongan Pertama.
3. Tanggung jawab K3.
4. Pelaporan Cedera, Kondisi tidak aman dan tindakan tidak aman,
5. Penggunaan peralatan pelindung diri (ADP).
6. Hak untuk menolak pekerjaan yang berbahaya.
7. Bahaya termasuk diluar arena kerja mereka sendiri.
8. Alasan untuk setiap aturan K3.

Pekerja tidak harus dilihat sebagai pengamat dalam K3. Mereka bertanggung
jawab untuk melindungi keselamatan dan kesehatan mereka sendiri di tempat
kerja sehingga mereka perlu mengambil bagian dalam memastikan berfungsinya
kebijakan K3. Untuk melakukan ini, mereka perlu menyadari dan memahami
berbagai bahaya kesehatan dan keselamatan, standar dan praktekpraktek yang
relevan dengan pekerjaan mereka.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB JABATAN K3


1. Direksi
Memenuhi segala kebutuhan sumber daya yang diperlukan untuk
penerapan SMK3 dalam perusahaan.
Menetapkan kebijakan K3, mengesahkan Sasaran & Program
Manajemen K3 dan Manual K3.
Menunjuk seorang menjadi Management Representative (MR).
Memastikan terselenggaranya rapat tinjauan manajemen K3.

2. Management Representative (MR)


Memastikan dipenuhinya semua persyaratan SMK3 PP 50 serta
Undang-undang & Peraturan K3 lainnya.
Menetapkan struktur organisasi K3 di seluruh unit operasi perusahaan,
termasuk menunjuk personil-personilnya.
Penyiapan Kebijakan K3, Sasaran & Program Manajemen K3.
Menetapkan program pelatihan K3 yang dibutuhkan untuk semua pihak
terkait.
Memastikan terlaksananya Audit Internal untuk K3.
Memastikan pelaksanaan rapat tinjauan manajemen K3.
Melaporkan kinerja penerapan SMK3 kepada Direktur.

3. Koordinator K3
Mengkoordinir penerapan SMK3 di seluruh lokasi perusahaan.
Menyiapkan dokumen-dokumen yang dipersyaratkan oleh SMK3
maupun dokumen lain yang dibutuhkan untuk penerapannya.
Memastikan pembuatan HIRADC.
Memastikan pelaksanaan K3 di setiap lokasi operasional perusahaan.
Mengusulkan pelaksanaan pelatihan K3 kepada Manajemen
Representative (MR).
Melakukan inspeksi penerapan K3 di semua lokasi operasional
perusahaan.

4. Ketua Unit K3
Mengkoordinir penerapan SMK3 di unit lokasi kerjanya.
Menyiapkan dokumen-dokumen yang dipersyaratkan oleh SMK3
maupun dokumen lain yang dibutuhkan yang spesifik di unit lokasi
kerjanya.
melaksanaan safety meeting di unit lokasi kerjanya.
Melakukan inspeksi penerapan K3 di unit lokasi kerjanya.

5. Petugas K3
Melaksanakan sosialisasi terhadap kebijakan K3 dan persyaratan K3
lain di unit lokasi kerjanya.
Memimpin pelaksanaan safety morning di unit lokasi kerjanya.
Melaksanakan safety patrol di lokasi kerjanya.
Penanganan terhadap insiden dan kecelakaan di lokasi kerjanya.
Memastikan induksi K3 telah diberikan kepada seluruh personil yang
ada di lokasi kerjanya.
Memahami dan memastikan penerapan peraturan atau ketentuan K3 di
lokasi kerjanya.
6. Semua Personel
Mentaati semua ketentuan K3 yang berlaku.
Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai.
Bersikap waspada terhadap potensi bahaya dan melaporkan ke Unit K3
atau atasannya jika menemukan adanya potensi bahaya.

7. Tim Tanggap Darurat


7.1. Ketua
Memimpin seluruh kegiatan pada saat terjadi keadaan darurat.
Melaporkan kejadian tanggap darurat ke Koordinator K3.
Jika diperlukan, meminta bantuan ke Dinas Pemadam Kebakaran
dan Polisi.
Mengumumkan kondisi darurat dengan cara yang sesuai.
Melakukan rujukan ke Rumah Sakit terdekat.
Memutuskan kondisi sudah aman.
7.2. Petugas Evakuasi
Pada saat dinyatakan kondisi darurat oleh ketua Tim Tanggap
Darurat, segera mengevakuasi personil menuju ketempat titik
kumpul (ASSEMBLY POINT).
Mendata semua personil dengan melaksanakan absensi dan
melaporkan kepada Ketua Tim Tanggap Darurat.
Bersama P3K menyelamatkan korban dari tempat kejadian.
Menyelamatkan, memindahkan barang berharga/ dokumen
penting.
Memberikan dukungan logistik yang diperlukan.
Menyisir semua ruangan sampai betul-betul tidak ada karyawan,
maupun barang berharga tertinggal.
Memastikan aliran listrik sudah mati.
7.3. Petugas APAR (alat pemadam ringan)
Memeriksa secara berkala APAR di unit lokasinya.
Memadamkan kebakaran dengan APAR sesuai dengan apa yang
terbakar dan dimana kejadian kebakaran tersebut.
Memberikan laporan tentang keadaan APAR tesebut.
7.4. Petugas P3K
Memantau semua karyawan yang sedang dievakuasi di tempat
titik kumpul.
Memberikan pertolongan / pengobatan bila ada karyawan yang
luka.
Melakukan rujukan ke Rumah Sakit bila diperlukan
7.5. Petugas Keamanan
Mengamankan lokasi kebakaran dan pengamanan di tempat titik
kumpul (ASSEMBLY POINT).
Menyiapkan tempat untuk mobil kebakaran.
Mengatur keadaan untuk memudahkan lalu lintas.
Mengantisipasi tejadinya kejahatan.

8. Panitia Pembina Keselamatan & Kesehatan kerja (P2K3)


Memberikan masukan/saran tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
kepada Management Representative SMK3 atau unit K3 perusahaan

C.2. Kompetensi

Sesuai dengan ketentuan dalam Undang-undang No 13 tahun 2005 tentang


Ketenagakerjaan, setiap perusahaan wajib melaksanakan upaya Keselamatan dan
Kesehatan Kerja untuk melindungi keselamatan tenaga kerja dan sarana produksi.
Untuk itu diperlukan tenaga-tenaga K3 yang profesional dan kompeten dalam
mengembangkan, mengkoordinir, memfasilitasi dan melaksanakan program-
program K3 dalam perusahaan. Sehubungan dengan kebutuhan tersebut,
diperlukan pembinaan dan pengembangan kompetensi SDM K3 untuk berbagai
bidang keahlian dan bidang kegiatan. Salah satu bidang kompetensi yang
diperlukan dalam dunia usaha adalah Ahli K3 untuk tingkat utama, madya dan
muda yang dituangkan dalam SKKNI bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja

C.3. Kepedulian.

Kepedulian kami terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan bagian


yang tidak terpisahkan dari kegiatan operasional dan bisnis perusahaan yang
pelaksanaannya merupakan tanggung jawab semua jajaran di perusahaan. Kami
bertekad untuk melaksanakan kegiatan perusahaan yang bergerak dalam bidang
JASA KONSTRUKSI yang mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja dengan
penerapan program perbaikan berkelanjutan melalui Sistem, Manajemen
Kesehatan & Keselamatan Kerja (OHSAS 18001) sehingga dapat tercipta tempat
kerja yang aman serta nyaman bagi siapapun yang berada di tempat kerja.

Untuk hal tersebut kami berkomitmen :


1. Membangun manajemen perusahaan yang mengacu pada sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) berpedoman pada Permen PU. Nomor:
09/PRT/M/2008 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang PU.
2. Menetapkan tujuan, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi sasaran
dan program Manajemen K3 (Kesehatan & Keselamatan Kerja) secara berkala
agar selaras, baik dengan perkembangan kondisi perusahaan, peraturan atau
standar yang berlaku.
3. Mematuhi peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang
berkaitan dengan K3, serta mengintegrasikannya ke dalam semua aspek
kegiatan operasi perusahaan kami.
4. Melaksanakan identifikasi bahaya seuai dengan sifat dan skala resiko K3 dalam
semua aktivitas operasi..
5. Menyediakan kerangka kerja untuk menetapkan dan meninjau sasaran -
sasaran K3.
6. Menyediakan sumberdaya yang cukup untuk mengimplementasikan Sistem
manajemen K3.
7. Mendokumentasikan, menerapkan dan memelihara SMK3.
8. Memelihara program Lindungan Lingkungan terhadap kegiatan disemua area
lokasi kerja.
9. Mengkomunikasikan dan menanamkan kesadaran akan kebijakan ini kepada
semua personil secara berkala.
10. Mengelola dan menangani semua material, baik yang berbahaya maupun yang
tidak berbahaya, termasuk mengendalikan potensi bahaya terhadap pekerja.
11. Meningkatkan kompetensi pekerja sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya.
12. Meninjau aspek Manajemen K3 secara periodik agar tetap relevan.
13. Memberikan perlindungan bagi semua personil di tempat kerja sehingga dapat
dicegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
14. Memberikan pelatihan dan kompetensi yang sesuai dan memadai agar tenaga
kerja dapat bekerja secara aman dan selamat.
15. Memperhatikan aspek K3 dalam semua kegiatan operasinya.
C.4. Komunikasi

Tabel Jadwal Program Komunikasi

No Jenis Komunikasi PIC Waktu Pelaksanaan

Dilaksanakan pada
waktu memulai
Induksi Keselamatan
1 Petugas K3 pekerjaan dan akan
Konstruksi (safety Induction)
dilakukan audit setiap
bulan
Setiap pagi sebelum
Pertemuan Pagi Hari (safety Pengawas
2 melaksanakan
morning) Lapangan
pekerjaan
Dilakukan setiap minggu
dalam mengevaluasi
Pertemuan Kelompok Kerja pelaksanaan Keselamatan
3 Petugas K3
(toolbox meeting) Kerja dan kemungkinan yang
akan dihadapi.

Petugas K3,
Direktur
Rapat Keselamatan Konstruksi Dilaksanakan setiap
4 dan
(construction safety meeting) bulan
pengawas
Lapangan
.

C.5. Informasi Terdokumentasi

ISO 9001: 2015 mendefinisikan informasi terdokumentasi sebagai data yang


diperlukan untuk dikendalikan dan dikelola oleh organisasi, dalam ISO 9001:2015
dijelaskan bahwa persyaratan mengenai Informasi Terdokumentasi adalah sbb :
Membuat dan memperbaharui informasi didokumentasikan.
Dikontrol dan tersedia khususnya dan sesuai dengan yang diperlukan oleh
organisasi.
Perlindungan yang memadai.
Ketentuan distribusi yang berlaku misalnya akses, pengambilan, penggunaan,
penyimpangan.
Pengendalian perubahan retensi dan disposisi.

Ada beberapa informasi terdokumentasi yang dipersyaratkan oleh ISO 19001 :


2015, yaitu :

1. Bukti untuk menunjukkan kesesuaian produk / Jasa.


2. Hasil kajian persyaratan yang berkaitan dengan produk dan jasa.
3. Hasil kajian persyaratan yang berkaitan dengan produk dan jasa.
4. Output dari proses desain dan pengembangan.
5. Perubahan desain dan pengembangan.
6. Hasil evaluasi, pemantauan kinerja, dan re-evaluasi penyedia eksternal.
7. Definisi karakteristik produk dan jasa, termasuk kegiatan yang akan dilakukan
dan hasil yang akan dicapai.
8. Informasi yang diperlukan untuk mempertahankan traceability.
9. Hasil perubahan ketentuan produksi dan pelayanan.
10. Tindakan yang diambil pada output yang tidak sesuai baik itu pada proses,
produk, dan jasa, termasuk konsesi yang diperoleh.
11. Hasil kegiatan pemantauan dan pengukuran.
12. Bukti pelaksanaan program audit dan hasil audit.
13. Bukti hasil tinjauan manajemen.
14. Bukti ketidaksesuaian dan tindakan yang diambil, dan hasil dari setiap
tindakan korektif.
D. Operasi Keselamatan Konstruksi
Tabel Analisis Keselamatan Pekerjaan (Job Safety Analysis)

Nama Pekerja : CV. CAHAYA PAPUA MANDIRI


Nama Paket Pekerjaan : Pemeliharaan Berkala Sungai Arso 6 di Kab. Keerom;
Provinsi Papua; 1 Sungai; 1 Sungai; F; K; SYC
Tanggal Pekerjaan : 21 Januari 2021 s/d 19 Juni 2021
Alat Pelindung Diri yang diperlukan melaksanakan pekerjaan adalah :

No Nama APD Sedia Fungsi

Pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai


1 Helm Ya
kepala secara langsung
Alat pengaman ketika menggunakan alat
Sabuk Keselamatan
2 Ya transportasi ataupun peralatan yang serupa
(mobil, pesawat, alat berat dan lain – lain)
Alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek
ataupun berlumpur. Kebanyakan dilapisi dengan
Sepatu boot /
3 Ya metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau
sepatu karet
berat, benda panas, cairan kimia dan lain - lain

Mencegah kecelakaan fatal yang menimpa kaki


Sepatu pelindung
4 Ya karena tertimpa benda tajam atau berat, benda
(safety shoes)
panas , cairan kimia
Pelindung pada saat bekerja di tempat atau
situasi yang dapat mengakibatkan cedera
5 Sarung Tangan Ya tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan
disesuaikan dengan fungsi masing – masing
pekerjaan.
Tali pengaman Sebagai pengaman saat bekerja di tempat
6 Ya
(safety harness) ketinggian yang lebih dari 1,8 Meter
Pelindung telinga pada saat bekerja ditempat
7 Penutup Telinga Ya
yang bising
Kaca mata Pelindung mata ketika bekerja (misalnya saat
8 Ya
pengaman mengelas)
Penyaring udara yang dihirup saat bekerja di
9 Masker Ya tempat dengan kualitas udara yang buruk
(misalnya berdebu, beracun, dsb)
Pelindung wajah Pelindung wajah dari percikan benda asing saat
10 Ya
(face shield) bekerja (misalnya pekerjaan menggerinda atau
las)
Melindungi diri dari percikan air saat bekerja
11 Jas Hujan Ya (misalnya bekerja pada waktu hujan atau sedang
mencuci alat)
Pelindung yang terbuat dari bahan polyester
12 Rompi Safety Ya yang dirancang khusus serta dilengkapi dengan
reflector atau pemantul cahaya

D. 1. Perencanaan dan Pengendalian Operasi


Urutan
Identifikasi Penanggung
No langkah Pengendalian
Bahaya Jawab
pekerjaan
1. Hanya orang yang dalam
keadaan sehat dan sudah
mendapat pelatihan
khusus dan
Memeriksa Cedera fatal, berpengalaman yang
dan memakai terbentur, boleh melakukan
1 Ahli K3
Alat Pelindung tertusuk, pekerjaan ini.
Diri (APD) tergores 2. Alat Pelindung Diri (APD)
harus diperiksa dan
dipakai dengan baik dan
benar sesuai dengan SOP
yang berlaku
Menyiapkan
1. Terjatuh 1. Perhatikan jalan menuju Pengawas
2 alat dan
ke/dari tempat peralatan. Lapangan
peralatan
1. Setiap alat listrik portable
yang digunakan harus
melakukan inspeksi
terhadap alat tersebut
dengan mengisi KIP atau
formulir pemeriksaan. Pengawas
2. Kesetrum
2. Jika pekerjaan khusus Lapangan
(seperti menggali kabel,
bekerja di areal terbatas,
pekerjaan di ketinggian)
harus membuat work
permit dari pihak yang
Urutan
Identifikasi Penanggung
No langkah Pengendalian
Bahaya Jawab
pekerjaan
berwenang
Gunakan teknik mengangkat
yang benar dan jika
Pengawas
3. Cidera mengangkat yang berat minta
Lapangan
bantuan kepada rekan
sekerja atau alat bantu angkat
Perhatikan jalan tempat
Pengawas
4. Tertusuk penimbunan material bekas
Lapangan
bongkaran
Hati – hati saat
mengembalikan semua
Menyelesaikan Pengawas
3 1. Tertusuk peralatan yang dipakai.
Pekerjaan Lapangan
Kembalikan dalam kondisi
baik dan bersih
Segera bersihkan segala
2. Terjatuh, macam sisa material dan Pengawas
terbentur sampah yang ditimbulkan Lapangan
oleh pekerjaan tersebut.
D.2. Kesiapan dan Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat
Yang dimaksud keadaan (situasi/kondisi) darurat ialah situasi sulit yang tidak
diinginkan yang memerlukan penanganan segera untuk mencegah terjadinya
kefatalan. Perusahaan mengidentifikasi potensi keadaan darurat Perusahan
sebagai berikut :

1. Kebakaran yang tidak dapat diatasi dalam waktu singkat oleh Unit
Pemadam Kebakaran Perusahaan.
2. Peledakan spontan pada tangki, bin, silo dan sejenisnya.
3. Kebocoran gas/material/bahan skala besar yang tidak dapat segera diatasi
dalam waktu singkat.
4. Bencana Alam (banjir, angin ribut, gempa bumi, gunung meletus, dsb) di
lingkungan Perusahaan.
5. Terorisme (Ancaman bom, perampokan, dsb).
6. Demonstrasi/huru-hara/unjuk rasa di lingkungan Perusahaan.
7. Kecelakaan/keracunan massal (skala besar/ keparahan tinggi).
8. Wabah penyakit menular.
9. Pemadaman listrik secara mendadak.
10. Kegagalan fungsi mesin/peralatan bahaya tinggi.
11. Kecelakaan lalu lintas skala besar/keparahan tinggi di lingkungan
Perusahaan.
Perusahaan menyediakan sarana – prasarana dan fasilitas – fasilitas keadaan
darurat di tempat kerja seperti jalur evakuasi, sarana pemadam api, tempat aman
berkumpul keadaan darurat serta sarana sarana keselamatan lain yang diperlukan
untuk menanggulangi keadaan darurat perusahaan.
Perusahaan membentuk unit kerja dalam manajemen Perusahaan yang memiliki
tugas khusus untuk menanggulangi keadaan darurat Perusahaan. Unit kerja
tersebut ialah unit Tanggap Darurat Perusahaan. Dibawah ini adalah Unit Tanggap
Darurat Perusahaan.

Tugas dan fungsi Unit Tanggap Darurat Perusahaan antara lain :


1. Melaksanakan penanggulangan keadaan darurat Perusahaan sesuai dengan fungsi
masing – masing regu / anggota.
2. Melaksanakan pelatihan / simulasi / pengujian rutin secara bersama – sama seluruh
tenaga kerja di tempat kerja dalam menanggulangi keadaan darurat Perusahaan.
3. Melaksanakan pertemuan rutin maupun non-rutin untuk meningkatkan kinerja dan
efektifitas Unit Tanggap Darurat Perusahaan.
Peran, Wewenang dan Tanggung Jawab Unit Tanggap Darurat Perusahaan

Peran Wewenang dan Tanggung Jawab

Ketua 1. Menentukan dan memutuskan Kebijakan Tanggap Darurat


Perusahaan.
2. Mengajukan anggaran dana yang berkaitan dengan sarana dan
prasarana tanggap darurat Perusahaan.
3. Mengundang partisipasi seluruh karyawan untuk melangsungkan
latihan tanggap darurat di lingkungan Perusahaan.
4. Menjadwalkan pertemuan rutin maupun nonrutin Unit Tanggap
Darurat.
5. Menyusun perencanaan pemulihan keadaan darurat perusahaan.
Wakil 1. Membuat laporan kinerja Unit Tanggap Darurat.
2. Melakukan pemantauan kebutuhan dan perawatan sarana dan
prasarana tanggap darurat Perusahaan.
3. Melaksanakan kerja sama dengan pihak terkait yang berkaitan
dengan tanggap darurat Perusahaan.
4. Membantu tugas-tugas ketua apabila Ketua berhalangan.
Regu 1. Memimpin prosedur evakuasi secara aman, selamat dan cepat.
Evakuasi 2. Melaporkan segala kekurangan/kerusakan sarana dan prasarana
evakuasi di lingkungan Perusahaan kepada Koordinator, Wakil
maupun Ketua Unit Tanggap Darurat.
3. Melaporkan adanya korban tertinggal, terjebak ataupun teruka
kepada Regu P3K, Koordinator maupun Wakil Unit Tanggap
Darurat.

Regu P3K 1. Melaksanakan tindakan P3K.


2. Melaporkan segala kekurangan/kerusakan sarana dan prasarana
P3K di lingkungan Perusahaan kepada Koordinator, Sekretaris
maupun Ketua Unit Tanggap Darurat.
3. Melaporkan kepada Koordinator ataupun Sekretaris Unit Tanggap
Darurat bilamana terdapat korban yang memerlukan tindakan medis
lanjut pihak ke tiga di luar Perusahaan.
Logistik Mengakomodasi kebutuhan umum tanggap darurat (makanan,
minuman, pakaian, selimut, pakaian, dsb).
Transportasi Mengakomodasi sarana transportasi darurat dari dalam/luar
lingkungan Perusahaan.
Komunikasi 1. Memantau perkembangan penanganan kondisi darurat dan
Internal menjembatani komunikasi antar regu Unit Tanggap Darurat.
2. Memastikan alur komunikasi antar regu Unit Tanggap Darurat
Peran Wewenang dan Tanggung Jawab

dapat dilangsungkan secara baik dan lancar.


Komunikasi 1. Memantau seluruh informasi internal dan mengakomodasi
Eksternal informasi/pemberitaan untuk pihak luar.
2. Menghubungi pihak eksternal terkait untuk kepentingan tanggap
darurat (Kepolisian/Warga).
Keamanan Melaksanakan tindakan keamanan internal maupun eksternal selama
berlangsungnya tanggap darurat Perusahaan.

E. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi


E.1. Pemantauan dan Evaluasi.
Jadwal Inspeksi dan audit

Bulan ke -
no Kegiatan PIC
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Inspeksi
Petugas
1 Keselamatan √ √ √ √ √ √ √ √ √
K3
Konstruksi
Patroli
2 Keselamatan Supervisor √ √ √
Konstruksi
Audit
3 Auditor √ √ √ √
Internal
E.2. Tinjauan Manajemen.
Tinjauan Manajemen fokus terhadap keseluruhan kinerja Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Kesesuaian Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap
operasional dan aktivitas Perusahaan.
2. Kecukupan pemenuhan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja terhadap Kebijakan K3 Perusahaan.
3. Keefektivan penyelesaian tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan serta
hasil-hasil lain yang dicita-citakan.
Tinjauan Manajemen dilaksanakan oleh Pimpinan Perusahaan dan dilaksanakan
secara berkala yang secara umum dilaksanakan minimal 1 (satu) tahun sekali
untuk meninjau penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Perusahaan berjalan secara tepat. Hal-hal yang dapat dijadikan acuan dalam
melaksanakan Tinjauan Manajemen antara lain :
a. Laporan keadaan darurat (termasuk kejadian serta
pelatihan/simulasi/pengujian tanggap darurat).
b. Survey kepuasan tenaga kerja terhadap penerapan K3 di tempat kerja.
c. Statistik insiden kerja (termasuk kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja).
d. Hasil-hasil inspeksi.
e. Hasil dan rekomendasi pemantauan dan pengukuran kinerja K3 di tempat
kerja.
f. Informasi perubahan peraturan perundang-undangan dan persyaratan lain
yang berkaitan dengan penerapan K3 di tempat kerja.
g. Kinerja K3 Kontraktor.
h. Kinerja K3 Pemasok
E.3. Peningkatan Kinerja Keselamatan Konstruksi.
Peninjauan yang dilakukan terhadap manajemen perusahaan diantaranya tentang
evaluasi kepatuhan terhadap persyaratan peraturan, kinerja K3, pencapaian
sasaran K3, komunikasi yang terjalin dengan pihak luar berkaitan dengan kritik
dan saran yang membangun, status penyelidikan IBPR serta persyaratan
perundang-undangan yang terkait dengan K3. Untuk menjamin kesesuaian dan
kefektifan yang berkesinambungan guna pencapaian tujuan SMK3, pengusaha
dan/atau pengurus perusahaan atau tempat kerja harus:
1. Melakukan tinjauan ulang terhadap penerapan SMK3 secara berkala.
2. Tinjauan ulang SMK3 harus dapat mengatasi implikasi K3 terhadap seluruh
kegian produk barang dan jasa termasuk dampaknya terhadap kinerja
perusahaan.
Tinjuan ulang penerapan SMK3 paling sedikit meliputi :
Evaluasi terhadap kebijakan K3
Tujuan, sasaran dan kinerja K3.
Hasil temuan audit SMK3.
Evaluasi efektifitas penerapan SMK3 dan kebutuhan untuk pengembangan
SMK3.
Perbaikan dan peningkatan kinerja dilakukan berdasarkan pertimbangan :
Perubahan Peraturan Perundang - Undangan.
Tuntutan dari pihak yang terkait dan pasar.
Perubahan Produk dan kegiatan perusahaan.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi epidermologi.
Hasil kajian kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Adanya pelaporan dan adannya saran dari pekerja / buruh.

Demikianlah penyusunan Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi CV.


CAHAYA PAPUA MANDIRI disusun sebagai petunjuk dalam pelaksanaan pekerjaan kami
Konstruksi. Terima kasih.

Jayapura, 23 Januari 2021


CV. CAHAYA PAPUA MANDIRI

JEMI AGUS YAUNG


Direktur
B1. Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko, Pengendalian dan Peluang.

TABEL 1. IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO, PENETAPAN PENGENDALIAN RISIKO K3

Nama Perusahaan : CV. CAHAYA PAPUA MANDIRI


Kegiatan : PEMELIHARAAN BERKALA SUNGAI ARSO 6 DI KAB. KEEROM; PROVINSI PAPUA; 1 SUNGAI; 1 SUNGAI; F; K; SYC
Lokasi : Kabupaten Keerom
Tanggal Dibuat : 23 Januari 2021
KETER
DESKRIPSI RISIKO PENILAIAN TINGKAT RISIKO PENILAIAN SISA RISIKO ANGA
N
PENGEN
PERSYARATAN
` PENGENDA DALIAN
NO Jenis Bahaya PEMENUHAN
Identifikasi LIAN AWAL KEMUNG KEPARA NILAI TINGKAT LANJUTA KEMUN KEPAR NILAI TINGKAT
(tipe PERATURAN KIAN HAN RISIKO RISIKO GKINAN AHAN RISIKO RISIKO
Uraian pekerjaan bahaya N
kecelaka an)
(skenario
bahaya)
(F) (A) (FxA) (TR) (F) (A) (FxA) (TR)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1. UU No 1 1. Meminta
Tahun pengawalan
1970 polantas
tentang setempat
keselamat untuk
an kerja memobilisasi
atau
2. Permenak demobilisasi
er No 05 alat berat
Tahun 2. Selalu
 Kecelakaan Luka 1996 menggunakan
lalu lintas ringan, tentang Alat
Mobilisasi dan sedang, sistem Pelindung Diri Adminis
1 5 1 5 Tinggi n/a n/a n/a n/a
Demobilisasi  Terinjak/ berat, manajeme yang sesuai tratif
tertabrak Meninggal n dengan
alat berat dunia keselamat pekerjaan
an dan yang sedang
kesehatan dilaksanakan.
kerja Bagi
pekerjaan
3. Surat khusus
edaran digunakan
Dirjen APD khusus.
Binawas 3. Mematuhi
No rambu –
05/BW/1 rambu lalu
KETER
DESKRIPSI RISIKO PENILAIAN TINGKAT RISIKO PENILAIAN SISA RISIKO ANGA
N
PENGEN
PERSYARATAN
` PENGENDA DALIAN
NO Jenis Bahaya PEMENUHAN
Identifikasi LIAN AWAL KEMUNG KEPARA NILAI TINGKAT LANJUTA KEMUN KEPAR NILAI TINGKAT
(tipe PERATURAN
Uraian pekerjaan bahaya KIAN HAN RISIKO RISIKO N GKINAN AHAN RISIKO RISIKO
kecelaka an)
(skenario
bahaya) (F) (A) (FxA) (TR) (F) (A) (FxA) (TR)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
997 lintas. Apabila
tentang pekerjaan
Pengguna berada di
an Alat tempat
Pelindung keramaian,
Diri dilakukan
pada malam
hari .
4. Penggunaan
peralatan
yang memadai
dan aman.
5. Membuat dan
memasang
rambu
petunjuk,
rambu
peringatan,
rambu
kewajiban,
rambu
informasi,
rambu
pekerjaan
sementara
serta jalur
evakuasi
6. Menempatkan
dan
meletakkan
peralatan
maupun
bahan
material pada
tempat yang
telah di
tentukan.
2 Pembersihan;  Tertimbun Luka 1. UU No 1 1. Selalu 5 1 5 Se Adminis n/a n/a n/a n/a
KETER
DESKRIPSI RISIKO PENILAIAN TINGKAT RISIKO PENILAIAN SISA RISIKO ANGA
N
PENGEN
PERSYARATAN
` PENGENDA DALIAN
NO Jenis Bahaya PEMENUHAN
Identifikasi LIAN AWAL KEMUNG KEPARA NILAI TINGKAT LANJUTA KEMUN KEPAR NILAI TINGKAT
(tipe PERATURAN
Uraian pekerjaan bahaya KIAN HAN RISIKO RISIKO N GKINAN AHAN RISIKO RISIKO
kecelaka an)
(skenario
bahaya) (F) (A) (FxA) (TR) (F) (A) (FxA) (TR)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Galian tanah Material ringan, Tahun menggunakan dang tratif
Tanah sedang, 1970 Alat
 luka berat, tentang Pelindung Diri
 Terperoso infeksi , keselamat yang sesuai
k kedalam iritasi mata, an kerja dengan
sesak pekerjaan
 Tertimpa napas dan 2. Permenak yang sedang
benda patah er No 05 dilaksanakan.
jatuh dari tulang Tahun Bagi
atas Pendaraha 1996 pekerjaan
n tentang khusus
 Terkena sistem digunakan
swing alat manajeme APD khusus.
berat n 2. Membuat dan
keselamat memasang
 an dan barikade,
kesehatan rambu
kerja petunjuk,
rambu
3. Surat peringatan,
edaran rambu
Dirjen kewajiban,
Binawas rambu
No informasi,
05/BW/1 rambu
997 pekerjaan
tentang sementara
Pengguna serta jalur
an Alat evakuasi
Pelindung 3. Penggunaan
Diri peralatan
yang memadai
dan aman.
4. Menempatkan
dan
meletakkan
peralatan
maupun
KETER
DESKRIPSI RISIKO PENILAIAN TINGKAT RISIKO PENILAIAN SISA RISIKO ANGA
N
PENGEN
PERSYARATAN
` PENGENDA DALIAN
NO Jenis Bahaya PEMENUHAN
Identifikasi LIAN AWAL KEMUNG KEPARA NILAI TINGKAT LANJUTA KEMUN KEPAR NILAI TINGKAT
(tipe PERATURAN
Uraian pekerjaan bahaya KIAN HAN RISIKO RISIKO N GKINAN AHAN RISIKO RISIKO
kecelaka an)
(skenario
bahaya) (F) (A) (FxA) (TR) (F) (A) (FxA) (TR)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
bahan
material pada
tempat yang
telah di
tentukan
5. Mengumpulka
n sisa – sisa
material
bongkaran
pada tempat
yang telah
ditentukan.
6. Selalu
membersihka
n lokasi
pekerjaan
agar
pekerjaan
tahap
selanjutnya
lebih nyaman.
7. Bagi yang
bekerja di
ketinggian
lebih dari 1,8
Meter wajib
menggunakan
tali pengaman
(fall arrester)
B2. Rencana Tindakan (Sasaran Khusus & Program Khusus)

TABEL 2. RENCANA TINDAKAN (SASARAN KHUSUS DAN PROGRAM KHUSUS)

Nama Perusahaan : CV. CAHAYA PAPUA MANDIRI


Kegiatan : PEMELIHARAAN BERKALA SUNGAI ARSO 6 DI KAB. KEEROM; PROVINSI PAPUA; 1 SUNGAI; 1 SUNGAI; F; K; SYC
Lokasi : Kabupaten Keerom
Tanggal Dibuat : 23 Januari 2021

SASARAN PROGRAM
PENGENDALIAN
NO URAIAN JADWAL BENTUK INDIKATOR PENANGGUNG
RESIKO URAIAN TOLOK UKUR SUMBER DAYA
KEGIATAN PELAKSANAAN MONITORING PENCAPAIAN JAWAB
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Tidak ada
1. Menetapkan
peralatan yang
ambang batas
memilik suara
kebisingan
bising melebihi
dan getaran
ambang batas Semua
yang tidak
pendengaran peralatan aman
menggangu Seluruh
Mengkalibrasi manusia. di pergunakan
kesehatan Semua peralatan
ulang peralatan secara
pekerja. peralatan dalam
Penggunaan seperti tingkat 2. Tidak ada berulang-ulang
Minggu I disetujui keadaan laik
peralatan yang kebisingan dan peralatan yang dan tidak Ahli K3 dan
1 2. Mengganti pelaksanaan dalam pakai dan
memadai dan getaran. Mengecek menghasilkan menggangu Pelaksana
kabel pekerjaan penggunaan nyaman
aman kabel peralatan getaran melebihi kesehatan
peralatan oleh Engineer dipakai secara
yang menggunakan daya tahan tubuh sampai
listrik yang dan Ahli K3 berulang
tenaga listrik pekerja. selesainya
rusak/luka ulang
pekerjaan
atau sudah
3. Tidak ada proyek.
buruk yang
peralatan yang
dikwahatirkan
menggunakan
dapat melukai
listrik terdapat
pemakai.
luka pada kabel.
Memberikan jarak 1. Terdapat jarak 1. Menetapkan Terdapat denah Semua Seluruh
Menjaga jarak
bagi pekerja yang aman bagi jarak aman jarak yang penempatan peralatan dan
antara pekerja
dengan pekerja , pekerja dengan antara pekerja cukup aman Minggu I peralatan dan pekerja
dengan pekerja, Petugas K3
2 peralatan mesin pekerja sewaktu dengan antara pekerja pelaksanaan titik lokasi berada dalam
dan jarak antara dan Pelaksana
dengan peralatan melakukan pekerja. dengan pekerja, pekerjaan pekerja di titik yang
pekerja dengan
mesin dan pekerja pekerjaan. 2. Menetapkan peralatan setujui oleh aman dan
peralatan. 2. Terdapat jarak titik aman
dengan peralatan dengan Engineer dan nyaman
SASARAN PROGRAM
PENGENDALIAN
NO URAIAN JADWAL BENTUK INDIKATOR PENANGGUNG
RESIKO URAIAN TOLOK UKUR SUMBER DAYA
KEGIATAN PELAKSANAAN MONITORING PENCAPAIAN JAWAB
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
mesin antara peralatan peletakan peralatan dan Ahli K3
mesin dengan peralatan jarak antara
peralatan mesin. dengan peralatan
3. Terdapat jarak peralatan dengan pekerja
antara peralatan lainnya.
mesin dengan 3. Menetapkan
pekerja. jarak aman
pekerja
dengan
peralatan .
1. Menentukan
lokasi
1. Terdapat lokasi
penempatan
penempatan
bahan Denah lokasi
bahan yang aman Seluruh bahan
material penempatan
dan mudah material dan
Penempatan maupun bahan
Menempatkan dijangkau dalam peralatan
peralatan dan bahan sisa Denah lokasi maupun
lokasi peralatan kelancaran proses Minggu I ditempatkan
bahan pada material. penempatan peralatan Petugas K3
3 atau bahan pada pekerjaan. pelaksanaan pada lokasi
lokasi yang 2. Menentukan material dan utama dan dan Pelaksana
titik lokasi yang 2. Terdapat lokasi lokasi pekerjaan yang aman
telah di peralatan pendukung
telah di tetapkan. penempatan dan penempatan dan mudah di
tentukan disetujui oleh
penyimpanan peralatan jangkau.
Engineer dan
peralatan yang utama Ahli K3
aman dan tidak maupun
membahayakan. peralatan
pendukung.
Membuat dan
1. Rambu – rambu
memasang
peringatan , Denah,
rambu petunjuk,
keselamatan dan bentuk dan
rambu Seluruh lokasi Seluruh
rambu larangan jumlah
peringatan, pekerjaan Penempatan tanda barikade dan
dapat terlihat pagi Denah lokasi barikade dan
rambu diberikan rambu rambu Minggu I rambu rambu
setiap pekerja penempatan spesifikasi Petugas K3
4 kewajiban, barikade, rambu pada lokasi yang pelaksanaan di tempatkan
dalam proyek. barikade dan rambu – dan Pelaksana
rambu keselamatan, dapat terlihat oleh pekerjaan pada lokasi
2. Barikade dapat rambu rambu rambu di
informasi, rambu larangan, para pekerja. yang mudah
terlihat dengan setujui oleh
rambu rambu kewajiban di lihat
baik oleh pekerja Engineer dan
pekerjaan
maupun Ahli K3
sementara serta
pengawas.
jalur evakuasi
SASARAN PROGRAM
PENGENDALIAN
NO URAIAN JADWAL BENTUK INDIKATOR PENANGGUNG
RESIKO URAIAN TOLOK UKUR SUMBER DAYA
KEGIATAN PELAKSANAAN MONITORING PENCAPAIAN JAWAB
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1. Memutuskan
dan
memadamkan
sementara
jaluar kabel Jadwal
listrik yang instalasi dan
Pemutusan Jalur Seluruh
sedang pemakaian
Listrik pada Jalur listrik yang 1. Saat bekerja Terdapat Saat pekerjaan
dilakukan listrik Petugas K3
5 jalur yang sedang di kerjakan dengan instalasi sumber listrik pelaksanaan listrik
perbaikan disetujui oleh dan Pelaksana
sedang di diputuskan listrik aman cadangan instalasi listrik berjalan
atau instalasi engineer dan
kerjakan dengan aman
listrik. ahli K3 serta
2. Menggunakan Instalator
sumber listrik
cadangan bagi
pekerjaan
listrik.
Menggunakan Alat
Penggunaan Alat APD
Pelindung Diri Seluruh Pekerja Menyediakan alat Sejak APD tersedia
Pelindung Diri disediakan
yang sesuai dengan menggunakan alat pelindung diri APD standar dimulainya dan sesuai Petugas K3
6 yang sesuai bagi dan sesuai
bidang pekerjaan pelindung diri yang sesuai degan SNI pekerjaan dengan dan Pelaksana
setiap pekerjaan dengan
yang sedang tepat sasaran standard SNI hingga PHO kebutuhan
kebutuhan
dilakukan
Penggunaan
Alat Pelindung
Diri Khusus,
seperti bekerja Menggunakan Alat
Menyediakan alat APD Khusus
di tempat lebih Pelindung Diri Seluruh Pekerja Saat APD Khusus
pelindung diri disediakan
tinggi dari 1,8 yang sesuai jenis menggunakan alat APD khusus dimulainya tersedia dan Petugas K3
7 khusus sesuai dan sesuai
meter, kegiatan pelindung diri khusus standar SNI pekerjaan sesuai dengan dan Pelaksana
degan standard dengan
pekerjaan berbahaya lainnya yang tepat sasaran khusus kebutuhan
SNI kebutuhan
Instalasi Listrik (orang khusus).
dan pekerjaan
berbahaya
lainnya
Memberikan Seluruh pekerja Seluruh pekerja Sebelum Pelatihan 100% bekerja
Pekerja paham dan Sebelum Unit Pelatihan
pelatihan dan dan operator dan operator memulai khusus di aman dan alat
8 memenuhi pekerjaan dan Petugas
bimbingan bagi memenuhi memenuhi pekerjaan berikan pada berfungsi
persyaratan dimulai K3
pekerja / spesifikasi dalam spesifikasi dalam sudah paham saat bekerja dengan
SASARAN PROGRAM
PENGENDALIAN
NO URAIAN JADWAL BENTUK INDIKATOR PENANGGUNG
RESIKO URAIAN TOLOK UKUR SUMBER DAYA
KEGIATAN PELAKSANAAN MONITORING PENCAPAIAN JAWAB
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
operator khusus melaksanakan melaksanakan dan mengerti dengan jenis sebagainya
tugas tugas pekerjaan
khusus

Anda mungkin juga menyukai