Anda di halaman 1dari 22

RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

KONSTRUKSI
( RK3K )

DAFTAR ISI

A. KEBIJAKAN K3

B. PERENCANAAN K3
B.1. Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek, Pengendalian Resiko K3 dan Program K3
B.2. Pemenuhan Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan Lainnya
C. PENGENDALIAN OPERASIONAL K3

I. LATAR BELAKANG

Sesuai dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor : 05/Men/1996 Tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja bagi seluruh Personil dan segala sesuatu yang berhubungan
dengan Pelaksanaan pekerjaan dilapangan, Membuat suatu manajemen yang mengatur dan
mengelola Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pelaksanaan Pekerjaan yang merujuk pada
ketetapan/Aturan Resmi dari Pemerintah seperti tersebut diatas.

II. PERSYARATAN UMUM


Secara umum Sistem Manajemen MK3 Perusahaan adalah sebagaimana tergambar dalam skema
berikut :

A. KEBIJAKAN K3.
Kami Selaku Direktur CV. TOTAL BANGUN KEBUMEN dengan Ini kami memberikan
Pernyataan atas nama perusahaan bahwa kami akan menerapkan Sistem Manejemen
Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja (K3) Dalam Melaksanakan Kegiatan Konstruksi

* Memenuhi persyaratan pelanggan dan mencegah cidera dan sakit akibat kerja serta melakukan
peningkatan berkelanjutan terhadap manajemen dan kerja

* Menetapkan Kebijakan sesuai dengan sifat alamiah dan skala resiko MK3 yang ada di
Perusahaan CV. TOTAL BANGUN KEBUMEN

* Menjadikan Kebijakan Ini sebagai kerangka dalam menetapkan dan mengevaluasi sasaran MK3
* Seluruh efisiensi dan efektifitas kegiatan perusahaan dipantau dan diukur secara berkala

dengan mengacu pada sasaran mutu dan K3 perusahaan beserta semua unit pendukungnya.

* Mematuhi peraturan perundangan dan persyaratan MK3 lainnya yang relevan bagi perusahaan
CV. TOTAL BANGUN KEBUMEN

* Mengkomunikasikan kebijakan kepada semua orang yang bekerja di bawah kendali organisasi.

* Mengevaluasi kebijakan ini secara periodik untuk peningkatan kinerja MK3 yang
berkesinambungan.

Direktur CV. TOTAL BANGUN KEBUMEN memberikan bukti perlibatannya pada pengembangan
dan penerapan sistem manajemen mutu dan K3 dan terus menerus memperbaiki keefektifannya
dengan jalan :

Mengadakan rapat pengarahan secara berkala, dan menekankan pentingnya memenuhi persyaratan
pelanggan, K3, undang-undang dan peraturan yang berlaku.
Menetapkan dan mengesahkan kebijakan mutu dan K3
Menetapkan dan mengesahkan sasaran mutu dan K3 (MK3) perusahaan hingga sasaran mutu dan K3
unit-unit kerja yang mendukungnya.
Melaksanakan dan bertindak sebagai ketua rapat tinjauan manajemen, yang pelaksanaannya diatur
dalam Prosedur Rapat Tinjauan Manajemen (RTM).

Direksi menetapkan dan mengesahkan Kebijakan MK3, berupa surat keputusan yang mencakup :

* Maksud dan Tujuan Perusahaan.


* Ikrar Perlibatan untuk Memenuhi persyaratan dan terus menerus memperbaiki Sistem
Manajemen K3
* Tersedianya Kerangka Kerja untuk menetapkan dan meninjau Sasaran MK3
* Kebijakan MK3 ini dikomunikasikan, dipahami dalam Organisasi dan didokumentasikan
* Pelaksanaan Tinjauan pada waktu terjadwal, sehingga dapat dilakukan penyesuaian terus-
menerus

B. PERENCANAAN K3
Perencanaan di sini dimaksudkan bahwa program K3 yang ada di Proyek direncanakan sesuai
dengan kondisi pekerjaan dan lingkungan yang ada di sekitar proyek.
Perencanaan meliputi :

B.1. Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek,Pengendalian Risiko K3, & Program K3.
B.2. Pemenuhan Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan Lainnya
IV. STRUKTUR ORGANISASI
Dalam menjalankan aktivitas perusahaan, struktur organisasi telah ditetapkan untuk menjamin
peran, tanggung jawab, akuntabilitas dan mendelegasikan wewenang untuk memfasilitasi SMMK3
yang efektif.

Direksi menetapkan dan mengesahkan struktur organisasi seperti yang terlampir pada Manual MK3
ini. Tugas dan wewenang setiap Personil baik yang terkait dengan mutu maupun K3 ataupun terkait
dengan struktur organisasi, untuk tingkat Kepala Divisi/ Bagian dibuat oleh Kepala Divisi / Bagian
bersama dengan Direksi / Pimpinan Cabang kemudian disahkan oleh Direksi / Pimpinan Cabang.
Untuk tingkat dibawah Kepala Divisi / Bagian sampai tingkat terbawah, dibuat oleh Kepala Divisi /
Bagian bersama dengan Divisi / Bagian SDM direview oleh Direksi / Pimpinan Cabang dan disahkan
oleh Kepala Unit Kerja masing-masing. Sedangkan untuk Proyek dibuat oleh Kepala Proyek bersama
dengan Kepala Divisi / Bagian Teknik, direview Direksi / Pimpinan Cabang dan disahkan oleh Kepala
Divisi / Bagian Teknik.

V. MAKSUD DAN TUJUAN


Perusahaan memastikan bahwa metodologi untuk identifikasi bahaya dan penilaian risiko K3
mempertimbangkan :

* Lingkup, Karakteristik, waktu dan bersifat proaktif.


* Tersedianya Informasi mengenai :
* Identifikasi Bahaya
* Klasifikasi Resiko K3
* Resiko K3 yang akan dihilangkan atau diminimalkan
* Pengalaman Operasi dan kemampuan pengendalian resiko K3 yang ada
* Informasi tentang :
* Persyartan-persyaratan fasilitas dan peralatan
* Persyaratan Pelatihan
* Persyaratan pengembangan pengendalian Resiko
* Persyaratan pemantauan & pengukuran untuk memastikan efektifitas implementasi

VI. TUJUAN
Untuk memastikan atau menjamin bahwa pekerjaan yang dilaksanakan di Satuan Kerja Dinas
Pertanian dan Pangan Kabupaten Kebumen, telah mencakup / menjamin hal-hal tentang :

1 Pemakaian peralatan/perlengkapan yang memadai


2 Dapat mengidentifikasi sumber-sumber/potensi bahaya
3 Melaksanakan metode yang benar (menyediakan tempat-tempat khusus untuk material yang
memerlukan penanganan khusus, bongkar muat)
VII. RUANG LINGKUP
Instruksi kerja ini hanya berlaku pada Paket Pekerjaan Pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT)
Kecamatan Puring / 3 Desa (Paket PAD-14)

VIII. DEFINISI
1
Pekerjaan ini adalah Pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT) Kecamatan Puring / 3 Desa
(Paket PAD-14). Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah untuk memberikan suatu dasar
dalam bekerja yang menuju kearah tujuan akhirnya, yakni mencegah terjadinya cedera atau
gangguan kesehatan yang disebabkan karena kejadian dan keadaan yang berhubungan
dengan pekerjaan.

2 Kategori I adalah jenis kecelakaan yang dapat menimbulkan kerusakan ringan atau pada
prinsipnya tidak membutuhkan perawat I rawat inap di Rumah Sakit.
3 Kategori II adalah jenis kecelakaan yang dapat menimbulkan kerusakan sedang / korban luka
berat atau mebutuhkan rawat inap di rumah sakit.
Kategori III adalah jenis kecelakaan yang dapat menimbulkan kerusakan berat / korban
meninggal dunia.

IX. KETENTUAN UMUM


1 Keselamatan kerja adalah tanggung jawab moril baik karyawan maupun pimpinan perusahaan
2 Penanggung jawab dalam pelaksanaan K3 di proyek adalah Kasie QA (Quality Assurance),
dengan memastikan melakukan inspeksi secara berkala.
3 Setiap personil/pegawai harus diberikan pelatihan mengenai K3 yang sesuai dengan lingkup
dan tugasnya.
4 Setiap area tempat kerja yang mempunyai resiko dan kemungkinan terjadinya bahaya, harus
menyediakan petunjuk - petunjuk / informasi - informasi yang tepat cara penanganan dan
pencegahan bahaya - bahaya yang mungkin terjadi. (gbr 1.1 – 1.2)
5 Setiap karyawan harus disediakan kebutuhan akan alat-alat pelindung diri, dilatih bagaimana
cara menggunakan, dan digunakan tempat yang seharusnya.
6 Bahan-bahan yang mudah meledak atau terbakar harus disimpan, diangkat dan diperlakukan

sedemikian rupa sehingga dapat dicegah dari kemungkinan terjadinya kebakaran


7 Alat-alat penyelamat harus tersedia diareal atau tempat-tempat yang membutuhkan
8 Pekerjaan yang dilakukan diatas air harus menyediakan peralatan keselamatan, seperti
pelampung/ life jacket yang mudah dijangkau dan diketahui oleh pegawai yang berada dilokasi
tersebut.
9 Peralatan / kendaraan sebelum digunakan harus diperiksa dulu kelayakannya.
10 Pihak Manajemen proyek harus melakukan tinjauan manajemen mengenai safety secara
berkala.
11 setiap personil saat bekerja dilapangan harus dilakukan secara berkelompok
12 Masing-masing kelompok harus disediakan sarana untuk berkomunikasi.
13 Pada saat bekerja pegawai disarankan mengenakan identitas pengenal
14 Semua pegawai dari Pihak Penyedia Jasa untuk Pekerjaan Pembangunan Jalan Usaha Tani
(JUT) Kecamatan Puring / 3 Desa (Paket PAD-14) diasuransikan kesehatannya oleh
Perusahaan.

X. TANGGUNG JAWAB
1 Manajer Proyek
a Menyetujui konsep Instruksi Safety yang akan dilaksanakan diproyek
b Memimipin penerapan program K3 di proyek yang menjadi tanggung jawabnya
c Memimpin rapat tinjauan manajemen atau rapat koordinasi tentang pelaksanaan program K3
d Memimpin upaya peningkatan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan program K3

2 Penanggung Jawab Quality Assurance


a Menyusun konsep Instruksi tentang Safety yang sesuai dengan ruang lingkup pekerjaan dan
membahasnya bersama bagian-bagian yang terkait
b Merekomendasikan Konsep yang telah dibahas kepada Manajer proyek
c Memeriksa, memonitor, mengevaluasi pelaksanaan K3 ditingkat proyek
d Melaporkan penerapan dan pelaksanaan K3 ditingkat proyek kepada Manajer Proyek
e Membuat resume tentang pelaksanaan K3

3 Pelaksana
a Bertanggung jawab akan keselamatan karyawan yang berada dibawah pengawasannya
b Terjadi keadaan yang kurang aman, tidak aman atau darurat.

XI. PENANGANAN KECELAKAAN


1 Tangani segera apabila ada kecelakaan Kerja dan utamakan keselamatan Jiwa Manusia
2 Segera berikan pertolongan pertama pada kecelakaan sesuai dengan jenis kecelakaan
3 Apabila perlu, segera dibawa ke Puskesmas/dokter/ rumah sakit yang telah dirujuk pada
alamat yang ditentukan
4 Hubungi kepolisian Babinsa setempat apabila kecelakaan tersebut memerlukan pertolongan
yang serius
XII. PENANGANAN BILA TERJADI KEBAKARAN
1 Apabila terjadi kebakaran kecil agar ditangani sendiri dengan menggunakan peralatan
Pemadam kebakaran
2 Beritahukan kepada personil yang berada dilokasi bahwa terjadi bahaya kebakaran
3 Jika terjadi kebakaran besar yang tidak dapat ditangani sendiri,utamakan manusia dengan
memberitahukan agar menjauhi lokasi
4 Laporkan kejadian kebakaran kepada penanggung jawab safety
Catatan :
1 Jika di lokasi pekerjaan banyak terdapat kayu-kayu kering, yang diperhatikan adalah :
- Dilarang membuang puntung rokok yang masih menyala sembarangan
- Bara-bara api / bekas api unggun harus dipastikan telah benar-benar padam ketika akan
meninggalkan tempat
2 Peralatan pemadam api / Fire extinguisher, harus disediakan pada tempat-tempat rawan
tertentu yang memerlukan

XIII. PERALATAN KESELAMATAN PEGAWAI


Setiap personil yang bertugas pada pelaksanaan pekerjaan, untuk paket pekerjaan yang berisiko
tinggi terutama yang dilapangan wajib menggunakan Peralatan Pelindung Diri Yang sesuai dengan
Standar yaitu :
1 Helm Proyek, disarankan dipakai setiap kelapangan dan diwajibkan dipakai pada tempat-
tempat yang berisiko tinggi terhadap kejatuhan / benturan material;
2 Sepatu Proyek, Dipakai setiap hari dilapangan / site;
3 Pakaian Seragam, dan identitas pengenal diri;
4 Masker, jika bekerja didaerah yang beracun / berbau yang bisa mengakibatkan terganggunya
kesehatan;
5 Sarung Tangan, bila hal tersebut diperlukan (untuk tukang Las Diwajibkan);
6 Kacamata Pelindung, jika hal tersebut diperlukan
Helm Pengaman
Sepatu Proyek
Kaca Mata Pelindung
Jacket Pengaman
7 Body Protector (pelindung Badan), apabila hal tersebut diperlukan (untuk tukang Las Diwajibkan);
8 Life Jacket (Pelampung), untuk bekerja diatas air dipakai setiap menggunakan transportasi air
9 P3K, disediakan ditempat-tempat yang memerlukan
10 Perlengkapan P3K harus diperiksa kembali kelengkapannya setelah dipergunakan
11 Setiap Pembantu Pelaksana, pelaksana, koordinator pengukuran harus dilengkapi dengan
sarana komunikasi;
12 Memastikan sarana komunikasi berfungsi dengan baik
13 Disediakan layout ruangan ditempat-tempat strategis

TARGET YANG INGIN DICAPAI :


·         ZERO ACCIDENT
·         MUST BE USE HELMET, SAFETY SHOES & OTHERS SAFETY EQUIPMENT
·         KEEP
·         IN ORDER
PROJECT CLEAN, NEAT
AND HEALTH

XIV. PEKERJAAN PENGUKURAN DAN PEMATOKAN


Untuk pegawai bagian pengukuran / surveyor serta pematokan diharuskan melaksanakan hal-hal
sebagai berikut :
1 mengenakan peralatan pelindung diri
2 mengetahui lay out daerah yang akan dikerjakan dengan memahami gambar teknik yang
menjadi tanggung jawabnya
3 Pada saat Pelaksanaan di lapangan harus dipastikan apakah lokasi yang diinjak adalah rawa
atau bukan dengan cara menggunakan ranting yang ditusukkan ketanah.
4 Penguasaan terhadap peralatan yang digunakan
5 Membawa perlengkapan P3K, perlengkapan tidur / istirahat yang layak pakai ; tenda tidak
tembus air, lindungi tempat berkemah dengan garam untuk menghindari binatang-binatang
hutan mendekat
Bagi tim perintis, patahkan batang-batang sebagai jejak untuk membantu agar tidak tersesat
pada waktu kembali
XV. PEKERJAAN GALIAN DAN TIMBUNAN
1 Mengenakan peralatan pelindung sesuai dengan yang disyaratkan
2 Operator mempunyai surat ijin mengoperasikan peralatan
3 Operator bekerja atas perintah Pelaksana
4 Operator harus mengetahui area yang akan digali atau ditimbun
5 Operator Melaksanakan Pengoperasian alat sesuai instruksi kerja yang berlaku di proyek
6 Menggunakan Alat bantu jika diperlukan
7 Operator bekerja dalam keadaan fit / sehat
8 Membuat Rambu-rambu Pengaman untuk menghidari kejadian kecelakaan kerja

XVI. PERJALANAN DAN FASILITAS TRANSPORTASI


Perjalanan dan fasilitas transportasi di / ke lokasi pekerjaan dapat ditempuh dengan jalan darat,
untuk itu perlu diperhatikan / diwajibkan mengikuti hal-hal sebagai berikut :
1 Mengenakan peralatan pelindung / penyelamat sesuai dengan yang disyaratkan
2 Semua fasilitas transportasi terutama dump truck dan mobil harus operasi dengan izin resmi
dari pihak yang berwenang
3 Semua Pengemudi harus mempunyai SIM
4 Kendaraan harus dilengkapi P3K secukupnya serta untuk perbaikan kecil
5 Semua Penggunaan Transport harus menggunakan Sabuk pengaman selama perjalanan
6 Kendaraan disarankan tidak melebihi kecepatan 60 km /jam
7 Pengoperasiaan kendaraan tidak boleh melebihi kapasitas

XVII.KECELAKAAN DAN PENANGANAN

NO. JENIS KECELAKAAN CARA PENANGANAN KECELAKAAN

1 Luka
a Pendarahan Akibat Benda Tajam - Benda Tajam tersebut jangan dulu dicabut dari lukanya
- Tentukan pendarahan dan lindungi dengan kapas dan
perban
- Ikat pangkal / aliran sumber darah dengan kain, 15- 30
menit sekali dibuka selama 1 menit
- Bersihkan luka dengan betadine
- Bawa korban segera kerumah sakit / dokter dengan posisi
luka diatas jantung

b Pendarahan Akibat Benda - Gejala Sesak Nafas dan memar, segera dibawa
Tumpul Puskesmas/dokter/rumah sakit untuk diobservasi Pertama
selama 12 jam

2 Keracunan
a Keracunan akibat makanan atau - Segera berikan susu/putih telur/air kelapa atau air putih
- Gejala : mual, pusing, kaki dingin, bola mata membesar
minuman yang tidak diketahui sebelah

b Keracunan Akibat makanan atau - Segera dimuntahkan


- Segera berikan susu/puith telur/air kelapa atau air putih
minuman yang mudah terbakar :
minuman yang mudah terbakar :

minyak tanah, bensin, baygon, dll


c Keracunan Akibat Alkohol - segera berikan 3 sendok Air the/kopi dalam 1/2 gelas

3 Luka Bakar
- Luka Bakar Ringan I - Dinginkan / Kompres dengan Air
- Luka Bakar Ringan II - Berikan Minuman Sebanyak-banyaknya
- Luka Bakar Ringan III - Keluarkan Cairan yang terjadi akibat luka bakar dan
berikan Betadine

4 Dipatuk / Digigit Ular - Menghentikan penyebaran racun dengan mengikat bagian


pangkal atau sumber aliran

5 Disengat Lebah - Kompres dengan air es pada bekas sengayan


- Digosok-gosok dengan pasir atau bunga-bungaan

6 Gatal - Gatal - Segera berikan Talk atau serbuk yang mengandung


antiseptic
- Berikan CTM

7 Panas / Overhead - Bawa ketempat yang teduh


- Berikan air putih secukupnya
- Sedot lendir pada hidung jika ada
- Untuk mnghindari dehidrasi, minum air, minum air

sebanyak-banyaknya bila bekerja dibawah panas matahari


- Panas akan berakibat ke paru-paru atau nafas
- Untuk dilakukan :
a Bila ada teman 2 orang
5 x dada (agak kiri) ditekan secukupnya lalu 1 x ditiup
dari hidung atau mulut (Salah satu ditutup) terus-menerus
selama ± 15 Menit
b Bila sendirian
15 x dada ditekan secukupnya lalu ditiup 2 x
RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONSTRUKSI
(RK3K)
Pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT) Kecamatan
Puring / 3 Desa (Paket PAD-14)

B.1. PERENCANAAN K3
B.1. Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek,Pengendalian Risiko K3, & Program K3.

IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA & SASARAN K3


NO JENIS / TYPE PEKERJAAN PENGENDALI RESIKO K3 PROGRAM SUMBER DAYA
RESIKO K3 PROYEK

1 2 3 4 5 6

DIVISI PEKERJAAN TANAH Jenis Bahaya Dan Resiko : Sasaran K3 Pengendalian Resiko K3 Program Sumber daya

1 Galian tanah biasa (Manual) - Bahan/Peralatan K3 1 Set


Seluruh Personil Melakukan Pelatihan Kepada - Pengadaan rambu peringatan
TERKENA ALAT GALI, yang terlibat Pekerja/Menggunakan Rambu
bahaya dilokasi pekerjaan,
TERGELINCIR, DIGIGIT peringatan dan
- Petugas K3 1 Orang
SERANGGA Nihil kecelakaan Barikade/Menggunakan APD yang
Kerja sesuai

- Bahan/Peralatan K3 1 Set
Seluruh Personil Melakukan Pelatihan Kepada
2 Menghampar/Mengurug Sirtu padat (perata) - Pengadaan rambu peringatan
TERKENA BENDA-TAJAM DALAM yang terlibat Pekerja/Menggunakan Rambu
bahaya dilokasi pekerjaan,
TIMBUNAN peringatan dan
- Petugas K3 1 Orang
Nihil kecelakaan Barikade/Menggunakan APD yang
Kerja sesuai

3 Mengurug Tanah - Bahan/Peralatan K3 1 Set


TERKENA BENDA-TAJAM DALAM Seluruh Personil Melakukan Pelatihan Kepada - Pengadaan rambu peringatan
TIMBUNAN yang terlibat Pekerja/Menggunakan Rambu
bahaya dilokasi pekerjaan,
peringatan dan
- Petugas K3 1 Orang
Nihil kecelakaan Barikade/Menggunakan APD yang
Kerja sesuai

DIVISI STRUKTUR Jenis Bahaya Dan Resiko : Sasaran K3 Pengendalian Resiko K3 Program Sumber daya

1 Beton mutu rendah fc’15 MPa (K.175) - Bahan/Peralatan K3 1 Set


TERKENA BAHAN PENGERAS, Seluruh Personil Melakukan Pelatihan Kepada - Pengadaan rambu peringatan
TERKENA ALAT PENGADUK yang terlibat Pekerja/Menggunakan Rambu
bahaya dilokasi pekerjaan,
peringatan dan
- Petugas K3 1 Orang
Nihil kecelakaan Barikade/Menggunakan APD yang
Kerja sesuai
peringatan dan
Nihil kecelakaan Barikade/Menggunakan APD yang
Kerja sesuai

2 Pasangan Batu (1Pc : 4Ps) - Bahan/Peralatan K3 1 Set


KEJATUHAN BENDA KERAS, Seluruh Personil Melakukan Pelatihan Kepada - Pengadaan rambu peringatan
TERKENA ALAT PENGADUK yang terlibat Pekerja/Menggunakan Rambu
bahaya dilokasi pekerjaan,
peringatan dan
- Petugas K3 1 Orang
Nihil kecelakaan Barikade/Menggunakan APD yang
Kerja sesuai

DIVISI PEKERJAAN PERKERASAN Jenis Bahaya Dan Resiko : Sasaran K3 Pengendalian Resiko K3 Program Sumber daya

1 Waterbound Macadam (badan jalan) - Bahan/Peralatan K3 1 Set


KEJATUHAN BENDA KERAS, Seluruh Personil Melakukan Pelatihan Kepada - Pengadaan rambu peringatan
TERKENA ALAT PEMADAT yang terlibat Pekerja/Menggunakan Rambu
bahaya dilokasi pekerjaan,
peringatan dan
- Petugas K3 1 Orang
Nihil kecelakaan Barikade/Menggunakan APD yang
Kerja sesuai
B.2. Pemenuhan Perundang - Undangan dan Persyaratan Lainnya

Daftar Peraturan Perundang– undangan dan Persyaratan K3 yang digunakan sebagai acuan dalam
melaksanakan SMK3 Konstruksi Bidang PU antara lain sebagai berikut :
1. UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012 tentang Penerapan SMK 3:
3. UU No 14 Tahun 1969 Tentang Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja
4. UU No 1 Tahun 1970 Tentang keselamatan Kerja
5. UU No 3 Tahun 1992 Tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
6. UU RI No 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan
7. UU No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
8. Permen Naker No. PER.05/MEN/1996 Tentang sistem Manajemen Keselmatan dan Kesehatan
Kerja

C. PENGENDALIAN OPERASIONAL K3

Pengendalian operasional berupa prosedur kerja / petunjuk kerja, yang harus mencakup seluruh upaya
pengendalian pada Tabel 1 kolom (5), diantaranya :

1. Upaya pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan sesuai Tabel 1 kolom (5).


2. Rencana penunjukan personil yang akan ditugaskan menjadi Penganggung Jawab Kegiatan SMK3
3. Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat tempat kerja:
4. Rencana prosedur / petunjuk kerja yang perlu di siapkan
5. Rencana program pelatihan / soisalisasi sesuai pengendalian resiko pada Tabel 1 kolom (5)
6. Sistem pertolongan pertama pada kecelakaan
7. Persyaratan Operator Alat Angkat
- Operator Alat Angkat harus memenuhi kompetensi Operator alat angkat.
- Setiap Operator alat angkat harus memiliki SIO (Surat Izin Operasi) alat yang di keluarkan
oleh Badan yang berwenang
8. Rambu Peringatan / Larangan / Anjuran
- Penempatan Rambu-rambu peringatan/larangan/anjuran harus dipasang sesuai dengan
kondisi di tempat kerja.
- Rambu peringatan/larngan/anjuran harus mudah dilihat dan dapat dibaca
9. Alat Pelindung Diri
- Alat pelindung diri diidentifikasi berdasarkan hasil penilaian risiko.
- Alat pelindung diri (APD) diberikan kepada pekerja sesuai dengan jenis pekerjaan
10. Tamu/pengunjung dan pihak luar
- Pengendalian dan pembatasan akses masuk dan akses keluar tempat kerja
- Persyaratan APD (Alat Pelindung Diri)
- Induksi K3
- Persyaratan tanggap darurat

Kebumen, 25 Februari 2020


CV. TOTAL BANGUN KEBUMEN

TRI AGUNG ALHIDAYAH


Direktur
RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
KONSTRUKSI
( RK3K )

DAFTAR ISI

A. Kebijakan K3
B. Organisasi K3
C. Perencanaan K3

C.1. Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko, Skala Prioritas, Pengendalian Resiko K3, Penanggung Jawab
C.2. Pemenuhan Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan Lainnya
C.3. Sasaran dan Program K3
D. Pengendalian Operasional K3
E. Pemeriksaan dan Evaluasi Kinerja K3
F. Tinjauan Ulang Kinerja K3

A. KEBIJAKAN K3

CV. Total Bangun Kebumen menetapkan Kebijakan K3 pada kegiatan konstruksi yang dilaksanakan

Direktur CV. Total Bangun Kebumen mengesahkan Kebijakan K3.


Kebijakan K3 CV. Total Bangun Kebumen yang ditetapkan memenuhi ketentuan:
a. Sesuai dengan sifat dan kategori resiko K3;

Membangun manajemen perusahaan yang mengacu pada sistem manajemen keselamatan dan
b. kesehatan kerja (K3), berpedoman pada Permen PU. Nomor : 09/PRT/M/2008 tentang Pedoman Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi Bidang PU;

c. Melaksanakan pekerjaan sesuai dangan rencana dan waktu yang telah di tentukan;
d. Mencakup komitmen untuk mencegah kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta peningkatan
berkelanjutan SMK3/OHSAS;
e. Mencakup komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan dan persyaratan lain yang terkait
dengan K3;
f. Sebagai kerangka untuk enyusun dan mengkaji sasaran K3;
g. Didokumentasikan, diterapkan dan dipelihara;
h.
Dikomunikasikan kepada semua personil yang bekerja dibawah pengendalian agar peduli terhadap K3;

i. Dapat diakses oleh semua pihak yang berkepentingan dan;


j. Dievaluasi secara berkala untuk memastikan bahwa kebijakan K3 masih relevan dan sesuai.

B. ORGANISASI K3

Penanggung Jawab K3

/Emergency P3K Kebakaran


kedaruratan

C. PERENCANAAN K3

Penyedia jasa wajib membuat identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian Risiko K3,
dan Penanggung jawab untuk diserahkan, dibahas, dan disetujui PPK pada saat Rapat Persiapan Pelaksanaan
Kontrak / Pre Construction Meeting (PCM) sesuai lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan

C.1. Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian Risiko K3, Dan
Penanggung Jawab
Penyusunan Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian Risiko K3,
dan Penanggung jawab sesuai dengan format pada Tabel 1
Tabel B.1. DAFTAR IDENTIFIKASI BAHAYA

RehabilitasiKEGIATAN : Pembangunan / Perbaikan Jalan Usaha Tani (JUT)


.................. PEKERJAAN : Pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT) Kecamatan Puring / 3 Desa (Paket PAD-14)
TAHUN ANGGARAN : 2020

PENILAIAN RESIKO
NO URAIAN PEKERJAAN IDENTIFIKASI HAHAYA DAMPAK SKALA PRIORITAS PENETAPAN PENGENDALAIN
KEKERAPAN KEPARAHAN TINGKAT RESIKO

DIVISI PEKERJAAN TANAH


1 Galian tanah biasa (Manual) TERKENA ALAT GALI, TERGELINCIR, DIGIGIT 1. Menggunakan metode kerja
SERANGGA 2.
Menyusun instruksi kerja
2 1 2 2 3 3.
Penggunaan APD yang sesuai

2 Menghampar/Mengurug Sirtu padat (perata) TERKENA BENDA-TAJAM DALAM 1. Menggunakan metode kerja
TIMBUNAN 2.
Menyusun instruksi kerja
2 1 2 2 3 3.
Penggunaan APD yang sesuai

3 Mengurug Tanah TERKENA BENDA-TAJAM DALAM 1. Menggunakan metode kerja


TIMBUNAN 2.
Menyusun instruksi kerja
3.
2 1 2 2 3
Penggunaan APD yang sesuai

DIVISI STRUKTUR
1 Beton mutu rendah fc’15 MPa (K.175) TERKENA BAHAN PENGERAS, TERKENA 1. Menggunakan metode kerja
ALAT PENGADUK 2.
Menyusun instruksi kerja
3.
2 1 2 2 3 Penggunaan APD yang sesuai

2 Pasangan Batu (1Pc : 4Ps) KEJATUHAN BENDA KERAS, TERKENA 1. Menggunakan metode kerja
ALAT PENGADUK 2.
Menyusun instruksi kerja
3.
2 1 2 2 3 Penggunaan APD yang sesuai

DIVISI PEKERJAAN PERKERASAN


1 Waterbound Macadam (badan jalan) KEJATUHAN BENDA KERAS, TERKENA 1. Menggunakan metode kerja
ALAT PEMADAT 2.
Menyusun instruksi kerja
3.
2 1 3 3 3 Penggunaan APD yang sesuai

DAMPAK : KEKERAPAN : KEPARAHAN : Kebumen, 25 Februari 2020


1 Sangat rendah 1 Sangat jarang 1 Cedera tidak bermakna Penyedia Jasa
2 Rendah 2 Jarang terjadi 2 Cedera ringan CV. TOTAL BANGUN KEBUMEN
3 Sedang 3 Mungkin terjadi 3 Cedera sedang
4 Tinggi 4 Seing terjadi 4 Cedera berat
5 Sangat Tinggi 5 Sangat sering terjadi 5 Fatal

TINGKAT RESIKO : SKALA PRIORITAS : TRI AGUNG ALHIDAYAH


1 - 2 Sangat rendah 1 Tinggi Direktur
3 - 4 Rendah 2 Sedang
5 - 9 Sedang 3 Rendah
10 - 14 Tinggi
15 - 25 Sangat tinggi
C.2. Pemenuhan Perundang - Undangan dan Persyaratan Lainnya

Daftar Peraturan Perundang– undangan dan Persyaratan K3 yang digunakan sebagai acuan dalam
melaksanakan SMK3 Konstruksi Bidang PU antara lain sebagai berikut :
1. UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012 tentang Penerapan SMK 3:
3. UU No 14 Tahun 1969 Tentang Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja
4. UU No 1 Tahun 1970 Tentang keselamatan Kerja
5. UU No 3 Tahun 1992 Tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
6. UU RI No 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan
7. UU No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
8. Permen Naker No. PER.05/MEN/1996 Tentang sistem Manajemen Keselmatan dan Kesehatan
Kerja

C.3. Sasaran dan Program K3


C.3.1 Sasaran
1. Sasaran Umum
Nihil Kecelakaan kerja yang fatal ( Zero Fatal Accidents) pada pekerjaan Konstruksi.
2. Sasaran Khusus
Sasaran Khusus adalah sasaran rinci dari setiap pengendalian risiko yang disusun guna tercapainya
Sasaran Umum, contoh sebagaimana Tabel 2.Penyusunan dan Program K3.
C.3.2. Program K3
Program K3 meliputi sumber daya, jangka waktu, indicator pencapaian, monitoring dan penanggung
jawab, contoh sebagaimana Tabel 2. Penyusunan dan Program K3.
Tabel B.2. SASARAN DAN PROGRAM K3

KEGIATAN PEMBANGUNAN / PERBAIKAN JALAN USAHA TANI (JUT)


PEKERJAAN PEMBANGUNAN JALAN USAHA TANI (JUT) KECAMATAN PURING / 3 DESA (PAKET PAD-14)
TAHUN ANGGARAN 2020

Sasaran Khusus Program


No Uraian/ Jenis Pekerjaan Pengendalian Resiko Penanggung
Uraian Tolak Ukur Sumber Daya Jangka Waktu Indikator Pencapaian Monitoring
jawab
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

DIVISI PEKERJAAN TANAH


1 Galian tanah biasa (Manual) 1. Menggunakan metode Rambu Peringatan,
kerja SDM Sesuai
2. Menyusun instruksi Tersedianya Instruksi Kerja / Kebutuhan, Masker, Pelaksana K3 1
kerja Tersedia Metodenya / Lulus Test dan Paham Sepatu Safety, Helm, Sebelum memulai Orang
3. Penggunaan APD Seluruh Lokasi diberikan mengenai system Kaca mata, Sarung bekerja harus sudah 100 % Sesuai Standard Check List
Sesuai Personil
yang sesuai rambu peringatan dan keselamatan Tangan lengkap
yang di tawarkan
barikade sesuai standard

2 Menghampar/Mengurug Sirtu padat (perata) 1. Menggunakan metode Rambu Peringatan,


kerja SDM Sesuai
2. Menyusun instruksi Tersedianya Instruksi Kerja / Kebutuhan, Masker, Pelaksana K3 1
kerja Tersedia Metodenya / Lulus Test dan Paham Sepatu Safety, Helm, Sebelum memulai
100 % Sesuai Standard Check List Orang
3. Penggunaan APD Seluruh Lokasi diberikan mengenai system Kaca mata, Sarung bekerja harus sudah Sesuai Personil
yang sesuai rambu peringatan dan keselamatan Tangan lengkap
yang di tawarkan
barikade sesuai standard

3 Mengurug Tanah 1. Menggunakan metode Rambu Peringatan,


kerja Tersedianya Instruksi Kerja / SDM Sesuai Pelaksana K3 1
2. Menyusun instruksi Tersedia Metodenya / Lulus Test dan Paham Kebutuhan, Masker, Sebelum memulai Orang
kerja Seluruh Lokasi diberikan mengenai system Sepatu Safety, Helm, bekerja harus sudah 100 % Sesuai Standard Check List
Sesuai Personil
3. Penggunaan APD rambu peringatan dan keselamatan Kaca mata, Sarung lengkap
yang di tawarkan
yang sesuai barikade sesuai standard Tangan

DIVISI STRUKTUR
1 Beton mutu rendah fc’15 MPa (K.175) 1. Menggunakan metode Rambu Peringatan,
kerja Tersedianya Instruksi Kerja / SDM Sesuai
2. Menyusun instruksi Kebutuhan, Masker, Sebelum memulai Pelaksana K3 1
Tersedia Metodenya / Lulus Test dan Paham
kerja Sepatu Safety, Helm, bekerja harus sudah Orang
Seluruh Lokasi diberikan mengenai system 100 % Sesuai Standard Check List
3. Penggunaan APD Kaca mata, Sarung Sesuai Personil
rambu peringatan dan keselamatan lengkap
yang sesuai Tangan yang di tawarkan
barikade sesuai standard

2 Pasangan Batu (1Pc : 4Ps) 1. Menggunakan metode Rambu Peringatan,


kerja Tersedianya Instruksi Kerja / SDM Sesuai
2. Menyusun instruksi Kebutuhan, Masker, Sebelum memulai Pelaksana K3 1
Tersedia Metodenya / Lulus Test dan Paham
kerja Sepatu Safety, Helm, bekerja harus sudah Orang
Seluruh Lokasi diberikan mengenai system 100 % Sesuai Standard Check List
3. Penggunaan APD Kaca mata, Sarung Sesuai Personil
rambu peringatan dan keselamatan lengkap
yang sesuai Tangan yang di tawarkan
barikade sesuai standard

DIVISI PEKERJAAN PERKERASAN


1 Waterbound Macadam (badan jalan) 1. Menggunakan metode Rambu Peringatan,
kerja SDM Sesuai
2. Menyusun instruksi Tersedianya Instruksi Kerja / Kebutuhan, Masker, Pelaksana K3 1
kerja Tersedia Metodenya / Lulus Test dan Paham Sepatu Safety, Helm, Sebelum memulai Orang
3. Penggunaan APD Seluruh Lokasi diberikan mengenai system Kaca mata, Sarung bekerja harus sudah 100 % Sesuai Standard Check List
Sesuai Personil
yang sesuai rambu peringatan dan keselamatan Tangan lengkap
yang di tawarkan
barikade sesuai standard

Kebumen, 25 Februari 2020


Penyedia Jasa
CV. TOTAL BANGUN KEBUMEN
TRI AGUNG ALHIDAYAH
Direktur
D. Pengendalian Operasional K3

Pengendalian operasional berupa prosedur kerja / petunjuk kerja, yang harus mencakup seluruh upaya
pengendalian pada Tabel 1 kolom (5), diantaranya :
1. Menunjuk Penanggung jawab Kegiatan SMK3 yang diluangkan dalam Struktur Organisasi K3
beserta Uraian Tugas
2. Upayakan pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan sesuai pada contoh Tabel 2
3. Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat tempat kerja
4. Program-program detail pelatihan sesuai pengendalian risiko pada contoh Tabel 2.
5. Sistem pertolongan pertama pada kecelakaan
6. Disesuaikan kebutuhan tingkat pengendalian risiko K3 seperti yang tertera pada contoh Tabel
1, Indentifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian Risiko K3 dan
Penanggung Jawab.

E. Pemeriksaan dan Evaluasi Kinerja K3


Pengendalian pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 dilakukan mengacu pada kegiatan yang
dilaksanakan pada bagian D. (Pengendalian Operasional) berdasarkan upaya pengendalian pada bagian
C (Perencanaan K3) sesuai dengan uraian Tabel 2 (Sasaran dan Program K3).

F. Tinjauan Ulang Kinerja K3

Hasil pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 pada bagian E. Diklasifikasikan dengan kategori sesuai dan tidak
sesuai tolok ukur sebagaimana ditetapkan pada table 2. Sasaran dan Program K3.

Hal-hal yang tidak sesuai, termasuk bilamana terjadi kecelakaan kerja dilakukan peningjauan ulang untuk di
ambil tindakan perbaikan.

Kebumen, 25 Februari 2020


CV. TOTAL BANGUN KEBUMEN

TRI AGUNG ALHIDAYAH


Direktur

Anda mungkin juga menyukai