Anda di halaman 1dari 19

Subtitle

INTRUKSI KERJA
DAFTAR ISI INTRUKSI KERJA

UNIT MECHANICAL ENGINEERING


Document
No INSTRUKSI KERJA
Code
WIE-01 MERAWAT DAN MEMPERBAIKI AC CENTRAL
WIE-02 MERAWAT DAN MEMPERBAIKI AC SPLIT
WIE-03 PENGGUNAAN DAN PERAWATAN HIDRANT
WIE-04 PENGOPERSIAN GENSET MERCY 400KVA

WIE-05 PENGOPERSIAN GENSET PERKIN 150KVA

WIE-06 PERAWATAN CCTV


Tanggal Berlaku : 01/01/1997
INSTRUKSI KERJA
Tanggal Revisi : :01/06/2015
MERAWAT DAN MEMPERBAIKI Kode Dokumen : WIE-01R01
AC CENTRAL Halaman : 1 dari 2
da
ri
1. RUANG LINGKUP : Berlaku untuk seluruh fungsi Warehouse Services Line dan
ICT Services Line pada PT Sigma Cipta Utama yang
menerapkan sistem manajemen mutu dan dijalankan oleh
seluruh organisasi terkait.
2. DEFINISI :

3. INSTRUKSI : Prosedur ini dipergunakan sebagai pedoman untuk


melaksanakan perawatan dan memperbaiki AC Central.

PROSES MERAWAT DAN MEMPERBAIKI AC CENTRAL

3.1. Pastikan dalam proses merawat dan memperbaiki selalu memperhatikan dan melaksanakan K3L
(gunakan APD dan Material Handling yang benar).

3.2. Mempersiapkan perawatan mesin.


3.2.1. Semua proses perawatan dan perbaikan dilaksanakan sesuai prosedur dan SOP yang
ditentukan.
3.2.2. Selalu bersifat koordinatif dengan pimpinan agar menghasilkan pekerjaan seefisien
mungkin.
3.2.3. Jadual perawatan, jadual peralatan dan pemeriksaan spesifikasi alat disiapkan agar efektif
sesuai kebutuhan.
3.2.4. Kelengkapan bahan yang akan dipakai : bahan cairan pembersih, lap pembersih ; bila perlu
kompresor udara,diperiksa dan diurutkan sesuai prosedur perawatan.
3.2.5. Perkakas bongkar pasang dan alat ukur yang diperlukan diperiksa agar dapat bekerja
dengan baik dan aman.

3.3. Merawat memperbaiki mesin AC Sentral bagian luar.


3.3.1. Perawatan mesin pendingin dilaksanakan sesuai prosedur SOP yang ditentukan.
3.3.2. Gambar denah mesin dibaca dan didiagnosis dengan baik dan teliti.
3.3.3. Debu/kotoran luar dibersihkan dengan cairan pembersih tanpa merusak bahan.
3.3.4. Filter udara, evaporator dan kondensor dengan kompresor udara hisap dibersihkan
setelah,diberi disinfectan dan cairan pembersih.
3.3.5. Deposit yang sulit dan melekat pada dinding penukar kalor dibersihkan dengan cara kimia
atau fisis sesuai dengan prosedur yang ditentukan.
3.3.6. Kebocoran pipa diidentifikasi dan segera diperbaiki.
3.3.7. Kesalahan kerja peralatan diidentifikasi dan dicari sumber kesalahan kerja alat- Alat ukur,
alat kontrol dan asesori diperiksa dan dilakukan perawatan yang.

3.4. Merawat dan memperbaiki mesin AC Sentral sesuai ketentuan


3.4.1. Sebelum dilakukan pembongkar mesin terlebih dahulu dilakukan pengeluaran refrijeran.
3.4.2. Bagian dalam mesin dibersihkan dengan metode vakum bagian dalam sesuai
prosedur yang Ditentukan.
3.4.3. Katub ekspansi atau pipa kapiler ekspansi dibersihkan dengan kompresor udara.
3.4.4. Desican dibersihkan, direkondisi dan dipasang kembali sesuai prosedur yang ditentukan.
3.4.5. Nosel pengkabut refrijerran dibersihkan dan dipasang kembali tanpa merusak alat sesuai.

LAMPIRAN
Edisi : 1 Revisi : 1
Tanggal Berlaku : 01/01/1997
INSTRUKSI KERJA
Tanggal Revisi : :01/06/2015
MERAWAT DAN MEMPERBAIKI Kode Dokumen : WIE-02R01
AC SPLIT Halaman : 1 dari 3
da
ri
1. RUANG LINGKUP : Berlaku untuk seluruh fungsi Warehouse Services Line dan
ICT Services Line pada PT Sigma Cipta Utama yang
menerapkan sistem manajemen mutu dan dijalankan oleh
seluruh organisasi terkait.
2. DEFINISI :
3. INSTRUKSI : Prosedur ini dipergunakan sebagai pedoman untuk
melaksanakan perawatan dan memperbaiki AC Central.

PROSES MERAWAT DAN MEMPERBAIKI AC SPLIT

3.1. Pastikan dalam pengoperasiaan selalu memperhatikan dan melaksanakan K3L (gunakan APD dan
Material Handling yang benar).

3.2. Cara Mengatasi dan Merawat AC Split


Kerusakan-kerusakan yang terjadi pada AC Split adalah kebocoran freon, ini dapat ditandai dengan
adanya salju pada bagian atas evaporator dan pipa instalasi yg berukuran 1/4 yg menyambung
kebagian outdoor unit.

Selain kebocoran freon masih ada lagi kerusakan-kerusakan yang lainnya.


mengapa AC Split tidak mau dingin ?
3.2.1. Cek pada remote control, apa posisi operation mode berada pd posisi cool? Bila tidak pd
posisi cool, pindahkan pada posisi cool.
3.2.2. Cek pada remote control, apa posisi pengaturan suhu terlalu tinggi? Bila terlalu tinggi,
turunkan pada suhu yang terkecil.
3.2.3. Cek outdoor unit, apakah dapat power supply dari indoor unit? Dan bisa dilihat, apa fan
motor outdoor unit berputar atau tidak? Bila tidak berputar berarti belum mendapatkan aliran
listrik dari indoor unit.
3.2.4. Cek pada outdoor unit, apa pipa AC yang berukuran kecil mengeluarkan salju/es? Jika
mengeluarkan salju/es berarti unit AC ada kebocoran freon.cari kebocoran, perbaiki dan isi
freon kembali.
3.2.5. Cek pada outdoor unit, ukur tekanan freon dengan manifold dan ukur amper compressor.
nilai amper compressor yang normal dapat anda lihat pada tabel spesifikasi disisi indoor
unit.
Tekanan freon yang normal, jika tidak terjadi kebocoran freon pd unit AC, adalah 75 psi (jika
compressor dapat beroperasi) namun jika compressor tidak dapat beroperasi tekanan freon
bila di ukur dengan manifold adalah 150 psi.
JIka fan motor outdoor beroperasi, tetapi compressor tidak dapat start berarti ada kerusakan
pada bagian compressor sbb :

3.2.5.1. Mekanik pada compressor rusak, ini dapat menyebabkan compressor


macet/tidak dapat beroperasi.
3.2.5.2. Overload pada compressor rusak.
3.2.5.3. Running capasitor rusak.
3.2.5.4. Kabel-kabel yg menuju ke compressor terputus/terbakar.
3.2.5.5. Gulungan dinamo pada motor compressor sudah tidak bagus.ini dapat ditandai
dengan amper yang begitu tinggi/diatas batas normal.

3.2.6. Split mati total ?


Edisi : 1 Revisi : 1
Tanggal Berlaku : 01/01/1997
INSTRUKSI KERJA
Tanggal Revisi : :01/06/2015
MERAWAT DAN MEMPERBAIKI Kode Dokumen : WIE-02R01
AC SPLIT Halaman : 2 dari 3
da
ri
Solusinya adalah yang harus anda periksa pertama kali adalah, MCB yang berada pada box
pembagian listrik.
3.2.6.1. Periksa apa ada MCB yang khusus buat power supply AC turun? Bila ada yang
turun segera naikan kembali.
3.2.6.2. Periksa sikring yang ada pada steker dan komponen PCB AC anda, bila putus
ganti dengan sikring yg baru.
3.2.6.3. Periksa juga trafo power supply yang berada pada komponen PCB, apakah
berfungsi dengan baik.
3.2.6.4. Bila MCB untuk power AC sudah dinaikan, sikring pada steker dan sikring yang
ada pada komponen PCB sudah diganti dengan sikring yg baru.
3.2.6.5. Lalu AC Split kembali dioperasikan, tetapi tidak lama kemudian MCB turun lagi
berarti:
ada korsleting pada AC Split anda, biasanya yang korsleting ada pada bagian
outdoor unit, yaitu compressor sudah contact body.
3.2.6.6. Atau MCB yang anda gunakan untuk power supply AC Split anda terlalu kecil
nilai ampernya.

3.2.7. Sewaktu AC Split dioperasikan, lampu timer pada indoor unit berkedip-kedip, ini
menandakan thermis yang ada pada komponen PCB rusak.
Solusinya adalah ganti thermis dengan yang baru ( thermis penempatannya ada dievaporator
yang kabelnya berwarna hitam yang dihubungkan ke komponen PCB)
3.2.8. Ketika AC Split dioperasikan dengan remote control, AC tidak mau start, tetapi bila bila
dioperasikan dengan menekan tombol manual yang berada pada indoor unit, AC Split mau
start.
Solusinya adalah cek sensor yang berada pada bagian komponen PCB, mungkin terkena air.
keringkan sensor dengan cara mengelapnya, periksa juga battery pada remote control
mungkin sudah lemah.

cek juga remote controlnya mungkin rusak karena terjatuh.


3.2.9. Ketika AC Split dioperasikan, fan motor pada indoor berputar kencang lalu berhenti tidak
beroperasi sama sekali.
Kerusakan ada pada fan motor indoor, ganti fan motor indoor dengan yang baru.
3.2.10. Ketika AC Split dioperasikan, 15 menit kemudian air menetes dari bawah sisi indoor unit. (
AC Split dalam kondisi normal / dingin) talang air / selang pembuangan air pada indoor unit
sudah penuh dengan lumut, cuci AC dengan mesin steam.
Pada AC Split yang menggunakan evaporator leter L, berarti mempunyai dua talang air yaitu
diatas yang menyatu pada body indoor unit dan satunya berada dibawah yang bisa anda
lepaskan dari indoor unit.

Bila talang air yang dibagian bawah sudah dibersihkan tetapi yang atas tidak dibersihkan
kebocoran air masih saja tetap terjadi.
3.2.11. Ketika AC Split dioperasikan, compressor pada outdoor unit mengalami
overload/compressor tidak bekerja karena panasnya melebihi dari 150 derajat. Solusinya
adalah:
3.2.11.1. Cek amper compressor dengan tang amper
3.2.11.2. Periksa overload apakah masih berfungsi dengan baik.
3.2.11.3. Periksa oli yg ada pada compressor, bila kurang oli tambahkan dengan oli
compressor.

Edisi : 1 Revisi : 1
Tanggal Berlaku : 01/01/1997
INSTRUKSI KERJA Tanggal Revisi : :01/06/2015
Kode Dokumen : WIE-03R01
MENGGUNAKAN HIDRANT
Halaman : 1 dari 4
da
ri
1. RUANG LINGKUP : Berlaku untuk seluruh fungsi ME (Warehouse Services
Line dan ICT Services Line ) pada PT Sigma Cipta Utama
yang menerapkan sistem manajemen mutu dan dijalankan
oleh seluruh organisasi terkait.
2. DEFINISI :
Pengertian Hydrant adalah merupakan sebuah terminal air
bantuan darurat ketika terjadi kebakaran. Hydrant juga
berfungsi untuk mempermudah proses penanggulangan
ketika bencana kebakaran melanda. Pada saat terjadinya
peristiwa kebakaran Fire hydrant harus mudah terlihat dan
segera dapat dipergunakan. National Fire Protection
Association (NFPA) secara spesifik menyakan bahwa Fire
hydrant harus diwarnai dengan chrome yellow atau warna
lain yang mudah terlihat, tetapi sebenarnya aspek terpenting
adalah warna tersebut harus konsisten terutama dalam satu
wilayah.
3. INSTRUKSI : Prosedur ini dipergunakan sebagai pedoman untuk
melaksanakan penggunaan hydrant.

PROSES MENGGUNAKAN HIDRANT.


3.1. Pastikan dalam pengoperasiaan selalu memperhatikan dan melaksanakan K3L (gunakan APD dan
Material Handling yang benar).

3.2. Jenis Hydrant


Ada dua jenis hydrant yaitu sebagai berikut ini:
3.2.1. Hydrant Box
Hydrant Box atau Hydrant gedung adalah suatu sistem pencegah kebakaran yang
menggunakan pasokan air dan dipasang di dalam bangunan atau gedung dan untuk
menentukan jumlah dan titik hydrant gedung menggunakan acuan Standart National
Indonesia (SNI).
3.2.2. Hydrant Pilar
Hydrant pilar atau sering disebut dengan hydrant halaman atau hydrant kota adalah
suatu sistem pencegah kebakaran yang membutuhkan pasokan air dan dipasang di
luar bangunan. Hydrant ini biasanya digunakan oleh mobil pemadam kebakaran (PMK)
untuk mengambil air jika kekurangan dalam tangki mobil. Hydrant ini di letakkan
disepanjang akses mobil PMK. Karakteristik dan kesesuaian lahan untuk loaksi
hydrant adalah sebagai berikut .
a. Topografi
Topografi juga berpengaruh penting terhadap kelancaran tekanan air pada
hydrant. Semakin tinggi lokasi yang akan digunakan semakin kecil tekanan
airnya.

b. Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan digunakan untuk melihat daya dukung lahan yaitu untuk
mengetahui sejauh mana kemampuan sumber daya lahan untuk suatu

Edisi : 1 Revisi : 1
Tanggal Berlaku : 01/01/1997
INSTRUKSI KERJA Tanggal Revisi : :01/06/2015
Kode Dokumen : WIE-03R01
MENGGUNAKAN HIDRANT
Halaman : 2 dari 4
da
ri
penggunaan tertentu. Lahan yang dimaksud adalah lahan kering yang berada
di wilayah pemukiman atau yang sudah padat penduduk.

c. Geologi
Geologi yang dimaksud adalah jenis tanah yang ada. Karakteristik tanah yang
cocok untuk kawasan industri adalah bertekstur sedang sampai kasar.

d. Hidrologi
Hidrologi yang dimaksud adalah ketersediaan air. Wilayah yang mempunyai
ketersediaan air tinggi menjadi salah satu penentu untuk keputusan
pembangunan lokasi hydrant karena air sangat diperlukan untuk fire hydrant.
Ketersediaan air ini dapat berupa air sungai atau air PAM.

e. Aksesibilitas
Aksesibilitas yang dimaksud adalah jalur transportasi. Dalam penelitian ini
jalan dibedakan menurut jenisnya, yaitu jalan tol, jalan arteri, jalan kolektor,
jalan local, dan rel kereta api yang ditentukan secara manual.

Pada prinsipnya teknik pemadaman adalah dengan merusak keseimbangan percampuran


ketiga unsur penyebab kebakaran (bahan bakar, oksigen, panas) atau merusak/menghentikan
proses pembakaran (memutus rantai reaksinya) dengan cara :
a. Menghentikan/mengambil bahan yang terbakar (starvation)
b. Penyelimutan (smothering) atau mengurangi/menipiskan kadar oksigen (dilution) di
udara.
c. Pendinginan (cooling) sampai dibawah titik nyala dari bahan yang terbakar atau
mengurangi penguraian (dekomposisi) bahan bakar padat.
d. Memutuskan rantai reaksi (Breaking Chain Reaction Inhibiting) dari proses
pembakaran.

Selain itu hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan pemadaman kebakaran yaitu :
a. Arah angin (faktor keselamatan dan keberhasilan pemadaman).
b. Jenis bahan yang terbakar (klasifikasi kebakaran).

Edisi : 1 Revisi : 1
Tanggal Berlaku : 01/01/1997
INSTRUKSI KERJA Tanggal Revisi : :01/06/2015
Kode Dokumen : WIE-03R01
MENGGUNAKAN HIDRANT
Halaman : 3 dari 4
da
ri
c. Volume dan potensi bahan yang terbakar (fire load).
d. Letak dan situasi lingkungan (lay out).
e. Lamanya telah terbakar.
f. Alat pemadam yang tersedia atau yang harus diadakan berdasarkan kebutuhan
3.3. Cara menggunakan hidrant gedung :
3.3.1. Buka pintu box hidran
3.3.2. Keluarkan/ tarik selang dan nozzle
3.3.3. Uraikan selang
3.3.4. Buka hidran kearah kiri
3.3.5. Laksanakan pemadaman
3.3.6. Pastikan pompa sudah hidup

3.4. Cara menggunakan hidrant halaman :


3.4.1. Buka pintu box hidran
3.4.2. Keluarkan selang tergulung dan nozzle
3.4.3. Sambungkan selang dengan nozzle
3.4.4. Keluarkan/ gunakan kunci hiodran
3.4.5. Uraikan selang
3.4.6. Pegang nozzle dengan posisi yang benar
3.4.7. Lihat posisi outlet hidran
3.4.8. Putar kearah open = O
3.4.9. Laksanakan pemadaman

3.5. Perawatan Fire Hydrant Rutin Dilakukan


Perawatan fire hydrant sangat penting dilakukan secara rutin. hal ini untuk memastikan bahwa
semua perangkat dalam system instalasi fire hydrant dapat bekerja dengan baik. perawatan
hydrant ini juga harus dilakukan oleh orang yang benar – benar berkompeten di bidangnya.
jangan sampai nanti setelah masa perawatan fire hydrant selesai justru system tidak dapat
bekerja. Perawatan Fire Hydrant ini wajib dilakukan secara berkala sebagai upaya dalam
persiapan jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran jaringan instalasi akan siap digunakan dengan
keadaan optimal. perawatan yang dapat dilakukan sebagai berikut:

3.5.1. Jenis Perawatan Fire Hydrant


Memastikan semua output pengeluaran air dari system fire hydrant seperti hydrant
pillar dan hydrant box tidak terhalang oleh benda-benda yang dapat menyulitkan
petugas saat bekerja memadamkan api, untuk itu area hydrant sebisa mungkin harus
dijaga agar steril.

3.5.1.1. Membuka valve untuk memastikan kran dapat difungsikan dengan baik, jika
ada kerusakan dalam valve sebaiknya diganti dengan komponen yang baru
secepatnya. Setelah semua valve dapat berfungsi dengan normal, pasang
valve ke tempat semula dengan rapat.
3.5.1.2. Pasang semua perangkat, hidupkan pompa dan lakukan simulasi dengan
mengalirkan air ke system hydrant. Pastikan semua komponen berfungsi
dengan baik. Selang, nozzle, valve, dan sambungan – sambungan lainnya
dari kebocoran. Jika terjadi kebocoran, segera lakukan penambalan atau
mengganti komponen tersebut. Cek lagi setelah komponen diganti masih
bocor atau tidak. perawatan fire hydrant terhadap kebocoran merupakan hal
Edisi : 1 Revisi : 1
Tanggal Berlaku : 01/07/2009
INSTRUKSI KERJA
Tanggal Revisi : :01/06/2015
PENGOPERASIAN GENSET MNERCY 400 Kode Dokumen : WIE-04R01
KVA Halaman : 1 dari 3
da
ri
1. RUANG LINGKUP : Berlaku untuk seluruh fungsi Warehouse Services Line dan ICT
Services Line pada PT Sigma Cipta Utama yang menerapkan
sistem manajemen mutu dan dijalankan oleh seluruh organisasi
terkait.
2. DEFINISI :
3. INSTRUKSI :

PROSES PENGOPERASIAN GENSET MERCY 400 KVA

3.1. Pastikan dalam pengoperasiaan Genset Mercy 400 KVA selalu memperhatikan dan melaksanakan K3L
(gunakan APD dan Material Handling yang benar).

3.2. Buka pintu gembok Powerhouse

3.3. Hidupkan lampu ruang Powerhouse / bawa lampu portable

3.4. Cek dan pastikan persediaan bahan bakar minyak solar cukup

3.5. Cek cairan radiator normal / penuh

3.6. Cek log terakhir running dan pastikan log terakhir genset kondisi normal

3.7. Mulai menghidupkan genset dengan menekan tombol Mode sampai kursor posisi MAN seperti gambar
1 berikut ini,

Gambar 1

Edisi : 1 Revisi : 1
Tanggal Berlaku : 01/07/2009
INSTRUKSI KERJA
Tanggal Revisi : :01/06/2015
PENGOPERASIAN GENSET MNERCY 400 Kode Dokumen : WIE-04R01
KVA Halaman : 2 dari 3
da
ri
3.8. Kemudian tekan start sekali seperti gambar 2 berikut,

Gambar 2
3.9. Catat volt, ampere

3.10. Setelah 10 menit matikan genset dengan menekan tombol Stop dan timer menghitung mundur 90 detik
lalu akan shutdown seperti gambar 3 berikut,

Gambar 3

3.11. Posisikan kursor pada posisi AUT dengan menekan tombol Mode
Edisi : 1 Revisi : 1
Tanggal Berlaku : 01/07/2009
INSTRUKSI KERJA
Tanggal Revisi : :01/06/2015
PENGOPERASIAN GENSET PERKIN Kode Dokumen : WIE-05R01
150 KVA Halaman : 1 dari 3
da
ri
1. RUANG LINGKUP : Berlaku untuk seluruh fungsi Warehouse Services
Line dan ICT Services Line pada PT Sigma Cipta Utama
yang menerapkan sistem manajemen mutu dan
dijalankan oleh seluruh organisasi terkait.
2. DEFINISI :
3. INSTRUKSI :

PROSES PENGOPERASIAN GENSET PERKIN 150 KVA

3.1. Pastikan dalam pengoperasiaan Genset PERKIN 150 KVA selalu memperhatikan dan melaksanakan
K3L (gunakan APD dan Material Handling yang benar).

3.2. Buka pintu gembok Powerhouse

3.3. Hidupkan lampu ruang Powerhouse / bawa lampu portable

3.4. Cek dan pastikan persediaan bahan bakar minyak solar cukup

3.5. Cek cairan radiator normal / penuh

3.6. Cek log terakhir running dan pastikan log terakhir genset kondisi normal

3.7. Mulai menghidupkan genset dengan menekan tombol TEST untuk startup genset tanpa beban , atau
menekan tombol LOAD TEST untuk stratup genset dengan beban , sesaat genset akan stratup seperti
gambar berikut ,

Edisi : 1 Revisi : 1
Tanggal Berlaku : 01/07/2009
INSTRUKSI KERJA
Tanggal Revisi : :01/06/2015
PENGOPERASIAN GENSET PERKIN Kode Dokumen : WIE-05R01
150 KVA Halaman : 2 dari 3
da
ri

Jika genset normal maka lampu indikator genset akan nyala seperti gambar berikut,

Jika terjadi gangguan maka terlihat pada lampu indikator ALARM seperti gambar berikut,

Edisi : 1 Revisi : 1
Tanggal Berlaku : 01/07/2009
INSTRUKSI KERJA Tanggal Revisi : :01/06/2015
Kode Dokumen : WIE-06R01
PERAWATAN CCTV
Halaman : 1 dari 2
da
ri
1. RUANG LINGKUP : Berlaku untuk seluruh fungsi Warehouse Services Line dan
ICT Services Line pada PT Sigma Cipta Utama yang
menerapkan sistem manajemen mutu dan dijalankan oleh
seluruh organisasi terkait.
2. DEFINISI : Pemasangan CCTV memang menjadi solusi terbaik untuk
mengantisipasi berbagai tindak kriminal dan memudahkan kita
untuk mengungkap pelaku kriminal yang tertangkap oleh CCTV.
Namun bila CCTV yang dipasang di area perusahaan tidak
dirawat dengan baik, sehingga fungsinya pun tidak akan optimal
dan bahkan kemungkinan besar bisa rusak. Agar CCTV dapat
berfungsi dengan baik dan benar.
3. INSTRUKSI : Intruksi Kerja ini dipergunakan sebagai pedoman untuk
melaksanakan perawatan CCTV.

PROSES PERAWATAN CCTV

3.1. Pastikan dalam proses perawatan CCTV selalu memperhatikan dan melaksanakan K3L (gunakan APD
dan Material Handling yang benar).

3.2. JAGA KEBERSIHAN CCTV


Bersihkan CCTV secara berkala. Bersihkanlah dimulai dari bagian lensa CCTV, drive unit, Housing,
DVR, dan monitor. Umumnya CCTV kotor karena banyaknya debu yang menempel pada unit CCTV.
Coba Anda bayangkan jika lensa CCTV Anda tertutup oleh debu, bagaimana CCTV akan merekam
sekitar perusahaan jika banyak debu halus yang menutupi lensa CCTV. Debu tidak hanya akan
menghalangi pandangan dari lensa CCTV saja, melainkan juga dapat merusak sistem CCTV yang
kemudian mengakibatkan CCTV rusak.

3.3. CEK KOMPONEN-KOMPONENE CCTV SECARA BERKALA


Komponen-komponen penting CCTV wajib dijaga dengan cara sering dicek secara berkala. Di dalam
sebuah unit CCTV, terdapat beberapa komponen seperti kabel, DVR, dan koneks. Ketiga jenis
komponen ini harus dalam kondisi baik agar berfungsi dengan baik pula. Jangan lupa cek posisi CCTV
agar lensa CCTV menghadap lokasi yang telah ditargetkan. Bagian lainnya yang juga perlu dicek
adalah penyangga CCTV agar CCTV dapat terpasang dengan baik.

3.4. CEK PENGATURAN REKAMAN CCTV


Di setiap unit CCTV tentunya dilengkapi dengan fitur pengaturan untuk memudahkan pemilik dalam
mengatur segala sesuatunya sesuai dengan kebutuhan. Pengaturan harus dilakukan secara optimal
mulai dari awal penyimpanan hasil rekaman hingga terakhir CCTV merekam. Juga dapat mengatur
kualitas hasil rekaman dengan menggunakan fitur pengaturan ini.

3.5. PERIKSA KEAKURATAN CCTV


Keakuratan CCTV juga sangat penting mulai dari keakuratan waktu (jam), keakuratan indikator,
keakuratan pengendalian telemetri, dan DVR CCTV. Sebelum dipasang, sebaiknya periksa bagian
DVR CCTV apakah berfungsi dengan baik atau tidak.

Edisi : 1 Revisi : 1

Anda mungkin juga menyukai