Anda di halaman 1dari 11

Dok No. 27.AK3L.

AUK
PT ANGKASA UTAMA KENDARI
Tanggal. 20-02-2022
BTN Tunggala Jl. TK No.1 Kota Kendari Hal 01
Kontraktor, Perdagangan Umum dan Jasa K3L-PT.AUK

PROSEDUR TENTANG ALAT PELINDUNG DIRI


(APD)

DIBUAT OLEH : MENGETAHUI : DIPERIKSA OLEH


SEKRETARIS DIREKTUR UTAMA PENGAWAS K3
P2K3 PT ANGKASA UTAMA
KENDARI

IGIN SUKMANA DARWIS MUH. AKBAR


Dok No. 27.AK3L.AUK
PT ANGKASA UTAMA KENDARI
Tanggal. 20-02-2022
BTN Tunggala Jl. TK No.1 Kota Kendari Hal 02
Kontraktor, Perdagangan Umum dan Jasa K3L-PT.AUK

1. TUJUAN & PENDAHULUAN


1.1 Pedoman ini antara lain menguraikan tanggung jawab, evaluasi bahaya, jenis alat
pelindung diri dan pemilihannya, kualifikasi fisik, pengujian kesesuaian, pelatihan
dan pemeliharaan alat pelindung diri yang diperlukan untuk mencegah dan
mengendalikan kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
1.2 Tersedianya Alat Pelindung Diri (APD) di tempat kerja harus diper-timbangkan
sebagai metode pengendalian untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit
akibat kerja.
1.3 Dalam menggunakan pedoman ini, perlu selalu diingat bahwa penggu-naan alat
pelindung diri yang tepat saat bekerja merupakan usaha terakhir untuk mengurangi
atau menghilangkan resiko di tempat kerja.
1.4 Alat pelindung diri hanya dipergu-nakan jika pengendalian teknis yang dapat
mengurangi bahaya (seperti isolasi, ventilasi, penggan-tian atau perubahan proses)
dan kontrol administratif (seperti pro-sedur kerja) tidak dapat diterapkan.

2 CAKUPAN DAN TUJUAN


2.1 Pedoman ini memberikah arahan langkah-langkah yang harus diterapkan di
lingkungan kerja

3 TANGGUNG JAWAB
3.1 Manajemen HSE
3.1.1 Mendapatkan dan meninjau informasi Alat Pelindung Diri (APD) dengan
dibantu oleh Tim Keselamatan Kerja, menentukan alat pelindung diri yang
paling layak dipergunakan dalam operasi.
3.1.2 Membantu Bagian Operasi mengadakan program evaluasi bahaya di masing-
masing area sebelum diadakan pemilihan APD.
3.1.3 Membantu pemakai APD dalam memilih APD yang tepat bagi operasinya.
3.1.4 Melaksanakan Progam Pela-tihan APD yang akan men-cakup pemilihan,
pemakai-an, pemeriksaan, pember-sihan dan perawatan APD yang tepat.
3.1.5 Memberikan rekomendasi pada seluruh pemakai tentang APD tertentu lain
yang tepat untuk pekerjaan yang mereka lakukan.
3.1.6 Melakukan tes untuk meyakinkan bahwa APD sesuai bagi pemakai.
3.1.7 Memperoleh dan menelaah informasi yang ada dan memutuskan apakah
pengendalian teknis atau cara kerja aman dapat dilakukan serta dengan
biaya yang efektif sebelum merekomendasikan APD.
3.1.8 Melakukan inspeksi berkala untuk memastikan bahwa pemakaian APD
dilakukan sebagaimana mestinya dengan rnengamati apakah APD yang tepat
Dok No. 27.AK3L.AUK
PT ANGKASA UTAMA KENDARI
Tanggal. 20-02-2022
BTN Tunggala Jl. TK No.1 Kota Kendari Hal 03
Kontraktor, Perdagangan Umum dan Jasa K3L-PT.AUK

telah digu-nakan, dipelihara dengan baik dan secara admini-stratif


didokumentasikan.
3.2 Fungsi Operasi
3.2.1 Mengadakan program evaluasi bahaya secara internal atau bersama Grup
HSE sebelum melakukan pemilihan APD.
3.2.2 Menyediakan APD yang tepat untuk pekerjanya, sementara jenis atau model
APD yang dibutuhkan harus didasarkan pada analisa bahaya tempat kerja
masing - masing.
3.2.3 Melatih penggunaan APD yang tepat yang akan dila-kukan bersama Grup HSE
sesuai kebutuhan.
3.2.4 Menyimpan APD (setelah dibersihkan) di lokasi yang sesuai, bersih dan sehat
(misalnya di dalam kantong plastik, di dalam lemari/locker yang aman).
3.2.5 Memelihara catatan pema-kai APD yang meliputi nama karyawan, nomor
identitas, bagian, jenis APD, tanggal, dll.

3.2.6 Superintendent Operasi atau karyawan lain yang ditunjuk secara berkala
memeriksa penggunaan APD untuk me-mastikan bahwa peralatan tersebut
dipergunakan sebagaimana mestinya.

4 EVALUASI BAHAYA
4.1 Sebelum dilaksanakannya Program Alat Pelindung Diri (APD), sifat dasar dari bahaya
dan hubungan-nya dengan keseluruhan lingkung-an kerja harus dipahami sepenuh-
nya.
4.2 Pemahaman tersebut meliputi jenis, komposisi, besar dan konsentrasi bahaya;
termasuk bahaya fisik, biologis serta kimiawi di tempat kerja.
4.3 Proses evaluasi bahaya sangat penting dan harus diselesaikan sebelum melangkah
pada pemilihan APD yang tepat.

4.4 Penilaian bahaya dapat dilakukan dengan menggunakan cara-cara berikut :


• Observasi, dan/atau
• Pengukuran kuantitatif.
Dok No. 27.AK3L.AUK
PT ANGKASA UTAMA KENDARI
Tanggal. 20-02-2022
BTN Tunggala Jl. TK No.1 Kota Kendari Hal 04
Kontraktor, Perdagangan Umum dan Jasa K3L-PT.AUK

5 PEMILIHAN
5.1 Dengan tujuan untuk mengenda-likan paparan bahaya terhadap pekerja secara
efektif, tersedianya alat tersebut di tempat kerja harus diseleksi dengan cermat.
5.2 Langkah pertama dari aktifitas pemilihan alat ini adalah evaluasi bahaya di tempat
kerja.
5.3 Hasil evaluasi harus ditinjau ulang untuk menentukan jenis bahaya dan tingkat
bahan pencemar yang ada selama dilakukan pekerjaan rutin maupun pemeliharaan.
5.4 Kriteria lain yang harus dipertim-bangkan dalam pemilihan alat pelindung diri
adalah kebutuhan pemakai dan derajat perlindungan yang diberikan oleh peralatan.
5.5 Selanjutnya alat pelindung diri yang telah dipilih harus dirancang agar memenuhi
persyaratan standar atau peraturan dari : ANSI, OSHA, NFPA, UL, NIOSH, dan SNI
bagi sepatu pelindung dan sarung tangan kanvas.

6 KETENTUAN MENGENAI ALAT PELINDUNG DIRI


6.1 Alat pelindung diri harus disediakan bagi pekerja secara cuma-cuma dan harus
dikenakan saat bekerja.
6.2 Alat pelindung diri harus disimpan dalam kondisi yang bersih dan sehat seperti
dalam lemari loker khusus atau sejenisnya.
6.3 Setiap pekerja yang diharuskan mengenakan alat pelindung diri akan diberikan APD
dalam ukuran dan model yang sesuai sehingga dapat dikenakan dengan baik.

7 INSPEKSI DAN PEMELIHARAAN


7.1 Alat pelindung diri dapat menga-lami degradasi kemampuan secara bertahap yang
disebabkan oleh penggunaan sehari-hari maupun akibat kondisi yang ekstrim, maka
pemeliharaan harus dilaksanakan dengan seksama.
7.2 Sebelum dan setelah digunakan, seluruh alat pelindung diri harus diperiksa apakah
ada kerusakan.
7.3 Bila terdeteksi adanya kerusakan pada alat pelindung diri, alat terse-but harus
ditarik dari penggunaan sampai selesai dilakukan perbaikan atau diganti dengan alat
baru.
Dok No. 27.AK3L.AUK
PT ANGKASA UTAMA KENDARI
Tanggal. 20-02-2022
BTN Tunggala Jl. TK No.1 Kota Kendari Hal 05
Kontraktor, Perdagangan Umum dan Jasa K3L-PT.AUK

7.4 Setelah dipakai, baju pelindung kimia dan peralatan (bila bukan peralatan yang
sekali pakai) harus diperiksa dan disuci hamakan seperlunya. Jika pemakaiannya
hanya sekali saja, baju pelindung kimia dan peralatan tersebut harus dibuang sesuai
prosedur yang benar.

8 PELATIHAN
8.1 Pekerja yang menggunakan alat pelindung diri harus memahami perlunya
perlindungan dan alasan penggunaan peralatan tersebut selain (atau sebagai
tambahan dari) metode kontrol lain yang te-lah diterapkan dan manfaat yang
diperoleh dengan penggunaan alat tersebut.
8.2 Konsekuensi apabila tidak memakai alat pelindung yang bersangkutan harus dengan
jelas diterangkan, demikian juga pemahaman bila peralatan tidak berfungsi dengan
baik.
8.3 Pelatihan penggunaan alat pelin-dung diri harus diberikan pada seluruh pekerja
yang karena tugas-nya diharuskan memilih dan/atau menggunakan alat tersebut.
8.4 Pelatihan penggunaan alat pelin-dung diri antara lain harus menca-kup topik-topik
sebagai berikut :
a. Tugas yang mengharuskan penggunaan alat pelindung
diri. b. Pemilihan alat pelindung diri.
c. Cara penyimpanan, pemeliharaan dan perawatan yang
tepat. d. Pemeriksaan alat pelindung diri.
e. Praktek latihan langsung menggunakan alat pelindung diri.
f. Pelatihan lanjutan diperlukan bila alat pelindung diri baru diperke-nalkan di
tempat kerja atau bila pekerja tidak lagi menunjukkan kesiagan yang cukup
dalam penggunaan dan pengetahuan tentang penggunaan dan keterbatasan
alat pelindung diri.
g. Seluruh catatan pelatihan harus didokumentasikan sesuai ketentuan.

9 MITRA BISNIS
9.1 Mitra Bisnis harus menggunakan alat pelindung diri untuk melindungi diri dari bahaya
yang mereka hadapi.
9.2 Mitra Bisnis harus menyediakan sendiri peralatan perlindungan diri sesuai dengan
persyaratan alat pelindung diri Perusahaan.
Dok No. 27.AK3L.AUK
PT ANGKASA UTAMA KENDARI
Tanggal. 20-02-2022
BTN Tunggala Jl. TK No.1 Kota Kendari Hal 06
Kontraktor, Perdagangan Umum dan Jasa K3L-PT.AUK

10 TAMU
10.1 Tamu harus menggunakan alat pelindung diri yang tepat bila memasuki area yang
membutuh-kan peralatan tersebut.
10.2 Perusahaan akan menyediakan alat pelindung diri tersebut dengan cara meminjamkan.

Alat Pelindung Diri


1.0 Pelindung Mata dan Wajah
1.1 Pelindung mata dan wajah harus dikenakan saat tugas pekerjaan mengindikasikan
perlunya perlindungan. Pelindung mata dan wajah harus dikenakan bila ada kemungkinan
luka karena:
a. Partikel yang beterbangan
b. Logam yang meleleh
c. Bahan kimia: padat, cair, gas, uap
d. Radiasi
1.2 Kacamata pelindung termasuk (akan tetapi tidak terbatas pada):
a. Kacamata pelindung dari percikan bahan kimia
b. Kacamata las
c. Kacamata pelindung dari benturan
d. Respirator penuh
e. Pelindung wajah
1.3 Kacamata pelindung dari benturan harus dikenakan saat memahat, mengikis, menggiling,
memalu atau semua aktifitas yang melibatkan beterbangannya atau jatuhnya benda atau
partikel.
1.4 Kacamata pelindung dari cipratan bahan kimiawi harus dikenakan saat menangani cairan
kimia yang berbahaya atau saat operasi apapun dimana mata dapat terekspos pada bahan
kimiawi yang berbahaya baik dalam bentuk cair atau padat.
1.5 Kacamata las dan plat mata untuk helm tukang las memiliki beberapa nomor gradasi
warna lensa untuk Menyaring sinar ultraviolet. Nomor gradasi warna lensa menan-dakan
tingkatan filter.
Dok No. 27.AK3L.AUK
PT ANGKASA UTAMA KENDARI
Tanggal. 20-02-2022
BTN Tunggala Jl. TK No.1 Kota Kendari Hal 07
Kontraktor, Perdagangan Umum dan Jasa K3L-PT.AUK

Berikut ini adalah nomor gradasi warna lensa yang disarankan sebagai perlindungan saat
mengelas:
Jenis pengelasan Nomor gradasi warna lensa
• Pengelasan karbon 12
yang memancarkan
bunga api 12
• Pemotongan 4 sampai 6
sedang sampai berat
• Pengelasan logam 12
gas yang memancarkan
bunga api
• Pengelasan logam 10 sampai 14
terlindung yang meman-
carkan bunga api
• Pengelasan dengan gas 4 sampai 8
1.6 Pelindung wajah dimaksudkan untuk melindungi wajah dari puing, percikan atau debu.
1.7 Bila terjadi cipratan bahan kimia, timbulnya gas yang berbahaya, uap atau kabut,
pelindung wajah harus dikenakan bersama jenis pelindung mata yang tepat untuk
menghadapi kemungkinan bahaya, seperti mengenakan kacamata pelindung dari
percikan bahan kimia.

2.0 Pelindung Kepala


2.1. Helm pengaman atau helm dapat melindungi kepala saat bekerja di area yang
memungkinkan terjadinya benturan di kepala atau terlukanya kepala karena benda jatuh
atau beterbangan.
2.2. Sebagai tambahan, pelindung kepala yang dirancang untuk mengurangi bahaya kejutan
listrik harus dikenakan oleh pekerja saat ia berada dekat konduktor listrik yang dapat
mengenai kepala.
2.3. Area hard hat (wajib menggunakan helm pengaman tertentu) termasuk lapangan
eksplorasi dan produksi, ruang mesin, dermaga, dll.
2.4. Permukaan luar dari helm pengaman tidak boleh dilem, dibor, dipotong, rusak atau
dimodifikasi dengan cara apapun yang dapat mempengaruhi kesatuan strukturnya.
2.5. Sistem suspensi (plastik penyangga yang berada di dalam helm pengaman) tidak boleh
dilepas dari topi.
2.6. Bila rusak, helm pengaman dan/atau system suspensi harus diganti.
2.7. Helm pelindung yang akan dipergunakan saat bekerja mengikuti standar ANSI Z89-11986.
Dok No. 27.AK3L.AUK
PT ANGKASA UTAMA KENDARI
Tanggal. 20-02-2022
BTN Tunggala Jl. TK No.1 Kota Kendari Hal 08
Kontraktor, Perdagangan Umum dan Jasa K3L-PT.AUK

3.0 Pelindung Kaki


3.1. Pelindung kaki harus dikenakan oleh pekerja saat bekerja di area dimana terdapat
bahaya cedera kaki yang disebabkan karena benda jatuh atau menggelinding atau benda
yang menembus sol, serta area dimana kaki pekerja terpapar oleh potensi bahaya listrik.
3.2. Saat bereaksi pada tumpahan atau buangan zat-zat yang berbahaya, sepatu yang tahan
pada bahan kimia harus dikenakan.
3.3. Sepatu keselamatan harus tersedia dalam jenis yang sangat beragam dengan berbagai
keistimewaan termasuk baja pelindung jari, sol tahan oli, pelindung kaki dan bahan yang
tidak menimbulkan percikan api.
3.4. Semua sepatu pelindung kaki akan mengikuti ANSI Z41-1991 atau Standar Nasional
Indonesia.

4.0 Pelindung Tangan


4.1. Pelindung tangan harus dikenakan saat tangan pekerja terpapar bahaya, seperti :
a. Kulit terkena zat-zat seperti korosif (perusak), cairan pelarut, pestisida atau bahan
kimia'.
b. Luka parah, luka goresan, luka lecet, atau luka tusuk.
c. Sengatan listrik

d. Luka bakar dari bahan kimia atau suhu panas.


e. Bahaya pengelasan (percikan api, ampas bijih logam).
f. Suhu yang ekstrim (panas atau dingin).
4.2. Tugas pekerjaan mungkin mengha-ruskan penggunaan pelindung tangan yang tepat
seperti :
a. Sarung tangan kulit atau bertelapak kulit saat bekerja menangani tali
kawat. b. Sarung tangan kanvas saat menangani pipa.
c. Sarung tangan butyl, nitrile atau karet neoprene saat menangani asam, soda api, abu
soda, calcium chloride, dll.
d. Sarung tangan karet yang tepat saat melakukan pekerjaan listrik.
e. Sarung tangan tahan panas saat menangani. selang uap atau peralatan panas.
f. Sarung tangan tahan Hydrocarbon, seperti sarung tangan nitrile saat menggunakan
minyak tanah, mineral spirit, cairan pelarut standar, atau alat pembersih lain.
Dok No. 27.AK3L.AUK
PT ANGKASA UTAMA KENDARI
Tanggal. 20-02-2022
BTN Tunggala Jl. TK No.1 Kota Kendari Hal 09
Kontraktor, Perdagangan Umum dan Jasa K3L-PT.AUK

5.0 Pelindung Telinga


5.1. Pekerja yang terpapar oleh kebisingan 85 dB(A) atau lebih harus mengenakan pelindung
telinga.
5.2. Pekerja harus diberi kesempatan untuk memilih pelindung pendengaran mereka dari
berbagai jenis pelindung pendengaran yang sesuai.
5.3. Perusahaan akan menyediakan pelatihan tentang penggunaan dan perawatan semua
pelindung pendengaran yang tersedia bagi pekerja.

6.0 Pakaian Pelindung


6.1. Pakaian pelindung terhadap bahan kimia harus digunakan untuk memberikan
perlindungan dari paparan bahan-bahan berbahaya atau beracun.
6.2. Agar efektif dalam melindungi diri dari bahaya bahan kimia, pakaian pelindung terhadap
bahan kimia harus dikenakan sebagai bagian dari kesatuan perlengkapan yang juga
meliputi pelindung tangan yang tepat, sepatu dan peralatan lain yang dibuat sesuai
dengan karakteristik bahan kimia dan situasi setempat.
6.3. Pakaian pelindung terhadap bahan kimia harus dipilih berdasarkan pertimbangan dari
faktor- faktor berikut ini :
a. Potensi bahaya yang terkait dengan bahan kimia yang mungkin akan ditemui (contoh :
korosif, racun atau reaksi alergi).

b. Lama dan karakteristik kontak yang mungkin terjadi (contoh : berapa lama kontak
terjadi dan bagaimana terjadinya).

c. Bagian tubuh yang mungkin terkena (tangan, kaki, lengan, dada, wajah, dl1)
d. Karakteristik daya tembus, degradasi dan penetrasi dari kain.

e. Sifat fisik dari kain pelindung (kelenturan, ketahanan terhadap tusukan dan
goresan, berat, perlindungan, suhu, dll).
f. Dapat dibuang (sekali pakai) atau tidak dapat dibuang (pemakaian berulang-ulang).

7.0 Alat Pernapasan


7.1. Respirator dengan penyaring udara.
Respirator dengan penyaring udara mengalirkan udara sekitar ke elemen pembersihan
udara yang menghilangkan bahan pencemar.
Dok No. 27.AK3L.AUK
PT ANGKASA UTAMA KENDARI
Tanggal. 20-02-2022
BTN Tunggala Jl. TK No.1 Kota Kendari Hal 10
Kontraktor, Perdagangan Umum dan Jasa K3L-PT.AUK

Alat bantu pernapasan dengan penyaring udara terdiri dari dua jenis.
a. Alat bantu pernapasan untuk menyaring beberapa partikel (debu, uap,
asap). b. Respirator dengan Katrid Kimia
7.2. Respirator dengan Udara Pasok
Respirator dengan Udara Pasok memberikan udara untuk bernapas pada penggunanya
dari luar atau dari sumber yang disimpan sendiri :
a. Alat Bernapas dengan Udara Pasok

b. Alat Bernapas dengan Udara Gendong

8.0 Alat Pelindung Jatuh


8.1. Peralatan pelindung saat jatuh termasuk, tapi tidak terbatas pada, tali pengaman, tali
penolong, tali penyandang atau alat lain Yang serupa.
8.2. Spesifikasi tali pengaman, tali peno-long dan tali penyandang adalah sebagai berikut:
a. Tali penolong harus berukuran minimum 2 cm tali manila atau setara dengan itu,
dengan minimum kekuatan menahan beban 2 250 kg.
b. Tali pengaman dan tali penyandang harus berukuran minimum 1 cm nilon atau yang
setara dengan itu dengan maksimum panjang tidak lebih dari 1.8 meter ketika jatuh.
Tali harus memiliki kekuatan minimum menahan beban 2250 kg

9.0 Jaring Pengaman


9.1. Jaring pengaman harus disediakan bila tempat bekerja berada di ketinggian 7.5 meter
(atau lebih) dari atas tanah, air atau permukaan lain dimana penggunaan anjungan kerja
dengan pagar pengaman atau tangga, perancah, lantai sementara, tali pengaman atau
tali penolong tidak mungkin digunakan.
9.2. Jaring pengaman harus dibentangkan 2.4 meter lebih dari tepi permukaan kerja dimana
pekerja berada dan harus dipasang sedekat mungkin dibawah permukaan tempat
bekerja dengan praktis. Tapi tidak lebih dari 7.5 meter dibawah tempat kerja.
9.3. Spesifikasi dari jaring pengaman termasuk hal-hal berikut ini :
a. Ukuran lubang tidak lebih dari 15 cm kali 15 cm.
b. Jaring pengaman harus memenuhi standar kinerja yang telah disetujui, yaitu
ketahanan benturan minimum 17.500 foot pounds sesuai ketentuan yang dinyatakan
oleh pabrik dan harus memiliki label bukti pengujian.
c. Tepi tali-tali harus memiliki kekuatan minimum dapat menahan beban sebesar 2.270
kg
Dok No. 27.AK3L.AUK
PT ANGKASA UTAMA KENDARI
Tanggal. 20-02-2022
BTN Tunggala Jl. TK No.1 Kota Kendari Hal 11
Kontraktor, Perdagangan Umum dan Jasa K3L-PT.AUK

10.0 Pakaian Tahan Api


10.1. Pakaian tahan api harus dikenakan di tempat kerja dimana terdapat bahaya udara yang
bisa terbakar dan/atau secara mendadak, atau terjadi nyala api.
10.2. Pakaian tahan api dibuat dari bahan yang sudah diolah lagi sehingga tidak mendukung
nyala api dan tidak terbakar bila terkena api.

CONTOH PENGGUNAAN ALAT APD

Anda mungkin juga menyukai