Tanda tangan
Tanda tangan
Nama : Nama :
Tanggal : Tanggal :
PT XX (Nama Perusahaan)
DAFTAR ISI
I. PROSES 1. KEPEMIMPINAN DAN AKUNTABILITAS ..................................................................
1.1 Keterlibatan Manajemen Dalam Mempromosikan Budaya HSSE ......................................
1) Program Kampanye / Training HSSE .................................................................................
2) HSSE Meeting ....................................................................................................................
3) Management Walkthough / inspeksi oleh Manajemen ....................................................
4) Intervensi Terhadap Kondisi dan Perilaku Sub Standard ..................................................
5) Penerpatan Corporate Life Saving Rules (CLSR) Pertamina ..............................................
1.2 Penghargaan dan Sanksi Terkait Aspek HSSE ..................................................................
1) Pemberlakuan Sistem Reward terhadapa Kinerja HSSE ....................................................
2) Pemberakukan Sanksi terhadap Pelanggaran Aspek HSSE ...............................................
III. PROSES 3. ORGANISASI, TANGGUNG JAWAB, SUMBER DAYA DAN DOKUMEN .......................
3.1 Struktur Organisasi, Tugas dan Tanggung Jawab ..............................................................
1) Memiliki struktur organisasi Pelaksanaan Pekerjaan Kontrak ..........................................
2) Personil HSSE .....................................................................................................................
3.2 Pemeriksaan Kesehatan .................................................................................................
1) Menyusun Program Fit To Work (MCU dan DCU) .............................................................
3.3. Asuransi Ketenagakerjaan ..............................................................................................
3.4 Pelatihan dan Kompetensi Pekerja .................................................................................
3.5 HSSE Communication .....................................................................................................
1) HSSE Meeting ....................................................................................................................
2) HSSE Talk ...........................................................................................................................
3) HSSE Induction ..................................................................................................................
4) HSSE Sign ...........................................................................................................................
5) Pelaksanaan Rapat – Rapat HSSE ......................................................................................
6) Pelaporan Penerapan HSSE ke Pertamina .........................................................................
7) Safety Stand Down / safety Alert ......................................................................................
8) HSSE Board /Leaflet/ Booklet ............................................................................................
Lampiran 11. Daftar material/ bahan berbahaya yang akan digunakan dan Safety Data Sheet
(SDS) ....................................................................................................................................
PT XX (Nama Perusahaan)
PT XXX melaksanakan pelatihan yang telah direncanakan dan disetujui oleh PT Kilang
Pertamina Internasional Refinery Unit II Dumai sesuai dengan matriks kompetensi dan
jadwal pelatihan.
Untuk pekerjaan yang spesifik dan membutuhkan keahlian serta kompetensi khusus
yang dipersyaratkan oleh Peraturan dan Undang-undang yang berlaku di Indonesia, PT
XXX telah merencanakan dan memenuhi pelatihan yang dimaksud.
2) HSSE Meeting
PT XXX melakukan promosi HSSE melalui sosialisasi, safety talk, pemasangan spanduk
dan poster terkait aspek HSSE di area kerjanya. Pemasangan spanduk dan poster di
area kerja di wilayah kerja PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit II Dumai
dikoordinasikan dengan PT Kilang Pertamina Internasional) Refinery Unit II Dumai.
PT XXX memasang rambu tanda peringatan di area kerjanya sesuai dengan potensi
bahaya yang teridentifikasi dalam HIRARC. Pemasangan rambu peringatan
dikoordinasikan dengan PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit II Dumai.
HSSE Meeting di tingkat management dilakukan setidaknya 1 kali dalam sebulan selama
proyek berlangsung.
sebagai berikut :
Isi rencana Jadwal MWT selama pekerjaan berlangsung sesuai dengan ketentuan
Pedoman CSMS A7-001
Contoh Jadwal MWT pekerjaan dengan risiko High dan durasi pekerjaan 1 tahun
(sesuai table minimal 2 kali MWT):
Lampirkan contoh format laporan jika ada kondisi /tindakan tidak aman
PT XXX memastikan Kebijakan HSSE sudah diinfomasikan dan dipahami oleh seluruh personil
yang melaksanakan pekerjaan. Dalam pekerjaan ini Kebijakan HSSE yang diacu adalah
Kebijakan HSSE PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit II Dumai dan Kebijakan HSSE
PT XXX (Kebijakan tersedia dalam Bahasa Indonesia dan merupakan dokumen lampiran 1).
Mekanisme sosialiasi Kebijakan HSSE dilakukan melalui :
Induksi Kebijakan HSSE PT XXX Kerja kepada pekerja.
Dalam bentuk Buku Saku yang berisi Kebijakan HSSE PT XXX
Dalam bentuk poster ditempel di lokasi kerja
Sosialisasi Kebijakan HSSE secara berkala
1) Komitmen HSSE
a. Pencegahan Kecelakaan Luka dan Sakit Akibat Kerja
b. Mematuhi Segala Peraturan HSSE yang Berlaku
c. Menyediakan pekerja yang telah memahami/memenuhi persyaratan keahlian dalam
aspek HSSE
d. Melakukan perbaikan berkesinambungan terhadap kinerja HSSE
e. Melarang penggunaan obat-obatan terlarang, minuman keras, penggunaan senjata
api, berjudi dan berkelahi
2.2. Menyusun Indikator Pencapaian Kinerja (KPI) HSSE (KPI Perusahaan Kontraktor)
a. Lagging Indicator
No Parameter Target Aktual Keterangan
1 Jam kerja selamat Rumus : Jml Pekerja x Jam (dikosongkan)
kerja harian x Durasi
Waktu
2 Lost Time Incident 0 (dikosongkan)
(LTI)
PT XX (Nama Perusahaan)
b. Leading Indicator
No Parameter Target Realisasi Keterangan
1 MWT (sesuai 1.1 point (dikosongkan)
3)
2 Pelaporan …. Kali (dikosongkan)
Kinerja HSSE Sesuai durasi
kerja
<1 bulan – 1 kali
Lebih dari 1
bulan – sebulan
sekali
3 Medical Check 100% (dikosongkan)
up
4 Inspeksi HSSE …. Kali (dikosongkan) Dilakukan
Sesuai durasi oleh Safety
kerja Officer dan
<1 bulan – 1 kali Project
Lebih dari 1 Manager dari
bulan – sebulan PT XXX.
sekali Laporan
inspeksi
menjadi
evidence.
5 Promosi HSSE Disamakan (dikosongkan) Evidence :
dengan jumlah membuat sign
MWT dan poster di
tempat kerja
PT XX (Nama Perusahaan)
No
Lagging Indicator Target Aktual
.
Fatality atau Oil Spill ≥ 15 Bbls atau
1 Properly Damage ≥ USD 1.000.000 0
a. Direksi Pekerjaan
Merupakan penanggung jawab pekerjaan, memastikan seluruh ketentuan aspek HSSE
terkait dengan pekerjaan telah diinfomasikan dan dilaksanakan PT XXX sesuai
dengan aturan, standar dan prosedur PT Kilang Pertamina Internasional Refinery
Unit II Dumai serta bridging document
b. Pengawas Pekerjaan
Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan termasuk pemenuhan
aspek HSSE.
Melaksanakan koordinasi dengan project manager terkait dengan isu HSSE yang
timbul selama pekerjaan belangsung.
Melaksanakan safety induction sebelum pelaksanaan pekerjaan.
Melaksanakan inspeksi peralatan dan memastikan kompetensi personil PT XXX
telah memenuhi persyaratan.
Memeriksa dan menyetujui dokumen SIKA dan kelengkapannya yang dibutuhkan
untuk pekerjaan ini.
Memastikan pre job meeting dilaksanakan oleh PT XXX.
Melaksanakan Penilaian Berjalan (PB) dan Penilaian Akhir (PA).
PT XX (Nama Perusahaan)
c. Perwakilan HSSE
Melaksanakan Basic Safety Training bagi personel PT XXX.
Memastikan personil PT XXX telah memenuhi persyaratan sebelum pelaksanaan
pekerjaan.
Melaksanakan safety induction sebelum pelaksanaan pekerjaan.
Memberikan arahan dan masukan terkait aspek HSSE selama pekerjaan
berlangsung.
Memastikan Toolbox Meeting berjalan
Melaksanakan Inspeksi Keselamatan
2. PT. XXX
a. Pimpinan Perusahaan
Memastikan seluruh ketentuan aspek HSSE terkait dengan pekerjaan oleh PT XXX
sesuai dengan aturan, standar dan prosedur PT Kilang Pertamina Internasional
Refinery Unit II Dumai serta bridging document.
Melaksanakan Management Walkthrough untuk mendiskusikan pemasalahan
HSSE yang mungkin terjadi selama pekerjaan berlangsung dan memastikan
persyaratan HSSE dipenuhi.
b. Project Manager
Melakukan pengawasan harian terhadap pelaksanaan pekerjaan termasuk
pemenuhan aspek HSSE.
Memastikan seluruh personil terkait pekerjaan sudah mengikuti Basic Safety
Training dan MCU.
Memastikan seluruh peralatan yang dipergunakan memenuhi persyaratan dan
sesuai standar.
Mengurus izin masuk lokasi PT. Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit II.
Melaksanakan safety induction sebelum pelaksanaan pekerjaan.
Menyusun dokumen SIKA dan kelengkapannya yang dibutuhkan untuk pekerjaan
ini.
Memimpin pelaksanaan pre job meeting.
Memastikan rencana kerja HSSE dilaksanakan dan dilaporkan kepada HSSE
Pertamina RU II Dumai secara periodic.
Melakukan koodinasi dengan pengawas pekerjaan PT. Kilang Pertamina
Internasional Refinery Unit II Dumai jika terdapat permasalahan HSSE terkait
dengan pekerjaan yang dilaksanakan.
Melaksanakan Penilaian Berjalan (PB) dan Penilaian Akhir (PA).
c. HSSE Officer
Melaksanakan rencana kerja HSSE dan melaporkan kinerja HSSE secara periodik
kepada HSSE Pertamina EP.
Melakukan identifikasi bahaya tekait pekerjaan yang dilakukan, melaporkan
PT XX (Nama Perusahaan)
2) Personil HSSE
(Daftar Petugas HSSE dan sertifikat keahliannya)
2) Toolbox Meeting
Pertemuan yang dilakukan setiap hari sebelum melakukan pekerjaan dan
menghabiskan waktu sekitar 30 menit, dengan membahas progress pekerjaan, risiko
pekerjaan dan topik HSE lainnya yang mungkin ditujukan kepada kelompok pekerja
proyek dan disajikan oleh pemimpin kelompok.
3) HSSE Induction
PT. XXX memastikan seluruh personel tekait dengan pekerjaan ini memiliki kompetensi
yang sesuai dengan pekerjaannya. Kompetensi personel dibuktikan dengan sertifikat
kompetensi yang masih berlaku selama pelaksanaan pekerjaan. Personel dengan
kompetensi mendapatkan persetujuan dari PT Pertamina dapat melakukan uji untuk
memastikan kompetensi personel yang diajukan jika dirasa perlu. Jika terdapat
pergantian personel selama pekerjaan berlangsung maka personel yang baru memiliki
kompetensi yang dibutuhkan.
4) HSSE Sign
PT. XXX memasang rambu tanda peringatan di area kerjanya sesuai dengan potensi
bahaya yang teridentifikasi dalam HIRARC. Pemasangan rambu peringatan
dikoordinasikan dengan PT. Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit II mengacu
pada Pedoman Komunikasi dan Promosi HSSE. Berikut adalah jenis dan jumlah rambu
tanda peringatan yang akan dipasang oleh PT. XXX selama melaksanakan pekerjaan di
area kerjanya
f. Penyediaan dan kepatuhan terhadap penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) yang
disyaratkan
5) Penyediaan APD
PT XXX menyediakan APD yang sesuai bagi seluruh personelnya untuk melindungi
personelnya dari potensi bahaya yang teridentifikasi dalam dokumen HIRARC. APD
yang disediakan harus dalam kondisi layak, sesuai standar dan dalam jumlah
yang cukup mengacu pada TKO Alat Pelindung Diri (APD).
APD yang disediakan oleh PT XXX diperiksa oleh PT Kilang Pertamina Internasional
Refinery Unit II Dumai sebelum dibagikan untuk memastikan kesesuaiannya. Jika
terdapat ketidaksesuaian pada saat dilakukan pemeriksaan PT XXX mengganti APD
tersebut.
PT XXX melaksanakan inspeksi kondisi dan ketaatan penggunaan APD terhadap
seluruh pesonelnya. Hasil inspeksi didokumentasikan oleh PT XXX. Apabila
terdapat kerusakaan APD personel PT XXX sebelum masa pakainya habis, maka PT
XXX menyediakan APD penggantinya.
Durasi
Pemakaian
Jenis APD Spesifikasi/Standar
Duration of
Type of PPE Specification/Standard
use/distributi on
Pelindung Kepala
Head Protection ANZI Z89.1 1 (SATU) TAHUN
Ear Plug :
ANSI S3.19-1974 for NRR
Labelling
1 (SATU) TAHUN
ANSI S12.6-1997 for NRR
Testing
Material: Rubber atau yang
sesuai Untuk daerah
kebisingan ≤85 dB
Pelindung
Pendengaran
Hearing Ear Muff:
Protection NSI S3.19-1974 for NRR
Labelling ANSI S12.6-1997 for
1 (SATU) TAHUN
NRR Testing Material:
Rubber atau yang sesuai
Untuk daerah kebisingan ≥
85 dB
Ear Plug & Ear
1 (SATU) TAHUN
Muff: Untuk daerah
Coverall:
NFPA 2112 & ASTM F-1506
Material: Flame Resistant Fiber
(Minimum Aramid Content
Pelindung Tubuh 90%) Untuk perlindungan
Body Protection Flash Fire, baju dalam harus 1 (SATU) TAHUN
berbahan cotton (pencucian
mengikuti SOP)
Body Harness:
Penyangga tubuh dengan
double self locking snap hooks Disesuaikan
pada masing- masing koneksi. dengan Kondisi
Pelindung Jatuh Material: sabuk dari Synthetic Standar
Fall Protection Fiber, shock absorber,
pemeriksaan secara visual
Menyusun prosedur kerja yang mengatur petunjuk cara kerja aman yang mencakup
namun tidak terbatas pada :
b. Cara Kerja aman (Safe Work Practice) terhadap aktivitas pekerjaan yang memiliki
potensi bahaya kritis sesuai CLSR Pertamina
b) Keselamatan Pengangkatan
PT XXX menyediakan peralatan angkat beserta aksesorisnya yang sesuai dengan
standar dan dalam kondisi layak digunakan. Peralatan angkat dan aksesorisnya
harus diinspeksi dan dilakukan color coding sesuai dengan TKI Inspeksi Color
Coding serta dilakukan pre-use inspection sebelum peralatan angkat
dipergunakan. Seluruh personel yang mengoperasikan peralatan angkat
(operator) dan rigger memiliki sertifikat kompetensi yang sesuai dari instansi yang
berwenang. Peralatan angkat yang akan digunakan dan personel yang akan
bekerja dalam kegiatan pengangkatan harus mendapat persetujuan dari PT Kilang
Pertamina Internasional Refinery Unit II Dumai sebelum pekerjaan dilaksanakan.
Pengangkatan non rutin dan penangkatan kritis harus dibuatkan lifting plan dan
PT XX (Nama Perusahaan)
c) Kerja Panas
PT XXX menyampaikan prosedur kerja panas untuk mendapatkan persetujuan dari
PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit II Dumai. Setelah mendapatkan
persetujuan prosedur kerja yang akan dilaksanakan, PT XXX mengajukan Surat Izin
Kerja Aman (SIKA) sebelum melaksanakan pekerjaan panas mengacu pada TKO
Surat Izin Kerja. PT XXX menyusun SIKA dan persyaratan yang dibutuhkan untuk
pengajuan dokumen SIKA berdiskusi dengan Pengawas Pekerjaan PT Kilang
Pertamina Internasional Refinery Unit II Dumai.
Sebelum pekerjaan dimulai dilakukan gas testing oleh Gas Tester / Petugas
Pendeteksi Gas yang ditunjuk oleh PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit
II Dumai. PT XXX menyediakan peralatan multi gas detector dengan sensor LEL,
H2S, CO dan O2 dalam jumlah cukup, kondisi layak digunakan dan telah dikalibrasi
minimal 6 bulan terakhir (atau ditentukan lain sesuai rekomendasi pabrikan).
Label kerja panas (sesuai ketentuan dalam TKO Surat Izin Kerja) harus
ditandatangani oleh personel terkait sebelum pekerjaan dimulai. Pelaksanaan
pendeteksian gas dilakukan setiap 30 menit selama pekerjaan berlangsung dalam
radius 15 meter dari titik pekerjaan panas dilakukan, hasil pendeteksian gas
dituliskan dalam label kerja panas dan didokumentasikan bersamaan dengan
formulir SIKA.
PT XXX memastikan seluruh personel yang terlibat dalam pekerjaan panas telah
memahami prosedur kerja yang akan dilaksanakan, bahaya dari pekerjaan yang
akan dilaksanakan dan peran masing-masing personel selama pekerjaan
berlangsung serta saat keadaan darurat terjadi.
Sebelum pekerjaan dimulai dilakukan gas testing oleh Gas Tester / Petugas
Pendeteksi Gas yang ditunjuk oleh PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit
II Dumai. PT XXX menyediakan peralatan multi gas detector dengan sensor LEL,
H2S, CO dan O2 dalam jumlah cukup, kondisi layak digunakan dan telah dikalibrasi
minimal 6 bulan terakhir (atau ditentukan lain sesuai rekomendasi pabrikan).
Label kerja di ruang terbatas (sesuai ketentuan dalam TKO Izin Kerja) harus
ditandatangani oleh personel terkait sebelum pekerjaan dimulai. Pelaksanaan
pendeteksian gas dilakukan setiap 30 menit selama pekerjaan berlangsung, hasil
pendeteksian gas dituliskan dalam label kerja di uang terbatas dan
didokumentasikan bersamaan dengan formulir SIKA.
e) Pekerjaan Penggalian
PT XXX menyampaikan prosedur pekerjaan penggalian (termasuk metode
PT XX (Nama Perusahaan)
PT XXX, Pengawas Pekerjaan dan Pemilik Asset melakukan site visit untuk
melaksanakan checklist pekerjaan penggalian mengacu pada ketentuan dalam
TKO Surat Izin Kerja, untuk memastikan area yang akan dilakukan penggalian
dalam keadaan aman.
f) Bekerja di Ketinggian
PT XXX menyampaikan prosedur bekerja di ketinggian untuk mendapatkan
persetujuan dari PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit II Dumai. Setelah
mendapatkan persetujuan prosedur kerja yang akan dilaksanakan, PT XXX
mengajukan Surat Izin Kerja Aman (SIKA) sebelum melaksanakan pekerjaan di
ketinggian mengacu pada TKO Surat Izin Kerja. PT XXX menyusun SIKA dan
persyaratan yang dibutuhkan untuk pengajuan dokumen SIKA berdiskusi dengan
Pengawas Pekerjaan PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit II Dumai.
c. Pemeriksaan/inspeksi dan/atau sertifikasi peralatan
Bermacam tipe sistem, seperti pengendali keadaan darurat, lampu, rem, dll. Yang
merupakan bagian yang vital dari operasi kerja yang aman. Sistem ini dapat dikelola
atau akan menjadi dibawah standard antar jadwal pemeliharaan yang normal. Untuk
peralatan ini, maka pemeriksaan sebelum penggunaan merupakan metoda yang
penting dalam pengendalian kerugian. Perusahaan mempunyai format catatan yang
sederhana untuk membuat sistem ini bekerja secara efektif.
Mesin-mesin, kendaraan bermotor, crane dan alat-alat berat merupakan contoh yag
khusus harus diperiksa dimana dilakukan sebelum awal shift, untuk meyakinkan
aman dalam pengoperasian saat shift berjalan.
b) Housekeeping
PT XXX melakukan housekeping secara rutin di area kerjanya setiap hari. Setelah
pekerjaan selesai setiap harinya, PT XXX melakukan housekeeping untuk memastikan
area keja ditinggalkan dalam kondisi baik. PT XXX melakukan inspeksi housekeeping
minimal setiap 1 minggu sekali untuk memastikan area kerja PT XXX dalam keadaan
baik.
a. Identifikasi keadaan darurat yang dapat terjadi selama pelaksanaan pekerjaan kontrak
c. Tersedianya struktur organisasi tanggap darurat beserta tugas dan tanggung jawabnya
serta terhubung dengan Organisasi keadaan darurat di lokasi Pertamina terkait
PT XX (Nama Perusahaan)
d. Emergency contact number yang berlaku di lokasi pekerjaan kontrak Nomor kontak
Berikut adalah diagram alir pelaporan keadaan darurat selama pelaksanaan pekerjaan ini:
Lampiran 9
PT XX (Nama Perusahaan)
Berikut adalah diagram alir keadaan darurat medis selama pelaksanaan pekerjaan ini :
Lampiran 10
PT XXX melakukan sosialisasi prosedur pelaporan dan penanggulangan kedaan darurat yang
digunakan pada pekerjaan ini kepada seluruh personel yang terlibat. Cara pelaporan
keadaan darurat dan nomor kontak keadaan darurat ditempatkan pada lokasi-lokasi yang
strategis agar mudah untuk dibaca.
2) Menyusun jadwal pelaksanaan simulasi keadaan darurat yang berlaku di lokasi pekerjaan
PT XXX mengikuti latihan keadaan darurat dengan frekuensi sesuai yang ditentukan dalam
KPI untuk skenario keadaan darurat yang mungkin timbul selama pekerjaan berlangsung.
Perencanaan ini bisa berubah sesusai dengan rencana latihan tanggap darurat di PT Kilang
Pertamina Internasional Refinery Unit II Dumai, hasil evaluasi dan laporan pelaksanaan
emergency drill akan disampaikan oleh PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit II
Dumai, dan PT XXX bisa mendapatkan hasil evaluasi tanggap darurat sebagai bahan acuan
untuk evaluasi berikutnya.
3) Menyediakan petugas First Aider (P3K) dan peralatan P3K di lokasi kerja sesuai dengan
Peraturan Menteri Tenaga Kerja & Transmigrasi Nomor : PER 15/MEN/VIII/2008
PT XXX menunjuk personelnya untuk menjadi petugas P3K (first aider) dalam jumlah
PT XX (Nama Perusahaan)
memadai. Personel yang ditunjuk sebagai first aider harus memiliki kompetensi yang
sesuai sebagai first aider. Personel yang ditunjuk harus mendapat persetujuan dari PT
Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit II Dumai.
Jika terjadi kondisi kedaruratan yang membutuhkan evakuasi Medis maka Pengawas
Pekerjaan PT XXX akan segera berkoordinasi dengan Medical RU II untuk keperluan
evakuasi medis. Seluruh biaya penggunaan peralatan dan proses evakuasi menjadi
tanggung jawab PT XXX.
c. Daftar seluruh material/ bahan berbahaya yang akan digunakan dan Safety Data Sheet
(SDS)
(diisi jika menggunakan bahan kimia berbahaya) Lampiran 11
Contoh :
2) Aspek HSSE menjadi bagian yang menentukan dalam pemilihan Sub Kontraktor yang
akan digunakan
b. Frekuensi Audit Internal HSSE yang diprogramkan telah sesuai dengan tabel
frekuensi yang ditetapkan Pertamina
Audit HSSE dilaksanakan sesuai dengan KPI yang ditetapkan dalam HSSE
Performance Leading Indicator.
c. Program Audit HSSE untuk Sub Kontraktor yang akan digunakan (bila
menggunakan Sub Kontraktor)
2) Inspeksi
Ruang lingkup Rapat tinjauan manajemen HSSE dalam pekerjaan ini adalah menagacu
pada HSSE Plan yang telah di setujui oleh Pertamina RU II Dumai, antara lain namun
tidak terbatas pada :
1. Pembahasan hasil pelaksanaan keputusan tinjauan manajemen sebelumnya.
2. Pembahasan hasil audit internal/eksternal dan status tindakan perbaikan.
3. Pembahasan hasil evaluasi kepatuhan peraturan dan keluhan pihak eksternal.
4. Pembahasan kinerja QHSE (leading & lagging indicator).
5. Pembahasan peluang perbaikan dan perubahan Sistem Manajemen QHSE.
6. Perluasan tujuan dan sasaran, perubahan lingkup dan perubahan yang
mengikutinya.
8.2 Frekuensi Pelaksanaan tinjauan sesuai dengan tabel periode yang ditetapkan
Pertamina
PT XXX melakukan pemantauan pencapaian kinerja leading dan lagging indicator yang
telah disetujui oleh PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit II Dumai pada
poin 2.B dalam dokumen ini. Laporan pencapaian kinerja HSSE dilaporkan kepada PT
Perwakilan HSSE PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit II Dumai maksimal
pada tanggal 5 setiap bulan.