Anda di halaman 1dari 2

No Dok HPE/HSE/DOC-011

Terbit : 11 Maret 2019


PROSEDUR INVESTIGASI DAN LAPORAN INSIDEN No Rev :0
Tgl Rev :-
Hal : 1/2

A. TUJUAN
Prosedur ini dibuat sebagai pedoman untuk memastikan semua insiden yang terjadi diselidiki, tindakan
perbaikan dan pencegahan telah dilaksanakan untuk setiap ketidaksesuaian, insiden (termasuk kecelakaan
dan nearmiss) dan terkait penyakit akibat kerja, sehingga kejadianserupa tidak akan terjadi lagi.

B. RUANG LINGKUP
Prosedur ini berlaku di semua wilayah Perusahaan termasuk cabang atau site proyek.

C. REFERENSI
Panduan (Manual) Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perusahaan (Dok. No. HPE-
HSEMS-MAN-001).

D. DEFINISI
-

E. TANGGUNG JAWAB
1. Perwakilan Manajemen memastikan semua kecelakaan, insiden dan ketidaksesuaian telah dilaporkan
dan diinvestigasi serta memantau pelaksanaan tindakan perbaikan dan pencegahan kecelakaan,
insiden dan ketidaksesuaian.
2. Manager Proyek bertanggung jawab menghentikan semua kegiatan yang berhubungan dengan
kecelakaan, nearmiss, atau ketidaksesuaian untuk penyelidikan lebih lanjut dan mencegahnya kembali
terjadi serta memastikan tindakan koreksi dan pencegahan awal yang telah dilakukan tepat, serta
memastikan tindakan perbaikan lebih lanjut danpencegahan yang diperlukan
3. Penanggungjawab HSE bertanggung jawab untuk berkoordinasi dengan manajer bidang dan kepala
departemen untuk menentukan tindakan perbaikan dan pencegahan lebih lanjut serta menentukan
program sosial bagi seluruh karyawan/kontraktor dan manajemen yang berhubungan dengan
kecelakaan, insiden atau ketidaksesuaian yangterjadi.

F. Standar Operasional Prosedur


Ada beberapa langkah dalam menginvestigasi kecelakaan kerja, yakni:
1. Segera kumpulkan segala informasi terkait dengan kecelakaan
Hal paling pertama yang harus dilakukan adalah sebisa mungkin segera mengumpulkan semua data
dan informasi terkait dengan kecelakaan kerja. Informasi bisa diperoleh dengan cara langsung datang
ke tempat kejadian, menginterview semua personel yang terkait dan sebagainya. Jika langkah ini
terlambat dilakukan ditakutkan banyak informasi yang cepat menguap atau banyak informasi yang
'dihilangkan' atau 'direkayasa' oleh pihak-pihak tertentu. Tentu hal ini tidak kita inginkan.
2. Membentuk tim investigasi
Segeralah membentuk tim untuk melakukan investigasi. Besar tim tergantung jenis kecelakaan. Jika
kasus kecelakaan adalah kecelakaan ringan yang tidak mengakibatkan dampak signifikan bisa saja tim
hanya beranggotakan satu atau dua orang saja dari fasilitas kerja tersebut. Namun jika kasusnya
semakin berat atau kompleks atau kemungkinan dampak yang ditimbulkan bisa berat maka perlu
memasukkan beberapa member yang tepat dalam investigasi misalnya supervisor, pemiliki fasilitas
kerja, expert bidang tertentu (untuk kasus-kasus yang membutuhkan ahli di bidangnya) dsb. Perlu
diperhatikan juga keterlibatan manajemen dan top manajemen dalam investigasi ini mengingat
investigasi merupakan isu yang sensitif sehingga memerlukan peran dan komitmen yang kuat dari
manajemen.
3. Meruntutkan kejadian kecelakaan kerja
Setelah informasi diperoleh dan tim terbentuk mulailah untuk melakukan peruntutan kejadian.
Kejadian perlu diruntutkan untuk memudahkan tim dalam mehamami alur cerita dari awal sampai
kecelakaan itu terjadi. Jangkauan waktu dari runtut kecelakaan ini bisa bervariasi, bisa dimulai dari
cerita saat pekerja berangkat kerja pada pagi harinya atau bahkan bisa dimulai dari beberapa tahun
No Dok HPE/HSE/DOC-011
Terbit : 11 Maret 2019
PROSEDUR INVESTIGASI DAN LAPORAN INSIDEN No Rev :0
Tgl Rev :-
Hal : 2/2
yang lalu misalnya ketika pekerja pertama kali bekerja di industri tersebut. Pastikan ba hwa informasi
yang dimasukan dalam runtutan kejadian ini adalah informasi yang relevan dan berhubungan dengan
kecelakaan kerja ini.
4. Mengidentifikasi semua kontrol
Kontrol yang dimaksud disini adalah segala kontrol yang dapat mencegah atau mengurangi ri siko
kecelakaan kerja itu terjadi atau mengurangi dampak dari kecelakaan kerja itu yang
meliputi engineering control, administrative control, atau alat pelindung diri yang terkait dengan
kecelakaan kerja. Perlu diidentifikasi kontrol apa saja yang tersedia dan kontrol apa saja yang tidak
tersedia saat kecelakaan terjadi. Perlu diidentifikasi juga kontrol yang tersedia itu mana saja yang
bekerja dengan baik dalam arti efektif bekerja dan kontrol mana yang tidak bekerja dengan baik
(misalnya karena rusak atau hal lainnya). Identifikasi kontrol ini diperlukan untuk membantu tim
dalam menentukan akar penyebab dari kecelakaan ini.
5. Mengidentifikasi akar penyebab
Proses identifikasi akar penyebab adalah proses yang paling krusial. Disini tim diharuskan untuk
melakukan analisis dan menentukan apa yang menjadi akar penyebab dari kecelakaan kerja ini atau
sering juga disebut Root Cause Analysis(RCA). Ada banyak teknik dan metode untuk melakukan RCA,
namun pada dasarnya yang tim perlu lakukan adalah bertanya "why" atau "mengapa". Misalnya ada
kecelakaan orang terluka jatuh dari sepeda motor, mengapa orang tersebut jatuh dari sepeda motor,
karena mengebut, mengapa mengebut, karena tidak ada rambu-rambu batas kecepatan dan
seterusnya. Pertanyaan "mengapa" ini dapat bercabang-cabang hingga menemukan lebih dari satu
akar penyebab. Perlu diperhatikan bahwa akar penyebab yang betul bukanlah faktor manusia (human
cause), akar penyebab yang betul adalah dari system (system cause). Memang sebagian besar
kecelakaan terjadi terkait dengan faktor manusia, namun sebagian besar dari faktor manusia tersebut
adalah akibat dari sistem yang ada.
6. Membuat rekomendasi
Setelah akar penyebab diidentifikasi, tim membuat rekomendasi-rekomendasi berupa solusi untuk
mengatasi akar penyebab tersebut sehingga kecelakaan kerja yang serupa tidak terjadi lagi atau
paling tidak dapat mengurangi risiko berulangnya kecelakaan kerja yang serupa. Peru diperhatikan
bawah dalam dalam membuat rekomendasi ini harus detail, jelas, dan relevan dengan akar pe nyebab
yang telah diidentifikasi serta sebutkan siapa yang bertanggung jawab untuk melakukan rekomendasi
ini dan kapan rekomendasi ini harus diselesaikan. Hal ini diperlukan agar rekomendasi ini jelas
akuntabilitasnya sehingga mengurangi risiko rekomendasi yang sia-sia atau tidak terlaksana.
7. Membuat laporan
Langkah terakhir dari investigasi ini adalah melaporkan hasil investigasi ke manajemen atau top
manajemen agar mereka dapat menyetujui dan mendukung hasil dari investigasi ini dan berkomitmen
untuk menerapkan rekomendasi yang telah dibuat oleh tim agar kecelakaan kerja yang serupa tidak
terulang. Ingat, safety without leadership commitment is nothing.

Disusun Diperiksa Disetujui Mengetahui


HSE Staff HSE Supervisor HSE Officer Direktur

Nama : Umbara M Nama : Panca I. Nama : Nizar Nuril B. Nama : Muh. Nurdin Arief
Tanggal : 11 Maret 2019 Tanggal : 11 Maret 2019 Tanggal : 11 Maret 2019 Tanggal : 11 Maret 2019

Anda mungkin juga menyukai