Anda di halaman 1dari 8

JOB NO. DOC. NO. REV.

CHEVRON GEOTHERMAL SALAK, LTD


9552 GS-000-SH-PC-012 0

SHEET : 1 OF 8
PT. TRIPATRA
ENGINEERS & CONSTRUCTORS
GENERAL PROCUREMENT AND
CONSTRUCTION SERVICES
Project General Procedure

PROJECT OPERATIONAL CONTROL FOR


DRUGS AND ALCOHOL POLICY

EMZ ENS DDB

0 10 Jan 10 TRIPATRA Internal Review and Approval

REV DATE DESCRIPTION PREP’D CHK’D APP’D


General Procurement and Construction Services
POC – Drugs and Alcohol Policy

1. PURPOSE / TUJUAN
The purpose of this procedure is to provide a standard procedure in controlling the drugs and alcohol
use that influence employees work performance.

Tujuan dari prosedur ini adalah untuk menyajikan prosedur standar dalam pengendalian penggunaan
obat-obatan dan alcohol yang dapat mempengaruhi performa kerja para pekerja.

2. SCOPE / Ruang Lingkup


The scope of this procedure is to strive for free of drugs and alcohol use in TPECwork environment

Ruang lingkup prosedur ini adalah untuk mengupayakan lingkungan kerja TPECterbebas dari obat-
obatan dan alcohol.

3. APPLICATION / Applikasi
This procedure applies to all Tripatra Geothermal Salak project and its subcontractor personnel.

Prosedur ini berlaku untuk semua karyawan Tripatra Geothermal Salak project dan subkontraktor.

4. DEFINITIONS / DEFINISI
• Under the influence of Alcohol
An employee is deemed to be under the influence of alcohol if their BAC is 0.06 percent or higher
(administered by portable breath testing device, or by blood sample) or if they fail to pass a
properly administered Sobriety test.

Dibawah Pengaruh of Alcohol


Karyawan dianggap berada di bawah pengaruh minuman keras jika kandungan alkohol dalam
darahnya (BAC) mencapai 0.06 percent atau lebih (tes dilakukan dengan alat uji pernapasan
portabel atau contoh darah) atau jika mereka tidak lulus Tes Kesadaran.

• BAC (Blood alcohol concentration)


Blood alcohol concentration presented as the amount of ethanol in grams per liter of blood.

Kandungan alkohol dalam Darah


Kandungan alkohol dalam darah dilihat berdasarkan jumlah ethonal pergram dalam perliter
darah.

• Sobriety Test

Page 2 of 8
General Procurement and Construction Services
POC – Drugs and Alcohol Policy

A “field” test to determine if someone’s senses are impaired as a result of using drugs, alcohol or
for some other reason.

Tes Kesadaran
Tes “lapangan” untuk menentukan apabila indra seseorang terganggu sebagai akibat dari
penggunaan obat terlarang, minuman keras atau sebab lain.

• Illegal or Prohibited drugs


Any natural or manufactured compound listed as a controlled substance by the Government of
Indonesia or specifically banned by Company policy. These include but are not limited to:
Amphetamine, Methamphetamine, Cocaine, Morphine, Cannabis (marijuana)

Obat-obatan ilegal atau terlarang


Setiap jenis bahan-bahan alami atau produk olahan yang tergolong dalam zat-zat yang berada di
bawah pengawasan Pemerintah Indonesia atau secara khusus dilarang sebagaimana tercantum
di dalam kebijakan Perusahaan. Bahan-bahan ini termasuk namun tidak terbatas pada:
Aphetamine, Methamphetamine, kokain, Morfin, Cannabis (marijuana).

• Prescription drugs
Any compounds legally prescribed by a licensed medical practitioner.

Obatan-obatan resep
Setiap jenis zat yang tidak terlarang, yang ditulis dalam resep oleh dokter yang memiliki izin
praktek.

• Drug screen
A urine analysis for the presence of drugs including those mentioned above.

Pengujian kandungan obat-obatan


Analisis urine untuk mengetahui keberadaan kandungan obat-obatan termasuk obat-obatan yang
disebutkan di atas

• Positive drug screen


Is an analysis verifying the presence of a controlled substance in a person's system. There is a
zero tolerance limit for illegal drugs. Legally prescribed drugs that are being properly used and
that have been properly reported will not be considered to yield a positive drug screen. The drug
screen will test for the drugs mentioned above and for any other illegal drug at the company's sole
discretion.

Hasil positif Pemeriksaan kandungan obat-obatan


Analisis yang dilakukan guna memastikan keberadaan zat-zat terkontrol di dalam sistem [jaringan
tubuh] orang. Batas toleransi nol berlaku untuk obat-obatan terlarang. Obat-obatan yang
diresepkan secara legal yang digunakan dan telah dilaporkan sebagaimana mestinya tidak akan

Page 3 of 8
General Procurement and Construction Services
POC – Drugs and Alcohol Policy

dianggap sebagai pemeriksaan kandungan obat-obatan yang menunjukkan hasil positif.


Pengujian obat-obatan dimaksudkan untuk menguji keberadaan kandungan obat-obatan
sebagaimana tersebut di atas dan obat-obatan terlarang lain. Pengujian ini dilakukan atas
kebijakan perusahaan.

• Suspension pending final results


A suspension that can be imposed after the company's preliminary test indicates a positive drug
screen. A split sample will always be sent to an outside certified laboratory if the company's test
yielded a positive screen. Final action will be held until the results of the outside source are
known.

Skorsing
Skorsing dapat dijatuhkan setelah pengujian awal yang dilakukan perusahaan menunjukkan hasil
positif. Sampel terpisah akan selalu dikirimkan ke laboratorium luar yang bersertifikasi apabila
hasil pengujian awal yang dilakukan perusahaan menunjukkan hasil positif. Tindakan akhir akan
diambil setelah mengetahui hasil pengujian yang dilakukan pihak luar.

5. GENERAL PROCEDURE / PROSEDUR UMUM


5.1 Roles And Responsibilities / Tugas Dan Tanggung Jawab

Employees
- Comply with company policies regarding the use of drugs and alcohol while working. Drinking
liquor or being under the influence of alcohol or drugs during working hours is prohibited. Being
under the influence of drugs or alcohol while operating a company rented or owned vehicle,
regardless of the time of day is prohibited.
- Report any suspicious behavior so that accidents can be prevented.
- If legal medication prohibits an employee from working around or operating machinery, cause
drowsiness or may reasonably effect an employee’s work performance or conduct, the employee
must advise their supervisor, prior to reporting starting their work. The employee may be subject
to limited work, transferred to another work assignment, or removed from the workplace until
their medical condition improves so that the medication is not required.

Para Pekerja
- Mematuhi kebijakan perusahaan mengenai penggunaan obat terlarang dan minuman keras
pada saat bekerja. Dilarang meminum minuman keras atau berada di bawah pengaruh
minuman keras atau obat terlarang selama jam kerja. Dilarang mengoperasikan kendaraan baik
yang disewa maupun dimiliki oleh perusahaan, pada jam dan hari apa pun pada saat berada di
bawah pengaruh minuman keras atau obat terlarang.
- Melaporkan setiap perilaku yang mencurigakan sehingga kecelakaan dapat dicegah.
- Jika karyawan sedang menjalani pengobatan yang tidak membolehkannya bekerja di sekitar
mesin atau mengoperasikannya karena obat tersebut dapat menyebabkan kantuk atau
mempengaruhi unjuk karya atau perilaku karyawan, karyawan tersebut harus memberitahu
supervisor sebelum melapor untuk memulai pekerjaannya. Karyawan tersebut dapat diberikan
tugas yang terbatas, dipindahtugaskan atau dibebastugaskan hingga kondisinya pulih dan
pengobatan tidak diperlukan lagi.

Page 4 of 8
General Procurement and Construction Services
POC – Drugs and Alcohol Policy

Supervisory Levels
Routinely observe your employees for behaviors which would indicate a drug or alcohol problem
employee or his colleagues.

Para Jajaran Pengawas


Mengamati secara rutin perilaku karyawan yang mungkin mengindikasikan masalah obat
terlarang atau minuman keras dan menerapkan tindakan pencegahan yang proaktif sebelum
perilaku tersebut membahayakan karyawan yang bersangkutan atau rekan kerjanya.

Security
Monitor and enforce traffic regulations and administer, or call for the administration of appropriate
tests whenever probable cause or suspicions of individuals being under the influence exists.

Pengamanan
Memantau, menegakkan dan melaksanakan peraturan lalu lintas atau meminta pelaksanaan tes
yang sesuai apabila ada penyebab yang memungkinkan atau dugaan bahwa seseorang berada
di bawah pengaruh obat terlarang dan minuman keras.

HES Department
• Support this policy by administering appropriate field sobriety and alcohol tests when called upon
to do so.
• Support Security in the enforcement of traffic regulations.
• Obtain and maintain appropriate field alcohol testing equipment in accordance with
recommended manufacturers practices.

Departemen HES
• Mendukung kebijakan ini dengan cara menyelenggarakan tes kesadaran yang tepat dan tes
kadar alkohol bila diminta.
• Mendukung keamanan dalam penegakan peraturan lalu lintas
• Mendapatkan dan memelihara peralatan tes kadar alkohol sesuai dengan praktek-praktek yang
direkomendasikan oleh pabrik.

Human Resources
• Support Line management, Security and HSE in administering this policy.

HRD/SDM
• Memberi dukungan bagi atasan langsung, petugas sekuriti dan HSE dalam melaksanakan
kebijakan.

Medical Personnel
• Medical personnel on site, will collect a biological sample consisting of blood and or urine

Page 5 of 8
General Procurement and Construction Services
POC – Drugs and Alcohol Policy

• Conduct of the valid medical test(s) to determine the cause of the impairment.

Tenaga Medis
• Tenaga medis di lapangan akan mengumpulkan beberapa sampel biologi yang terdiri dari darah
dan air kencing (urine)
• Menyelenggarakan tes medis yang tepat untuk menentukan penyebab gangguan.

5.2 General Requirement / Persyaratan Umum


To ensure a safe and productive work environment, company strictly prohibits the use, sale, transfer
or possession illegal drugs or controlled substances anywhere on its premises or within its vehicles. In
addition TPEC prohibits alcohol in working areas. The presence of illegal drug metabolites or alcohol
above the limits defined in this policy is likewise prohibited. Excluded are drugs prescribed to an
employee when used only in the manner, combination and quantity prescribed.

Untuk memastikan lingkungan kerja yang aman dan produktif, perusahaan melarang dengan tegas
penggunaan, penjualan, pengalihan atau pemilikan obat-obatan terlarang atau menguasai bahan-
bahan tersebut dimana saja di perusahaan ini atau di dalam kendaraan perusahaan. Sebagai
tambahan TPEC melarang minuman beralkohol di tempat kerja. Keberadaan metabolisme obat
terlarang atau minuman beralkohol di atas batas yang ditetapkan dalam kebijakan ini juga dilarang.
Tidak termasuk dalam larangan ini adalah obat-obatan yang harus dengan resep dokter bagi
karyawan apabila hanya digunakan dengan cara-cara, kombinasi dan takaran yang telah ditentukan
dalam resep.

At no time shall company equipment, vehicles or tools be operated while an employee is under the
influence of drugs or alcohol. Private vehicles on company property or work sites likewise are not to be
operated while under the influence of Drugs or Alcohol.

Dalam kondisi apapun, peralatan, kendaraan atau perlengkapan milik perusahaan tidak boleh
dioperasikan oleh karyawan yang sedang berada di bawah pengaruh obat atau minuman yang
mengandung alkohol. Kendaraan pribadi di daerah kerja milik perusahaan termasuk juga dalam
larangan ini.

5.3 Test and Review / Pemeriksaan dan Tinjauan


The following substance abuse testing is part of Drug and Alcohol abuse program:
• Pre-employment screening: Applicants will be screened for drugs and alcohol as part of the pre-
employment process. Authorized medical personnel will perform screening at the time of the pre-
employment physical. A confirmed positive test will result in the employment offer being
rescinded.
• Random Testing: Random testing may be conducted at any time. All employees are subject to
the random testing program.
• Post-accident/incident: Testing may be administered to employees involved in an on-the-job
accident or near miss incident.
• Reasonable Suspicion: Testing may be administered when report of drug or alcohol use from
other employees, customers, other individuals or observation by any other person that an
employee is suspected of being under the influence or impaired by drugs or alcohol.

Page 6 of 8
General Procurement and Construction Services
POC – Drugs and Alcohol Policy

• If a field sobriety test is administered it must include be formally documented, administered by


competent person having received training in how to administer and include the following tests:
− Walking heal to toe for two meters. Failure is staggering during the walk or inability to
complete.
− Counting backwards from 20 to 0. Failure is inability to do so without starting over.
− Balancing on one foot and than the other for 5 seconds or more. The person can put
hands out to aid in balance and the person should be given two to three tries to get
balance. The person fails if he cannot hold balance on one foot for at least five (5)
seconds.
− Finger to nose test. With legs spread apart, head back and eyes closed the person being
tested should be able to bring pointing finger from side of body to touch the tip of the nose
(directly on tip of nose). The person being tested should be able to do this with both hands
first time and be able to repeat it several times.

Tes penyalahgunaan obat berikut merupakan bagian dari program [penanggulangan]


penyalahgunaan minuman keras dan obat terlarang:
• Seleksi sebelum diterima bekerja: Pelamar akan diseleksi melalui tes alkohol dan obat terlarang
sebagai bagian dari proses pra-penerimaan kerja. Petugas medis yang berwenang akan
menyelenggarakan seleksi pada saat pemeriksaan fisik. Apabila hasil tes positif, tawaran kerja
akan dibatalkan.
• Tes acak: Tes acak dapat diselenggarakan kapan saja. Semua karyawan wajib mengikuti
program tes acak.
• Pasca kecelakaan/kejadian: Tes ini dapat dilakukan terhadap karyawan yang terlibat kecelakaan
kerja atau nyaris mengalami kecelakaan.
• Dugaan yang beralasan: Tes dapat dilakukan apabila ada laporan dari karyawan atau individu
lain, atau berdasarkan pengamatan orang lain bahwa seorang karyawan diduga berada di
bawah pengaruh obat terlarang atau minuman keras.
• Jika dilakukan, tes kesadaran ini harus didokumentasikan secara formal dan dilakukan oleh
orang yang kompeten, yang telah menerima pelatihan di bidang tersebut. Tes ini meliputi tes
berikut:
− Berjalan dengan lutut dan jari kaki sejauh dua meter dan dianggap gagal apabila
sempoyongan atau tidak mampu menyelesaikannya.
− Menghitung mundur dari 20 sampai 0 dan dianggap gagal apabila tidak mampu
melakukannya tanpa mengulang.
− Berdiri seimbang dengan bertumpu pada satu kaki dan kemudian kaki lainnya selama 5
detik atau lebih. Untuk membantu keseimbangan, kedua lengan dapat direntangkan dan
yang bersangkutan diberi dua atau tiga kali kesempatan untuk dapat berdiri seimbang,
dan dianggap gagal apabila yang bersangkutan tidak dapat berdiri seimbang pada satu
kaki paling kurang selama 5 detik.
− Tes jari ke hidung. Dengan kaki direntangkan, kepala menengadah dan mata tertutup,
peserta tes harus mampu menyentuh ujung hidung (langsung pada ujung hidung) dengan
jari telunjuknya. Orang yang dites harus mampu melakukannya dengan kedua tangannya
pada kali pertama dan kemudian dapat mengulanginya beberapa kali.

5.4 Provision / Ketentuan


Following post-accident/incident and reasonable suspicion testing and while results are pending, the

Page 7 of 8
General Procurement and Construction Services
POC – Drugs and Alcohol Policy

employee will remain off of work, without pay, until confirmation testing is completed. A positive
confirmation can result in termination of employment. A negative reading will result in the employee
returning to work with pay reinstated. No further testing will be required.

Sementara menunggu hasil tes pasca kecelakaan/kejadian dan dugaan beralasan, karyawan akan
dibebastugaskan, tanpa upah hingga hasil tes selesai. Apabila hasil tes positif dapat berakibat
pemutusan hubungan kerja karyawan. Hasil tes negatif akan mengakibatkan karyawan diperbolehkan
kembali bekerja dengan upah dibayarkan kembali dan tes lebih lanjut tidak diperlukan.

This policy applies to all personnel, temporary or full-time, including supervision, management, and
contractors. An employee who refuses to cooperate in the testing procedures or is found to be in
violation of this policy can be terminated. Depending on the circumstances, other actions, including
notification of appropriate external law enforcement agencies, may be taken in response to a violation
of this policy.

Kebijakan ini berlaku bagi semua karyawan baik kontrak maupun permanen termasuk jajaran
supervisor, manajemen maupun kontraktor. Karyawan yang menolak untuk bekerja sama dalam
prosedur tes, atau ditemukan melakukan pelanggaran terhadap kebijakan ini, dapat dikenakan
pemutusan hubungan kerja (PHK). Bila diperlukan, tindakan lain termasuk melaporkan pada yang
berwenang dapat diambil sebagai tindak lanjut terhadap pelanggaran tersebut.

An employee must notify the company of any drug statute conviction within five (5) days of such
conviction.

Karyawan harus memberitahu perusahaan mengenai segala putusan undang-undang penggunaan


obat yang dikenakan kepadanya dalam jangka 5 hari setelah diputuskan.

6. ATTACHMENTS

Attachment # File Title


Attachment 1 Drugs & Alcohol Policy Declaration Form

Page 8 of 8

Anda mungkin juga menyukai