Anda di halaman 1dari 4

STANDARD OPERATION PROSEDURE

PENANGANAN BAHAYA SOSIAL


SOP-HSE-038 Rev. 0
Date Effective: 10 September 2019

Prepared Reviewed Approved

Signature

Name Alnahda Singgihputra Asep Sunjaya Hafid Mulyadi

Tittle HSE Staff HSE Manager Direktur

Date 10 September 2019 10 September 2019 10 September 2019

This document is confidential not allowed to copy or bring out of PT. EFK without permission /approval
PENANGANAN BAHAYA SOSIAL
SOP-HSE-38 Rev. 0
10 September 2019

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ............................................................................................................................................. 1
1. TUJUAN DAN RUANG LINGKUP .................................................................................................... 2
2. DASAR HUKUM ............................................................................................................................. 2
3. DEFINISI ......................................................................................................................................... 2
4. KETENTUAN UMUM...................................................................................................................... 2
5. POLA PENANGANAN BAHAYA SOSIAL …………………………………………………….………………………….2

This document is confidential, not allowed to copy or brings out of PT. EFK area without permission Page : 1
PENANGANAN BAHAYA SOSIAL
SOP-HSE-38 Rev. 0
10 September 2019

1. Tujuan dan Ruang Lingkup

Agar dalam pelaksanaan sistem keamanan terintegrasi dan dapat di implementasikan secara
professional , efektif, efisien, terarah serta terpadu dengan melibatkan unsur manajemen
sehingga tercipta ketertiban dan keamanan di lingkungan kerja perusahaan.

2. Dasar Hukum

2.1 UU No.13 tahun 1961 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kepolisian Negara Republik
Indonesia.
2.2 SK KAPOLRI No. Pol. SKEP/126/XII/1980 tanggal 31 Desember 1980 Tentang Pola Pembinaan
Satuan Pengamanan ( SATPAM ).
2.3 SK KAPOLRI No. Pol. SKEP/73/IV/1981 tanggal 11 April 1981 Tentang Pelaksanaan Pembinaan
Satuan Pengamanan ( SATPAM ).
2.4 SK KAPOLRI No. Pol. SKEP/1738/X/2005 tanggal 13 Oktober 2005 Tentang Pedoman Sistem
Pengamana Objek Vital Nasional .
2.5 PERKAP KAPOLRI No. 24 tahun 2007 tentang Sistem Manajemen Pengamanan organisasi,
Perusahaan dan Instansi/ Lembaga Pemerintah.

3. Definisi

Sistem Manajemen Keamanan terintegrasi : System yang secara terpadu mampu untuk
mengelola semua aspek keamanan persahaan
secara professional.

Pengamanan : suatu kegiatan yang dilakukan oleh instansi /


badan usaha untuk melaksanakan pengamanan
baik fisik atau material dari factor-faktor
gangguan internal dan eksternal.

4. Ketentuan Umum

Lingkup kerja sistem pengamanan ini memberikan pengamanan dan perlindungan terhadap
bahaya social di lokasi kerja.

5. Pola Penanganan Bahaya Aspek Sosial


5.1 Penanganan Demo Massa :
1. Chief Security dan team untuk memoblisasi kekuatan internal ( karyawan dan petugas
security ) untuk menahan massa agar massa tetap berada diluar area kerja
2. Menemui Ketua Korlap pendemo guna mencatat permintaan /aspirasi pendemo dan
menghubungi pimpinan perusahaan ( Direksi ) atau pimpinan unit / proyek serta
menghubungi pihak POLRI / TNI setempat.
3. Bila negosiasi deadlock/situasi tidak memungkinkan ( anarkis), maka segera amankan dan
evakuasi pimpinan perusahaa ( Direksi) atu pimpinan unit berikut staff/karyawan lainnya
ke tempat yang aman dan terlindungi.
4. Mendokumentasikan para pendemo yang berbuat anarkis atau provokator massa sebagai
bahan infromasi laporan kepada pihak POLRI

This document is confidential, not allowed to copy or brings out of PT. EFK area without permission Page : 2
PENANGANAN BAHAYA SOSIAL
SOP-HSE-38 Rev. 0
10 September 2019

5.2 Penanganan Sabotase atau Pengerusakan Asset :


1. Melaporkan kepada security
2. Melakukan penanggulangan
3. Mengumpulkan bukti dan investigasi di TKP
4. Melakukan interogasi pada saksi awal kejadian
5. Melakukan estimasi nilai kerugian akibat sabotase
6. Melaporkan dan berkordinasi dengan Polisi untuk membuat Laporan Kepolisian (LP)
7. Melaporkan kondisi (bisa / tidak bisa ditangani kepada HSE Manager)
8. Menyiagakan Tim
9. Melaporkan kepada Direksi
10. Mengaktifkan kondisi darurat bila kondisi tidak bisa ditangani Tim Security

5.3 Penanganan Bahaya Sosial di Mess :


1. Didatangi warga lokal meminta pekerjaan (eksternal)
a. crew : katakan kalau crew hanya bekerja dan tidak tau proses pencarian karyawan
b. Crew : katakan pimpinan berada di HO jakarta dan tidak ada di mess
c. Crew : langsung hubungui atasan langsung dalam situasi mendesak boleh langsung
hub Bantuan keamanan
d. Pimpinan : jika menerima aduan dari crew, maka langsung hubungin bantuan
kemanan
e. Pimpinan : langsung melaporkan ke HRD atau HES di area kerja.

2. Jika pihak mess bermasalah atau membuat rasa tidaknyaman (interal)


a. penghuni mess : selalu bersikap santun kepada pemilik mess
b. penghuni mess : berkordinasi dengan penjaga atau penanggung jawab mess (kades)
c. penghuni mess : membuat laporan secara tertulis kepada HSE atau HRD di area kerja
b. HRD dan HSE : jika menierima laporan dari crew segera memberikan Tindakan

5.4 Penanganan Bahaya Sosial di Perjalanan :


situasi terjadi pencegatan kendaraan oprasional oleh warga lokal
1. Crew : tidak melawan dan selalu bersikap baik serta tidak panik
2. Crew : melakukan laporan kepada atasan langsung atau pimpinan project
3. Crew : jika situasi sangat mendesak bisa langsung hubungi BKO atau PK
4. Pimpinan : berkordiasi terkait kejadian kepada BKO atau PK
5. pimpinan : membuatkann laporan kepada pihak HRD dan HSE
5.5 Penanganan Bahaya di Lingkungan Kerja :
di datangi warga lokal meminta pekerjaan (eksternal)
1. crew : katakan kalau crew hanya bekerja dan tidak tau proses pencarian karyawan
2. Crew : katakan pimpinan berada di HO jakarta dan tidak ada di lokasi kerja
3. Crew : langsung hubungui atasan langsung dalam situasi mendesak boleh langsung hub
bantuan keamanan
4. Pimpinan : jika menerima aduan dari crew, maka langsung hubungin bantuan kemanan
5. Pimpinan : langsung melaporkan ke HRD atau HSE di area kerja.

This document is confidential, not allowed to copy or brings out of PT. EFK area without permission Page : 3

Anda mungkin juga menyukai