HSSE PLAN
1
PT. BONA HARTO SEJATI
HSSE PLAN
PEKERJAAN :
PENGANGKUTAN DAN PEMBUANGAN
SAMPAH RDP BUKIT DATUK AREA II
2
PT. BONA HARTO SEJATI
HSSE PLAN
DAFTAR ISI
I. PROSES 1. KEPEMIMPINAN DAN AKUNTABILITAS
1.1 Keterlibatan Manajemen Dalam Mempromosikan Budaya HSSE
1) Program Kampanye / Training HSSE
2) HSSE Meeting
3) Management Walkthough / inspeksi oleh Manajemen
4) Intervensi Terhadap Kondisi dan Perilaku Sub Standard
5) Penerapan Corporate Life Saving Rules (CLSR) Pertamina
1.2 Penghargaan dan Sanksi Terkait Aspek HSSE
1) Pemberlakuan Sistem Reward terhadapa Kinerja HSSE
2) Pemberakukan Sanksi terhadap Pelanggaran Aspek HSSE
3
PT. BONA HARTO SEJATI
HSSE PLAN
4
PT. BONA HARTO SEJATI
HSSE PLAN
Lampiran 11. Daftar material/ bahan berbahaya yang akan digunakan dan Safety Data
Sheet (SDS)
5
PT. BONA HARTO SEJATI
HSSE PLAN
a) Training HSSE
PT. BONA HARTO SEJATI dalam meningkatkan Pengetahuan, Kepedulian dan
Skill dari karyawannya terhadap K3LL juga memiliki program Palatihan dan Sertifikasi
sesuai yang dibutuhkan operational dilapangan dan berdasarkan kontrak kerja
dengan pihak User / Pemberi kerja.
Pelatihan ini diberikan kepada Karyawan dan Pengawas (Supervisor) dan akan
dibuat perencanaannya serta anggaran pembiayaannya oleh Manager K3LL.
Setelah program Pelatihan dan Sertifikasi ini terlaksana, maka tugas dari
Supervisor K3LL adalah untuk mem-file-kan dari pada hasil program tersebut sebagai
acuan untuk program berikutnya.
6
PT. BONA HARTO SEJATI
HSSE PLAN
PROSEDUR TRAINING
a. Rencana Pelatihan
HSSE Manager akan menyiapkan rencana pelatihan selama kegiatan proyek
berlangsung untuk mencegah terjadinya kecelakaan.Jadwal pelatihan akan
dibuat sesuai dengan kegiatan dan kondisi di lapangan. Jenis pelatihan akan
disesuaikan dengan peraturan dan kebutuhan pekerja untuk menyelesaikan
proyek dengan aman.
b. Pelaksanaan Pelatihan
2. Pelatihan didalam Kelas :
Pekerja harus mendaftarkan diri untuk mengikuti training di dalam kelas jika
diperlukan. Manajemen proyek akan menyediakan sarana dan prasarana untuk
melaksanakan pelatihan tersebut seperti: Trainer, ruangan, materi training, dan
peralatan lain sesuai kebutuhan.
7
PT. BONA HARTO SEJATI
HSSE PLAN
4. Pelatihan Refreshment
5. Pelatihan tanggap darurat
8
PT. BONA HARTO SEJATI
HSSE PLAN
4. Pelatihan Refreshment
Semua pekerja yang kedapatan melakukan pelanggaran terhadap peraturan K3L di lapangan
harus dikirim untuk mengikuti pelatihan refreshment. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan
kembali kesadaran mereka terhadap pentingya K3L.
Evaluasi Pelatihan
Efektifitas pelatihan yang telah dilakukan harus dievaluasi dari segi:
a) Target jumlah pekerja yang mengikuti pelatihan
b) Waktu pelaksanaan pelatihan
c) Dampak terhadap pengetahuan pekerja
d) Pelatihan akan dikatakan berhasil jika:
o Setelah mengikuti pelatihan, pekerja mengetahui materi yang telah disampaikan
9
PT. BONA HARTO SEJATI
HSSE PLAN
b) Kampanye K3LL
a. Kampanye K3L adalah kegiatan untuk mempromosikan Kesehatan
Keselamatan Kerja dan Lingkungan guna menumbuhkan atau meningkatkan
kesadaran atau pengetahuan pekerja untuk bekerja dengan aman, tidak
mencemari lingkungan, lebih tajam dalam mengenal bahaya dan dampak
lingkungan serta dapat melakukan tindakan pencegahannya.
b. Kampanye K3L diikuti oleh seluruh komponen pegawai di dalam proyek ,
dilaksanakan di lokasi yang cukup memadai. Materi utama kampanye dapat
berupa peragaan, latihan, diskusi, presentasi, pemutaran film K3L, pemberian
penghargaan K3L, pemeriksaan kesehatan khusus dll.
c. Dilanjutkan dengan aktifitas pemberian penghargaan kepada pekerja terbaik,
tempat kerja dengan housekeeping terbaik dan 3 partisipan pengisi anomaly
terbaik (dapat diselenggarakan bersamaan dengan HSE Campaign).
d. Untuk menambah semangat dan untuk meningkatkan derajat kesehatan saat
dilaksanakan kampanye keselamatan diberikan menu minuman sehat
kepada semua pekerja seperti susu dll (jika memungkinkan).
e. Disetiap akhir acara kampanye K3L dapat dilakukan tanya jawab untuk
mengetahui sejauh mana materi yang diberikan dapat diserap oleh peserta
kampanye. Peserta yang dapat menjawab pertanyaan dengan benar dapat
diberikan hadiah.
2) HSE Meeting
PT. BONA HARTO SEJATI melakukan promosi HSSE melalui sosialisasi, safety talk,
pemasangan spanduk dan poster terkait aspek HSSE di area kerjanya. Pemasangan
spanduk dan poster di area kerja di wilayah kerja PT Kilang Pertamina Internasional
Refinery Unit II Dumai dikoordinasikan dengan PT Kilang Pertamina Internasional
Refinery Unit II Dumai.
PT. BONA HARTO SEJATI memasang rambu tanda peringatan di area kerjanya sesuai
dengan potensi bahaya yang teridentifikasi dalam HIRARC. Pemasangan rambu
peringatan dikoordinasikan dengan PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit II
Dumai.
HSSE Meeting di tingkat management dilakukan setidaknya 1 kali dalam sebulan selama
proyek berlangsung.
10
PT. BONA HARTO SEJATI
HSSE PLAN
b. HSE Talk
HSE talk merupakan salah satu bentuk kegiatan promosi yang diadakan setiap
seminggu sekali selama kurang lebih 30 menit. Setiap pekerja wajib mengikuti
kegiatan ini tanpa terkecuali. HSE talk berbeda dengan tool box meeting, materi
yang dibahas seluruhnya menggenai K3L. Dan juga ada beberapa kegiatan
tambahan yang dilakukan selain pengarahan, seperti kegiatan cleaning, penataan
lingkungan kerja, pengecekan APD (alat pelindung diri), pemeriksaan kebugaran
pekerja, serta senam kesegaran jasmani.
Agenda HSE Talk :
1. Seluruh pekerja berkumpul dalam barisan menurut grup kerjanya,
barisan disiapkan oleh Security
2. Petugas yang bertugas untuk berbicara menyampaikan informasi dan
pengarahan khusus mengenai K3L. Petugas pembicara dapat digilir dari
tiap-tiap department dan subcontraktor, mulai level Project manager
sampai Foreman. Apabila pembicara kesulitan bahan, HSE dept dapat
menyiapkan bahan untuk dibicarakan berdasarkan JSA.
3. Dilanjutkan dengan pemeriksaan APD standard (Helm, Safety Belt dan
sepatu), bila ada yang rusak atau sudah tidak sesuai lagi pekerja
dipisahkan untuk diganti APD yang baru oleh Foreman dan HSE dept.
4. Bersamaan dengan pemeriksaan APD, Paramedic dan HSE officer lain
melakukan pemeriksaan kebugaran pekerja, pekerja yang nampak tidak
bugar (mata merah, lesu dll) atau sakit (badan panas) dilarang untuk
bekerja dan diminta ke klinik untuk mendapatkan terapi.
5. Kemudian Senam atau peregangan (10 menit) dipimpin oleh HSE Officer.
6. Doa dan ditutup dengan Yel-Yel safety First.
c. Toolbox Meeting
Untuk lingkungan kerja Dinamis dengan tingkat resiko tinggi dan kerja
lembur, TBM dapat diselenggarakan pada pagi hari saja atau pada setiap
pergantian shift, shift pagi dan shift malam.
TBM di fasilitasi oleh HSE department dan harus melibatkan segenap unsur
diproyek, seperti subkontraktor, Foreman sebagai pembicara.
Agenda TBM adalah :
1. Seluruh pekerja berkumpul dalam barisan menurut grup kerjanya,
barisan disiapkan oleh Security.
2. Petugas yang bertugas untuk berbicara menyampaikan informasi umum
mengenai pelaksanaan pekerjaan pada hari itu. Petugas dapat digilir dari
tiap- tiap department dan subcontraktor, mulai level Project manager
11
PT. BONA HARTO SEJATI
HSSE PLAN
sampai Foreman.
3. Dilanjutkan dengan pengarahan umum mengenai bahaya pekerjaan hari
itu dan pencegahannya oleh departemen HSE.
4. Kemudian Doa bersama dan setelah Yel-Yel safety First selanjutnya
barisan dibubarkan untuk membentuk lingkaran grup kerja masing-
masing guna membahas kesiapan kerja, kesiapan peralatan, metode
kerja dan bahayanya dengan lebih spesifik, dipimpin oleh masing-
masing subkontraktor dan foreman.
5. Saat pengarahan umum, secara incidentil dimungkinkan pula untuk
menyampaikan tindakan Koreksi dari insiden-insiden atau
ketidaksesuaian yang baru saja terjadi oleh personil yang kompeten dan
terkait langsung dengan insident.
6. Topik bahasan dan daftar grup kerja dicatat dalam “Tool Box Meeting
Record”
HSSE Meeting internal PT. BONA HARTO SEJATI dengan jadwal HSSE meeting minimal 1 (satu)
bulan sekali selama project berjalan yang akan membahas evaluasi kinerja HSSE dan solving up
(solusi).
Untuk memberikan petunjuk tentang pelaksanaan inspeksi di PT. BONA HARTO SEJATI dalam
rangka memastikan bahwa kondisi tempat kerja (peralatan, bahan, tata cara kerja, tata
laksana) di lingkungan operasi perusahaan dalam kondisi yang aman, sesuai dengan standard
dan pedoman teknis yang berlaku baik dari Permenaker, Surat Keputusan Menteri
Pertambangan & Energi maupun Pedoman K3LL pihak User / Pemberi kerja.
Defenisi :
12
PT. BONA HARTO SEJATI
HSSE PLAN
Dalam pelaksanaan Top Management Tour, Petugas K3LL (Supervisor K3LL) akan membuat
jadwal dan agenda setelah berkomunikasi dengan Direksi. Top Managemen Tour minimal
dilakukan 2 (dua) kali dalam setahun yang dihadiri oleh Direksi untuk memberikan penekanan
tentang K3LL kepada seluruh karyawan dan khusus pekerjaan ini MWT dilakukan 1 (satu) kali
dalam 6 bulan dan 4 (empat) kali dalam 2 tahun sesuai durasi pekerjaan yaitu 24 Bulan
kalender. Dalam hal ini Field Supervisor akan bertugas sebagai notulen hasil Top Managemen
Tour dan melaporkan hasil temuan tersebut kepada Direksi dan pihak-pihak terkait untuk
ditindak lanjuti.
Inspeksi terencana dilakukan oleh Operational Manager & Manager K3LL setiap sebulan sekali,
sedangkan untuk Petugas k3LL (Supervisor K3LL) dilakukan minimal mingguan.
Inspeksi ini akan diprogramkan oleh Supervisor K3LL dan diberitahukan hari pelaksanaannya ke
Operational Manager.
Selain dari inspeksi diatas, masih ada lagi inspeksi yang dilakukan oleh para ahli dibidangnya dan
dikoordinir oleh Fielad Supervisor yang disebut Inspeksi khusus. Hasil inspeksi ini harus
diberikankan oleh Field Supervisor ke kepihak-pihak terkait dan tembusannya ke Supervisor
K3LL, Operational Manager dan Manager K3LL.
13
PT. BONA HARTO SEJATI
HSSE PLAN
Selama pekerjaan ini berlangsung untuk MWT komitmen dari pimpinan perusahaan PT. BONA
HARTO SEJATI terhadap aspek HSSE, maka Pimpinan tertinggi atau pejabat setingkat manajer
akan melaksanakan kegiatan Management Walkthrough (MWT) untuk berdiskusi pemasalahan
HSSE dengan para pekerja PT. BONA HARTO SEJATI pada pekerjaan ini dengan jadwal sebagai
berikut :
Perusahaan memiliki system terhadap pelaksanaan intervensi terhadap kondisi dan perilaku
Sub Standard. Pelaporan kondisi maupun tindakan tidak aman dilakukan menggunakan form
laporan harian/ mingguan selama pekerjaan ini berlangsung. Selain itu system pelaporan juga
menggunakan system PEKA yang berlaku di PT Pertamina Kilang Internasional RU II Dumai.
HSSE Officer akan membuat rekomendasi kepada departemen HRD untuk pekerja
yang tertangkap tangan Melakukan pekerjaan dengan cara yang tidak aman atau
membahayakan keselamatan jiwa atau keselamatan pekerja yang lain dan
lingkungan sekitar yang diketahui oleh Top managemen PT. BONA HARTO SEJATI.
Pekerja atau pekerja sub kontraktor yang tidak menggunakan APD yang dibutuhkan
14
PT. BONA HARTO SEJATI
HSSE PLAN
Contoh Berita Acara Pelanggaran dan Sanksi Pelanggaran K3L Yang bertanda tangan dibawah ini
15
PT. BONA HARTO SEJATI
HSSE PLAN
Nama : ...................................................
Jabatan :....................................................
No ID :....................................................
Jenis pelanggaran:
No. Deskripsi Keterangan
1 Tidak memakai helm (helm tidak aman)
2 Tidak memakai sepatu (sepatu di potong)
3 Tidak menggunakan sabuk pengaman saat bekerja di atas 2 meter
Merokok saat bekerja di tempat yang berbahaya dan tidak di area smoking
4
5 Ceroboh, menyebabkan terjadinya incident
Tidak menggunakan flashback arrestor di botol gas / angin / regulator
6
rusak / klem menggunakan kawat
7 Tidak memiliki ID card
8 Merusak rambu-rambu / barricade / fasilitas K3L
9 Menyambung kabel tidak menggunakan peralatan yang aman
10 Membuang air seni atau air besar tidak pada tempatnya
Tidak membuat ijin kerja dan identifikasi bahaya keselamatan pada
11 pekerjaan berbahaya
12 Menempatkan material tidak rapi, dan menutup jalan
Subcontractor yang menyebabkan kecelakaan / pencemaran yang berulang
13 dan dianggap kurang dalam pengendalian risiko / aspek lingkungan
Rekomendasi :
...................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
Tanda tangan :
16
PT. BONA HARTO SEJATI
HSSE PLAN
PT. BONA HARTO SEJATI menerapkan Corporate Life Saving Rules (CLSR) PT. Kilang Pertamina
Internasional RU II Dumai sesuai sosialisasi handbook CLSR yang telah diberikan.
Dimana contoh penerapan yang sudah dilakukan PT. BONA HARTO SEJATI dalam menerapkan
CLSR adalah :
Permit to work
Fit to work
17
PT. BONA HARTO SEJATI
HSSE PLAN
18
PT. BONA HARTO SEJATI
HSSE PLAN
Peringatan lisan
7. Dilarang bawa mobil keluar kecuali izin supervisor Peringatan tertulis
Suspen tanpa limit
Peringatan lisan
8. Tidak dibenarkan pulang makan selama jam kerja Peringatan tertulis
Suspen tanpa limit
Peringatan lisan
9. Segala macam izin harus diketahui oleh supervisor Peringatan tertulis
Suspen tanpa limit
Peringatan lisan
10. Bagi karyawan yang berobat harus memberikan surat
Peringatan tertulis
keterangan dokter
Suspen tanpa limit
Peringatan lisan
11. Dilarang merokok di dalam mobil dan tempat kerja Peringatan tertulis
Suspen tanpa limit
Wajib memakai sabuk pengaman saat berada didalam Suspen tanpa limit
12.
kendaraan mobil.
Peringatan lisan
13. Melaporkan sesegera mungkin jika berhalangan
Peringatan tertulis
masuk kerja
Suspen tanpa limit
Peringatan lisan
14. Untuk hari biasa istirahat kerja jam 12.00 s/d 13.00
Peringatan tertulis
Untuk hari jum’at istirahat kerja jam 11.30 s/d 13.30
Suspen tanpa limit
Peringatan lisan
15. Dilarang belanja / parkir ditempat berjualan didalam
Peringatan tertulis
area operasi user / pemberi kerja.
Suspen tanpa limit
Prepared by, Acknowledged By, Approved by,
________________.
HES Manager Project Manager Direktur
1) Komitmen HSSE
a. Pencegahan Kecelakaan Luka dan Sakit Akibat Kerja
19
PT. BONA HARTO SEJATI
HSSE PLAN
LAMPIRAN - I
20
PT. BONA HARTO SEJATI
HSSE PLAN
Sasaran Kinerja HSSE selama pekerjaan ini berlangsung adalah sebagai berikut :
LAMPIRAN II
PT. BONA HARTO SEJATI mempunyai suatu kiat dalam memberikan dan memelihara
suatu lingkungan kerja yang aman bagi seluruh karyawannya. Karyawan adalah asset
perusahaan yang sangat penting. Komitmen pada falsafah keselamatan merupakan
suatu prioritas utama, tidak hanya bagi setiap karyawan harus mengerti bahwa ia adalah
“ pengawas “ dari keselamatannya sendiri dan keselamatan para rekan kerjanya.
System Management K3LL PT. BONA HARTO SEJATI dalam operasional bertujuan untuk
menjamin kelancaran dari operational dengan pelaksanaan secara terencana dan
trkontrol sehingga dapa mengurangi tingkat resiko dan operational dapat berjalan
dengan lancar, selamat sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku
secara Nasional maupun Internasional.
21
PT. BONA HARTO SEJATI
HSSE PLAN
Untuk mencapai tujuan dan target dari kebijakan tersebut maka PT. BONA HARTO SEJATI
memiliki Visi, Misi dan Nilai-nilai serta komitment dari Management, yaitu :
VISI
MISI
NILAI-NILAI
KOMITMEN MANAGEMENT
SARAN KINERJA
22
PT. BONA HARTO SEJATI
HSSE PLAN
PT. BONA HARTO SEJATI didalam melakukan sebuah proyek pekerjaan, mempunyai sasaran
kinerja yaitu :
b. Leading Indicator
23
PT. BONA HARTO SEJATI
HSSE PLAN
12
7 Pelaksanaan HSSE
Meeting
Ketersediaan Personil HSSE 2 orang
8
Pelaksana Kontrak
100%
Risk Register/ HIRADC/ JSA
9 selama Pelaksanaan
pekerjaan
Pengisian Kartu 60
Pengamatan
10 Keselamatan Kerja
(PEKA)/
Sejenisnya
Pelaksanaan Sistem 100 %
11 Ijin
Kerja Aman (SIKA)
Simulasi Keadaan 4
12
Darurat
Penilaian Terhadap 0
kinerja Sub Kontraktor Tidak ada sub
13
yang kontraktor
Digunakan
Pelaporan insiden HSSE 100 %
14
yang terjadi
Investigasi terhadap 100 %
15
insiden HSSE
Pelaksanaan Inspeksi 100 %
Peralatan & Material
16
yang
Digunakan
Tindak lanjut terhadap 90 %
rekomendasi/ temuan
inspeksi dan Audit
17
terkait pekerjaan kontrak
yang
Dilaksanakan
1
18 Audit HSSE
24
PT. BONA HARTO SEJATI
HSSE PLAN
No
Lagging Indicator Target Aktual
.
Fatality atau Oil Spill ≥ 15 Bbls atau
1 Properly Damage ≥ USD 1.000.000 0
LAMPIRAN 3
LAMPIRAN 3
25
PT. BONA HARTO SEJATI
HSSE PLAN
(Lampiran-4)
26
PT. BONA HARTO SEJATI
HSSE PLAN
27
PT. BONA HARTO SEJATI
HSSE PLAN
28
PT. BONA HARTO SEJATI
HSSE PLAN
29
PT. BONA HARTO SEJATI
HSSE PLAN
30
PT. BONA HARTO SEJATI
HSSE PLAN
b. Pengawas Pekerjaan
• Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan termasuk pemenuhan
aspek HSSE.
• Melaksanakan koordinasi dengan project manager terkait dengan isu HSSE yang timbul
selama pekerjaan belangsung.
• Melaksanakan safety induction sebelum pelaksanaan pekerjaan.
• Melaksanakan inspeksi peralatan dan memastikan kompetensi personil P T . K I A T
KU D A P R I MA telah memenuhi persyaratan.
• Memeriksa dan menyetujui dokumen SIKA dan kelengkapannya yang dibutuhkan
untuk pekerjaan ini.
31
PT. BONA HARTO SEJATI
HSSE PLAN
• Memastikan pre job meeting dilaksanakan oleh PT. BONA HARTO SEJATI.
• Melaksanakan Penilaian Berjalan (PB) dan Penilaian Akhir (PA).
c. Perwakilan HSSE
• Melaksanakan Basic Safety Training bagi personel PT. BONA HARTO SEJATI.
• Melaksanakan Penilaian Berjalan (PB) dan Penilaian Akhir (PA).
• Memastikan personil PT. BONA HARTO SEJATI.
• Melaksanakan Penilaian Berjalan (PB) dan Penilaian Akhir (PA) telah memenuhi
persyaratan sebelum pelaksanaan pekerjaan.
• Melaksanakan safety induction sebelum pelaksanaan pekerjaan.
• Memberikan arahan dan masukan terkait aspek HSSE selama pekerjaan berlangsung.
• Memastikan Toolbox Meeting berjalan
• Melaksanakan Inspeksi Keselamatan
• Membuat Laporan Kinerja HSSE
b. Project Manager
• Melakukan pengawasan harian terhadap pelaksanaan pekerjaan termasuk pemenuhan
aspek HSSE.
• Memastikan seluruh personil terkait pekerjaan sudah mengikuti Basic SafetyTraining
dan MCU.
• Memastikan seluruh peralatan yang dipergunakan memenuhi persyaratan dan sesuai
standar.
• Mengurus izin masuk lokasi PT. Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit II.
• Melaksanakan safety induction sebelum pelaksanaan pekerjaan.
• Menyusun dokumen SIKA dan kelengkapannya yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini.
• Memimpin pelaksanaan pre job meeting.
• Memastikan rencana kerja HSSE dilaksanakan dan dilaporkan kepada HSSE Pertamina
RU II Dumai secara periodic.
• Melakukan koodinasi dengan pengawas pekerjaan PT. Kilang Pertamina Internasional
Refinery Unit II Dumai jika terdapat permasalahan HSSE terkait dengan pekerjaan yang
dilaksanakan.
• Melaksanakan Penilaian Berjalan (PB) dan Penilaian Akhir (PA).
c. HSSE Officer
• Melaksanakan rencana kerja HSSE dan melaporkan kinerja HSSE secara periodik kepada
HSSE PT. Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit II Dumai.
• Melakukan identifikasi bahaya tekait pekerjaan yang dilakukan, melaporkankondisi
bahaya yang ditemukan kepada Project Manager.
• Melakukan pengawasan harian terhadap pelaksanaan pekerjaan untuk memastikan
seluruh persyaratan HSSE dipenuhi.
32
PT. BONA HARTO SEJATI
HSSE PLAN
• Koordinasi dengan Project Manager dan HSSE PT. Kilang Pertamina Internasional
Refinery Unit II Dumai apabila terdapat permasalahan HSSE terkait dengan pekerjaan
yang dilaksanakan.
• Melaksanakan sosialisasi dan pelatihan HSSE yang diperlukan.
• Melaksanakan inspeksi HSSE selama pekerjaan berlangsung.
• Melaksanakan pemeriksaan kualitas lingkungan kerja.
• Merekap dan memonitor pengamatan keselamatan (PEKA) selama pekerjaan
berlangsung dan melaporkan kepada Project Manager dan HSSE PT. Kilang Pertamina
Internasional Refinery Unit II Dumai
• Mengkoordinir pelaksanaan emergency drill selama pekerjaan berlangsung dan
mengkoordinasikan rencana pelaksanaannya kepada HSSE PT. Kilang Pertamina
Internasional Refinery Unit II Dumai
• Mendokumentasikan seluruh rekaman dari rencana kerja HSSE yang sudah
dilaksanakan.
• Melaksanakan Penilaian Berjalan (PB) dan Penilaian Akhir (PA).
3. Personil HSSE
No Nama Jabatan Sertifikat yang dimiliki
1 Harri Siswanto HSE Coordinator BNSP
2 Jefri Mansyah Safety Man BNSP
Sertifikat :
33
PT. BONA HARTO SEJATI
HSSE PLAN
34
PT. BONA HARTO SEJATI
HSSE PLAN
menyampaikan hasil pemeriksaan kesehatan pada saat pengurusan surat izin masuk
lokasi ke PT. Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit II Sungai Pakning. PT. KILANG
PERTAMINA INTERNASIONAL RU II DUMAI akan melakukan verifikasi hasil pemeriksaan
kesehatan yang telah dilaksanakan dan menentukan status kesehatan personel PT.
BONA HARTO SEJATI fit / unfit untuk bekerja. PT. BONA HARTO SEJATI melakukan
pemeriksaan kesehatan setiap 1 tahun sekali untuk memantau kondisi kesehatan
personelnya dan menyampaikan hasil pemeriksaan tersebut kepada PT. KILANG
PERTAMINA INTERNASIONAL RU II DUMAI untuk diverifikasi. PT. BONA HARTO SEJATI
menyediakan fasilitas untuk berobat kepada personelnya.
35
PT. BONA HARTO SEJATI
HSSE PLAN
36
PT. BONA HARTO SEJATI
HSSE PLAN
37
PT. BONA HARTO SEJATI
HSSE PLAN
38
PT. BONA HARTO SEJATI
HSSE PLAN
Kriteria Kemungkinan
( Probability ) Matriks resiko
Setiap hari terjadi atau
(5)
FREQUENT
terus menerus terjadi
atau sangat mungkin 5 10 15 20 25
terjadi
Kadang-kadang terjadi
(3) atau jarang tapi
LIKELY
mungkin terjadi
maksimum 3 kali per
3 6 9 12 15
bulan
39
PT. BONA HARTO SEJATI
HSSE PLAN
40
PT. BONA HARTO SEJATI
HSSE PLAN
PT. BONA HARTO SEJATI mengurus Surat Izin Masuk Lokasi (SIML) sebelum
pelaksanaan pekerjaan dengan mengacu pada aturan Pembuatan Surat Ijin Masuk
Lokasi dan Pengendalian Akses. Adapun persyaratan untuk membuat SIML adalah
sebagai berikut :
Jika terdapat pergantian personel selama pekerjaan berlangsung maka PT. BONA
HARTO SEJATI melaporkan perubahan personel tersebut ke P T Kilang Pertamina
Internasional Refinery Unit II dan mengurus ulang SIML. Fungsi Sekuriti PT Kilang
Pertamina Internasional Refinery Unit II akan menerbitkan ID Card untuk setiap
personel PT. BONA HARTO SEJATI yang telah mendapat izin masuk ke lokasi.
Personel PT. BONA HARTO SEJATI melapor ke sekuriti di fasilitas produksi setiap
masuk ke fasilitas produksi dengan menunjukkan ID Card dan HSSE Passport serta
menukarkan ID Card tersebut dengan pass masuk di pos sekuriti.
Apabila PT. BONA HARTO SEJATI melakukan pengamanan area kerjanya secara
mandiri (tidak dilakukan oleh personel sekuriti PT Kilang Pertamina Internasional
Refinery Unit II maka pelaksanaan pengendalian akses, penjagaan dan patroli. PT.
BONA HARTO SEJATI menyediakan personel sekuriti dengan kompetensi sesuai
yang dipersyaratkan dan menyampaikan struktur oganisasi sekuriti untuk
mendapatkan persetujuan dari PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit II.
PT. BONA HARTO SEJATI menjalin hubungan baik dengan seluruh stakeholder PT
Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit II. PT. BONA HARTO SEJATI
melakukan identifikasi permasalahan sosial yang berpotensi timbul selama
pekerjaan berlangsung dan menyampaikan rencana pencegahan dan pengendalian
permasalahan sosial kepada PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit II
41
PT. BONA HARTO SEJATI
HSSE PLAN
5. Penyediaan APD
PT. BONA HARTO SEJATI menyediakan APD yang sesuai bagi seluruh personelnya
untuk melindungi personelnya dari potensi bahaya yang teridentifikasi dalam
dokumen HIRARC. APD yang disediakan harus dalam kondisi layak, sesuai standar
dan dalam jumlah yang cukup mengacu pada TKO Alat Pelindung Diri (APD).
APD yang disediakan oleh PT. BONA HARTO SEJATI diperiksa oleh PT Kilang
Pertamina Internasional Refinery Unit II Dumai sebelum dibagikan untuk
memastikan kesesuaiannya. Jika terdapat ketidaksesuaian pada saat dilakukan
pemeriksaan PT. BONA HARTO SEJATI mengganti APD tersebut.
PT. BONA HARTO SEJATI melaksanakan inspeksi kondisi dan ketaatan penggunaan
APD terhadap seluruh pesonelnya. Hasil inspeksi didokumentasikan oleh PT. BONA
HARTO SEJATI. Apabila terdapat kerusakaan APD personel PT. BONA HARTO SEJATI
sebelum masa pakainya habis, maka PT. BONA HARTO SEJATI menyediakan APD
penggantinya.
PT. BONA HARTO SEJATI melaksanakan inspeksi kondisi dan ketaatan penggunaan
APD terhadap seluruh pesonelnya. Hasil inspeksi didokumentasikan oleh PT. BONA
HARTO SEJATI. Apabila terdapat kerusakaan APD personel PT. BONA HARTO SEJATI
sebelum masa pakainya habis, maka PT. BONA HARTO SEJATI menyediakan APD
penggantinya. Spesifikasi dari APD yang akan digunakan dalam proyek ini
sebagaimana acuan dari PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit II
disebutkan berikut :
Durasi
Pemakaian
Jenis APD Spesifikasi/Standar
Duration of
Type of PPE Specification/Standard
use/distributi on
Pelindung Kepala
Head Protection ANZI Z89.1 1 (SATU) TAHUN
42
PT. BONA HARTO SEJATI
HSSE PLAN
Ear Muff:
NSI S3.19-1974 for NRR
Labelling ANSI S12.6-1997 for
1 (SATU) TAHUN
NRR Testing Material: Rubber
atau yang sesuai Untuk
daerah kebisingan ≥ 85 dB
Body Harness:
Penyangga tubuh dengan
double self locking snap hooks Disesuaikan
pada masing- masing koneksi. dengan Kondisi
Pelindung Jatuh Material: sabuk dari Synthetic Standar
Fall Protection Fiber, shock absorber,
pemeriksaan secara visual
43
PT. BONA HARTO SEJATI
HSSE PLAN
1 Fire Extingusher 2
Segitiga
3 2
Pengaman
4 Barricade 10
44
PT. BONA HARTO SEJATI
HSSE PLAN
6 Safety Helmet 30
20
7 Safety Boot
8 Safety Glasses 20
Full Body
9 4
Harness
10 Mask 50
11 Apron 4
45
PT. BONA HARTO SEJATI
HSSE PLAN
Safety vest
16 (Tentative) atau 60
warepack
46
PT. BONA HARTO SEJATI
HSSE PLAN
b. Cara Kerja aman (Safe Work Practice) terhadap aktivitas pekerjaan yang
memiliki potensi bahaya kritis sesuai CLSR Pertamina
a) LOTO (Lock Out Tag Out)
PT. BONA HARTO SEJATI mengimplementasikan sistem LOTO mengacu
pada Sistem LOTO standar yang berlaku untuk pekerjaan yang
berhubungan dengan energi berbahaya. Pelaksanaan sistem LOTO
dilakukan bersama oleh PT. BONA HARTO SEJATI dan PT Kilang Pertamina
Internasional Refinery Unit II.
b) Keselamatan Pengangkatan
PT. BONA HARTO SEJATI menyediakan peralatan angkat beserta
aksesorisnya yang sesuai dengan standar dan dalam kondisi layak
digunakan. Peralatan angkat dan aksesorisnya harus diinspeksi dan
dilakukan color coding sesuai dengan TKI Inspeksi Color Coding serta
dilakukan pre-use inspection sebelum peralatan angkat dipergunakan.
Seluruh personel yang mengoperasikan peralatan angkat (operator) dan
rigger memiliki sertifikat kompetensi yang sesuai dari instansi yang
berwenang. Peralatan angkat yang akan digunakan dan personel yang
akan bekerja dalam kegiatan pengangkatan harus mendapat persetujuan
dari PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit II sebelum pekerjaan
dilaksanakan.
Pengangkatan non rutin dan penangkatan kritis harus dibuatkan lifting plan dan
mendapatkan persetujuan dari pekerja yang berwenang sebelum pekerjaan
pengangkatan dilaksanakan.
c) Kerja Panas
PT. BONA HARTO SEJATI menyampaikan prosedur kerja panas untuk mendapatkan
persetujuan dari PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit II. Setelah mendapatkan
persetujuan prosedur kerja yang akan dilaksanakan, PT. BONA HARTO SEJATI mengajukan
Surat Izin Kerja Aman (SIKA) sebelum melaksanakan pekerjaan panas mengacu pada TKO
Surat Izin Kerja. PT. BONA HARTO SEJATI menyusun SIKA dan persyaratan yang dibutuhkan
untuk pengajuan dokumen SIKA berdiskusi dengan Pengawas Pekerjaan PT Kilang
Pertamina Internasional Refinery Unit II.
PT. BONA HARTO SEJATI menyediakan peralatan yang dibutuhkan untuk memitigasi risiko
pekerjaan panas (seperti : blower, APAR, welding habitat, dsb). Peralatan yang digunakan
harus sesuai standar dan dalam kondisi layak digunakan serta telah dilakukan pemeriksaan
bersama antara PT. BONA HARTO SEJATI dan PT Kilang Pertamina Internasional Refinery
Unit II untuk mendapatkan persetujuan.
Sebelum pekerjaan dimulai dilakukan gas testing oleh Gas Tester / Petugas Pendeteksi Gas
yang ditunjuk oleh PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit II Dumai. PT. BONA
HARTO SEJATI menyediakan peralatan multi gas detector dengan sensor LEL, H2S, CO dan
O2 dalam jumlah cukup, kondisi layak digunakan dan telah dikalibrasi minimal 6 bulan
terakhir (atau ditentukan lain sesuai rekomendasi pabrikan). Label kerja panas (sesuai
47
PT. BONA HARTO SEJATI
HSSE PLAN
ketentuan dalam TKO Surat Izin Kerja) harus ditandatangani oleh personel terkait sebelum
pekerjaan dimulai. Pelaksanaan pendeteksian gas dilakukan setiap 30 menit selama
pekerjaan berlangsung dalam radius 15 meter dari titik pekerjaan panas dilakukan, hasil
pendeteksian gas dituliskan dalam label kerja panas dan didokumentasikan bersamaan
dengan formulir SIKA.
Selama pekerjaan berlangsung PT. BONA HARTO SEJATI menyediakan Fire Watcher yang
tidak melaksanakan pekerjaan panas dan terampil menggunakan peralatan
penanggulangan kebarakan sebagai observer. Fire Watcher siaga di dekat peralatan
penanggulangan kebakaran sehingga dapat segera melakukan pemadaman kebakaran jika
diperlukan.
PT. BONA HARTO SEJATI memastikan seluruh personel yang terlibat dalam pekerjaan panas
telah memahami prosedur kerja yang akan dilaksanakan, bahaya dari pekerjaan yang akan
dilaksanakan dan peran masing-masing personel selama pekerjaan berlangsung serta saat
keadaan darurat terjadi.
d) Bekerja di Ruang Terbatas
PT. BONA HARTO SEJATI menyampaikan prosedur bekerja di ruang terbatas untuk
mendapatkan persetujuan dari PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit II Dumai.
Setelah mendapatkan persetujuan prosedur kerja yang akan dilaksanakan, PT. BONA
HARTO SEJATI mengajukan Surat Izin Kerja Aman (SIKA) sebelum melaksanakan pekerjaan
di ruang terbatas mengacu pada TKO Izin Kerja dan TKO Memasuki Ruang Terbatas. PT.
BONA HARTO SEJATI menyusun SIKA dan persyaratan yang dibutuhkan untuk pengajuan
dokumen SIKA berdiskusi dengan Pengawas Pekerjaan PT Kilang Pertamina Internasional
Refinery Unit II.
PT. BONA HARTO SEJATI menyediakan peralatan yang dibutuhkan untuk memitigasi risiko
pekerjaan di ruang terbatas (seperti : blower, gas detector, SCBA, masker gas, dsb).
Peralatan yang digunakan harus sesuai standar dan dalam kondisi layak digunakan serta
telah dilakukan pemeriksaan bersama antara PT. BONA HARTO SEJATI dan PT Kilang
Pertamina Internasional Refinery Unit II Dumai untuk mendapatkan persetujuan.
Sebelum pekerjaan dimulai dilakukan gas testing oleh Gas Tester / Petugas Pendeteksi Gas
yang ditunjuk oleh PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit II Dumai. PT. BONA
HARTO SEJATI menyediakan peralatan multi gas detector dengan sensor LEL, H2S, CO dan
O2 dalam jumlah cukup, kondisi layak digunakan dan telah dikalibrasi minimal 6 bulan
terakhir (atau ditentukan lain sesuai rekomendasi pabrikan). Label kerja di ruang terbatas
(sesuai ketentuan dalam TKO Izin Kerja) harus ditandatangani oleh personel terkait
sebelum pekerjaan dimulai. Pelaksanaan pendeteksian gas dilakukan setiap 30 menit
selama pekerjaan berlangsung, hasil pendeteksian gas dituliskan dalam label kerja di uang
terbatas dan didokumentasikan bersamaan dengan formulir SIKA.
Selama pekerjaan berlangsung PT. BONA HARTO SEJATI menunjuk Entry Supervisor (yang
bertanggung jawab untuk memastikan personel yang masuk ke dalam ruang tebatas adalah
personel yang mempunyai kompetensi yang memadai dan melaksanakan pengawasan
48
PT. BONA HARTO SEJATI
HSSE PLAN
selama pekerjaan berlangsung) dan Entry Watcher (yang bertugas di pintu masuk ruang
terbatas dan melaksanakan pendataan personel yang keluar dan masuk dari ruang
terbatas). Pencatatan personel yang masuk ke dalam ruang terbatas dituliskan dalam label
kerja di yang terbatas dan didokumentasikan bersamaan dengan formulir SIKA.
PT. BONA HARTO SEJATI memastikan seluruh personel yang terlibat dalam pekerjaan di
ruang terbatas telah memahami prosedur kerja yang akan dilaksanakan, bahaya dari
pekerjaan yang akan dilaksanakan dan peran masing- masing personel selama pekerjaan
berlangsung serta saat keadaan darurat terjadi.
e) Pekerjaan Penggalian
PT. BONA HARTO SEJATI menyampaikan prosedur pekerjaan penggalian
(termasuk metode penggalian dan perlindungannya) untuk mendapatkan
persetujuan dari PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit II Dumai.
Setelah mendapatkan persetujuan prosedur kerja yang akan dilaksanakan, PT. BONA
HARTO SEJATI mengajukan Surat Izin Kerja Aman (SIKA) sebelum melaksanakan
pekerjaan penggalian mengacu pada TKO Surat Izin Kerja. PT. BONA HARTO SEJATI
menyusun SIKA dan persyaratan yang dibutuhkan untuk pengajuan dokumen SIKA
berdiskusi dengan Pengawas Pekerjaan PT Kilang Pertamina Internasional Refinery
Unit II.
PT. BONA HARTO SEJATI, Pengawas Pekerjaan dan Pemilik Asset melakukan site visit
untuk melaksanakan checklist pekerjaan penggalian mengacu pada ketentuan dalam
TKO Surat Izin Kerja, untuk memastikan area yang akan dilakukan penggalian dalam
keadaan aman.
PT. BONA HARTO SEJATI menyediakan peralatan penggalian yang memenuhi standar
dan layak digunakan, baik penggalian dilakukan secara manual maupun mekanis.
Apabila pekerjaan penggalian dilakukan secara mekanis, PT. BONA HARTO SEJATI
menyediakan operator yang memiliki sertifikat kompetensi yang sesuai.
f)Bekerja di Ketinggian
PT. BONA HARTO SEJATI menyampaikan prosedur bekerja di ketinggian untuk
mendapatkan persetujuan dari PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit II
Dumai. Setelah mendapatkan persetujuan prosedur kerja yang akan dilaksanakan, PT.
BONA HARTO SEJATI mengajukan Surat Izin Kerja Aman (SIKA) sebelum melaksanakan
pekerjaan di ketinggian mengacu pada TKO Surat Izin Kerja. PT. BONA HARTO SEJATI
menyusun SIKA dan persyaratan yang dibutuhkan untuk pengajuan dokumen SIKA
berdiskusi dengan Pengawas Pekerjaan PT Kilang Pertamina Internasional Refinery
Unit II Dumai.
c. Pemeriksaan/inspeksi dan/atau sertifikasi peralatan
PT. BONA HARTO SEJATI menyediakan peralatan yang layak dan memenuhi persyaratan
peraturan perundangan dan standar untuk pekerjaan ini. Peralatan yang akan digunakan
dalam pekerjaan ini memiliki sertifikat yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang
apabila dipersyaratkan. PT. BONA HARTO SEJATI menyampaikan daftar peralatan yang
49
PT. BONA HARTO SEJATI
HSSE PLAN
akan dipergunakan kepada PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit II. PT Kilang
Pertamina Internasional Refinery Unit II Dumai melaksanakan inspeksi peralatan yang
akan digunakan sebelum pekerjaan dimulai dan dapat melaksanakan inspeksi peralatan
sewaktu-waktu jika diperlukan selama pelaksanaan pekerjaan belangsung. Jika
ditemukan ketidaksesuaian pada saat pelaksanaan inspeksi, PT. BONA HARTO SEJATI
segera melakukan penggantian peralatan untuk memenuhi persyaratan. Penggantian
peralatan yang digunakan oleh PT. BONA HARTO SEJATI untuk pekerjaan ini harus atas
persetujuan PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit II.
PT. BONA HARTO SEJATI melakukan pre-use inspection, inspeksi dan pemeliharaan
peralatan yang dipunyai secara berkala sehingga peralatan yang digunakan dapat
dijamin kehandalannya. Apabila dipersyaratkan, rencana inspeksi dan pemeliharaan
peralatan disampaikan kepada PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit II untuk
mendapatkan persetujuan.
Bermacam tipe sistem, seperti pengendali keadaan darurat, lampu, rem, dll. Yang
merupakan bagian yang vital dari operasi kerja yang aman. Sistem ini dapat dikelola atau
akan menjadi dibawah standard antar jadwal pemeliharaan yang normal. Untuk
peralatan ini, maka pemeriksaan sebelum penggunaan merupakan metoda yang penting
dalam pengendalian kerugian. Perusahaan mempunyai format catatan yang sederhana
untuk membuat sistem ini bekerja secara efektif.
Mesin-mesin, kendaraan bermotor, crane dan alat-alat berat merupakan contoh yang
khusus harus diperiksa dimana dilakukan sebelum awal shift, untuk meyakinkan aman
dalam pengoperasian saat shift berjalan.
50
PT. BONA HARTO SEJATI
HSSE PLAN
51
PT. BONA HARTO SEJATI
HSSE PLAN
52
PT. BONA HARTO SEJATI
HSSE PLAN
53
PT. BONA HARTO SEJATI
HSSE PLAN
PT. BONA HARTO SEJATI merekap laporan PEKA seluruh personelnya dan memonitor
tindaklanjut dari lapoan PEKA. Rekap laporan PEKA PT. BONA HARTO SEJATI
disampaikan setiap bulan sebelum tanggal 5 kepada HSSE PT Kilang Pertamina
Internasional Refinery Unit II.
b) PT. BONA HARTO SEJATI melakukan house keeping secara rutin di area kerjanya setiap
hari. Setelah pekerjaan selesai setiap harinya, PT. BONA HARTO SEJATI melakukan
housekeeping untuk memastikan area keja ditinggalkan dalam kondisi baik. PT. BONA
HARTO SEJATI melakukan inspeksi housekeeping minimal setiap 1 minggu sekali untuk
memastikan area kerja PT. BONA HARTO SEJATI dalam keadaan baik.
Setelah pekerjaan selesai di akhir kontrak, PT. BONA HARTO SEJATI melakukan
housekeeping, tidak meninggalkan sisa material dan peralatan kerja di area kerja serta
memastikan area kerja ditinggalkan dalam keadaan baik.
PT. BONA HARTO SEJATI membentuk Tim Penanggulangan Keadaan Darurat yang
bertanggung jawab pada selama pelaksanaan pekerjaan. PT. BONA HARTO SEJATI
memastikan personel dalam Tim Penanggulangan Keadaan Darurat telah
54
PT. BONA HARTO SEJATI
HSSE PLAN
Berikut adalah diagram alir keadaan darurat medis selama pelaksanaan pekerjaan ini :
Lampiran 10
55
PT. BONA HARTO SEJATI
HSSE PLAN
PT. BONA HARTO SEJATI melakukan sosialisasi prosedur pelaporan dan penanggulangan
kedaan darurat yang digunakan pada pekerjaan ini kepada seluruh personel yang terlibat.
Cara pelaporan keadaan darurat dan nomor kontak keadaan darurat ditempatkan pada
lokasi-lokasi yang strategis agar mudah untuk dibaca.
2) Menyusun jadwal pelaksanaan simulasi keadaan darurat yang berlaku di lokasi pekerjaan
PT. BONA HARTO SEJATI mengikuti latihan keadaan darurat dengan frekuensi sesuai yang
ditentukan dalam KPI untuk skenario keadaan darurat yang mungkin timbul selama
pekerjaan berlangsung.
Perencanaan ini bisa berubah sesusai dengan rencana latihan tanggap darurat di PT Kilang
Pertamina Internasional Refinery Unit II Dumai, hasil evaluasi dan laporan pelaksanaan
emergency drill akan disampaikan oleh PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit
II Dumai, dan PT. BONA HARTO SEJATI bisa mendapatkan hasil evaluasi tanggap
darurat sebagai bahan acuan untuk evaluasi berikutnya.
3) Menyediakan petugas First Aider (P3K) dan peralatan P3K di lokasi kerja sesuai dengan
Peraturan Menteri Tenaga Kerja & Transmigrasi Nomor : PER 15/MEN/VIII/2008
PT. BONA HARTO SEJATI menunjuk personelnya untuk menjadi petugas P3K (first aider)
dalam jumlah memadai. Personel yang ditunjuk sebagai first aider harus memiliki
kompetensi yang sesuai sebagai first aider. Personel yang ditunjuk harus mendapat
persetujuan dari PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit II.
56
PT. BONA HARTO SEJATI
HSSE PLAN
Jika terjadi kondisi kedaruratan yang membutuhkan evakuasi Medis maka Pengawas
Pekerjaan PT. BONA HARTO SEJATI akan segera berkoordinasi dengan Medical RU II untuk
keperluan evakuasi medis. Seluruh biaya penggunaan peralatan dan proses evakuasi
menjadi tanggung jawab PT. BONA HARTO SEJATI.
57
PT. BONA HARTO SEJATI
HSSE PLAN
58
PT. BONA HARTO SEJATI
HSSE PLAN
59
PT. BONA HARTO SEJATI
HSSE PLAN
2) Aspek HSSE menjadi bagian yang menentukan dalam pemilihan Sub Kontraktor
yang akan digunakan
60
PT. BONA HARTO SEJATI
HSSE PLAN
PT. BONA HARTO SEJATI memastikan seluruh personel yang mengendarai alat
angkut dan kendaraan memiliki kompetensi yang sesuai, telah mengikuti
pelatihan defensive driving dan hasil pemeriksaan kesehatannya dinyatakan fit.
Personel tersebut harus dilaporkan kepada HSSE PT Kilang Pertamina
Internasional Refinery Unit II.
61
PT. BONA HARTO SEJATI
HSSE PLAN
a. Program Audit Internal HSSE untuk pekerjaan yang akan dikontrakkan oleh
Auditor yang kompeten
PT. BONA HARTO SEJATI melaksanakan audit internal HSE sebelum
pelaksanaan audit HSSE oleh PT Kilang Pertamina Internasional Refinery
Unit IIi, sesuai dengan prosedur audit internal PT. BONA HARTO SEJATI. PT.
BONA HARTO SEJATI menunjuk Tim Audit dengan kompetensi yang sesuai
untuk melaksanakan audit internal PT. BONA HARTO SEJATI. Kegiatan audit
internal yang dilaksanakan didokumentasikan dalam dokumen laporan
audit internal. Temuan audit intenal dikomunikasikan kepada personel
terkait dan dilakukan monitoring untuk memastikan temuan ditindak
lanjuti.
b. Frekuensi Audit Internal HSSE yang diprogramkan telah sesuai dengan tabel
frekuensi yang ditetapkan Pertamina
Audit HSSE dilaksanakan sesuai dengan KPI yang ditetapkan
dalam HSSE Performance Leading Indicator.
c. Program Audit HSSE untuk Sub Kontraktor yang akan digunakan (bila
menggunakan Sub Kontraktor)
2) Inspeksi
a. Program Inspeksi Rutin
PT XXX melaksanakan inspeksi HSSE secara berkala sesuai dengan
rencana kerja HSE yang telah disetujui oleh PT Kilang Pertamina
Internasional Refinery Unit II mai (lampiran 2). PT. BONA HARTO SEJATI
mendokumentasikan seluruh hasil inspeksi yang telah dilaksanakan dan
dilaporkan kepada HSSE PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit II.
PT. BONA HARTO SEJATI melaksanakan program Behaviour Based
Safety (BBS) dan menyediakan alokasi sumberdaya yang dibutuhkan
untuk menjalankan program tersebut.
b. Program MWT (Management Walk Through) selama pekerjaan ini
berlangsung untuk membuktikan komitmen dari pimpinan perusahaan PT.
BONA HARTO SEJATI terhadap aspek HSE, maka Pimpinan tertinggi atau
pejabat setingkat manajer akan melaksanakan kegiatan Management
Walkthrough (MWT) untuk berdiskusi pemasalahan HSE dengan para
pekerja PT. BONA HARTO SEJATI pada pekerjaan ini dengan jadwal sesuai
dengan KPI yang telah ditetapkan dalam HSSE Performance Leading
indicator.
Laporan hasil kegiatan Management Walkthrough agar disampaikan oleh
PT. BONA HARTO SEJATI kepada perwakilan HSE PT Kilang Pertamina
Internasional Refinery Unit II.
c. Inspeksi rutin mencakup tahapan Pre Mobilisasi s/d Demobilisasi pekerjaan
62
PT. BONA HARTO SEJATI
HSSE PLAN
FAT
Project Fire
Fire Brigade Brigade
HES Officer or
HES Man
Investigation
Police
Lead by PIC/SM
Report
V Preparing
E
R
B
A
L
R E P O R T (VB)
Project
Manager &
Site Manager
t
r
o
P
e
R
l
a
b
r
e
V
Hospital :
Police :
Fire Brigade : 2222 (Pertamina)
HEAD OFFICE
Project Manager : 0812 – 7696242
HSE Officer : 0812 - 6838520
Site Manager : 0813 - 65549972
Project Control : 0813 - 78645557 Note:
Cons. Supervisor : 0813 - 72152153 Verbal report by Project Coordinator to Head
HRD : 0813 - 62433389 Office and Client shall be within 4 (four)
hours after accident happened 63
Written report shall be reported not later than
24 hours after accident happened.
“ SAFETY FIRST”
PT. BONA HARTO SEJATI
HSSE PLAN
64
PT. BONA HARTO SEJATI
HSSE PLAN
Ruang lingkup Rapat tinjauan manajemen HSSE dalam pekerjaan ini adalah
menagacu pada HSSE Plan yang telah di setujui oleh Pertamina RU II Dumai, antara
lain namun tidak terbatas pada :
1. Pembahasan hasil pelaksanaan keputusan tinjauan manajemen sebelumnya.
2. Pembahasan hasil audit internal/eksternal dan status tindakan perbaikan.
3. Pembahasan hasil evaluasi kepatuhan peraturan dan keluhan pihak eksternal.
4. Pembahasan kinerja QHSE (leading & lagging indicator).
5. Pembahasan peluang perbaikan dan perubahan Sistem Manajemen QHSE.
6. Perluasan tujuan dan sasaran, perubahan lingkup dan Perubahan
yang mengikutinya.
8.2 Frekuensi Pelaksanaan tinjauan sesuai dengan tabel periode yang
ditetapkan Pertamina
PT. BONA HARTO SEJATI melakukan pemantauan pencapaian kinerja leading dan
lagging indicator yang telah disetujui oleh PT Kilang Pertamina Internasional
Refinery Unit II Dumai pada poin 2.B dalam dokumen ini. Laporan pencapaian
kinerja HSSE dilaporkan kepada PT Perwakilan HSSE PT Kilang Pertamina
Internasional Refinery Unit II Dumai maksimal pada tanggal 5 setiap bulan.
8.3 PROSEDUR
1. Ketua Komite P2K3 bersama departemen terkait melakukan identifikasi
karakteristik K3 yang akan diperiksa dan dipantau. Yang termasuk dalam daftar
karakteristik yang harus dipantau adalah :
Indikator Kinerja Manajemen.
- Pencapaian sasaran dan target.
- Implementasi K3.
Indikator Kinerja Operasional.
- Pemantauan Input-Output
Indikator Kondisi K3.
- Tingkat Kecelakaan.
2. Karakteristik pengukuran dan pemantauan ini dicatat dalam “ Program
Pengukuran dan Pemantauan “.
3. Kriteria pengukuran ini harus ditinjau sedikitnya sekali dalam setahun, atau jika
terjadi perubahan atas aktivitas, produk dan jasa.
4. Ketua Komite P2K3 harus menyusun program pemantauan dan pengukuran dari
hasil identifikasi karakteristik Kunci K3 dan dicatat dalam program, pengukuran
dan pemantauan.
5. Ketua Komite P2K3 harus memastikan dilakukannya pemantauan dan
pengukuran sesuai dengan program pengukuran dan pemantauan.
6. Setiap Kepala Departemen harus melakukan pengukuran dan pemantauan
diarea wewenangnya sesuai dengan program pengukuran dan pemantauan
7. Jika pengukuran dilakukan oleh pihak eksternal, maka prosedur pemilihan
subkontraktor harus diikuti dan pihak yang terpilih harus diakreditasi oleh
pemerintah.
8. Semua hasil pemantauan dan pengukuran harus dilaporkan kepada Ketua
Komite P2K3, WMK3 & ditembuskan DCC segera setelah pemantauan dan
pengukuran serta hasil diperoleh
65
PT. BONA HARTO SEJATI
HSSE PLAN
9. Ketua Komite P2K3 bersama Kepala departemen terkait harus melakukan analisis
dan mengidentifikasi kecenderungan dari hasil pengukuran dan pemantauan.
10. Jika hasil pengukuran tidak memenuhi atau cenderung tidak memenuhi
persyaratan karakteristik K3, maka setiap kepala departemen yang terkait harus
melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan yang relevan sesuai Prosedur
Ketidaksesuaian, Tindakan Perbaikan dan Tindakan Pencegahan.
11. Semua catatan hasil pengukuran harus dijaga dan disimpan oleh dmasing-masing
departemen sesuai dengan masa simpan catatan hasil pengukuran.
12. Wakil Manajemen harus memastikan hasil pemantauan dan pengukuran
dikomunikasikan pada departemen yang terkait dan evaluasi hasil pemantauan
dan pengukuran dilaporkan pada menajemen setiap enam bulan sekali dan
dibahas dalam Rapat Tinjauan Manajemen.
66