REVISI I
B
Kebijakan HSSE tersebut secara berkala di review/ dimutakhirkan
berdasarkan perkembangan kondisi internal & eksternal
perusahaan
REVISI I
KEBIJAKAN HSSE (revisi)
KESELAMATAN KESEHATAN KERJA DAN LINDUNGAN LINGKUNGAN
(K3LL)
PT. ERA METRIKINDO
1. Memenuhi peraturan perundangan dan persyaratan lainnya yang berlaku berkaitan dengan
Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindungan Lingkungan (K3LL).
2. Menjamin Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindungan Lingkungan (K3LL) bagi para
pekerja dan orang lain ( kontraktor, pengunjung dan tamu ) di lingkungan kerja perusahaan.
3. Menjamin pelaksanaan pengendalian dampak lingkungan dari operasional perusahaan.
4. Menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindungan Lingkungan
(SMK3LL) dengan menyediakan sumber daya yang diperlukan sesuai peraturan yang
berlaku.
5. Meningkatkan kinerja Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindungan Lingkungan (K3LL)
guna menjamin terciptanya suasana kerja yang aman, sehat dan melindungi karyawan dari
kecelakaan kerja maupun penyakit akibat melakukan aktivitas kerja.
6. Melaksanakan identifikasi dan pengendalian semua potensi bahaya serta aspek – aspek
dampak lingkungan yang terkandung pada seluruh aktivitas operasional Perusahaan dan
menyediakan sarana dan prasarana K3LL yang memadai.
7. Memberikan pelatihan dan pembinaan K3LL kepada tenaga kerja untuk meningkatkan
pengetahuan dan kesadaran tenaga kerja terhadap K3LL.
8. Berperan aktif dengan melakukan perbaikan berkelanjutan demi terciptanya K3LL yang baik
di tempat kerja dan lingkungan yang sehat di wilayah perusahaan.
9. Selalu menerapkan Protokol kesehatan dimasa pandemi sekarang.
Penerapan kebijakan ini menjadi kewajiban semua pihak yang bekerja untuk PT. ERA
METRIKINDO sesuai dengan tugas dan tanggungjawab masing - masing.
AZHARI YAMANI
Direktur
REVISI I
PROSES 3
REVISI I
Organisasi, Tanggung Jawab, Sumber Daya dan
No. Dok 003/OTSD/EM/I/2020
Dokumen
Revisi 15 Juni 2021
Tanggal 13 Januari 2020
LEMBAR PENGESAHAN
Pengesahan Nama Penyusun /Jabatan
Disusun
IMRAN H
Manager HSSE
Disetujui
AZHARI YAMANI
Direktur
REVISI I
A
Orgnisasi Perusahaan telah memiliki Struktur HSSE yang
memadai dan diisi oleh personil yang kompeten
REVISI I
STRUKTUR ORGANISASI K3LL/HSSE
PT. ERA METRIKINDO
PIMPINAN PERUSAHAAN
AZHARI YAMANI
ADMINISTRASI
EFRIADI ST
NIP. 19640215 199703 1 003
SUDIRMAN
MANAGER HSSE
IMRAN H
MALIKUSSALEH
MENGETAHUI,
PT. ERA METRIKINDO
AZHARI YAMANI
Direktur
REVISI I
URAIAN TUGAS
AZHARI YAMANI
Direktur
REVISI I
No. Dok : 001/K3LL/EM/I/2020
Terbit :
PT. ERA METRIKINDO No. Rev :
Tgl. Rev :15 Juni 2021
Lokasi : Kantor PT. ERA
METRIKINDO
Notulen Rapat :
REVISI I
No. Dok : 002/K3LL/EM/I/2020
Terbit :
PT. ERA METRIKINDO No. Rev :
Tgl. Rev : 15 Juni 2021
Lokasi : Kantor PT. ERA
METRIKINDO
1 Alvian Komisaris
Azhari Yamani
2 Direktur
Abdullah Ali
3 Ka. Bag. Teknik
Fadhli Irman
4 Ka. Bag. Umum/ Pemasaran
Andri Febriyan
5 Ka. Bag. Keuangan
Imran H
6 Manager Opr/HSE
Bayu Setiawan
7 Staff Teknik
Yusrizal
8 Staff Umum/ Logistik
9 Zulfadhli Keuangan/Kasir
Ka. Bag.
10 Sudirman
Umum/Pemasaranistrasi
Disusun Oleh,
MANAGER HSSE
IMRAN H
REVISI I
No. Dok : 003/K3LL/EM/I/2020
Terbit :
PT. ERA METRIKINDO No. Rev :
Tgl. Rev :15 Juni 2021
Lokasi : Kantor PT. ERA
METRIKINDO
REVISI I
B
Tugas dan tanggung jawab HSSE sudah tercantum dalam uraian
tugas dan tanggung jawab ( Job Description ) seluruh level
pekerja
REVISI I
Pengertian, Keanggotaan, Fungsi, dan Penetapan P2K3
Sebagai perusahaan yang telah memiliki komitmen terhadap pematuhan norma-norma keselamatan
dan kesehatan kerja dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, sudah sepatutnya
membentuk Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( P2K3 ).
Hal ini diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor :
PER.04/MEN/1987 Tentang Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Tata Cara
Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja.
Pengertian P2K3
Dalam peraturan tersebut, Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah badan
pembantu di tempat kerja yang merupakan wadah kerjasama antara pengusaha dan pekerja untuk
mengembangkan kerjasama saling pengertian dan partisipasi efektif dalam penerapan keselamatan
dan kesehatan kerja. Artinya, Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja harus memiliki
struktur organisasi dan diisi oleh perwakilan pengusaha dan perwakilan pekerja.
Bilamana perusahaan memiliki tempat kerja dengan salah satu kriteria tersebut diatas, maka
pengusaha atau pengurus wajib untuk membentuk Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan
Kerja.
Keanggotaan P2K3
Keanggotaan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja terdiri dari unsur pengusaha dan
pekerja yang susunannya terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Anggota. Sekretaris P2K3 adalah ahli
Keselamatan Kerja dari perusahaan yang bersangkutan. Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja ditetapkan oleh Menteri atau Pejabat dan penetapannya berdasarkan usul dari
pengusaha atau pengurus yang bersangkutan.
Jadi, untuk mendapatkan penetapan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja dari Menteri
atau Pejabat, pengusaha atau pengurus wajib mengurus penetapannya ke kantor Dinas Tenaga Kerja
setempat. Namun, sebelum mengajukan, tentu pengusaha atau pengurus harus telah membuat
struktur P2K3 terlebih dahulu dan telah memiliki sekretaris yang merupakan ahli Keselamatan Kerja
(dibuktikan dengan sertifikat keahlian).
Fungsi P2K3
Berikut ini yang termasuk kedalam fungsi Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja di
perusahaan :
REVISI I
1. Menghimpun dan mengolah data mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di tempat
kerja.
4. Membantu pimpinan perusahaan menyusun kebijaksanaan manajemen dan pedoman kerja dalam
rangka upaya meningkatkan keselamatan kerja, higiene perusahaan, kesehatan kerja, ergonomi
dan gizi kerja.
Untuk pengusaha atau pengurus yang berkeinginan mengajukan penetapan Panitia Pembina
Keselamatan dan Kesehatan Kerja ke Dinas Tenaga Kerja setempat, harus melengkapi persyaratan
dibawah ini :
1. Membuat Surat Permohonan Pengesahan P2K3,
2. Melampirkan Struktur P2K3
3. Fotokopi Sertifikat Ahli K3 Sekretaris P2K3
4. Melampirkan Bukti Pembayaran BPJS Kesehatan & BPJS Ketenagakerjaan Perusahaan
5. Fotokopi Wajib Lapor Ketenagakerjaan terakhir perusahaan
REVISI I
Medan, 20 Januari 2020
Pimpinan Perusahaan,
PT. ERA METRIKINDO
AZHARI YAMANI
Direktur
REVISI I
STRUKTUR ORGANISASI P2K3
PIMPINAN PERUSAHAAN
AZHARI YAMANI
SEKRETARIS
EFRIADI ST
ZULFADHLI
NIP. 19640215 199703 1 003
MANAGER HSSE
IMRAN H
REVISI I
JOB DESCRIPTION P2K3
(Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
AZHARI YAMANI
Direktur
REVISI I
No. Dok : 001/P2K3/EM/I/2020
No. Rev : Tgl. Rev : 15 Juni 2021
Terbit : Lokasi : PT. ERA METRIKINDO
Notulen Rapat :
REVISI I
No. Dok : 002/P2K3/EM/I/2020
No. Rev : Tgl. Rev : 15 Juni 2021
Terbit : Lokasi : PT. ERA METRIKINDO
1 Alvian Komisaris
Azhari Yamani
2 Direktur
Abdullah Ali
3 Ka. Bag. Teknik
Fadhli Irman
4 Ka. Bag. Umum/ Pemasaran
Andri Febriyan
5 Ka. Bag. Keuangan
Imran H
6 Manager Opr/HSE
Bayu Setiawan
7 Staff Teknik
Yusrizal
8 Staff Umum/ Logistik
9 Zulfadhli Keuangan/Kasir
Ka. Bag.
10 Sudirman
Umum/Pemasaranistrasi
Disusun Oleh,
MANAGER HSSE
IMRAN H
REVISI I
No. Dok : 003/K3LL/EM/I/2020
No. Rev : Tgl. Rev : 15 Juni 2021
Terbit : Lokasi : PT. ERA METRIKINDO
REVISI I
D
Perusahaan memiliki system pelatihan HSSE untuk seluruh level di
organisasi ( pekerja baru, Pekerja dan Manajemen )
REVISI I
STANDARD OPERATION PROSEDURE ( SOP )
Seluruh Karyawan Wajib Mematuhi semua peraturan – peraturan yang ada di perusahaan.
Adapun peraturan – peraturan tersebut adalah :
- Seluruh karyawan tidak dibenarkan memakai, membawa dan mengedarkan obat – obat terlarang.
- Seluruh karyawan tidak dibenarkan memakai dan membawa minuman keras.
- Seluruh karyawan tidak dibenarkan bekerja dibawah pengaruh obat-obat terlarang dan minuman
keras.
- Seluruh karyawan mematuhi peraturan larangan merokok.
- Karyawan tidak dibenarkan merokok ditempat kerja, ruang ber AC kecuali pada tempat yang
diizinkan.
- Karyawan tidak dibenarkan membawa senjata api maupun senjata tajam kecuali alat kerja di
tempat kerja.
- Seluruh karyawan diharuskan memiliki pemahaman mengenai aspek-aspek HSSE yang
merupakan kompetensi keharusan bagi para pekerja.
REVISI I
PENEMPATAN KERJA
Kebutuhan penempatan staf dapat dipenuhi melalui 2 cara, yaitu : menyewa dari pihak luar
perusahaan dan penugasan kembali karyawan yang ada atau disebut sebagai penempatan dari dalam.
Promosi
Sebuah promosi terjadi jika seorang karyawan dipindahkan dari satu pekerjaan ke posisi lain yang
lebih tinggi baik dalam hal pembayaran gaji, tanggung jawab, dan tingkat status keorganisasinya,
Promosi memiliki manfaat, bagi perusahaan maupun karyawan, yaitu :
1. Promosi dapat memungkinkan perusahaan memanfatkan kemampuan karyawan untuk
memperluas usahanya.
2. Promosi dapat mendorong tercapainya kinerja karyawan yang baik.
3. Terdapat korelasi signifikan antara kesempatan untuk kenaikan pangkat dan tingkat kepuasan
kerja.
ADA 2 PENDEKATAN YANG DIGUNAKAN DALAM MEREKRUT KARYAWAN ,
YAITU :
1. Pendekatan Tertutup
Pendekatan yang lebih umum adalah pendekatan tertutup yang menempatkan unsur tanggung jawab
untuk mengidentifikasikan karyawan yang dapat dipromosikan. Penyelia harus memiliki catatan tentang
kandidat, dan mencari informasi tentang kandidat didepartemen lain yang memiliki kualitas tertentu.
2. Pendekatan Terbuka
Digunakan bagi karyawan yang palng berkualifikasi dan diumumkan lewat papan pengumuman dan
bulletin. Jadi semua karyawan yang berminat dan merasa kualifikasi nya terpenuhi bebas untuk
melamar. Dilihat dari sisi filosofi dengan system terbuka perusahaan telah bertindak secara transparan,
adil, dan tidak diskriminatif.
REVISI I
Memberikan safety talk pada calon pekerja secara continue yang berhubungan dengan
keselamatan, kesehatan kerja dan lindungan lingkungan.
BAHAN ORIENTASI KARYAWAN BARU
Training untuk pengenalan profil perusahaan
Sejarah perusahaan
Norma & tradisi perusahaan
Kebijakan perusahaan
Deskripsi produk dan jasa yang dihasilkan
Struktur, otoritas & tanggung jawab
Standart Operasional Prosedur perusahaan dan bagian tertentu yang relevan
Iklim kerja termasuk hubungan dengan sesame karyawan & atasan
Peraturan Perusahaan Dan Hal-Hal Penting Lainya :
Disipliln & tata tertib
Prosedur penggajian
Transportasi dari dan perusahaan
Jam masuk & pulang kantor
Mengetahui;
PT. ERA METRIKINDO
AZHARI YAMANI
Direktur
REVISI I
No. Dok : 001/HSSE/EM/I/2020
No. Rev : Tgl. Rev : 15 Juni 2021
Terbit : Lokasi : PT. ERA METRIKINDO
Notulen Rapat :
REVISI I
No. Dok : 002/P2K3/EM/I/2020
No. Rev : Tgl. Rev : 15 Juni 2021
Terbit : Lokasi : PT. ERA METRIKINDO
1 Alvian Komisaris
Azhari Yamani
2 Direktur
Abdullah Ali
3 Ka. Bag. Teknik
Fadhli Irman
4 Ka. Bag. Umum/ Pemasaran
Andri Febriyan
5 Ka. Bag. Keuangan
Imran H
6 Manager Opr/HSE
Bayu Setiawan
7 Staff Teknik
Yusrizal
8 Staff Umum/ Logistik
9 Zulfadhli Keuangan/Kasir
Ka. Bag.
10 Sudirman
Umum/Pemasaranistrasi
Disusun Oleh,
MANAGER HSSE
IMRAN H
REVISI I
No. Dok : 003/K3LL/EM/I/2020
No. Rev : Tgl. Rev : 15 Juni 2021
Terbit : Lokasi : PT. ERA METRIKINDO
REVISI I
E
Perusahaan telah menyusun program training HSSE dan
program training tersebut dilaksanakan secara efektif
REVISI I
N
URAIAN JADWAL KETERANGAN
O
Mengikuti seminar umum tentang Jika ada/Baik
project, baik yang diadakan dipertamina maupun
1 Berjalan
diperusahaan maupun luar tempat
perusahaan penyelenggara lain
Jika ada/Baik
Mengikuti seminar dan pelatihan
dipertamina maupun
2 penggunaan APAR serta Berjalan
tempat
menerangkan cara kerjanya
penyelenggara lain
Jika ada/Baik
Mengikuti seminar dan pelatihan
dipertamina maupun
3 penggunaan APD serta Berjalan
tempat
menerangkan cara kerjanya
penyelenggara lain
Mengadakan safetytalk baik didepan Setiap kali sebelum
4 Berjalan
kantor untuk pekerja kantoran kerja
Menyelenggarakan dalam rangka Berjalan
5 Sebulan sekali
program hidup sehat
Menyelenggarakan pemahaman
6 karyawan terhadap aspek – aspek Sebulan Sekali Berjalan
HSSE bagi para pekerja
Pimpinan Perusahaan,
PT. ERA METRIKINDO
AZHARI YAMANI
Direktur
REVISI I
H
Perusahaan telah memiliki dan melaksanakan program
asuransi ketenagakerjaan bagi pekerja
REVISI I
PROGRAM ASURANSI KETENAGAKERJAAN
N
URAIAN JADWAL KETERANGAN
O
Mendaftarkan ulang asuransi
1 Awal Tahun Berjalan
ketenagakerjaan untuk perusahaan
Mendaftarkan asuransi
2 Setiap project Belum Maksimal
ketenagakerjaan untuk para pekerja
Pimpinan Perusahaan,
PT. ERA METRIKINDO
AZHARI YAMANI
Direktur
REVISI I
DATA ASURANSI KETENAGA
KERJAAN (BPJS)
REVISI I
PROSES 4
MANAJEMEN RESIKO
REVISI I
B
Perusahaan telah mendokumentasikan daftar resiko HSSE
dan mengkomunikasikannya kepada seluruh pekerja terkait
REVISI I
DOKUMEN JHSA DAN
KPI
REVISI I
PROSES 6
IMPLEMENTASI DAN
PENGENDALIAN OPERASIONAL
REVISI I
A
Perusahaan memiliki system pengelolaan perubahan (
Management Of Change ) terkait perubahan personil,
peralatan, proses, dokumentasi
REVISI I
Manajemen Perubahan adalah bagian yang sangat penting untuk menjamin bisnis dan proses
yang dilakukan tidak mengalami kerugian karena sudah banyak sekali kecelakaan yang
muncul karena lalai dalam membuat manajemen perubahan.
Lebih dari 40 tahun lalu di Flixborough, Inggris, terdapat sebuah reaktor kimia yang rusak
dan membutuhkan perbaikan. Reaktor ini merupakan bagian dari rangkaian 6 buah reaktor
kimia di sebuah pabrik. Reaktor tersebut terpaksa dilepas untuk diperbaiki. Guna memangkas
waktu perbaikan, Manajemen memutuskan untuk mengganti tangki tersebut dengan
menggunakan sebuah pipa bypass yang memiliki sambungan di kedua ujungnya dan disangga
dengan susunan perancah. Karena tekanan untuk melanjutkan produksi, manajemen tidak
pernah penilaian bahaya sebelum pemasangan pipa by pass tersebut.
Sekitar 3 bulan kemudian, sambungan pipa by pass tersebut mengalami kegagalan operasi
dan melepaskan 30 Ton Cyclohexane yang bersifat mudah terbakar. Hasilnya, awan uap
terpantik api dan menewaskan 28 orang, melukai 89 orang bahkan seluruh pabrik ikut hancur
serta ratusan rumah disekitarnya rusak. Para ahli menyimpulkan bahwa salah satu penyebab
dari kecelakaan proses ini adalah tidak adanya studi tentang Manajemen Perubahan.
Kita perlu mengetahui jenis-jenis perubahan yang dapat dimasukkan dalam manajemen
perubahan ini, adapun jenis-jenis perubahan antara lain adalah
Perubahan ini mencangkup perubahan di luar cangkupan dari batas aman yang telah
disepakati, revisi alarm atau interlock, revisi PLC software (Human Machine Interface),
revisi intervensi logic, Introduksi zat kimia baru serta penggantian bahan kimia
Perubahan ini mencangkup adanya jalur pipa atau peralatan baru, penyusunan ulang sistem
perpipaan, perubahan bagian peralatan, konstuksi material baru, parameter baru, penambahan
sistem proteksi kebakaran dan penambahan sistem alarm gawat darurat.
3. Perubahan Prosedur
Perubahan ini mencangkup Standard Operating Procedure, Prosedur bekerja dengan aman,
Prosedur kerja sementara, Prosedur pemeliharaan/inspeksi ataupun mengembangkan sebuah
prosedur baru terkait dengan instalasi perlengkapan baru
4. Perubahan Organisasi/Personel
REVISI I
Perubahan ini mencangkup berubahnya jumlah personel, struktur dalam organisasi,
pengembangan peran baru dalam organisasi, dukungan pemeliharaan ataupun instrument/
listrik, kontraktor di area kerja dan absennya seorang pekerja dalam waktu yang panjang.
5. Perubahan Fasilitas
6. Perubahan darurat
Perubahan yang bersifat darurat karena adanya suatu peristiwa spontan darurat yang tidak
direncanakan
7. Perubahan Sementara
Sebuah perubahan yang direncanakan hanya dalam waktu yang terbatas; seperti percobaan,
evaluasi, atau by-pass sebuah sistem keselamatan untuk pemeliharaan. Dapat juga berupa
rencana dari sebuah proses yang diluar dari operasi biasanya atau transfer dari sebuah produk
dari kontainer asal ke kontainer yang lain
Adalah sebuah pergantian benda, peralatan, zat kimia, prosedur, yang memiliki spesifikasi
sama dengan yang diganti. Dalam kasus ini, Manajemen Perubahan Tidak diperlukan.
Contohnya adalah:
Semua perubahan yang sesuai dengan pemicu/criteria (trigger) di atas, kecuali Replacement
in Kind, harus dianalisis apa dampaknya dengan menggunakan Form Manajemen Perubahan.
Form ini dibuat oleh inisiator perubahan dan di asses oleh Manager atau ahli-ahli yang terkait
guna menentukan tindakan pengendalian apabila perubahan tersebut ternyata dapat
menimbulkan resiko baru.
REVISI I
Pimpinan Perusahaan,
PT. ERA METRIKINDO
AZHARI YAMANI
Direktur
REVISI I
C
Perusahaan memiliki system pemeliharaan peralatan untuk
memastikan redlines dan kelayakan fungsinya
REVISI I
Maintenance (pemeliharaan) adalah semua aktivitas yang berkaitan untuk mempertahankan
peralatan system dalam kondisi layak bekerja. Sebuah system pemeliharaan yang baik akan
menghilangkan variabilitas system. Taktik pemeliharaan adalah :
Untuk mengukur kesuksesan manajemen pemeliharaan, maka ada dua unsur yang harus
ditentukan terlebih dahulu, yaitu keterlibatan karyawan dan prosedur pemeliharaan.
Factor karyawan dalam hal pemeliharaan dapat dilihat dari informasi yang dimiliki karyawan,
keahlian yang dimilikinya, kompensasi yang diterima sebagai factor penguat motivasi dan
kekuatan sinergi yang perlu dilakukan. Sebagai upaya untuk meningkatkan penguasaan
informasi dan keahlian dalam kaitannya dengan kegiatan pemeliharaan, maka pihak
manajemen dapat menempuh beberapa hal yaitu :
Pertukaran informasi. Melalui penciptaan iklim yang kondusif, misalnya adanya bank
data ( bank prosedur) yang berisikan data serta prosedur tentang pemeliharaan segala
jenis mesin dalam system manufaktur.
Pelatihan keahlian. Bagi karyawan yang belum memiliki keahlian yang diharapkan,
perusahaan dapat memilih untuk mengirimkan ke training center yang menawarkan
pelatihan-pelatihan atau langsung dilatih di perusahaan melalui on the job training.
Adapun tentang prosedur pemeliharaan mesin-mesin, factor yang perlu diperhatikan adalah
prosedur pembersihan dan pelumasan. Pembersihan ini ditujukan untuk menghindari korosi,
kemacetan akibat adanya kotoran dan kegiatan ini dilakukan secara rutin. Sedangkan
pelumasan bertujuan agar tidak terjadi gesekan material mesin secara langsung,
mendinginkan panas mesin pada kondisi tertentu, dan memperpanjang umur mesin.
Prosedur berikutnya adalah monitor dan penyesuaian. Monitor harus dilakukan secara
kontinu dengan jadwal yang sudah ditentukan. System monitor yang baik akan mampu
melakukan penyesuaian yang diperlukan.
1. Perbaikan terus-menerus. Kegiatan ini menjadi kajian yang penting dalam manajemen
operasi, baik manufaktur maupun jasa, terutama pabrik-pabrik yang menggunakan
mesin yang berputar dan beroperasi setiap saat.
2. Meningkatkan kapasitas. Dengan adanya perbaikan yang terus-menerus, maka tidak
aka nada pengerjaan ulang / proses ulang, sehingga kapasitas akan meningkat.
3. Mengurangi persediaan. Karena tidak perlu ada tumpukan bahan baku yang harus
disiapkan untuk melakukan produksi ulang.
4. Biaya operasi lebih rendah. Akibat kapasitas yang meningkat disertai dengan
persediaan yang rendah, maka secara otomatis akan mengakibatkan biaya operasi
lebih rendah. Tidak perlu penyimpanan bahan baku dan tidak perlu adanya biaya
tambahan karena proses pengerjaan ulang.
5. Produktivitas lebih tinggi. Jika biaya operasi lebih rendah, maka dari rumus
produktivitas adalah output/input akan diperoleh bahwa produktivitas akan lebih besar
(dengan catatan output konstan). Tentunya produktivitas akan lebih besar lagi jika
output semakin besar.
REVISI I
6. Meningkatkan kualitas. Akan tercipta cost advantage, artinya dengan kualitas yang
sama baik, harga dapat ditetapkan menjadi lebih murah.
Hasil yang cacat / gagal akan menyebabkan tambahan biaya karena harus diproses kembali
dan yang lebih besar resikonya adalah kurangnya kepercayaan konsumen kepada perusahaan
akibat produk gagal. Tambahan yang timbul menyebabkan biaya produksi membengkak
( tidak minimal). Jika biaya produksi membengkak, maka harga barang menjadi tinggi.
Pemeliharaan yang periodic dan terencana sangat diperlukan pada fasilitas-fasilitas produksi,
jika tidak akan mengakibatkan kerusakan “ Unit Kritis” dikarenakan :
Preventive maintenance ini dapat mengatasi kerusakan yang tiba-tiba terjadi. Hal ini
dikarenakan preventive maintenance ini dapat mendeteksi dan menangkap sinyal kapan suatu
system akan mengalami kerusakan serta menentukan kapan suatu system memerlukan service
( perbaikan).
Dengan teknik pelaporan yang baik, perusahaan dapat menjaga arsip proses, mesin, atau
peralatan individu. Arsip seperti itu dapat menyediakan profil yang berisi baik jenis
pemeliharaan yang diperlukan maupun waktu pemeliharaan yang dibutuhkan. Sejarah
pemeliharaan peralatan merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah system
pemeliharaan pencegahan, seperti halnya catatan mengenai waktu dan biaya perbaikan. Arsip
seperti ini juga memberikan informasi serupa tentang keluarga peralatan begitu juga
pemasok.
Pemeliharaan kerusakan adalah pemeliharaan secara langsung yang terjadi ketika peralatan
gagal dan harus diperbaiki dalam kondisi darurat atau dengan dasar prioritas.
Ada beberapa factor yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan mesin produksi, yaitu :
REVISI I
Pemilihan rancang bangun yang tidak sesuai
Keterampilan operator dan petugas pemeliharaan yang tidak mendukung dalam
pegoperasian mesin produksi
Kelalaian dalam pemeliharaan dasar, seperti kebersihan dan pelumasan
Kondisi mesin atau peralatan yang sudah aus akibat gesekan, dan
Kesalahan menjaga kondisi operasi mesin pada saat beroperasi
Dengan memadukan manajemen kualitas total dengan pandangan strategis pemeliharaan dari
sisi perancangan proses dan peralatan untuk pemeliharaan pencegahan.
Perancangan mesin yang andal, mudah dioperasikan, dan mudah dalam pemeliharaan
Menekankan biaya kepemilikan total di saat membeli mesin, sedemikian rupa
sehingga biaya pelayanan dan pemeliharaan sudah termasuk dalam biaya pembelian
tersebut
Membuat rencana pemeliharaan pencegahan yang memanfaatkan praktek operator
yang terbaik, departemen pemeliharaan, dan depot pelayanan.
Melatih pekerja untuk mengoperasikan dan memelihara mesin mereka sendiri.
Pimpinan Perusahaan,
PT. ERA METRIKINDO
REVISI I
AZHARI YAMANI
Direktur
REVISI I
D
Perusahaan memiliki dan menerapkan Sistem izin kerja
untuk mengendalikan bahay
Izin kerja (dikenal juga dengan istilah work permit, permit to work, atau surat izin kerja
aman) adalah sebuah dokumen atau izin tertulis yang digunakan untuk mengontrol jenis
REVISI I
pekerjaan tertentu yang berpotensi membahayakan pekerja. Izin kerja diperlukan untuk
mengidentifikasi pekerjaan yang akan dilakukan, potensi bahaya yang berhubungan dengan
pekerjaan yang akan dilakukan, dan tindakan pencegahan atau pengendaliannya.
Izin kerja juga biasanya dilengkapi dengan dokumen pendukung seperti job safety analysis
(JSA) dan tool box checklist. Contoh pekerjaan yang membutuhkan izin kerja adalah
pekerjaan yang mengharuskan pekerjanya masuk dan bekerja di ruang terbatas, kegiatan
memperbaiki, memelihara atau memeriksa instalasi listrik, dan pengoperasian alat berat.
Izin kerja harus dibuat secara spesifik dan hanya berlaku bila kondisi pekerjaan tidak
berubah. Izin kerja biasanya hanya berlaku singkat, selama 8 jam atau satu shift, dan berlaku
tidak lebih dari satu hari. Rentang waktu yang ditetapkan dalam izin kerja biasanya dimulai
pukul 07.00 pagi hingga pukul 17.00 waktu setempat atau jam kerja yang berlaku di tempat
tersebut.
Bila kondisi lingkungan pekerjaan berubah (hujan, pergantian shift, dll.), maka izin kerja
harus diperiksa kembali sesuai kondisi lingkungan kerja saat itu. Izin kerja sebelumnya harus
diganti dengan izin kerja baru atau bila ada perubahan lingkungan dianggap tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap keselamatan kerja, maka izin kerja dapat
dipergunakan kembali.
REVISI I
Pimpinan Perusahaan,
PT. ERA METRIKINDO
AZHARI YAMANI
Direktur
REVISI I
PROSES 7
JAMINAN PEMANTAUAN,
PENGUKURAN DAN AUDIT
REVISI I
D
Perusahaan telah mengkomunikasikan kasus-kasus insiden
yang terjadi ( di Perusahaan dan diluar Perusahaan anda )
sebagai pembelajaran terhadap seluruh pekerja agar
kejadian tersebut tidak terulang
Peristiwa terjadi pada hari Rabu, tanggal 1 Agustus 2018 pukul 13.30 WIB. Pekerjaan box
culvert untuk overpass di STA 10+300 sedang dilakukan pembongkaran scaffolding yang
terdiri dari 876 unit perancah. Pembongkaran dilakukan oleh 5 (lima) orang pekerja. Pada
saat kejadian salah seorang pekerja terpeleset dan mengalami kehilangan keseimbangan
sehingga terjatuh yang mengakibatkan lima baris scaffolding yang masih berdiri ikut roboh
dan menimpa korban. 1 (satu) orang pekerja meninggal karena tertimpa material scaffolding.
Kontraktor pelaksana pekerjaan adalah PT. PP (Persero).
REVISI I
Rentetan peristiwa kecelakaan konstruksi dan kegagalan bangunan di atas sudah selayaknya
menjadi perhatian bersama untuk meningkatkan kesadaran terkait Keselamatan dan
Keamanan Konstruksi. Kecelakaan kerja sering kali terjadi karena diabaikannya hal- hal
yang dianggap sederhana di metode kerja. Kerjasama seluruh pihak dibutuhkan untuk mampu
menghindari kejadian yang sama terulang di masa depan.
REVISI I
No. Dok : 003/INS/EM/VIII/2020
Terbit :
PT. ERA METRIKINDO No. Rev :
Tgl. Rev :
Lokasi : Kantor PT. ERA
METRIKINDO
Notulen Rapat :
1. Membahas tentang kecelakaan kerja yang di alami oleh perusahaan rekanan bisnis.
2. Mengevaluasi tentang kecelakaan kerja yang di alami oleh perusahaan rekanan bisnis
3. Membuat metode kerja yang aman sesuai dengan K3LL
REVISI I
No. Dok : 004/ADT/EM/VIII/2020
No. Rev : Tgl. Rev :
Terbit : Lokasi : PT. ERA METRIKINDO
1 Alvian Komisaris
Azhari Yamani
2 Direktur
Abdullah Ali
3 Ka. Bag. Teknik
Imran H
6 Manager Opr/HSE
Bayu Setiawan
7 Staff Teknik
Yusrizal
8 Staff Umum/ Logistik
9 Zulfadhli Keuangan/Kasir
Ka. Bag.
10 Sudirman
Umum/Pemasaranistrasi
Disusun Oleh,
MANAGER HSSE
IMRAN H
REVISI I
F
REVISI I
PROGRAM OBSERVASI DAN INTERVENSI ASPEK HSSE
REVISI I
G
Perusahaan memilki system pemantauan terhadap kinerja
SAFETY Perusahaan secara periodic
REVISI I
PROGRAM KERJA HSSE PT. ERA METRIKINDO TAHUN 2020
Program Pembelajaran / Pembelajaran Teori
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
Praltek K3LL
1, Sosialisasi Kebijakan K3LL
2. Pelatihan Penggunaan APD
3. Pelatihan Penggunaan APAR
4. Safetv Talk Sebelum melakukan pekerjaan di lokasi project
5. Rapat Rutin diperusahaan
6. Rapat Managemen diperusahan
7. Melakukan Penghijauan dan kerapian di perusahaan
8. Mengikuti seminar Jika ada
Program lnspeksi Managemen HSE Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
1. Pemeriksaan Kemajuan Pekerjaan Di lokasi project
2. Melakukan lnspeksi Kepada pekeria Di lokasi project
3. Melakukan lnspeksi APD Di lokasi project
4. Melakukan lnspeksi APAR Di lokasi project
5. Melakukan Closing Temuan lnspeksi Di lokasi project
Program Pelatihan dan Teori Keadaan Darurat Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
1. Melakukan Sosialisasi Keadaan Darurat Setiap ada project dan setiap 2 bln sekali di kantor
2. Melakukan Pelatihan Keadaan Darurat Setiap ada project dan setiap 5 bln sekali di kantor
3. Melakukan Kampanye Keadaan Darurat Setiap ada project dan setiap 5 bln sekali di kantor
REVISI I
4. Pelatihan Menggunakan APAR Setiap ada project dan setiap 6 bln sekali di kantor
5. Melakukan Evaluasi Keadaan Darurat
6. Mengikuti seminar K3LL Jika ada
Program Gerakan Hidup Sehat Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
1. Senam Kesehatan
2. Kebersihan Sekitar kantor / Lokasi Kerja Setiap ada project dan setiap 1 bln sekali di kantor
3. lkut Gotong Royong disekitar kantor
4. Kampanye tentang Gerakan Hidup Sehat
5. Memeriksa Kesehatan Secara Berkala
Program Kampanye K3LL Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
1. Pemasangan Sepanduk K3LL Setiap ada project
2. Pemasangan Spanduk Keadaan Darurat Setiap ada project
3. Pemasangan SpandukTentang Hidup Sehat Setiap ada project dan di ruangan kantor
4. Melakukan kampanye K3ll diperusahaan maupun
Setiap ada project dan di ruangan kantor
lokasi kerja
5. Pemasangan sepanduk larangan narkoba Setiap ada project dan di ruangan kantor
AZHARI YAMANI
Direktur
REVISI I