HASIL VERIFIKASI
Min Persyaratan sesuai
Konten Evaluasi Hasil Verifikasi Catatan
kriteria seleksi
Nama : Nama :
Jabatan : Jabatan :
Note : Verifikasi lapangan terhadap dokumen HSSE Plan Kontraktor yang disampaikan dalam dokumen
penawaran untuk membandingkan dengan kesiapan & kenyataan yang ada dilapangan
LAMPIRAN 15 – TKO No. B8-004/PHE04000/2021-S9 Rev.1
Minimum Ekspektasi
1. Membuat Identifikasi Bahaya dan Resiko secara umum yang digunakan
Metode dan sebagai titik awal sebelum kontrak dilaksanakan (HIRADC)
Prosedur 2. Mekanisme untuk identifikasi bahaya dan Resiko dilakukan sesuai
Manajemen dengan metode formal dan prosedur yang ada.
3. Identifikasi Bahaya dan Resiko mencakup semua ruang lingkup kontrak
Bahaya dan dan lokasi sesuai proyek (Job Safety Analysis)
Dampak 4. Terdapat rencana untuk sosialisasi HIRADC and JSA kepeda personil
di proyek
4.2. BAHAYA TERHADAP KESEHATAN KERJA
Minimum Ekspektasi
1. Membuat Analisa Bahaya terhadap kesehatan kerja spesifik proyek
Analisa Bahaya,
2. Membuat Kebijakan yang berhubungan dengan aspek kesehatan
Prosedur (SOP),
(contoh: Larangan Merokok, Obat-obatan Terlarang dan Alkohol, dll)
Program, Promosi
3. Membuat rencana untuk menentukan tingkat kesehatan pekerja
dan Sosialisasi
(Fitness to work melalui MCU)
4. Membuat program untuk promosi kesehatan selama masa proyek
berlangsung, termasuk rencana sosialisasi terhadap aspek kesehatan
kerja dilingkungan proyek
5. Membuat tata cara tertulis untuk pengelolaan Bahan Berbahaya
Beracun (B3) yang digunakan di proyek
6. Membuat perjanjian tertulis dengan pihak terkait dan fasilitas medis
(Rumah Sakit) untuk mendukung penanganan keadaan kegawat
daruratan.
7. Membuat Progam Khusus untuk pencegahan, penyebaran dan
penanganan kasus Covid-19 atau penyakit menular lainnya.
8. Membuat standar akomodasi (sesuai dengan ketentuan dalam kontrak)
untuk personil selama proyek berlangsung.
4.3. BAHAYA TERHADAP KESELAMATAN KERJA
Minimum Ekspektasi
1. Membuat Analisa bahaya yang berhubungan dengan Aspek
Keselamatan di proyek
2. Membuat rencana sosialisasi terhadap semua personil tentang Analisa
bahaya yang berhubungan dengan Aspek Keselamatan yang ada
Analisa Bahaya,
dalam semua tahapan proyek
Prosedur (SOP),
3. Membuat SOP yang berhubungan dengan aspek keselamatan pada
Program, Promosi
kegiatan proyek, seperti namun tidak terbatas pada contoh saja: Izin
dan Sosialisasi
Kerja (PTW), lifting, hot work, working at height, confined space entry,
Isolation (LOTO), dll.
4. Membuat program promosi keselamatan kerja selama masa proyek
berlangsung.
4.4. BAHAYA KEGIATAN LOGISTIK
Minimum Ekspektasi
1. Membuat Analisa bahaya yang yang berhubungan dengan Aspek
Logistik di Proyek
2. Membuat rencana sosialisasi terhadap semua personil tentang Analisa
bahaya yang berhubungan dengan Aspek logistik yang ada dalam
semua tahapan proyek
Analisa Bahaya, 3. Membuat SOP yang berhubungan dengan aspek logistik pada kegiatan
Prosedur (SOP), proyek, seperti namun tidak terbatas pada contoh saja: Pengelolaan
Program, Promosi bahan kimia atau bahan beracun berbahaya (B3), Travel Manajemen,
dan Sosialisasi dll.
4. Membuat program yang berhubungan dengan aspek logistik selama
masa proyek berlangsung, contoh: inspeksi kendaraan, inspeksi
terhadap pengelolaan dan penanganan bahan kimia dan B3, Pelatihan
dan pemenuhan kompetensi untuk personil khusus (defensive driving
training untuk driver, SIO forklift dan alat berat, dsb).
4.5. BAHAYA TERHADAP LINGKUNGAN
Minimum Ekspektasi
Analisa Bahaya,
Prosedur (SOP), 1. Membuat Analisa bahaya yang berhubungan dengan aspek
Program, Promosi Lingkungan
dan Sosialisasi
2. Membuat rencana sosialisasi terhadap semua personil tentang Analisa
bahaya yang berhubungan dengan Aspek lingkungan yang ada dalam
semua tahapan proyek
3. Membuat SOP yang berhubungan dengan aspek lingkungan pada
kegiatan proyek, seperti namun tidak terbatas pada contoh saja:
Pengumpulan, penanganan, penyimpanan dan pembuangan sampah
(waste management), Penanganan Tumpahan (spill management), dll.
4. Membuat program yang berhubungan dengan aspek lingkungan
selama masa proyek berlangsung, contoh: pengelolaan semua jenis
limbah yang dihasilkan selama kegiatan proyek, latihan penanganan
tumpahan (drill oil spill), dll.
4.6. BAHAYA TERHADAP KEAMANAN
Minimum Ekspektasi
1. Membuat Analisa bahaya yang berhubungan dengan Aspek keamanan
2. Membuat rencana sosialisasi terhadap semua personil tentang Analisa
bahaya yang berhubungan dengan Aspek keamanan yang ada dalam
semua tahapan proyek
Analisa Bahaya, 3. Membuat SOP yang berhubungan dengan aspek keamanan pada
Prosedur (SOP), kegiatan proyek, seperti namun tidak terbatas pada contoh saja:
Program, Promosi Penanganan terhadap kondisi darurat (ancaman bom, unjuk rasa,
dan Sosialisasi sabotase, pencurian, perkelahian) dll.
4. Membuat program yang berhubungan dengan aspek keamanan selama
masa proyek berlangsung, contoh: Pelatihan terhadap ancaman bom,
Penyediaan jasa security khusus proyek, penyediaan akses masuk
(proyek ID), Penyediaan CCTV di area proyek termasuk kantor, dll.
4.7. BAHAYA TERHADAP ASPEK SOSIAL
Minimum Ekspektasi
1. Membuat Analisa bahaya yang berhubungan dengan Aspek Sosial
2. Membuat rencana sosialisasi terhadap semua personil tentang Analisa
Analisa Bahaya,
bahaya yang berhubungan dengan Aspek sosial yang ada dalam
Program, Promosi
semua tahapan proyek
dan Sosialisasi
3. Membuat program yang dapat mengurangi dampak dari bahaya social
(sesuaikan dengan kebutuhan proyek)
4.8. ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
Minimum Ekspektasi
1. Membuat SOP khusus APD (termasuk matrik APD berdasarkan jenis
kegiatan)
Prosedur, standar, 2. Menentukan standar masing-masing jenis APD sesuai dengan
Program, distribusi ketentuan Perusahaan atau yang tersebut dalam kontrak.
3. Membuat rencana pelatihan APD kepada semua personil yang terlibat
dan persediaan
kegiatan proyek.
APD 4. Membuat rencana inspeksi rutin APD
5. Membuat rencana distribusi dan menentukan persediaan minimum APD
di proyek.
Pembaharuan dan
Membuat jadwal dan kriteria untuk pembaharuan APD
Penggantian
ELEMEN 5 PERENCANAAN DAN PROSEDUR
5.1. MANUAL OPERASI HSSE
Minimum Ekspektasi
1. List Prosedur harus tersedia dan tertulis mencakup seluruh operasi
yang berbahaya terhadap aspek HSE yang sesuai dengan semua
tahapan proyek
2. Membuat Sistem pengontrolan dokumen HSE spesifik proyek
3. Membuat rencana familirisasi dan sosialisasi prosedur HSE dan
Operasional Lainnya kepada semua personil proyek termasuk sub
kontraktor .
4. Prosedur tersedia dalam bahasa yang sesuai dengan pemahaman
pekerja
5.2. KEHANDALAN INFRAKSTRUKTUR DAN PERALATAN
Minimum Ekspektasi
1. Menyusun dan membuat daftar semua peralatan yang akan digunakan
untuk kegiatan proyek, termasuk jenis dan kapasitas peralatan yang
mengacu pada standar.
Daftar Peralatan
2. Daftar peralatan juga menjelaskan semua persyaratan peralatan,
dan Jadwal PM
meliputi: Register, Klasifikasi, Lisensi, Inspeksi dan Sertifikasi.
3. Membuat jadwal untuk preventive maintenance terhadap semua
peralatan yang akan digunakan untuk kegiatan proyek
1. Daftar yang disusun dari item penting peralatan harus menjadi subyek
Bagian kritikal untuk inspeksi HSE.
untuk Inspeksi HSE 2. Membuat Prosedur untuk melaksanakan inspeksi peralatan dan aspek-
aspek HSE (meliputi kesehatan, keselamatan dan aspek lingkungan).
1. Jadwal inspeksi peralatan harus ada selama durasi proyek
Rencana Inspeksi
2. Frekuensi Inspeksi jelas diidentifikasi untuk peralatan yang kritikal
1. Fasilitas yang tersedia
Fasilitas didefinisikan sebagai bagian dari kontrak
Fasilitas proyek sesuai dari segi kelengkapan, kondisi, lokasi dll.
Evaluasi Fasilitas kesehatan lokal yang ada secara rinci untuk
menilai:
- Jangkauan dan kualitas peralatan dan perlengkapan
- Standar higienis
- Aministrasi prosedur dan standar
- transportasi dan komunikasi
Cukup untuk kebutuhan sehari-hari dan konsisten, relevan dengan
General Inspeksi
program kesehatan.
HSE
Persediaan yang memadai untuk pasokan obat-obatan dan termasuk
pembuangannya
Aspek Industrial Hygine yang belum disebutkan namun dibutuhkan
dapat menjadi pertimbangan.
2. Ketersediaan staff yang terlatih dan bersertifikat
3. Akomodasi dan fasilitas katering
Fasilitas yang disediakan memenuhi persyaratan normal kebersihan
Fasilitas yang akan dioperasikan sesuai dengan regulasi atau
peraturan kesehatan oleh pemerintah dan memnuhi pedoman
perusahaan
Memberlakukan aturan untuk menjaga kebersihan lokasi dan fasilitas
lainnya.
5.3. MANAJEMEN PERUBAHAN
Minimum Ekspektasi
1. Terdapat Prosedur Manajemen perubahan (MOC).
Prosedur dan 2. Prosedur Manajemen perubahan (MOC) menyebutkan scope
dokumentasi perubahan yang harus termasuk dalam implementasi MOC.
3. Tersedia form terkait pelaksanaan MOC
Cakupan Prosedur Manajemen perubahan (MOC) menyebutkan scope perubahan
implementasi yang harus termasuk dalam implementasi MOC
5.4. RENCANA TANGGAP DARURAT
Minimum Ekspektasi
1. Menyediakan Prosedur Tanggap Darurat termasuk bridging terhadap
prosedur PERUSAHAAN
2. Identifikasi potensi skenario keadaan darurat utama, dan prosedur
digunakan dalam skenario, seperti :
>Fire / Ledakan >Gas Release (Mudah Terbakar,
Beracun, Berbahaya)
Prosedur dan >Bencana alam >Keadaan darurat laut
Scenario >Tumpahan minyak >Kerusuhan sipil
Kimia limbah B3
>Insiden transportasi >Terorisme / ancaman bom / sabotase
(darat/laut/udara)
>Ledakan >Pandemi / Wabah
3. Prosedur sejalan dengan Pedoman Perusahaan.
1. Terdapat Fasilitas untuk menunjang situasi kegawatdaruratan di Proyek
sesuai kontrak
Fasilitas dan 2. Terdapat Minimum peralatan dan infrastruktur yang memadai untuk
Peralatan mengatasi situasi kegawat daruratan sesuai kontrak
3. Terdapat perjanjian tertulis dengan pihak ketiga untuk layanan
kegawatdaruratan
Personil dan Terdapat personil yang terlatih dengan jumlah yang cukup untuk melakukan
Kompetensi penanganan terhadap kondisi kegawatdaruratan di proyek
1. Terdapat rencana sosialisasi kepada semua personil yang terlibat di
proyek terkait dengan Kondisi kegawatdaruratan
Rencana Latihan 2. Terdapat jadwal tertulis rencana pelatihan (drill) berbagai jenis scenario
dan Sosialisasi kegawat daruratan di proyek.
Note: Jenis Scenario Kondisi Kegawatdaruratan tergantung pada jenis
kontrak dan SOW pekerjaan.
ELEMEN 6 IMPLEMENTASI DAN PEMANTAUAN KINERJA
6.1. IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN HSSE DAN PEMANTAUAN KINERJA
SECARA AKTIF
Minimum Ekspektasi
1. Terdapat KPI monitoring selama kontrak berlangsung (KPI sesuai
dengan yang telah ditentukan khusus Proyek)
2. Telah mendifinisikan HSE Leading dan Lagging Indikator
3. Telah menentukan rencana pemantauan untuk Pencapaian KPI sesuai
proyek sehingga kinerja HSE dapat dicapai sesuai dengan Target
Proyek
6.2. INDIKATOR KINERJA HSSE
Minimum Ekspektasi
Minimum Ekspektasi
1. Telah menentukan frekuensi pemantauan kinerja HSE dalam kurun
waktu pelaksanaan proyek
2. Telah menentukan format pelaporan kinerja HSE
3. Format dan sistem pelaporan kinerja HSE mengacu pada ketentuan
PERUSAHAAN dan atau yang telah disebutkan dalam Kontrak
6.4 INVESTIGASI DAN TINDAKLANJUT INSIDEN HSSE
Minimum Ekspektasi
1.Ketersediaan analisa dan catatan kinerja HSE selalu direkam.
Umpan Balik / 2.Terdapat mekanisme penyampaian Feedback terhadap kinerja HSE
(direview / diskusi pada pertemuan HSE).
Analisa
3. Presentasi dan distribusi kinerja HSE disampaikan kepada personil
proyek
6.5 INSIDEN YANG HARUS DILAPORKAN SESUAI UNDANG-UNDANG DAN
CATATAN KETIDAKPATUHAN
Minimum Ekspektasi
1. Tersedia Prosedur Pelaporan Insiden untuk proyek
2. Meliputi tidak hanya cedera dan kehilangan waktu kerja tetapi juga:
Prosedur dan - Insiden Kesehatan (penyakit, terpapar zat berbahaya, nearmiss,
Cakupan dll)
Pelaporan Insiden - Insiden Lingkungan (tumpahan, pelepasan, kontaminasi, dll)
- insiden keselamatan lainnya (kegagalan peralatan keselamatan,
rusak dan atau hilangnya peralatan (property))
Metode dan 1. Mempunyai metode investigasi insiden untuk menentukan akar
Kompetensi Team penyebab (Prosedur Investigasi)
2. Mempunyai team khusus investigasi insiden yang kompetensi nya
Investigasi telah sesuai ketentuan
ELEMEN 7 AUDIT DAN TINJAUAN
7.1. AUDIT
Minimum Ekspektasi
Mempunyai prosedur mengenai audit HSE yang menguraikan tanggung
Prosedur
jawab, frekuensi, metode dan tindak lanjut
Jadwal dan
1. Ditentukan Jadwal Pelaksanaan Audit sesuai durasi kontrak.
Kompetensi Team
2. Kompetensi tim audit telah sesuai dengan ketentuan
Audit
Sosialisasi dan 1. Terdapat rencana sosialisasi hasil Audit
Tindak Lanjut Hasil 2. Terdapat mekanisme untuk melakukan review dan menindaklanjuti
Audit hasil Audit
7.2. TINJAUAN MANAJEMEN DAN TINDAKLANJUT
Minimum Ekspektasi
Mempunyai prosedur mengenai pelaksanaan Tinjauan Manajemen yang
Prosedur
menguraikan tanggung jawab, frekuensi dan agenda rapat
Sosialisasi dan
Tindak Lanjut Hasil 1. Terdapat rencana sosialisasi hasil Tinjauan Manajemen
2. Terdapat mekanisme untuk melakukan review dan menindaklanjuti
Tinjauan
hasil Hasil Tinjauan Manajemen
Manajemen
ELEMEN 8 – MANAJEMEN K3LL – PENCAPAIAN LAINNYA
Minimum Ekspektasi
Risk Assessment ID :
Risk Level :
Nama Pekerjaan :
Nama Kontraktor :
Tanggal Audit :
Lokasi Kerja (SHU/Regional :
/Divisi/Department)
Lingkari nomor yang paling mewakili evaluasi ini didasarkan pada kriteria untuk tujuan
Peringkat terlampir
SUBTOTAL X1/2
SUBTOTAL
TOTAL RATING (ELEMEN 1 – ELEMEN 8)
IKHTISAR
Nilai numerik di bawah ini adalah peringkat pembobotan yang dihitung berdasarkan matrik
penilaian kualifikasi. Total merupakan skor keseluruhan untuk Kontraktor.