Anda di halaman 1dari 66

MANUAL

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


( SMK3– ADHI ) – Panduan terIntegrasi ISO 9001:2015

RENCANA KESELAMATAN , KESEHATAN KERJA ​dan


LINGKUNGAN ( RK3L )

BOOK 1 dari 4
RK3L atau HSE PLAN

SK Direksi No. 014-6/2017/199Hal. ​1​ dari ​66


DAFTAR ISI

I ​ …………………………………………………
Istilah dan Definisi… 4
II Kata Pengantar Project Manager​ …………………………………………………… 7
II Pendahuluan​ …………………………………………………… 8
I
I RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DANLINGKUNGAN 1
V ( RK3L atau HSE PLAN )​ …………………………………………………… 0

1 Kepimpinan dan Komitmen atas Kebijakan K3L dan Sasara Target K3L​… 1
0
1.1 Kebijakan K3L ………………………………………………………………………... 1
0
1.2 Keterlibatan para Senior Manajer terlibat secara Pribadi dalam Manajemen
K3L 1
……………………………………………………………………………………... 2
1.3 Sasaran Target K3L ………………………………………………………………….. 1
4
1.4 Organisasi, TanggungJawab, Sumber Daya dan Dokumentasi ……………….. 1
6
1.5 Tinjauan dan Evaluasi ……………………………………………………………... 2
2
1.6 Keterlibatan Partisipasi dan Konsultasi dengan Tenaga Kerja …………………. 2
4

2 Pembuatan dan Pendokumentasian Rencana K3L​ ………………...………. 2


7
2.1 Rencana strategi K3L ………………………………………………………………. 2
7
2.2 Manual SMK3 – RK3L ………………………………………………………………. 3
2
2.3 Peraturan Perundangan dan Persyaratan lain dibidang K3 …………………….. 3
2
2.4 IInformasi K3L 3
……………………………………………………………………….. 4

3 Pengendalian Perancangan dan Peninjauan Kontrak 3


………..……………… 5
3.1 Pengendalian Perancangan / Engineering ………………………………………. 3
5
3.2 Peninjauan Kontrak dengan Pemberi kerja dan atau Penyedia Jasa :
SubCont/Vendor Package / Vendor/Suplier 3
……………………………………… 6
3.3 Kewajiban Penyedia Jasa ( Subcont / Vendor Package / Vendor-Suplier ) atas
pertanggungan terjadinya Kecelakaan kerja berdasarkan
perundang-undangan 3
……………………………………………………………………………… 7

4 Pengendalian dokumen – DCC P2K3​ ……………………………….………… 3


7

SK Direksi No. 014-6/2017/199Hal. ​2​ dari ​66


4.1 Persetujuan, Pengeluaran, dan Pengendalian Dokumen ………………………. 3
7
4.2 Perubahan dan Modifikasi Dokumen ……………………………………………… 3
8

5 Penilaian dan Pengendalian Produk​ …………………………………………… 3


8
5.1 Spesifikasi Pembelian Barang dan Jasa …………………………………………. 3
8
5.2 Sistem Verifikasi Barang dan Jasa Yang Telah Dibeli …………………………… 3
9
5.3 Pengendalian Barang dan Jasa Yang Dipasok Pelanggan …………………….. 3
9
5.4 Kemampuan Telusur Produk ……………………………………………………… 4
0

6 Keamanan Bekerja Berdasarkan SMK3​……………………………………….. 4


0
6.1 Sistem Kerja ……………………………………………………………………...... 4
1
6.2 Pengawasan ………………………………………………………………………… 4
1
6.3 Seleksi dan Penempatan Personil ……………………………………………...... 4
3
6.4 Area Terbatas ……………………………………………………………………….. 4
3
6.5 Pemeliharaan, Perbaikan, dan Perubahan Sarana Produksi 4
…………………… 3
6.6 Pelayanan 4
……………………………………………………………………………. 3
6.7 Kesiapan Untuk Menangani Keadaan Darurat ………………………………....... 4
4
6.8 Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan ………………………………………….. 4
4
6.9 Rencana dan Pemulihan Keadaan Darurat ………………………………………. 4
5
6.1 Pengelolaan ke Securitian / Keamanan………………………………………….. 4
0 5

7 Standar Pemantauan​ …………………………………………………………........ 4


6
7.1 Pemeriksaan Bahaya ……………………………………………………………....... 4
6
7.2 Pemantauan/Pengukuran Lingkungan Kerja ……………………………………... 4
9
7.3 Peralatan Pemeriksaan/Inspeksi, Pengukuran dan Pengujian …………………. 4
9
7.4 Pemantauan Kesehatan Tenaga Kerja 5
……………………………………………. 0

SK Direksi No. 014-6/2017/199Hal. ​3​ dari ​66


7.5 Pemantauan Lindung Lingkungan …………………………………………………. 5
1

8 Pelaporan dan Perbaikan Kekurangan 5


…………………………………………. 1
8.1 Pelaporan Bahaya ………………………………………………………………....... 5
1
8.2 Pelaporan Kecelakaan ………………………………………………………………. 5
2
8.3 Pemeriksaan dan Kajian Kecelakaan ……………………………………………… 5
3
8.4 Penanganan Masalah ………………………………………………………………. 5
5

9 Pengelolaan Material dan Perpindahannya​ …………………………………… 5


5
9.1 Penanganan Secara Manual dan Mekanis ……………………………………….. 5
5
9.2 Sistem Pengangkutan, Penyimpanan dan Pembuangan ……………………….. 5
6
9.3 Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya (BKB) …………………………………… 5
6

10 Pengumpulan Dan Penggunaan Data 5


…………………………………………... 6
10. Catatan K3 ………………………………………………………………………….. 5
1 6
10. Data dan Laporan K3 ………………………………………………………………. 5
2 6

11 Pemeriksaan SMK3​ ………………………………………………………………… 5


6
11. Audit Internal SMK3 …………………………………………………………………. 5
1 6

12 Pengembangan Keterampilan dan Kemampuan​ …………………………….. 5


7
12. Strategi Pelatihan ……………………………………………………………………. 5
1 7
12. Pelatihan Bagi Manajemen dan Penyelia 5
2 …………………………………………. 7
12. Pelatihan Bagi Tenaga Kerja 5
3 ……………………………………………………….. 8
12. Pelatihan Pengenalan dan Pelatihan Untuk Pengunjung dan Kontraktor 5
4 ……… 8
12. Pelatihan Keahlian Khusus …………………………………………………………. 5
5 8

13 Program Reward dan Punishment​…………………………………………….. 5


9

​ ​ dari ​66
SK Direksi No. 014-6/2017/199Hal. 4
14 Manajemen RK3L Pencapaian lainnya​ ……….………..……..………………... 5
9

V LAMPIRAN​– terdiri dari


.
1. Book 2 dari 4​ –
1. Petunjuk Pelaksanaan MISI – ADHI
2. Persyaratan Kontrak dan Standar ADHI

2. Book 3 dari 4​ – ​Lembar Kerja dan Petunjuk Cara Kerja Working


Practice Aktifitas K3L
1. Daftar Induk Dokumen, berisi :
1.1. Daftar Form Isian Lembar Kerja Dokumen Hold Point dan
atau Milestone Aktifitas K3L Proyek dan
1.2. Daftar Kumpulan Safe Working Practices
2. KumpulanForm Isian Lembar Kerja Dokumen Hold Point dan
atau Milestone Aktifitas K3L Proyek.
3. Kumpulan Work Instruction / Petunjuk Kerja / Prosedur dari “
Safe Working Practices

3. Book 4 dari 4​ – ​Kumpulan Perundang-undangan dan


OHSAS ( dalam bentuk Soft Copy atau Hard Copy )
I. ISTILAH dan DEFINISI :

Adalah Staf management PT. ADHI KARYA ( Persero ) Tbk ,


ADHI beserta Para Penyedia Jasa, Subcontractor / Vendor Package /
Vendor – Suplier, Para tenaga Ahli
Doc. SMK3L-LP Adalah Guidance/Acuan​“ LEMBAR KERJA​ ” Isian Form
0x-00xUntukMemastik implementasi dari suatu Aktifitas, dapat berdasarkan Prosedur /
anpemenuhan Work Instruction (WI) dan merupakan produk dokumen hasil
kesesuaian aktifitas yang dianggap Hold Point dan atau Milstone dari aktifitas
Pelaksanaan 12 RK3L Proyek, Dokumen dapat merupakan bagian dari Prosedur
elemen + 2 elemen dan atau WI, bentuk Form dan atau isian dapat disesuaikan
sesuai kebutuhan. ​( Jika Lembar Kerja sudah Cukup Jelas /
untuk aktiftas yang simple, dapat tidak diperlukan Prosedur atau
WI )
Proses sistematis, mandiri dan terdokumentasi untuk memeriksa
Audit kesesuaian kinerja terhadap sistem yang telah dirancang
(ditetapkan).
Semua sumber, situasi ataupun aktivitas yang berpotensi
Bahaya menimbulkan kecelakaan kerja ataupun penyakit akibat kerja
(PAK) atau kombinasi keduanya.
Dokumen yang menunjukkan pencapaian hasil ataupun
Catatan
menyediakan bukti aktivitas kerja.
Dokumen Informasi dan media-media pendukungnya.
Insiden yang tidak menimbulkan cedera, penyakit ataupun
Hampir Celaka
kematian.
IBPRPB Identifikasi Bahaya Penilaian Resiko dan Pengendalian Bahaya

​ ​ dari ​66
SK Direksi No. 014-6/2017/199Hal. 5
Proses untuk menemukan, mengenali dan mengetahui adanya
Identifkasi Bahaya
bahaya serta karakteristiknya.
Kejadian yang berkaitan dengan pekerjaan dimana dapat terjadi
Insiden
cedera, penyakit, kematian, termasuk situasi/kondisi darurat.
JSA / AKP Job Safety Analysis / Analisa Keselamatan Pekerjaan
Keseluruhan arah dan intensitas Perusahaan terkait Penerapan
Kebijakan K3L
K3L yang disampaikan secara resmi oleh Pimpinan Perusahaan.
Kecelakaan Kerja Insiden yang menimbulkan cedera, penyakit ataupun kematian.
Semua kondisi dan faktor yang mempengaruhi atau dapat
Keselamatan dan
mempengaruhi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja dan
Kesehatan Kerja
Lingkungan dan pekerja lainnya (kontraktor), pemasok, tamu,
(K3L)
pengunjung dan orang lain di tempat kerja.
Ketidaksesuaian Tidak terpenuhinya sebuah persyaratan.
Kinerja K3L Hasil yang dapat diukur dari pengelolaan resiko K3L
adalah kemampuan setiap individu yang mencakup
Kompetensi aspekpengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang sesuai
dengan standar yang ditetapkan
MCU Medical Check Up
Management Walk Through , yaitu aktifitas untuk pemantauan
MWT
implementasi pelaksanaan SMK3L pada lokasi aktifitas proyek.
P2K3 atau Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Safety Commitee
Proses evaluasi resiko yang ditimbulkan oleh bahaya,
menghitung ketersediaan adanya pengendalian dan menentukan
Penilaian Resiko apakah suatu resiko dapat diterima.

Gangguan kesehatan baik fisik maupun mental yang disebabkan


Penyakit Akibat Kerja
atau diperparah oleh aktivitas kerja ataupun kondisi yang
(PAK)
berkaitan dengan pekerjaan.
Pengulangan proses peningkatan Sistem Manajemen K3L untuk
Perbaikan
mencapai Perbaikan Kinerja K3L secara keseluruhan searah
Berkelanjutan
dengan Kebijakan K3L.
Direktur ataupun Pemilik Usaha/Kegiatan atau orang yang
Pengusaha ditunjuk sebagai perwakilannya baik ADHI dan atau Penyedia
Jasa
Penyedia Jasa SubKOntraktor / Vendor Package / Vendor-Suplier.
Perusahaan Nama Perusahaan
Pengamatan Keselamatan Kerja dan atau aktifitas Partisipasi
PEKA
dan Komunikasi
Perorangan atau kelompok baik dari dalam ataupun dari luar
Pihak Lain tempat kerja yang berkaitan dengan atau dipergunakan oleh
Kinerja K3L Perusahaan.
Pimpinan / ​Pengurus Orang yang ditunjuk oleh Pengusaha untuk memimpin/mengurus
Perusahaan usaha/kegiatan. Baik ADHI dan atau Penyedia Jasa.
Project Management Team untuk Proyek ADHI , yaitu seperti
PMT yang tertera pada Struktur Organisasi Proyek , Staf manajement
ADHI dan Penyedia Jasa ( Subcont/Vendor Package / Suplier )

​ ​ dari ​66
SK Direksi No. 014-6/2017/199Hal. 6
Adalah meliputi pengembangan,
verifikasitinjauanulang,validasidan penyesuaian berdasarkan
Perancangan / Design
identifikasisumberbahaya, penilaian dan pengendalian risiko
kecelakaan dan penyakit akibat kerja
Peralatan Konstruksi , Tools , perancah , formwork dan
Peralatan Produksi
sejenisnya
Cara spesifik untuk menangani sebuah aktivitas ataupun proses.
Penyusunan prosedurdaninstruksikerja memperhatikan
syarat-syarat keselamatan dan kesehatankerjadanditinjauulang
Prosedur
apabilaterjadi kecelakaan, perubahan peralatan, perubahan
proses dan/atau perubahan bahan baku sertaditinjau ulang
secara berkala
PRA START-UP SAFETY REVIEW adalah Prosdur untuk
PSSR
pelaksanaan PreCommissioning dan atau Commissioning
Kombinasi dari tingkat keseringan terjadinya kejadian berbahaya
ataupun paparan bahaya dengan tingkat keparahan dari suatu
Risiko
cedera atau penyakit yang dapat disebabkan oleh paparan
bahaya.
Resiko yang sudah diredam ke tingkat yang dapat ditoleransi
Resiko yang dapat
oleh Perusahaan berdasarkan peraturan resmi Perusahaan dan
diterima
Kebijakan K3L Perusahaan.
Sarana Produksi Fasilitas Temporary kerja
Bagian dari sistem manajemen perusahaan termasuk struktur
organisasi, perencanaan aktivitas, tanggung jawab, penerapan,
Sistem Manajemen
prosedur, proses dan sumber daya yang dipergunakan untuk
K3L
mengembangkan dan menerapkan Kebijakan K3L Perusahaan
dan mengelola Resiko K3L Perusahaan.
Target K3L atau Cita-cita (sasaran) K3L yang akan dicapai Perusahaan, untuk
KPI-K3L tercapainya salah satu tujuan aktifitas proyek yaitu Zero Accident
Lokasi manapun dimana aktivitas kerja dilaksanakan di bawah
Tempat Kerja
kendali Perusahaan.
Adalah meliputi pengendalian terhadap kegiatan, produk
barang dan jasa yang dapat menimbulkan risikokecelakaan dan
Tindakan
penyakit akibat kerja sekurang-kurangnya
Pengendalian
mencakuppengendalian terhadap bahan, peralatan,
lingkungankerja, cara kerja, sifat pekerjaan, dan proses kerja
Tindakan Tindakan untuk menghilangkan potensi penyebab
Pencegahan ketidaksesuaian serta kondisi tidak diinginkan lainnya.
Tindakan untuk menghilangkan penyebab ketidaksesuaian yang
Tindakan Perbaikan
ditemukan ataupun kondisi lain yang tidak diinginkan.
Adalah Kewajiban meeting yang harus dilaksanakan minimal
sebelum mulai kerja harian oleh Tim Pelaksana yang dipimpin
Oleh Supervisi Konstruksi dan atau Commissioning yang diikuti
Tool Box Meeting
oleh para Pekerja yang terlibat, pengecekan kesiapan,
kelengkapan, pemahaman, disiplin berdasarkan JSA yang dibuat
sebelumnya sesaui aktifitas yang akan dilaksanakan

​ ​ dari ​66
SK Direksi No. 014-6/2017/199Hal. 7
I. KATA PENGANTAR PROJECT MANAGER / KEPALA PROYEK

Dengan Hormat ,
Salam Safety ADHI

Pada penerapan Rencana Keselamatan , Kesehatan Kerja dan Lingkungan ADHI ,Kami
Selaku Kepala Proyek Berkomitmen Menjalankan SMK3L di area proyek dengan
membangun tempat kerja Aman,Nyaman dan Efisien guna terciptanya SDM yang
Berkwalitas

Target-target : KPI – HSE PLAN / RK3L

Mendorong Para Penyedia Jasa untuk memilikidan menerapkan SMK3, baik yang telah
mempunyai SMK3 sejenis, ataupun belum , pada pelaksanaan proyek ADHI mengikuti tata
laksana pelaksanaan SMK3 yang approved oleh Ketua P2K3 Proyek ADHI.

Penerapan RK3L ini bertujuan untuk:

​ ​ dari ​66
SK Direksi No. 014-6/2017/199Hal. 8
1. Meningkatkan efektifitas perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja yang
terencana, terukur, terstruktur, dan terintegrasi;
2. Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan
melibatkan unsur Manajemen, Pekerja/ buruh, dan/ atau serikat pekerja/serikat
buruh; serta
3. Membangun tempat kerja yang aman, nyaman, dan efisien untuk mendorong
produktivitas dan peningkatan profit/laba.

Hormat Kami.
PT, ADHI KARYA ( Persero ) Tbk
Departemen Infrastuktur II
Proyek Pemb. Groundsill Di Kabupaten Bojonegoro - Jatim
Ketua P2K3

​ ​ dari ​66
SK Direksi No. 014-6/2017/199Hal. 9
II. PENDAHULUAN

Kewajiban ADHI dan Penyedia Jasa nya untuk Menyusun/ Membuat , Melaksanakan ,
Mengukur Kesesuain/Evaluasi dan Tindak Lanjut atas RK3L untuk Aktifitas, pada :

Proyek :​Pembangunan Groundsill di Kabupaten Bojonegoro


Lokasi :​Desa Ngringinrejo, Kec. Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro
Pemilik Proyek : BBWS Bengawan solo – Supant I
Nomer Kontrak : ​HK.02.03/SP-I/VII/2017/03

Dalam pelaksanaan RK3L - SMK3 adalah Berdasarkan :

1. Peraturan Perundangan dan Standart Profesional​ :


1. PP 50 TAHUN 2012, Tentang Penerapan SMK3
2. Permen PU 05/PRT/M/2014, tentang Penerapan SMK3 Konstruksi Bidang PU,
3. OHSAS 18001:2007 – Kewajiban Ketersediaan 12 Prosedur Pelaksanaan.
4. Himpunan Peraturan perundang-undangan keselamatan dan kesehatan kerja
Lainnya, dihimpun dikeluarkan oleh :
• Direktorat Jenderal Pemibinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan
keselamatan dan kesehatan kerja, bersama
• Direktorat Pengawasan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Kementrian Ketenagakerjaan R.I.
5. Pada RK3L ini merupakan Gabungan dari Pengalaman Pelaksanaan Praktisi
ADHI dan atau Saduran dari Para Ahli K3 yang berdasarkan
Perundang-undangan.

2. Syarat-syarat Penerapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di tempat


kerja tertuang dalam Undang-undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja pasal 3 (tiga). Pada pasal tersebut disebutkan 18 (delapan belas) syarat
penerapan keselamatan kerja di tempat kerja di antaranya sebagai berikut :
1. Mencegah dan atau mengurangi kecelakaan kerja.
2. Mencegah, mengurangi dan atau memadamkan kebakaran.
3. Mencegah dan atau mengurangi bahaya peledakan.
4. Memberi jalur evakuasi keadaan darurat.
5. Memberi P3K Kecelakaan Kerja.
6. Memberi APD (Alat Pelindung Diri) pada tenaga kerja.
7. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyebaran suhu, kelembaban,
debu, kotoran, asap, uap, gas, radiasi, kebisingan dan getaran.
8. Mencegah dan mengendalikan Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan keracunan.
9. Penerangan yang cukup dan sesuai.
10. Penyesuaian pada lokasi kerja terhadap Suhu dan kelembaban udara yang
baik.
11. Menyediakan ventilasi yang cukup.
12. Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban.
13. Keserasian tenaga kerja, peralatan, lingkungan, cara dan proses kerja.
14. Mengamankan dan memperlancar pengangkutan manusia, binatang,
tanaman dan barang.
15. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan.

​ 0​ dari 6​ 6
SK Direksi No. 014-6/2017/199Hal. 1
16. Mengamankan dan memperlancar bongkar muat, perlakuan dan
penyimpanan barang
17. Mencegah tekena aliran listrik berbahaya.
18. Menyesuaikan dan menyempurnakan keselamatan pekerjaan yang resikonya
bertambah tinggi.

3. PETUNJUK PELAKSANAAN MISI - ADHI ( sebagai lampiran book 2 - RK3L )


1. Kebijakan K3L Perusahaan
2. Kebijakan K3L Departemen (Jika Ada)
3. Kebijakan Kusus yaitu Kebijakan K3L Proyek.
4. Kebijakan Mutu Perusahaan
5. Budaya Perusahaan
6. Struktur Organisasi Perusahaan
7. Struktur Organisasi Departemen
4. Ringkasan Persyaratan Kontrak dan standar ADHI : ​sebagai Lampiran book 2 -
RK3L
( Kontrak antara ADHI dengan Pemberi Kerja dan ADHI dengan Penyedia Jasa. )
1. Scope Pekerjaan
2. Jadwal Pelaksanaan Proyek
3. Kontrak Review dan Perubahannya dan Tindak Lanjutnya , Kontrak antara ADHI dengan
Pemberi Kerja dan antara ADHI dan Penyedia Jasa, Dampak :
Scope-Biaya-Waktu-Mutu-Operasi.
4. Daftar Pekerjaan atau Aktifitas Interface dengan Pihak Lain ( dengan Owner , Instansi
diluar Proyek , dan sejenisnya )
5. Daftar Perijinan diluar Proyek ( Instansi terkait : Kepolisian, Instansi /department , formal
informal dan sejenisnya )
6. Procurement Statement ( Un-Price )
7. Daftar Atau Construction Statement dan atau Daftar Metode Kerja
8. Lay Out Rencana Plot Plan Proyek-Updating, antara lain :
1. Temporary office , R. Dokumen ( ADHI dan SubCon ), Acces Road
(Kendaraan,Orang )
2. Drainase, Warehouse/Laydown, pagar, tempat power/genset ,
3. Temporary jalur Electrical, Temporary Pemadam,
4. Shelter pekerja, KM/WC pekerja, jumlah keperluan berdasarkan perhitungan
5. Lokasi limbah Konstruksi ( titik awal s/d buangan akhir )
6. Lokasi Standby/Parking Peralatan berat / angkut , lifting, Lokasi titik2 security
9. Daftar Peralatan Konstruksi yang akan dipergunakan
10. Daftar Material ( bulk material termasuk chemical) yang dipergunakan
11. Daftar Equipment dan atau equipment package yang akan dipasang
12. Jadwal Jumlah Staf/Management dan Pekerja sepanjang waktu Pelaksanaan Proyek
13. Work Instruction Medichal Check Up untuk syarat bekerja di Lokasi Proyek.
14. Prosesdur Kantor Pusat perihal Pemilihan Penyedia Jasa ( SubCont/Vendor
Package/Suplier , Direct Hire ) yang berKomitmen untuk menjalankan RK3L.- “Lulus PQ”
dan masuk VAL ADHI.
15. Prosedur Pengendalian Dokumen mengikuti prosedur pengendalian dokumen kantor
pusat
16. Prosedur Recruitment untuk Staf / Manajemen Level Proyek
17. Prosedur Pengaturan sistem keamanan.
18. Implementasi Kesisteman ADHIMIS.
19. Standar Quality ADHI ( Project Quality Plan )
20. Dasar-dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 –Umum )
21. Dasar-dasar P3K
22. Contoh Praktis Pelaksanaan RK3L ADHI.

​ 1​ dari 6​ 6
SK Direksi No. 014-6/2017/199Hal. 1
23. Contoh Laporan Mingguan K3L dan Pencapaian Status KPI-K3L.

5. Sebagai Penyaringan Awal Kondisi kesehatan sebagai syarat bekerja pada lokasi
proyek dengan Medikal Check Up ( MCU ) untuk dapat diketahui sebelum bekerja​ :
Referensi Jenis Pemeriksaan MCU dari Dokter
1. Kondisi FIT – dapat bekerja pada lokasi proyek
2. Kondisi UN-FIT , masih dapat bekerja dengan syarat pengobatan dan atau perawatan
dahulu dilanjutkan MCU ulang.
3. Kondisi UN-FIT , tidak dapat bekerja pada Proyek.
4. Dan atau Riwayat Kesehatan. (Jantung – Paru2 – Penyakit Menular dansejenisnya)
5. Dan atau Identifikasi Umur dan atau Jenis/Gejala Penyakit, untuk kesesuaian Jenis
pekerjaan tertentu dan atau waktu jam kerja nya.
I RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DANLINGKUNGAN
V ( RK3L atau HSE PLAN )

1 KEPIMPINAN DAN KOMITMEN atas KEBIJAKAN K3L dan SASARAN TARGET


K3L
1.1 KEBIJAKAN K3L
1.1.1 Kebijakan K3L – Perusahaan………………..…..……..​Doc. SMK3L-KP-01-001
1.1.2 METODA SOSIALISASI untuk PEMAHAMAN dan KEPATUHAN atas
KEBIJAKAN K3L​, termasuk metoda sosialisasi atas perubahannya. ADHI
mengkomunikasikan, kebijakan K3L kepada seluruh tenaga kerja, tamu,
Subkontraktor, pelanggan, dan pemasok ,dan dimulai dari Top Management /
Direksi / Board Of Director.
1.1.3 KEBIJAKAN K3L PROYEK …………….…….………….​Doc.
SMK3L-LP-01-001
Dibuat berdasarkan Aktifitas Proyek danKebijakan K3L Perusahaan.
KEBIJAKAN K3L PROYEK​, antara lain - berisi :
1. Salah satu Tujuan adalah ​Zero Accident.
2. Penyampaian atau tertulis dan atau tersirat – mempunyai makna,
bahwa :
1. Setiap aktifitas bekerja untuk selalu mengidentifikasi bahaya
Kecelakaan Kerja , penilaian dan pengendalian resiko ( membuat
JSA ).
2. Melakukan Peninjauan terhadap kejadian yang berbahaya
Kecelakaan Kerja.
3. Melakukan Peninjauan terhadap Kesehatan Kerja.
4. Penilaian Efisiensi dan efektifitas, Sejak PERENCANAAN dan
IMPLEMENTASI dan PEMANTAUAN , dengan cara peninjauan
den dijadikan agenda rapat K3L periode Mingguan dan atau
Bulanan.
5. Melakukan Pemantauan / Penilaian Kinerja( KPI-K3L ) Manajemen
terhadap Upaya pengendalian potensi bahaya , periode Mingguan
dan Bulanan.
6. ADHI adalah terdiri dari PMT Adhi dan PMT Penyedia Jasa (
Subcont / Vendor Package / Vendor / Suplier ).
7. Sosialisasi : Melibatkan Pekerja secara proaktif adalah bersama
dalam pengendalian potensi bahaya, seperti aktifitas : Proses ID –

​ 2​ dari 6​ 6
SK Direksi No. 014-6/2017/199Hal. 1
Safety Induction–Training–JSA–Toolbox meeting–Program PEKA/
Partisipasi dan Komunikasi - House Keeping dan lain-lainnya.
3. Peraturan Tata Tertib : Kewajiban mengenakan ID dan atau Jam Kerja
– Jam Istirahat , dll untuk bekerja di Lokasi Proyek, termasuk katagori
pelanggaran proyek dan criminal dan Sanksinya.
4. Setiap pekerjaan harus berdasarkan Ijin Kerja / Work Permit yang telah
disetujui.
5. Menjaga Lindung Lingkungan.
Tujuan lain dengan diterapkannya K3L ( Keselamatan dan Kesehatan dan
Lingkungan ) di Tempat kerja adalah diantaranya sebagai berikut :
1. Mencegah & mengurangi kecelakaan kerja.
2. Mencegah, mengurangi & memadamkan kebakaran.
3. Mencegah & mengurangi bahaya peledakan.
4. Memberi jalur evakuasi keadaan darurat.
5. Memberi P3K Kecelakaan Kerja.
6. Memberi APD (Alat Pelindung Diri) pada tenaga kerja.
7. Mencegah & mengendalikan timbulnya penyebaran suhu, kelembaban,
debu, kotoran, asap, uap, gas, radiasi, kebisingan & getaran.
8. Mencegah dan mengendalikan Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan
keracunan.
9. Penerangan yang cukup dan sesuai. ( kususnya pada pekerjaan Malam
hari dan atau Cuaca Gelap )
10. Suhu dan kelembaban udara yang baik.
11. Menyediakan ventilasi yang cukup.
12. Memelihara kebersihan, kesehatan & ketertiban.
13. Keserasian tenaga kerja, peralatan, lingkungan, cara & proses kerja.
14. Mengamankan & memperlancar pengangkutan manusia, binatang,
tanaman & barang.
15. Mengamankan & memelihara segala jenis bangunan.
16. Mengamankan & memperlancar bongkar muat, perlakuan & penyimpanan
barang
17. Mencegah tekena aliran listrik berbahaya.
18. Pengendalian Lingkungan Proyek
19. Menyesuaikan & menyempurnakan keselamatan pekerjaan yang
resikonya bertambah tinggi.

1.1.4 KEBIJAKAN KUSUS PROYEK Lainnya ;


1. Kebijakan NO DRUG – NO ALCOHOL ……​Doc. SMK3L-LP-01-002
2. Budaya SAFETY …………………….…..……​Doc. SMK3L-LP-01-003

1.1.6 Promosikan Budaya yang positif terhadap masalah - masalah K3L


BUDAYA SAFETY :
1. Cara dan Ber-Sikap yang Aman.
2. Proyek Bersih Rapi – Standar ADHI.
3. Lindung Lingkungan – Standard ADHI
4. Manajemen Komitmen
5. Supervisi Komitmen
6. Team Work
7. Keterlibatan Tenaga Kerja, PEKA dan atau Partisipasi dan Komunikasi

​ 3​ dari 6​ 6
SK Direksi No. 014-6/2017/199Hal. 1
8. Aturan / Prosedur Safety
9. Training
10. Pembelajaran Personel dalam Organisasi
11. Komunikasi Safety
12. Sistem pelaporan
13. Tekanan Kerja – Stress akibat tekanan Kerja.
14. INTERNAL ( Pribadi ) inisiasi melakukan INSPEKSI :
1. Apakah memiliki Kebijakan K3L yang up-date ?
2. Apakah Kebijakan telah disebarluaskan kepada seluruh pekerja dengan
penjelasan pelaksanaannya ?
3. Apakah masih ada yang belum memakai APD ?
4. Apakah sudah dipasang Rambu-rambu peringatan ?
5. Apakah ada penjelasan K3L bagi para tamu ?
6. Apakah untuk tamu juga disediakan APD ?
7. Apakah ada kegiatan K3L sebelum bekerja ?
8. Apakah sudah dibentuk P2K3 ?
9. Apakah telah memiliki ahli K3 serta tenaga kerja lain yang memiliki
kompetensi ?
10. Apakah peralatan telah disertifikasi ?
11. Apakah dilakukan Inspeksi Rutin dan atau Joint Inspection ?
12. Apakah kegiatan Inspeksi menggunakan Check List ?
13. Apakah pernah dilakukan Auidt K3 ?
14. Apakah peralatan kerja sebelum dipergunakan diperiksa terlebih dulu ?
15. Apakah Pemeriksaan tersebut menggunakan Check List ?
16. Apakah tersedia kotak Obat P3K ?
17. Apakah ada petugas yang kompeten terhadap P3K ?
18. Apakah ada sanksi terhadap pelanggaran K3L secara tertulis ?
19. Apakah telah tersedia alat pemadam kebakaran ?
20. Apakah telah memiliki struktur organisasi tanggap darurat ?

TINGKAH LAKU KESEHARIAN bagi semua ​ORANG​yang bekerja pada


aktifitas proyek, yang dapat menunjukan penampakan “ ​KESADARAN atau
AWARENESS​ “ , adalah antara lain seperti contoh :
1. Proyek Teratur, Tertata/Rapi , Bersih
2. Proyek Kering , Kondisi drainase baik / berfungsi.
3. Memakai / mengenakan kacamata safety, dan APD lainnya.
4. Mematikan Mesin saat tidak dipergunakan.
5. Dalam mengerjakan tidak terburu-buru
6. Mengetahui letak ( file ) : Prosedur, Work Instruction , Manual
Instruction
7. Simpan bahan kimia dan atau bahan bakar (yg mudah terbakar )
dengan benar
8. Gunakan tanda keluar yang benar
9. Jaga Area berventilasi
10. Tidak masuk / mendekat mesin yang berputar / hidup
11. Jangan berlari
12. Menghindari memakai baju yang longgar / kedodoran / kebesaran saat
bekerja konstruksi.
13. Matikan Mesin di sela pekerjaan ( waktu istirahat dan atau waktu
terhenti diluar istirahat )
14. Jaga Kebersihan Lokasi Kerja
15. Ruang Bebas / Lega / Tertata / Rapi / Bersih
16. Mengetahui Apa yang harus dikerjakan saat keadaan Darurat
17. Memasang safety guards , safety line , safety life

​ 4​ dari 6​ 6
SK Direksi No. 014-6/2017/199Hal. 1
18. Mengetahui Prosedur Operasa untuk Mesin
19. Mengetahui Cara mengangkat beban berat
20. Gunakan dua tangan untuk mengoperasikan
21. Mengindahkan ruang kerja para pekerja
22. Mengetahui Jalur Evakuasi
23. Jangan memodifikasi mesin
24. Simpan/bersihkan peralatan kerja / tools setelah digunakan
25. Pakai/Kenakan/Gunakan alat pelindung yang tepat
26. Pengelolaan Lingkungan Proyek , seperti : Memasang proteksi (
Plasyik Sheet mengindari pencemaran Lingkungan dan Segera
Membersihkan Tumpahan pada proteksi sheet.
27. Pakai / Kenakan / Gunakan Tanda / Uniform yang tepat ( Coverall
standart Owner dan atau seperti ID pada proyek ADHI )

1.2 KETERLIBATAN PARA SENIOR MANAJER SECARA PRIBADI DALAM


MANAJEMEN K3L
Bagan Struktur Organisasi Perusahaan dan Departemen…​Doc. SMK3L-KP-01-002/3
Pada Organisasi Perusahaan , terlihat bahwa dapat ditunjukkan peran komitmen dari
kepemimpinan pada Organisasi Perusahaan :

1. Ditinjau dari Hirarki Organisasi :


1. Level Perusahaan terdiri dari 5 ( lima) Direktur dan dipimpin oleh Direktur
Utama.
2. Level dibawah Direktur adalah General Manager yang Memimpin Unit-unit
Bisnis.
3. Level dibawah General Manager adalah Project Manager- Project Manager
yang Memimpin Aktifitas Proyek-Proyek.
2. Ditinjau dari Fungsi K3L :
1. Pada Level Perusahaan Pengelolaan SMK3L pada Fungsi QHSE di Pimpin
oleh General Manager QHSE , berkedudukan di Kantor Pusat , posisi
dibawah Direktur Representative SMK3L, sejajar dengan para Direktur
dengan pelaporan langsung kepada Direktur Utama untuk keputusan tindak
lanjutnya.
2. Pada Unit-unit Bisnis , penanggung jawab tertingginya adalah General
Manager , dengan penanggung jawab Pengelolaan K3L harian di pimpin
oleh HSE Manager Departemen, posisi sejajar dengan Manager
Fungsi-Fungsi pada Unit Bisnis yang, Aktifitas K3L pada Unit Bisnis /
Departemen dilaporkan kepada General Manager QHSE Kantor Pusat,
untuk pengelolaan data dan Tindak Lanjut oleh Direktur Representative
K3L
3. Pada Proyek-Proyek , penanggung jawab tertingginya adalah Project
Manager , dengan penanggung jawab Pengelolaan K3L harian di pimpin
oleh HSE Manager Proyek ( Dipersyaratkan mempunyai sertifikat K3 ),
posisi sejajar dengan Manager Fungsi-Fungsi pada Proyek, Aktifitas K3L
pada Proyek dilaporkan kepada General Manager cq. HSE Manager Unit
Bisnis/Departemen, untuk pengelolaan data dan Tindak Lanjut oleh
Direktur Representative K3L
3. Ditinjau dari Peran dalam keterlibatannya menjalankan RK3L :

​ 5​ dari 6​ 6
SK Direksi No. 014-6/2017/199Hal. 1
1. Perusahaan ADHI telah mempunyai ​Kebijakan K3L , Kebijakan Mutu yang
di tandatangani oleh Direktur Utama untuk dipahami dan dijalankan dengan
kepatuhan oleh semua Insan ADHI dan para mitra Penyedia Jasa.
2. Para Direktur , Para General Manager Departemen , Para Manager
Departemen , Para Project Manager , Para Manager Proyek , Para Leader
Disiplin Proyek dan atau disebut para Senior Manager pada Level nya ,
dalam menjalankan peran dan atau tanggung jawab secara pribadi akan
mengikuti aktifitas secara patuh yaitu : Rapat-rapat / komunikasi / promosi /
Manajemen Walk Through (MWT) dengan agenda K3L yang telah diatur
sebagai salah satu tugas nya.
4. Ditinjau dari Jadwal dan atau Agenda Rapat dan atau Management Walk Through
( MWT ) dan atau Proses Procurement, dengan agenda pembahasan perihal
Peninjauan, Pengukuran ​Pencapaian Sasaran dan Keputusan atas Tindak Lanjut
dari Implementasi K3L :
1. Rapat Direksi , dipimpin Direktur Utama, dihadiri semua Direksi dan semua
General manager , periode ​2 Mingguan.​ , tempat di kantor pusat di Jakarta.
2. Rapat Departemen/Unit Bisnis , dipimpin General Manager dihadiri Para
Manager Fungsi Departemen , Para Project Manager , periode ​Bulanan ,
tempat di Kantor Departemen di Jakarta.
3. Rapat Proyek , dipimpin Project Manager dihadiri HSES Manager dan
Para Manager Fungsi Proyek , Para Leader Disiplin dan Para Penyedia
Jasa , periode ​Mingguan​ , tempat di lokasi Kantor Proyek.
4. Para Direktur termasuk Direktur Utama dan General Manager mengikuti
MWT ( Manajemen Walk Through ) pada Lokasi Proyek, Jadwal dan Lokasi
ditetapkan oleh Board Of Directure ( BOD )
5. Project Management Team ( PMT ) Proyek yaitu para Manager dan Leader
Proyek dan PMT Penyedia jasa On Going, dipimpin Project Manager
Melakukan ​MWT dan atau ​House Keeping periode ​2 Mingguan dan dapat
bersama dengan Owner/Pemberi Kerja.
6. Proses Seleksi dilakukan oleh Tim Procuremen Departemen untuk
menseleksi para Penyedia Jasa / Subcontraktor / Vendor Package / Suplier
, sejak tahap Pre-Qualifikasi perihal Pelaksanaan SMK3L , yang lolos PQ
masuk kedalam VAL( Vendor Approved List ) – ADHI pada Departemen ,
Persetujuan dilakukan oleh General Manager.
7. Turut serta memastikan dan memenuhi kebutuhan key personel proyek
sesuai dengan tuntutan kompetensi jenis proyek, Kususnya Tim HSE yang
mempunyai keahlian dan atau Sertifikasi Ahli K3.
1.3
SASARAN TARGET K3L​ :
​ 3​, didefinisikan sebagai cita-cita terukur dari
Sasaran (Tujuan/Target) dan Program K
suatu manajemen organisasi proyek ADHI terhadap resiko K3 yang ingin dicapai.
Terdapat syarat-syarat dalam menyusun sasaran/target/tujuan K3 antara lain :
1. Didokumentasikan, diterapkan dan dirawat.
2. Terukur, dapat diterapkan dan sesuai dengan ​Kebijakan K3​ organisasi ADHI.
3. Mengacu pada pemenuhan peraturan perundang-undangan terkait ​resiko
K3​ (termasuk pada pilihan teknologi, pendanaan, persyaratan bisnis dan
operasional serta pandangan pihak ke tiga yang berhubungan dengan aktivitas
operasional organisasi proyek ADHI ).

​ 6​ dari 6​ 6
SK Direksi No. 014-6/2017/199Hal. 1
Untuk syarat-syarat dalam menyusun program-program K3 untuk mencapai
sasaran/tujuan/target K3 antara lain ialah :
1. Penetapan Tanggung Jawab​ terkait tingkatan struktur organisasi ADHI.
2. Terdapat kerangka jadwal rencana pencapian program-program K3.
3. Ditinjau secara berkala yang direncanakan menurut jangka waktu tertentu dan
disesuaikan seperlunya untuk menjamin tercapainya sasaran/tujuan/target K3
ADHI
Secara General Sasaran /Target dan Program K3L Proyek adalah :

Sasaran Program Wewenang

Memastikan Alignment dengan Kebijakan K3L Ketua P2K3


Kebijakan K3L
Proyek , dilakukan pada Rapat Mingguan P2K3
Pemantauan rutin dan Pengendalian Kondisi Sekretaris
Tidak Aman dan Tindakan Tidak Aman di tempat P2K3
kerja
Pemantauan rutin dan Pengendalian bahaya Sekretaris
pada alat/mesin/instalasi/bahan/material P2K3
berbahaya
Pengendalian pekerjaan bahaya/resiko tinggi Sekretaris
Kecelakaan Nihil dengan izin kerja khusus P2K3
Pengendalian bahaya secara visual di tempat Sekretaris
kerja (tanda, label, rambu dan poster) P2K3
Menyediakan sarana dan prasarana K3 Ketua P2K3
termasuk Alat Pelindung Diri (APD)
Menyediakan sanitasi dan lingkungan kerja yang Ketua P2K3
sehat di tempat kerja

Tidak Ada Menyediakan tempat kerja dan sarana tempat Ketua P2K3
Penyakit Akibat kerja yang nyaman bagi tenaga kerja
Kerja

​ 7​ dari 6​ 6
SK Direksi No. 014-6/2017/199Hal. 1
Menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan bagi Ketua P2K3
Tenaga Kerja
Memenuhi Pengukuran dan pemantauan aspek-aspek Sekretaris
Semua Baku dampak lingkungan operasional Perusahaan P2K3
Mutu dan secara rutin/berkala
Ambang Melakukan pengelolaan aspek dampak Sekretaris
Kuantitas Aspek lingkungan operasional Perusahaan P2K3
Lingkungan
Pembinaan Memberi pelatihan K3 sesuai dengan resiko Sekretaris
Pengetahuan pekerjaan Tenaga Kerja P2K3
dan Kesadaran Menyediakan pelatihan kompetensi sesuai Sekretaris
K3 seluruh dengan keahlian yang berkaitan dengan P2K3
Tenaga Kerja syarat-syarat K3 di tempat kerja
Tidak ada Merekrut Ahli K3 Umum untuk merencanakan Ketua P2K3
kecelakaan kerja Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
yang Kerja dan Penerapannnya serta melakukan
menghilangkan identifikasi bahaya dan rencana pengendalian
waktu kerja terhadapnya
tenga kerja Membentuk Panitia Pembina Keselamatan dan Project
melebihi 2x24 Kesehatan Kerja (P2K3) sesuai Manager
jam dan atau perundang-undangan yang berlaku untuk
terhentinya mendukung berjalannya penerapan Sistem
proses melebihi Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
shift berikutnya Menyediakan sumber daya yang dibutuhkan Ketua P2K3
sesuai identifikasi bahaya dan perencanaan
penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Meningkatkan Ikut serta dalam program BPJS Kesehatan dan Sekretaris
derajat BPJS Ketenagakerjaan Pemerintah P2K3
kesehatan kerja Melaksanakan kerjasama dengan rumah sakit Ketua P2K3
tenaga kerja terdekat sebagai rujukan penanganan kecelakan
kerja ataupun keadan darurat di tempat kerja
Menyediakan kantin tenaga kerja dan bekerja Ketua P2K3
sama dengan jasa katering penyedia makanan dan Para
sehat dengan harga yang terjangkau oleh Penyedia
tenaga kerja Jasa
Meningkatkan Melaksanakan pendidikan dan pelatihan Sekretaris
pengetahuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja sesuai P2K3
tenaga kerja dengan kebutuhan, keahlian dan kompetensi
mengenai tenaga kerja secara rutin baik dilaksanakan
Keselamatan sendiri maupun pihak luar
dan Kesehatan Menjalin kerjasama dengan dinas-dinas terkait Ketua P2K3
Kerja di tempat yang memiliki kewenangan khusus untuk
kerja memberikan pelatihan/pendidikan K3 di tempat
kerja
Meningkatkan Melaksanakan audit internal Sistem Manajemen Ketua P2K3
dan memelihara Keselamatan Kerja minimal setiap enam bulan
kinerja K3 sekali ataupun jika ada kondisi yang
Perusahaan memerlukan tindakan audit Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja baik secata
internal maupun eksternal
Terjaganya Pelaksanaan Manajemen Limbah Konstruksi, Ketua P2K3
Lindung Menjaga pencemaran lingkungan proyek dari
Lingkungan bahan Kimia , bahan bakar dan sejenisnya

​ 8​ dari 6​ 6
SK Direksi No. 014-6/2017/199Hal. 1
Dari General Sasaran K3 dibuat Target K3L secara terukur dan menjadi KPI-K3L
Proyek Adalah :( yang akan termonitor status performance dan terkontrol sampai
dengan level Kantor Pusat )
Dengan periodik KPI-K3L adalah Tahunan – Triwulanan – Bulanan dan Mingguan

KPI – K3L PROYEK :


Pada Proyek dibuat Target K3L atau KPI K3L adalah agar Tujuan Utama K3L dapat
tercapai Zero Accident yaitu melalui melaksanakan aktifitas-aktifitas Parameter Leading
Indikator dan Lagging Indikator.

Parameter :
Leading Indikator :
1. MWT / Inspeksi
2. HSE/K3L Meeting
3. HSE/K3L Talking
4. HSE/K3L Reporting
5. HSE/K3L Training
6. Kick Off Meeting Para Penyedia Jasa.
7. Dan lain lain.

Lagging Indikator :
1. NOA ( Notice Of Award
2. Pelanggaran terhadap APD
3. Pelanggaran terhadap Pengelolaan Limbah Konstruksi
4. Safety Non Conformity ( Near Miss )
5. Dan lain lain.

Target K3L atau KPI-K3L harus dilakukan control, monitoring dan Tindak lanjut dengan
dilakukan kepatuhan pelaksanaannya dituangkan pada Status Updating mingguan atas
pencapaian atas KPI-K3L ( Laporan K3L ) ……………..……...​Doc : SMK3L-LP-02-001

1.4 ORGANISASI , TANGGUNG JAWAB , WEWENANG , SUMBER DAYA DAN


DOKUMENTASI
1.4.1 1. Struktur Organisasi Proyek ……………………….. ​Doc. SMK3L-LD-01-001
2. Struktur Organisasi P2K3 Proyek …………..…….​Doc. SMK3L-LP-02-002
1. Berubah / Bertambah dengan bertambahnya Para Penyedia Jasa dan atau
berkurangnya Para Penyedia Jasa – disosialisasikan setiap ada
perubahan.
2. PMT Para Penyedia Jasa adalah Partner PMT ADHI sesuai fungsinya
pada P2K3.
3. Struktur Organisasi Penanganan Keadaan Darurat.​Doc. SMK3L-LP-02-003
Tugas dan Tanggung Jawab dan Kewenangan dalam pengelolaan K3L ,
Tanggung jawab dan Wewenang untuk mengambil tindakan dan melaporkan
kepada semua pihak yang terkait Proyek ADHI di bidang K3LAdalah
dilaksnakan oleh ORGANISASI P2K3 ( SAFETY COMMITTEE )
Tugas-tugas, tanggung jawab dan Kewenangan dilampirkan pada SURAT
TUGAS yang di tandatangani oleh Project Manager…..​Doc. SMK3L-LP-02-004
Dibuat Matrix Tugas-tugas K3L Personel Proyek …….​Doc. SMK3L-LP-02-005

​ 9​ dari 6​ 6
SK Direksi No. 014-6/2017/199Hal. 1
1.4.2 Struktur Organisasi Proyek ditandatangani oleh Project Manager dan General
Manager ( Departemen Operasi atau Unit Bisnis/kerja )
General Manager Memastikan dan atau menetapkan HSE bersertifikat K3 dan
Pemenuhan dalam Organisasi fungsi HSE Proyek, termasuk keperluan
personel HSE Officer/DCC agar dapat berjalannya pengendalian dokumen
atas aktifitas P2K3 pada Sekretaris P2K3.
Sturktur Organisasi P2K3 Proyek dan Struktur Organisasi Penangan Keadaan
Darurat , di tandatangani oleh Project Manager sebagai Ketua P2K3 dan HSE
Manager sebagai Sekretaris P2K3 dan Disetujui oleh Disnaker Setempat,
dengan tindak lanjut PELAPORAN aktifitas proyek kepada Disnaker setempat
secara Periodik untuk setiap periode
Bulanan.​Doc.SMK3L-LP-03-001​……………………………………………​format
Pelaporan dari Disnaker.
P2K3 (Safety Commitee) adalah Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja, merupakan wadah kerjasama antara Perusahaan ADHI dan
pekerja untuk mengembangkan kerjasama saling pengertian dan partisipasi
aktif dalam penerapan keselamatan dan kesehatan kerja, dalam
melaksanakan RK3L (Rencana Keselamatan, Kesehatan Kerja dan
Lingkungan) atau HSE PLAN.

KEPENGURUSAN P2K3 ( SAFETY COMMITEE )​ terdiri dari :


1. KETUA, dijabat oleh Project Manager / Kepala Proyek
2. SEKRETARIS, dijabat oleh HSE Manager Proyek, dibantu Tim HSE
proyek
3. ANGGOTA, terdiri dari :
3.1 Para Manager Fungsi Proyek
3.2 Para Project Management Team (PMT) Penyedia Jasa /
Subcontraktor / Vendor Package / Vendor-Suplier.
3.3 Para Pekerja – kususnya aktifitas PEKA atau Partisipasi dan
Komunikasi

TUGAS – TUGAS PENGURUS P2K3 ( SAFETY COMMITEE )​ :


1. KETUA P2K3 adalah PROJECT MANAGER :
1.1 Memimpin semua rapat pleno/ rapat mingguan-bulanan K3L ,
dan atau meninjuk anggota untuk memimpin rapat pleno/ rapat
mingguan-bulanan K3L
1.2 Menentukan langkah, Policy (Kebijakan) demi tercapainya
pelaksanaan program-program RK3L / HSE PLAN.
1.3 MempertanggungJawabkan pelaksanaan program-program RK3L
dan pelaksanaannya kepada General Manager dan Direksi.
1.4 Memonitor dan Mengevaluasi pelaksanaan program-program
RK3L.

​ 0​ dari 6​ 6
SK Direksi No. 014-6/2017/199Hal. 2
2. SEKRETARIS P2K3 adalah HSE MANAGER Proyek :
2.1 Membuat Undangan Rapat dan Notulen
2.2 Mengelola administrasi surat-surat P2K3 / Safety Committee
2.3 Mencatat data-data yang berhubungan dengan K3L
2.4 Memberikan bantuan /saran-saran yang diperlukan demi
suksesnya program-program RK3L / HSE PLAN.
2.5 Membuat Laporan ke Disnaker setempat dan instansi lain yang
bersangkutan mengenai unsafe condition,Near Miss, Incident di
tempat kerja.

3. ANGGOTA P2K3 Proyek adalah :


II.1 Melaksanakan Program-program RK3L yang telah ditetapkan.
II.2 Koordinasi antar Disipline / Fungsi.
3.2 Melaporkan kepada Ketua / cc Sekretaris atas kegiatan sesuai
RK3L yang telah dilaksanakan
3.3 Para Pekerja dan semua anggota – khususnya aktifitas PEKA
atau Partisipasi dan Komunikasi

TUGAS DAN FUNGSI P2K3 / SAFETY COMMITEE​ :


1. TUGAS P2K3 Memberikan saran dan pertimbangan baik diminta
maupun tidak kepada ADHI mengenai masalah K3L
2. P2K3 mempunyai FUNGSI :
2.1 Menghimpun dan mengolah data tentang keselamatan,
kesehatan kerja dan Lingkungan di lokasi proyek / tempat kerja.
2.2 Membantu menunjukan dan menjelaskan kepada setiap tenaga
kerja :
2.2.1 Berbagai factor bahaya di tempat kerja yang dapat
menimbulkan gangguan K3L
2.2.2 Faktor yang dapat mempengaruhi efisiensi dan
produktivitas kerja.
2.2.3 Alat Pelindung Diri bagi tenaga kerja.
2.2.4 Cara dan Sikap yang benar dan aman dalam
melaksanakan pekerjaannya.
2.3 Membantu Proyek-ADHI dalam :
2.3.1 Mengevaluasi cara kerja, proses dan lingkungan kerja.
2.3.2 Menentukan tindakan koreksi dengan alternative terbaik
2.3.3 Mengembangkan system pengendalian bahaya terhadap
keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan.
2.3.4 Mengevaluasi penyebab timbulnya kecelakaan, penyakit
akibat kerja serta mengambil langkah-langkah yang
diperlukan.
2.3.5 Mengembangkan penyuluhan / sosialisasi dan penelitian
di bidang keselamatan kerja
2.3.6 Hygiene Proyek, kesehatan kerja dan ergonomic.
2.3.7 Melaksanakan pemantauan terhadap Gizi kerja dan
menyelenggarakan makanan di proyek.
2.3.8 Memeriksa kelengkapan peralatan keselamatan kerja.

​ 1​ dari 6​ 6
SK Direksi No. 014-6/2017/199Hal. 2
2.3.9 Mengembangkan pelayanan kesehatan tenaga kerja.
2.3.10 Mengembangkan laboratorium kesehatan dan
keselamatan kerja, melakukan pemeriksaan laboratorium
dan melaksanakan interpretasi hasil pemeriksaan.
2.3.11 Menyelenggarakan administrasi keselamatan kerja,
hygiene proyek dan kesehatan kerja.
2.4 Membantu Pimpinan Coorporate Company menyusun kebijakan
manajemen dan pedoman kerja dalam rangka upaya
meningkatkan keselamatan kerja, hygiene Perusahaaan-ADHI,
kesehatan kerja, ergonomic dan Gizi tenaga kerja

Tanggung Jawab adalah bekerja melaksanakan tugas dengan Ketulusan dan


Kejujuran ditunjang / di support kompetensi dengan kesadaran selalu
meningkatkan atas pemenuhan persyaratan kompetensi tugasnya untuk
memenuhi Standart K3L ADHI. Dengan discipline mengikuti training dan
mematuhi dalam pelaksanaannya agar dapat tercapainya SASARAN TARGET
K3L.

GENERAL TUGAS PMT dan Kususnya Tim HSE dalam


MENJALANKAN / PENERAPAN R3KL PADA AKTIFITAS PROYEK
TIM HSE / Sekretaris P2K3
( Fungsi K3L ) TIM PROYEK ( PMT )

Dalam ORGANISASI Fungsi Proyek : Dalam ORGANISASI Fungsi Proyek :


HSE Manager – HSE Officer – Safety PM-EM-CM-PROC.M-HSE
Man / Supervisi HSE M-FM-SPV-SUBCONT/VENDOR
PACKAGE/SUPLIER
TUGAS : TUGAS :
● Memastikan tersedianya Planning ● Memastikan tersedianya HSE Manager
Kesisteman RK3L Plan yang bersertifikat Safety dan
● Adviser Pelaksanaan Planning tersedianya safety officer dan Supervisi
Rk3L dan Pelaksanaan HSE
● Daily Safety Patrol ● Memastikan yang bekerja sesuai
● Daily Input data Implementasi RK3L dengan tuntutan keahlian yang boleh
● Leader Koordinasi dengan Disnaker dikerjakan
● Melaksanakan kesisteman Rk3L, sejak
periode Harian ( check List )
● Sebagai Adviser pembuatan dan ● Pelaksana Pembuatan IBPRPB dan
pelaksanaan IBPRPB dan JSA dan JSA dan Pelaksanaan ToolBox
ToolBox
● Sebagai Adviser Pelaksana dan ● Pelaksana harian 8 golden role
atau Pengawas / Supervisi
Pelaksanaan HSE dan atau 8
Golden Rule
● Reporting Pelaksanaan RK3L dan ● Pelaksana Harian RK3L dan Pembuat /
Rekomendasi Nara sumber Data pelaksanaan RK3L

Penunjang Tugas dan tanggung jawab pada kususnya pengelolaan RK3L, adalah
terdeployed pada semua fungsi-fungsi pada organisasi proyek PMT ADHI seperti
pada :
1. Matrik Tanggung Jawab untuk semua Fungsi Proyek.
2. Pemahaman dasar tanggung Jawab, bahwa safety adalah “Saya dan Kita“
3. Pemahaman akan adanya pekerjaan INTERFACE (Pekerjaan Pihak Lain
menunggu atas hasil pekerjaan Kita dan atau sebaliknya, dengan tuntutan waktu ,

​ 2​ dari 6​ 6
SK Direksi No. 014-6/2017/199Hal. 2
dan kejelasan atas scope pekerjaan kita dan pekerjaan oleh pihak lain yaitu
antara lan antar Disipline organisasi proyek.
4. Koordinasi dengan pihak Owner dengan pihak instansi terkait daerah dan atau
Pusat )
5. Untuk Staf / Manajemen harus Memahami Pelaksanaan RK3L ( mendapatkan
Sosialisasi sebelum masuk bekerja pada Lokasi proyek )
1.4.3 Pimpinan unit Bisnis ( Departemen ) bertanggung jawab atas kinerja K3L pada
Unit Bisnis/Departemenya dari pelaksanaan Proyek-proyek pada
Departemennya, berdasarkan Laporan Mingguan K3L dan Pencapaian Status
KPI-K3L proyek ………………………………….……….​Doc. SMK3L-LP-02-001
Departemen QHSE Kantor pusat menerima Laporan dari
Departemen-departemen Unit Bisnis. Secara periodik Mingguan dan Bulanan
dan atau Periode Tertentu, untuk Tinjauan Improvement.
1.4.4 P2K3 ADHI , dimana Ketua P2K3 adalah Project Manager bertanggung jawab
secara penuh untuk menjamin pelaksanaan SMK3. Dengan cara control
berjalannya Tinjauan Status Target K3L / KPI-K3L Proyek periode Mingguan.
1.4.5 Penetapan Struktur Organisasi Penangan Keadaan Darurat.
Petugas yang bertanggung jawab untuk penanganan keadaan darurat telah
ditetapkan dan dipastikan telah mendapatkan pelatihan.
1.4.6 ADHI dalam aktifitas Perencanaan , Training, Inspeksi dan atau Pemantauan ,
mendapatkan saran-saran dan atau melibatkan para ahli atau spesialis di
bidang K3L yang berasal dari dalam dan/atau luar ADHI / Perusahaan
JenisSpecialistbersertifikat professional , antara lain :
1. Inspector Scafolding bersertifikat
2. Inspector Welder
3. Ahli Lingungan ( AMDAL ) dan atau RKL-RPL ( Pada umumnya
Scope Owner/Pemilik Proyek )
4. Inspector pengelolaan Chemical
5. Inspector pengelolaan Limbah Katagori B-3
6. Inspector Peralatan Konstruksi ( Peralatan Berat, Peralatan Lifting )
7. Belt & Sling & Hook Inspector
8. Inspector Electrical yang dianggap kusus.
9. Auditor K3
10. Instansi Pemerintah terkait otoritas mengeluarkan sertifikasi
11. Instansi Pemerintah dan atau Swasta yang mempunyai Otoritas
melaksanakan : ​Kalibrasi, Pengetesan sample struktur peralatan safety
(seperti antara lain : Bejana Tekan, Scaffolding, Chain, Hook, Seling,
Komposisi Chemical, dan sejenisnya), Test : Besi, Concrete , dll

Berdasarkan Keperluan penunjang aktifitas proyek , Proyek menyiapkan


Daftar keperluan spesialis , dibuat periode bulanan sesuai aktifitas bulanan
berjalan …………………………….……………………..………...​Doc :
SMK3L-LP-03-002
Berisi antara lain :

​ 3​ dari 6​ 6
SK Direksi No. 014-6/2017/199Hal. 2
1. Aktifitas – Jenis Spesialis - Waktu / Jangka waktu diperlukan - partner
/ pendamping dari tim PMT - Rencana Sumber Spesialis
2. Pengelolaan Proses mendatangkan tenaga spesialis
1.4.7 Kinerja K3L ( KPI-K3L ) termuat dalam laporan tahunan , tri wulanan, bulanan,
dan mingguan, berdasarkan hasil chek List harian....​Doc. SMK3L-LP-02-001
1.4.8 Untuk Pemenuhan Keperluan Personel Proyek yang sesuai dengan tuntutan
kompetensi keperluan aktifitas proyek , dilakukan pemenuhan melalui
1. Departemen dan atau
2. Proses Recruitment tingkat Proyek,acuan prosedurpelaksanaan
Dibuat Daftar Rencana Pemenuhan Personel Proyek , berisi pemenuhan dari
Departemen dan atau Hire Proyek dan waktu Keperluan
.................................................................................... ​Doc. SMK3L-LP-04-001
1.4.9 Pemenuhan Kompetensi K3L sesuai Requirement dan atau Keahlian pada
Proyek ADHI , ditetapkan Matrix Jenis Keperluan Pelatihan & Pengelolaan
Untuk Staf Manajemen dan Pekerja ....……….………. ​Doc.SMK3L-LP-05-001
1.4.10 Diketahui bahwa pada Aktifitas Proyek ADHI adalah menggunakan
Sumberdaya ORANG dan Peralatan Konstruksi.
Untuk memastikan para ORANG bekerja sesuai Keahliannya dan Pendataan
manhour harian, termasuk peralatan Konstruksi, maka diperlukan
Pengelolaan “ID” untuk ORANG dan PERALATAN KONSTRUKSI.
Sebagai salah satu tugas Project Management Team (PMT) adalah
MEMASTIKAN bahwa semua orang yang berada / bekerja pada lokasi proyek
adalah orang yang memang mempunyai kepentingan bersama dengan PMT
dan TERCATAT dan SESUAI DENGAN KEAHLIAN masing-masing , Hal ini
adalah sangat penting hubungannya dengan pemenuhan terhadap ASPEK
PERIJINAN.
Tujuan dan atau Manfaat dan atau untuk Mengetahui “ID” untuk ORANG pada
Proyek : ​( data harus tersimpan ), Check List Pemenuhan antara lain :

1. Surat Pengantar dari Penyedia Jasa dengan dilengkapi Copy NoA / Notice
Of Award atau Copy Perjanjian Kontrak.
2. Diketahui Alamat ( Copy KTP )
3. Tdak tersangkut Criminal saat ini ( SKCK Kepolisian )
4. Hasil Medical Check-Up / MCU , Check Expire dan atau keperluan
re-MCU dan atau MCU Jenis Kusus untuk pekerjaan Kusus / Bekerja di
ketinggian , area terbatas , diving , dll ), MCU untuk menetapkan UnFIT
atau FIT syarat masuk bekerja dilokasi Proyek.
5. Mengetahui Skill / Posisi – Kompetensi (SIM-SIO, Sertifikat,
CV/Pengalaman, Surat Tugas, dll )
6. Telah diasuransikan ( BPJS dan atau Copy nya )
7. Dari Rencana Skill / Posisi - dapat diketahui Jenis Training yang harus
diikuti ( Matrix rencana Training )
8. Ada Petugas yang bertanggung Jawab - Mengisi isian pada form Data ID
9. Terdata Waktu Masuk Waktu expired Keluar Proyek ( tidak bekerja ) dan
atau Waktu Keluar Proyek ( tidak bekerja )
10. Diketahui Up dating Jumlah terdata dan atau bekerja untuk staf
managejen dan pekerja pada Proyek

​ 4​ dari 6​ 6
SK Direksi No. 014-6/2017/199Hal. 2
11. Pada ID , terdapat : Nomer ID, Foto, Nama, jenis golongan darah, alamat,
dan Jenis Skill
12. Pemenuhan Perundangan Disnaker tenaga dari Luar Disnaker proyek
setempat dalam Wilayah Republik Indonesia.
13. Kusus untuk Tenaga ASING memenuhi persyaratan sesuai prosedur atau
perundangan dengan pelaksanaan dan atau Koordinasi antar Instasi
terkait.
Jenis ID untuk ORANG ( Staf, Manajemen, Pekerja Nasional dan Asing ) :
1. ID Temporary, Hanya jika dianggap perlu (maximal 7 hari) – sambil
menunggu kelengkapan persyaratan pendataan, Upaya untuk menjadi
ID Permanen.
2. ID Permanen (model ID permanen berfoto , dan terdapat Informasi
lainnya)
3. ID – VISITOR.
Pembekalan Pelatihan MINIMAL untuk mendapatkan ke 3(tiga) “ID ORANG ”
1. Safety Induction Proyek
2. Penyampaian Katagori Pelanggaran aturan Proyek , termasuk katagori
pelanggran Kriminal
3. Dengan Persyaratan Minimal :
1. Menyampaikan FotoCopy KTP
2. Mengisi format Pekerjaan dan atau untuk Visitor mengisi Daftar
Hadir/Absen.
Tujuan dan atau Manfaat &atau untuk Mengetahui “ID” untuk PERALATAN
KONSTRUKSI BERAT dan TOOLS DAN PERALATAN PENGETESAN –
PENGUKURAN pada Proyek :
(Daftar data harus tersimpan)
1. Diketahui : Jenis – Tahun pembuatan – tahun overhaul – Kapasitas ,
Manual Operasi & Pemeliharaan Peralatan & Log book ( jika ada )
2. Sertifikasi Peralatan ( sertifikat Depnaker dan atau Migas )
3. Kalibrasi Peralatan Pengetesan, Paramater hasil kalibrasi diterapkan
pada saat pengetesan dan atau Pengujian.
4. Diketahui sudah dilakukan Inspeksi sebelum di mobilisasi ( Hasil
Inspeksi & Tindak Lanjut Hasil Inspeksi sebelum dimobilisasi )
5. Diketahui Standart Check List harian dari peralatan yang akan
digunakan
6. Check List Hasil Inspeksi di Lokasi proyek , Layak untuk di Operasikan.
7. Pemeliharan.
Jenis ID untuk PERALATAN KONSTRUKSI / TOOLS dan PERALATAN
PENGETESAN , Yaitu : “ID” LAYAK OPERASI / PAKAI

Jenis ID untuk PERALATAN TEST - PENGETESAN - PENGUKURAN,


“ID” LAYAK OPERASI / PAKAI - TELAH di KALIBRASI dan dioperasikan
memanfaatkan Parameter hasil Kalibrasi dengan Hasil
Pengukuran/Pengetesan, Untuk mendapatkan hasil Actual sebenarnya.
Isian Format Persetujuan ID ORANG ………….……​Doc : SMK3L-LP-06-001

​ 5​ dari 6​ 6
SK Direksi No. 014-6/2017/199Hal. 2
Persetujuan ID Peralatan Konstruksi ……………….. ​Doc :
SMK3L-LP-07-001
Persetujuan ID peralatan Tools ………..………..…… ​Doc : SMK3L-LP-08-001
Persetujun Peralatan Uji / Pengetesan ………..….…. ​Doc : SMK3L-LP-09-001
Persetujuan Peralatan Ukur ………………….………. ​Doc : SMK3L-LP-10-001
FORM IJIN KERJA ( atas aktifitas 8 rule ) …..……..​Doc : SMK3L-LP-11-001
Antara lain Ijin kerja untuk :
1. Izin Kerja Pekerjaan Panas (Las, Gerinda, dsb), seperti pada pekerjaan
Tangki dan Perpipaan, dll.
2. Izin Kerja bekerja di ketinggian lebih atau sama dengan 1,8 meter.
3. Izin Kerja Pekerjaan Listrik Tegangan Tinggi (Arus Besar) - Isolasi
Energi Lainnya.
4. Izin Kerja bekerja di ruang terbatas (terkurung).
5. Izin Kerja Pekerjaan Galian ( Excavator /Bachoe, Shovel , Dozer dan
sejenisnya )
6. Izin Kerja Lifting / Pengangkatan ( Crane , Tackel dan sejenisnya )
7. Izin Kerja Transportasi ( Pemindahan Barang - Trailer, Dump truck dan
sejenisnya )
1.4.11 Dokumentasi sebagai sumber Data Pengendalian.

1.5 TINJAUAN DAN EVALUASI

1.5.1 Standar Aktifitas ADHI dalam semua aktifitas pada RK3L ini adalah P(Plan) –
D(Do) – C(Check) – A(Action)/Tindak Lanjut/Closing – Evaluasi/Perbaikan dan
atau Pencegahan.

Tinjauan terhadap penerapan RK3L meliputi Kebijakan, Perencanaan,


Pelaksanaan, Pemantauan dan Evaluasi, Dicatat dan Didokumentasikan,
menggunakan Form Pemantauan Bahaya…….…… ​Doc. SMK3L-LP-33-001
RUANG LINGKUP :
● Pelaksanaan K3L berdasarkan periode waktu : Harian – Mingguan –
Bulanan
● Pelaksanaan K3L Berdasarkan Kewajiban melaksanakan Aktifitas dengan
bukti Produk Dokumen, seperti antara lain :

1. Tinjauan Pemantauan Harian​, antara lain :


1. Safety Patrol terhadap yang beraktifitas ( Safety Induction, Kesesuaian
ID, Kesesuaian APD , Unsafe, tersedia JSA, tersedia dan mengikuti
prosedur , Pelanggaran dan ketidak sesuaian ) tindak lanjut report.
2. Tollbox Meeting
3. Check List aktifitas K3L , seperti Inspeksi sebelum mengoperasikan
peralatan konstruksi, pengetesan , pekerjaan electrical, perancah dan
sejenisnya, termasuk Material.
4. Pelaksanaan PEKA (pengamatan Keselamatan Kerja) dan atau
Partisipasi dan Korrdinasi.

​ 6​ dari 6​ 6
SK Direksi No. 014-6/2017/199Hal. 2
5. Form isian PEKA dan atau Partisipasi dan Komunikasi dari para wakil
tenaga kerja dan atau lainnya semua orang yang terlibat pada aktifitas
Proyek.
6. Kebersihan dan Kerapihan Aktifitas pekerjaan sebelum dan setelah
pekerjaan.
7. Perlindungan Lingkungan, denga formulir pemeriksaan, pemantauan
dan pengendalian.
8. dll

2. Tinjauan Pemantauan Mingguan​ : ( tindak lanjut pemantauan harian )


1. Rapat K3L , Internal ADHI-Penyedia Jasa , Tindak Lanjut dan closing
temuan, Alignment dengan Kebijakan K3L , Status KPI-K3L
2. Rapat K3L dengan Owner / Pemberi Kerja , Tindak Lanjut dan closing
temuan
3. Laporan K3L dan Pencapaian Status KPI-K3L
4. MWT , dan Tindak Lanjut temuan
5. House Keeping
6. Check List ketersediaan JSA
7. dll

3. Tinjauan Pemantauan Bulanan​ : ( tindak lanjut pemantauan mingguan )


1. Rapat K3L
2. Tinjauan dan atau Penilaian pelaksanaan SMK3L para Penyedia Jasa ,
Tindak Lanjut dan Closing temuan.
3. Training
4. General Safety Talk
5. dll

4. Tinjauan Pemantauan Periodik​, antara lain :


1. Pelaksanaan dan Evaluasi Training
2. Proses mendapatkan ID Proyek
3. Pelaksanaan Inspeksi oleh Spesialis
4. Pelaksanaan AUDIT
5. Pelaksanaan Drill / Pelatihan Tanggap darurat ( kecelakaan, termasuk
P3K dan kebakaran )
6. Pelaporan , Investigasi dan Tindak lanjut atas temuan : Unsafe , Near
Miss, Incident.
7. Pelaksanaan Sosialisasi atas antara lain : Training, Prosedur, Metode
Kerja, JSA, IBPRPB, K3L, dan sejenisnya.
8. dll
1.5.2 Hasil tinjauan dimasukkan dalam perencanaan tindakan manajemen
1.5.3 Proyek ADHImelakukan peninjauan pelaksanaan SMK3 atas pelaksanaan
RK3L secara berkala untuk menilai kesesuaian dan efektivitas SMK3
Penilaian atas Pelaksanaan Para penyedia Jasa : SubCont / Vendor Package /
Suplier , periode Bulanan …………..……………....…. ​Doc. SMK3L-LP-12-001
Proses Penilaian Kinerja K3L bagi para Penyedia Jasa, On Going

​ 7​ dari 6​ 6
SK Direksi No. 014-6/2017/199Hal. 2
Ruang Lingkup Prosedur atas Tinjauan Pelaksanaan RK3L terhadap
kesesuaian SMK3
1. Dilakukan periode Bulanan , bersamaan saat penilaian pencapaian
progress bulanan.
2. Penilaian pelaksanaan SMK3L dalam bentuk Nilai Angka, waktu
penilaian bersamaan untuk para Penyedia Jasa. Merupakan hasil
implementasi harian, dan Rekomendasi atas keperluan Perbaikan dan
jadwal pelaksanaan perbaikannya.
3. Dihadiri Manajemen Kantor Pusat Penyedia Jasa.
4. Diberikan penghargaan kepada Penyedia Jasa dengan nilai
pelaksanaan SMK3L tertinggi.

1.6 KETERLIBATAN PARTISIPASI DAN KONSULTASI DENGAN TENAGA KERJA


1.6.1 Sosialisasi kepada staf/manajemen dan Pekerja dan atau Penampakan
Komitmen pada Level Direksi , General Manager , Project Manager dan atau
Para Manager termasuk PMT Penyedia Jasa, sangat diperlukan sebagai Role
Model / Contoh , dari Aspek Perilaku dan Kesadaran terhadap Budaya Safety
dengan cara dan atau pada ​ACARA – AGENDA​ :
1. Pada saat MWT, General Safety Talk ( dengan Issue : kejadian ketidak
sesuaian minggu/bulan berjalan , aturan baru ) , House Keeping dan atau
Rapat dapat menyampaikan /mempresentasikan / mempromosikan Dasar2
K3, seperti minimal aspek Harapan Standart Kebersihan dan atau
Kerapihan Proyek On Going
2. Menunjukan penggunaan APD yang benar saat berapa pada Lokasi
Proyek, dengan mengikuti Aturan pada Proyek tersebut.
3. Secara Rutine menyampaikan pesan-pesan Safety di segala kesempatan ,
termasuk melalui pesan media social , HT sekalipun.
4. Sebagai Kepala Proyek Memimpin kegiatan Reward dan Punishment,
Aktifitas Training Inhouse Proyek, Ceremony pencapaian Target tertentu.
Aktifitas PEKA, Pembuatan JSA , ToolBox , Coaching, dan lain-lainnya.

Ruang Lingkup PERAN Para Manager​ dalam Perencanaan meliputi :


1. SAFETY LEADERSHIP : (Leader Para Manager-Leader Disiplin-Supervisi)
Posisi sebagai Leader ( Dalam perilaku keseharian Para Manager dan Para
Leader Disipline , dalam aktifitas Sosialisasi selalu menampakkan perilaku
Budaya Safety dan Kesadaran/Awareness )
1. Mengikuti Safety Meeting
2. Melakukan Kunjungan ke Lapangan ( Audit dan Site Visit ke Lokasi
Project )
3. Melakukan Sosialisasi Kebijakan Keselamatan, Budaya
Keselamatan/Safety , Prosedur HSE / K3L , dan lain-lain.
2. Pelaksanaan Isian Form PEKA dan atau Form Partisipasi dan koordinasi.
3. Pembuatan dan Up-dating IBPRPB / HIRADC periode Bulanan sesuai
Rencana Aktifitas Pekerjaan Bulanan.
4. Monitoring Regulatory Compliance, dengan control Daftar List Peraturan
perundangan dan Kesesuaiannya ………………….​Doc :
SMK3L-LP-13-001

​ 8​ dari 6​ 6
SK Direksi No. 014-6/2017/199Hal. 2
5. Planning / Perencanaan ( Harian : Check List / ToolBox, : Mingguan :
Report/Laporan, JSA , : Bulanan: Report / Laporan )

Daftar Penjadwalan Keterlibatan Sosialisasi dan atau Konsultasi dengan dan


atau kepada staf/manajemen dan pekerja ………….…​Doc. SMK3L-LP-14-001

‘3 ( tiga ) Kewajiban ADHI sebagai Main/ Kontraktor dan atau Penyedia


Jasa :
1 Menulis dan memasang semua syarat keselamatan kerja yang
diwajibkan pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca
menurut petunjuk pegawai pengawas atau Ahli K3 di tempat kerja
yang dipimpinnya.
2 Memasang semua gambar keselamatan kerja yang diwajibkan dan
semua bahan pembinaan lainnya pada tempat-tempat yang mudah
dilihat dan terbaca menurut petunjuk pegawai pengawas atau Ahli
K3 di tempat kerja yang dipimpinnya.
3 Menyediakan (APD) Alat Pelindung Diri yang diwajibkan pada
tenaga kerja yang dipimpin maupun orang lain yang memasuki
tempat kerja disertai petunjuk-petunjuk yang diperlukan menurut
pegawai pengawas atau Ahli K3 di tempat kerja yang dipimpinnya
4 Bersama Pekerja mengikut sertakan program asuransi BPJS
‘5 ( Lima ) Kewajiban Pekerja pada Lokasi Proyek ADHI :
1. Memberi keterangan yang benar apabila diminta pegawai pengawas
/ keselamatan kerja.
2. Menggunakan ​(APD) Alat Pelindung Diri​ yang diwajibkan.
3. Memenuhi dan menaati semua ​syarat-syarat K3​ yang diwajibkan.
4. Meminta pada P ​ engurus​ agar dilaksanakan semua syarat-syarat K3
yang diwajibkan.
5. Menyatakan keberatan kerja dimana syarat K3 dan APD yang
diwajibkan diragukan olehnya kecuali dalam hal khusus ditentukan
lain oleh pegawai pengawas dalam batas yang dapat
dipertanggungjawabkan
6. Turut Serta program Asuransi BPJS

Kesadaran Tanggung Jawab Tim Proyek ( ADHI dan para Penyedia Jasa /
Subcontractor ) sebagai wakil Perusahaan Kontraktor dengan dukungan dari
Kantor Pusatnya harus memastikan bahwa para Pekerjanya mengetahui
bagaimana cara melaksanakan aktifitas pekerjaan dengan aman , salah
satunya dengan diawali proses ​“ID Proyek – 1.4.10​ “
Kepatuhan dan ​Disiplin​dan ​Budaya Safetys​ angat diperlukan dalam
melaksanakan apa yang telah direncanakan pada RK3L ( Rencana
Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan ).

1.6.2 Dibuatkan penjadwalan untuk mensosialisasikan jika terjadi dan atau adanya
perubahan-perubahan yang mempunyai implikasi terhadap pelaksanaan K3L
………………………………………………..……………​Doc. SMK3L-LP-14-001

​ 9​ dari 6​ 6
SK Direksi No. 014-6/2017/199Hal. 2
Para Manager dan atau Leader dan atau Supervisi ADHI , memastikan bahwa
Referensi dan atau Petunjuk kerja dan atau gambar Kerja adalah dokumen
Up-Dating dan atau Status terakhir – tertuang pada dokumen seperti : JSA –
Metode kerja – Ijin Kerja Work Permit dan lain-lain.
1.6.3 P2K3 menitikberatkan kegiatan pada pengembangan kebijakan dan prosedur
mengendalikan risiko
1.6.4 Susunan pengurus P2K3 didokumentasikan dan diinformasikan kepada
tenaga kerja
1.6.5 P2K3 mengadakan pertemuan secara teratur dan hasilnya disebarluaskan di
tempat kerja , periode meeting Mingguan dan Bulanan.
1.6.6 P2K3 melaporkan kegiatannya secara teratur sesuai dengan standar Disnaker.
1.6.7 Pada setiap kelompok Aktifitas ditunjuk salah satu ​Wakil dari Pekerja dan atau
Foreman yang menjadi Penanggung Jawab K3L pada kelompok
Aktifitasnya​(dapat berubah-ubah) , dinyatakan pada saat ToolBox meeting ,
kepadanya diberikan pembekalan sebelumnya dan atau dipilih saat pemberian
ID Proyek.
Daftar Wakil K3L setiap harinya , hasil Laporan dari Para Supervisi , Copy
Ditempel pada Papan Informasi, selain pada DCC..... ​Doc. SMK3L-LP-15-001
Pelaksanaan Partisipasi dan Komunikasi dicatat pada aktifitas form
Komunikasi dan Partisipasi dan atau PEKA .​Doc. SMK3L-LP-16-001 dan 002
1.6.8 Metoda Sosialisasi pemahaman untuk kepatuhan atas Kebijakan K3L,
termasuk metode sosialisasi atas perubahannya
Key Sukses sebagai penanggung jawab adalah meningkatkan yang menerus
atas pengetahuan atau kompetensinya.
Cara penyampaian adalah dengan sosialisasi pemahaman untuk kepatuhan,
dimana
Sosialisasi ​untuk penyampaian Pemahaman adalah :
1. Cara Penyampaian, mempromosikan agar didapatnya pemahan
Kebijakan dan pemahaman cara untuk melaksanakan.
2. Waktu penyampaian Sosialisasi saat : Safety Induction, Training, Rapat,
MWT, House Keeping, Campaign, Rambu-Rambu K3L / Signed,
General safety talk ( dengan Issue : kejadian ketidak sesuaian minggu /
bulan berjalan, aturan baru ), Toolbox ( berdasarkan JSA ), Ceremony,
kusus Sosialisasi, Coaching, Safety Patrol, Pesan-pesan safety dan
pelaksanaannya melalui media sosial, HT dll

Kepatuhan​ adalah :
1. Menjalankan hasil Sosialisasi dan atau Training.
2. Disiplin dalam menjalankan secara konsisten yang menerus atas
Prosedur dan atau Aturan sebagai turunan dari Kebijakan
3. Tuntutan Perilaku dalam menjalankan K3L antara lain pemahaman
akan, Perilaku Safety adalah :
1. Saya dan Kita.
2. Mengikuti Aturan.

​ 0​ dari 6​ 6
SK Direksi No. 014-6/2017/199Hal. 3
3. Kebersamaan.
4. Pekerjaan Persiapan.
5. Nuansa / Kesan Kesadaran.
6. Sabar / Terus Menerus / Kontinyu.
7. Tidak Ragu Intervensi.
8. Mengetahui jenis2 Aktifitas hari ini & Mengetahui Resiko K3L
atas Aktifitas.
9. Mengetahui Target Produksi hari ini.
10. Prosedur / Peraturan yang harus diterapkan hari ini ( atas
aktifitas ).
11. House Keeping – 5 R, Pemenuhan Standart Kebersihan –
Keterauran – Kerapihan Proyek ADHI
12. Pelaksanaan salah satu 8 Rule ADHI.- FORM IJIN KERJA
Dari pemahan tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa “
janganlah dengan mudah untuk men-just menyalahkan dari yang kita
pimpin , namun harus segera melakukan Komitmen dan Re-Sosialisai
kembali dan terukur.

2 Pembuatan dan Pendokumentasian Rencana K3L


2.1 Rencana strategi K3L – Manajemen Resiko
2.1.1 Pengertian Bahaya :
Pengertian (definisi) bahaya (hazard) ialah semua sumber, situasi ataupun
aktivitas yang berpotensi menimbulkan cedera (kecelakaan kerja) dan atau
penyakit akibat kerja (PAK) - definisi berdasarkan OHSAS 18001:2007.
Secara umum terdapat 5 (lima) faktor bahaya K3 di tempat kerja, antara lain :
faktor bahaya biologi(s), faktor bahaya kimia, faktor bahaya fisik/mekanik, faktor
bahaya biomekanik serta faktor bahaya sosial-psikologis. Tabel di bawah
merupakan daftar singkat bahaya dari faktor-faktor bahaya di atas :
1. Faktor Bahaya Fisik/Mekanik :
1. Ketinggian.
2. Konstruksi (Infrastruktur).
3. Mesin/Alat/Kendaraan/Alat Berat.
4. Ruangan Terbatas (Terkurung).
5. Dalam Air
6. Tekanan.
7. Kebisingan.
8. Suhu.
9. Cahaya.
10. Listrik.
11. Getaran.
12. Radiasi.

​ 1​ dari 6​ 6
SK Direksi No. 014-6/2017/199Hal. 3
2. Faktor Bahaya Biomekanik :
1. Gerakan Berulang.
2. Postur/Posisi Kerja.
3. Pengangkutan Manual.
4. Desain tempat kerja/alat/mesin
3. Faktor Bahaya Kimia :
1. Bahan/Material/Cairan/Gas/Debu/Uap Berbahaya.
2. Beracun.
3. Reaktif.
4. Radioaktif.
5. Mudah Meledak.
6. Mudah Terbakar/Menyala.
7. Iritan.
8. Korosif
4. Faktor Bahaya Biologi :
1. Jamur.
2. Virus.
3. Bakteri.
4. Tanaman.
5. Binatang.
5. Faktor Bahaya Sosial-Psikologis :
1. Stress.
2. Kekerasan.
3. Pelecehan.
4. Pengucilan.
5. Intimidasi.
6. Emosi Negatif
Ruang Lingkup yang harus dibuat Rencana Strategi K3L nya adalah :
Melakukan Manajemen Resiko sebelum aktifitas dilakukan.
Penerapan RK3L ini pada :
1. Tahap PRA-KONSTRUKSI ( Site Survey , Soil Investigation dan
sejenisnya / belum tersedia Temporary Site Office / termasuk
penyiapannya )
2. Tahap ENGINEERING dan atau Engineering METODE KERJA / SHOP
DRAWING, termasuk Rencana Lindung lingkungan
3. Tahap PROCUREMENT
4. Tahap KONSTRUKSI
5. Tahap COMMISSIONING
6. Tahap PEMELIHARAAN

2.1.2 Untuk MATERIAL dan PERALATAN KONSTRUKSI Persyaratan atas


ketersediaan Data ; MSDS , Brochure, Spec Material, Data Sheet, Manual
Operasi & Perawatan Peralatan Konstruksi, Safety devise peralatan konstruksi
dan sejenisnya.
Keperluan tersebut diatas adalah pada saat sebelum dimobilisasi ke Lokasi
Proyek dan atau Inspeksi di workshop.

​ 2​ dari 6​ 6
SK Direksi No. 014-6/2017/199Hal. 3
Dibuat Daftar keperluan MATERIAL & PERALATAN KONSTRUKSI , dengan
informasi yang diperlukan : Jenis Material / Peralatan , JSA sebelum beli , JSA
sebelum dikirim (transport, Loading-UnLoading – Warehousing - Pasivasi
(treatmen penyinpanan), JSA PENERIMAAN DI SITE , Waktu Inspeksi , Waktu
Mobilisasi, Waktu Operasi/dipergunakan di Site/Lokasi . Check List
penerimaan Material atas ketersediaan dokumen tersebut (lihat persyaratan
1.4.10, sebagai dasar pembuatan check
list)….…………………………………………………..…. ​Doc. SMK3L-LP-17-001
2.1.3 Dibuat DAFTAR ​IBPRPB​( ​IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO DAN
PENETAPAN PENGENDALIAN BAHAYA ) / ​HIRADC​( HAZARD IDENTIFICATION, RISK
ASSESSMEN AND DETERMINING CONTROL ), dibuat Periode BULANAN ( sesuai
rencana kerja Aktifitas Pekerjaan Bulanan ) : ………..​Doc. SMK3L-LP-18-001
MANFAAT lain dari DAFTAR IBPRPB periode BULANAN adalah sebagai
Informasi koordinasi antar fungsi , dalam rangka kewajiban penyiapan hal-hal
yang berhubungan aktifitas – aktifitas pekerjaan yang terdapat / tertera pada
IBPRPB
1. Terhadap Kesehatan Kerja
2. Terhadap Keselamatan Kerja
3. Terhadap Kegiatan Logistic dan atau Transportasi KeLogistikan
4. Terhadap Perlindungan Lingkungan
5. Terhadap Keamanan/Security
6. Terhadap Aspek Social
7. Terhadap Kesehatan Kerja
8. Terhadap RENCANA INTERFACE dan Battery Limit atas
Pekerjaan dengan Pekerjaan Pihak Lain dan atau Instasi/
Departemen lain , pada umumnya pada Proyek Jalan/jembatan
dan atau Infrastruktur Lainnya
2.1.4 Job Safety Analysis (JSA) / Analisa Keselamatan Pekerjaan (AKP) untuk
setiap aktifitas pekerjaan, sebagai syarat Ijin Kerja dan sebagai dasar Toolbox
meeting sebelum pekerjaan dimulai.
AKP / JSA …………………………….……..…………..​Doc. SMK3L-LP-19-001
ToolBox Meeting …​……………………………………..​Doc. SMK3L-LP-20-001
JSA ( Job Safety Analysis ) yang diperlukan dan dipastikan ketersediaannya
(yang dibuat secara bersama), berdasarkan IBPRPB/HIRADC periode
BULANAN.
AKP / JSA adalah Bagian dari detailnya IBPRPB, yang dibuat berdasarkan
metode kerja pada saat pelaksanaan konstruksi, dimana pekerjaan memiliki
risiko menengah dan tinggi.
Ketentuan pembuatan AKP/JSA ( berisi dari Aspek Petugas ) :
1. Penanggung Jawab AKP/JSA
2. Tim yang membuat : Tim HSE dan Tim Konstruksi dan atau Tim
Commissioning.
3. Penanggung Jawab Pelaksanaan dan Pengawasan.
2.1.5 Pengelolaan Harian atas APD, kesesuaian kegiatan, pemahaman, pengadaan,
Memastikan untuk digunakan ( dipastikan saat Toolbox meeting : jeinis APD
yang sesuai dengan aktifitas dan pemakaiannya dengan benar )

​ 3​ dari 6​ 6
SK Direksi No. 014-6/2017/199Hal. 3
2.1.6 Pengelolaan Lingkungan proyek :
1 Proyek Bersih Rapi
2 Drainage berfungsi ( upaya menghindari genangan dan mitigasi tempat
nyamuk )
3 Perlindungan kontak langsung ke tanah ( dengan Plastik Cover sheet )
atas tumpahan dan atau pada tempat : seperti Genset , tempat stock :
bahan bakar, olie , chemical , dll )
4 Perlindungan Lingkungan Kesehatan Kerja lainnya (seperti debu,
pencahayaan, dll
5 Pemenuhan MCK, berdasarkan perhitungan jumlah keperluan.
6 Pengelolaan Limbah Konstruksi dan atau Limbah B3.
7 Laporan dengan menggunakan formulir Pemeriksaan, pemantauan
dan pengendalian.
2.1.7 Pengelolaan Kesehatan Kerja , berisi :
1 Pelayanan Kesehatan Kerja
2 Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja
3 Penyakit akibat kerja
4 Gizi kerja dan penyelenggaraan makanan bagi tenaga kerja.
5 Pertolongan pada kecelakaan (P3K) ditempat kerja
6 Pencegahan penyakit di tempat kerja :
1. Program Pencegahan dan Penanggulangan, Penyalahgunaan
peredafran gelap Narkoba, Psikotropika dan bahan aditif
lainnya.
2. Program Pencegahan dan Penanggulangan Tuberculosis di
tempat kerja.
3. Program Pencegahan dan Penanggulangan Pandemi Influenza
di tempat kerja.
2.1.8 Metode Evaluasi Risiko ( Hirarki Kontrol : Paling Efektif dengan ELIMINASI –
Paling Tidak Efektif dengan APD, wajib dikenakan ) , sebagai referensi
pembuatan Metode Kerja dan JSA
Urutan Hirarki Kontrol :
1 Eliminasi - Menghindari/Mengiadakan Bahaya secara fisik.
2 Subtitusi - Menggantikan Jenis Bahaya
3 Engineering - Mengisolasi orang dari bahaya
4 Control - dengan disediakan Prosedur
5 APD - Alat pelindung Diri

2.1.9 Rencana kerja dan rencana khusus yang berkaitan dengan produk, proses,
proyek atau tempat kerja tertentu telah dibuat dengan menetapkan tujuan dan
sasaran yang dapat diukur, menetapkam waktu pencapaian dan menyediakan
sumber daya, Pada TOOLBOX meeting terdapat INFORMASI TARGET
PRODUKSI HARIAN yang harus di capai , tertuang pada format Tool Box
Meeting …………………..…………..…………..………​Doc. SMK3L-LP-20-001

2.1.10 Dibuat Daftar Prosedur dan atau Work Instruction Kerja yang diperlukan untuk
Aktifitas yang direncanakan akan di implentasikan , termasuk informasi waktu
peninjauan ulang nya, DAFTAR INDUK DOKUMEN

​ 4​ dari 6​ 6
SK Direksi No. 014-6/2017/199Hal. 3
………………………………………………..……..……..… ​pada Lampiran Book
3
Antara lain seperti dan - DIBUAT PETUNJUK KERJA DETAIL Dibawah ini :
…………………………………………….………………​…………………………..

1. Safe working practices :


1.1. Safety Induction
1.2. Pemberian ID Orang, Peralatan Konstruksi, Peralatan Test,
Peralatan Ukur.
1.3. Permit to Work ( PTW ) Ijin Kerja
1.4. Perancah dan Lebeling “ SIAP PAKAI” dan “BELUM SIAP PAKAI”
1.5. Pekerjaan Temporary Listrik / Listrik kerja
1.6. Bekerja di Peralatan mekanik
1.7. Bekerja di Ketinggian
1.8. Bekerja Pada Permukaan Air dan Pada Kedalaman Air.
1.9. Bekerja dengan Bahan Kimia
1.10. Pekerjaan Hot Work ( yang menimbulkan Api/Panas )
1.11. Bekerja pada Ruang terbatas ( Area berbahaya , Ruang Terbatas,
Penutupan/Pengamanan Piping, Scafolding terpasang belum di
Inspeksi dll )
1.12. Pemberian ID dan pendataannya
1.13. Pembuatan JSA
1.14. Pelaksanaan ToolBox Meeting
1.15. Penerimaan Visitor
1.16. Penggunaan Tangga kerja
1.17. Penggunaan Life Line dan Fullbody heraness
1.18. LackOut – Tag Out
1.19. Baricade
1.20. Proyek K3L HandBook.
2. Prosedur Design atas Tindak lanjut Hazop dan Standar Code.
3. Prosedur Procurment / Pengadaan hubungannya dengan K3L ( sejak
proses PQ – NOA – Kick Off – Penilaian Ongoing – Project Closed Out )
4. Prosedur Recruitment SDM oleh PMT Proyek.
5. Prosedur Ijin Kerja ( Work Permit ) kusus Pada hari Libur.
6. Laporan Kecelakaan Kerja ( Katagori : Unsafe – NearMiss – Incident –
accident )
7. Memberhentikan aktifitas proyek sementara oleh Ketua P2K3, Jenis
pemberhentian dapat karena Unsafe – NearMiss – Incident :
1. Hanya pada aktifitas pekerjaan
2. Pekerjaan sejenis
3. Area Terjadi Incident
4. Total Aktifitas Proyek
8. Inspeksi peralatan Konstruksi sebelum mobilisasi
9. Inspeksi peralatan Konstruksi sebelum Operasi ( test Awal )
10. Inspeksi Peralatan Konstruksi sebelum digunakan harian , Posisi Istirahat
, Posisi istirahat panjang ( lebih dari 2 jam )
11. Inspeksi Penerimaan Material
12. Prosedur Punishment
13. Standar Rambu

​ 5​ dari 6​ 6
SK Direksi No. 014-6/2017/199Hal. 3
14. Prosedur Papan Informasi pada lokasi Aktifitas
15. Pengelolaan Kesehatan Kerja
16. Pengelolaan Laboratorium Kesehatan Kerja
17. Transportasi pada area Proyek :
1. Untuk Orang
2. Untuk Barang / Material
3. Untuk Peralatan Konstruksi
18. APD – Alat Pelindung Diri
19. Lifting Machinary dan Lifting Tackel
20. Electrical Welding
21. Monthly K3L Report & SMK3L Penilaian/Report bagi para Penyedia Jasa
22. Weekly K3L Report
23. Incident Indentification report
24. First Aid Case Report
25. Belt seling Inspection Check List
26. Lifting Chain Sling Inspection Check List
27. Injury Report
28. Emergency Plan :
1. Prosedur dan Sosialisasinya
2. Scenario / Flow Chart Tanggap Darurat
3. Emergancy Contak Numbers dan Kerjasama dengan Rumah
Sakit
29. ERT Organogram
30. Emergency Drill Report
31. Daily Emergency Contact Numbers
32. Waste Disposal Management ( Pengelolaan Limbah Konstruksi dan B3 )
33. PSSR – Readiness untuk keperluan Commissioning
34. Prosedur berdasarkan perundang-undangan yang akan dipasang pada
Proyek , seperti : bejana tekan , lift dll

2.1.11 STANDAR PROSEDUR, terdapat CATATAN REFERENSI Yang


dipergunakan : ​Perundang-undangan​, ​pedoman teknis / standar code ,
persyaratan lainnya yang ​relevan dibidang K3L , dan tinjauan perubahannya di
tandatangani oleh ​pemrakarsa​, s​ ekretaris P2K3​ dan ​Ketua P2K3.

2.1.12 Pengelolaan, Sosialisasi Peraturan Perundangan dan Standar K3L yang


berlaku
Penetapan Jadwal Sosialisasi ( Daftar / Jadwal ) ..… ​Doc : SMK3L–LP-14-001

Sosialisasi meliputi antara lain :


1. Kebijakan K3L Proyek
2. Dasar – dasar RK3L ( Perundangan )
3. Persyaratan K3, standarisasi keamanan kerja, seperti : Standar
Perancah – Standar Listrik Kerja dan lain-lain sesuai peraturan
perundangan, dan atau persyaratan proyek
4. Petunjuk kerja / Work Instruction / Prosedur : Safe working Practices.
5. Metode Kerja
6. IBPRPB
7. JSA

​ 6​ dari 6​ 6
SK Direksi No. 014-6/2017/199Hal. 3
8. ToolBox Meeting
9. Perlindungan Lingkungan, dengan formulir pemeriksaan,
pemantauan, pengendalian.
10. Laporan Unsafe, NearMiss, Incident, termasuk rencana Tindak Lanjut
11. Pelaksanaan Partisipasi dan Konsultasi.
12. Dan atau Pelaksanaan PEKA
13. Dll

2.2 Manual SMK3 – RK3L


2.2.1 RK3L termasuk Lampiran nya adalah menrupakan Manual SMK3
2.2.2 Manual SMK3 / RK3L meliputi kebijakan, tujuan, rencana, prosedur SMK3,
instruksi kerja, formulir, catatan dan tanggung jawab serta wewenang
tanggung jawab K3L untuk semua tingkatan dalam perusahaan
2.2.3 Terdapat manual khusus yang berkaitan dengan produk, proses, atau tempat
kerja tertentu – Pada Rencana Strategis.
2.2.4 Manual SMK3 / RK3L mudah didapat oleh semua personil dalam perusahaan
sesuai kebutuhan
2.3 Peraturan Perundangan dan Persyaratan lain dibidang K3
2.3.1 Prosedur K3 Identifikasi Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan
Lainnya digunakan untuk mengatur tata-cara identifikasi perizinan K3 yang
diperlukan, perundang-undangan yang wajib dipenuhi serta persyaratan
lainnya baik dari kontrak pihak ke tiga maupun aturan-aturan lainnya yang
berhubungan dengan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) yang digunakan
untuk penerapan K3 di tempat kerja.
Secara umum prosedur memuat beberapa kegiatan sebagai berikut :
1. Pengumpulan data :
1. Denah/Peta Lokasi Perusahaan.
2. Struktur Organisasi Perusahaan.
3. Diagram Alir Proses.
4. Komposisi Tenaga Kerja.
5. Daftar Fasilitas Umum dan Fasilitas Penunjang Operasional
Perusahaan.
6. Daftar mesin tenaga dan produksi.
7. Daftar pesawat uap dan bejana tekan yang digunakan
8. Daftar alat berat dan kendaraan operasional yang digunakan.
9. Daftar bahan baku.
10. Daftar produk.
11. Daftar sampah, limbah dan emisi yang dihasilkan.
12. Laporan-laporan Insiden.

2. Mengunjungi kantor instansi pemerintahan setempat untuk


mengkonsultasikan perizinan dan perundangan yang diperlukan :
1. Badan Pelayanan Perizinan Terpadu.
2. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
3. Badan Lingkungan Hidup.
4. Dsb.

​ 7​ dari 6​ 6
SK Direksi No. 014-6/2017/199Hal. 3
3. Meninjau kontrak kerjasama dengan pihak ke tiga untuk mengetahui
persyaratan mana saja yang wajib dipenuhi berkaitan dengan
pelaksanaan K3 di tempat kerja.
4. Mencatat hasil identifikasi peraturan perundang-undangan dan
persyaratan lainnya.
5. Melaporkan hasil identifikasi peraturan perundang-undangan dan
persyaratan lainnya kepada Ketua P2K3
Terdapat prosedur yang terdokumentasi untuk mengidentifikasi, memperoleh,
memelihara dan memahami peraturan perundangan-undangan, standar,
pedoman teknis, dan persyaratan lain yang relevan dibidang K3L untuk
seluruh tenaga kerja di proyek.
Tabel Identifikasi Peraturan Perundangan……….…. ​Doc. SMK3L-LP-13-001

Form Laporan Identifikasi Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan


Lainnya digunakan untuk mencatat dan melaporkan hasil identifikasi peraturan
perundang-undangan yang harus dipenuhi serta persyaratan lain yang
berhubungan dengan ​K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)​ termasuk di
dalamnya kontrak-kontrak dengan pihak ke tiga maupun aturan-aturan lain
yang diadopsi.

Sehingga dengan form ini dapat dipantau tingkat pemenuhan (kesesuaian)


pelaksanaan K3 di ​tempat kerja​ dengan izin-izin, peraturan
perundang-undangan, persyaratan dalam kontrak pihak ke tiga dan
persyaratan lain yang berhubungan dengan pelaksanaan K3 di tempat kerja.

Terdapat beberapa parameter dalam identifikasi peraturan


perundang-undangan dan persyaratan lain yang digunakan untuk mengukur
tingkat pemenuhan (kesesuaian) antara lain :

1. Sektor Bisnis Perusahaan.


2. Aktivitas-aktivitas operasional Perusahaan.
3. Produk-produk yang dihasilkan Perusahaan.
4. Proses-proses produksi dan proses-proses penunjang lainnya.
5. Daftar fasilitas umum dan penunjang operasional Perusahaan.
6. Daftar peralatan dan mesin-mesin yang digunakan dalam aktivitas
Perusahaan.
7. Daftar bahan-bahan/material yang digunakan dalam aktivitas
operasional Perusahaan.
8. Daftar dan alokasi tenaga kerja.
9. Lokasi dan denah perusahaan, dan sejenisnya.

Form Identifikasi Perundang-undangan dan Persyaratan K3 Lainnya


………………………………………………….………….​Doc. SMK3L-LP-13-001

2.3.2 Penanggung jawab ( DCC P2K3 ) untuk memelihara dan mendistribusikan


informasi terbaru mengenai peraturan perundang-undangan, standar,
pedoman teknis, dan persyaratan lain telah ditetapkan termasuk
perubahannya ………………………………….….……. ​Doc. SMK3L-LP-13-001

​ 8​ dari 6​ 6
SK Direksi No. 014-6/2017/199Hal. 3
2.3.3 Persyaratan pada peraturan perundang-undangan, standar, pedoman teknis,
dan persyaratan lain yang relevan di bidang K3L dimasukkan pada
prosedur-prosedur dan atau petunjuk-petunjuk kerja
2.3.4 Perubahan pada peraturan perundang-undangan, standar, pedoman teknis,
dan persyaratan lain yang relevan dibidang K3L digunakan untuk peninjauan
prosedur-prosedur dan petunjuk-petunjuk kerja

2.4 INFORMASI K3L


2.4.1 Informasi yang dibutuhkan mengenai kegiatan K3L disebarluaskan secara
sistematis kepada seluruh tenaga kerja, tamu, kontraktor, pelanggan, dan
pemasok, Seperti :
1. Kebijakan
2. Peraturan Bekerja di Proyek ( yang boleh dan tidak boleh )
3. KPI – K3L
4. Perubahan Peraturan
5. Jalur Transportasi Orang dan Kendaraan pada proyek yang Open dan
Closed
6. Perubahan Petugas dalam Organisasi
7. Penggunaan Bahan Kimia
8. Penggunaan Bahan Bakar
9. Emergency contact number / Nomer-nomer penting
10. Daftar Lembur dan atau Hari Libur…….…..……..​Doc. SMK3L-LP-21-001
11. Daftar On Duty dan atau Hari Libur …...………… ​Doc. SMK3L-LP-22-001
12. Daftar sebagai Wakil K3L dari Pekerja kelompok Aktifitas Kerja ( ​harian,
diambil dari dokumen ToolBox Meeting )
13. Daftar Reward & Punishment
14. Standart Rambu-Rambu / Signed Peringatan – Larangan berdasarkan
perundang-undangan , Standar ADHI …….….…… ​Doc.
SMK3L-KP-03-001
15. Papan Informasi , pada Lokasi Area Kerja ……… ​Doc. SMK3L-LP-23-001
16. Campaign
17. Wajib menggunakan APD
18. Safety Induction
19. Proses mendapatkan ID Proyek
20. Training

2.4.2 Sekretaris P2K3 menetapkan Petugas ( Kolektor dan memasang ) yang


bertanggung jawab atas ketersediaan Data Informasi 2.4.1 nomer 1 sampai
dengan 15, sumber Data dari petugas lainnya yang bertanggung jawab sebagi
produk tugasnya , dengan Checklist ketersediaan periode mingguan dan atau
jika ada perubuhan ​……………………………………...​Doc. SMK3L-LP-24-001

3 Pengendalian Perancangan dan Peninjauan persyaratan Kontrak


3.1 Pengendalian Perancangan / Engineering

3.1.1 Ruang Lingkup Perancangan / Engineerring :


1. Scope ,Basic dan Detail Engineering dengan telah mempertimbangkan
dan atau mengacu kepada : Standart Code dan atau Hazop.
2. Shop Drawing untuk Fabrikasi dan atau Metoda Kerja Konstruksi
3. Design / Rencana pekerjaan Temporary seperti :

​ 9​ dari 6​ 6
SK Direksi No. 014-6/2017/199Hal. 3
1. Listrik Kerja, keseauian dengan persyaratan PUIL
2. Perancah dan perhitungan kekuatannya.
3. Bekisting
4. Life Line , Safety line , Baricade
5. Kondisi tanah dan Landasan peralatan berat.
6. dll
Prosedur yang terdokumentasi mempertimbangkan identifikasi potensi
bahaya, penilaian, dan pengendalian risiko yang dilakukan pada tahap
perancangan dan modifikasi
Pengelolaan Implementasi dan atau Kepatuhan atas sistem manajemen
K3L dan pemantauan kerja secara aktif
Sebagai implementasi program K3L dipastikan atas terlaksananya hal sebagi
berikut :
1. Kebijakan K3L
2. Administratif dan prosedur
3. Identifikasi bahaya
4. Project Safety Review
5. Pembinaan Pelatihan
6. Safety Committee – P2K3
7. Safety Promotion – program-program promosi / sosialisasi
8. Safe working practices – ( seperti Pengelasan – bekerja di
ketinggian – Scafolding – Listrik – bahan kimia berbahaya –
bekerja di peralatan mekanik – bekerja pada ruang terbatas , dll )
9. Sistem Izin kerja
10. Safety Inspection
11. Equipment Inspection
12. Keselamatan Kontraktor – bekerja kesesuaian
13. Keselamatan Transportasi – didalm lokasi proyek
14. Pengelolaan Lingkungan
15. Pengelolaan Limbah Konstruksi dan B3
16. Keadaan Darurat
17. Laporan Incident dan system pelaporan
18. Audit K3
3.1.2 Prosedur, instruksi kerja dalam penggunaan produk, pengoperasian mesin dan
peralatan, instalasi, pesawat atau proses serta informasi lainnya yang
berkaitan dengan K3L telah dikembangkan selama perancangan dan/atau
modifikasi
3.1.3 Petugas yang berkompeten melakukan verifikasi bahwa perancangan
dan/atau modofikasi memenuhi persyaratan K3L yang ditetapkan sebelum
penggunaan hasil rancangan
3.1.4 Semua perubahan dan modifikasi perancangan yang mempunyai implikasi
terhadap K3 diidentifikasikan, didokumentasikan, ditinjau ulang dan disetujui
oleh petugas yang berwenang sebelum pelaksanaan.

3.2 PENINJAUAN KONTRAK dengan Pemberi kerja dan atau dengan PENYEDIA
JASA : SUBCONT / VENDOR PACKAGE / VENDOR-SUPLIER

​ 0​ dari 6​ 6
SK Direksi No. 014-6/2017/199Hal. 4
3.2.1 Prosesdur Kantor Pusat perihal Pemilihan Penyedia Jasa ( SubCont/Vendor
Package/Suplier, Direct Hire ) yang berKomitmen untuk menjalankan RK3L,
berisi :
1. Persyaratan SMK3 yang relevan dengan bidang nya ( Jasa atau Suplier )
2. Persyaratan SMK3 / RK3L Plan Proyek disampaikan sebagai Requirement
sebagai persyaratan passing PQ.
3. Persyaratan pernyataan dari Pengurus Perusahaan akan pelaksanaan
RK3L Proyek , sebagai persyaratan Passing PQ.
4. Dilakukan Klarifikasi Asessment Administrasi Dokumen dan atau
kunjungan ke penyedia jasa terhadap yang berhubungan dengan penilaian
Implementasi standar SMK3 atau standar K3L lainnya yang telah
dilakukan, sebagai persyaratan / penilaian passing PQ.
3.2.2 Pelaksanaan Penilaian SMK3 bagi para penyedia jasa pada on Going Project
ADHI , periode Bulanan dilakukan oleh P2K3 Proyek ADHI.
3.2.3 Kontrak Review dan Perubahannya ………….……….​Doc. SMK3L-LD-02-001
Berisi : Kondisi Kontrak-Posisi ADHI : Perubahan : Jenis – Dampak
Kontraktual : Scope – Biaya – Waktu – Mutu – Operasi – dll……...​Doc.
SMK3L-LD-17-001
3.2.4 Penilaian pelaksanaan SMK3 periode bulanan bagi para penyedia Jasa,
sebagai dasar tinjauan ulang kontrak untuk menjamin bahwa penyedia jasa
dapat memenuhi persyaratan K3L …………….………​Doc. SMK3L-LP-14-001
Laporan Penilaian pelaksanaan RK3L dalam kesesuaian terhadap SMK3 /
CSMS, Periode bulanan untuk para Penyedia jasa.
Ruang Lingkup Tinjauan atas Pelaksanaan SMK3.
1. Dilakukan periode Bulanan , bersamaan saat penilaian pencapaian
progress bulanan.
2. Penilaian pelaksanaan SMK3L dalam bentuk Nilai Angka, waktu
penilaian bersamaan untuk para Penyedia Jasa. Merupakan hasil
implementasi harian, dan Rekomendasi atas keperluan Perbaikan
dan jadwal pelaksanaan perbaikannya.
3. Dihadiri manajemen Kantor Pusat Penyedia Jasa
4. Diberikan penghargaan kepada Penyedia Jasa dengan nilai
pelaksanaan SMK3L tertinggi.
3.2.5 Catatan tinjauan kontrak dipelihara dan didokumentasikan

3.3 Kewajiban Penyedia Jasa (Subcont / Vendor Package / Vendor-Suplier) atas


terjadinya Kecelakaan kerja berdasarkan perundang-undangan, tidak sebatas
pada : termasuk penyediaan APD …………………….​Doc. SMK3L- LP- 24 - 002
1. Mengikut sertakan para staf/manejemn dan pekerjanya atas program BPJS
2. Kewajiban pengusaha dalam hal kesehatan pegawai meliputi:
2.1. Segala urusan yang bersifat preventif
2.2. Segala urusan yang bersifat kuratif
2.3. Segala usaha yang menyangkut faktor lingkungan kerja guna mewujudkan
kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja
3. Ganti Rugi :
3.1. Tunjangan selama tidak mampu bekerja selama 120 hari adalah 100% dari
upah, selanjutnya 50% dari upah.
​ 1​ dari 6​ 6
SK Direksi No. 014-6/2017/199Hal. 4
3.2. Cacat total/sebagian dibayar sekaligus (lump sum)
3.3. Kematian dibayar sekaligus (lump sum)
3.4. Uang kubur
4. Pengobatan/Perawatan :
4.1. Ongkos pengangkutan 100%
4.2. Obat 100%
4.3. Dokter 100%
4.4. Operasi 100%
4.5. Rontgen/laboratorium 100%
4.6. Perawatan puskesmas 100%
4.7. Gigi 100%
4.8. Lain​-​lain 100%
5. Presentasi Tunjangan Cacat :
5.1. Lengan kanan dari sendi bahu ke bawah 40%
5.2. Lengan kiri dari sendi bahu ke bawah 35%
5.3. Kedua belah mata 70%
5.4. Sebelah Mata 30%
5.5. Ibu jari tangan kanan 15%
5.6. Ibu jari tanagan kiri 12%
6. Pertanggungan biaya Sosial laninnya.
7. Fokus dan Perhatian atas spelaksanaan SMK3, sebagai salah satu elemen
kunci layanan kesehatan kerja, antara lain :
7.1. Promosi Kesehatan Pekerja
7.2. Penempatan Calon Pekerja
7.3. Surveilance Kesehatan Kerja
7.4. P3K & Evakuasi
7.5. Kompetensi pekerja
7.6. Kepatuhan kepada peraturan perundangan
7.7. Pengembangan organisasi dan budaya kerja
7.8. Perlindungan mutu Produksi dari segi K3/Perlindungan konsumen
4 Pengendalian dokumen – DCC P2K3, ​refer prusedur pengendalian dokumen KP
4.1 Persetujuan, Pengeluaran, dan Pengendalian Dokumen
4.1.1 Prosedur Pengendalian Dokumen mengikuti prosedur pengendalian dokumen
kantor pusat.
Dokumen K3L Mempunyai identifikasi status, wewenang, tanggal pengeluaran
dan tanggal modifikasi
4.1.2 Penerima distribusi dokumen tercantum dalam dokumen tersebut
4.1.3 Dokumen K3L edisi terbaru disimpan secara sistematis pada tempat yang
ditentukan
4.2 Perubahan dan Modifikasi Dokumen
4.2.1 Prosedur Pengendalian Dokumen mengikuti prosedur pengendalian dokumen
kantor pusat .
Terdapat sistem untuk membuat, menyetujui perubahan terhadap dokumen K3
4.2.2 Dalam hal ini terjadi perubahan diberikan alasan terjadinya perubahan dan
tertera dalam dokumen atau lampirannya dan menginformasikan kepada pihak
terkait

​ 2​ dari 6​ 6
SK Direksi No. 014-6/2017/199Hal. 4
4.2.3 Terdapat prosedur pengendalian dokumen atau daftar seluruh dokumen yang
mencantumkan status dari setiap dokumen tersebut, dalam upaya mencegah
penggunaan dokumen yang usang / tidak berlaku lagi.
4.2.4 Prosedur system Filling dokumen ( identifikasi , pengelompokan , dll )

5 Penilaian dan Pengendalian Produk


5.1 Spesifikasi Pembelian Barang dan Jasa
5.1.1 Pengelolaan Barang yang akan dipergunakan dan atau dibeli, dilakukan
proses strategi K3L, untuk :
Bahan / Material :
Bahan Kimia, Cat, Bahan Bakar, Bahan mengandung Asbes, dll
Equipment :
Mechanical, Instrument, Electrical dll
Bulk Material :
Civil, Pipe, Fiting, Kabel , dll
Untuk Peralatan Konstruksi :
Tersedia Manual Operasi & Pemeliharaan – lihat persyarata ID
Peralatan​(lihat “ 1.4.10 “)
Persyaratan SPEK , berdasarkan :
Spek Proyek dan Standar Code dan atau Standar dalam Perundangan
STRATEGI K3L :
Sebelum Pembelian , disyaratkan tersedia :
1. Approval SPEK dari pihak Ketua P2K3.
2. MSDS, Data Sheet, Hasil Test Lab, Manual Operasi dan
Perawatan, dll
3. Check List Penerimaan, JSA Transport (Handling Loading
-UnLoading), JSA Warehosing , cara penempatan dan Passivasion
treatmen penyimpanan, JSA Handling Pemakaian, JSA
Penutup/Pengaman saat Stock dan atau Install Pipe/Fitting,
demikian hal nya untuk Kabel.
JSA …………………….…………………​Doc. SMK3L-LP-19-001
Check List Penerimaan Material …….. ​Doc. SMK3L-LP-17-001
PEMANTAUAN K3L
1. Sebelum dilakukan Transport/pengiriman : semua JSA harus
approved oleh Ketua P2K3.
2. Persiapan perlengkapan yang ada pada JSA , seperti : Tenaga
Kerja, Peralatan handling di lokasi proyek ( yg sdh di Inspeksi ),
kesiapan warehose/laydown, APD , APAR, dll
3. Kesiapan Tenaga Kerja dengan Training , sebelum pelaksanaan.

​ 3​ dari 6​ 6
SK Direksi No. 014-6/2017/199Hal. 4
4. Pemeriksaan Penerimaan sesuai CheckList Penerimaan dan
Pelaksanaan sesuai JSA.
5.1.2 Untuk Penyedia Jasa Lihat 3.2 - PENINJAUAN KONTRAK atas PENYEDIA
JASA : SUBCONT / VENDOR PACKAGE / VENDOR-SUPLIER
Mengikuti Standar Quality ADHI ( PROJECT QUALITY PLAN )
5.1.5 Persyaratan K3L dievaluasi dan menjadi pertimbangan dalam seleksi
pembelian.

5.2 Sistem Verifikasi Barang dan Jasa Yang Telah Dibeli


5.2.1 Check List Penerimaan, JSA Transport( Handling Loading-UnLoading ), JSA
Warehosing , cara penempatan dan Passivasion , JSA Handling Pemakaian.,
JSA kusus untuk Pipe adalah Penutup/Pengaman.
JSA …………………….………….…………….………​Doc. SMK3L-LP-19-001
Check List Penerimaan material ………….……….. ​Doc. SMK3L-LP-17-001

5.3 Pengendalian Barang dan Jasa Yang Dipasok Pelanggan : OWNER / PEMBERI
KERJA
5.3.1 Prosedur yang di setujui bersama pihak Owner dan Ketua P2K3 Proyek, Untuk
dapat diberlakukan :
Pengelolaan Barang yang akan dipergunakan dan atau dibeli, dilakukan
proses strategi K3L, untuk :
Bahan / Material :
Bahan Kimia , Cat, Bahan Bakar, Bahan mengandung Asbes, dll
Equipment :
Mechanical , Instrument , Electrical dll
Bulk Material :
Civil , Pipe, Fiting , Kabel , dll
Persyaratan SPEK , berdasarkan :
Spek Proyek dan Standar Code dan atau Standar dalam Perundangan
STRATEGI K3L :
Sebelum Pembelian , disyaratkan tersedia :
1. Approval SPEK dari pihak Ketua P2K3.
2. MSDS, Data Sheet, Hasil Test Lab, Manual Operasi dan
Perawatan, dll
3. Check List Penerimaan, JSA Transport ( Handling Loading
-UnLoading ), JSA Warehosing, cara penempatan dan
Passivasion, JSA Handling Pemakaian, JSA Penutup/Pengaman
saat Stock dan atau Install Pipe/Fitting, demikian hal nya untuk
Kabel.
JSA …………………….……….……..……​Doc. SMK3L-LP-19-001

​ 4​ dari 6​ 6
SK Direksi No. 014-6/2017/199Hal. 4
Check List Penerimaan material….…….. ​Doc. SMK3L-LP-17-001
PEMANTAUAN K3L
1. Sebelum dilakukan Transport/pengiriman : semua JSA harus
approved oleh Ketua P2K3.
2. Persiapan perlengkapan yang ada pada JSA , seperti : Tenaga
Kerja , Peralatan handling di lokasi proyek ( yg sdh di Inspeksi ) ,
kesiapan warehose/laydown, APD , APAR, dll
3. Kesiapan Tenaga Kerja dengan Training , sebelum pelaksanaan.
4. Pemeriksaan Penerimaan sesuai CheckList Penerimaan dan
Pelaksanaan sesuai JSA.

5.4 Kemampuan Telusur Produk


5.4.1 PROSEDUR HAZOP dan atau STANDAR CODE dan TINDAK LANJUT pada
DESIGN
Semua produk yang digunakan dalam proses produksi dapat diidentifikasi di
seluruh tahapan produksi dan instalasi, jika terdapat potensi masalah K3
5.4.2 Prosedur PSSR Terdapat prosedur yang terdokumentasi untuk penelusuran
produk yang telah terjual, jika terdapat potensi masalah K3 di dalam
penggunaannya

6 Keamanan Bekerja Berdasarkan SMK3


Kehandalan infrastruktur dan peralatan
Ruang Lingkup Kehandalan Infrastruktur dan Peralatan :
1. INFRASTRUKTUR PROYEK adalah semua Temporary , seperti Office ADHI ,
Workshop ADHI , Pagar , Laydown Area ADHI , dll , merupakan :
1. Berdasarkan Perencanaan awal yang tertuang pada Gambar Layout
2. Standar ADHI Rambu/ Signed , dan sejenisnya
3. Prosedur Standar penggunaan dan pengoperasian Prosedur Penggunaan
Listrik Kerja
4. Pengelolaan ID personal / Orang
5. Penyediaan Infrastruktur APAR dan Pembentukan Tim Pemadam
Kebakaran yang terlatih , dan Tim P3K, masuk dalam program Training
Proyek
2. PENGELOLAAN PERSYARATAN INSPEKSI SEBELUM MOBILISASI DAN
OPERASI UNTUK PERALATAN KONSTRUKSI dan PERALATAN
PENGETESAN – PENGUKURAN dengan“ID” untuk PERALATAN
KONSTRUKSI BERAT dan TOOLS dan atau KALIBRASI pada Proyek : ( data
harus tersimpan ) …………................…….….​Doc : SMK3L-LP- 06 s/d 11 - 001
1. Diketahui : Jenis – Tahun pembuatan – tahun overhaul – Kapasitas
(Manual peralatan & Log book ( jika ada )
​ 5​ dari 6​ 6
SK Direksi No. 014-6/2017/199Hal. 4
2. Sertifikasi Peralatan ( sertifikat Depnaker dan atau Migas )
3. Diketahui sudah dilakukan Inspeksi sebelum di mobilisasi ( Hasil Inspeksi
& Tindak Lanjut Hasil Inspeksi sebelum dimobilisasi )
4. Diketahui Standar Check List harian dari peralatan yang akan digunakan
5. Check List Hasil Inspeksi di Lokasi proyek , Layak untuk di Operasikan
3. Pelaksanaan Inspeksi peralatan menggunakan Inspektor Spesialis
4. Jenis ID untuk PERALATAN KONSTRUKSI / TOOLS :
“ID” LAYAK OPERASI / PAKAI dan dapat dioperasikan jika tersedia
OPERATOR dan FLAGMAN , yang telah mempunyai ID.
5. Jenis ID untuk PERALATAN TEST - PENGETESAN –PENGUKURAN :
“ID” LAYAK OPERASI / PAKAI – TELAH TERKALIBRASI dan dioperasikan
memanfaatkan Parameter Kalibrasi dengan Hasil Pengukuran/Pengetesan,
Untuk mendapatkan hasil Actual sebenarnya.
6. Tersedianya Tempat / Ruang beserta alat peraga dan lainnya :
1. Safety Induction dan proses pendataan ID
2. Tempat Training Inhouse Proyek

7. Clinic di lokasi proyek dengan kesiapan dan pengelolaan :


Dapat bekerja sama dengan pihak rumah sakit dan atau puskesmas untuk
pemenuhannya.
1. Dokter dan Para Medik.
2. Ambulan dan atau Mobil berfungsi sebagai Ambulan.
3. Stok obat-obatan.
4. Peralatan Medical Check Up ( MCU )
5. Peralatan / Perlengkapan P3K
6.1 SISTEM KERJA
6.1.1 Pengelolaan ID ORANG dan PERALATAN KONSTRUKSI dan PERALATAN
PENGETESAN – PENGUKURAN – lihat 1.4.10
6.1.2 Melaksanakan Pengelolaan Strategi K3L – lihat 2.1 Rencana strategi K3L –
Manajemen Resiko.
6.1.3 Melaksanakan Prosedur Kerja dan dijadikan Petunjuk kerja
6.1.4 Melaksanakan Prosedur Permit To Work ( PTW / Ijin Kerja ) , lihat 1.4.10
6.1.5 Upaya pengendalian risiko dievaluasi secara berkala apabila terjadi
ketidaksesuaian atau perubahan pada proses kerja
6.1.6 Melaksanakan Standarisasi Rambu-Rambu termasuk :
Termasuk Standar Infrastruktur:
1. Pagar Proyek, Temporary Office, Ruang Dokumen , dll )
2. Simtem Railing ( seperti contoh untuk gedung bertingkat )
3. Safety Net
4. Scafolding ( Type ditetapkan sebelum pelaksanaan )
5. Produk Manufaktur
6. Mengikuti perkembangan Teknologi
7. Infrastruktur Lainnya
6.1.7 Kewajiban APD oleh Perusahaan, Daftar:keperluan - tersedia - Pemesanan
(perhitungan waktu delivery/stock /terhindar kekurangan)​Doc.SMK3L-LP-24-002

​ 6​ dari 6​ 6
SK Direksi No. 014-6/2017/199Hal. 4
6.2 PENGAWASAN
6.2.1 Pengawasan Harian ADHI :
1. Chek List Harian sesui Aktifitas
2. Pelaksanaan kesesuaian dengan JSA
3. ToolBox Meeting
4. Safety Patrol
Tinjauan terhadap penerapan RK3L meliputi Kebijakan, Perencanaan,
Pelaksanaan, Pemantauan dan Evaluasi, Dicatat dan Didokumentasikan.
RUANG LINGKUP :
● Pelaksanaan K3L berdasarkan periode waktu : Harian – Mingguan –
Bulanan
● Pelaksanaan K3L Berdasarkan Kewajiban melaksanakan Aktifitas dengan
Produk Dokumen, seperti antara lain :
5. Tinjauan Pemantauan Harian​, antara lain :
1. Safety Patrol terhadap yang beraktifitas (Kesesuaian APD , Unsafe,
tersedia JSA, tersedia dan mengikuti prosedur , Pelanggaran dan
ketidak sesuaian ) tindak lanjut report.
2. Tollbox Meeting
3. Check List aktifitas K3L, seperti Inspeksi sebelum mengoperasikan
peralatan konstruksi, pengetesan , pekerjaan electrical, perancah dan
sejenisnya
4. Pelaksanaan PEKA ( Pengamatan Keselamatan Kerja ) atau
Partisipasi dan Korrdinasi.
5. Kebersihan dan Kerapihan Aktifitas pekerjaan sebelum dan setelah
pekerjaan.
6. Perlindungan Lingkungan
1. Proyek Bersih Rapi – Teratur – Tetata.
2. Drainage berfungsi ( upaya menghindari genangan dan mitigasi
tempat nyamuk )
3. Perlindungan kontak langsung ke tanah ( dengan Plastik Cover
sheet ) atas tumpahan dan atau pada tempat : seperti Genset,
tempat stock : bahan bakar, olie, chemical, dll )
4. Perlindungan Lingkungan Kesehatan Kerja lainnya ( seperti debu,
pencahayaan , dll
5. Pemenuhan MCK, berdasarkan perhitungan jumlah keperluan.
6. Pengelolaan Limbah Konstruksi dan atau Limbah B3

6. Tinjauan Pemantauan Mingguan​ : ( tindak lanjut pemantauan harian )


1. Rapat K3L , Internal ADHI-Penyedia Jasa , Tindak Lanjut dan closing
temuan
2. Rapat K3L dengan Owner / Pemberi Kerja , INTERFACE , Tindak
Lanjut dan closing temuan
3. MWT , dan Tindak Lanjut temuan
4. House Keeping
5. Check List ketersediaan JSA
6. Pencapaian status KPI-K3L

7. Tinjauan Pemantauan Bulanan​ : ( tindak lanjut pemantauan bulanan )

​ 7​ dari 6​ 6
SK Direksi No. 014-6/2017/199Hal. 4
1. Rapat K3L
2. Tinjauan dan atau Penilaian pelaksanaan SMK3L para Penyedia Jasa ,
Tindak Lanjut dan Closing temuan.
3. General Safety Talk
8. Tinjauan Pemantauan Periodik​, antara lain :
1. Pelaksanaan dan Evaluasi Training
2. Proses mendapatkan ID Proyek
3. Pelaksanaan Inspeksi oleh Spesialis
4. Pelaksanaan AUDIT
5. Pelaksanaan Drill / Pelatihan Tanggap darurat ( kecelakaan, termasuk
P3K dan kebakaran )
6. Pelaporan , Investigasi dan Tindak lanjut atas temuan : Unsafe , Near
Miss, Incident.
Pelaksanaan Sosialisasi atas antara lain : Prosedur, Metode Kerja, JSA,
IBPRPB, K3L
6.2.2 Setiap orang diawasi sesuai dengan tingkat kemampuan dan tingkat risiko
tugas, tidak melampaui Otoritas yang tertera pada “ID” nya
6.2.3 Pengawas/penyelia diikutsertakan dalam melakukan penyelidikan dan
pembuatan laporan terhadap terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja
serta wajib menyerahkan laporan dan saran-saran kepada pengusaha atau
pengurus.
6.2.4 Pengawas/penyelia ikut serta dalam proses konsultasi

6.3 Seleksi dan Penempatan Personil


6.3.1 Persyaratan tugas tertentu termasuk persyaratan kesehatan diidentifikasi dan
dipakai untuk menyeleksi dan menempatkan tenaga kerja :
1. Proses Recruitmen dan surat tugas dari Departemen
2. Proses “ ID “ 1.4.10
6.3.2 Penugasan pekerjaan harus berdasarkan kemampuan dan keterampilan serta
kewenangan yang dimiliki, tertuang pada ‘ID” atas keahliannya.

6.4 AREA TERBATAS


6.4.1 ADHImelaksanakan prosedur melakukan penilaian risiko lingkungan kerja
untuk mengetahui daerah-daerah yang memerlukan pembatasan izin masuk
, Bekerja pada Ruang terbatas ( Area berbahaya, Ruang Terbatas ,
Penutupan/Pengamanan Piping, Scafolding terpasang belum di Inspeksi dll )
6.4.2 Tersedianya fasilitas dan layanan di tempat kerja sesuai dengan standar dan
pedoman teknis
6.4.3 Rambu-rambu K3 dan atau barricade yang harus dipasang sesuai dengan
standar dan pedoman teknis …………….………….​Doc. SMK3L- KP- 03 - 001

6.5 Pemeliharaan, Perbaikan, dan Perubahan Sarana Produksi ,


SARANA TEMPORARY DAN PERLATAN KONSTRUKSI
DISIAPKAN PADA STRATEGI K3L – lihat 2.1
6.5.1 Penjadualan pemeriksaan dan pemeliharaan sarana produksi serta peralatan
mencakup verifikasi alat-alat pengaman serta persyaratan yang ditetapkan

​ 8​ dari 6​ 6
SK Direksi No. 014-6/2017/199Hal. 4
oleh peraturan perundang-undangan, standar dan pedoman teknis yang
relevan
6.5.2 Semua catatan yang memuat data secara rinci dari kegiatan pemeriksaan,
pemeliharaan, perbaikan dan perubahan yang dilakukan atas sarana dan
peralatan produksi harus disimpan dan dipelihara.
6.5.3 Sarana dan peralatan produksi memiliki sertifikat yang masih berlaku sesuai
dengan persyaratan peraturan perundang-undangan dan standar
6.5.4 Pemeriksaan, pemeliharaan, perawatan, perbaikan dan setiap perubahan
harus dilakukan petugas yang kompeten dan berwenang.
6.5.5 Terdapat prosedur untuk menjamin bahwa Jika terjadi perubahan terhadap
sarana dan peralatan produksi, perubahan tersebut harus sesuai dengan
persyaratan peraturan perundang-undangan, standar dan pedoman teknis
yang relevan
6.5.6 Terdapat prosedur permintaan pemeliharaan sarana dan peralatan produksi
dengan kondisi K3 yang tidak memenuhi persyaratan dan perlu segera
diperbaiki
6.5.7 Terdapat sistem untuk penandaan bagi peralatan yang sudah tidak aman lagi
untuk digunakan atau sudah tidak digunakan
6.5.8 Apabila diperlukan dilakukan penerapan sistem penguncian pengoperasian
(lock out system) untuk mencegah agar sarana produksi tidak dihidupkan
sebelum saatnya
6.5.9 Terdapat prosedur yang dapat menjamin keselamatan dan kesehatan tenaga
kerja atau orang lain yang berada didekat sarana dan peralatan produksi pada
saat proses pemeriksaan, pemeliharaan, perbaikan dan perubahan
6.5.10 Terdapat penanggung jawab untuk menyetujui bahwa sarana dan peralatan
produksi telah aman digunakan setelah proses pemeliharaan, perawatan,
perbaikan atau perubahan

6.5.11 Kesiapan Tim Tanggap Darurat dan Tim P3K, periode harian ( masuk Agenda
Rapat Mingguan )

6.6 PELAYANAN
6.6.1 Apabila ADHI dikontrak untuk menyediakan pelayanan yang tunduk pada
standar dan peraturan perundang-undangan mengenai K3, maka perlu
disusun prosedur untuk menjamin bahwa pelayanan memenuhi persyaratan
6.6.2 Apabila ADHI diberi pelayanan melalui kontrak, dan pelayanan tunduk pada
standar dan peraturan perundang-undangan K3, maka perlu disusun prosedur
untuk menjamin bahwa pelayanan memenuhi persyaratan
6.7 Kesiapan Untuk Menangani Keadaan Darurat
6.7.1 Emergency Preparedness & Response ( Tanggap Darurat )
1. Sosialisasi dari Prosedur …...………..………….​Doc. SMK3L- LP- 25 - 001
2. Scenario / Flow Chart Tanggap Darurat……….​Doc. SMK3L- LP-26-001
3. Emergancy Kontak List dan Kerjasama dengan Rumah Sakit
…………………………………….…………..…...​Doc. SMK3L- LP-27-001
4. Tinjauan Evaluasi atas Pelaksanaan Drill / Latihan Tanggap Darurat ,
berisi antara lain : ……………………..……….​Doc – SMK3L – LP-28-001
1. Tata Laksana Komunikasi ( via HT dan lainnya ) Intruksi penanggung
jawab tertinggi di proyek kepada para petugas dilapangan lainnya dan

​ 9​ dari 6​ 6
SK Direksi No. 014-6/2017/199Hal. 4
atau Informasi awal dari petugas di lapangan kepada Penanggung
Jawab tertinggi di Proyek.
2. Evaluasi Keperluan Waktu setiap sequence / milestone proses
tanggap darurat.
3. Evaluasi Partisipasi Para staf/manajemen ( PMT- ADHI ) dan Pekerja
4. Evaluasi Keperluan Infrastruktur dan Kesiapan Petugas yang
diperlukan / menggunakan saat Tanggap darurat terjadi.

6.7.2 Keadaan darurat yang potensial di dalam dan/atau di luar tempat kerja telah
diidentifikasi dan prosedur keadaan darurat telah didokumentasikan dan
diinformasikan agar diketahui oleh seluruh orang yang ada di tempat kerja
6.7.3 Penyediaan alat/sarana dan prosedur keadaan darurat berdasarkan hasil
identifikasi dan diuji serta ditinjau secara rutin oleh petugas yang berkompeten
dan berwenang
6.7.4 Tenaga kerja mendapat instruksi dan pelatihan mengenai prosedur keadaan
darurat yang sesuai dengan tingkat risiko
6.7.5 Petugas penanganan keadaan darurat ditetapkan dan diberikan pelatihan
khusus serta diinformasikan kepada seluruh orang yang ada di tempat kerja
6.7.6 Instruksi/prosedur keadaan darurat dan hubungan keadaan darurat
diperlihatkan secara jelas dan menyolok serta diketahui oleh seluruh tenaga
kerja di perusahaan
6.7.7 Peralatan, dan sistem tanda bahaya keadaan darurat disediakan, diperiksa,
diuji dan dipelihara secara berkala sesuai dengan peraturan
perundang-undangan, standar dan pedoman teknis yang relevan
6.7.8 Jenis, jumlah, penempatan dan kemudahan untuk mendapatkan alat keadaan
darurat telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan atau standar dan
dinilai oleh petugas yang berkompeten dan berwenang

6.8 Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan


6.8.1 Proyek ADHI menyiapkan Clinic di lokasi proyek dengan kesiapan dan
pengelolaan : ( Dapat bekerja sama dengan pihak rumah sakit dan atau
puskesmas untuk pemenuhannya )
1. Dokter dan Para Medik yang telah terlatih.
2. Ambulan dan atau Mobil berfungsi sebagai Ambulan.
3. Stok obat-obatan.
4. Peralatan Medical Check Up ( MCU )
5. Peralatan / Perlengkapan P3K
6.8.2 Proyek ADHI mengevaluasi alat P3K dan menjamin bahwa sistem P3K yang
ada memenuhi peraturan perundang-undangan, standar dan pedoman teknis
6.8.3 Petugas P3K telah dilatih dan ditunjuk sesuai dengan peraturan
perundangan-undangan
6.8.4 Check List Updating atas Ketersediaan Obat dan Peralatan P3K siap pakai ,
periode mingguan P3K ……………………………….​Doc – SMK3L- LP-29-001

​ 0​ dari 6​ 6
SK Direksi No. 014-6/2017/199Hal. 5
6.8.5 Buku Laporan Aktifitas Clinic : Pemeriksaan – Stock dan Pemakaian
Obat-obatan ( kartu Gudang/stock ) ………………..…….​Doc – SMK3L-
LP-29-002
6.9 Rencana dan Pemulihan Keadaan Darurat
6.9.1 Prosedur untuk pemulihan kondisi tenaga kerja maupun sarana dan peralatan
produksi yang mengalami kerusakan telah ditetapkan dan dapat diterapkan
sesegera mungkin setelah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja
Segera melakukan penutupan / barricade ( dan atau dapat tertutup dari
pandangan dengan plastic sheet ), tempat lokasi kejadian , dan melarang
siapan memasuki area tempat perkara dan atau tanpa seijin Project Manager.
Tindak Lanjut DAPAT berupa :
● Sampai dengan Pemberhentian sementara Oleh Ketua P2K3, untuk
dilakukan review : Pemberhentian pada Pekerjaan Sejenis ,
Pemberhentian Area Kejadian , Pemberhentian semua aktifitas Proyek.
Format isian Pemulihan Keadaan darurat ……​Doc SMK3L-LP-30-001
● Dilakukan Pemeberitahuan Kepada semua Pekerja perihal terjadinya
Keadaan darurat setelah kejadian , pada general safety meeting
6.10 Pengelolaan ke Securitian / Keamanan
Mengikuti Prosedur Pengaturan Sistem Keamanan.
Ruang Lingkup :
1. Perlindungan terhadap Orang dan Barang-barang Proyek.
2. Semua Lokasi yang berada dalam proyek dan lingkungannya termasuk
keadaan sosial masyarakat setempat, demography tata letak proyek, harus
diidentifikasi terhadap bahaya-bahaya keamanan yang akan terjadi, sebelum
dimulainya proyek
3. Tim keamanan harus sdh dibentuk berdasarkan tingkat risiko bahaya hasil
identifikasi bahaya keamanan.
4. Sistem keamanan proyek harus sudah dirancang, berdasarkan hasil
identifikasi bahaya keamanan yang akan terjadi. Ditetapkan zona-zona
pengamanan sesuai dengan tingkat risikonya, termasuk keperluan jumlah
tenaga security dan pengaturan shift jaganya.
5. Berkoordinasi dengan Kepolisian RI pada daerah Proyek.

Daftar Petugas Jaga dan Lokasi Pos Jaga , Harian dan shift……​Doc SMK3L-LP-31-001
Buku Laporan Catatan Harian Security pada setiap Pos Jaga …​Doc SMK3L-LP-31-002
Check List Perlengkapan Peralatan Security pada setiap Pos Jaga …….​Doc SMK3L-LP-31-003
Laporan Security Kepada Ketua P2K3 , cc Sektretaris P2K3 atas Kejadian biasa,
Kejadian Kusus dan Info Inteligen ……………….……………... ​Doc SMK3L-LP-31-004
7 STANDAR PEMANTAUAN
Sarana Pemantauan salah satunya adalah Aktifitas Rapat Mingguan P2K3,
Daftar Agenda Rapat dan Form Minute Of Meeting …….………​Doc SMK3L-LP-32-001
Evaluasi Temuan Ketidak sesuaian menggunakan form NCR ..​Doc SMK3L-LP-32-002
7.1 PEMERIKSAAN BAHAYA
7.1.1 Digunakan From Pemantauan Bahaya……….…...…… ​Doc SMK3L-LP-33-001

​ 1​ dari 6​ 6
SK Direksi No. 014-6/2017/199Hal. 5
Form Pemantauan dan Pengendalian Bahaya digunakan untuk mencatat
semua potensi ​bahaya K3​ yang ditemukan selama aktivitas kerja berlangsung
di ​tempat kerja​ baik dari kondisi bahaya (​unsafe condition)​ maupun tindakan
bahaya (​unsafe action​) dilengkapi dengan tindakan/upaya ​pengendalian​ yang
diperlukan/dilaksanakan.
Form ini juga dapat digunakan untuk mengukur tingkat pelaksanaan kinerja K3
di tempat kerja dimana dapat diketahui apakah tempat kerja tersebut telah
aman dari bahaya-bahaya di dalamnya dan apakah di tempat kerja tersebut
sudah dilakukan langkah/upaya pengendalian bahaya yang terdapat di
dalamnya.
Pencatatan dan pemantauan pengendalian bahaya dapat dilaksanakan setiap
hari maupun di setiap shift kerja. Pencatatan bahaya didokumentasikan
dengan gambar (foto) serta detail tanggal dan waktu, area/lokasi/tempat
pemantauan, pekerjaan yang dilakukan, bahaya K3 yang terekam, ​resiko dan
nilai resikonya​ (prioritas), rekomendasi pengendalian, wewenang pelaksanaan
rekomendasi pengendalian, jadwal penyelesaian rekomendasi, status
pelaksanaan dan keterangan-keterangan lainnya yang diperlukan.
Semua rekomendasi pengendalian yang sudah dilaksanakan/diterapkan
ataupun yang belum diterapkan/dilaksanakan dicatat dan didokumentasikan
dengan gambar (foto) berikut keterangan lainnya.
7.1.2 Pelaksanaan Pemantauan K3L berdasarkan periode waktu : Harian –
Mingguan – Bulanan
Tahun HASIL
PERIOD Bulanan -
-Triwulan - Mingguan Harian VISUAL
E Mingguan
Bulanan PROYEK
● P2K3 ● Meeting ● Meeting ● Check List Proyek :
● MCU Tinjauan / Tinjauan / ● ToolBox ● Zero
● Kontrak/ Evaluasi / Evaluasi / ● PEKA Accident
Scope Improvement Improvement ● Safety ● Teratur
● Metode ● Training ● Alignment Patrol ● Tertata
Kerja ● IBPRPB Kebijakan ● Closure ● Rapi
● Training ● Petunjuk K3L Action ● Bersih
● ID Kerja ● KPI-K3L ● Security ● Rambu
AKTIFIT
● IBPRPB ● JSA ● JSA ● ID ● APD
AS
● Petunjuk ● Joint ● House ● Security
UTAMA
Kerja / WI / Inspection Keeping / ● Tepat
Prosedur ● Closure Inspection Waktu
● JSA Action ● Closure ● Tepat
● AUDIT ● Rambu Action Mutu
● DrillKeadaan ● Nilai SMK3 ● Rambu ● Tepat
Darurat+P3K Penyedia ● Papan Biaya
+ Kebakaran Jasa Informasi
● ID ● ID

Pelaksanaan Pemantauan K3L Berdasarkan Kewajian melaksanakan Aktifitas


dengan Produk Dokumen, seperti :
2. Pemantauan Harian​, antara lain :
1. Safety Patrol terhadap yang beraktifitas ( Safety Induction,
Kesesuaian ID, Kesesuaian APD, Unsafe, tersedia JSA, tersedia dan
mengikuti prosedur , Pelanggaran dan ketidak sesuaian ) tindak lanjut
report.
2. Tollbox Meeting

​ 2​ dari 6​ 6
SK Direksi No. 014-6/2017/199Hal. 5
3. Check List aktifitas K3L, seperti Inspeksi sebelum mengoperasikan
peralatan konstruksi, pengetesa , pekerjaan electrical dan sejenisnya
4. Pelaksanaan PEKA atau Partisipasi dan Komunikasi
5. Kebersihan dan Kerapihan Aktifitas pekerjaan sebelum dan setelah
pekerjaan.
6. Perlindungan Lingkungan, dengan formulir pemeriksaan, pemantauan
dan pengendalian.
7. dll
3. Pemantauan Mingguan​ : ( tindak lanjut pemantauan harian )
1. Rapat K3L , Internal ADHI-Penyedia Jasa , Tindak Lanjut dan closing
temuan, Alignment dengan Kebijakan K3L , Status KPI-K3L
2. Rapat K3L dengan Owner / Pemberi Kerja , Tindak Lanjut dan closing
temuan
3. Laporan K3L dan Pencapaian Status KPI-K3L
4. MWT , dan Tindak Lanjut temuan
5. House Keeping
6. Check List ketersediaan JSA
7. dll
4. Pemantauan Bulanan​ : ( tindak lanjut pemantauan mingguan )
1. Rapat K3L
2. Tinjauan dan atau Penilaian pelaksanaan SMK3L para Penyedia Jasa
, Tindak Lanjut dan Closing temuan.
3. General Safety Talk
4. dll

5. Pemantauan Periodik​, antara lain :


1. Pelaksanaan dan Evaluasi Training
2. Proses mendapatkan ID Proyek
3. Pelaksanaan Inspeksi oleh Spesialis
4. Pelaksanaan AUDIT
5. Pelaksanaan Drill / Pelatihan Tanggap darurat ( kecelakaan, termasuk
P3K dan kebakaran )
6. Pelaporan , Investigasi dan Tindak lanjut atas temuan : Unsafe, Near
Miss, Incident.
7. Pelaksanaan Sosialisasi atas antara lain : Prosedur, Metode Kerja,
JSA, IBPRPB, K3L
8. Dll

7.1.3 Pemeriksaan/inspeksi dilaksanakan oleh petugas yang berkompeten dan


berwenang yang telah memperoleh pelatihan mengenai identifikasi bahaya
1. Faktor Bahaya Fisik/Mekanik :
1.1. Ketinggian.
1.2. Konstruksi (Infrastruktur).
1.3. Dalam Air
1.4. Mesin/Alat/Kendaraan/Alat Berat.

​ 3​ dari 6​ 6
SK Direksi No. 014-6/2017/199Hal. 5
1.5. Ruangan Terbatas (Terkurung).
1.6. Tekanan.
1.7. Kebisingan.
1.8. Suhu.
1.9. Cahaya.
1.10. Listrik.
1.11. Getaran.
1.12. Radiasi.
2. Faktor Bahaya Biomekanik :
2.1. Gerakan Berulang.
2.2. Postur/Posisi Kerja.
2.3. Pengangkutan Manual.
2.4. Desain tempat kerja/alat/mesin
3. Faktor Bahaya Kimia :
3.1. Bahan/Material/Cairan/Gas/Debu/Uap Berbahaya.
3.2. Beracun.
3.3. Reaktif.
3.4. Radioaktif.
3.5. Mudah Meledak.
3.6. Mudah Terbakar/Menyala.
3.7. Iritan.
3.8. Korosif
4. Faktor Bahaya Biologi :
4.1. Jamur.
4.2. Virus.
4.3. Bakteri.
4.4. Tanaman.
4.5. Binatang.
5. Faktor Bahaya Sosial-Psikologis :
5.1. Stress.
5.2. Kekerasan.
5.3. Pelecehan.
5.4. Pengucilan.
5.5. Intimidasi.
5.6. Emosi Negatif
7.1.4 Pemeriksaan/inspeksi mencari masukan dari tenaga kerja yang melakukan
tugas di tempat yang diperiksa
7.1.5 Daftar periksa (check list) tempat kerja telah disusun untuk digunakan pada
saat pemeriksaan/inspeksi ………….…………..… ​Doc : SMK3L-LP-33-002
7.1.6 Laporan pemeriksaan/inspeksi berisi rekomendasi untuk tindakan perbaikan
dan diajukan kepada pengurus dan P2K3 sesuai dengan kebutuhan
7.1.7 ADHI telah menetapkan penanggung jawab untuk pelaksanaan tindakan
perbaikan dari hasil laporan pemeriksaan/inspeksi
7.1.8 Tindakan perbaikan dari hasil laporan pemeriksaan/inspeksi dipantau untuk
menentukan efektifitasnya
7.2 Pemantauan/Pengukuran Lingkungan Kerja
7.2.1 1 Proyek Bersih Rapi
​ 4​ dari 6​ 6
SK Direksi No. 014-6/2017/199Hal. 5
2 Drainage berfungsi ( upaya menghindari genangan dan mitigasi tempat
nyamuk )
3 Perlindungan kontak langsung ke tanah ( dengan Plastik Cover sheet )
atas tumpahan dan atau pada tempat : seperti Genset, tempat stock :
bahan bakar, olie, chemical, dll )
4 Perlindungan Lingkungan Kesehatan Kerja lainnya ( seperti debu,
pencahayaan, dll
5 Pemenuhan MCK, berdasarkan perhitungan jumlah keperluan.
6 Pengelolaan Limbah Konstruksi dan atau Limbah B3.
Pemantauan/pengukuran lingkungan kerja dilaksanakan secara teratur dan
hasilnya didokumentasikan, dipelihara dan digunakan untuk penilaian dan
pengendalian risiko
7.2.2 Pemantauan/pengukuran lingkungan kerja meliputi faktor fisik, kimia, biologi,
ergonomi dan psikologi.
7.2.3 Pemantauan/pengukuran lingkungan kerja dilakukan oleh petugas atau pihak
yang berkompeten dan berwenang dari dalam dan/atau luar perusahaan

7.3 Peralatan Pemeriksaan/Inspeksi, Pengukuran dan Pengujian


7.3.1 Terdapat prosedur yang terdokumentasi mengenai identifikasi, kalibrasi,
pemeliharaan dan penyimpanan untuk alat pemeriksaan, ukur dan uji
mengenai K3
Pengelolaan persyaratan Sertifikasi keperluan Konstruksi dan Commissioning
Keperluan Konstruksi :
1. ID ( Orang dan Peralatan )
2. ID Peralatan Konstruksi dan Peralatan Pengetesan dan Peralatan
Ukur :
1. Sertifikasi Depnaker
2. Sertifikasi standar MIGAS
3. Sertifikasi Instansi Lainnya
4. Sertifikasi Inspeksi (sebelum Mobilisasi dan sebelum Operasi )
3. Keperluan Spesialis yang bersertifikat, termasuk Laboratorium
Lingkungan Kerja

Keperluan Commissioning :
1. ID ( Orang dan Peralatan )
2. PSSR - Prosedur
3. Pemenuhan Prosedur PSSR
4. ID Peralatan Commissioning dan Peralatan Pengetesan dan
Peralatan Ukur :
1. Sertifikasi Depnaker
2. Sertifikasi standar MIGAS , jika dipersyaratkan.
3. Sertifikasi Instansi Lainnya
4. Sertifikasi Inspeksi (sebelum Mobilisasi dan sebelum
Operasi)
5. Keperluan Spesialis yang bersertifikat, termasuk Laboratorium
Lingkungan Kerja

​ 5​ dari 6​ 6
SK Direksi No. 014-6/2017/199Hal. 5
7.3.2 Alat dipelihara dan dikalibrasi oleh petugas atau pihak yang berkompeten dan
berwenang dari dalam dan/atau luar perusahaan

7.4 Pemantauan Kesehatan Tenaga Kerja

7.4.1 Pengertian Kesehatan Kerja adalah penyelenggaraan dan pemeliharaan


derajat setinggi-tingginya dari kesehatan fisik, mental dan sosial tenaga kerja
di semua pekerjaan, pencegahan gangguan kesehatan tenaga kerja yang
disebabkan kondisi kerjanya, perlindungan tenaga kerja terhadap resiko
faktor-faktor yang mengganggu kesehatan, penempatan dan pemeliharaan
tenaga kerja di lingkungan kerja sesuai kemampuan fisik dan psikologisnya,
dan sebagai kesimpulan ialah penyesuaian pekerjaan kepada manusia dan
manusia kepada pekerjaannya.
Ruang Lingkup Kesehatan Kerja
1. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja.
1. Sarana dan Prasarana.
2. Tenaga (dokter pemeriksa kesehatan tenaga kerja, dokter
Perusahaan dan paramedis Perusahaan).
3. Organisasi (pimpinan Unit Pelayanan Kesehatan Kerja,
pengesahan penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja).
2. Pelaksanaan Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja.
1. Awal (Sebelum Tenaga Kerja diterima untuk melakukan
pekerjaan).
2. Berkala (sekali dalam setahun atau lebih).
3. Khusus (secara khusus terhadap tenaga kerja tertentu
berdasarkan tingkat resiko yang diterima).
3. Pelaksanan P3K (petugas, kotak P3K dan Isi Kotak P3K).
4. Pelaksanaan Gizi Kerja.
1. Kantin (50-200 tenga kerja wajib menyediakan ruang makan, lebih
dari 200 tenaga kerja wajib menyediakan kantin Perusahaan).
2. Katering pengelola makanan bagi Tenaga Kerja.
3. Pemeriksaan gizi dan makanan bagi Tenaga Kerja.
4. Pengelola dan Petugas Katering.
5. Pelaksanaan Pemeriksaan Syarat-Syarat Ergonomi.
1. Prinsip Ergonomi:
a. Antropometri dan sikap tubuh dalam bekerja.
b. Efisiensi Kerja.
c. Organisasi Kerja dan Desain Tempat Kerja
d. Faktor Manusia dalam Ergonomi.
2. Beban Kerja :
a. Mengangkat dan Mengangkut.
b. Kelelahan.
c. Pengendalian Lingkungan Kerja.
Pelaksanaan Pelaporan (Pelayanan Kesehatan Kerja, Pemeriksaan
Kesehatan Tenaga Kerja dan Penyakit Akibat Kerja)
Pengelolaan Kesehatan Kerja , berisi :
1 Pelayanan Kesehatan Kerja
​ 6​ dari 6​ 6
SK Direksi No. 014-6/2017/199Hal. 5
2 Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja
3 Penyakit akibat kerja
4 Gizi kerja dan penyelenggaraan makanan bagi tenaga kerja.
5 Pertolongan pada kecelakaan (P3K) ditempat kerja
6 Pencegahan penyakit di tempat kerja :
1. Program Pencegahan dan Penanggulangan, Penyalahgunaan
peredafran gelap Narkoba, Psikotropika dan bahan aditif lainnya.
2. Program Pencegahan dan Penanggulangan Tuberculosis di
tempat kerja.
3. Program Pencegahan dan Penanggulangan Pandemi Influenza di
tempat kerja.
Dilakukan pemantauan kesehatan tenaga kerja yang bekerja pada tempat
kerja yang mengandung potensi bahaya tinggi sesuai dengan peraturan
perundang-undangan
7.4.2 Pengusaha atau pengurus telah melaksanakan identifikasi keadaan dimana
pemeriksaan kesehatan tenaga kerja perlu dilakukan dan telah melaksanakan
sistem untuk membantu pemeriksaan ini.
7.4.3 Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja dilakukan oleh dokter pemeriksa yang
ditunjuk sesuai peraturan perundang-undangan
7.4.4 Perusahaan menyediakan pelayanan kesehatan kerja sesuai peraturan
perundang-undangan
7.4.5 Catatan mengenai pemantauan kesehatan tenaga kerja dibuat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan, Laboratorium Kesehatan Kerja, dan laporan
pemantauannya dan Tindak Lanjut Perbaikannya …..​Doc : SMK3L-LP-33-003

7.5 Pemantauan Lindung Lingkungan


7.5.1 Proyek Bersih Rapi
7.5.2 Drainage berfungsi, tidak ada genangan, perencanaan temporary jalan beserta
drainagenya
7.5.3 Pengelolaan Limbah Konstruksi
7.5.4 Pengelolaan Limbah B3
7.5.5 Pemantauan Lingkungan :
1 Proyek Bersih Rapi
2 Drainage berfungsi ( upaya menghindari genangan dan mitigasi tempat
nyamuk )
3 Perlindungan kontak langsung ke tanah ( dengan Plastik Cover sheet )
atas tumpahan dan atau pada tempat : seperti Genset , tempat stock :
bahan bakar, olie, chemical , dll )
4 Perlindungan Lingkungan Kesehatan Kerja lainnya (seperti debu,
pencahayaan, dll)
5 Pemenuhan MCK, berdasarkan perhitungan jumlah keperluan.
6 Pengelolaan Limbah Konstruksi dan atau Limbah B3.

​ 7​ dari 6​ 6
SK Direksi No. 014-6/2017/199Hal. 5
8 PELAPORAN DAN PERBAIKAN KEKURANGAN
8.1 PELAPORAN BAHAYA
8.1.1 Terdapat prosedur pelaporan bahaya yang berhubungan dengan K3 dan
prosedur ini diketahui oleh tenaga kerja, form ………. ​Doc. SMK3L-LP-33-001
Pengelolaan termasuk perbaikan pada saat terjadi Unsafe, Nearmiss,
Insiden
Ruang Lingkup Pengelolaan :
1. Sebagai Kewajiban Pelaporan atas temuan ketidak sesuaian dan
Tindak lanjut perbaikan dan pencegahan nya, oleh Manajemen.
2. Pelaporan minimal berisi : SEHARUSNYA ( STANDAR ) - TEMUAN
3. Pelaporan berupa narasi dan foto-foto
4. Item : Unsafe – Nearmiss – Insiden masuk dalam item KPI-K3L.
5. Tindak Lanjut DAPAT berupa :
● Pemberhentian sementara Oleh Project Manager, untuk dilakukan
review : Pemberhentian Pekerjaan Sejenis, Pemberhentian Area
Kejadian, Pemberhentian semua aktifitas Proyek
Laporan Kecelakaan Kerja …………………………….. ​Doc. SMK3L-LP-34-001

Pengelolaan Investigasi dan tindaklanjut insiden K3L


Ruang Lingkup Investigasi :
1. Melibatkan tenaga Spesialis - Personil yang terlibat dalam melakukan
Investigasi dan tindaklanjut insiden K3L, harus memiliki kompetensi
yang cukup sesuai dengan bidang keilmuan terkait atas insiden yang
terjadi.
2. Semua Petugas Investigasi dan tindaklanjut insiden K3L, harus
mendapatkan kewenangan penuh bersifat independen (bebas-aktif)
untuk melakukan investigasi.
3. Surat Ketetapan Petugas Investigasi oleh P2K3, dimana salah satu
anggota adalah dari Departemen atau Kantor Pusat
…………………………………………………….​Doc. SMK3L-LP-35-001
4. Laporan Investigasi di kelola dibawah Tim HSE Proyek , dengan
rekomndasi DAPAT sampai dengan tindakan Punishment, untuk di
buat Tindak Lanjuti dan atau sebagai pertimbangan Manajemen.
……………………………………….…………. ​Doc. SMK3L-LP-36-001

8.2 PELAPORAN KECELAKAAN


8.2.1 Pengelolaan Insiden yang harus dilaporkan sesuai perundang-undangan
dan catatan ketidakpatuhan
Insiden, kecelakaan kerja dan nearmiss merupakan tolak ukur utama dalam
mengukur tingkat kinerja K3 secara umum. Semua kejadian yang berkaitan
dengan ketiga hal di atas perlu dicatat dan diselidiki/investigasi guna

​ 8​ dari 6​ 6
SK Direksi No. 014-6/2017/199Hal. 5
menentukan langkah-langkah perbaikan untuk meningkatkan kinerja K3 di
tempat kerja. ………………………………………………​Doc SMK3L-LP-34-001
Form ini digunakan sebagai alat untuk mencatat kejadian beserta kronologi
kejadian insiden, kecelakaan kerja maupun nearmiss baik itu terhadap tempat,
waktu, pekerjaan, alat/mesin, bahan, serta hal-hal terkait insiden/kecelakaan
kerja.
Form laporan kecelakaan kerja/insiden kerja juga digunakan untuk mencatat
kerugian-kerugian yang ditimbulkan akibat insiden, kecelakaan kerja ataupun
nearmiss.
Form ini juga diperlukan untuk mencatat korban-koban insiden, kecelakaan
kerja ataupun nearmiss beserta tindakan penanganannya serta keparahan
yang diderita akibat insiden/kecelakaan kerja serta banyaknya hari hilang
akibat insiden kerja/kecelakaan kerja tersebut.
Selanjutnya form laporan insiden/kecelakaan kerja digunakan untuk mencatat
seluruh hasil penyelidikan (investigasi) berkaitan dengan sebab-sebab
kecelakaan kerja/insiden kerja baik penyebab langsung, penyebab tidak
langsung maupun penyebab dasarnya.
Catatan paling akhir dari laporan insiden/kecelakaan kerja ialah mencatat
hasil-hasil tindakan perbaikan dan pencegahan yang direncanakan
berdasarkan hasil investigasi insiden/kecelakaan kerja berikut dengan jadwal
pelaksanaan, wewenang pelaksanaan serta perkembangan pelaksanaannya.
Form laporan insiden/kecelakaan kerja divalidasi oleh saksi- saksi, korban,
petugas /pengawas K3, manajer/kepala area kerja bersangkutan serta
manajemen atas.
Bagian paling akhir dari laporan insiden/kecelakaan kerja dapat diisi
gambar-gambar (foto) dokumentasi kecelakaan kerja serta catatan-catatan
penting lainnya yang diperlukan/dibutuhkan dalam laporan kejadian.
Selanjutnya laporan tersebut dimasukkan dalam laporan statistik
kecelakaan/insiden kerja untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang
berkaitan/berhubungan dengan laju kinerja K3 di tempat kerja.Laporan
Statistik , periode bulanan ………………………………​Doc SMK3L-LP-37-001

Ruang Lingkup – Kewajiban untuk segera melaporkan ( Narasi dan Foto ):


1. Laporan Awal segera setelah kejadian dengan cara lisan (dapat via
telp/sms/ wa), Siapapun yang melihat insiden harus segera
melaporkan kepada petugas ( manajemen proyek )yang berwenang
dan/atau atasan korban insiden, untuk segera secara cepat diambil
tindakan lanjutan oleh petugas
2. Laporan paling lambat 1 x 24 jam , laporan awal adalah Kronologis
Insiden.
Laporan awal sebagai dasar untuk penyelidikan ( Investigasi )
3. Segera melakukan penutupan / barricade ( tertutup dari pandangan
dengan plastic sheet ), tempat lokasi kejadian , dan melarang siapan
memasuki area tempat perkara dan atau tanpa seijin Project
Manager.
4. Tindak Lanjut DAPAT berupa :

​ 9​ dari 6​ 6
SK Direksi No. 014-6/2017/199Hal. 5
● Pemberhentian sementara Oleh Project Manager sebagai
Ketua P2K3, untuk dilakukan review : Pemberhentian
Pekerjaan Sejenis, Pemberhentian Area Kejadian,
Pemberhentian semua aktifitas Proyek

8.3 PEMERIKSAAN DAN KAJIAN KECELAKAAN


8.3.1 4 Langkah Dasar untuk Menyusun Laporan Investigasi Kecelakaan Kerja yang
Baik: ……………………………….………………………​Doc SMK3L-LP-36-001
1. Temukan Fakta Terkait
Pastikan area Tempat Kejadian Kecelakaan Kerja telah aman, harus
mengumpulkan semua fakta yang ada terkait dengan kecelakaan.
Sebagai contoh:
● Tanggal,waktu, dan lokasi spesifik dari kecelakaan
● Nama korban, Jabatan, Departemen dan atasan langsung
● Nama dan Data diri dari para saksi
● Kejadian-kejadian sebelum kecelakaan terjadi
● Tugas spesifik apa yang sedang dilakukan oleh korban pada saat
itu
● Kondisi lingkungan (lantai yang licin, pencahayaan yang tidak
cukup, bising, dll
● Kondisi yang ada (termasuk tuhas, peralatan, perlengkapan,
material, APD dan lain-lain
● Luka yang ditimbulkan (termasuk bagian tubuh yang terluka dan
penyebab dari luka itu)
● Jenis perawatan dari luka
● Gambar-gambar rekonstruksi kecelakaan
● Kerusakan ke peralatan, material dan lain – lain

Ada juga hal yang harus diperhatikan dalam mengumpulkan data dari
para saksi:
● Berikan pertanyaan terbuka kepada saksi. Pertanyaan ini adalah
pertanyaan yang kemungkinan jawabannya bukan “Iya/Tidak”.
● Terapkan asas praduga tak bersalah. walaupun mungkin sudah
mendengar kronologisnya dari rekan kerja yang lain. Jikalau
keterangan yang disampaikan saksi berbeda, maka tidak boleh
menyalahkan saksi.
● Hindari asumsi dan pertanyaan yang mengarah. Jika asas
praduga tak bersalah sudah tidak dipakai biasanya pertanyaan
yang muncul adalah pertanyaan yang memojokkan ke saksi. Ini
akan berakibat saksi merasa segan untuk memberikan keterangan
lebih lanjut.
● Keterangan yang dihimpun haruslah bisa diukur. Hindari untuk
menggunakan kata “dekat” lebih baik gunakan kata “5 cm”.
2. Tentukan Urutan Kejadian

​ 0​ dari 6​ 6
SK Direksi No. 014-6/2017/199Hal. 6
Berdasarkan fakta yang ada, untuk mengurutkan kejadian hingga
munculnya kecelakaan. Pada laporan deskripsikan urutan ini secara
detail termasuk:
● Kejadian yang menyebabkan kecelakaan
Misalnya: karyawan berjalan, berlari, membungkuk, memanjat,
mengangkat, mendorong, memutar katup (valve), menggunakaan
alat, dan sabagainya
● Kejadian pada saat kecelakaan
Misalnya: karyawan tertabrak benda, terperangkap di antara
benda, jatuh dari ketinggian, menghirup uap beracun, atau
terpercik zat kimia berbahaya.
● Kejadian sesaat setelah kecelakaan
Apa yang karyawan lakukan? Memegang lututnya, memegang
sikunya, menutup lukanya, berteriak.
perlu juga untuk mendeskripsikan bagaimana rekan kerjanya
merespon terhadap kecelakaan tersebut. Apakah mereka
memanggil bantuan, memberikan pertolongan pertama,
mematikan perlengkapan, memindahkan korban, dan sebagainya
● Kecelakaan harusnya dideskripsikan secara detail pada laporan
investigasi kecelakaan agar pembaca mendapat bayangan yang
jelas tentang apa yang sedang terjadi. dapat menggunakan
diagram yang secara efektif dapat menunjukkan urutan terjadinya
kecelakaan. Lebih baik lagi jika memasukkan foto tentang
kecelakaan sehingga pembaca dapat mudah memahami.
3. Analisis Kecelakaan
Laporan haruslah mencakup analisis yang dalam tentang penyebab
kecelakaan. Penyebab tersebut meliputi:
● Penyebab langsung, misalnya tumpahan di lantai sehingga
menyebabkan terpeleset
● Penyebab tidak langsung, misalnya: karyawan tidak menggunakan
sepatu kerja yang anti licin atau sedang membawa tumpukan
barang yang menghalangi pandangannya
● Faktor kontribusi lain, misalnya: tekanan pekerjaan, tidak ada
rambu peringatan, tidak adanya training dan prosedur
4. Rekomendasi
Rekomendasi untuk perbaikan dapatlah meliputi perbaikan langsung
ataupun jangka panjang seperti:
● Pelatihan karyawan tentang praktek kerja aman
● Pemeliharan mesin rutin yang menjaga perlengkapan termasuk
safety devices dalam kondisi operasi yang baik
● Evaluasi dari prosedur kerja dengan rekomendasi perbaikan
● Melakukan Analisa bahaya untuk evaluasi bahaya lain dalam
tugas tertentu dan melatih karyawan terhadap bahaya ini
● Pengendalian teknik untuk membuat tugas lebih aman atau
pengendalian administrative untuk mengganti cara tugas
dilakukan.

​ 1​ dari ​66
SK Direksi No. 014-6/2017/199Hal. 6
8.3.2 Tempat kerja/perusahaan mempunyai prosedur pemeriksaan dan pengkajian
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
8.3.3 Pemeriksaan dan pengkajian kecelakaan kerja dilakukan oleh petugas atau
Ahli K3 yang ditunjuk sesuai peraturan perundang-undangan atau pihak lain
yang berkompeten dan berwenang
8.3.4 Laporan pemeriksaan dan pengkajian berisi tentang sebab dan akibat serta
rekomendasi/saran dan jadwal waktu pelaksanaan usaha perbaikan
8.3.5 Penanggung jawab untuk melaksanakan tindakan perbaikan atas laporan
pemeriksaan dan pengkajian telah ditetapkan
8.3.6 Tindakan perbaikan diinformasikan kepada tenaga kerja yang bekerja di
tempat terjadinya kecelakaan
8.3.7 Pelaksanaan tindakan perbaikan dipantau, didokumentasikan dan
diinformasikan ke seluruh tenaga kerja

8.4 PENANGANAN MASALAH


8.4.1 Terdapat prosedur untuk menangani masalah keselamatan dan kesehatan
yang timbul dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

9 PENGELOLAAN MATERIAL DAN PERPINDAHANNYA


9.1 Penanganan Secara Manual dan Mekanis
9.1.1 Terdapat prosedur untuk mengidentifikasi potensi bahaya dan menilai risiko
yang berhubungan dengan penanganan secara manual dan mekanis
9.1.2 Identifikasi bahaya dan penilaian risiko dilaksanakan oleh petugas yang
berkompeten dan berwenang
9.1.3 Pengusaha atau pengurus menerapkan dan meninjau cara pengendalian risiko
yang berhubungan dengan penanganan secara manual atau mekanis
9.1.4 Terdapat prosedur untuk penanganan bahan selama perpindahan/transportasi
meliputi metode pencegahan terhadap kerusakan, tumpahan dan/atau
kebocoran
9.1.5 Terdapat JSA atas Pengelolaan Material dan perpindahannya
……………………………………………………….…….​Doc : SMK3L-LP-19-001

9.2 Sistem Pengangkutan, Penyimpanan dan Pembuangan


9.2.1 Driver telah mengetahui kondisi acces road proyek ( menghindari terperosok,
tergelincir, menabrak dan sejenisnya ), dengan pengawalan.
DIBERI KESEMPATAN UNTUK MELAKUKAN SURVEY LOKASI SEBELUM
PELAKSANANA TRANSPORTASI dalam lingkungan proyek.
Terdapat prosedur yang menjamin bahwa bahan disimpan dan dipindahkan
dengan cara yang aman sesuai dengan peraturan perundang-undangan
9.2.2 Terdapat prosedur yang menjelaskan persyaratan pengendalian bahan yang
dapat rusak atau kadaluarsa …………………………..​Doc : SMK3L-LP-37-002
9.2.3 Terdapat prosedur yang menjamin bahwa bahan dibuang dengan cara yang
aman sesuai dengan peraturan perundang-undangan​Doc : SMK3L-LP-37-002

9.3 Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya (BKB)


9.3.1 Lihat 5. Penilaian dan Pengendalian Produk

​ 2​ dari ​66
SK Direksi No. 014-6/2017/199Hal. 6
Perusahaan telah mendokumentasikan dan menerapkan prosedur mengenai
penyimpanan, penanganan dan pemindahan BKB sesuai dengan persyaratan
peraturan perundang-undangan, standar dan pedoman teknis yang relevan
9.3.2 Terdapat Lembar Data Keselamatan BKB (Material Safety Data Sheets)
meliputi keterangan mengenai keselamatan bahan sebagaimana diatur pada
peraturan perundang-undangan dan dengan mudah dapat diperoleh
9.3.3 Terdapat sistem untuk mengidentifikasi dan pemberian label secara jelas pada
bahan kimia berbahaya
9.3.4 Rambu peringatan bahaya terpasang sesuai dengan persyaratan peraturan
perundang-undangan dan/atau standar yang relevan
9.3.5 Penanganan BKB dilakukan oleh petugas yang berkompeten dan berwenang
9.3.6 Terdapat JSA atas Pengendalian Bahan Kimia berbahaya
……………………………………………………………..​Doc : SMK3L-LP-19-001

10 Pengumpulan Dan Penggunaan Data


10.1 Catatan K3
10.1.1 Pengusaha atau pengurus telah mendokumentasikan dan menerapkan
prosedur pelaksanaan identifikasi, pengumpulan, pengarsipan, pemeliharaan,
penyimpanan dan penggantian catatan K3
10.1.2 Peraturan perundang-undangan, standar dan pedoman teknis K3 yang relevan
dipelihara pada tempat yang mudah didapat
10.1.3 Terdapat prosedur yang menentukan persyaratan untuk menjaga kerahasiaan
catatan
10.1.4 Catatan kompensasi kecelakaan dan rehabilitasi kesehatan tenaga kerja
dipelihara

10.2 Data dan Laporan K3


10.2.1 Data K3 yang terbaru dikumpulkan dan dianalisa
10.2.2 Laporan rutin kinerja K3 dibuat dan disebarluaskan di dalam tempat kerja

11 Pemeriksaan SMK3
11.1 Audit Internal SMK3
11.1.1 Audit internal SMK3 harus dilakukan secara berkala untuk memastikan atas
pelaksanaan SMK3 sesuai dengan Perundang-undangan :
1. Menggunakan Stardar AUDIT berdasarkan Perundangan terhadap 12
Elemen, yaitu :
1. Kepimpinan dan Komitmen atas Kebijakan K3L dan Sasaran
Target K3L
2. Pembuatan dan Pendokumentasian Rencana K3
3. Pengendalian Perancangan dan Peninjauan Kontrak
4. Pengendalian dokumen – ( DCC P2K3 )
5. Penilaian dan Pengendalian Produk
6. Keamanan Bekerja Berdasarkan SMK3
7. Standar Pemantauan.
8. Pelaporan dan Perbaikan Kekurangan
9. Pengelolaan Material dan Perpindahannya
10. Pengumpulan Dan Penggunaan Data

​ 3​ dari ​66
SK Direksi No. 014-6/2017/199Hal. 6
11. Pemeriksaan SMK3
12. Pengembangan Keterampilan dan Kemampuan
2. Audit internal SMK3L yang terjadwal untuk dilaksanakan ( Jadwal
Rencana AUDIT ) ……………………………. ​Doc . SMK3L-LP-38-001
3. AUDITOR dapat dari Internal dan External yang mempunyai sertifikasi
sebagai AUDITOR.
4. Laporan audit didistribusikan kepada Pengurus Perusahaan dan
petugas lain yang berkepentingan dandipantau atas Closing hasil
temuannya, dengan batas waktu.
Audit internal SMK3 yang terjadwal dilaksanakan untuk memeriksa kesesuaian
kegiatan perencanaan dan untuk menentukan efektifitas kegiatan tersebut
11.1.2 Audit internal SMK3 dilakukan oleh petugas yang independen, berkompeten
dan berwenang
11.1.3 Laporan audit didistribusikan kepada pengusaha atau pengurus dan petugas
lain yang berkepentingan dan dipantau untuk menjamin dilakukannya tindakan
perbaikan , ………………………………………….…….​ Doc. SMK3L-LP-39-001

12 Pengembangan Keterampilan dan Kemampuan


12.1 Strategi Pelatihan
12.1.1 Analisis kebutuhan pelatihan K3 sesuai persyaratan peraturan
perundang-undangan telah dilakukan
12.1.2 Rencana pelatihan K3 bagi semua tingkatan telah disusun.
12.1.3 Jenis pelatihan K3 yang dilakukan harus disesuaikan dengan kebutuhan untuk
pengendalian potensi bahaya
12.1.4 Pelatihan dilakukan oleh orang atau badan yang berkompeten dan berwenang
sesuai peraturan perundang-undangan
12.1.5 Terdapat fasilitas dan sumber daya memadai untuk pelaksanaan pelatihan
yang efektif
12.1.6 Pengusaha atau pengurus mendokumentasikan dan menyimpan catatan
seluruh pelatihan
12.1.7 Program pelatihan ditinjau secara teratur untuk menjamin agar tetap relevan
dan efektif

12.2 Pelatihan Bagi Manajemen dan Penyelia


12.2.1 Anggota manajemen eksekutif dan pengurus berperan serta dalam pelatihan
yang mencakup penjelasan tentang kewajiban hukum dan prinsip-prinsip serta
pelaksanaan K3
12.2.2 Manajer dan pengawas/penyelia menerima pelatihan yang sesuai dengan
peran dan tanggung jawab mereka

12.3 Pelatihan Bagi Tenaga Kerja


12.3.1 Pelatihan diberikan kepada semua tenaga kerja termasuk tenaga kerja baru
dan yang dipindahkan agar mereka dapat melaksanakan tugasnya secara
aman.
12.3.2 Pelatihan diberikan kepada tenaga kerja apabila di tempat kerjanya terjadi
perubahan sarana produksi atau proses

​ 4​ dari ​66
SK Direksi No. 014-6/2017/199Hal. 6
12.3.3 Pengusaha atau pengurus memberikan pelatihan penyegaran kepada semua
tenaga kerja.

12.4 Pelatihan Pengenalan dan Pelatihan Untuk Pengunjung dan Kontraktor


12.4.1 Terdapat prosedur yang menetapkan persyaratan untuk memberikan taklimat
(briefing) kepada pengunjung dan mitra kerja guna menjamin K3

12.5 Pelatihan Keahlian Khusus


12.5.1 Perusahaan mempunyai sistem yang menjamin kepatuhan terhadap
persyaratan lisensi atau kualifikasi sesuai dengan peraturan perundangan
untuk melaksanakan tugas khusus, melaksanakan pekerjaan atau
mengoperasikan peralatan
12.5.2 Pengelolaan pemenuhan up dating kompetensi K3L
Pada Proyek, berdasarkan Scope Pekerjaan Kontrak, dengan tujuan
kesesuaian kompetensi pada aktifitas K3L, maka dipersyaratkan sebagai
berikut :
Penetapan Matrix Rencana jenis Aktifitas dan jenis Kebutuhan training /
pelatihan …………………………………….….…...…..​Doc : SMK3L-LP-40-001
Penetapan Matrix atas Keperluan Training kusus, seperti : Ahli K3 , Auditor ,
Inspector dan sejenisnya …………………………..…...​Doc :SMK3L-LP-41-001
Untuk Training yang dilakukan oleh InHouse ( Internal Proyek ) , harus
disampaikan dan atau disiapkan dahulu Kurikulum/Materi dan atau Silabus nya
Daftar Training dan Training kusus berisi antara lain :
1. Penetapan jenis training yang wajib diikuti oleh PMT ADHI dan Para
Pekerja.
2. Penetapan Waktu Training adalah pada saat sebelum beraktifitas (
merefer jadwal pelaksanaan proyek )
3. Pemeriksaan check list status telah mengikuti training
4. Penetapan Jenis Traning yang menjadi persyaratan mendapatkan ID
proyek
5. Penyiapan Infrastruktur tempat dan alat peraga yang diperlukan
Training / Pelatihan pada lokasi Lingkungan Proyek dan atau Diluar
Proyek.
6. Penyiapan Tenaga Pelatih/trainer , baik dari Internal Proyek , Internal
Departemen, Kantor pusat dan atau dari External.
Penetapan Jadwal Pelaksanaan Training Pelatihan termasuk pelatihan Kusus
…………………………………………………………….​ Doc :SMK3L-LP-42-001
Menyiapkan Tahap Evaluasi dari hasil training/pelatihan
………………………………………………………….….​Doc :SMK3L-LP-43-001
Bersisi antara lain :
1. Waktu Tinjauan / expired Sertifikat Training
2. Catatan Keluhan atau Usulan dari Trainer
3. Hasil Coaching atas peningkatan pemahaman Trainer dan Kepedulian
untukmematuhinya.

​ 5​ dari ​66
SK Direksi No. 014-6/2017/199Hal. 6
Catatan di perlukan Re-Training dan atau harus keluar dari Proyek karena
tetap tidak mempunyai kompetensi, dengan kecenderungan akan
membahayakan diri sendiri dan atau orang lain.

13 Program Reward dan Punishment periode 2 mingguan dan atau bulanan dan atau
periode pencapaian target yang ditetapkan
Penetapan Prosedur Ruang Lingkup :
1. Telah mempunyai Aturan Proyek (jenis pelanggaran termasuk katagori
pelanggaran Kriminal)
2. Menetapkan Program Reward periode, Mingguan, Bulanan, dan Periode
pencapaian target tertentu , misalnya pencapaian manhour tanpa LTI.
3. Menetapkan Jenis-jenis Reward
4. Reward dan Punishment di dokumentasikan baik secara Narasi dan Foto
1. Form / List Reward … ………………..…..……. ​Doc. SMK3L-LP-44-001
2. Form /List Punishment (termasuk jenis - jenis dan sanksinya)
………………………………….………….……..​. ​Doc. SMK3L-LP-45-001
14 MANAJEMEN RK3L PENCAPAIAN LAINNYA
Upaya Proyek Untuk mendapatkan Sertifikasi dan atau Penilaian dari Disnaker
setempat dan atau Depnaker Pusat dari hasil Pelaksanaan SMK3, yang merupakan
penghargaan bagi para Perkerja / Tenaga Kerja yang telah berpartisipasi pada
pelaksanaan proyek yang aman dan sehat.

Ruang Lingkup :
Adalah mendata Daftar / List-Up dan evident nya dari yang didapat dan atau di develop
atas :
Sertifikasi Pencapaian ManHour dari Owner / Pemberi Kerja dan atau dari Instansi
Depnaker …………………………………………………….……. ​Doc.SMK3L-LP-46-001

Seperti :
1. Mendapatkan piagam / sertifikat pencapaian manhours dari Depnaker dan
atau Owner / Pemberi Kerja
2. Salah satu anggota Tim Proyek mengikuti kegiatan seminar dan mendapatkan
sertifikat dan sejenisnya.
3. Daftar Keanggotaan Asosiasi , salah satu anggota Tim proyek menjadi
keanggotaan asosiasi dan atau Seminar……………. ​Doc SMK3L-LP-47-001
4. Pengelolaan CSR , Daftar Jenis dan atau masuk Katagori CSR yang telah
dilakukan oleh Proyek. …………….……………….. ​Doc SMK3L-LP-48-001

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----

​ 6​ dari ​66
SK Direksi No. 014-6/2017/199Hal. 6

Anda mungkin juga menyukai