Anda di halaman 1dari 61

MANUAL

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


( SMK3 – PKMP ) – Panduan terintegrasi ISO 9001:2015

RENCANA KESELAMATAN , KESEHATAN KERJA dan


LINGKUNGAN ( RK3L )

BOOK 1 dari 4
RK3L atau HSE PLAN

PT. PURI KENCANA MULYA PERSADA


Jl. Karang Saru No. 16, Jagalan
Semarang

Hal. 1dari61
Hal. 2dari61
DAFTAR ISI

I Istilah dan Definisi…………………………………………………… 4


II Kata Pengantar …………………………………………………… 7
III Pendahuluan …………………………………………………… 8
IV RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DANLINGKUNGAN
( RK3L atau HSE PLAN ) …………………………………………………… 10

1 Kepimpinan dan Komitmen atas Kebijakan K3L dan Sasaran Target 10


K3L…
1.1 Kebijakan K3L ………………………………………………………………………... 10
1.2 Keterlibatan para Senior Manajer terlibat secara Pribadi dalam Manajemen
K3L ……………………………………………………………………………………... 12
1.3 Sasaran Target K3L ………………………………………………………………….. 14
1.4 Organisasi, TanggungJawab, Sumber Daya dan Dokumentasi ……………….. 16
1.5 Tinjauan dan Evaluasi ……………………………………………………………... 22
1.6 Keterlibatan Partisipasi dan Konsultasi dengan Tenaga Kerja …………………. 24

2 Pembuatan dan PendokumentasianRencana K3L ………………...………. 27


2.1 Rencana strategi K3L ………………………………………………………………. 27
2.2 Manual SMK3 – RK3L ………………………………………………………………. 32
2.3 Peraturan Perundangan dan Persyaratan lain dibidang K3 …………………….. 32
2.4 IInformasi K3L ……………………………………………………………………….. 34

3 PengendalianPerancangan dan PeninjauanKontrak ………..……………… 35


3.1 Pengendalian Perancangan / Engineering ………………………………………. 35
3.2 Peninjauan Kontrak dengan Pemberi kerja dan atau Penyedia Jasa :Sub
Cont/Vendor Package / Vendor/Suplier ……………………………………… 36
3.3 Kewajiban Penyedia Jasa ( Subcont / Vendor Package / Vendor-Suplier ) atas
pertanggungan terjadinya Kecelakaan kerja berdasarkan perundang-
undangan ……………………………………………………………………………… 37

4 Pengendalian dokumen – DCC P2K3 ……………………………….………… 37


4.1 Persetujuan, Pengeluaran, dan Pengendalian Dokumen ………………………. 37
4.2 Perubahan dan Modifikasi Dokumen ……………………………………………… 38

5 Penilaian dan PengendalianProduk …………………………………………… 38


5.1 Spesifikasi Pembelian Barang dan Jasa…………………………………………. 38
5.2 Sistem Verifikasi Barang dan Jasa Yang Telah Dibeli …………………………… 39
5.3 Pengendalian Barang dan Jasa Yang Dipasok Pelanggan …………………….. 39
5.4 KemampuanTelusur Produk ……………………………………………………… 40

6 KeamananBekerjaBerdasarkan SMK3……………………………………….. 40
6.1 Sistem Kerja ……………………………………………………………………...... 41
6.2 Pengawasan ………………………………………………………………………… 41
6.3 Seleksi dan Penempatan Personil ……………………………………………...... 43
6.4 Area Terbatas ……………………………………………………………………….. 43
6.5 Pemeliharaan, Perbaikan, dan Perubahan Sarana Produksi …………………… 43
6.6 Pelayanan ……………………………………………………………………………. 43
6.7 Kesiapan Untuk Menangani Keadaan Darurat ………………………………....... 44
6.8 Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan ………………………………………….. 44
6.9 Rencana dan Pemulihan Keadaan Darurat ………………………………………. 45
6.10 Pengelolaan ke Securitian / Keamanan………………………………………….. 45

Hal. 3dari61
7 Standar Pemantauan …………………………………………………………........ 46
7.1 Pemeriksaan Bahaya ……………………………………………………………....... 46
7.2 Pemantauan/Pengukuran Lingkungan Kerja ……………………………………... 49
7.3 Peralatan Pemeriksaan/Inspeksi, Pengukuran dan Pengujian …………………. 49
7.4 Pemantauan Kesehatan Tenaga Kerja ……………………………………………. 50
7.5 Pemantauan Lindung Lingkungan …………………………………………………. 51

8 Pelaporan dan Perbaikan Kekurangan …………………………………………. 51


8.1 Pelaporan Bahaya ………………………………………………………………....... 51
8.2 Pelaporan Kecelakaan ………………………………………………………………. 52
8.3 Pemeriksaan dan Kajian Kecelakaan ……………………………………………… 53
8.4 Penanganan Masalah ………………………………………………………………. 55

9 Pengelolaan Material dan Perpindahannya …………………………………… 55


9.1 Penanganan Secara Manual dan Mekanis ……………………………………….. 55
9.2 Sistem Pengangkutan, Penyimpanan dan Pembuangan ……………………….. 56
9.3 Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya (BKB) …………………………………… 56

10 Pengumpulan Dan PenggunaanData …………………………………………... 56


10.1 Catatan K3 ………………………………………………………………………….. 56
10.2 Data dan Laporan K3 ………………………………………………………………. 56

11 Pemeriksaan SMK3 ………………………………………………………………… 56


11.1 Audit Internal SMK3 …………………………………………………………………. 56

12 Pengembangan Keterampilan dan Kemampuan …………………………….. 57


12.1 Strategi Pelatihan ……………………………………………………………………. 57
12.2 Pelatihan Bagi Manajemen dan Penyelia …………………………………………. 57
12.3 Pelatihan Bagi Tenaga Kerja ……………………………………………………….. 58
12.4 Pelatihan Pengenalan dan Pelatihan Untuk Pengunjung dan Kontraktor ……… 58
12.5 Pelatihan Keahlian Khusus …………………………………………………………. 58

13 Program Reward dan Punishment…………………………………………….. 59

14 Manajemen RK3L Pencapaianlainnya ……….………..……..………………... 59

V. LAMPIRAN– terdiridari
1. Book 2 dari 4 –
1. Petunjuk Pelaksanaan MISI – PKMP
2. Persyaratan Kontrak dan Standar PKMP

2. Book 3dari 4 – Lembar Kerja dan Petunjuk Cara Kerja Working Practice
Aktifitas K3L
1. Daftar Induk Dokumen, berisi :
1.1. Daftar Form Isian Lembar Kerja Dokumen Hold Point dan
atau Milestone Aktifitas K3L Proyek dan
1.2. Daftar Kumpulan Safe Working Practices
2. Kumpulan Form Isian Lembar Kerja Dokumen Hold Point dan
atau Milestone Aktifitas K3L Proyek.
3. Kumpulan Work Instruction / Petunjuk Kerja / Prosedur dari “
Safe Working Practices

3. Book 4 dari 4 – Kumpulan Perundang-undangan dan

Hal. 4dari61
OHSAS ( dalam bentuk Soft Copy atau Hard Copy )
I. ISTILAH dan DEFINISI :

PKMP Adalah Staf management PT. Puri Kencana Mulya Persadda ,


beserta Para Penyedia Jasa, Subcontractor / Vendor Package /
Vendor – Suplier, Para tenaga Ahli
Doc. SMK3L-LP- Adalah Guidance/Acuan “ LEMBAR KERJA ” Isian Form
0x-00x implementasi dari suatu Aktifitas, dapat berdasarkan Prosedur /
Untuk Memastikan Work Instruction (WI) dan merupakan produk dokumen hasil
pemenuhan aktifitas yang dianggap Hold Point dan atau Milstone dari aktifitas
kesesuaian RK3L Proyek, Dokumen dapat merupakan bagian dari Prosedur
Pelaksanaan 12 dan atau WI, bentuk Form dan atau isian dapat disesuaikan sesuai
elemen + 2 elemen kebutuhan. ( Jika Lembar Kerja sudah CukupJelas / untuk aktiftas
yang simple, dapat tidak diperlukan Prosedur atau WI )
Audit Proses sistematis, mandiri dan terdokumentasi untuk memeriksa
kesesuaian kinerja terhadap sistem yang telah dirancang
(ditetapkan).
Bahaya Semua sumber, situasi ataupun aktivitas yang berpotensi
menimbulkan kecelakaan kerja ataupun penyakit akibat kerja (PAK)
atau kombinasi keduanya.
Catatan Dokumen yang menunjukkan pencapaian hasil ataupun
menyediakan bukti aktivitas kerja.
Dokumen Informasi dan media-media pendukungnya.
Hampir Celaka Insiden yang tidak menimbulkan cedera, penyakit ataupun
kematian.
IBPRPB Identifikasi Bahaya Penilaian Resiko dan Pengendalian Bahaya
Identifkasi Bahaya Proses untuk menemukan, mengenali dan mengetahui adanya
bahaya serta karakteristiknya.
Insiden Kejadian yang berkaitan dengan pekerjaan dimana dapat terjadi
cedera, penyakit, kematian, termasuk situasi/kondisi darurat.
JSA / AKP Job Safety Analysis / Analisa KeselamatanPekerjaan
Kebijakan K3L Keseluruhan arah dan intensitas Perusahaan terkait Penerapan
K3L yang disampaikan secara resmi oleh Pimpinan Perusahaan.
Kecelakaan Kerja Insiden yang menimbulkan cedera, penyakit ataupun kematian.
Keselamatan dan Semua kondisi dan faktor yang mempengaruhi atau dapat
Kesehatan Kerja mempengaruhi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja dan
(K3L) Lingkungan dan pekerja lainnya (kontraktor), pemasok, tamu,
pengunjung dan orang lain di tempat kerja.
Ketidaksesuaian Tidak terpenuhinya sebuah persyaratan.
Kinerja K3L Hasil yang dapat diukur dari pengelolaan resiko K3L
Kompetensi Adalah kemampuan setiapi ndividu yang mencakup aspek
pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang sesuai dengan
standar yang ditetapkan
MCU Medical Check Up
MWT Management Walk Through ,yaitu aktifitas untuk pemantauan
implementasi pelaksanaan SMK3L pada lokasi aktifitas proyek.
P2K3atau Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Safety Commitee
Penilaian Resiko Proses evaluasi resiko yang ditimbulkan oleh bahaya, menghitung
ketersediaan adanya pengendalian dan menentukan apakah suatu
resiko dapat diterima.

Hal. 5dari61
Penyakit Akibat Gangguan kesehatan baik fisik maupun mental yang disebabkan
Kerja (PAK) atau diperparah oleh aktivitas kerja ataupun kondisi yang berkaitan
dengan pekerjaan.
Perbaikan Pengulangan proses peningkatan Sistem Manajemen K3L untuk
Berkelanjutan mencapai Perbaikan Kinerja K3L secara keseluruhan searah
dengan Kebijakan K3L.
Pengusaha Direktur ataupun Pemilik Usaha/Kegiatan atau orang yangditunjuk
sebagai perwakilannya baik PKMP dan atau Penyedia Jasa
Penyedia Jasa SubKOntraktor / Vendor Package / Vendor-Suplier.
Perusahaan Nama Perusahaan
PEKA Pengamatan Keselamatan Kerja dan atauaktifitas Partisipasi dan
Komunikasi
Pihak Lain Perorangan atau kelompok baik dari dalam ataupun dari luar tempat
kerja yang berkaitan dengan atau dipergunakan oleh Kinerja K3L
Perusahaan.
Pimpinan / Orang yang ditunjuk oleh Pengusaha untuk memimpin/mengurus
PengurusPerusahaan usaha/kegiatan.Baik PKMP dan atau Penyedia Jasa.
PMT Project Management Team untukProyek PKMP , yaitu seperti yang
tertera pada Struktur Organisasi Proyek , Staf manajement PKMP
dan Penyedia Jasa ( Subcont/Vendor Package / Suplier )
Perancangan / Adalah meliputi pengembangan, verifikasi tinjauan ulang,validasi dan
Design penyesuaian berdasarkan identifikasi sumber bahaya, penilaian dan
pengendalian risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja
PeralatanProduksi Peralatan Konstruksi , Tools , perancah , formwork dan sejenisnya
Prosedur Cara spesifik untuk menangani sebuah aktivitas ataupun proses.
Penyusunan prosedur dan instruksi kerja memperhatikan syarat-
syarat keselamatan dan Kesehatan kerja dan ditinjau ulang apabila
terjadi kecelakaan, perubahan peralatan, perubahan proses dan/atau
perubahan bahan baku serta ditinjau ulang secara berkala
PSSR PRA START-UP SAFETY REVIEW adalah Prosedur untuk
pelaksanaan Pre Commissioning dan atau Commissioning
Risiko Kombinasi dari tingkat keseringan terjadinya kejadian berbahaya
ataupun paparan bahaya dengan tingkat keparahan dari suatu
cedera atau penyakit yang dapat disebabkan oleh paparan bahaya.
Resiko yang dapat Resiko yang sudah diredam ke tingkat yang dapat ditoleransi oleh
diterima Perusahaan berdasarkan peraturan resmi Perusahaan dan
Kebijakan K3L Perusahaan.
Sarana Produksi Fasilitas Temporary kerja
Sistem Manajemen Bagian dari sistem manajemen perusahaan termasuk struktur
K3L organisasi, perencanaan aktivitas, tanggung jawab, penerapan,
prosedur, proses dan sumber daya yang dipergunakan untuk
mengembangkan dan menerapkan Kebijakan K3L Perusahaan dan
mengelola Resiko K3L Perusahaan.
Target K3L atau Cita-cita (sasaran) K3L yang akan dicapai Perusahaan, untuk
KPI-K3L tercapainya salah satu tujuan aktifitas proyek yaitu Zero Accident
Tempat Kerja Lokasi manapun dimana aktivitas kerja dilaksanakan di bawah
kendali Perusahaan.
Tindakan Adalah meliputi pengendalian terhadap kegiatan, produkbarang dan
Pengendalian jasa yang dapat menimbulkan risiko kecelakaan dan penyakit akibat
kerja sekurang-kurangnya mencakup pengendalian terhadap bahan,
peralatan, lingkungankerja, cara kerja, sifat pekerjaan, dan proses

Hal. 6dari61
kerja
Tindakan Tindakan untuk menghilangkan potensi penyebab ketidaksesuaian
Pencegahan serta kondisi tidak diinginkan lainnya.
Tindakan Tindakan untuk menghilangkan penyebab ketidaksesuaian yang
Perbaikan ditemukan ataupun kondisi lain yang tidak diinginkan.
Tool Box Meeting Adalah Kewajiban meeting yang harus dilaksanakan minimal
sebelum mulai kerja harian oleh Tim Pelaksana yang dipimpin Oleh
Supervisi Konstruksi dan atau Commissioning yang diikuti oleh para
Pekerja yang terlibat, pengecekan kesiapan, kelengkapan,
pemahaman, disiplin berdasarkan JSA yang dibuat sebelumnya
sesaui aktifitas yang akan dilaksanakan

Hal. 7dari61
I. KATA PENGANTAR DIREKTUR

Dengan Hormat ,
Salam Safety PKMP

Pada penerapan Rencana Keselamatan , Kesehatan Kerja dan Lingkungan PKMP ,Kami
Selaku Direktur Berkomitmen Menjalankan SMK3L di area proyek dengan membangun
tempat kerja Aman,Nyaman dan Efisien guna terciptanya SDM yang Berkualitas

Target-target : KPI – HSE PLAN / RK3L

Mendorong Para Penyedia Jasa untuk memiliki dan menerapkan SMK3,baik yang telah
mempunyai SMK3 sejenis, ataupun belum , pada pelaksanaan proyek PKMP mengikuti tata
laksana pelaksanaan SMK3 yang approved oleh Ketua P2K3 Proyek PKMP.

Penerapan RK3L ini bertujuan untuk:

1. Meningkatkan efektifitas perlindungan keselamatan dan Kesehatan kerja yang


terencana, terukur, terstruktur, dan terintegrasi;
2. Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan
melibatkan unsur Manajemen,Pekerja/buruh, dan/atau serikat pekerja/serikat buruh;
serta,
3. Membangun tempat kerja yang aman, nyaman, dan efisien untuk mendorong
produktivitas dan peningkatan profit/laba.

Hormat Kami.

PT. PURI KENCANA MULYA PERSADA

Jerrikho Pratama Haryono


Direktur
Ketua P2K3

Hal. 8dari61
Hal. 9dari61
II. PENDAHULUAN

Kewajiban PKMP dan Penyedia Jasa nya untuk Menyusun/ Membuat , Melaksanakan ,
Mengukur Kesesuain / Evaluasi dan Tindak Lanjut atas RK3L untuk Aktifitas, pada :

Proyek :
Lokasi :
Pemilik Proyek :
Kontrak No. :

Dalam pelaksanaan RK3L - SMK3 adalah Berdasarkan :

1. Peraturan Perundangan dan Standart Profesional :


1. PP 50 TAHUN 2012, Tentang Penerapan SMK3
2. Permen PU 05/PRT/M/2014, tentang Penerapan SMK3 Konstruksi Bidang PU,
3. OHSAS 18001:2007 – Kewajiban Ketersediaan 12 Prosedur Pelaksanaan.
4. Himpunan Peraturan perundang-undangan keselamatan dan Kesehatan kerja
Lainnya, dihimpun dan dikeluarkan oleh :
• Direktorat Jenderal Pemibinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan
keselamatan dan Kesehatan kerja, bersama
• Direktorat Pengawasan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kementrian
Ketenagakerjaan R.I.
5. Pada RK3L ini merupakan Gabungan dari Pengalaman Pelaksanaan Praktisi PKMP
dan atau Saduran dari Para Ahli K3 yang berdasarkan Perundang-undangan.

2. Syarat-syarat Penerapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di tempat kerja


tertuang dalam Undang-undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
pasal 3 (tiga). Pada pasal tersebut disebutkan 18 (delapan belas) syarat
penerapan keselamatan kerja di tempat kerja di antaranya sebagai berikut :
1.
Mencegah dan atau mengurangi kecelakaankerja.
2.
Mencegah, mengurangi dan atau memadamkan kebakaran.
3.
Mencegah dan atau mengurangi bahaya peledakan.
4.
Memberi jalur evakuasi keadaan darurat.
5.
Memberi P3K Kecelakaan Kerja.
6.
Memberi APD (Alat Pelindung Diri) pada tenaga kerja.
7.
Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyebaran suhu, kelembaban,
debu,kotoran, asap,uap, gas, radiasi, kebisingan dan getaran.
8. Mencegah dan mengendalikan Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan keracunan.
9. Penerangan yang cukup dan sesuai.
10. Penyesuaian pada lokasi kerja terhadap Suhu dan kelembaban udara yang baik.
11. Menyediakan ventilasi yang cukup.
12. Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban.
13. Keserasian tenaga kerja, peralatan, lingkungan, cara dan proses kerja.
14. Mengamankan dan memperlancar pengangkutan manusia, binatang, tanaman
dan barang.
15. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan.
16. Mengamankan dan memperlancar bongkar muat, perlakuan dan penyimpanan
barang.
17. Mencegah Tekena aliran listrik berbahaya.
18. Menyesuaikan dan menyempurnakan keselamatan pekerjaan yang resikonya
bertambah tinggi.
3. PETUNJUK PELAKSANAAN MISI - PKMP ( sebagai lampiran book 2 - RK3L )
Hal. 10dari61
1. Kebijakan K3L Perusahaan
2. Kebijakan K3L Departemen ( Jika Ada )
3. Kebijakan Khusus yaitu Kebijakan K3L Proyek.
4. Kebijakan Mutu Perusahaan
5. Budaya Perusahaan
6. Struktur Organisasi Perusahaan
7. Struktur Organisasi Departemen
4. Ringkasan Persyaratan Kontrak dan standar PKMP : sebagai Lampiran book 2 -
RK3L
( Kontrak antara PKMP dengan Pemberi Kerja dan PKMP dengan Penyedia Jasa. )
1. Scope Pekerjaan
2. Jadwal Pelaksanaan Proyek
3. Kontrak Review dan Perubahannya dan Tindak Lanjutnya ,Kontrak antara PKMP dengan
Pemberi Kerja dan antara PKMP dan Penyedia Jasa, Dampak : Scope-Biaya-Waktu-Mutu-
Operasi.
4. Daftar Pekerjaan atau Aktifitas Interface dengan Pihak Lain ( dengan Owner ,Instansi diluar
Proyek , dan sejenisnya )
5. Daftar Perijinan diluar Proyek ( Instansi terkait : Kepolisian, Instansi /department , formal
informal dan sejenisnya )
6. Procurement Statement ( Un-Price )
7. Daftar Atau Construction Statement dan atau Daftar MetodeKerja
8. Lay Out Rencana Plot Plan Proyek-Updating, antara lain :
1. Temporary office , R. Dokumen ( PKMP dan SubCon ), Acces Road (Kendaraan,Orang
)
2. Drainase, Warehouse/Laydown, pagar, tempat power/genset ,
3. Temporary jalur Electrical, Temporary Pemadam,
4. Shelter pekerja, KM/WC pekerja, jumlahkeperluanberdasarkanperhitungan
5. Lokasi limbah Konstruksi ( titikawal s/d buanganakhir )
6. Lokasi Standby/Parking Peralatan berat / angkut , lifting, Lokasi titik2 security
9. Daftar Peralatan Konstruksi yang akan dipergunakan
10. Daftar Material ( bulk material termasuk chemical) yang dipergunakan
11. Daftar Equipment dan atau equipment package yang akan dipasang
12. Jadwal Jumlah Staf/Management dan Pekerja sepanjang waktu Pelaksanaan Proyek
13. Work Instruction Medichal Check Up untuk syarat bekerja di Lokasi Proyek.
14. Prosesdur Kantor Pusat perihal Pemilihan Penyedia Jasa ( SubCont/Vendor
Package/Suplier , Direct Hire ) yang berKomitmen untuk menjalankan RK3L.- “Lulus PQ”
dan masuk VAL PKMP.
15. Prosedur Pengendalian Dokumen mengikuti prosedur pengendalian dokumen kantor pusat
16. Prosedur Recruitment untuk Staf / Manajemen Level Proyek
17. Prosedur Pengaturan system keamanan.
18. Implementasi Kesisteman PKMP.
19. Standar Quality PKMP ( Project Quality Plan )
20. Dasar-dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 –Umum )
21. Dasar-dasar P3K
22. Contoh Praktis Pelaksanaan RK3L PKMP.
23. Contoh Laporan Mingguan K3L dan Pencapaian Status KPI-K3L.

5. Sebagai Penyaringan Awal Kondisi Kesehatan sebagai syarat bekerja pada lokasi proyek
dengan Medikal Check Up ( MCU ) untuk dapat diketahui sebelum bekerja :
Referensi Jenis Pemeriksaan MCU dari Dokter
1. Kondisi FIT – dapat bekerja pada lokasi proyek
2. Kondisi UN-FIT ,masih dapat bekerja dengan syarat pengobatan dan atau perawatan dahulu
dilanjutkan MCU ulang.
3. Kondisi UN-FIT ,tidak dapat bekerja pada Proyek.
4. Dan atau Riwayat Kesehatan. (Jantung – Paru2 – Penyakit Menular dan sejenisnya)

Hal. 11dari61
5. Dan atau Identifikasi Umur dan atau Jenis/Gejala Penyakit, untuk kesesuaian Jenis
pekerjaan tertentu dan atau waktu jam kerjanya.
IV RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DANLINGKUNGAN
( RK3L atau HSE PLAN )

1 KEPIMPINAN DAN KOMITMEN atas KEBIJAKAN K3L dan SASARAN TARGET K3L
1.1 KEBIJAKAN K3L
1.1.1 Kebijakan K3L – Perusahaan………………..…..……..Doc. SMK3L-KP-01-001
1.1.2 METODA SOSIALISASI untuk PEMAHAMAN dan KEPATUHAN atas
KEBIJAKAN K3L, termasukmetodasosialisasiatasperubahannya.
PKMPmengkomunikasikan, kebijakan K3L kepadaseluruhtenagakerja, tamu,
Subkontraktor, pelanggan, dan pemasok ,dan dimulaidari Top Management /
Direksi / Board Of Director.
1.1.3 KEBIJAKAN K3L PROYEK …………….…….………….Doc. SMK3L-LP-01-001
Dibuat berdasarkan Aktifitas Proyek dan Kebijakan K3L Perusahaan.
KEBIJAKAN K3L PROYEK, antara lain - berisi :
1. Salah satu Tujuan adalah Zero Accident.
2. Penyampaian atau tertulis dan atau tersirat– mempunyai makna,
bahwa :
1. Setiap aktifitas bekerja untuk selalu mengidentifikasi bahaya
Kecelakaan Kerja,penilaian dan pengendalian resiko ( membuat
JSA ).
2. Melakukan Peninjauan terhadap kejadian yang berbahaya
Kecelakaan Kerja.
3. Melakukan Peninjauan terhadap Kesehatan Kerja.
4. Penilaian Efisiensi dan efektifitas, Sejak PERENCANAAN dan
IMPLEMENTASI dan PEMANTAUAN ,dengan cara peninjauan den
dijadikan agenda rapat K3L periode Mingguan dan atau Bulanan.
5. Melakukan Pemantauan / Penilaian Kinerja( KPI-K3L )Manajemen
terhadap Upaya pengendalian potensi bahaya , periode Mingguan
dan Bulanan.
6. PKMP adalah terdiridari PMT PKMP dan PMT Penyedia Jasa (
Subcont / Vendor Package / Vendor / Suplier).
7. Sosialisasi : Melibatkan Pekerja secara proaktif adalah Bersama
dalam pengendalian potensi bahaya, seperti aktifitas : Proses ID –
Safety Induction–Training–JSA–Toolbox meeting–Program PEKA/
Partisipasi dan Komunikasi - House Keeping dan lain-lainnya.
3. Peraturan Tata Tertib:Kewajiban mengenakan ID dan atau Jam Kerja –
Jam Istirahat , dll untuk bekerja di Lokasi Proyek, termasuk katagori
pelanggaran proyek dan criminal dan Sanksinya.
4. Setiap pekerjaan harus berdasarkan Ijin Kerja / Work Permit yang telah
disetujui.
5. Menjaga Lindung Lingkungan.
Tujuan lain dengan diterapkannya K3L ( Keselamatan dan Kesehatan dan
Lingkungan ) di Tempat kerja adalah diantaranya sebagai berikut :
1. Mencegah & mengurangi kecelakaan kerja.
2. Mencegah, mengurangi & memadamkan kebakaran.
3. Mencegah & mengurangi bahaya peledakan.
4. Memberi jalur evakuasi keadaan darurat.
5. Memberi P3K Kecelakaan Kerja.

Hal. 12dari61
6. Memberi APD (Alat Pelindung Diri) pada tenaga kerja.
7. Mencegah & mengendalikan timbulnya penyebaran suhu, kelembaban,
debu, kotoran, asap, uap, gas, radiasi, kebisingan & getaran.
8. Mencegah dan mengendalikan Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan
keracunan.
9. Penerangan yang cukup dan sesuai. ( kususnya pada pekerjaan Malam
hari dan atau Cuaca Gelap )
10. Suhu dan kelembaban udara yang baik.
11. Menyediakan ventilasi yang cukup.
12. Memelihara kebersihan, Kesehatan & ketertiban.
13. Keserasian tenaga kerja, peralatan, lingkungan, cara& proses kerja.
14. Mengamankan & memperlancar pengangkutan manusia, binatang,
tanaman & barang.
15. Mengamankan & memelihara segala jenis bangunan.
16. Mengamankan & memperlancar bongkar muat, perlakuan & penyimpanan
barang
17. Mencegah Tekena aliran listrik berbahaya.
18. Pengendalian Lingkungan Proyek
19. Menyesuaikan & menyempurnakan keselamatan pekerjaan yang resikonya
bertambah tinggi.

1.1.4 KEBIJAKAN KHUSUS PROYEK Lainnya ;


1. Kebijakan NO DRUG – NO ALCOHOL ……Doc. SMK3L-LP-01-002
2. Budaya SAFETY …………………….…..……Doc. SMK3L-LP-01-003

1.1.6 Promosikan Budaya yang positif terhadap masalah - masalah K3L


BUDAYA SAFETY :
1. Cara dan Ber-Sikap yang Aman.
2. Proyek Bersih Rapi – Standar PKMP.
3. Lindung Lingkungan – Standard PKMP
4. Manajemen Komitmen
5. Supervisi Komitmen
6. Team Work
7. Keterlibatan Tenaga Kerja, PEKA dan atau Partisipasi dan Komunikasi
8. Aturan / Prosedur Safety
9. Training
10. Pembelajaran Personel dalam Organisasi
11. Komunikasi Safety
12. Sistem pelaporan
13. Tekanan Kerja – Stress akibat tekanan Kerja.
14. INTERNAL ( Pribadi ) inisiasi melakukan INSPEKSI :
1. Apakah memiliki Kebijakan K3L yang up-date ?
2.Apakah Kebijakan telah disebarluaskan kepada seluruh pekerja dengan
penjelasan pelaksanaannya ?
3. Apakah masih ada yang belum memakaiAPD ?
4. Apakah sudah dipasang Rambu-rambu peringatan ?
5. Apakah ada penjelasan K3L bagi para tamu ?
6. Apakah untuk tamu juga disediakan APD ?
7. Apakah ada kegiatan K3L sebelum bekerja ?
8. Apakah sudah dibentuk P2K3 ?
9. Apakahtelahmemilikiahli K3 sertatenagakerja lain yang
memilikikompetensi ?
10. Apakah peralatan telah disertifikasi ?
11. Apakah dilakukan Inspeksi Rutin dan atau Joint Inspection ?

Hal. 13dari61
12. Apakah kegiatan Inspeksi menggunakan Check List ?
13. Apakah pernah dilakukan Auidt K3 ?
14. Apakah peralatan kerja sebelum dipergunakan diperiksa terlebih dulu ?
15. Apakah Pemeriksaan tersebut menggunakan Check List ?
16. Apakah tersedia kotak Obat P3K ?
17. Apakah ada petugas yang kompeten terhadap P3K ?
18. Apakah ada sanksi terhadap pelanggaran K3L secara tertulis ?
19. Apakah telah tersedia alat pemadam kebakaran ?
20. Apakah telah memiliki struktur organisasi tanggap darurat ?

TINGKAH LAKU KESEHARIAN bagi semua ORANG yang bekerja pada


aktifitas proyek, yang dapat menunjukan penampakan “ KESADARAN atau
AWARENESS “ , adalah antara lain seperti contoh :
1. Proyek Teratur, Tertata/Rapi , Bersih
2. Proyek Kering ,Kondisi drainase baik / berfungsi.
3. Memakai / mengenakan kacamata safety, dan APD lainnya.
4. Mematikan Mesin saat tidak dipergunakan.
5. Dalam mengerjakan tidak terburu-buru
6. Mengetahui letak ( file ) : Prosedur, Work Instruction , Manual
Instruction
7. Simpan bahan kimia dan atau bahan bakar (yg mudah terbakar )
dengan benar
8. Gunakan tanda keluar yang benar
9. Jaga Area berventilasi
10. Tidak masuk / mendekat mesin yang berputar / hidup
11. Jangan berlari
12. Menghindari memakai baju yang longgar / kedodoran / kebesaran saat
bekerja konstruksi.
13. Matikan Mesin di sela pekerjaan ( waktu istirahat dan atau waktu
terhenti diluar istirahat )
14. Jaga Kebersihan Lokasi Kerja
15. Ruang Bebas / Lega / Tertata / Rapi / Bersih
16. Mengetahui Apa yang harus dikerjakan saat keadaan Darurat
17. Memasang safety guards , safety line , safety life
18. Mengetahui Prosedur Operasi untuk Mesin
19. Mengetahui Cara mengangkat beban berat
20. Gunakan dua tangan untuk mengoperasikan
21. Mengindahkan ruang kerja para pekerja
22. Mengetahui Jalur Evakuasi
23. Jangan memodifikasi mesin
24. Simpan/bersihkan peralatan kerja / tools setelah digunakan
25. Pakai/Kenakan/Gunakan alat pelindung yang tepat
26. Pengelolaan Lingkungan Proyek ,seperti: Memasang proteksi ( Plastik
Sheet mengindari pencemaran Lingkunangan dan Segera
Membersihkan Tumpahan pada proteksi sheet.
27. Pakai / Kenakan / Gunakan Tanda / Uniform yang tepat ( Cover all
standart proyek Pertamina dan atauseperti ID pada proyek PKMP )

1.2 KETERLIBATAN PARA SENIOR MANAJER SECARA PRIBADI DALAM


MANAJEMEN K3L
Bagan Struktur Organisasi Perusahaan dan Departemen…Doc. SMK3L-KP-01-002/3
Pada Organisasi Perusahaan , terlihat bahwa dapat ditunjukkan peran komitmen dari
kepemimpinan pada Organisasi Perusahaan :

1. Ditinjau dari Hirarki Organisasi :

Hal. 14dari61
1. Level Perusahaan terdiri dari 1 (satu) Direktur dan dipimpin oleh Direktur
Utama.
2. Level dibawah Direktur adalah General Manager yang Memimpin Unit-unit
Bisnis.
3. Level dibawah General Manager adalah Project Manager- Project Manager
yang Memimpin Aktifitas Proyek-Proyek.
2. DitinjaudariFungsi K3L :
1. Pada Level Perusahaan Pengelolaan SMK3L pada Fungsi QHSE di Pimpin
oleh General Manager QHSE , berkedudukan di Kantor Pusat , posisi
dibawah Direktur Representative SMK3L, sejajar dengan para Direktur
dengan pelaporan langsung kepada Direktur Utama untuk keputusan
tindaklanjutnya.
2. Pada Unit-unit Bisnis , penanggungjawab tertingginya adalah General
Manager , dengan penanggungjawab Pengelolaan K3L harian di pimpin
oleh HSE Manager Departemen, posisi sejajar dengan Manager Fungsi-
Fungsi pada Unit Bisnis yang, Aktifitas K3L pada Unit Bisnis / Departemen
dilaporkan kepada General Manager QHSE Kantor Pusat, untuk
pengelolaan data dan Tindak Lanjut oleh Direktur Representative K3L
3. Pada Proyek-Proyek , penanggung jawab tertingginya adalah Project
Manager , dengan penanggung jawab Pengelolaan K3L harian di pimpin
oleh HSE Manager Proyek ( Dipersyaratkan mempunyai sertifikat K3 ),
posisi sejajar dengan Manager Fungsi-Fungsi pada Proyek, Aktifitas K3L
pada Proyek dilaporkan kepada General Manager cq. HSE Manager Unit
Bisnis/Departemen, untuk pengelolaan data dan Tindak Lanjut oleh Direktur
Representative K3L
3. Ditinjau dari Peran dalam keterlibatannya menjalankan RK3L :
1. Perusahaan PKMP telah mempunyai KebijakanK3L ,Kebijakan Mutu yang
ditandatangani oleh Direktur Utama untuk dipahami dan dijalankan dengan
kepatuhan oleh semua Insan PKMP dan para mitra Penyedia Jasa.
2. Para Direktur , Para General Manager Departemen , Para Manager
Departemen , Para Project Manager , Para Manager Proyek , Para Leader
Disiplin Proyek dan atau disebut para Senior Manager pada Level nya ,
dalam menjalankan peran dan atau tanggung jawab secara pribadi akan
mengikuti aktifitas secara patuh yaitu : Rapat-rapat / komunikasi / promosi /
Manajemen Walk Through (MWT) dengan agenda K3L yang telah diatur
sebagai salah satu tugasnya.
4. Ditinjau dari Jadwal dan atau Agenda Rapat dan atau Management Walk Through
( MWT ) dan atau Proses Procurement, dengan agenda pembahasan perihal
Peninjauan, Pengukuran Pencapaian Sasaran dan Keputusan atasTindak Lanjut
dari Implementasi K3L :
1. Rapat Direksi , dipimpin Direktur Utama, dihadiri semua Direksi dan semua
General manager , periode 2 Mingguan., tempat di kantorpusat di
Semarang.
2. Rapat Departemen/Unit Bisnis , dipimpin General Manager dihadiri Para
Manager Fungsi Departemen , Para Project Manager , periode Bulanan
,tempat di Kantor Departemen di Semarang.
3. RapatProyek , dipimpin Project Manager dihadiri HSES Manager dan Para
Manager Fungsi Proyek , Para Leader Disiplin dan Para Penyedia Jasa ,
periode Mingguan , tempat di lokasi Kantor Proyek.
4. Para Direktur termasuk Direktur Utama dan General Manager mengikuti
MWT ( Manajemen Walk Through ) pada Lokasi Proyek, Jadwal dan Lokasi

Hal. 15dari61
ditetapkan oleh Board Of Directure ( BOD )
5. Project Management Team ( PMT ) Proyek yaitu para Manager dan Leader
Proyek dan PMT Penyedia jasa On Going, dipimpin Project Manager
Melakukan MWT dan atau House Keeping periode2 Mingguan dan dapat
Bersama dengan Owner/Pemberi Kerja.
6. Proses Seleksi dilakukan oleh Tim Procuremen Departemen untuk
menseleksi para Penyedia Jasa / Sub contraktor / Vendor Package / Suplier
, sejak tahap Pre-Qualifikasi perihal Pelaksanaan SMK3L , yang lolos PQ
masuk kedalam VAL( Vendor Approved List ) – PKMP pada Departemen ,
Persetujuan dilakukan oleh General Manager.
7. Turut serta memastikan dan memenuhi kebutuhan key personel proyek
sesuai dengan tuntutan kompetensi jenis proyek, Khususnya Tim HSE yang
mempunyai keahlian dan atau Sertifikasi Ahli K3.

1.3 SASARAN TARGET K3L :


Sasaran (Tujuan/Target) dan Program K3,didefinisikan sebagai cita-cita terukur dari
suatu manajemen organisasi proyek PKMP terhadap resiko K3 yang ingin dicapai.
Terdapat syarat-syarat dalam Menyusun sasaran/target/tujuan K3 antara lain :
1. Didokumentasikan, diterapkan dan dirawat.
2. Terukur, dapat diterapkan dan sesuai dengan Kebijakan K3 organisasiPKMP.
3. Mengacu pada pemenuhan peraturan perundang-undangan terkait resiko
K3 (termasuk pada pilihan teknologi, pendanaan, persyaratan bisnis dan
operasional serta pandangan pihak ketiga yang berhubungan dengan aktivitas
operasional organisasi proyek PKMP ).
Untuk syarat-syarat dalam menyusun program-program K3 untuk mencapai
sasaran/tujuan/target K3 antara lain ialah :
1. Penetapan Tanggung Jawab terkait tingkatan struktur organisasi PKMP.
2. Terdapat kerangka jadwal rencana pencapian program-program K3.
3. Ditinjau secara berkala yang direncanakan menurut jangka waktu tertentu dan
disesuaikan seperlunya untuk menjamin tercapainya sasaran/tujuan/target K3
PKMP
Secara General Sasaran /Target dan Program K3L Proyek adalah :
Sasaran Program Wewenang

Memastikan Alignment dengan Kebijakan K3L Ketua P2K3


Kebijakan K3L
Proyek , dilakukan pada Rapat Mingguan P2K3
Pemantauan rutin dan Pengendalian Sekretaris
KondisiTidak Aman dan Tindakan Tidak Aman P2K3
di tempat kerja
Pemantauan rutin dan Pengendalian bahaya Sekretaris
pada alat/mesin/instalasi/bahan/material P2K3
berbahaya
Pengendalian pekerjaan bahaya/resiko tinggi Sekretaris
Kecelakaan Nihil dengan izin kerja khusus P2K3
Pengendalian bahaya secara visual di tempat Sekretaris
kerja (tanda, label, rambu dan poster) P2K3
Menyediakan sarana dan prasarana K3 Ketua P2K3
termasuk Alat PelindungDiri (APD)
Menyediakan sanitasi dan lingkungan kerja Ketua P2K3
yang sehat di tempatkerja

Tidak Ada Menyediakan tempat kerja dan sarana tempat Ketua P2K3

Hal. 16dari61
PenyakitAkibatKe kerja yang nyaman bagi tenaga kerja
rja Menyediakan fasilitas pelayanan Kesehatan Ketua P2K3
bagi Tenaga Kerja
MemenuhiSemua Pengukuran dan pemantauan aspek-aspek Sekretaris
Baku Mutu dan dampak lingkungan operasional Perusahaan P2K3
AmbangKuantitas secara rutin/berkala
AspekLingkunga Melakukan pengelolaan aspek dampak Sekretaris
n lingkungan operasional Perusahaan P2K3
PembinaanPeng Memberi pelatihan K3 sesuai dengan resiko Sekretaris
etahuan dan pekerjaan Tenaga Kerja P2K3
Kesadaran K3 Menyediakan pelatihan kompetensi sesuai Sekretaris
seluruh Tenaga dengan keahlian yang berkaitan dengan syarat- P2K3
Kerja syarat K3 di tempat kerja
Tidak ada Merekrut Ahli K3 Umum untuk merencanakan Ketua P2K3
kecelakaan kerja Sistem Manajemen Keselamatan dan
yang Kesehatan Kerja dan Penerapannnya serta
menghilangkan melakukan identifikasi bahaya dan rencana
waktu kerja tenga pengendalian terhadapnya
kerja melebihi Membentuk Panitia Pembina Keselamatan dan Project
2x24 jam dan Kesehatan Kerja (P2K3) sesuai perundang- Manager
atau terhentinya undangan yang berlaku untuk mendukung
proses melebihi berjalannya penerapan Sistem Manajemen
shift berikutnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Menyediakan sumber daya yang dibutuhkan Ketua P2K3
sesuai identifikasi bahaya dan perencanaan
penerapan Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Meningkatkan Ikut serta dalam program BPJS Kesehatan dan Sekretaris
derajat BPJS Ketenagakerjaan Pemerintah P2K3
kesehatan kerja Melaksanakan kerjasama dengan rumah sakit Ketua P2K3
tenaga kerja terdekat sebagai rujukan penanganan
kecelakan kerja ataupun keadan darurat di
tempat kerja
Menyediakan kantin tenaga kerja dan bekerja Ketua P2K3
sama dengan jasa katering penyedia makanan dan Para
sehat dengan harga yang terjangkau oleh Penyedia
tenaga kerja Jasa
Meningkatkan Melaksanakan pendidikan dan pelatihan Sekretaris
pengetahuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja sesuai P2K3
tenaga kerja dengan kebutuhan, keahlian dan kompetensi
mengenai tenaga kerja secara rutin baik dilaksanakan
Keselamatan dan sendiri maupun pihak luar
Kesehatan Kerja Menjalin kerjasama dengan dinas-dinas terkait Ketua P2K3
di tempat kerja yang memiliki kewenangan khusus untuk
memberikan pelatihan/pendidikan K3 di tempat
kerja
Meningkatkan Melaksanakan audit internal Sistem Manajemen Ketua P2K3
dan memelihara Keselamatan Kerja minimal setiap enam bulan
kinerja K3 sekali ataupun jika ada kondisi yang
Perusahaan memerlukan tindakan audit Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja baik secata
internal maupun eksternal
TerjaganyaLindu Pelaksanaan Manajemen LimbahKonstruksi, Ketua P2K3
ngLingkungan Menjaga pencemaran lingkungan proyek dari
bahan Kimia , bahan bakar dan sejenisnya
Dari General Sasaran K3 dibuat Target K3L secara terukur dan menjadi KPI-K3L
Proyek Adalah :( yang akan termonitor status performance dan terkontrol sampai

Hal. 17dari61
dengan level Kantor Pusat )
Dengan periodik KPI-K3L adalah Tahunan – Triwulanan – Bulanan dan Mingguan

KPI – K3L PROYEK :


Pada Proyek dibuat Target K3L atau KPI K3L adalah agar Tujuan Utama K3L dapat
tercapai Zero Accident yaitu melalui melaksanakan aktifitas-aktifitas Parameter Leading
Indikator dan Lagging Indikator.

Parameter :
Leading Indikator :
1. MWT / Inspeksi
2. HSE/K3L Meeting
3. HSE/K3L Talking
4. HSE/K3L Reporting
5. HSE/K3L Training
6. Kick Off Meeting Para Penyedia Jasa.
7. Dan lain lain.

Lagging Indikator :
1. NOA ( Notice Of Award
2. Pelanggaranterhadap APD
3. Pelanggaran terhadap Pengelolaan Limbah Konstruksi
4. Safety Non Conformity ( Near Miss )
5. Dan lain lain.

Target K3L atau KPI-K3L harus dilakukan control, monitoring dan Tindak lanjut dengan
dilakukan kepatuhan pelaksanaannya dituangkan pada Status Updating mingguan atas
pencapaian atas KPI-K3L ( Laporan K3L ) ……………..……...Doc : SMK3L-LP-02-001

1.4 ORGANISASI , TANGGUNG JAWAB , WEWENANG , SUMBER DAYA DAN


DOKUMENTASI
1.4.1 1. Struktur Organisasi Proyek ……………………….. Doc. SMK3L-LD-01-001
2. Struktur Organisasi P2K3 Proyek …………..…….Doc. SMK3L-LP-02-002
1. Berubah / Bertambah dengan bertambahnya Para Penyedia Jasa dan atau
berkurangnya Para Penyedia Jasa – disosialisasikan setiap ada
perubahan.
2. PMT Para Penyedia Jasa adalah Partner PMT PKMP sesuai fungsinya
pada P2K3.
3. Struktur Organisasi Penanganan Keadaan Darurat.Doc. SMK3L-LP-02-003
Tugas dan Tanggung Jawab dan Kewenangan dalam pengelolaan K3L ,
Tanggung jawab dan Wewenang untuk mengambil tindakan dan melaporkan
kepada semua pihak yang terkait Proyek PKMP di bidang K3L Adalah
dilaksanakan oleh ORGANISASI P2K3 ( SAFETY COMMITTEE )
Tugas-tugas, tanggungjawab dan Kewenangan dilampirkan pada SURAT
TUGAS yang di tandatangani oleh Project Manager…..Doc. SMK3L-LP-02-004
Dibuat Matrix Tugas-tugas K3L Personel Proyek …….Doc. SMK3L-LP-02-005
1.4.2 Struktur Organisasi Proyek ditandatangani oleh Project Manager dan General
Manager ( Departemen Operasi atau Unit Bisnis/kerja )
General Manager Memastikan dan atau menetapkan HSE bersertifikat K3 dan
Pemenuhan dalam Organisasi fungsi HSE Proyek, termasuk keperluan
personel HSE Officer/DCC agar dapat berjalannya pengendalian dokumen

Hal. 18dari61
atas aktifitas P2K3 pada Sekretaris P2K3.
Sturktur Organisasi P2K3 Proyek dan Struktur Organisasi Penangan Keadaan
Darurat , di tandatangani oleh Project Manager sebagai Ketua P2K3 dan HSE
Manager sebagai Sekretaris P2K3 dan Disetujui oleh Disnaker Setempat,
dengan tindaklanjut PELAPORAN aktifitas proyek kepada Disnaker setempat
secara Periodik untuk setiap periode Bulanan. … Doc. SMK3L-LP-03-
001……………………………………………………..format
PelaporandariDisnaker.
P2K3 ( Safety Commitee )adalah Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja, merupakan wadah Kerjasama antara Perusahaan PKMP dan
pekerja untuk mengembangkan Kerjasama saling pengertian dan partisipasi
aktif dalam penerapan keselamatan dan Kesehatan kerja, dalam
melaksanakan RK3L ( Rencana Keselamatan, Kesehatan Kerja dan
Lingkungan ) atau HSE PLAN.

KEPENGURUSAN P2K3 ( SAFETY COMMITEE ) terdiri dari :


1. KETUA , dijabat oleh Direktur atau Project Manager / Kepala Proyek
2. SEKRETARIS , dijabat oleh HSE Manager Proyek , dibantu Tim HSE
proyek
3. ANGGOTA , terdiridari :
3.1 Para Manager Fungsi Proyek
3.2 Para Project Management Team ( PMT ) Penyedia Jasa /
Subcontraktor / Vendor Package / Vendor-Suplier.
3.3 Para Pekerja – kususnya aktifitas PEKA atau Partisipasi dan
Komunikasi

TUGAS – TUGAS PENGURUS P2K3 ( SAFETY COMMITEE ) :


1. KETUA P2K3 adalah PROJECT MANAGER :
1.1 Memimpin semua rapat pleno/ rapat mingguan-bulanan K3L ,
dan atau meninjuk anggota untuk memimpin rapat pleno/ rapat
mingguan-bulanan K3L
1.2 Menentukan langkah, Policy ( Kebijakan ) demi tercapainya
pelaksanaan program-program RK3L / HSE PLAN.
1.3 Mempertanggung Jawabkan pelaksanaan program-program
RK3L dan pelaksanaannya kepada General Manager dan Direksi.
1.4 Memonitor dan Mengevaluasi pelaksanaan program-program
RK3L.

2. SEKRETARIS P2K3 adalah HSE MANAGER Proyek:


2.1 Membuat Undangan Rapat dan Notulen
2.2 Mengelola administrasi surat-surat P2K3 / Safety Committee
2.3 Mencatat data-data yang berhubungan dengan K3L
2.4 Memberikanbantuan /saran-saran yang diperlukan demi
suksesnya program-program RK3L / HSE PLAN.
2.5 Membuat Laporan ke Disnaker setempat dan instansi lain yang
bersangkutan mengenai unsafe condition,Near Miss , Incident di
tempat kerja.

3. ANGGOTA P2K3 Proyek adalah:

Hal. 19dari61
2.1 Melaksanakan Program-program RK3L yang telah ditetapkan.
2.2 Koordinasi antar Disipline / Fungsi.
3.2 Melaporkan kepada Ketua / cc Sekretaris atas kegiatan sesuai
RK3L yang telah dilaksanakan
3.3 Para Pekerja dan semua anggota– kususnya aktifitas PEKA
atau Partisipasi dan Komunikasi

TUGAS DAN FUNGSI P2K3 / SAFETY COMMITEE :


1. TUGAS P2K3 Memberikan saran dan pertimbangan baik diminta
maupun tidak kepada PKMP mengenai masalah K3L
2. P2K3 mempunyai FUNGSI :
2.1 Menghimpun dan mengolah data tentang keselamatan
,Kesehatan kerja dan Lingkungan di lokasi proyek / tempat kerja.
2.2 Membantu menunjukan dan menjelaskan kepada setiap tenaga
kerja :
2.2.1 Berbagai factor bahaya di tempat kerja yang dapat
menimbulkan gangguan K3L
2.2.2 Faktor yang dapat mempengaruhi efisiensi dan
produktivitas kerja.
2.2.3 Alat Pelindung Diri bagi tenaga kerja.
2.2.4 Cara dan Sikap yang benar dan aman dalam
melaksanakan pekerjaannya.
2.3 Membantu Proyek-PKMP dalam :
2.3.1 Mengevaluasi cara kerja, proses dan lingkungan kerja.
2.3.2 Menentukan Tindakan koreksi dengan alternative terbaik
2.3.3 Mengembangkan system pengendalian bahaya terhadap
keselamatan, Kesehatan kerja dan lingkungan.
2.3.4 Mengevaluasi penyebab timbulnya kecelakaan, penyakit
akibat kerja serta mengambil langkah-langkah yang
diperlukan.
2.3.5 Mengembangkan penyuluhan / sosialisasi dan penelitian
di bidang keselamatan kerja
2.3.6 Hygiene Proyek, Kesehatan kerja dan ergonomic.
2.3.7 Melaksanakan pemantauan terhadap Gizi kerja dan
menyelenggarakan makanan di proyek.
2.3.8 Memeriksa kelengkapan peralatan keselamatan kerja.
2.3.9 Mengembangkan pelayanan Kesehatan tenaga kerja.
2.3.10 Mengembangkan laboratorium kesehatan dan
keselamatankerja, melakukan pemeriksaan laboratorium
dan melaksanakan interpretasi hasil pemeriksaan.
2.3.11 Menyelenggarakan administrasi keselamatan kerja,
hygiene proyek dan kesehatankerja.
2.3 Membantu Pimpinan Coorporate Company Menyusun kebijakan
manajemen dan pedoman kerja dalam rangka upaya
meningkatkan keselamatan kerja, hygiene Perusahaaan-PKMP,
Kesehatan kerja, ergonomic dan Gizi tenagakerja

Tanggung Jawab adalah bekerja melaksanakan tugas dengan Ketulusan dan

Hal. 20dari61
Kejujuran ditunjang / di support kompetensi dengan kesadaran selalu
meningkatkan atas pemenuhan persyaratan kompetensi tugasnya untuk
memenuhi Standart K3L PKMP. Dengan discipline mengikuti training dan
mematuhi dalam pelaksanaannya agar dapat tercapainya SASARAN TARGET
K3L.

GENERAL TUGAS PMT dan Kususnya Tim HSE dalam


MENJALANKAN / PENERAPAN R3KL PADA AKTIFITAS PROYEK
TIM HSE / Sekretaris P2K3 TIM PROYEK ( PMT )
( Fungsi K3L )
Dalam ORGANISASI Fungsi Proyek : Dalam ORGANISASI FungsiProyek :
HSE Manager – HSE Officer – Safety PM-EM-CM-PROC.M-HSE M-FM-SPV-
Man / Supervisi HSE SUBCONT/VENDOR PACKAGE/SUPLIER
TUGAS : TUGAS :
 Memastikan tersedianya Planning  Memastikan tersedianya HSE Manager
Kesisteman RK3L Plan yang bersertifikat Safety dan tersedianya
 Adviser Pelaksanaan Planning safety officer dan Supervisi HSE
Rk3L dan Pelaksanaan  Memastikan yang bekerja sesuai
 Daily Safety Patrol dengan tuntutan keahlian yang boleh
 Daily Input data Implementasi RK3L dikerjakan
 Leader Koordinasi dengan Disnaker  Melaksanakan kesisteman Rk3L, sejak
periode Harian ( check List )
 Sebagai Adviser pembuatan dan  Pelaksana Pembuatan IBPRPB dan
pelaksanaan IBPRPB dan JSA dan JSA dan PelaksanaanToolBox
ToolBox
 Sebagai Adviser Pelaksana dan  Pelaksanaharian 8 golden role
atau Pengawas / Supervisi
Pelaksanaan HSE dan atau 8
Golden Rule
 Reporting Pelaksanaan RK3L dan  PelaksanaHarian RK3L dan Pembuat /
Rekomendasi Nara sumber Data pelaksanaan RK3L

Penunjang Tugas dan tanggung jawab pada kususnya pengelolaan RK3L, adalah
terdeployed pada semua fungsi-fungsi pada organisasi proyek PMT PKMP seperti
pada :
1. Matrik Tanggung Jawab untuksemua Fungsi Proyek.
2. Pemahaman dasar tanggung Jawab , bahwa safety adalah “ Saya dan Kita “
3. Pemahaman akan adanya pekerjaan INTERFACE ( Pekerjaan Pihak Lain
menunggu atas hasil pekerjaan Kita dan atau sebaliknya , dengan tuntutan waktu
, dan kejelasan atas scope pekerjaan kita dan pekerjaan oleh pihak lain yaitu
antara lain antar Disiplin organisasi proyek.
4. Koordinasi dengan pihak Owner dengan pihak instansi terkait daerah dan atau
Pusat )
5. Untuk Staf / Manajemen harus Memahami Pelaksanaan RK3L ( mendapatkan
Sosialisasi sebelum masuk bekerja pada Lokasi proyek )
1.4.3 Pimpinan unit Bisnis ( Departemen ) bertanggungjawab atas kinerja K3L pada
Unit Bisnis/Departemenya dari pelaksanaan Proyek-proyek pada
Departemennya, berdasarkan Laporan Mingguan K3L dan Pencapaian Status
KPI-K3L proyek ………………………………….……….Doc. SMK3L-LP-02-001
Departemen QHSE Kantor pusat menerima Laporan dari Departemen-
departemen Unit Bisnis. Secara periodic Mingguan dan Bulanan dan atau
PeriodeTertentu, untukTinjauan Improvement.
1.4.4 P2K3 PKMP ,dimana Ketua P2K3 adalah Project Manager bertanggung jawab
secara penuh untuk menjamin pelaksanaan SMK3. Dengan cara control
berjalannya Tinjauan Status Target K3L / KPI-K3L Proyek periode Mingguan.

Hal. 21dari61
1.4.5 Penetapan Struktur Organisasi Penangan Keadaan Darurat.
Petugas yang bertanggungjawab untuk penanganan keadaan darurat telah
ditetapkan dan dipastikan telah mendapatkan pelatihan.
1.4.6 PKMP dalam aktifitas Perencanaan , Training, Inspeksi dan atau Pemantauan ,
mendapatkan saran-saran dan atau melibatkan para ahli atau spesialis di
bidang K3L yang berasal dari dalam dan/atau luar PKMP / Perusahaan
Jenis Specialist bersertifikat professional , antara lain :
1. Inspector Scafolding bersertifikat
2. Inspector Welder
3. Ahli Lingungan ( AMDAL ) dan atau RKL-RPL ( Pada umumnya
Scope Owner/PemilikProyek )
4. Inspector pengelolaan Chemical
5. Inspector pengelolaanLimbah Katagori B-3
6. Inspector Peralatan Konstruksi ( Peralatan Berat, Peralatan Lifting )
7. Belt & Sling & Hook Inspector
8. Inspector Electrical yang dianggap khusus.
9. Auditor K3
10. Instansi Pemerintah terkait otoritas mengeluarkan sertifikasi
11. Instansi Pemerintah dan atau Swasta yang mempunyai Otoritas
melaksanakan: Kalibrasi, Pengetesan sample struktur peralatan safety (
seperti antara lain : Bejana Tekan, Scaffolding , Chain , Hook, Seling ,
Komposisi Chemical , dan sejenisnya ), Test : Besi, Concrete , dll
Berdasarkan Keperluan penunjang aktifitas proyek , Proyek menyiapkan Daftar
keperluan spesialis , dibuat periode bulanan sesuai aktifitas bulanan berjalan
…………………………….…………………….………...Doc : SMK3L-LP-03-002
Berisi antara lain :
1. Aktifitas – Jenis Spesialis – Waktu / Jangka waktu diperlukan –
partner / pendamping dari tim PMT – Rencana Sumber Spesialis
2. Pengelolaan Proses mendatangkan tenaga spesialis
1.4.7 Kinerja K3L ( KPI-K3L ) termuat dalam laporan tahunan, tri wulanan, bulanan ,
dan mingguan, berdasarkan hasil chek List harian....Doc. SMK3L-LP-02-001
1.4.8 Untuk Pemenuhan Keperluan Personel Proyek yang sesuai dengan tuntutan
kompetensi keperluan aktifitas proyek , dilakukan pemenuhan melalui
1. Departemen dan atau
2. Proses Recruitment tingkat Proyek,acuan prosedur pelaksanaan
Dibuat Daftar Rencana Pemenuhan Personel Proyek,berisi pemenuhan dari
Departemen dan atau Hire Proyek dan waktu
Keperluan.................................................................................... Doc. SMK3L-
LP-04-001
1.4.9 Pemenuhan Kompetensi K3L sesuai Requirement dan atau Keahlian pada
Proyek PKMP ,ditetapkan Matrix Jenis Keperluan Pelatihan & Pengelolaan
Untuk Staf Manajemen dan Pekerja
……………………………………………..……….………. Doc.SMK3L-LP-05-001
1.4.10 Diketahui bahwa pada Aktifitas Proyek PKMP adalah menggunakan Sumber
daya ORANG dan Peralatan Konstruksi.
Untuk memastikan para ORANG bekerja sesuai Keahliannya dan Pendataan
manhour harian ,termasuk peralatan Konstruksi , maka diperlukan Pengelolaan
“ID” untuk ORANG dan PERALATAN KONSTRUKSI.
Sebagai salah satu tugas Project Management Team ( PMT ) adalah

Hal. 22dari61
MEMASTIKAN bahwa semua orang yang berada / bekerja pada lokasi proyek
adalah orang yang memang mempunyai kepentingan Bersama dengan PMT
dan TERCATAT dan SESUAI DENGAN KEAHLIAN masing-masing , Hal ini
adalah sangat penting hubungannya dengan pemenuhan terhadap ASPEK
PERIJINAN.
Tujuan dan atau Manfaat dan atau untuk Mengetahui “ID” untuk ORANG pada
Proyek : ( data harus tersimpan ), Check List Pemenuhan antara lain :

1. Surat Pengantar dari Penyedia Jasa dengan dilengkapi Copy NoA / Notice
Of Award atau Copy Perjanjian Kontrak.
2. Diketahui Alamat ( Copy KTP )
3. Tdak tersangkut Criminal saa tini ( SKCK Kepolisian )
4. Hasil Medical Check-Up / MCU , Check Expire dan atau keperluan re-
MCU dan atau MCU Jenis Khusus untuk pekerjaan Khusus / Bekerja di
ketinggian , area terbatas , diving , dll), MCU untuk menetapkan UnFIT
atau FIT syarat masuk bekerja dilokasi Proyek.
5. Mengetahui Skill / Posisi – Kompetensi ( SIM-SIO , Sertifikat ,
CV/Pengalaman, Surat Tugas, dll )
6. Telah diasuransikan ( BPJS dan atau Copy nya )
7. Dari Rencana Skill / Posisi – dapat diketahui Jenis Training yang harus
diikuti ( Matrix rencana Training )
8. Ada Petugas yang bertanggung Jawab – Mengisiisian pada form Data ID
9. Terdata Waktu Masuk Waktu expired Keluar Proyek ( tidakbekerja ) dan
atau Waktu Keluar Proyek ( tidakbekerja )
10. Diketahui Up datingJumlahterdata dan atau bekerja untuk staf managejen
dan pekerja pada Proyek
11. Pada ID , terdapat : Nomer ID , Foto , Nama , jenis golongandarah ,
alamat , dan Jenis Skill
12. Pemenuhan Perundangan Disnakertenaga dari Luar Disnaker proyek
setempat dalam Wilayah Republik Indonesia.
13. Kusus untuk Tenaga ASING memenuhi persyartan sesuai prosedur atau
perundangan dengan pelaksanaan dan atau Koordinasi antar Instasi
terkait.
Jenis ID untuk ORANG ( Staf, Manajemen , Pekerja Nasional dan Asing ) :
1. ID Temporary, Hanya jika dianggap perlu ( maximal 7 hari ) – sambal
menunggu kelengkapan persyaratan pendataan, Upaya untuk menjadi
ID Permanen.
2. ID Permanen ( model ID permanen berfoto , dan terdapat Informasi
lainnya )
3. ID – VISITOR.
Pembekalan Pelatihan MINIMAL untuk mendapatkan ke 3(tiga) “ID ORANG ”
1. Safety Induction Proyek
2. Penyampaian Katagori Pelanggaran aturan Proyek , termasuk katagori
pelanggran Kriminal
3. Dengan Persyaratan Minimal :
1. Menyampaikan FotoCopy KTP
2. Mengisi format Pekerjaan dan atau untuk Visitor mengisi Daftar
Hadir/Absen.
Tujuan dan atau Manfaat & atau untuk Mengetahui“ID” untuk PERALATAN
KONSTRUKSI BERAT dan TOOLS DAN PERALATAN PENGETESAN –

Hal. 23dari61
PENGUKURAN pada Proyek :
( Daftar data harustersimpan )
1. Diketahui : Jenis – Tahun pembuatan – tahun overhaul – Kapasitas ,
Manual Operasi & Pemeliharaan Peralatan& Log book ( jikaada )
2. Sertifikasi Peralatan ( sertifikat Depnaker dan atau Migas )
3. Kalibrasi Peralatan Pengetesan, Paramater hasil kalibrasi diterapkan
pada saat pengetesan dan atau Pengujian.
4. Diketahui sudah dilakukan Inspeksi sebelum di mobilisasi ( Hasil
Inspeksi&Tindak Lanjut Hasil Inspeksi sebelum dimobilisasi )
5. Diketahui Standart Check List harian dari peralatan yang akan
digunakan
6. Check List Hasil Inspeksi di Lokasi proyek ,Layak untuk di Operasikan.
7. Pemeliharan.
Jenis ID untuk PERALATAN KONSTRUKSI / TOOLS dan PERALATAN
PENGETESAN , Yaitu : “ID” LAYAK OPERASI / PAKAI

Jenis ID untuk PERALATAN TEST - PENGETESAN –PENGUKURAN,


“ID” LAYAK OPERASI / PAKAI – TELAH di KALIBRASI dan dioperasikan
memanfaatkan Parameter hasil Kalibrasi dengan Hasil
Pengukuran/Pengetesan, Untuk mendapatkan hasil Actual sebenarnya.
Isian Format Persetujuan ID ORANG ………….…… Doc : SMK3L-LP-06-001
Persetujuan ID ORANG / Tenaga Asing(foreigner)...Doc : SMK3L-LP-06-002
Persetujuan IDPeralatanKonstruksi ……………….. Doc : SMK3L-LP-07-001
PersetujuanID peralatan Tools ………..………..…… Doc : SMK3L-LP-08-001
PersetujunPeralatan Uji / Pengetesan ………..….…. Doc : SMK3L-LP-09-001
PersetujuanPeralatanUkur ………………….………. Doc : SMK3L-LP-10-001
FORM IJIN KERJA ( atasaktifitas 8 rule ) …..……. Doc : SMK3L-LP-11-001
Antara lain Ijinkerjauntuk :
1. Izin Kerja Pekerjaan Panas (Las, Gerinda, dsb), seperti pada pekerjaan
Tangki dan Perpipaan, dll.
2. Izin Kerja bekerja di ketinggian lebih atau sama dengan 1,8 meter.
3. Izin Kerja Pekerjaan Listrik Tegangan Tinggi (Arus Besar) – Isolasi
Energi Lainnya.
4. Izin Kerja bekerja di ruang terbatas (terkurung).
5. Izin Kerja Pekerjaan Galian ( Excavator / Bachoe, Shovel , Dozer dan
sejenisnya )
6. Izin Kerja Lifting / Pengangkatan ( Crane , Tackel dan sejenisnya )
7. Izin Kerja Transportasi ( Pemindahan Barang – Trailer, Dump truck dan
sejenisnya )
1.4.11 Dokumentasi sebagai sumber Data Pengendalian.

1.5 TINJAUAN DAN EVALUASI

1.5.1 Standar Aktifitas PKMP dalam semua aktifitas pada RK3L ini adalah P(Plan) –
D(Do) – C(Check) – A(Action)/TindakLanjut/Closing – Evaluasi/Perbaikan dan
atau Pencegahan.

Tinjauan terhadap penerapan RK3L meliputi Kebijakan, Perencanaan,


Pelaksanaan, Pemantauan dan Evaluasi, Dicatat dan Didokumentasikan,
menggunakan Form Pemantauan Bahaya…….…… Doc. SMK3L-LP-33-001
Hal. 24dari61
RUANG LINGKUP :
 Pelaksanaan K3L berdasarkan periode waktu : Harian – Mingguan –
Bulanan
 Pelaksanaan K3L Berdasarkan Kewajiban melaksanakan Aktifitas
denganbukti Produk Dokumen, seperti antara lain :

1. Tinjauan Pemantauan Harian, antara lain :


1. Safety Patrol terhadap yang beraktifitas( Safety Induction, Kesesuaian
ID, Kesesuaian APD , Unsafe, tersedia JSA , tersedia dan mengikuti
prosedur , Pelanggaran dan ketidaksesuaian ) tindaklanjut report.
2. Tollbox Meeting
3. Check List aktifitas K3L ,seperti Inspeksi sebelum mengoperasikan
peralatan konstruksi , pengetesan , pekerjaan electrical , perancah dan
sejenisnya, termasuk Material.
4. Pelaksanaan PEKA ( Pengamatan Keselamatan Kerja) dan atau
Partisipasi dan Korrdinasi.
5. Form isian PEKA dan atau Partisipasi dan Komunikasi dari para wakil
tenaga kerja dan atau lainnya semua orang yang terlibat pada aktifitas
Proyek.
6. Kebersihan dan Kerapihan Aktifitas pekerjaan sebelum dan setelah
pekerjaan.
7. Perlindungan Lingkungan, denga formular pemeriksaan, pemantauan
dan pengendalian.
8. dll

2. Tinjauan Pemantauan Mingguan : ( tindak lanjut pemantauan harian )


1. Rapat K3L , Internal PKMP-Penyedia Jasa , Tindak Lanjut dan closing
temuan, Alignment denganKebijakan K3L , Status KPI-K3L
2. Rapat K3L dengan Owner / PemberiKerja , Tindak Lanjut dan closing
temuan
3. Laporan K3L dan Pencapaian Status KPI-K3L
4. MWT , dan Tindak Lanjut temuan
5. House Keeping
6. Check List ketersediaan JSA
7. dll

3. Tinjauan Pemantauan Bulanan : ( tindak lanjut pemantauan mingguan )


1. Rapat K3L
2. Tinjauan dan atau Penilaian pelaksanaan SMK3L para PenyediaJasa
,Tindak Lanjut dan Closing temuan.
3. Training
4. General Safety Talk
5. dll

4. Tinjauan Pemantauan Periodik, antara lain :


1. Pelaksanaan dan Evaluasi Training
2. Proses mendapatkan ID Proyek
3. Pelaksanaan Inspeksi oleh Spesialis
4. Pelaksanaan AUDIT
5. Pelaksanaan Drill / Pelatihan Tanggap darurat ( kecelakaan, termasuk

Hal. 25dari61
P3K dan kebakaran )
6. Pelaporan ,Investigasi dan Tindaklanjut atas temuan : Unsafe , Near
Miss, Incident.
7. Pelaksanaan Sosialisasi atas antara lain : Training, Prosedur, Metode
Kerja, JSA, IBPRPB, K3L, dan sejenisnya.
8. dll
1.5.2 Hasil tinjauan dimasukkan dalam perencanaan Tindakan manajemen
1.5.3 Proyek PKMP melakukan peninjauan pelaksanaan SMK3 atas pelaksanaan
RK3L secara berkala untuk menilai kesesuaian dan efektivitas SMK3
Penilaian atas Pelaksanaan Para penyedia Jasa :Sub Cont / Vendor Package /
Suplier , periode Bulanan …………..……………....…. Doc. SMK3L-LP-12-001
Proses Penilaian Kinerja K3L bagi para Penyedia Jasa, On Going
Ruang Lingkup Prosedur atas Tinjauan Pelaksanaan RK3L terhadap
kesesuaian SMK3
1. Dilakukan periode Bulanan ,bersamaan saat penilaian pencapaian
progress bulanan.
2. Penilaian pelaksanaan SMK3L dalam bentuk Nilai Angka, waktu
penilaian bersamaan untuk para Penyedia Jasa. Merupakan hasil
implementasiharian, dan Rekomendasi atas keperluan Perbaikan dan
jadwal pelaksanaan perbaikannya.
3. Dihadiri Manajemen Kantor Pusat Penyedia Jasa.
4. Diberikan penghargaan kepada Penyedia Jasa dengan nilai pelaksanaan
SMK3L tertinggi.

1.6 KETERLIBATAN PARTISIPASI DAN KONSULTASI DENGAN TENAGA KERJA


1.6.1 Sosialisasi kepada staf/manajemen dan Pekerja dan atau Penampakan
Komitmen pada Level Direksi , General Manager , Project Manager dan atau
Para Manager termasuk PMT Penyedia Jasa, sangat diperlukan sebagai Role
Model / Contoh , dari Aspek Perilaku dan Kesadaran terhadap Budaya Safety
dengan cara dan atau pada ACARA – AGENDA :
1. Pada saat MWT, General Safety Talk ( dengan Issue : kejadian ketidak
sesuaian minggu/bulan berjalan , aturan baru ) , House Keeping dan atau
Rapat dapat menyampaikan / mempresentasikan / mempromosikan
Dasar2 K3 , seperti minimal aspek Harapan Standart Kebersihan dan atau
Kerapihan Proyek On Going
2. Menunjukan penggunaan APD yang benar saat berapa pada Lokasi
Proyek, dengan mengikuti Aturan pada Proyek tersebut.
3. Secara Rutin menyampaikan pesan-pesan Safety di segala kesempatan
,termasuk melalui pesan media social , HT sekalipun.
4. Sebagai Kepala ProyekMemimpinkegiatan Reward dan Punishment,
Aktifitas Training Inhouse Proyek, Ceremony pencapaian Target tertentu.
Aktifitas PEKA, PembuatanJSA ,ToolBox , Coaching, dan lain-lainnya.

Ruang Lingkup PERAN Para Manager dalam Perencanaan meliputi :


1. SAFETY LEADERSHIP : (Leader Para Manager-Leader Disiplin-Supervisi)
Posisisebagai Leader ( Dalam perilaku keseharian Para Manager dan Para
Leader Disipline , dalam aktifitas Sosialisasi selalu menampakkan perilaku
Budaya Safety dan Kesadaran/Awareness )
1. Mengikuti Safety Meeting

Hal. 26dari61
2. Melakukan Kunjungan ke Lapangan ( Audit dan Site Visit ke Lokasi
Project )
3. Melakukan Sosialisasi Kebijakan Keselamatan, Budaya
Keselamatan/Safety ,Prosedur HSE / K3L , dan lain-lain.
2. Pelaksanaan Isian Form PEKA dan atau Form Partisipasi dan koordinasi.
3. Pembuatan dan Up-dating IBPRPB / HIRADC periode Bulanan sesuai
Rencana Aktifitas Pekerjaan Bulanan.
4. Monitoring Regulatory Compliance, dengan control Daftar List Peraturan
perundangan dan Kesesuaiannya ………………….Doc : SMK3L-LP-13-001
5. Planning / Perencanaan ( Harian : Check List / ToolBox, : Mingguan:
Report/Laporan, JSA , : Bulanan: Report / Laporan )

Daftar Penjadwalan Keterlibatan Sosialisasi dan atauKonsultasi dengan dan


atau kepada staf/manajemen dan pekerja ………….… Doc. SMK3L-LP-14-001

‘3 ( tiga ) Kewajiban PKMP sebagai Main/ Kontraktordan atauPenyedia


Jasa :
1 Menulis dan memasang semua syarat keselamatan kerja yang
diwajibkan pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca
menurut petunjuk pegawai pengawas atau Ahli K3 di tempat kerja
yang dipimpinnya.
2 Memasang semua gambar keselamatan kerja yang diwajibkan dan
semua bahan pembinaan lainnya pada tempat-tempat yang mudah
dilihat dan terbaca menurut petunjuk pegawai pengawas atau Ahli
K3 di tempat kerja yang dipimpinnya.
3 Menyediakan (APD) Alat Pelindung Diri yang diwajibkan pada
tenaga kerja yang dipimpin maupun orang lain yang memasuki
tempat kerja disertai petunjuk-petunjuk yang diperlukan menurut
pegawai pengawas atau Ahli K3 di tempat kerja yang dipimpinnya
4 Bersama Pekerja mengikut sertakan program asuransi BPJS
‘5 ( Lima ) KewajibanPekerja pada Lokasi Proyek PKMP :
1. Memberi keterangan yang benar apabila diminta pegawai
pengawas / keselamatan kerja.
2. Menggunakan (APD) Alat Pelindung Diri yang diwajibkan.
3. Memenuhi dan menaati semua syarat-syarat K3 yang diwajibkan.
4. Meminta pada Pengurus agar dilaksanakan semua syarat-syarat
K3 yang diwajibkan.
5. Menyatakan keberatan kerja dimana syarat K3 dan APD yang
diwajibkan diragukan olehnya kecuali dalam hal khusus ditentukan
lain oleh pegawai pengawas dalam batas yang dapat
dipertanggungjawabkan
6. Turut Serta program Asuransi BPJS

Kesadaran Tanggung Jawab Tim Proyek ( PKMP dan para Penyedia Jasa /
Subcontractor ) sebagai wakil Perusahaan Kontraktor dengan dukungan dari
Kantor Pusatnya harus memastikan bahwa para Pekerjanya mengetahui
bagaimana cara melaksanakan aktifitas pekerjaan dengan aman , salah
satunya dengan diawali proses “ID Proyek – 1.4.10 “
Kepatuhan dan Disiplin dan Budaya Safety sangat diperlukan dalam
melaksanakan apa yang telah direncanakan pada RK3L ( Rencana
Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan ).
Hal. 27dari61
1.6.2 Dibuatkan penjadwalan untuk mensosialisasikan jika terjadi dan atau adanya
perubahan-perubahan yang mempunyai implikasi terhadap pelaksanaan K3L
………………………………………………..…………… Doc. SMK3L-LP-14-001
Para Manager dan atau Leader dan atau Supervisi PKMP , memastikan bahwa
Referensi dan atau Petunjuk kerja dan atau gambar Kerja adalah dokumen Up-
Dating dan atau Status terakhir – tertuang pada dokumen seperti : JSA –
Metode kerja – Ijin Kerja Work Permit dan lain-lain.
1.6.3 P2K3 menitik beratkan kegiatan pada pengembangan kebijakan dan prosedur
mengendalikan risiko
1.6.4 Susunan pengurus P2K3 didokumentasikan dan diinformasikan kepada
tenagakerja
1.6.5 P2K3 mengadakan pertemuan secara teratur dan hasilnya disebarluaskan di
tempat kerja ,periode meeting Mingguan dan Bulanan.
1.6.6 P2K3 melaporkan kegiatannya secara teratur sesuai dengan standar Disnaker.
1.6.7 Pada setiap kelompok Aktifitas ditunjuk salah satu Wakil dari Pekerja dan atau
Foreman yang menjadi Penanggung Jawab K3L pada kelompok Aktifitasnya
(dapat berubah-ubah) , dinyatakan pada saat ToolBox meeting , kepadanya
diberikan pembekalan sebelumnya dan atau dipilih saat pemberian ID Proyek.
Daftar Wakil K3L setiap harinya , hasil Laporan dari Para Supervisi , Copy
Ditempel pada Papan Informasi, selain pada DCC..... Doc. SMK3L-LP-15-001
Pelaksanaan Partisipasi dan Komunikasi dicatat pada aktifitas form
Komunikasi dan Partisipasi dan atau PEKA .Doc. SMK3L-LP-16-001 dan 002
1.6.8 Metoda Sosialisasi pemahaman untuk kepatuhan atas Kebijakan K3L ,
termasuk metode sosialisasi atas perubahannya
Key Sukses sebagai penanggung jawab adalah meningkatkan yang menerus
atas pengetahuan atau kompetensinya.
Cara penyampaian adalah dengan sosialisasi pemahaman untuk kepatuhan,
dimana Sosialisasi untuk penyampaian Pemahaman adalah :
1. Cara Penyampaian ,mempromosikan agar didapatnya pemahan
Kebijakan dan pemahaman cara untuk melaksanakan.
2. Waktu penyampaian Sosialisasi saat : Safety Induction, Training, Rapat,
MWT, House Keeping , Campaign, Rambu-Rambu K3L / Signed,
General safety talk ( dengan Issue : kejadian ketidak sesuaian
minggu/bulanberjalan , aturan baru ) , Toolbox ( berdasarkan JSA ),
Ceremony, khusus Sosialisasi , Coaching, Safety Patrol, Pesan-pesan
safety dan pelaksanaannya melalui media sosial, HT dll

Kepatuhan adalah :
1. Menjalankan hasil Sosialisasi dan atau Training.
2. Disiplin dalam menjalankan secara konsisten yang menerus atas
Prosedur dan atau Aturan sebagai turunan dari Kebijakan
3. Tuntutan Perilaku dalam menjalankan K3L antara lain pemahaman
akan, Perilaku Safety adalah :
1. Saya dan Kita.
2. Mengikuti Aturan.
3. Kebersamaan.
Hal. 28dari61
4. Pekerjaan Persiapan.
5. Nuansa / KesanKesadaran.
6. Sabar / Terus Menerus / Kontinyu.
7. Tidak Ragu Intervensi.
8. Mengetahui jenis2 Aktifitas hari ini&Mengetahui Resiko K3L atas
Aktifitas.
9. Mengetahui Target Produksi hari ini.
10. Prosedur / Peraturan yang harus diterapkan hari ini( atas
aktifitas ).
11. House Keeping – 5 R, Pemenuhan Standart Kebersihan –
Keterauran – Kerapihan Proyek PKMP
12. Pelaksanaan salah satu 8 Rule PKMP.- FORM IJIN KERJA
Dari pemahan tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa“
janganlah dengan mudah untuk men-just menyalahkan dari yang kita
pimpin , namun harus segera melakukan Komitmen dan Re-Sosialisai
kembali dan terukur.
2 Pembuatan dan Pendokumentasian Rencana K3L
2.1 Rencana strategi K3L – Manajemen Resiko
2.1.1 PengertianBahaya :
Pengertian (definisi) bahaya (hazard) ialah semua sumber, situasi ataupun
aktivitas yang berpotensi menimbulkan cedera (kecelakaan kerja) dan atau
penyakit akibat kerja (PAK) – definisi berdasarkan OHSAS 18001:2007.
Secara umum terdapat 5 (lima) factor bahaya K3 di tempat kerja, antara lain
:factor bahaya biologi(s), factor bahaya kimia, factor bahaya fisik/mekanik, factor
bahaya biomekanik serta factor bahaya sosial-psikologis. Tabel di bawah
merupakan daftar singkat bahaya dari faktor-faktor bahaya di atas :
1. Faktor Bahaya Fisik/Mekanik :
1. Ketinggian.
2. Konstruksi (Infrastruktur).
3. Mesin/Alat/Kendaraan/Alat Berat.
4. RuanganTerbatas (Terkurung).
5. Dalam Air
6. Tekanan.
7. Kebisingan.
8. Suhu.
9. Cahaya.
10. Listrik.
11. Getaran.
12. Radiasi.
2. Faktor Bahaya Biomekanik :
1. Gerakan Berulang.
2. Postur/PosisiKerja.
3. Pengangkutan Manual.
4. Desain tempatkerja/alat/mesin
3. Faktor Bahaya Kimia :
1. Bahan/Material/Cairan/Gas/Debu/UapBerbahaya.
2. Beracun.
3. Reaktif.
4. Radioaktif.
5. MudahMeledak.

Hal. 29dari61
6. MudahTerbakar/Menyala.
7. Iritan.
8. Korosif
4. Faktor Bahaya Biologi :
1. Jamur.
2. Virus.
3. Bakteri.
4. Tanaman.
5. Binatang.
5. Faktor Bahaya Sosial-Psikologis :
1. Stress.
2. Kekerasan.
3. Pelecehan.
4. Pengucilan.
5. Intimidasi.
6. EmosiNegatif
Ruang Lingkup yang harus dibuat Rencana Strategi K3L nya adalah :
Melakukan Manajemen Resiko sebelum aktifitas dilakukan.
Penerapan RK3L ini pada :
1. Tahap PRA-KONSTRUKSI ( Site Survey , Soil Investigation dan
sejenisnya / belum tersedia Temporary Site Office / termasuk
penyiapannya )
2. Tahap ENGINEERING dan atau Engineering METODE KERJA / SHOP
DRAWING, termasuk Rencana Lindung lingkungan
3. Tahap PROCUREMENT
4. Tahap KONSTRUKSI
5. Tahap COMMISSIONING
6. Tahap PEMELIHARAAN

2.1.2 Untuk MATERIAL dan PERALATAN KONSTRUKSI Persyaratan


atasketersediaan Data ; MSDS , Brochure, Spec Material, Data Sheet, Manual
Operasi&Perawatan Peralatan Konstruksi, Safety devise peralatan konstruksi
dan sejenisnya.
Keperluan tersebut diatas adalah pada saat sebelum dimobilisasike Lokasi
Proyek dan atau Inspeksi di workshop.
Dibuat Daftar keperluan MATERIAL & PERALATAN KONSTRUKSI , dengan
informasi yang diperlukan : Jenis Material / Peralatan , JSA sebelum beli , JSA
sebelum dikirim ( transport , Loading-UnLoading-Warehousing-
Pasivasi(treatmen penyinpanan ), JSA PENERIMAAN DI SITE , Waktu
Inspeksi , Waktu Mobilisasi , Waktu Operasi/dipergunakan di Site/Lokasi .
Check List penerimaan Material atas ketersediaan dokumen tersebut( lihat
persyaratan 1.4.10 , sebagai dasar pembuatan check list
)…………………………………………………..………. Doc. SMK3L-LP-17-001
2.1.3 Dibuat DAFTAR IBPRPB( IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO DAN
PENETAPAN PENGENDALIAN BAHAYA ) / HIRADC( HAZARD IDENTIFICATION, RISK
ASSESSMEN AND DETERMINING CONTROL ), dibuat Periode BULANAN ( sesuai
rencana kerja Aktifitas Pekerjaan Bulanan ) : ………..Doc. SMK3L-LP-18-001
MANFAAT lain dari DAFTAR IBPRPB periode BULANAN adalah sebagai
Informasi koordinasi antar fungsi , dalam rangka kewajiban penyiapan hal-hal
yang berhubungan aktifitas – aktifitas pekerjaan yang terdapat / tertera pada

Hal. 30dari61
IBPRPB
1. Terhadap Kesehatan Kerja
2. Terhadap Keselamatan Kerja
3. Terhadap Kegiatan Logistic dan atauTransportasi KeLogistikan
4. Terhadap Perlindungan Lingkungan
5. Terhadap Keamanan/Security
6. Terhadap Aspek Social
7. Terhadap Kesehatan Kerja
8. Terhadap RENCANA INTERFACE dan Battery Limit atas
Pekerjaandengan Pekerjaan Pihak Lain dan atau Instasi /
Departemen lain , pada umumnya pada Proyek Jalan/jembatan
dan atau Infrastruktur Lainnya
2.1.4 Job Safety Analysis (JSA) / Analisa Keselamatan Pekerjaan (AKP) untuk
setiap aktifitas pekerjaan, sebagai syarat Ijin Kerja dan sebagai dasar Toolbox
meeting sebelum pekerjaan dimulai.
AKP / JSA …………………………….……..…………..Doc. SMK3L-LP-19-001
ToolBox Meeting ………………………………………..Doc. SMK3L-LP-20-001
JSA ( Job Safety Analysis ) yang diperlukan dan dipastikan ketersediaannya
(yang dibuat secara bersama) , berdasarkan IBPRPB/HIRADC periode
BULANAN.
AKP / JSA adalah Bagian dari detailnya IBPRPB, yang dibuat berdasarkan
metode kerja pada saat pelaksanaan konstruksi, dimana pekerjaan memiliki
risiko menengah dan tinggi.
Ketentuan pembuatan AKP/JSA ( berisi dari Aspek Petugas ) :
1. Penanggung Jawab AKP/JSA
2. Tim yang membuat : Tim HSE dan Tim Konstruksi dan atau Tim
Commissioning.
3. Penanggung Jawab Pelaksanaan dan Pengawasan.
2.1.5 Pengelolaan Harian atas APD , kesesuaian kegiatan, pemahaman,
pengadaan, Memastikan untuk digunakan ( dipastikan saat Toolbox meeting :
jeinis APD yang sesuai dengan aktifitas dan pemakaiannya dengan benar )
2.1.6 Pengelolaan Lingkungan proyek :
1 Proyek Bersih Rapi
2 Drainage berfungsi ( upaya menghindari genangan dan mitigasi tempat
nyamuk )
3 Perlindungan kontak langsung ketanah ( dengan Plastik Cover sheet )
atas tumpahan dan atau pada tempat : seperti Genset , tempat stock :
bahan bakar , olie , chemical , dll )
4 Perlindungan Lingkungan Kesehatan Kerja lainnya ( seperti debu,
pencahayaan , dll
5 Pemenuhan MCK, berdasarkan perhitungan jumlah keperluan.
6 Pengelolaan Limbah Konstruksi dan atau Limbah B3.
7 Laporan dengan menggunakan formular Pemeriksaan ,pemantauan
dan pengendalian.
2.1.7 Pengelolaan Kesehatan Kerja , berisi :
1 Pelayanan Kesehatan Kerja
2 Pemeriksaan Kesehatan tenaga kerja
3 Penyakit akibat kerja
4 Gizikerja dan penyelenggaraan makanan bagi tenaga kerja.

Hal. 31dari61
5 Pertolongan pada kecelakaan (P3K) ditempat kerja
6 Pencegahan penyakit di tempat kerja :
1. Program Pencegahan dan Penanggulangan, Penyalahgunaan
Pereda frangelap Narkoba, Psikotropika dan bahan aditif
lainnya.
2. Program Pencegahan dan Penanggulangan Tuberculosis di
tempat kerja.
3. Program Pencegahan dan Penanggulangan Pandemi Influenza
di tempat kerja.
2.1.8 Metode Evaluasi Risiko( Hirarki Kontrol : Paling Efektif dengan ELIMINASI –
Paling Tidak Efektifdengan APD, wajib dikenakan ) , sebagair eferensi
pembuatan Metode Kerja dan JSA
Urutan Hirarki Kontrol :
1 Eliminasi - Menghindari/Mengiadakan Bahaya secara fisik.
2 Subtitusi – Menggantikan Jenis Bahaya
3 Engineering – Mengisolasi orang dari bahaya
4 Control – dengan disediakan Prosedur
5 APD – Alat pelindung Diri

2.1.9 Rencana kerja dan rencana khusus yang berkaitan dengan produk, proses,
proyek atau tempat kerja tertentu telah dibuat dengan menetapkan tujuan dan
sasaran yang dapat diukur, menetapkan waktu pencapaian dan menyediakan
sumberdaya, Pada TOOLBOX meeting terdapat INFORMASI TARGET
PRODUKSI HARIAN yang harus di capai, tertuang pada format Tool Box
Meeting …………………..…………..…………..………Doc. SMK3L-LP-20-001

2.1.10 Dibuat Daftar Prosedur dan atau Work Instruction Kerja yang diperlukan untuk
Aktifitas yang direncanakan akan di implentasikan , termasuk informasi waktu
peninjauan ulangnya, DAFTAR INDUK DOKUMEN
………………………………………………..…………..… pada Lampiran Book 3
Antara lain seperti dan - DIBUAT PETUNJUK KERJA DETAIL Dibawah ini :
…………………………………………….…………………………………………..

1. Safe working practices :


1.1. Safety Induction
1.2. Pemberian ID Orang ,Peralatan Konstruksi , Peralatan Test ,
Peralatan Ukur.
1.3. Permit to Work ( PTW ) – IjinKerja
1.4. Perancah dan Lebeling “ SIAP PAKAI” dan “BELUM SIAP PAKAI”
1.5. Pekerjaan Temporary Listrik / Listrik kerja
1.6. Bekerja di Peralatanmekanik
1.7. Bekerja di Ketinggian
1.8. Bekerja Pada Permukaan Air dan Pada Kedalaman Air.
1.9. BekerjadenganBahan Kimia
1.10. Pekerjaan Hot Work ( yang menimbulkan Api/Panas )
1.11. Bekerja pada Ruang terbatas ( Area berbahaya , Ruang Terbatas ,
Penutupan/Pengamanan Piping , Scafolding terpasang belum di
Inspeksidll )
1.12. Pemberian ID dan pendataannya
1.13. Pembuatan JSA
1.14. Pelaksanaan ToolBox Meeting

Hal. 32dari61
1.15. Penerimaan Visitor
1.16. PenggunaanTanggakerja
1.17. Penggunaan Life Line dan Fullbody heraness
1.18. LackOut – Tag Out
1.19. Baricade
1.20. Proyek K3L HandBook.
2. Prosedur Design atas Tindak lanjut Hazop dan Standar Code.
3. Prosedur Procurment / Pengadaan hubungannya dengan K3L ( sejak
proses PQ – NOA – Kick Off – Penilaian Ongoing – Project Closed Out )
4. Prosedur Recruitment SDM oleh PMT Proyek.
5. Prosedur Ijin Kerja( Work Permit ) khusus Pada hariLibur.
6. Laporan Kecelakaan Kerja ( Katagori : Unsafe – NearMiss – Incident –
accident )
7. Memberhentikan aktifitas proyek sementara oleh Ketua P2K3, Jenis
pemberhentian dapat karena Unsafe – Near Miss – Incident :
1. Hanya pada aktifitas pekerjaan
2. Pekerjaan sejenis
3. Area Terjadi Incident
4. Total Aktifitas Proyek
8. Inspeksi peralatan Konstruksi sebelum mobilisasi
9. Inspeksi peralatan Konstruksi sebelum Operasi ( test Awal )
10. Inspeksi Peralatan Konstruksi sebelum digunakan harian , Posisi Istirahat
, Posisi istirahat panjang ( lebih dari 2 jam )
11. Inspeksi Penerimaan Material
12. Prosedur Punishment
13. Standar Rambu
14. Prosedur Papan Informasi pada lokasi Aktifitas
15. Pengelolaan Kesehatan Kerja
16. PengelolaanLaboratorium Kesehatan Kerja
17. Transportasi pada area Proyek :
1. Untuk Orang
2. Untuk Barang / Material
3. Untuk Peralatan Konstruksi
18. APD – Alat PelindungDiri
19. Lifting Machinary dan Lifting Tackel
20. Electrical Welding
21. Monthly K3L Report & SMK3L Penilaian/Report bagi para Penyedia Jasa
22. Weekly K3L Report
23. Incident Indentification report
24. First Aid Case Report
25. Belt seling Inspection Check List
26. Lifting Chain Sling Inspection Check List
27. Injury Report
28. Emergency Plan :
1. Prosedur dan Sosialisasinya
2. Scenario / Flow Chart Tanggap Darurat
3. Emergancy Contact Numbers dan Kerjasama dengan
RumahSakit
29. ERT Organogram
30. Emergency Drill Report
31. Daily Emergency Contact Numbers
32. Waste Disposal Management ( Pengelolaan Limbah Konstruksi dan B3 )

Hal. 33dari61
33. PSSR – Readiness untuk keperluan Commissioning
34. Prosedur berdasarkan perundang-undangan yang akan dipasang pada
Proyek , seperti : bejana tekan , lift dll

2.1.11 STANDAR PROSEDUR, terdapat CATATAN REFERENSI Yang


dipergunakan : Perundang-undangan , pedoman teknis / standar code ,
persyaratan lainnya yang relevan dibidang K3L , dan tinjauan perubahannya di
tandatangani oleh pemrakarsa , sekertaris P2K3 dan Ketua P2K3.

2.1.12 Pengelolaan , Sosialisasi Peraturan Perundangan dan Standar K3L yang


berlaku
Penetapan Jadwal Sosialisasi ( Daftar / Jadwal ) ..… Doc : SMK3L–LP-14-001

Sosialisasi meliputi antara lain :


1. Kebijakan K3L Proyek
2. Dasar – dasar RK3L ( Perundangan )
3. Persyaratan K3 , standarisasi keamanan kerja , seperti : Standar
Perancah – Standar Listrik Kerja dan lain-lain sesuai peraturan
perundangan , dan atau persyaratan proyek
4. Petunjuk kerja / Work Instruction / Prosedur : Safe working Practices.
5. Metode Kerja
6. IBPRPB
7. JSA
8. ToolBox Meeting
9. Perlindungan Lingkungan, dengan formular pemeriksaan,
pemantauan, pengendalian.
10. Laporan Unsafe , NearMiss , Incident , termasuk rencana Tindak
Lanjut
11. Pelaksanaan Partisipasi dan Konsultasi.
12. Dan atau Pelaksanaan PEKA
13. Dll

2.2 Manual SMK3 – RK3L


2.2.1 RK3L termasuk Lampiran nya adalah merupakan Manual SMK3
2.2.2 Manual SMK3 / RK3L meliputi kebijakan, tujuan, rencana, prosedur SMK3,
instruksi kerja, formulir, catatan dan tanggungjawab serta wewenang
tanggungjawab K3L untuk semua tingkatan dalam perusahaan
2.2.3 Terdapat manual khusus yang berkaitan dengan produk, proses, atau tempat
kerja tertentu – Pada Rencana Strategis.
2.2.4 Manual SMK3 / RK3L mudah didapat oleh semua personil dalam perusahaan
sesuai kebutuhan
2.3 Peraturan Perundangan dan Persyaratan lain dibidang K3
2.3.1 Prosedur K3 Identifikasi Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan
Lainnya digunakan untuk mengatur tata-cara identifikasi perizinan K3 yang
diperlukan, perundang-undangan yang wajib dipenuhi serta persyaratan
lainnya baik dari kontrak pihak ketiga maupun aturan-aturan lainnya yang
berhubungan dengan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) yang digunakan
untuk penerapan K3 di tempat kerja.
Secara umum prosedur memuat beberapa kegiatan sebagai berikut :

Hal. 34dari61
1. Pengumpulan data :
1. Denah/Peta Lokasi Perusahaan.
2. Struktur Organisasi Perusahaan.
3. Diagram Alir Proses.
4. Komposisi Tenaga Kerja.
5. Daftar FasilitasUmum dan FasilitasPenunjangOperasional
Perusahaan.
6. Daftar mesin tenaga dan produksi.
7. Daftar pesawat uap dan bejana tekan yang digunakan
8. Daftar alat berat dan kendaraan operasional yang digunakan.
9. Daftar bahan baku.
10. Daftar produk.
11. Daftar sampah, limbah dan emisi yang dihasilkan.
12. Laporan-laporan Insiden.

2. Mengunjungi kantor instansi pemerintahan setempat untuk


mengkonsultasikan perizinan dan perundangan yang diperlukan :
1. Badan Pelayanan Perizinan Terpadu.
2. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
3. Badan LingkunganHidup.
4. Dsb.

3. Meninjau kontrak Kerjasama dengan pihakketiga untuk mengetahui


persyaratan mana saja yang wajib dipenuhi berkaitan dengan
pelaksanaan K3 di tempat kerja.
4. Mencatat hasil identifikasi peraturan perundang-undangan dan
persyaratan lainnya.
5. Melaporkan hasil identifikasi peraturan perundang-undangan dan
persyaratan lainnya kepada Ketua P2K3
Terdapat prosedur yang terdokumentasi untuk mengidentifikasi, memperoleh,
memelihara dan memahami peraturan perundangan-undangan, standar,
pedoman teknis, dan persyaratan lain yang relevan dibidang K3L untuk seluruh
tenaga kerja di proyek.
Tabel Identifikasi Peraturan Perundangan……….…. Doc. SMK3L-LP-13-001

Form Laporan Identifikasi Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan


Lainnya digunakan untuk mencatat dan melaporkan hasil identifikasi peraturan
perundang-undangan yang harus dipenuhi serta persyaratan lain yang
berhubungan dengan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) termasuk di
dalamnya kontrak-kontrak dengan pihak ketiga maupun aturan-aturan lain
yang diadopsi.

Sehingga dengan form ini dapat dipantau tingkat pemenuhan (kesesuaian)


pelaksanaan K3 di tempat kerja dengan izin-izin, peraturan perundang-
undangan, persyaratan dalam kontrak pihak ketiga dan persyaratan lain yang
berhubungan dengan pelaksanaan K3 di tempatkerja.

Terdapat beberapa parameter dalam identifikasi peraturan perundang-


undangan dan persyaratan lain yang digunakan untuk mengukur tingkat
pemenuhan (kesesuaian) antara lain :

Hal. 35dari61
1. Sektor Bisnis Perusahaan.
2. Aktivitas-aktivitas operasional Perusahaan.
3. Produk-produk yang dihasilkan Perusahaan.
4. Proses-proses produksi dan proses-proses penunjang lainnya.
5. Daftar fasilitas umum dan penunjang operasional Perusahaan.
6. Daftar peralatan dan mesin-mesin yang digunakan dalam aktivitas
Perusahaan.
7. Daftar bahan-bahan/material yang digunakan dalam aktivitas
operasional Perusahaan.
8. Daftar dan alokasi tenaga kerja.
9. Lokasi dan denah perusahaan, dan sejenisnya.

Form Identifikasi Perundang-undangan dan Persyaratan K3 Lainnya


………………………………………………….………….Doc. SMK3L-LP-13-001

2.3.2 Penanggungjawab( DCC P2K3 ) untuk memelihara dan mendistribusikan


informasi terbaru mengenai peraturan perundang-undangan, standar,
pedoman teknis, dan persyaratan lain telah ditetapkan termasuk perubahannya
………………………………….….……. Doc. SMK3L-LP-13-001
2.3.3 Persyaratan pada peraturan perundang-undangan, standar, pedoman teknis,
dan persyaratan lain yang relevan di bidang K3Ldimasukkan pada prosedur-
prosedur dan atau petunjuk-petunjuk kerja
2.3.4 Perubahan pada peraturan perundang-undangan, standar, pedoman teknis,
dan persyaratan lain yang relevan dibidang K3L digunakan untuk peninjauan
prosedur-prosedur dan petunjuk-petunjuk kerja

2.4 INFORMASI K3L


2.4.1 Informasi yang dibutuhkan mengenai kegiatan K3L disebarluaskan secara
sistematis kepada seluruh tenagakerja, tamu, kontraktor, pelanggan, dan
pemasok, Seperti :
1. Kebijakan
2. Peraturan Bekerja di Proyek ( yang boleh dan tidakboleh )
3. KPI – K3L
4. Perubahan Peraturan
5. Jalur Transportasi Orang dan Kendaraan pada proyek yang Open dan
Closed
6. Perubahan Petugas dalam Organisasi
7. Penggunaan Bahan Kimia
8. Penggunaan Bahan Bakar
9. Emergency contact number / Nomer-nomerpenting
10. Daftar Lembur dan atau Hari Libur…….…..……..Doc. SMK3L-LP-21-001
11. Daftar On Duty dan atau Hari Libur …...………… Doc. SMK3L-LP-22-001
12. Daftar sebagai Wakil K3L dari Pekerja kelompok Aktifitas Kerja ( harian,
diambil dari dokumen ToolBox Meeting )
13. Daftar Reward & Punishment
14. Standart Rambu-Rambu / Signed Peringatan – Larangan berdasarkan
perundang-undangan ,Standar PKMP …….….…… Doc. SMK3L-KP-03-
001
15. Papan Informasi , pada Lokasi Area Kerja ……… Doc. SMK3L-LP-23-001
16. Campaign
17. Wajib menggunakan APD
18. Safety Induction

Hal. 36dari61
19. Proses mendapatkan ID Proyek
20. Training

2.4.2 Sekretaris P2K3 menetapkan Petugas ( Kolektor dan memasang ) yang


bertanggung jawab atas ketersediaan Data Informasi 2.4.1 nomer 1 sampai
dengan 15, sumber Data dari petugas lainnya yang bertanggungjawab sebagi
produk tugasnya , dengan Checklist ketersediaan periode mingguan dan atau
jika ada perubuhan ……………………………………...Doc. SMK3L-LP-24-001

3 Pengendalian Perancangan dan Peninjauan persyaratan Kontrak


3.1 Pengendalian Perancangan / Engineering

3.1.1 Ruang Lingkup Perancangan / Engineering :


1. Scope ,Basic dan Detail Engineering dengan telah mempertimbangkan
dan atau mengacu kepada : Standart Code dan atauHazop.
2. Shop Drawing untuk Fabrikasi dan atau Metoda Kerja Konstruksi
3. Design / Rencana pekerjaan Temporary seperti :
1. Listrik Kerja, keseauian dengan persyaratan PUIL
2. Perancah dan perhitungan kekuatannya.
3. Bekisting
4. Life Line , Safety line , Baricade
5. Kondisitanah dan Landasan peralatan berat.
6. dll
Prosedur yang terdokumentasi mempertimbangkan identifikasi potensi bahaya,
penilaian, dan pengendalian risiko yang dilakukan pada tahap perancangan
dan modifikasi
Pengelolaan Implementasi dan atau Kepatuhan atas system manajemen
K3L dan pemantauan kerja secara aktif
Sebagai implementasi program K3L dipastikan atas terlaksananya hal sebagi
berikut :
1. Kebijakan K3L
2. Administratif dan prosedur
3. Identifikasi bahaya
4. Project Safety Review
5. Pembinaan Pelatihan
6. Safety Committee – P2K3
7. Safety Promotion – program-program promosi / sosialisasi
8. Safe working practices – ( sepertiPengelasan – bekerja di
ketinggian – Scafolding – Listrik – bahankimiaberbahaya – bekerja
di peralatanmekanik – bekerja pada ruangterbatas , dll )
9. Sistem Izin kerja
10. Safety Inspection
11. Equipment Inspection
12. Keselamatan Kontraktor – bekerja kesesuaian
13. Keselamatan Transportasi – didalam lokasi proyek
14. Pengelolaan Lingkungan
15. Pengelolaan Limbah Konstruksi dan B3
16. Keadaan Darurat
17. Laporan Incident dan system pelaporan
18. Audit K3

Hal. 37dari61
3.1.2 Prosedur, instruksi kerja dalam penggunaan produk, pengoperasian mesin dan
peralatan, instalasi, pesawat atau proses serta informasi lainnya yang
berkaitan dengan K3L telah dikembangkan selama perancangan dan/atau
modifikasi
3.1.3 Petugas yang berkompeten melakukan verifikasi bahwa perancangan dan/atau
modofikasi memenuhi persyaratan K3L yang ditetapkan sebelum penggunaan
hasil rancangan
3.1.4 Semua perubahan dan modifikasi perancangan yang mempunyai implikasi
terhadap K3 diidentifikasikan, didokumentasikan, ditinjau ulang dan disetujui
oleh petugas yang berwenang sebelum pelaksanaan.

3.2 PENINJAUAN KONTRAK dengan Pemberi kerja dan atau dengan PENYEDIA
JASA : SUBCONT / VENDOR PACKAGE / VENDOR-SUPLIER
3.2.1 Prosesdur Kantor Pusat perihal Pemilihan Penyedia Jasa ( SubCont/Vendor
Package/Suplier , Direct Hire ) yang berKomitmen untuk menjalankan RK3L. ,
berisi :
1. Persyaratan SMK3 yang relevan dengan bidangnya ( Jasa atauSuplier )
2. Persyaratan SMK3 / RK3L Plan Proyek disampaikan sebagai Requirement
sebagai persyaratan passing PQ.
3. Persyaratan pernyataan dari Pengurus Perusahaan akan pelaksanaan
RK3L Proyek ,sebagai persyaratan Passing PQ.
4. Dilakukan Klarifikasi Asessment Administrasi Dokumen dan atau
kunjungan kepenyedia jasa terhadap yang berhubungan dengan penilaian
Implementasi standar SMK3 atau standar K3L lainnya yang telah dilakukan
,sebagai persyaratan / penilaian passing PQ.
5. Ketersediaan pemenuhan syarat passing PQ yaitu dalam daftar VAL
dariDepartemen …………………………..………….…...Doc. SMK3L-LD-02-
001
3.2.2 Pelaksanaan Penilaian SMK3 bagi para penyedia jasa pada on Going Project
PKMP , periode Bulanan dilakukan oleh P2K3 Proyek PKMP.
3.2.3 Kontrak Review dan Perubahannya ………….……….Doc. SMK3L-LD-02-002
Berisi : Kondisi Kontrak-Posisi PKMP : Perubahan : Jenis – Dampak
Kontraktual : Scope – Biaya – Waktu – Mutu – Operasi–dll……...Doc. SMK3L-
LD-17-001
3.2.4 Penilaian pelaksanaan SMK3 periode bulanan bagi para penyedia Jasa,
sebagai dasar tinjauan ulang kontrak untuk menjamin bahwa penyedia jasa
dapat memenuhi persyaratan K3L …………….………Doc. SMK3L-LP-14-001
Laporan Penilaian pelaksanaan RK3Ldalam kesesuaian terhadap SMK3 /
CSMS, Periode bulanan untuk para Penyedia jasa.
Ruang Lingkup Tinjauan atas Pelaksanaan SMK3.
1. Dilakukan periode Bulanan ,bersamaan saat penilaian pencapaian
progress bulanan.
2. Penilaian pelaksanaan SMK3L dalam bentuk Nilai Angka, waktu
penilaian bersamaan untuk para Penyedia Jasa. Merupakan hasil
implementasi harian, dan Rekomendasi atas keperluan Perbaikan dan
jadwal pelaksanaan perbaikannya.
3. Dihadiri manajemen Kantor Pusat Penyedia Jasa
4. Diberikan penghargaan kepada Penyedia Jasa dengan nilai
pelaksanaan SMK3L tertinggi.
3.2.5 Catatan tinjauan kontrak dipelihara dan didokumentasikan

Hal. 38dari61
3.3 Kewajiban Penyedia Jasa ( Subcont / Vendor Package / Vendor-Suplier ) atas
terjadinya Kecelakaan kerja berdasarkan perundang-undangan, tidak sebatas
pada : termasuk penyediaan APD …………………….Doc. SMK3L- LP- 24 - 002
1. Mengikutsertakan para staf/manejemn dan pekerjanya atas program BPJS
2. Kewajiban pengusaha dalam hal Kesehatan pegawai meliputi:
2.1. Segala urusan yang bersifat preventif
2.2. Segala urusan yang bersifat kuratif
2.3. Segala usaha yang menyangkut factor lingkungan kerja guna mewujudkan
kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja
3. GantiRugi :
3.1. Tunjangan selama tidak mampu bekerja selama 120 hari adalah 100% dari
upah, selanjutnya 50% dariupah.
3.2. Cacat total/Sebagian dibayar sekaligus (lump sum)
3.3. Kematian dibayar sekaligus (lump sum)
3.4. Uang kubur
4. Pengobatan/Perawatan :
4.1. Ongkos pengangkutan 100%
4.2. Obat 100%
4.3. Dokter 100%
4.4. Operasi 100%
4.5. Rontgen/laboratorium 100%
4.6. Perawatan puskesmas 100%
4.7. Gigi 100%
4.8. Lain‐lain 100%
5. Presentasi Tunjangan Cacat :
5.1. Lengan kanan dari sendi bahu kebawah 40%
5.2. Lengan kiri dari sendi bahu kebawah 35%
5.3. Kedua belahmata 70%
5.4. Sebelah Mata 30%
5.5. Ibu jari tangan kanan 15%
5.6. Ibu jari tanagan kiri 12%
6. Pertanggungan biaya Sosial lainnya.
7. Fokus dan Perhatian atass pelaksanaan SMK3 , sebagai salah satu elemen
kunci layanan Kesehatan kerja , antara lain :
7.1. Promosi Kesehatan Pekerja
7.2. Penempatan Calon Pekerja
7.3. Surveilance Kesehatan Kerja
7.4. P3K &Evakuasi
7.5. Kompetensi pekerja
7.6. Kepatuhan kepada peraturan perundangan
7.7. Pengembangan organisasi dan budayakerja
7.8. Perlindungan mutu Produksi dari segi K3/Perlindungan konsumen
4 Pengendalian dokumen – DCC P2K3.
4.1 Persetujuan, Pengeluaran, dan Pengendalian Dokumen
4.1.1 Prosedur Pengendalian Dokumen mengikuti prosedur pengendalian dokumen
kantor pusat.
Dokumen K3L Mempunyai identifikasi status, wewenang, tanggal pengeluaran
dan tanggal modifikasi
4.1.2 Penerima distribusi dokumen tercantum dalam dokumen tersebut

Hal. 39dari61
4.1.3 Dokumen K3L edisi terbaru disimpan secara sistematis pada tempat yang
ditentukan

4.2 Perubahan dan ModifikasiDokumen


4.2.1 Prosedur Pengendalian Dokumen mengikuti prosedur pengendalian dokumen
kantor pusat.
Terdapat system untuk membuat, menyetujui perubahan terhadap dokumen
K3
4.2.2 Dalam hal ini terjadi perubahan diberikan alasan terjadinya perubahan dan
tertera dalam dokumen atau lampirannya dan menginformasikan kepada pihak
terkait
4.2.3 Terdapat prosedur pengendalian dokumen atau daftar seluruh dokumen yang
mencantumkan status dari setiap dokumen tersebut, dalam upaya mencegah
penggunaan dokumen yang usang / tidak berlaku lagi.
4.2.4 Prosedur system Filling dokumen ( identifikasi , pengelompokan , dll )
5 Penilaian dan Pengendalian Produk
5.1 Spesifikasi Pembelian Barang dan Jasa
5.1.1 Pengelolaan Barang yang akan dipergunakan dan atau dibeli, dilakukan
proses strategi K3L, untuk :
Bahan / Material :
Bahan Kimia , Cat, Bahan Bakar , Bahan mengandung Asbes , dll
Equipment :
Mechanical , Instrument , Electrical dll
Bulk Material :
Civil , Pipe, Fiting , Kabel , dll
Untuk Peralatan Konstruksi :
Tersedia Manual Operasi&Pemeliharaan – lihatpersyarata ID
Peralatan(lihat “ 1.4.10 “)
Persyaratan SPEK , berdasarkan :
Spek Proyek dan Standar Code dan atau Standar dalam Perundangan
STRATEGI K3L :
Sebelum Pembelian , disyaratkan tersedia :
1. Approval SPEK daripihak Ketua P2K3.
2. MSDS, Data Sheet, Hasil Test Lab, Manual Operasi dan
Perawatan, dll
3. Check List Penerimaan , JSA Transport ( Handling Loading-
UnLoading ) , JSA Warehosing, cara penempatan dan Passivasi
on treatmen penyimpanan , JSA Handling Pemakaian., JSA
Penutup/Pengaman saat Stock dan atau Install Pipe/Fitting,
demikian halnya untuk Kabel.
JSA …………………….…………………Doc. SMK3L-LP-19-001
Check List Penerimaan Material …….. Doc. SMK3L-LP-17-001
PEMANTAUAN K3L
1. Sebelum dilakukan Transport/pengiriman :semua JSA harus
approved oleh Ketua P2K3.
2. Persiapan perlengkapan yang ada pada JSA , seperti: Tenaga
Kerja , Peralatan handling di lokasi proyek ( yg sdh di Inspeksi ) ,
kesiapan warehose/laydown, APD , APAR, dll

Hal. 40dari61
3. Kesiapan Tenaga Kerjadengan Training ,sebelum pelaksanaan.
4. Pemeriksaan Penerimaan sesuai CheckList Penerimaan dan
Pelaksanaan sesuai JSA.

5.1.2 Untuk Penyedia Jasa Lihat 3.2 - PENINJAUAN KONTRAK atas PENYEDIA
JASA : SUBCONT / VENDOR PACKAGE / VENDOR-SUPLIER
Mengikuti Standar Quality PKMP ( PROJECT QUALITY PLAN )
5.1.5 Persyaratan K3L dievaluasi dan menjadi pertimbangan dalam seleksi
pembelian.

5.2 Sistem Verifikasi Barang dan Jasa Yang Telah Dibeli


5.2.1 Check List Penerimaan , JSA Transport ( Handling Loading-UnLoading ) , JSA
Warehosing, cara penempatan dan Passivasion , JSA Handling Pemakaian.,
JSA kusus untuk Pipe adalah Penutup/Pengaman.
JSA …………………….………….…………….………Doc. SMK3L-LP-19-001
Check List Penerimaan material ………….……….. Doc. SMK3L-LP-17-001

5.3 Pengendalian Barang dan Jasa Yang Dipasok Pelanggan : OWNER / PEMBERI
KERJA
5.3.1 Prosedur yang di setujui Bersama pihak Owner dan Ketua P2K3 Proyek, Untuk
dapat diberlakukan :
Pengelolaan Barang yang akan dipergunakan dan atau dibeli, dilakukan
proses strategi K3L, untuk :
Bahan / Material :
Bahan Kimia , Cat, Bahan Bakar , Bahan mengandung Asbes , dll
Equipment :
Mechanical , Instrument , Electrical dll
Bulk Material :
Civil , Pipe, Fiting , Kabel , dll
Persyaratan SPEK , berdasarkan :
Spek Proyek dan Standar Code dan atau Standar dalam Perundangan
STRATEGI K3L :
Sebelum Pembelian , disyaratkan tersedia :
1. Approval SPEK dari pihak Ketua P2K3.
2. MSDS, Data Sheet, Hasil Test Lab, Manual Operasi dan
Perawatan, dll
3. Check List Penerimaan , JSA Transport ( Handling Loading-
UnLoading ) , JSA Warehosing, cara penempatan dan Passivasion
, JSA Handling Pemakaian, JSA Penutup/Pengaman saat Stock
dan atau Install Pipe/Fitting, demikian halnya untuk Kabel.
JSA …………………….……….……..……Doc. SMK3L-LP-19-001
Check List Penerimaan material….…….. Doc. SMK3L-LP-17-001
PEMANTAUAN K3L
1. Sebelum dilakukan Transport/pengiriman :semua JSA harus
approved oleh Ketua P2K3.
2. Persiapan perlengkapan yang ada pada JSA , seperti: Tenaga
Kerja , Peralatan handling di lokasi proyek ( yg sdh di Inspeksi ) ,
kesiapan warehose/laydown, APD , APAR, dll

Hal. 41dari61
3. Kesiapan Tenaga Kerja denganTraining ,sebelum pelaksanaan.
4. Pemeriksaan Penerimaan sesuai CheckList Penerimaan dan
Pelaksanaan sesuai JSA.

5.4 Kemampuan Telusur Produk


5.4.1 PROSEDUR HAZOP dan atau STANDAR CODE dan TINDAK LANJUT pada
DESIGN
Semua produk yang digunakan dalam proses produksi dapat diidentifikasi di
seluruh tahapan produksi dan instalasi, jika terdapat potensi masalah K3
5.4.2 Prosedur PSSR Terdapat prosedur yang terdokumentasi untuk penelusuran
produk yang telah terjual, jika terdapat potensi masalah K3 di dalam
penggunaannya

6 Keamanan Bekerja Berdasarkan SMK3


Kehandalan infrastruktur dan peralatan
Ruang Lingkup Kehandalan Infrastruktur dan Peralatan :
1. INFRASTRUKTUR PROYEK adalah semua Temporary , seperti Office PKMP ,
Workshop PKMP , Pagar , Laydown Area PKMP , dll , merupakan :
1. Berdasarkan Perencanaan awal yang tertuang pada Gambar Layout
2. Standar PKMP Rambu/ Signed , dan sejenisnya
3. Prosedur Standar penggunaan dan pengoperasian Prosedur Penggunaan
Listrik Kerja
4. Pengelolaan ID personal / Orang
5. Penyediaan Infrastruktur APAR dan Pembentukan Tim Pemadam
Kebakaran yang terlatih , dan Tim P3K, masuk dalam program Training
Proyek
2. PENGELOLAAN PERSYARATAN INSPEKSI SEBELUM MOBILISASI DAN
OPERASI UNTUK PERALATAN KONSTRUKSI dan PERALATAN
PENGETESAN – PENGUKURAN dengan“ID” untuk PERALATAN
KONSTRUKSI BERAT dan TOOLS dan atau KALIBRASI pada Proyek : ( data
harus tersimpan ) …………................…….….Doc : SMK3L-LP- 06 s/d 11 - 001
1. Diketahui : Jenis – Tahun pembuatan – tahun overhaul – Kapasitas (
Manual peralatan& Log book ( jika ada )
2. Sertifikasi Peralatan ( sertifikat Depnaker dan atau Migas )
3. Diketahui sudah dilakukan Inspeksi sebelum di mobilisasi ( Hasil
Inspeksi&Tindak Lanjut Hasil Inspeksi sebelum dimobilisasi )
4. Diketahui Standar Check List harian dari peralatan yang akan digunakan
5. Check List Hasil Inspeksi di Lokasi proyek , Layak untuk di Operasikan
3. Pelaksanaan Inspeksi peralatan menggunakan Inspektor Spesialis
4. Jenis ID untuk PERALATAN KONSTRUKSI / TOOLS :
“ID” LAYAK OPERASI / PAKAI dan dapat dioperasikan jika tersedia
OPERATOR dan FLAGMAN , yang telah mempunyai ID.
5. Jenis ID untuk PERALATAN TEST - PENGETESAN –PENGUKURAN :
“ID” LAYAK OPERASI / PAKAI – TELAH TERKALIBRASI dan dioperasikan
memanfaatkan Parameter Kalibrasi dengan Hasil Pengukuran/Pengetesan,
Untuk mendapatkan hasil Actual sebenarnya.
6. Tersedianya Tempat / Ruang beserta alat peraga dan lainnya :
1. Safety Induction dan proses pendataan ID

Hal. 42dari61
2. Tempat Training Inhouse Proyek
7. Clinic di lokasi proyek dengan kesiapan dan pengelolaan :
Dapat bekerjasama dengan pihak rumah sakit dan atau puskesmas untuk
pemenuhannya.
1. Dokter dan Para Medik.
2. Ambulan dan atau Mobil berfungsi sebagai Ambulan.
3. Stok obat-obatan.
4. Peralatan Medical Check Up ( MCU )
5. Peralatan / Perlengkapan P3K
6.1 SISTEM KERJA
6.1.1 Pengelolaan ID ORANG dan PERALATAN KONSTRUKSI dan PERALATAN
PENGETESAN – PENGUKURAN – lihat1.4.10
6.1.2 Melaksanakan Pengelolaan Strategi K3L – lihat2.1 Rencana strategi K3L –
Manajemen Resiko.
6.1.3 Melaksanakan Prosedur Kerja dan dijadikan Petunjuk kerja
6.1.4 Melaksanakan Prosedur Permit To Work ( PTW / Ijin Kerja ) , lihat1.4.10
6.1.5 Upaya pengendalian risiko dievaluasi secara berkala apabila terjadi ketidak
sesuaian atau perubahan pada proses kerja
6.1.6 Melaksanakan Standarisasi Rambu-Rambu termasuk :
Termasuk Standar Infrastruktur:
1. Pagar Proyek, Temporary Office, Ruang Dokumen , dll )
2. Simtem Railing ( seperti contoh untuk Gedung bertingkat )
3. Safety Net
4. Scafolding ( Type ditetapkan sebelum pelaksanaan )
5. Produk Manufaktur
6. Mengikuti perkembangan Teknologi
7. Infrastruktur Lainnya
6.1.7 Kewajiban APD oleh Perusahaan, Daftar:keperluan-tersedia–Pemesanan
(perhitungan waktu delivery/stock /terhindar kekurangan)Doc.SMK3L-LP-24-002

6.2 PENGAWASAN
6.2.1 Pengawasan Harian PKMP :
1. Chek List Harian sesui Aktifitas
2. Pelaksanaan kesesuaian dengan JSA
3. ToolBox Meeting
4. Safety Patrol
Tinjauan terhadap penerapan RK3L meliputi Kebijakan, Perencanaan,
Pelaksanaan, Pemantauan dan Evaluasi, Dicatat dan Didokumentasikan.
RUANG LINGKUP :
 Pelaksanaan K3L berdasarkan periode waktu : Harian – Mingguan –
Bulanan
 Pelaksanaan K3L Berdasarkan Kewajiban melaksanakan Aktifitas dengan
Produk Dokumen, seperti antara lain :
5. Tinjauan Pemantauan Harian, antara lain :
1. Safety Patrol terhadap yang beraktifitas( Kesesuaian APD , Unsafe,
tersedia JSA , tersedia dan mengikuti prosedur , Pelanggaran dan
ketidaksesuaian ) tindak lanjut report.
2. Tollbox Meeting
3. Check List aktifitas K3L , seperti Inspeksi sebelum mengoperasikan
peralatan konstruksi , pengetesan , pekerjaan electrical , perancah dan
Hal. 43dari61
sejenisnya
4. Pelaksanaan PEKA ( Pengamatan Keselamatan Kerja ) atau Partisipasi
dan Koordinasi.
5. Kebersihan dan Kerapihan Aktifitas pekerjaan sebelum dan setelah
pekerjaan.
6. Perlindungan Lingkungan
1. Proyek Bersih Rapi – Teratur – Tetata.
2. Drainage berfungsi ( upaya menghindari genangan dan mitigasi
tempat nyamuk )
3. Perlindungan kontak langsung ketanah ( denganPlastik Cover
sheet ) atas tumpahan dan atau pada tempat : seperti Genset ,
tempat stock : bahan bakar , olie , chemical , dll )
4. Perlindungan Lingkungan Kesehatan Kerja lainnya ( seperti debu,
pencahayaan , dll
5. Pemenuhan MCK, berdasarkan perhitungan jumlah keperluan.
6. Pengelolaan Limbah Konstruksi dan atau Limbah B3

6. TinjauanPemantauanMingguan : ( tindaklanjutpemantauanharian )
1. Rapat K3L , Internal PKMP-Penyedia Jasa , Tindak Lanjut dan closing
temuan
2. Rapat K3L dengan Owner / Pemberi Kerja , INTERFACE , Tindak
Lanjut dan closing temuan
3. MWT , dan Tindak Lanjut temuan
4. House Keeping
5. Check List ketersediaan JSA
6. Pencapaian status KPI-K3L

7. TinjauanPemantauanBulanan : ( tindak lanjut pemantauan bulanan )


1. Rapat K3L
2. Tinjauan dan atau Penilaian pelaksanaan SMK3L para PenyediaJasa
,Tindak Lanjut dan Closing temuan.
3. General Safety Talk
8. Tinjauan Pemantauan Periodik, antara lain :
1. Pelaksanaan dan Evaluasi Training
2. Proses mendapatkan ID Proyek
3. Pelaksanaan Inspeksi oleh Spesialis
4. Pelaksanaan AUDIT
5. Pelaksanaan Drill / Pelatihan Tanggap darurat ( kecelakaan, termasuk
P3K dan kebakaran )
6. Pelaporan ,Investigasi dan Tindak lanjut atas temuan : Unsafe , Near
Miss, Incident.
Pelaksanaan Sosialisasi atas antara lain : Prosedur, Metode Kerja, JSA,
IBPRPB, K3L
6.2.2 Setiap orang diawasi sesuai dengan tingkat kemampuan dan tingkat risiko
tugas, tidak melampaui Otoritas yang tertera pada “ID” nya
6.2.3 Pengawas/penyelia diikut sertakan dalam melakukan penyelidikan dan
pembuatan laporan terhadap terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja
serta wajib menyerahkan laporan dan saran-saran kepada pengusaha atau
pengurus.
6.2.4 Pengawas/penyelia ikut serta dalam proses konsultasi

Hal. 44dari61
6.3 Seleksi dan Penempatan Personil
6.3.1 Persyaratan tugas tertentu termasuk persyaratan Kesehatan diidentifikasi dan
dipakai untuk menyeleksi dan menempatkan tenaga kerja :
1. Proses Recruitmen dan surat tugas dari Departemen
2. Proses “ ID “ 1.4.10
6.3.2 Penugasan pekerjaan harus berdasarkan kemampuan dan keterampilan serta
kewenangan yang dimiliki, tertuang pada ‘ID” atas keahliannya.

6.4 AREA TERBATAS


6.4.1 PKMP melaksanakan prosedur melakukan penilaian risiko lingkungan kerja
untuk mengetahui daerah-daerah yang memerlukan pembatasan izin masuk
,Bekerja pada Ruang terbatas ( Area berbahaya , Ruang Terbatas ,
Penutupan/Pengamanan Piping , Scafolding terpasang belum di Inspeksi dll )
6.4.2 Tersedianya fasilitas dan layanan di tempat kerja sesuai dengan standar dan
pedoman teknis
6.4.3 Rambu-rambu K3 dan atau barricade yang harus dipasang sesuai dengan
standar dan pedoman teknis …………………….Doc. SMK3L- KP- 03 - 001

6.5 Pemeliharaan, Perbaikan, dan Perubahan Sarana Produksi ,


SARANA TEMPORARY DAN PERLATAN KONSTRUKSI
DISIAPKAN PADA STRATEGI K3L – lihat 2.1
6.5.1 Penjadualan pemeriksaan dan pemeliharaan sarana produksi serta peralatan
mencakup verifikasi alat-alat pengaman serta persyaratan yang ditetapkan
oleh peraturan perundang-undangan, standar dan pedoman teknis yang
relevan
6.5.2 Semua catatan yang memuat data secara rinci dari kegiatan pemeriksaan,
pemeliharaan, perbaikan dan perubahan yang dilakukan atas sarana dan
peralatan produksi harus disimpan dan dipelihara.
6.5.3 Sarana dan peralatan produksi memiliki sertifikat yang masih berlaku sesuai
dengan persyaratan peraturan perundang-undangan dan standar
6.5.4 Pemeriksaan, pemeliharaan, perawatan, perbaikan dan setiap perubahan
harus dilakukan petugas yang kompeten dan berwenang.
6.5.5 Terdapat prosedur untuk menjamin bahwa Jika terjadi perubahan terhadap
sarana dan peralatan produksi, perubahan tersebut harus sesuai dengan
persyaratanperaturanperundang-undangan, standar dan pedoman teknis yang
relevan
6.5.6 Terdapat prosedur permintaan pemeliharaan sarana dan peralatan produksi
dengan kondisi K3 yang tidak memenuhi persyaratan dan perlu segera
diperbaiki
6.5.7 Terdapat system untuk penandaan bagi peralatan yang sudah tidak aman lagi
untuk digunakan atau sudah tidak digunakan
6.5.8 Apabila diperlukan dilakukan penerapan system penguncian pengoperasian
(lock out system) untuk mencegah agar sarana produksi tidak dihidupkan
sebelum saatnya
6.5.9 Terdapat prosedur yang dapat menjamin keselamatan dan kesehatan tenaga
kerjaa tau orang lain yang berada didekat sarana dan peralatan produksi pada
saat proses pemeriksaan, pemeliharaan, perbaikan dan perubahan
6.5.10 Terdapat penanggung jawab untuk menyetujui bahwa sarana dan peralatan

Hal. 45dari61
produksi telah aman digunakan setelah proses pemeliharaan, perawatan,
perbaikan atau perubahan
6.5.11 Kesiapan Tim Tanggap Darurat dan Tim P3K , periode harian ( masuk Agenda
Rapat Mingguan )
6.6 PELAYANAN
6.6.1 Apabila PKMP dikontrak untuk menyediakan pelayanan yang tunduk pada
standar dan peraturan perundang-undangan mengenai K3, maka perlu disusun
prosedur untuk menjamin bahwa pelayanan memenuhi persyaratan
6.6.2 Apabila PKMP diberi pelayanan melalui kontrak, dan pelayanan tunduk pada
standar dan peraturan perundang-undangan K3, maka perlu disusun prosedur
untuk menjamin bahwa pelayanan memenuhi persyaratan
6.7 Kesiapan Untuk Menangani Keadaan Darurat
6.7.1 Emergency Preparedness & Response ( TanggapDarurat )
1. Sosialisasi dari Prosedur …...………..……….Doc. SMK3L- LP- 25 - 001
2. Scenario / Flow Chart Tanggap Darurat……….Doc. SMK3L- LP-26-001
3. Emergancy Kontak List dan Kerjasama dengan RumahSakit
…………………………………….…………..…..Doc. SMK3L- LP-27-001
4. Tinjauan Evaluasi atas Pelaksanaan Drill / Latihan Tanggap Darurat ,berisi
antara lain : ……………………..……… Doc – SMK3L – LP-28-001
1. Tata Laksana Komunikasi( via HT dan lainnya ) Intruksi
penanggungjawab tertinggi di proyek kepada para petugas
dilapangan lainnya dan atau Informasi awal dari petugas di lapangan
kepada Penanggung Jawab tertinggi di Proyek.
2. Evaluasi Keperluan Waktu setiap sequence / milestone proses
tanggap darurat.
3. Evaluasi Partisipasi Para staf/manajemen ( PMT- PKMP ) dan Pekerja
4. Evaluasi Keperluan Infrastruktur dan Kesiapan Petugas yang
diperlukan / menggunakan saat Tanggap darurat terjadi.

6.7.2 Keadaan darurat yang potensial di dalam dan/atau di luar tempat kerja telah
diidentifikasi dan prosedur keadaan darurat telah didokumentasikan dan
diinformasikan agar diketahui oleh seluruh orang yang ada di tempat kerja
6.7.3 Penyediaan alat/sarana dan prosedur keadaan darurat berdasarkan hasil
identifikasi dan diuji serta ditinjau secara rutin oleh petugas yang berkompeten
dan berwenang
6.7.4 Tenaga kerja mendapat instruksi dan pelatihan mengenai prosedur keadaan
darurat yang sesuai dengan tingkat risiko
6.7.5 Petugas penanganan keadaan darurat ditetapkan dan diberikan pelatihan
khusus serta diinformasikan kepada seluruh orang yang ada di tempat kerja
6.7.6 Instruksi/prosedur keadaan darurat dan hubungan keadaan darurat
diperlihatkan secara jelas dan menyolok serta diketahui oleh seluruh tenaga
kerja di perusahaan
6.7.7 Peralatan, dan system tanda bahaya keadaan darurat disediakan, diperiksa,
diuji dan dipelihara secara berkala sesuai dengan peraturan perundang-
undangan, standar dan pedoman teknis yang relevan
6.7.8 Jenis, jumlah, penempatan dan kemudahan untuk mendapatkan alat keadaan
darurat telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan atau standar dan
dinilai oleh petugas yang berkompeten dan berwenang

6.8 PertolonganPertama Pada Kecelakaan


6.8.1 Proyek PKMP menyiapkan Clinic di lokasi proyek dengan kesiapan dan

Hal. 46dari61
pengelolaan : ( Dapat bekerja sama dengan pihak rumah sakit dan atau
puskesmas untuk pemenuhannya )

1. Dokter dan Para Medik yang telah terlatih.


2. Ambulan dan atau Mobil berfungsi sebagai Ambulan.
3. Stok obat-obatan.
4. Peralatan Medical Check Up ( MCU )
5. Peralatan / Perlengkapan P3K
6.8.2 Proyek PKMP mengevaluasi alat P3K dan menjamin bahwa sistem P3K yang
ada memenuhi peraturan perundang-undangan, standar dan pedoman teknis
6.8.3 Petugas P3K telah dilatih dan ditunjuk sesuai dengan peraturan perundangan-
undangan
6.8.4 Check List Updating atas Ketersediaan Obat dan Peralatan P3K siap pakai ,
periode mingguan P3K ……………………………….Doc – SMK3L- LP-29-001
6.8.5 Buku Laporan Aktifitas Clinic : Pemeriksaan – Stock dan Pemakaian Obat-
obatan ( kartu Gudang/stock ) ………………..…….Doc – SMK3L- LP-29-002
6.9 Rencana dan PemulihanKeadaanDarurat
6.9.1 Prosedur untuk pemulihan kondisi tenagakerja maupun sarana dan peralatan
produksi yang mengalami kerusakan telah ditetapkan dan dapat diterapkan
sesegera mungkin setelah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja
Segera melakukan penutupan / barricade ( dan atau dapat tertutup dari
pandangan dengan plastic sheet ), tempat lokasi kejadian , dan melarang
siapun memasuki area tempat perkara dan atau tanpa seijin Project Manager.
Tindak Lanjut DAPAT berupa :
 Sampai dengan Pemberhentian sementara Oleh Ketua P2K3, untuk
dilakukan review :Pemberhentian pada Pekerjaan Sejenis ,
Pemberhentian Area Kejadian , Pemberhentian semua aktifitas Proyek.
Format isian Pemulihan Keadaan darurat ……Doc SMK3L-LP-30-001
 Dilakukan Pemeberitahuan Kepada semua Pekerja perihal terjadinya
Keadaan darurat setelah kejadian , pada general safety meeting
6.10 PengelolaankeSecuritian / Keamanan
Mengikuti Prosedur Pengaturan Sistem Keamanan.
Ruang Lingkup :
1. Perlindungan terhadap Orang dan Barang-barang Proyek.
2. Semua Lokasi yang berada dalam proyek dan lingkungannya termasuk
keadaan social masyarakat setempat, demography tata letak proyek, harus
diidentifikasi terhadap bahaya-bahaya keamanan yang akan terjadi, sebelum
dimulainya proyek
3. Tim keamanan harus sdh dibentuk berdasarkan tingkat risiko bahaya hasil
identifikasi bahaya keamanan.
4. Sistem keamanan proyek harus sudah dirancang, berdasarkan hasil identifikasi
bahaya keamanan yang akan terjadi. Ditetapkan zona-zona pengamanan
sesuai dengan tingkat risikonya, termasuk keperluan jumlah tenaga security
dan pengaturan shift jaganya.
5. Berkoordinasi dengan Kepolisian RI pada daerah Proyek.

Daftar Petugas Jaga dan Lokasi Pos Jaga , Harian dan shift……Doc SMK3L-LP-31-001
Buku Laporan Catatan Harian Security pada setiap Pos Jaga ..Doc SMK3L-LP-31-002
Check List Perlengkapan Peralatan Security pada setiap Pos Jaga ……..Doc SMK3L-LP-31-003

Hal. 47dari61
Laporan Security Kepada Ketua P2K3 , cc Sektretaris P2K3 atas Kejadian biasa,
Kejadian Kh usus dan Info Inteligen ……………….……………... Doc SMK3L-LP-31-004
7 STANDAR PEMANTAUAN
Sarana Pemantauan salah satunya adalah Aktifitas Rapat Mingguan P2K3,
Daftar Agenda Rapat dan Form Minute Of Meeting …….………Doc SMK3L-LP-32-001
Evaluasi Temuan Ketidaksesuaian menggunakan form NCR ..Doc SMK3L-LP-32-002
7.1 PEMERIKSAAN BAHAYA
7.1.1 Digunakan From Pemantauan Bahaya……….…...…… Doc SMK3L-LP-33-001
Form Pemantauan dan Pengendalian Bahaya digunakan untuk mencatat
semua potensi bahaya K3 yang ditemukan selama aktivitas kerja berlangsung
di tempat kerja baik dari kondisi bahaya (unsafe condition) maupun Tindakan
bahaya (unsafe action) dilengkapi dengan tindakan/upaya pengendalian yang
diperlukan/dilaksanakan.
Form ini juga dapat digunakan untuk mengukur tingkat pelaksanaan kinerja K3
di tempat kerja dimana dapat diketahui apakah tempat kerja tersebut telah
aman dari bahaya-bahaya di dalamnya dan apakah di tempat kerja tersebut
sudah dilakukan langkah/upaya pengendalian bahaya yang terdapat di
dalamnya.
Pencatatan dan pemantauan pengendalian bahaya dapat dilaksanakan setiap
hari maupun di setiap shift kerja. Pencatatan bahaya didokumentasikan
dengan gambar (foto) serta detail tanggal dan waktu, area/lokasi/tempat
pemantauan, pekerjaan yang dilakukan, bahaya K3 yang terekam, resiko dan
nilai resikonya (prioritas), rekomendasi pengendalian, wewenang pelaksanaan
rekomendasi pengendalian, jadwal penyelesaian rekomendasi, status
pelaksanaan dan keterangan-keterangan lainnya yang diperlukan.
Semua rekomendasi pengendalian yang sudah dilaksanakan/diterapkan
ataupun yang belum diterapkan/dilaksanakan dicatat dan didokumentasikan
dengan gambar (foto) berikut keterangan lainnya.
7.1.2 Pelaksanaan Pemantauan K3L berdasarkan periode waktu : Harian –
Mingguan – Bulanan
Tahun - HASIL
Bulanan -
PERIODE Triwulan - Mingguan Harian VISUAL
Mingguan
Bulanan PROYEK
 P2K3  Meeting  Meeting  Check List Proyek :
 MCU Tinjauan / Tinjauan /  ToolBox  Zero
 Kontrak / Evaluasi / Evaluasi /  PEKA Accident
Scope Improvement Improvement  Safety  Teratur
 MetodeKer  Training  Alignment Patrol  Tertata
ja  IBPRPB Kebijakan  Closure  Rapi
 Training  PetunjukKer K3L Action  Bersih
 ID ja  KPI-K3L  Security  Rambu
 IBPRPB  JSA  JSA  ID  APD
AKTIFITAS  Joint  House
UTAMA  PetunjukK  Security
erja / WI / Inspection Keeping /  Tepat
Prosedur  Closure Inspection Waktu
 JSA Action  Closure  TepatMu
 AUDIT  Rambu Action tu
 Drill  Nilai  Rambu  TepatBia
KeadaanD SMK3Peny  PapanInfor ya
arurat + edia Jasa masi
P3K +  ID  ID
Kebakaran

Pelaksanaan Pemantauan K3L Berdasarkan Kewajian melaksanakan Aktifitas

Hal. 48dari61
dengan Produk Dokumen, seperti :
2. PemantauanHarian, antara lain :
1. Safety Patrol terhadap yang beraktifitas( Safety Induction, Kesesuaian
ID, Kesesuaian APD , Unsafe, tersedia JSA , tersedia dan mengikuti
prosedur , Pelanggaran dan ketidak sesuaian ) tindak lanjut report.
2. Tollbox Meeting
3. Check List aktifitas K3L , seperti Inspeksi sebelum mengoperasikan
peralatan konstruksi , pengetesan , pekerjaan electrical dan
sejenisnya
4. Pelaksanaan PEKA atau Partisipasi dan Komunikasi
5. Kebersihan dan Kerapihan Aktifitas pekerjaan sebelum dan setelah
pekerjaan.
6. Perlindungan Lingkungan, dengan formular pemeriksaan,
pemantauan dan pengendalian.
7. dll
3. Pemantauan Mingguan : ( tindak lanjut pemantauan harian )
1. Rapat K3L , Internal PKMP-Penyedia Jasa , Tindak Lanjut dan closing
temuan, Alignment dengan Kebijakan K3L , Status KPI-K3L
2. Rapat K3L dengan Owner / Pemberi Kerja , Tindak Lanjut dan closing
temuan
3. Laporan K3L dan Pencapaian Status KPI-K3L
4. MWT , dan Tindak Lanjut temuan
5. House Keeping
6. Check List ketersediaan JSA
7. dll
4. PemantauanBulanan : ( tindak lanjut pemantauan mingguan )
1. Rapat K3L
2. Tinjauan dan atau Penilaian pelaksanaan SMK3L para PenyediaJasa
,Tindak Lanjut dan Closing temuan.
3. General Safety Talk
4. dll

5. PemantauanPeriodik, antara lain :


1. Pelaksanaan dan Evaluasi Training
2. Proses mendapatkan ID Proyek
3. Pelaksanaan Inspeksi oleh Spesialis
4. Pelaksanaan AUDIT
5. Pelaksanaan Drill / PelatihanTanggap darurat ( kecelakaan, termasuk
P3K dan kebakaran )
6. Pelaporan ,Investigasi dan Tindak lanjut atas temuan : Unsafe , Near
Miss, Incident.
7. Pelaksanaan Sosialisasi atas antara lain : Prosedur, MetodeKerja,
JSA, IBPRPB, K3L
8. dll
7.1.3 Pemeriksaan/inspeksi dilaksanakan oleh petugas yang berkompeten dan
berwenang yang telah memperoleh pelatihan mengenai identifikasi bahaya
1. Faktor Bahaya Fisik/Mekanik :
1.1. Ketinggian.
1.2. Konstruksi (Infrastruktur).

Hal. 49dari61
1.3. Dalam Air
1.4. Mesin/Alat/Kendaraan/Alat Berat.
1.5. Ruangan Terbatas (Terkurung).
1.6. Tekanan.
1.7. Kebisingan.
1.8. Suhu.
1.9. Cahaya.
1.10. Listrik.
1.11. Getaran.
1.12. Radiasi.
2. Faktor Bahaya Biomekanik :
2.1. Gerakan Berulang.
2.2. Postur/PosisiKerja.
2.3. Pengangkutan Manual.
2.4. Desain tempat kerja/alat/mesin
3. Faktor Bahaya Kimia :
3.1. Bahan/Material/Cairan/Gas/Debu/UapBerbahaya.
3.2. Beracun.
3.3. Reaktif.
3.4. Radioaktif.
3.5. Mudah Meledak.
3.6. Mudah Terbakar/Menyala.
3.7. Iritan.
3.8. Korosif
4. Faktor Bahaya Biologi :
4.1. Jamur.
4.2. Virus.
4.3. Bakteri.
4.4. Tanaman.
4.5. Binatang.
5. Faktor Bahaya Sosial-Psikologis :
5.1. Stress.
5.2. Kekerasan.
5.3. Pelecehan.
5.4. Pengucilan.
5.5. Intimidasi.
5.6. Emosi Negatif
7.1.4 Pemeriksaan/inspeksi mencari masukan dari tenaga kerja yang melakukan
tugas di tempat yang diperiksa
7.1.5 Daftar periksa (check list) tempat kerja telah disusun untuk digunakan pada
saat pemeriksaan/inspeksi ………….…………..… Doc : SMK3L-LP-33-002
7.1.6 Laporan pemeriksaan/inspeksi berisi rekomendasi untuk Tindakan perbaikan
dan diajukan kepada pengurus dan P2K3 sesuai dengan kebutuhan
7.1.7 PKMP telah menetapkan penanggungjawab untuk pelaksanaan Tindakan
perbaikan dari hasil laporan pemeriksaan/inspeksi
7.1.8 Tindakan perbaikan dari hasil laporan pemeriksaan/inspeksi dipantau untuk
menentukan efektifitasnya
7.2 Pemantauan/Pengukuran Lingkungan Kerja
7.2.1 1 Proyek Bersih Rapi

Hal. 50dari61
2 Drainage berfungsi ( upayamenghindarigenangan dan
mitigasitempatnyamuk )
3 Perlindungan kontak langsung ketanah ( dengan Plastik Cover sheet )
atas tumpahan dan atau pada tempat : seperti Genset , tempat stock :
bahan bakar , olie , chemical , dll )
4 Perlindungan Lingkungan Kesehatan Kerja lainnya ( seperti debu,
pencahayaan , dll
5 Pemenuhan MCK, berdasarkan perhitungan jumlah keperluan.
6 Pengelolaan Limbah Konstruksi dan atau Limbah B3.
Pemantauan/pengukuran lingkungan kerja dilaksanakan secara teratur dan
hasilnya didokumentasikan, dipelihara dan digunakan untuk penilaian dan
pengendalian risiko
7.2.2 Pemantauan/pengukuran lingkungan kerja meliputi factor fisik, kimia, biologi,
ergonomi dan psikologi.
7.2.3 Pemantauan/pengukuran lingkungan kerja dilakukan oleh petugas atau pihak
yang berkompeten dan berwenang dari dalam dan/atau luar perusahaan

7.3 PeralatanPemeriksaan/Inspeksi, Pengukuran dan Pengujian


7.3.1 Terdapat prosedur yang terdokumentasi mengenai identifikasi, kalibrasi,
pemeliharaan dan penyimpanan untuk alat pemeriksaan, ukur dan uji
mengenai K3
Pengelolaan persyaratan Sertifikasi keperluan Konstruksi dan Commissioning
KeperluanKonstruksi :
1. ID ( Orang dan Peralatan )
2. ID Peralatan Konstruksi dan Peralatan Pengetesan dan Peralatan
Ukur:
1. Sertifikasi Depnaker
2. Sertifikasi standar MIGAS
3. Sertifikasi Instans iLainnya
4. Sertifikasi Inspeksi (sebelum Mobilisasi dan sebelum Operasi )
3. Keperluan Spesialis yang bersertifikat, termasuk Laboratorium
Lingkungan Kerja

Keperluan Commissioning :
1. ID ( Orang dan Peralatan )
2. PSSR - Prosedur
3. Pemenuhan Prosedur PSSR
4. ID Peralatan Commissioning dan Peralatan Pengetesandan Peralatan
Ukur:
1. Sertifikasi Depnaker
2. Sertifikasi standar MIGAS ,jika dipersyaratkan.
3. Sertifikasi Instansi Lainnya
4. Sertifikasi Inspeksi ( sebelum Mobilisasi dan sebelum
Operasi )
5. Keperluan Spesialis yang bersertifikat, termasuk Laboratorium
Lingkungan Kerja
7.3.2 Alat dipelihara dan dikalibrasi oleh petugas atau pihak yang berkompeten dan
berwenang dari dalam dan/ atau luar perusahaan

Hal. 51dari61
7.4 Pemantauan Kesehatan Tenaga Kerja

7.4.1 Pengertian Kesehatan Kerja adalah penyelenggaraan dan pemeliharaan


derajat setinggi-tingginya dari Kesehatan fisik, mental dan social tenaga kerja
di semua pekerjaan, pencegahan gangguan Kesehatan tenaga kerja yang
disebabkan kondisi kerjanya, perlindungan tenaga kerja terhadap resiko faktor-
faktor yang mengganggu kesehatan, penempatan dan pemeliharaan tenaga
kerja di lingkungan kerja sesuai kemampuan fisik dan psikologisnya, dan
sebagai kesimpulan ialah penyesuaian pekerjaan kepada manusia dan
manusia kepada pekerjaannya.
Ruang Lingkup Kesehatan Kerja
1. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja.
1. Sarana dan Prasarana.
2. Tenaga (dokter pemeriksa Kesehatan tenaga kerja, dokter
Perusahaan dan paramedis Perusahaan).
3. Organisasi (pimpinan Unit Pelayanan Kesehatan Kerja,
pengesahan penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja).
2. PelaksanaanPemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja.
1. Awal (Sebelum Tenaga Kerja diterima untuk melakukan
pekerjaan).
2. Berkala (sekali dalam setahun atau lebih).
3. Khusus (secara khusus terhadap tenaga kerja tertentu
berdasarkan tingkat resiko yang diterima).
3. Pelaksanan P3K (petugas, kotak P3K dan Isi Kotak P3K).
4. Pelaksanaan Gizi Kerja.
1. Kantin (50-200 tenaga kerja wajib menyediakan ruang makan,
lebih dari 200 tenaga kerja wajib menyediakan kantin
Perusahaan).
2. Katering pengelola makanan bagi Tenaga Kerja.
3. Pemeriksaan gizi dan makanan bagi Tenaga Kerja.
4. Pengelola dan PetugasKatering.
5. Pelaksanaan Pemeriksaan Syarat-Syarat Ergonomi.
1. Prinsip Ergonomi:
a. Antropometri dan sikap tubuh dalam bekerja.
b. Efisiensi Kerja.
c. Organisasi Kerja dan Desain Tempat Kerja
d. Faktor Manusia dalam Ergonomi.
2. Beban Kerja :
a. Mengangkat dan Mengangkut.
b. Kelelahan.
c. Pengendalian Lingkungan Kerja.
Pelaksanaan Pelaporan (Pelayanan Kesehatan Kerja, Pemeriksaan
Kesehatan Tenaga Kerja dan Penyakit Akibat Kerja)
Pengelolaan Kesehatan Kerja , berisi :
1 Pelayanan Kesehatan Kerja
2 Pemeriksaan Kesehatan tenaga kerja
3 Penyakit akibat kerja

Hal. 52dari61
4 Gizi kerja dan penyelenggaraan makanan bagi tenaga kerja.
5 Pertolongan pada kecelakaan (P3K) ditempatkerja
6 Pencegahan penyakit di tempat kerja :
1. Program Pencegahan dan Penanggulangan, Penyalahgunaan
Pereda frangelap Narkoba, Psikotropika dan bahan aditif lainnya.
2. Program Pencegahan dan Penanggulangan Tuberculosis di
tempat kerja.
3. Program Pencegahan dan Penanggulangan Pandemi Influenza di
tempat kerja.
Dilakukan pemantauan Kesehatan tenaga kerja yang bekerja pada tempat
kerja yang mengandung potensi bahaya tinggi sesuai dengan peraturan
perundang-undangan
7.4.2 Pengusaha atau pengurus telah melaksanakan identifikasi keadaan dimana
pemeriksaan Kesehatan tenaga kerja perlu dilakukan dan telah melaksanakan
system untuk membantu pemeriksaan ini.
7.4.3 Pemeriksaan Kesehatan tenaga kerja dilakukan oleh dokter pemeriksa yang
ditunjuk sesuai peraturan perundang-undangan
7.4.4 Perusahaan menyediakan pelayanan Kesehatan kerja sesuai peraturan
perundang-undangan
7.4.5 Catatan mengenai pemantauan Kesehatan tenaga kerja dibuat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan ,Laboratorium Kesehatan Kerja, dan laporan
pemantauannya dan Tindak Lanjut Perbaikannya …..Doc : SMK3L-LP-33-003

7.5 Pemantauan Lindung Lingkungan


7.5.1 Proyek Bersih Rapi
7.5.2 Drainage berfungsi , tidak ada genangan , perencanaan temporary jalan
beserta drainagenya
7.5.3 Pengelolaan Limbah Konstruksi
7.5.4 Pengelolaan Limbah B3
7.5.5 Pemantauan Lingkungan :
1 Proyek Bersih Rapi
2 Drainage berfungsi ( upaya menghindari genangan dan mitigasi tempat
nyamuk )
3 Perlindungankontaklangsungketanah ( denganPlastik Cover sheet )
atastumpahan dan atau pada tempat : seperti Genset , tempat stock :
bahanbakar , olie , chemical , dll )
4 Perlindungan Lingkungan Kesehatan Kerja lainnya ( seperti debu,
pencahayaan , dll
5 Pemenuhan MCK, berdasarkan perhitungan jumlah keperluan.
6 Pengelolaan Limbah Konstruksi dan atau Limbah B3.

8 PELAPORAN DAN PERBAIKAN KEKURANGAN


8.1 PELAPORAN BAHAYA
8.1.1 Terdapat prosedur pelaporan bahaya yang berhubungan dengan K3 dan
prosedur ini diketahui oleh tenagakerja, form ………. Doc. SMK3L-LP-33-001
Pengelolaan termasuk perbaikan pada saatterjadi Unsafe, Nearmiss,
Insiden
Ruang Lingkup Pengelolaan :
1. Sebagai Kewajiban Pelaporan atas temuan ketidaksesuaian dan
Tindak lanjut perbaikan dan pencegahannya, oleh Manajemen.

Hal. 53dari61
2. Pelaporan minimal berisi : SEHARUSNYA ( STANDAR ) - TEMUAN
3. Pelaporan berupa narasi dan foto-foto
4. Item : Unsafe – Nearmiss – Insiden masuk dalam item KPI-K3L.
5. Tindak Lanjut DAPAT berupa :
 Pemberhentian sementara Oleh Project Manager, untuk dilakukan
review : Pemberhentian Pekerjaan Sejenis , Pemberhentian Area
Kejadian , Pemberhentian semua aktifitas Proyek
Laporan Kecelakaan Kerja…………………………….. Doc. SMK3L-LP-34-001
Pengelolaan Investigasi dan tindak lanjut insiden K3L
Ruang Lingkup Investigasi :
1. Melibatkan tenaga Spesialis - Personil yang terlibat dalam melakukan
Investigasi dan tindak lanjut insiden K3L, harus memiliki kompetensi
yang cukup sesuai dengan bidang keilmuan terkait atas insiden yang
terjadi.
2. Semua Petugas Investigasi dan tindak lanjut insiden K3L, harus
mendapatkan kewenangan penuh bersifat independen (bebas-aktif)
untuk melakukan investigasi.
3. Surat Ketetapan Petugas Investigasi oleh P2K3, dimana salah satu
anggota adalah dari Departemen atau Kantor Pusat
…………………………………………………….Doc. SMK3L-LP-35-001
4. Laporan Investigasi di Kelola di bawah Tim HSE Proyek ,dengan
rekomndasi DAPAT sampai dengan tindakan Punishment, untuk di buat
Tindak Lanjuti dan atau sebagai pertimbangan Manajemen.
……………………………………….…………. Doc. SMK3L-LP-36-001

8.2 PELAPORAN KECELAKAAN


8.2.1 Pengelolaan Insiden yang harus dilaporkan sesuai perundang-undangan
dan catatan ketidakpatuhan
Insiden, kecelakaan kerja dan nearmiss merupakan tolak ukur utama dalam
mengukur tingkat kinerja K3 secara umum. Semua kejadian yang berkaitan
dengan ketiga hal di atas perlu dicatat dan diselidiki/ investigasi guna
menentukan langkah-langkah perbaikan untuk meningkatkan kinerja K3 di
tempat kerja. ………………………………………………Doc SMK3L-LP-34-001
Form ini digunakan sebagai alat untuk mencatat kejadian beserta kronologi
kejadian insiden, kecelakaan kerja maupun nearmiss baik itu terhadap tempat,
waktu, pekerjaan, alat/ mesin, bahan, serta hal-hal terkait insiden/ kecelakaan
kerja.
Form laporan kecelakaan kerja/ insiden kerja juga digunakan untuk mencatat
kerugian-kerugian yang ditimbulkan akibat insiden, kecelakaan kerja ataupun
nearmiss.
Form ini juga diperlukan untuk mencatat korban-koban insiden, kecelakaan
kerja ataupun nearmiss beserta Tindakan penanganannya serta keparahan
yang diderita akibat insiden/ kecelakaan kerja serta banyaknya hari hilang
akibat insiden kerja/ kecelakaan kerja tersebut.
Selanjutnya form laporan insiden/ kecelakaan kerja digunakan untuk mencatat
seluruh hasil penyelidikan (investigasi) berkaitan dengan sebab-sebab
kecelakaan kerja/ insiden kerja baik penyebab langsung, penyebab tidak
langsung maupun penyebab dasarnya.

Hal. 54dari61
Catatan paling akhir dari laporan insiden/ kecelakaan kerja ialah mencatat
hasil-hasil Tindakan perbaikan dan pencegahan yang direncanakan
berdasarkan hasil investigasi insiden/ kecelakaan kerja berikut dengan jadwal
pelaksanaan, wewenang pelaksanaan serta perkembangan pelaksanaannya.
Form laporan insiden/ kecelakaan kerja divalidasi oleh saksi-saksi, korban,
petugas/ pengawas K3, manajer/ kepala area kerja bersangkutan serta
manajemen atas.
Bagian paling akhir dari laporan insiden/ kecelakaan kerja dapat diisi gambar-
gambar (foto) dokumentasi kecelakaan kerja serta catatan-catatan penting
lainnya yang diperlukan/ dibutuhkan dalam laporan kejadian.
Selanjutnya laporan tersebut dimasukkan dalam laporan statistic kecelakaan/
insiden kerja untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berkaitan/
berhubungan dengan laju kinerja K3 di tempat kerja. Laporan Statistik, periode
bulanan ………………………………Doc SMK3L-LP-37-001

Ruang Lingkup– Kewajiban untuk segera melaporkan ( Narasi dan Foto ):


1. Laporan Awal segera setelah kejadian dengan cara lisan ( dapat via
telp/ sms/ wa ), Siapapun yang melihat insiden harus segera
melaporkan kepada petugas ( manajemen proyek ) yang berwenang
dan/ atau atasan korban insiden, untuk segera secara cepat diambil
Tindakan lanjutan oleh petugas
2. Laporan paling lambat 1 x 24 jam , laporan awal adalah Kronologis
Insiden.
Laporan awal sebagai dasar untuk penyelidikan ( Investigasi )
3. Segera melakukan penutupan / barricade ( tertutup dari pandangan
dengan plastic sheet ), tempat lokasi kejadian , dan melarang
siapapun memasuki area tempat perkara dan atau tanpa seijin Project
Manager.
4. Tindak Lanjut DAPAT berupa :
 Pemberhentian sementara Oleh Project Manager sebagai
Ketua P2K3, untuk dilakukan review : Pemberhentian
Pekerjaan Sejenis, Pemberhentian Area Kejadian,
Pemberhentian semua aktifitas Proyek

8.3 PEMERIKSAAN DAN KAJIAN KECELAKAAN


8.3.1 4 Langkah Dasar untuk Menyusun Laporan Investigasi Kecelakaan Kerja yang
Baik: ……………………………….………………………Doc SMK3L-LP-36-001
1. Temukan Fakta Terkait
Pastikan area Tempat Kejadian Kecelakaan Kerja telah aman, harus
mengumpulkan semua fakta yang ada terkait dengan kecelakaan.
Sebagai contoh:
 Tanggal, waktu, dan lokasi spesifik dari kecelakaan
 Nama korban, Jabatan, Departemen dan atasan langsung
 Nama dan Data diridari para saksi
 Kejadian-kejadian sebelum kecelakaan terjadi
 Tugas spesifik apa yang sedang dilakukan oleh korban pada saat
itu
 Kondisi lingkungan (lantai yang licin, pencahayaan yang tidak
cukup, bising, dll

Hal. 55dari61
 Kondisi yang ada (termasuk tuas, peralatan, perlengkapan,
material, APD dan lain-lain
 Luka yang ditimbulkan (termasuk bagian tubuh yang terluka dan
penyebab dari luka itu)
 Jenis perawatan dari luka
 Gambar-gambar rekonstruksi kecelakaan
 Kerusakan keperalatan, material dan lain-lain
Ada juga hal yang harus diperhatikan dalam mengumpulkan data dari
para saksi:
 Berikan pertanyaan terbuka kepada saksi. Pertanyaan ini adalah
pertanyaan yang kemungkinan jawabannya bukan “Iya/Tidak”.
 Terapkan asas praduga tak bersalah. Walaupun mungkin sudah
mendengar kronologisnya dari rekan kerja yang lain. Jikalau
keterangan yang disampaikan saksi berbeda, maka tidak boleh
menyalahkan saksi.
 Hindari asumsi dan pertanyaan yang mengarah. Jika asas praduga
tak bersalah sudah tidak dipakai biasanya pertanyaan yang
muncul adalah pertanyaan yang memojokkan ke saksi. Ini akan
berakibat saksi merasa segan untuk memberikan keterangan lebih
lanjut.
 Keterangan yang dihimpun haruslah bisa diukur. Hindari untuk
menggunakan kata “dekat” lebih baik gunakan kata “5 cm”.
2. Tentukan Urutan Kejadian
Berdasarkan fakta yang ada, untuk mengurutkan kejadian hingga
munculnya kecelakaan. Pada laporan deskripsikan urutan ini secara
detail termasuk:
 Kejadian yang menyebabkan kecelakaan
Misalnya: karyawan berjalan, berlari, membungkuk, memanjat,
mengangkat, mendorong, memutarkatup (valve), menggunakaan
alat, dan sabagainya
 Kejadian pada saat kecelakaan
Misalnya: karyawan tertabrak benda, terperangkap di antarabenda,
jatuh dari ketinggian, menghirup uap beracun, atau terpercik zat
kimia berbahaya.
 Kejadian sesaat setelah kecelakaan
Apa yang karyawan lakukan? Memegang lututnya, memegang
sikunya, menutup lukanya, berteriak.
perlu juga untuk mendeskripsikan bagaimana rekan kerjanya
merespon terhadap kecelakaan tersebut. Apakah mereka
memanggil bantuan, memberikan pertolongan pertama,
mematikan perlengkapan, memindahkan korban, dan sebagainya
 Kecelakaan harusnya dideskripsikan secara detail pada laporan
investigasi kecelakaan agar pembaca mendapat bayangan yang
jelas tentang apa yang sedang terjadi. Dapat menggunakan
diagram yang secara efektif dapat menunjukkan urutan terjadinya
kecelakaan. Lebih baiklagi jika memasukkan foto tentang
kecelakaan sehingga pembaca dapat mudah memahami.
3. Analisis Kecelakaan
Hal. 56dari61
Laporan haruslah mencakup analisis yang dalam tentang penyebab
kecelakaan. Penyebab tersebut meliputi:
 Penyebab langsung, misalnya tumpahan di lantai sehingga
menyebabkan terpeleset
 Penyebab tidak langsung, misalnya: karyawan tidak menggunakan
sepatu kerja yang anti licin atau sedang membawa tumpukan
barang yang menghalangi pandangannya
 Faktor kontribusi lain, misalnya: tekanan pekerjaan, tidak ada
rambu peringatan, tidak adanya training dan prosedur
4. Rekomendasi
Rekomendasi untuk perbaikan dapatlah meliputi perbaikan langsung
ataupun jangka Panjang seperti:
 Pelatihan karyawan tentang praktek kerja aman
 Pemeliharan mesin rutin yang menjaga perlengkapan termasuk
safety devices dalam kondisi operasi yang baik
 Evaluasi dari prosedur kerja dengan rekomendasi perbaikan
 Melakukan Analisa bahaya untuk evaluasi bahaya lain dalam tugas
tertentu dan melatih karyawan terhadap bahaya ini
 Pengendalian Teknik untuk membuat tugas lebih aman atau
pengendalian administratif untuk mengganti cara tugas dilakukan.
8.3.2 Tempat kerja/perusahaan mempunyai prosedur pemeriksaan dan pengkajian
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
8.3.3 Pemeriksaan dan pengkajian kecelakaan kerja dilakukan oleh petugas atau
Ahli K3 yang ditunjuk sesuai peraturan perundang-undangan atau pihak lain
yang berkompeten dan berwenang
8.3.4 Laporan pemeriksaan dan pengkajian berisi tentang sebab dan akibat serta
rekomendasi/saran dan jadwal waktu pelaksanaan usaha perbaikan
8.3.5 Penanggungjawab untuk melaksanakan Tindakan perbaikan atas laporan
pemeriksaan dan pengkajian telah ditetapkan
8.3.6 Tindakan perbaikan diinformasikan kepada tenaga kerja yang bekerja di
tempat terjadinya kecelakaan
8.3.7 Pelaksanaan Tindakan perbaikan dipantau, didokumentasikan dan
diinformasikan keseluruh tenaga kerja

8.4 PENANGANAN MASALAH


8.4.1 Terdapat prosedur untuk menangani masalah keselamatan dan kesehatan
yang timbul dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

9 PENGELOLAAN MATERIAL DAN PERPINDAHANNYA


9.1 Penanganan Secara Manual dan Mekanis
9.1.1 Terdapat prosedur untuk mengidentifikasi potensi bahaya dan menilai risiko
yang berhubungan dengan penanganan secara manual dan mekanis
9.1.2 Identifikasi bahaya dan penilaian risiko dilaksanakan oleh petugas yang
berkompeten dan berwenang
9.1.3 Pengusaha atau pengurus menerapkan dan meninjau cara pengendalian risiko
yang berhubungan dengan penanganan secara manual atau mekanis
9.1.4 Terdapat prosedur untuk penanganan bahan selama perpindahan/transportasi
meliputi metode pencegahan terhadap kerusakan, tumpahan dan/atau
kebocoran

Hal. 57dari61
9.1.5 Terdapat JSA atas Pengelolaan Material dan
perpindahannya……………………………………………………….…….Doc :
SMK3L-LP-19-001

9.2 Sistem Pengangkutan, Penyimpanan dan Pembuangan


9.2.1 Driver telah mengetahui kondisi acces road proyek( menghindari terperosok ,
tergelincir , menabrak dan sejenisnya ) , dengan pengawalan. – DIBERI
KESEMPATAN UNTUK MELAKUKAN SURVEY LOKASI SEBELUM
PELAKSANANA TRANSPORTASI dalam lingkungan proyek.
Terdapat prosedur yang menjamin bahwa bahan disimpan dan dipindahkan
dengan cara yang aman sesuai dengan peraturan perundang-undangan
9.2.2 Terdapat prosedur yang menjelaskan persyaratan pengendalian bahan yang
dapat rusak atau kadaluarsa …………………………..Doc : SMK3L-LP-37-002
9.2.3 Terdapat prosedur yang menjamin bahwa bahan dibuang dengan cara yang
aman sesuai dengan peraturan perundang-undangan Doc : SMK3L-LP-37-002

9.3 Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya (BKB)


9.3.1 Lihat 5. Penilaian dan Pengendalian Produk
Perusahaan telah mendokumentasikan dan menerapkan prosedur mengenai
penyimpanan, penanganan dan pemindahan BKB sesuai dengan persyaratan
peraturan perundang-undangan, standar dan pedoman teknis yang relevan
9.3.2 Terdapat Lembar Data Keselamatan BKB (Material Safety Data Sheets)
meliputi keterangan mengenai keselamatan bahansebagaimana diatur pada
peraturan perundang-undangan dan dengan mudah dapat diperoleh
9.3.3 Terdapat system untuk mengidentifikasi dan pemberian label secara jelas pada
bahan kimia berbahaya
9.3.4 Rambu peringatan bahaya terpasang sesuaidengan persyaratan peraturan
perundang-undangan dan/atau standar yang relevan
9.3.5 Penanganan BKB dilakukan oleh petugas yang berkompeten dan berwenang
9.3.6 Terdapat JSA atas Pengendalian Bahan Kimia berbahaya
……………………………………………………………..Doc : SMK3L-LP-19-001

10 Pengumpulan Dan Penggunaan Data


10.1 Catatan K3
10.1.1 Pengusaha atau pengurus telah mendokumentasikan dan menerapkan
prosedur pelaksanaan identifikasi, pengumpulan, pengarsipan, pemeliharaan,
penyimpanan dan penggantian catatan K3
10.1.2 Peraturanperundang-undangan, standar dan pedomanteknis K3 yang relevan
dipelihara pada tempat yang mudah didapat
10.1.3 Terdapat prosedur yang menentukan persyaratan untuk menjaga kerahasiaan
catatan
10.1.4 Catatan kompensasi kecelakaan dan rehabilitasi kesehatan tenaga kerja
dipelihara

10.2 Data dan Laporan K3


10.2.1 Data K3 yang terbaru dikumpulkan dan dianalisa
10.2.2 Laporan rutin kinerja K3 dibuat dan disebarluaskan di dalam tempat kerja

11 Pemeriksaan SMK3
11.1 Audit Internal SMK3
11.1.1 Audit internal SMK3 harus dilakukan secara berkala untuk memastikan atas

Hal. 58dari61
pelaksanaan SMK3 sesuai denganPerundang-undangan:
1. Menggunakan Standart AUDIT berdasarkan Perundangan terhadap
12 Elemen, yaitu :
1. Kepimpinan dan Komitmen atas Kebijakan K3L dan Sasaran
Target K3L
2. Pembuatan dan Pendokumentasian Rencana K3
3. Pengendalian Perancangan dan Peninjauan Kontrak
4. Pengendalian dokumen – ( DCC P2K3 )
5. Penilaian dan Pengendalian Produk
6. Keamanan Bekerja Berdasarkan SMK3
7. Standar Pemantauan.
8. Pelaporan dan Perbaikan Kekurangan
9. Pengelolaan Material dan Perpindahannya
10. Pengumpulan Dan Penggunaan Data
11. Pemeriksaan SMK3
12. Pengembangan Keterampilan dan Kemampuan
2. Audit internal SMK3L yang terjadwal untuk dilaksanakan( Jadwal
Rencana AUDIT ) ……………………………. Doc .SMK3L-LP-38-001
3. AUDITOR dapat dari Internal dan External yang mempunyai sertifikasi
sebagai AUDITOR.
4. Laporan audit didistribusikan kepada Pengurus Perusahaan dan
petugas lain yang berkepentingan dan dipantau atas Closing hasil
temuannya, dengan bataswaktu.
Audit internal SMK3 yang terjadwal dilaksanakan untuk memeriksa kesesuaian
kegiatan perencanaan dan untuk menentukan efektifitas kegiatan tersebut
11.1.2 Audit internal SMK3 dilakukan oleh petugas yang independen, berkompeten
dan berwenang
11.1.3 Laporan audit didistribusikan kepada pengusaha atau pengurus dan petugas
lain yang berkepentingan dan dipantau untuk menjamin dilakukannya Tindakan
perbaikan , ………………………………………….……. Doc. SMK3L-LP-39-001

12 Pengembangan Keterampilan dan Kemampuan


12.1 Strategi Pelatihan
12.1.1 Analisis kebutuhan pelatihan K3 sesua ipersyaratan peraturan perundang-
undangan telah dilakukan
12.1.2 Rencana pelatihan K3 bag isemua tingkatan telah disusun.
12.1.3 Jenis pelatihan K3 yang dilakukan harus disesuaikan dengan kebutuhan untuk
pengendalian potensi bahaya
12.1.4 Pelatihan dilakukan oleh orang atau badan yang berkompeten dan berwenang
sesuai peraturan perundang-undangan
12.1.5 Terdapat fasilitas dan sumberdaya memadai untuk pelaksanaan pelatihan
yang efektif
12.1.6 Pengusaha atau pengurus mendokumentasikan dan menyimpan catatan
seluruh pelatihan
12.1.7 Program pelatihan ditinjau secara teratur untuk menjamin agar tetap relevan
dan efektif

12.2 Pelatihan Bagi Manajemen dan Penyelia


12.2.1 Anggota manajemen eksekutif dan pengurus berperan serta dalam pelatihan
yang mencakup penjelasan tentang kewajiban hukum dan prinsip-prinsip serta
pelaksanaan K3
Hal. 59dari61
12.2.2 Manajer dan pengawas/penyelia menerima pelatihan yang sesuai dengan
peran dan tanggungjawab mereka

12.3 Pelatihan Bagi Tenaga Kerja


12.3.1 Pelatihan diberikan kepada semua tenaga kerja termasuk tenaga kerja baru
dan yang dipindahkan agar mereka dapat melaksanakan tugasnya secara
aman.
12.3.2 Pelatihan diberikan kepada tenaga kerja apabila di tempat kerjanya terjadi
perubahan sarana produksi atau proses
12.3.3 Pengusaha atau pengurus memberikan pelatihan penyegaran kepada semua
tenaga kerja.

12.4 Pelatihan Pengenalan dan Pelatihan Untuk Pengunjung dan Kontraktor


12.4.1 Terdapat prosedur yang menetapkan persyaratan untuk memberikan taklimat
(briefing) kepada pengunjung dan mitra kerja guna menjamin K3

12.5 Pelatihan Keahlian Khusus


12.5.1 Perusahaan mempunyai sistem yang menjamin kepatuhan terhadap
persyaratan lisensi atau kualifikasi sesuai dengan peraturan perundangan
untuk melaksanakan tugas khusus, melaksanakan pekerjaan atau
mengoperasikan peralatan
12.5.2 Pengelolaan pemenuhan up dating kompetensi K3L
Pada Proyek, berdasarkan Scope Pekerjaan Kontrak, dengan tujuan
kesesuaian kompetensi pada aktifitas K3L, maka dipersyaratkan sebagai
berikut :
Penetapan Matrix Rencana jenis Aktifitas dan jenis Kebutuhan training /
pelatihan …………………………………….….…...…..Doc : SMK3L-LP-40-001
Penetapan Matrix atas Keperluan Training khusus, seperti : Ahli K3 , Auditor ,
Inspector dan sejenisnya …………………………..…...Doc :SMK3L-LP-41-001
Untuk Training yang dilakukan oleh InHouse ( Internal Proyek ) , harus
disampaikan dan atau disiapkan dahulu Kurikulum/Materi dan atauSilabusnya
Daftar Training dan Training khusus berisi antara lain :
1. Penetapan jenis training yang wajib diikuti oleh PMT PKMP dan Para
Pekerja.
2. Penetapan Waktu Training adalah pada saat sebelum beraktifitas (
merefer jadwal pelaksanaan proyek )
3. Pemeriksaan check list status telah mengikuti training
4. Penetapan JenisTraning yang menjadi persyaratan mendapatkan ID
proyek
5. PenyiapanInfrastrukturtempat dan alatperaga yang diperlukan Training
/ Pelatihan pada lokasi Lingkungan Proyek dan atau Diluar Proyek.
6. Penyiapan Tenaga Pelatih/trainer ,baik dari Internal Proyek , Internal
Departemen, Kantor pusat dan atau dari External.
Penetapan Jadwal Pelaksanaan Training Pelatihan termasuk pelatihan Khusus
……………………………………………………………. Doc :SMK3L-LP-42-001
Menyiapkan Tahap Evaluasi dari hasil training / pelatihan
………………………………………………………….….Doc :SMK3L-LP-43-001
Bersisi antara lain :
1. Waktu Tinjauan / expired Sertifikat Training

Hal. 60dari61
2. Catatan Keluhan atau Usulan dari Trainer
3. Hasil Coaching atas peningkatan pemahaman Trainer dan Kepedulian
untuk mematuhinya.
Catatan di perlukan Re-Training dan atau harus keluar dari Proyek karena
tetap tidak mempunyai kompetensi ,dengan kecenderungan akan
membahayakan diri sendiri dan atau orang lain.

13 Program Reward dan Punishment periode 2 mingguan dan atau bulanan dan atau
periode pencapaian target yang ditetapkan
Penetapan Prosedur Ruang Lingkup :
1. Telah mempunyai Aturan Proyek ( jenis pelanggaran termasuk katagori
pelanggaran Kriminal )
2. Menetapkan Program Reward periode ,Mingguan , Bulanan , dan Periode
pencapaian target tertentu , misalnya pencapaian manhour tanpa LTI.
3. Menetapkan Jenis-jenis Reward
4. Reward dan Punishment di dokumentasikan baik secara Narasi dan Foto
1. Form / List Reward … ………………..…..……. Doc. SMK3L-LP-44-001
2. Form / List Punishment ( termasuk jenis2 dan sanksinya)
………………………………….………….……... Doc. SMK3L-LP-45-001
14 MANAJEMEN RK3L PENCAPAIAN LAINNYA
Upaya Proyek Untuk mendapatkan Sertifikasi dan atau Penilaian dari Disnaker
setempat dan atau Depnaker Pusat dari hasil Pelaksanaan SMK3 , yang merupakan
penghargaan bagi para Perkerja / Tenaga Kerja yang telah berpartisipasi pada
pelaksanaan proyek yang aman dan sehat.

Ruang Lingkup :
Adalah mendata Daftar / List-Up dan evident nyadari yang didapat dan atau di
develop atas :
Sertifikasi Pencapaian ManHour dari Owner / Pemberi Kerja dan atau dari Instansi
Depnaker …………………………………………………….……. Doc.SMK3L-LP-46-001

Seperti :
1. Mendapatkan piagam / sertifikat pencapaian manhours dari Depnaker dan
atau Owner / Pemberi Kerja
2. Salah satu anggota Tim Proyek mengikuti kegiatan seminar dan
mendapatkan sertifikat dan sejenisnya.
3. Daftar Keanggotaan Asosiasi , salah satu anggota Tim proyek menjadi
keanggotaan asosiasi dan atau Seminar……………. Doc SMK3L-LP-47-001
4. Pengelolaan CSR , Daftar Jenis dan atau masuk Katagori CSR yang telah
dilakukan oleh Proyek. …………….……………….. Doc SMK3L-LP-48-001

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Hal. 61dari61

Anda mungkin juga menyukai