Anda di halaman 1dari 20

al

•Internal Feb 25 th 2021

Emanuel Eko Haryanto


EHS PRACTITIONERS I EHS TRAINER I EHS AUDITOR I ASSESOR
# 16 # 407 # 72 # 06
Work Experience
Personal Profile
Born May, 19XX.

Achievements
• Proper Green
• RC Platinum
• 1 st Winner ToT MoM
• Zero Accident Award,
MoM

Skills
Education
• Occupational Health &
Safety Officer (AK3 Umum) • Nuclear Engineering, Gadjah Mada University
• Incident Investigator, BNSP
• Fire Expert (AK3 Kebakaran) • Environmental Engineering, Bandung Institute
• Confined Space Entrance, of Technology
Attendant, Rescue, MoM
• Responsible Care Indonesia
Verificator
• Industrial Hygienist Contact Info : : +62811 8604356
(AK3 Lingkungan Kerja)
• Train of Trainer MoM Hobbies
• IRCA Lead Auditor
• Gas Detector Technician, MoM
• SMK3 Auditor, BNSP, MoM • Drakor – Lee Sung Kyung
• Assessor, BNSP • Kho Ping Hoo, Cersil

•Internal
•Internal

INDUKSI KESELAMATAN
Sesuai persyaratan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) ,
kami akan memberikan induksi keselamatan
Acara ini dilakukan secara online melalui Ms Team/Zoom, dimana
seluruh peserta bergabung di tempat kerja atau di rumah masing-
masing. Untuk itu kami menghimbau agar tetap memperhatikan jarak
penglihatan terhadap Laptop, PC, atau perangkat seluler yang
digunakan
Seluruh peserta diharapkan tetap memperhatikan aspek ergonomis,
pastikan posisi duduk anda aman dan nyaman selama sesi
berlangsung
Perhatikan bahaya kelistrikan yang dapat bersumber dari kabel
charger atau saklar di sekitar

Jika menghadiri webinar ini bersama-sama, pastikan untuk menjaga


jarak secara fisik
Latar Belakang
"Obedience is the mother of success and is wedded
to safety." – Aeschylus

K3 Lingkungan Kerja 6

Ilmu, seni dan teknologi dalam melakukan


1. Antisipasi
2. Rekognisi
3. Evaluasi, dan
4. Pengendalian
terhadap :

Bahaya atau faktor-faktor lingkungan atau stressors yang ada


di tempat kerja yang dapat menyebabkan sakit, menurunkan
derajat kesehatan dan kesejahteraan, atau kenyamanan dan
inefisiensi karyawan atau penduduk di suatu komunitas.
DASAR PERATURAN 7

PP No 88 th 2019 Permenkes No 66
Kesehatan Kerja th 2016 K3
Rumah Sakit

Permenaker No 05 Permenkes No 07
th 2018 K3 th 2019 Kesehatan
Lingkungan Kerja Lingkungan RS
Permenkes No 70 PermenLHK No 23
th 2016 Kesehatan th 2020 Lab
Lingkungan Industri Lingkungan

Ruang Lingkup dan Tujuan


Pengusaha/Pengurus
Tempat Kerja WAJIB (Ps 2) Tujuan (Ps. 4)
Syarat K3 Lingkungan Kerja (Ps.3)
Terdapat Sumber • Pengendalian Fa k to r F isik a
L in g ku n ga n
Bahaya Lingkungan da n Fa k to r K im ia a ga r K erja ya n g
bera da di bawa h NAB ;
Kerja Berupa, • Pengendalian Fa k to r B io lo g i, a m a n , seh a t,
FAKTOR: Fa k to r E rgo n o m i, da n da n n ya m a n
Fa k to r P sik o lo g i Kerja
•FISIKA; a ga r m em en u h i sta n da r; dalam rangka
•KIMIA; • Penyediaan fa silita s mencegah
Kebersih a n da n sa ra n a
H ig ien e di Tempat Kerja yang kecelakaan kerja
•BIOLOGI; bersih dan sehat; dan dan penyakit akibat
•ERGONOMI; • Penyediaan perso n il K 3 ya n g
m em ilik i k o m peten si da n kerja.
•PSIKOLOGI k ewen a n ga n K 3 di bidang
Lingkungan Kerja

Klasifikasi Bahaya 9

Cahaya Radiasi Gas Uap


Asap
Bising Debu
Getaran
Cair Kabut
Iklim Kerja
Bahaya Kimia

Bahaya Fisik
Bahaya Biologi
Parasit
Bakteri

Serangga

Bahaya Jamur
Psikososial Ergonomi
Kompetensi Virus
Posisi Angkat
Koordinasi
Target Posisi Gerakan Angkut
Relasi Berulang
Janggal

Standard Faktor Bahaya 10

Nilai Ambang Pajanan Singkat Kadar Tertinggi


Batas Diperkenankan Diperkenankan

Kadar bahan Kimia di


Intensitas rata-rata udara yang tidak boleh Kadar bahan Kimia di
tertimbang waktu dilampaui agar pekerja udara tempat kerja
yang dapat diterima yang terpapar tidak lebih yang tidak boleh
anpa ada
pekerja tanpa dari 15 menit masih dilampaui meskipun
akiiitt tidak
penyakit
penyaki dak dapat menerima tanpa dalam waktu sekejap
meleb
melebihi
leb
bih
hii 8 jam/
h jam
m//ha
m hari
ari ada akibat iritasi , tidak selama pekerja
boleh dilakukan lebih dari
atau
u 40 jam/
m//minggu 4 kali/hari kerja
melakukan pekerjaan
BAHAYA KIMIA
"Safety is something that happens between your ears,
not something you hold in your hands." – Jeff Cooper

Faktor Kimia 12

V. Pengukuran Dan Pengendalian Lingkungan Kerja (Ps.20-21)


Dilakukan pada tempat Kerja yang memiliki potensi bahaya bahan kimia

Dilakukan terhadap pajanannya dan terhadap pekerja yang terpajan

Pengukuran terhadap pajanan yang hasilnya untuk dibandingkan


dengan NAB harus dilakukan paling singkat selama 6 (enam) jam

Pengukuran yang hasilnya untuk dibandingkan dengan PSD,


harus dilakukan paling singkat selama 15 (lima belas)
menit sebanyak 4 (empat) kali dalam durasi 8 (delapan) jam
kerja
Pengukuran pada pekerja yang mengalami pajanan dilakukan melalui
Pemeriksaan kesehatan khusus•
pada spesimen tubuh Tenaga Kerja
Label Bahan Kimia 13

14

Sistem Harmonisasi Global (GHS)


Peraturan MENPERIN No. 23/M-Ind/PER/4/2013

Sistem Klasifikasi dan Labeling yang berbeda di tiap negara


Contoh :
Berdasarkan kriteria Toksik Î Dosis Mematikan (LD50)
EU USA

Very Toxic Very Toxic


Sistem Harmonisasi Global (GHS) 15

Peraturan MENPERIN No. 23/M-Ind/PER/4/2013

™ Klasifikasi GHS bahaya bahan kimia:

Eksplosif Mudah Menyala Zat Pengoksidasi


- Mutagen
- Toksik Reproduksi
- Sensitisasi Pernapasan
Gas Bertekanan Toksisistas Akut Bahaya untuk - Bahaya Aspirasi
Kesehatan

Korosif Bahaya terhadap


Exclamation
Lingkungan Akuatik
Mark

Transformasi Label 16

Perubahan Label
pada kemasan

Perubahan
Peru Label
pada storage tank
Sistem Harmonisasi Global (GHS) 17
Peraturan MENPERIN No. 23/M-Ind/PER/4/2013

– Pasal 11 “Kewajiban” :
Setiap pelaku usaha yang memproduksi bahan kimia dan atau
produknya wajib:
jib:
a. Menentukan n klasifikasi
si bahayaa bahan n kimia dan atau produk
yang diproduksinya ya sesua
sesu
sesuai
ua dengan ketentuan klasifikasi GHS.
b. Mencantumkan n label pada kemasan bahan kimia dan atau
produk.
c. Membuatat LDK pada setiap bahan kimia.
d. Melakukan kaji ulang LDK DK dann laabel se
label setiap ada perubahan
atau paling sedikit setiap 5 (lima)) tahun sekali.

– Pasal 10 :
(1) Penulisan label dan LDK wajib menggunakan bahasa
Indonesia.

Pelabelan Bahan Kimia 18

Nama Produk Pictogram

Kata Sinyal
Pernyataan
Bahaya

Pernyataan
Kehati-hatian

Identitas Produsen
Safety Data Sheet (SDS) 19

Safety Data Sheet (SDS) 20


Pajanan Bahan Kimia 21

Bentuk – bentuk Bahan Kimia yang Masuk ke dalam Tubuh :

Jalur Masuk Bahan Kimia 22

How chemical get in Health effects


(depends on specific chemical)

Inhalation Central nervous system


Through food or water Eye irritation

Absorption through skin Hormone imbalance

Cancer

Exposure levels Liver damage

Chronic exposure Skin irritation

Acute exposure

Reproductive effects
23
Chemical Exposure (3)
NAB Faktor Kimia Index Pajanan Biologi (IPB)

Pengendalian Bahaya 24

Int al
•Internal
25

Pengendalian Secara Teknik

•Int
Intern
ernal
ernal
•Internal

26
BAHAYA FISIK
"Safety is something that happens between your ears,
not something you hold in your hands." – Jeff Cooper

KEBISINGAN 28

Merupakan salah satu bahaya


kesehatan lingkungan kerja
yang paling banyak dijumpai
di tempat kerja

Adalah semua suara yang tidak dikehendaki yang


bersumber dari alat-alat proses produksi dan/atau
alat-alat kerja yang pada tingkat tertentu dapat
menimbulkan gangguan pendengaran.
Dampak Kesehatan 29

Psikologi Fisiologi Fisiologi - Auditori Fisiologi –


Susah fokus Daya dengar turun Non Auditori
Sulit tidur Tinnitus Hipertensi
Trauma Akustik Detak jantung
Penyakit Jantung

Alat Ukur Bising & Getaran 30


Pengukuran Kebisingan 31

Noise Redu
Reduction
duct
ductio
ct ion
ion Ra
Rati
Rating
ting
ti ng

(NRR)
(NRR
RR)

IKLIM KERJA PANAS (ISBB)


“Tomorrow: your reward for working
Safely today.”

Robert Pelton

•Internal
33

IKLIM KERJA (Ps.9)


Iklim Kerja adalah hasil perpaduan antara suhu,
kelembaban, kecepatan gerakan udara dan panas radiasi
dengan tingkat pengeluaran panas dari tubuh Tenaga Kerja
sebagai akibat pekerjaannya meliputi tekanan panas dan
dingin.
Indeks Suhu Basah dan Bola (Wet Bulb Globe
Temperature Index) /ISBB adalah parameter untuk menilai
tingkat Iklim Kerja panas yang merupakan hasil perhitungan antara
suhu udara kering, Suhu Basah Alami, dan Suhu Bola.

33

Meningkat denyut
nadi & Tekanan 34

Darah
Disebabkan
oleh area kerja
Kelelahan yang kurang
Pekerjaan yang oksigen
berat dengan
suasana kerja Hipotermia
yang tidak sesuai Suhu tubuh
menurun
drastis

Overheat
Dehidrasi Heat rash, heat
cramp, heat
Kekurangan
syncope, heat
cairan dalam
Stroke & Heat
tubuh

Exhaustion
Standard Suhu 35

Permenkes No P70 th 2016


Kesehatan Lingkungan Industri •

36

Standard Suhu & Kelembaban

Sistem tata udara


dirancang,
dibangun dan
dipelihara untuk
meminimalkan
kontaminasi silang
antara area
pembuatan yang
berbeda dan dapat
dibuat spesifik
untuk area
tertentu.
CPOB Suhu & Kelembapan

Fasilitas Lab Lingkungan 37

ƒ Ruang Penyimpanan ƒ Ruang Timbang


Contoh Uji meja bebas getar
¾ Uji Arsip pintu ganda

0°C< T ≤6°C T 20°C ±3°C


45%-65%

ƒ Ruang Instrumen
ƒ Ruang Preparasi
Contoh Uji
meja ukuran minimal
T 20°C ±3°C
lebar 90 & tinggi 80 cm 45%-65%
panjang disesuaikan

PermenLHK No P.23 th 2020


•Internal Laboratorium Lingkungan

We must
become the
change that
we want to
see!”

Mahatma Gandhi

•Internal
39

40

Emanuel Haryanto

haryantoem

08118604356

Anda mungkin juga menyukai