Anda di halaman 1dari 5

PT.

SAFEMAX
INDONESIA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


INSPEKSI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
PT. SAFEMAX INDONESIA

1. PENGERTIAN INSPEKSI
Inspeksi merupakan upaya deteksi dini dan mengoreksi adanya potensi bahaya di tempat
kerja yang dapat menimbulkan kecelakaan.

2. TUJUAN INSPEKSI
 Untuk memastikan bahwa semua kegiatan keselamatan diamati dan kondisi atau
tindakan tidak aman yang harus dimitigasi.
 Memastikan bahwa para pekerja menyelesaikan pekerjaan dengan aman dan selamat
sepanjang pelaksanaan tugas mereka sesuai prosedur keselamatan.
 Memeriksa dan mengevaluasi perilaku/kondisi tidak aman yang diamati.
 Memelihara suatu daftar pemeriksaan keselamatan lokasi sehari-hari.
 Melengkapi kemajuan pemeliharaan pencegahan pekerjaan tidak aman dan potensi
bahaya.
 Menentukan penyebab dasar dan melakukan perbaikan
 Menunjukkan komitmen managemen mengenai keselamatan.

3. KEUNTUNGAN INSPEKSI
 Perbaikan dengan segera
 Kontak langsung pada pekerja
 Pekerja tanggap terhadap Unsafe Act (Kondisi Tidak Aman) & Unsafe Condition
(Tindakan Tidak Aman)
 Menetapkan alat keselamatan yang sesuai
 Meningkatkan kesadaran K3L
 Menjalankan program K3L
PT. SAFEMAX
INDONESIA

4. FUNGSI LEMBAR LAPORAN KONDISI


 Dasar penentuan tindakan
 Dokumen K3L & umpan balik pekerja
 Data analisa terakhir K3L
 Tingkat kesadaran pekerja terhadap K3L
 Bahan laporan bagian K3L

6 Prinsip Observasi K3L


5. INSPEKSI TERENCANA
Observasi/Pengamatan Semua Kecelakaan Dapat Dicegah
 Tata Papan (House Keeping)
K3 Tanggung Jawab Semua Karyawan
Inspeksi Periodik
Semua Bahaya Harus Diamankan
 Inspeksi bagian/tempat/objek kritis
 Daerah tidak aktif/ditinggalkan Melatih Karyawan Bekerja Aman

Mencegah Kecelakaan Usaha Yang Mulia

Bekerja Aman Kondisi Pekerjaan


PT. SAFEMAX
INDONESIA

6. TAHAP INSPEKSI
 Persiapan Inspeksi
 Pelaksanaan Inspeksi SIRKLUS PENGAMATAN K3L
 Siklus Pengamatan
 Objek Inspeksi
 Pengamatan Total
Memutuskan
 Klasifikasi bahaya
 Laporan Inspeksi
Berhenti

Mengamati

Bertindak

Melaporkan

Sistem Observasi K3L Meliputi

Tindakan Prosedur & Perkakas & Kondisi


APD
Aman Keteraturan Peralatan Tempat Kerja
PT. SAFEMAX
INDONESIA

7. PENGAMATAN TOTAL
 Melihat
 Mendengar
 Membaui/mencium
 Meraba
 Merasakan

8. KLASIFIKASI BAHAYA
 Kelas “A”
 Cacat tetap
 Meninggal
 Hilang bagian tubuh
 Rusak parah peralatan, material, bangunan, dll
 Kelas “B”
 Cidera berat
 Sakit berat
 Cacat sementara
 Kerusakan alat, material, bangunan, dll.
9. LAPORAN INSPEKSI
 Ditulis jelas
 Nomor temuan berurutan
 Klasifikasi temuan/bahaya
 Spasi cukup
 Cakup temuan terakhir (yang sebelumnya)
 Kemudian beri tanda
 Laporan tindak lanjut
PT. SAFEMAX
INDONESIA

10. TINDAK LANJUT


 Perintah kerja atau peringatan
 Pantau keperluan pekerja & perbaikan
 Pastikan sesuai rencana kerja
 Pantau selama pelaksanaan kerja
 Dinyatakan cukup, uji, evaluasi training & sop
 Tinjau ulang setelah operasi beberapa saat kemudian

Dibuat Oleh, Diketahui Oleh, Disahkan Oleh,


Koordinator HSE General Manager Direktur Utama

(Yogie Ramadhan) (Aries Fhadila) (Muhammad Iskandarsyah)

Anda mungkin juga menyukai