Anda di halaman 1dari 78

UNDANG-UNDANG

KESELAMATAN KERJA
Undang-Undang No.1 Tahun 1970
(Tambahan Lembaran Negara No.1918)
UU
UU 1/70
1/70
I. PERTIMBANGAN
1. Veiligheids Reglement 1910 Stbl No.406
UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
1. Sudah tidak sesuai dengan perkembangan
teknik, teknologi dan azas Perlindungan
KESEHATAN KERJA

Ketenagakerjaan di Indonesia
2. Sifat polisional/Refresif sudah tidak sesuai
dengan era kemerdekaan
3. Kemajuan industrialisasi, intensitas kerja,
bahan baku, dan lain-lain sudah
berkembang pesat.

PERLU ADANYA UU KK YANG SESUAI


2. UU No. 1 TAHUN 1970
UTAMAKAN

Bersifat preventif
KESELAMATAN DAN

1.
KESEHATAN KERJA

2. Ruang lingkup lebih luas


3. Rumusan teknis lebih komprehensif
4. Pembinaan K3 bagi manajemen dan
pekerja
5. Pembentukan unit P2K3 Perusahaan
6. Pengaturan pengawasan K3
02/18/21 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
Amandemen UUD 1945 Ps. 28 a
1.Ps. 5, 20, 27 (2) UUD 1945
Dicabut diganti dg UU No.13/2003
2.Ps. 9, 10 UU No. 14/1969 Ps. 86, 87

UU KK No.1/1970

PERATURAN PELAKSANAAN

 PERATURAN KHUSUS  PERATURAN


PEMERINTAH
 PER PRES  Kep/SE Dirjen
 PER MEN
 PERDA
 Kep. Gub/Bup/WaKOt
DASAR HUKUM

 UUD 1945 Pasal 27 ayat (2) :

Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan


penghidupan yang layak bagi kemanusiaan

 UU No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan


Pasal 2
Pembangunan ketenagakerjaan berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar R.I tahun 1945.
DASAR HUKUM
UU No.13 Tahun 2003
Pasal 4
Pembangunan ketenagakerjaan bertujuan :

a. Membudayakan & mendayagunakan tenaga kerja secar a


optimal dan manusiawi,
b. Mewujudkan pemerataan kesempatan kerja & penyedian
tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan
pembangunan nasional dan daerah,
c. Memberikan perlindungan kepada tenaga kerja dalam
mewujudkan kesejahteraan tenaga kerja,
d. Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja
dan keluarganya.
DASAR HUKUM
Pasal
Pasal86
86
(1)
(1) Setiap
Setiap pekerja
pekerja // buruh
buruh mempunyai
mempunyai hak
hak untuk
untuk memperoleh
memperoleh
perlindungan
perlindunganatas
atas::
a.
a.keselamatan
keselamatandan
dankesehatan
kesehatankerja
kerja
b.
b.Moral
Moraldan
dankesusilaan
kesusilaan
c.
c.Perlakuan
Perlakuanyang
yangseuai
seuaidengan
denganharkat
harkatdan
danmartabat
martabat
manusia
manusiaserta
sertanilai-nilai
nilai-nilaiagama.
agama.
(2)
(2) Untuk
Untuk melindungi
melindungi keselamatan
keselamatan pekerja
pekerja // buruh
buruh guna
guna
mewujudkan
mewujudkan produktivitas
produktivitas kerja
kerja yang
yang optimal
optimal
diselenggarakan
diselenggarakanupaya
upayaK3.K3.
(3)
(3) Perlindungan
Perlindungan sebagaimana
sebagaimana pada
pada ayat
ayat (1)
(1) dan
dan ayat
ayat (2)
(2)
dilaksanakan
dilaksanakandengan
denganperaturan
peraturanperundangan
perundanganyang
yangberlaku.
berlaku.
DASAR HUKUM
Pasal
Pasal87
87

(1)
(1) Setiap
Setiap perusahaan
perusahaan wajib
wajib menerapkan
menerapkan Sistem
Sistem Manajemen
Manajemen
Keselamatan
Keselamatan dan
dan Kesehatan
Kesehatan Kerja
Kerja yang
yang terintegrasi
terintegrasi dengan
dengan
Sistem
SistemManajemen
ManajemenPerusahaan.
Perusahaan.
(2)
(2) Ketentuan
Ketentuan mengenai
mengenai penerapan
penerapan Sistem
Sistem Manajemen
Manajemen
Keselamatan
Keselamatan dandan Kesehatan
Kesehatan Kerja
Kerja sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud
pada
padaayat
ayat(1)
(1)diatur
diaturdengan
denganPeraturan
PeraturanPemerintah.
Pemerintah.

Telah
Telah datur
datur dalam
dalam Peraturan
Peraturan Pemerintah
Pemerintah No.
No. 50
50 Tahun
Tahun 2012
2012
tentang
tentang Penerapan
Penerapan Sistem
Sistem Manajemen
Manajemen Keselamatan
Keselamatan dan
dan
Kesehatan
KesehatanKerja
Kerja
Melindungi :
- Tenaga kerja dan orang lain
- Asset perusahaan &
- Lingkungan tempat kerja
BAB. I. ISTILAH (Pasal 1)
UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA 1. Tempat kerja : Ruangan/Lapangan,
Tertutup/Terbuka, dan Bergerak / Tetap dimana
terdapat ;Tenaga Kerja,Usaha dan Sumber Bahaya.
2. Pengusaha :Orang/Badan yg menjalankan usaha
milik sendiri/bukan /mewakili org atau badan
berkedudukan diluar Indoensia menggunakan tempat
kerja.
3. Pengurus : Orang yg mempunyai tugas memimpin
langsung sesuatu tempat kerja atau bagiannya yg
berdiri sendiri.
02/18/21 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
TAN
BAB. I. ISTILAH
4. Direktur ialah Pejabat yang ditunjuk Menaker
untuk melaksanakan Undang-Undang ini.
5. Pegawai Pengawas ialah Pegawai Tehnis
berkeakhlian khusus dari Kemenaker yang
ditunjuk oleh Menaker.
6. Ahli Keselamatan Kerja ialah Tenaga Tehnis
ber-keakhlian khusus dari Luar Kemenaker
yang ditunjuk oleh Menaker untuk mengawasi
ditaatinya Undang-Undang ini.
02/18/21 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
Pasal
Pasal 11 Tenaga
Tenaga
kerja
kerja

a ?? -Tetap
-Tetap
AAppa -Temporary
-Temporary

rjaa
keerj
att k
mppa
TTeem
KRITERIA
KRITERIA

usaha
usaha
Sumber
Sumber bahaya
bahaya
Barang/jasa
Barang/jasa
BAB. II. RUANG LINGKUP

RUANG LINGKUP
Psl. 2
Tempat kerja : di darat, dalam tanah,
permukaan air, dalam air,
di udara wil. Hukum RI
Jenis-jenis
Jenis-jenis usaha
usaha (tempat
(tempat kerja)
kerja) yang
yang
diwajibkan
diwajibkan melaksanakan
melaksanakan syarat
syarat K3,
K3,
tempat
tempat kerja
kerja yang
yang mempunyai
mempunyai sumber
sumber
bahaya, 18 jenis
bahaya, ygyg berkaitan
berkaitan dengan
dengan ::
-- Keadaan lapangan
Keadaan mesin,pesawat,alat
mesin,pesawat,alat kerja,
kerja,
peralatan kerja
peralatan dan
dan bahan
bahan
-- Sifat
Sifat pekerjaan
pekerjaan
-- Cara
Cara bekerja
bekerja
-- lingkungan
lingkungan
- Proses produksi
BAB. II. RUANG LINGKUP

UU NO. 1 TAHUN 1970 PASAL 2


 POTENSI SUMBER BAHAYA BERKAITAN DGN :
UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

1. Keadaan mesin, pesawat, alat/peralatan,


instalasi, bahan dan sebagainya
2. Lingkungan
3. Sifat pekerjaan
4. Cara kerja
5. Proses produksi

02/18/21 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


 18 JENIS OBYEK PENGAWASAN K3 :

a. Dibuat, dicoba, dipakai, digunakanmesin,pesawat,


alat perkakas,instalasi yg berbahaya ………… dst
Dibuat, dipakai …. dst, bahan yang mudah meledak
UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA b.
c. Dikerjakan pembangunan, perbaikan …. dst, gedung
terowongan bawah tanah ……. dst
d. Dilakukan usaha pertanian, perkebunan …. dst
e. Dilakukan usaha pertambangan emas, migas ….dst
f. Dilakukan pengangkutan orang dan barang ….. dst
g. Dilakukan bongkar muat barang ….. dst
h. Dilakukan penyelaman/pekerjaan dlm air ….. dst
i. Dilakukan pekerjaan pada ketinggian …… dst
j. Dilakukan pekerjaan di bawah tekanan udara atau suhu
02/18/21 yg tinggi atauUndang
rendah,
- Undang No. 1 tahun 1970
…..
 Lanjutan
OBYEK PENGAWASAN K3 MELIPUTI (PSL 2) :
k. Dilakukan pekerjaan yang mempunyai bahaya
tertimbun tanah, ….. dst.
l. Dilakukan pekerjaan dalam tangki, sumur atau
UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

lubang
m. Terdapat kelembababan, penyebaran debu, asap,
gas, ….. dst.
n. Dilakukan pembuangan sampah, limbah, ….. dst
o. Dilakukan pemancaran, penyiaran RADIO, TV,
TELEPON, …. dst
p. Dilakukan pendidikan, rIset, menggunakan alat teknis
….. dst
q. Dibangkitkan,dirobah,dikumpulkan,disimpan,dialurkan
listrik ,gas, minyak atau air
r. Diputar film, pertunjukan
02/18/21 Undang - Undang No. 1sandiwara,
tahun 1970 rekreasi, ….. dst
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja

Psl. 3
SYARAT-SYARAT K3
Dengan peraturan perundangan
ditetapkan syarat syarat keselamatan kerja
untuk :
Arah dan sasaran Kongkrit :
- Pencegahan kecelakaan (kebakaran, peledakan,
Pencemaran) dan PAK
- Penyediaan sarana pengendalian sumber bahaya.
BAB III. SYARAT-SYARAT K3
UU NO. 1 TAHUN 1970 PASAL 3

Dengan peraturan perundang-undangan


ditetapkan syarat-syarat K3, untuk :
UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

a. Mencegah, mengurangi kecelakaan


b. Mencegah, mengurangi, dan memadamkan
kebakaran
c. Mencegah, mengurangi bahaya peledakan
d. Memberi kesempatan/jalan penyelamatan
diri
e. Memberikan Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan (P3K).
02/18/21 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
…..
Lanjutan
UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
f. Memberikan APD pada para pekerja
g. Mencegah timbulnya penyebaran suhu
,debu,uap,kotoran,asap, gas,cuaca,sinar/radiasi
dst
h. Mencegah timbulnya penyakit akibat kerja baik
physik/psychis,keracunan,infeksi dan penularan.
i. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
j. Menyelenggarakan suhu dan lembab udara yg baik

k. Menyelenggarakan penyegaran udara yang baik


l.
02/18/21
Memelihara Undang
kebersihan, kesehatan dan ketertiban
- Undang No. 1 tahun 1970
…..
Lanjutan
UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
m. Memperoleh Keserasianantara tenaga kerja, alat
kerja, lingkungan, cara dan proses kerjanya.
n. Mengamankan & memperlancar pengangkutan
orang, binatang, tanaman dan barang
o. Mengamankan dan memelihara bangunan
p. Mengamankan pekerjaan bongkar muat dan
penyimpanan barang.
q. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya.
r. Menyesuaikan/menyempurnakan danMencegah
timbulnya bahaya kecelakaan yang lebih tinggi
02/18/21 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
SYARAT-SYARAT K3 BERPOLA PREVENTIF
UU NO. 1 TAHUN 1970 PASAL 4

UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
1. Syarat-syarat K3 dievaluasi dari tahapan
awal/perencanaan, dst.
2. Terjaga keselamatan & kesehatan pekerja
pada setiap tahapan proses.
3. Terjaga peralatan/mesin/instalasi saat
dioperasikan di perusahaan.
4. Terjaganya lingkungan kerja yg aman & sehat

02/18/21 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
Pola penerapan K3
Psl 4

Pemeriksaan/ Pemeriksaan/ Test


perhitungan pengujian
teknis Berkala

-Pemasangan
-Pembuatan - Pemakaian
Perencanaan -dll - Peredaran
- Pengangkutan

Pengesahan Pengesahan Termasuk


Termasuk
gambar rencana Pemakaian produk
produk
dari
dari Luar
Luar
Negeri
Negeri
BAB IV. PENGAWASAN
UU NO. 1 TAHUN 1970 PASAL 5

Direktur : Melakukan pengawasan umum


UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

terhadap pelaksanaan UU
Keselamatan Kerja

Wewenang dan tanggung jawab Direktur diatur


sesuai Peraturan Perundang-undangan .

02/18/21 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


PASAL 5 (1) UU No 1/170

PEGAWAI PENGAWAS DAN AHLI


KESELAMATAN KERJA DITUGASKAN
MENJALANKAN PENGAWASAN LANGSUNG
TERHADAP DITAATINYA UNDANG UNDANG
INI DAN MEMBANTU PELAKSANAANYA
1. Pegawai pengawas K3 adalah pegawai teknis berkeahlian
khusus dari Depnakertrans, sebagai Pejabat Fungsional dan
sebagai PPNS

2. Ahli K3
Adalah Tenaga teknis berkeahlian khusus dari luar Kemenaker
ditunjuk oleh MENAKER.

02/18/21 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


SISTEM KELEMBAGAAN PENGAWASAN K3
UU No. 1 TAHUN 1970

Pasal 5
MENAKER
DIREKTUR

PEG. AHLI
PENGA DOKTER P2K3
K3 PRSH
WAS

KANDEP LUAR - POLI PRSH Perusahaan


DEPNAKER - JASA KESEH

- INDUSTRI
PEMERINTAH SWASTA
- JASA
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja

Pasal 6
Ketentuan banding bagi yang tidak menerima
keputusan direktur
Pasal 7
Pengusaha membayar retribusi yang diatur
oleh peraturan perundangan

02/18/21 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


PENJELASAN PANITIA BANDING
UU NO. 1 TAHUN 1970 PASAL 6

UTAMAKAN

Θ Melayani keberatan dari masyarakat


KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

Θ Permohonan ditujukan ke panitia banding


Θ Panita banding beranggotakan para ahli di
bidangnya
Θ Panitia banding dibentuk Menaker
Θ Keputusan panitia banding sifatnya final

Sampai saat ini keputusan ini Belum Terbentuk

02/18/21 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


PENJELASAN RETRIBUSI
UU NO. 1 TAHUN 1970 PASAL 7

UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA Θ Retribusi merupakan kewajiban pengusaha untuk
membayar ke Negara atas jasa riksa uji K3 yang
dilakukan pemerintah
Θ Pembebannya atas dasar obyek yang dilakukan
pemeriksaan/pengujian
Θ Retribusi termasuk P.N.B.P. (Penerimaan Negara
Bukan Pajak)
Θ Saat ini di Jakarta Pusat/ Nasional retribusi K3
ditiadakan

02/18/21 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja

KEWAJIBAN PENGURUS
Pasal 8
 Pemeriksaan kesehatan badan,kondisi mental dan
kemampuan tenaga kerja :
• Baru
• Yang hendak dipindah ke tugas lain
(yang berpotensi bahaya)
• Berkala min satu tahun sekali
 Oleh Dokter perusahaan (yang ditunjuk oleh Menteri)
PEMERIKSAAN KESEHATAN KERJA
UU NO. 1 TAHUN 1970 PASAL 8

UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA Θ Pengusaha/manajamen wajib memeriksakan derajat
kesehatan Tenaga Kerja di perusahaannya
Θ Jenis-jenis pemeriksaan kesehatan tenaga kerja meliputi:
1. Pemeriksaan awal (tahap rekruitment)
2. Pemeriksaan berkala (tahap berkala)
3. Pemeriksaan khusus (tahap kasus)
Θ Pemeriksaan dilakukan oleh dokter yang kompeten
Θ Lebih lanjut diatur dalam peraturan pelaksana teknis

02/18/21 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
BAB
BAB VV PEMBINAAN
PEMBINAAN
Pasal
Pasal 99
 Pengurus diwajibkan menunjukkan dan menjelaskan pada
tiap tenaga kerja baru tentang:
 Kondisi dan bahaya di tempat kerja
 Semua pengaman dan alat perlindungan yang diharuskan
 Menyediakan APD
 Menjelaskan cara dan sikap bekerja aman
 Mempekerjakan setelah yakin memahami K3
 Melakukan pembinaan
 pencegahan kecelakaan
 pemberantasan kebakaran
 peningkatan K3
 pemberian P3K
Wajib
02/18/21 memenuhi dan mentaati
Undang - Undang No.syarat K3
1 tahun 1970
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
BAB
BAB VI
VI
PANTIA
PANTIA PEMBINA
PEMBINA KESELAMATAN
KESELAMATAN DAN
DAN KESEHATAN
KESEHATAN KERJA
KERJA
Pasal
Pasal 10
10
Setiap tempat kerja dengan kriteria tertentu,
Pengusaha atau Pengurus Wajib
membentuk P2K3 . Kriteria perusahaan
yang diwajibkan : a.
mempekerjakan karyawan lebih dari 100
orang, atau
b. kurang dari 100 orang tetapi
mempunyai resiko bahaya yang tinggi
MANFAAT P2K3
• Mengembangkan kerjasama bidang
K3
• Meningkatkan kesadaran dan
partisipasi tenaga kerja terhadap
K3
• Forum komunikasi dalam bidang
K3
• Menciptakan tempat kerja yang
nihil kecelakaan dan penyakit
akibat kerja

02/18/21 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja

BAB
BAB VII
VII
KECELAKAAN
KECELAKAAN
Pasal
Pasal 11
11
•• Pengurus
Pengurus diwajibkan
diwajibkan melaporkan
melaporkan tiap
tiap kecelakaan
kecelakaan yang
yang
terjadi
terjadi di
di tempat
tempat kerja
kerja yang
yang dipimpinnya
dipimpinnya pada
pada pejabat
pejabat
yang
yang ditunjuk
ditunjuk Menteri
Menteri Tenaga
Tenaga Kerja.
Kerja.
•• Tata
Tata cara
cara pelaporan
pelaporan dan
dan pemeriksaan
pemeriksaan kecelakaan
kecelakaan oleh
oleh
pegawai
pegawai termaksud
termaksud dalam
dalam ayat
ayat (1)
(1) diatur
diatur dengan
dengan
peraturan
peraturan perundangan.
perundangan.

02/18/21 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


KECELAKAAN KERJA/ACCIDENT
UU NO. 1 TAHUN 1970 PASAL 11

UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

 Kecelakaan kerja meliputi :

 Kecelakaan
 Kebakaran
 Peledakan
 Penurunan lingkungan
 Penyakit akibat kerja

02/18/21 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


KEWAJIBAN PERUSAHAAN DLM KASUS KEC. KERJA

UTAMAKAN

Melaporkan kepada Disnaker setempat


KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
1.
2. Mengamankan Tempat Kejadian Perkara
3. Membantu kelancaran penyelidikan
4. Melakukan kewajiban di bidang ketenagakerjaan

02/18/21 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
BAB
BAB VIII
VIII
Kewajiban
Kewajiban dan
dan Hak
Hak Tenaga
Tenaga Kerja
Kerja
Pasal
Pasal 12
12

Kewajiban
Kewajiban Hak
Hak
•• Memberikan
Memberikan • • Meminta pengurus
Meminta pengurus
keterangan
keterangan pada
pada untuk
untuk melaksanakan
melaksanakan
Pegawai
Pegawai Pengawas
Pengawas Syarat
Syarat K3
K3 yg
yg
atau
atau Ahli
Ahli K3
K3 diwajibkan
diwajibkan
•• Memakai
Memakai APDAPD yg
yg • • Menyatakan
Menyatakan
diwajibkan
diwajibkan keberatan,
keberatan, jika
jika
•• Memenuhi
Memenuhi dandan syarat2
syarat2 K3
K3 belum
belum
mentaati
mentaati syarat
syarat K3
K3 yg terpenuhi
yg terpenuhi dan
dan APD
APD di
di
diwajibkan wajibkan
diwajibkan wajibkan diragukan.
diragukan.

02/18/21 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja

BAB
BAB IX
IX
Kewajiban
Kewajiban Bila
Bila Memasuki Tempat Kerja
Memasuki Tempat Kerja
Pasal
Pasal 13
13
Barang
Barang siapa
siapa akan
akan memasuki
memasuki
sesuatu
sesuatu tempat
tempat kerja,diwajibkan
kerja,diwajibkan
mentaati
mentaati semua
semua petunjuk
petunjuk
Keselamatan
Keselamatan Kerja
Kerja dan
dan memakai
memakai
Alat
Alat Pelindung
Pelindung Diri
Diri yang
yang diwajibkan
diwajibkan

02/18/21 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


KEWAJIBAN “ORANG LAIN” MEMASUKI
TEMPAT KERJA UU NO. 1 TAHUN 1970 PASAL 13
Θ Wajib mentaati ketentuan K3
UTAMAKAN

Wajib memakai APD


KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
Θ

Θ Wajib memahami Emergency Respon Plan


Θ Wajib mengikuti prosedur kerja aman di
tempat kerja.

02/18/21 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
BAB
BAB XX
Kewajiban
Kewajiban Pengurus
Pengurus
Pasal
Pasal 14
14

 Menempelkan
Menempelkan UUUU No.
No. 11 Tahun
Tahun 1970
1970
 Memasang
Memasang gambar
gambar dan
dan bahan
bahan pembinaan
pembinaan K3K3
 Menyediakan
Menyediakan secara
secara cuma-cuma
cuma-cuma APD
APD dan
dan
petunujuk
petunujuk K3
K3 untuk
untuk tenaga
tenaga kerja dan orang
kerja dan orang lain
lain

02/18/21 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
BAB
BAB XI
XI
Ketentuan-Ketentu
Ketentuan-Ketentu Penutup
Penutup
Pasal
Pasal 15
15
SANKSI
SANKSI

1. Denda
1. Denda Rp.
Rp. 100.000
100.000
2.
2. Kurungan
Kurungan 33 bulan
bulan

02/18/21 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
Pasal
Pasal 16
16
Kewajiban
Kewajiban Pengusaha
Pengusaha

Pengusaha
Pengusaha menyesuaikan
menyesuaikan dalam
dalam waktu
waktu satu
satu tahun
tahun
setelah
setelah diundangkan
diundangkan

02/18/21 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja

Pasal
Pasal 17
17

Pemberlakuan
Pemberlakuan peraturan
peraturan lama
lama sepanjang
sepanjang tidak
tidak bertentangan
bertentangan

Pasal
Pasal 18
18

Nama
Nama Undang-Undang
Undang-Undang ini
ini adalah
adalah
Undang-Udang
Undang-Udang Keselamatan
Keselamatan kerja
kerja

02/18/21 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


PERATURAN PELAKSANAAN
UU No. 1 Tahun 1970 - 1

PERATURAN ORGANIK

K3
sektoral
K3 teknis

Kelembagaan K3

Kompetensi SDM K3
PERATURAN PELAKSANAAN
UU No. 1 Tahun 1970 - 3
Secara sektoral
- PP No. 19/1973 Pengaturan & Pengawasan K3 di
Sektor Pertambangan
- PP No. 11/ 1979 K3 Sektor Migas
- Per.Menaker No. 01/1978
K3 Dalam Penebangan dan Pengangkutan
Kayu
- Per.Menaker No. 01/1980
K3 Pada Konstruksi Bangunan
PERATURAN PELAKSANAAN
UU No. 1 Tahun 1970

 Pembidangan Teknis
- PP No. 7/1973 - Pestisida
- PP No. 11/ 1975 - Keselamatan Kerja Radiasi
-
o Bab I Istilah o Bab VII Kecelakaan
o Pasal 1 : Istilah o Pasal 11 : Kecelakaan
o Bab II Ruang Lingkup o Bab VIII Kewajiban dan Hak
o Pasal 2 : Ruang Lingkup (dan Tenaga Kerja
– Sumber Bahaya) o Pasal 12 : Kewajiban Tenaga
o Bab III Syarat-syarat Keselamatn Kerja
Kerja o Bab IX Kewajiban Bila
o Pasal 3 : Syarat-syarat K3 Memasuki Tempat Kerja
o Pasal 4 : Penanganan K3 mulai o Pasal 13 : Kewajiban di tempat
– dari Perencanaan, kerja
– pembuatan dst o Bab X Keawajiban Pengururs
o Bab IV Pengawasan o Pasal 14 : Kewajiban Pengurus
o Pasal 5 : Pengawasan o Bab XI Ketentuan Penutup
o Pasal 6 : Panitia Banding o Pasal 15 : Sangsi hukum
o Pasal 7 : Restribusi o Pasal 16 : Ketentuan Peralihan
o Pasal 8 : Pemeriksaan kesehayatan
selama 1 tahun
– badan TK o Pasal 17 : Ketentuan Peralihan
o Bab V Pembinaan untuk peraturan yang
o Pasal 9 : Pembinaan oleh Pengurus sudah ada
o Pasal 18 : Judul undang-
– Perusahaan undang
o Bab VI P2K3
o Pasal 10 : P2k3
NO OBYEK PASAL & AYAT PER.PELAKSANAAN
1. Ahli KK (K3) BAB I, Pasal 1  Permenaker No. 02/MEN/1992
ayat (6) Syarat penunjukan ahli k3
 Permenaker No.04/MEN/1995
Penunjukan PJK3 (perusahaan jasa k3)
 Permenaker No.04/MEN/1987
Pembentukan P2K3
+ Kepmen 239/M/2003 calon ak3u

2. Mencegah dan mengurangi BAB III, Pasal 3  Seluruh peraturan pelaksanaan UU K3


kecelakaan penggunaan ayat (1) huruf a mengatur tentang mencegah kecelakaan
mesin  Permenaker 38/M/2016 tentang Pes
Tenaga dan Produksi

3. Mencegah, mengurangi BAB III, Pasal 3  Permenaker No. 04/MEN/1980 ttg APAR
dan memadamkan ayat (1) b  Permenaker No. 02/MEN/1983 ttg
kebakaran Instalasi Alarm Kebakaran Otomatis
 Permenaker No.31/MEN/2015 ttg Inst.
Penyalur Petir Permenaker 02/M/1989
 Kepmenaker No. 186/MEN/1999 ttg
Penanggulangan Kebakaran
NO OBYEK PASAL & AYAT PER.PELAKSANAAN

4. Mencegah dan mengurangi


BAB III, Pasal 3  UU dan Per. Uap thn 1930
bahaya peledakan
ayat (1) c  Permenaker No. 37/MEN/2016 ttg Bejana
Tekanan
 Permenaker No.01/MEN/1988 operator
uap /BT

.
5. Memberi kesempatan atau BAB III, Pasal 3 •Kepmenaker No.186/M/1999
jalan menyelamatkan diri ayat (1) d pembentukan TIM Pen Kebakaran
* Permenaker N0.1/M/1980 Kontruksi
Bangunan dan elemen SMK3

BAB III, Pasal 3 Permenakertran No. 15/MEN/VII/ 2008 ttg


Memberi pertolongan pada
ayat (1) e P3K dan Petugas P3K
6. kecelakaan
NO OBYEK PASAL & AYAT PER. PELAKSANAAN
7. Memberi APD pada BAB III, Pasal 3 ayat  Permenakertrans No.8/M/2010 ttg APD
para pekerja (1) f dan BAB X
Pasal 14 ayat c
8. Mencegah dan BAB III, Pasal 3 ayat  PMP No. 7/1964 ttg Syarat Kesehatan,
mengendali kan timbul (1) g Kebersihan, Penerangan.
atau menyebabar  Permenakertrans No.13/MEN/X/2011 ttg
luasnya suhu, NAB Faktor Fisika dan Kimia di Temp.
kelembaban, debu, Kerja
kotoran, asap .........

9. Mencegah, BAB III, Pasal 3 ayat  Permenaker No.02/1980 ttg Pemeriksaan.


mengendalikan (1) h Kesehatan
timbulnya PAK  Permenakertrans No.13/MEN/X/2011
 Permanaker No. 01/1976 ttg Dokter
Hiperkes
 Permenaker No. 01/1979 ttg Paramedis
 PMP No.7/1964
 Permenaker No.03/MEN/1985 ttg K3
Pemakaian Asbes

10. Memperoleh penerangan BAB III, Pasal 3 ayat PMP No.7/1964


yang cukup dan sesuai (1) i
NO OBYEK PASAL & AYAT PER. PELAKSANAAN
10. Menyelenggarakan suhu dan BAB III, Pasal 3 ayat (1) j Permenakertrans
lembab udara yang baik No.13/MEN/X/2011

11. Menyelenggarakan pnyegaran BAB III, Pasal 3 ayat (1) k Permenakertrans


udara yang cukup No.13/MEN/X/2011

12. Memelihara kebersihan, BAB III, Pasal 3 ayat (1) l PMP No.7/1964
kesehatan dan ketertiban

13. Memperoleh keserasian antara BAB III, Pasal 3 ayat (1) m Pengatura ergonomi dalam bentuk
tenaga kerja, alat kerja, Pedomaan (Manual) dari ILO
lingkungan, cara dan proses guide lines
kerjanya
14. Mengamankan dan BAB III, Pasal 3 ayat (1) n  Permenaker No.05/1985 ttg
memperlancar pengangkutan Pesawat A & A
orang, binatang, tanaman atau  Permenaker No.32/M/2015 ttg
barang K3Lift Orang dan Barang
Permen 06/M/2017
 Kep. Dirjen No. 407/BW/1999
ttg Teknisi Lifft
 Permenaker No.09/VII/2010 ttg
Operator dan Petugas PAA
NO OBYEK PASAL & AYAT PER. PELAKSANAAN
15. Mengamankan dan BAB III, Pasal 3 ayat (1)  Permenaker No.01/MEN/1980 ttg K3
memelihara segala o Pada Konst. Bangunan
jenis bangunan  Permenaker No. 04/MEN/1980 ttg APAR
 Permenaker No. 02/MEN/1983 ttg
Instalasi Alarm Kebakaran Otomatis
 Permenaker No.02/M/1989 -
32/MEN/1989 ps.46 ttg Inst. Penyalur
Petir
 Permenaker No.31/2015 ps 9 ttg Lift
Orang dan Barang dan Permen
06/M/2017.
 Kep. Dirjen No. 407/BW/1999 ttg Teknisi
Lifft
 Kepmenaker No. 186/MEN/1999 Tim
Damkar
 Permenaker 12/M/2015 ps 10A,
No.33/2015 ttg perubahan K3 Listrik di
Tempat Kerja
 Kep. Dirjen BINAWAS No. 47 &
48/DJPPK2015 ttg Ahli k3 Listrik/Teknisi
NO OBYEK PASAL & AYAT PER. PELAKSANAAN

16. Mengamankan dan mempelancar BAB III, Pasal 3 ayat (1) Permen 05/M/1985 PA&A
pekerjaan bongkar muat, p
perlakukan dan penyimpanan Tidak diatur secara spesifik,
barang ada dalam elemen SMK3

17. Mencegah terkena aliran listrik BAB III, Pasal 3 ayat (1) Permenaker N0.33/M/2015
q perubahan Permen
12/M/2015
 Kep. Dirjen PPK No. 47
dan 48 /DJPPK/2015 ttg
Tenisi / ahli k3 Listrik

18. Menyesuaikan dan BAB III, Pasal 3 ayat (1) r Tidak diatur secara spesifik,
menyempurnakan pengamanan ada dalam elemen SMK3
pada pekerjaan yang bahaya
kecelakaannya menjadi bertambah
tinggi
PER.
NO OBYEK PASAL & AYAT
PELAKSANAAN
19. Syarat KK dalam perencanaan, pembuatan, BAB III, Pasal 4 ayat (1) Peraturan Pemerintah
pengangkutan, peredaran, perdagangan, (2) PP No.50 Tahun
pemasangan, pemakaian, penggunaan, 2012 ttg Penerapan
pemeliraan dan penyimpanan bahan, Sistem Manajemen
barang, produk tehnis dan aparat produksi Keselamatan dan
yang mengandung dan dapat menimbulka Kesehatan Kerja
bahaya kecelakaan. ( SMK3).
Mencakup bidang konstruksi, bahan,
pengolahan dan pembuatan, perlengkapan
alat-alat perlindungan, pengiujian dan
pengesahan, pengepakan atau
pembungkusan, pemberian tanda-tanda
pengenal atas bahan, barang, produk tehnis
dan aparat produksi guna menjamin
keselamatan barang-barang itu sendiri,
keselamatan tenaga kerja yang
melakukannya dan keselamatan umum
NO OBYEK PASAL & AYAT PER. PELAKSANAAN
20. Direktur melakukan pelaksanaan BAB IV - PENGAWASAN  Permenaker No.
umum thd dan pegawai pengawas Pasal 5 ayat (1) (2) 02/MEN/1992 ttg Ahli
dan ahli K3 ditugaskan K3
menjalankan pengawasan langsung  Permenaker
dan membantu pelaksanaannya No.04/MEN/1995 ttg
PJK3
21. Pengajuan banding kepada BAB IV, Pasal 6 Belum diatur
Menteri TK
22. Pembayaran restribusi thd BAB IV, Pasal 7 Permenaker telah diicabut
pelaksanaan pengawasan K3
23. Pemeriksaan kesehatan badan, BAB IV Pasal 8  Permenaker No.
kondisi mental dan kemampuan 02/MEN/1980 ttg Pem.
fisik tenaga kerja yang akan Kesehatan
diterima maupun akan  Permanaker No. 01/1976
dipindahkan sesuai dg sifat ttg Dokter Hiperkes
pekerjaannya  Permenaker No. 01/1979
ttg Paramedis
 Permenaker
No.03/MEN/1982 ttg
Pelayanan Kesehatan
NO OBYEK PASAL & AYAT PER. PELAKSANAAN
24.  Menunjukan dan menjelaskan BAB V – PEMBINAAN  Ada dalam elemen SMK3
kepada tenaga kerja yang baru Pasal 9  Permenaker No.
 Baru memperkerjakan ybs bila 04/MEN/1995 PJK3 yang
sudah yakin telah memahami terkait dengan pembinaan
syarat-syarat K3 K3
 Menyelenggarakan pembinaan
bagi tenaga kerjanya dalam K3

25. Panitia Pembina Keselamatan dan BAB VI – P2K3 Pasal Permenaker No.
Kesehatan Kerja 10 04/MEN/1987

26. Pengurus diwajibkan melaporkan BAB VII, - Permenaker


tiap kecelakaan KECELAKAAN Pasal 11 No.03/MEN/1998 jo. Kep.
Dirjen Pembinaan
Pengawasan
Ketenagakerjaan No.
Kep.84/BW/1998.
27. Hak dan kewajiaban TK BAB VIII Pasal 18 Diatur dalam SMK3
28. Kewajiban bila memasuki tempat BAB IX Pasal 13 Diatur dalam SMK3
kerja
NO OBYEK PASAL & AYAT PER. PELAKSANAAN
29. Kewajiban Pengurus BAB X Pasal 14 Sebagian besar peraturan
pelaksanaan K3 mengatur
kewajiban Pengurus
tempat kerja dan diatur
dalam SMK3

30. Perusahaan Jasa K3 (PJK3) Permenaker


No.04/MEN/1995 ttg
PJK3 yang berlaku untuk
beberapa kegaiatan jasa
di bidang K3

31. Dewan Keselamatan dan Kep.Menaker


Kesehatan Kerja (DK3N) No.Kep.155/M/1984
32. Penerapan SMK3 Peraturan Pemerintah
No.50 Th. 2012
No. PERATURAN
I.K3 MEKANIK
PERMENAKERTRANS
1 K3 Pengangkutan dan Penebangan Kayu
No.PER-01/MEN/1978
PERMENAKER
2 Pesawat Tenaga & Produksi
NO.PER-38/MEN/2016
PERMENAKER
3 Pesawat Angkat & Angkut
No.PER-05/MEN/1985
PERMENAKERTRANS
4 K3 Operator, Petugas dan Teknisi PAA
No.PER-09/MEN/VIII/2010

II. K3 KONSTRUKSI BANGUNAN


PERMENAKER
5
No.PER-01/MEN/1980
SKB Menaker & Men PU No. K3 Pada Konstruksi Bangunnan
174/MEN/1986 dan
6
No.104/Kpts/1986
Kepdir PPK 20/M/2004
No. PERATURAN
III. K3 LISTRIK
PERMENAKER
No.PER- Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
7
12/MEN/2015(Permen Listrik di Tempat Kerja
33/M/2015)
PERMENAKER 02/M/1989-
8 Pengawasan Instalasi Penyalur Petir
NO.PER-32/MEN/2015
PERMENAKER 06/M/2017- Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lift
9
No.PER-31/MEN/2015 Untuk Pengangkutan Orang dan Barang
KEP.DIRJEN Persayaratan, Penunjukan, Hak dan
10
No.KEP-407/M/BW/1999 Kewajiban Teknisi Lift
IV. K3 PENANGGULANGAN KEBAKARAN

PERMENAKERTRANS
11 Syarat-syarat dan Pemeliharaan APAR
No.PER-04/MEN/1980
PERMENAKER
12 Inst. Alarm Kebakaran Otomatik
No.PER-02/MEN/1983
KEPMENAKER Penanggulangan Kebakaran di Tempat
13
No.KEP-186/MEN/1999 Kerja
No. PERATURAN

V. K3 PESAWAT UAP DAN BEJANA TEKANAN

o UU Uap 1930 o Stoom Ordonantie


14 o Per. Uap 1930 o Stoom Verordening

Bejana Tekanan dan Tangki Timbun


PERMENAKERTRANS
15
No.PER-37/M/2016

Kwalifikasi Juru Las


PERMENAKERTRANS
16
NO.PER-02/MEN/1982

Kwalifikasi dan Syarat-syarat Operator


PERMENAKER Pesawat Uap dan BT
17
No.PER-01/MEN/1988
No. PERATURAN
VI. KESEHATAN KERJA
PERMENAKERTRANS
18 Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja
No.Per.02/MEN/1980
PERMENAKERTRANS
19 Pelayanan Kesehatan Kerja
No.Per.03/MEN/1982
Pedoman Diagnosis dan Penilaian Cacat
KEPMENAKERTRANS
20 Karena Kecelakaan dan Penyakit Akibat
No.Kep.79/MEN/2003
Kerja
KEPMENAKERTRANS Pencegahan dan Penanggulangan
21
No.Kep.68/MEN/IV/2004 HIV/AIDS di Tempat Kerja
Pencegahan dan Penanggulangan
PERMENAKERTRANS Penyalagunaan dan Peredaran Gelap
22
No.PER-11/MEN/2005 Narkotika, Psikotropika Dan Zat Adiktif
Lainnya di Tempat Kerja
PERMENAKERTRANS Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
23
No.PER-15/MEN/VIII/2008 (P3K) di Tempat Kerja
PERMENAKERTRANS
24 Alat Pelindung Diri (APD)
No.PER-08/MEN/VII/2010
No. PERATURAN
VIII. KELEMBAGAAN K3
PERMENAKER Panitia Pembina Keselamatan dan
25
No.PER-04/MEN/1987 Kesehatan Kerja (P2K3)
PERMENAKER Tata cara Penunjukan dan Wewenang Ahli
26
NO.PER-02/MEN/1992 K3
PERMENAKER Perusahaan Jasa Keselamatan dan
27
No.PER-04/MEN/1995 Kesehatan Kerja (PJK3)
PERMENAKER Tata Cara Pelaporan dan Pemeriksaan
28
No.PER-03/MEN/1998 Kecelakaan
PERMENAKER NO.PER- Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
29
155/M/1984 Nasional/Wilayah
PERMENAKER
30 Badan Audit SMK3
NO.PER.12/M/2014
No. PERATURAN

IX. SDM K3

PERMENAKER Pelatihan Hiperkes dan Keselamatan Kerja


31
No.PER.01/M/1976 bagi Dokter Perusahaan

PERMENAKER Pelatihan Hiperkes dan Keselamatan Kerja


32
NO.PER-01/M/1979 bagi Paramedis Perusahaan.

PERMENAKER
33 NO.02/M/1992 Ahli Keselamatan danKesehatan Kerja (AK3)

PERMENAKERTRANS Operator dan Petugas Pesawat Angkat


34
NO.09/M/2010 Angkut
No. PERATURAN

IX. PERATURAN SEKTORAL

PERATURAN PEMERINTAH Pengaturan dan Pengawasan Kesealamatn


35
NO.19 TAHUN 1973 Kerja di Bidang Pertambangan

Pengawasan Atas
PERATURAN PEMERINTAH
36 Peredaran,Penimpanan ,dan Penggunaan
NO. 7 TAHUN 1973
Pestisida

PERATURAN PEMERINTAH Keselamatan Kerja pada Permurnian dan


37
NO. 11 TAHUN 1979 Pengolahan Migas

PERATURAN PEMERINTAH Penerapan Sistem Manajemen


38
NO. 50 TAHUN 2012 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
PERMENAKER STANDAR KOMPETENSI KERJA
NASIONAL INDONESIA (SKKNI)
• KEPMEN NO.KEP.42/M/III/2008 – BIDANG K3
• KEPMEN NO.KEP.209/M/X/2008 – HIGIENE INDUSTRI
• KEPMEN NO.KEP.121/M/VII/2010 – DOKTER KESEHATAN KERJA
• KEPMEN NO.KEP.324/M/XII/2011 – PARAMEDIS K3
• KEPMEN NO.KEP.325/M/XII/2011 – BEKERJA DI KETINGGIAN
• KEPMEN NO.KEP.326/M/XII/2011 – BEKERJA DI RUANG TERBATAS
• KEPMEN NO.KEP.350/M/IX/2014 – K3 KONSTRUKSI

• KEPMEN NO.KEP.248/M/V/2007 - SUBSEKTOR INDUTRI MIGAS


BIDANG K3
• KEPMEN NO.KEP.157/M/VIII/2010 – SEKTOR MINERAL BATU BARA
DAN GAS BUMI BIDANG K3
PENGAWASAN PELAKSANAAN
UU No. 1 Tahun 1970
1.Direktur PNK3 melaksanakan pengawasan
umum pelaksanaan UU No.1 tahun 1970.
2.Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan menjalankan
pengawasan langsung terhadap ditaatinya UU
Keselamatn Kerja.
3.Ahli Keselamatan Kerja menjalankan pengawasan
langsung ditaatinya UU Keselamatn Kerja di
tingkat perusahaan.
MEKANISME PENGAWASAN
UU No. 1 Tahun 1970
A. Dasar Hukum Pengawasan :
1.UU No.3 Tahun 1951 tentang Pengawasan Perburuhan
2.UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
3.UU NO.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
4.UU NO.21 Tahun 2003 tentang Pengesahan Konvensi
ILO No.81 tahun 1947 tentang Pengawasa Ketenaga
kerjaan Dalam Industri dan Perdagangan.
5.Permenaker No.Per. 04/Men/1984 tentang Pengawasan
Ketenagakerjaan Terpadu.
MEKANISME PENGAWASAN
UU No. 1 Tahun 1970
B. Pelaksanaan Pengawasan :

1. Sosialisasi Peraturan Perundang2an Bidang


Norma K3.
2. Penegakan Hukum dengan tahapan :
a. Upaya Preventiv Edukatif.
b. Upaya Represif Non Yustisial
c. Upaya Represif ProYustisia.
Upaya Preventif Edukatif

a.Pengawas Ketenagakerjaan melaksanakan pembinaan


kpd perusahaan dan pekerja melalui sarana
sosialisasi/penyuluhan progran K3.
b.Pengawas Ketenagakerjaan melaksanakan
pemeriksaan baik awal/berkala untuk mengetahui
pelasanakaan K3 di perusahaan.
c. Hasil pemeriksaan/temuan Pengawas KK dicatat
dalam Akte Pengawasan di perusahaan ybs.
d. Atas temuan Pengawas KK di bidang K3 di buat
Nota Pemeriksaan untuk di sampaikan kepada
pimpinan perusahaan ybs.
Upaya Represif Non Yustisial

Apabila rentang waktu untuk perbaikan yang telah


ditetapkan dalam Nota Pemeriksaan atas
temuan/pelanggaran norma K3, pengusaha/pengurus
tidak mengindahkan/melaksanakan kewajibannya,
maka akan dilakukan upaya pemaksaan yang
diformulasikan dalam bentuk Surat Pernyataan di
luar lembaga peradilan, bahwa tidak melaksanakan
Nota Pemeriksaan.
Upaya Represif Pro Yustisial

Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan selaku Penyidik


Pegawai Negeri Sipil ( PPNS ) memiliki kewenangan
khusus di bidang Norma K3 untuk melakukan
Penyelidikan dan Penyidikan kepada
pengusaha/pengurus perusahaan yang melanggar
norma K3 .
Dalam pelaksanaan tugasnya Pegawai Pengawas
Ketenagakerjaan selaku PPNS berada dibawah
koordinasi dan pengawasan (KORWAS) Kepolisian
Repiblik Indonesia (POLRI).
KETENTUA SANKSI
UU No. 1 Tahun 1970
1. Sanksi Pidana :
Pelanggaran terhadap Peraturan
Perundangan di bidang Norma K3 dapat
dikenakan ancaman Pidana hukuman
kurungan selama-lamanya 3 (tiga)bulan atau
denda setinggi-tinginya Rp.100.000,- (seratus
ribu rupiah).
KETENTUAN SANKSI
UU No. 13 Tahun 2003
2. Sanksi Administrasi:
UU No. 13 Tahun 2003 – Pasal 190 ayat 1
Menteri atau pejabat yang ditunjuk mengenakan sanksi
administratifatas pelanggaran pasal 87 :
a.Teguran Lisan
b. Peringatan Tertulis
c. Pembatasan Kegiatan Usaha
d. Pembekuan Kegiatan Usaha
e. Pembatalan Persetujuan
f. Pembatalan pendaftaran
g. Pemberhentian sementara/tetap alat produksi
h. Pencabutan Ijin Usaha
ANCAMAN PIDANA
ATAS PELANGGARAN

1. HUKUMAN KURUNGAN (ps.15)


2. DENDA (ps.15)

74
SANKSI
UU 13/2003
 Ps. 35 : Kewajiban pemberi kerja memberikan
perlindungan atas K3;
 Ps. 186 : Pelanggaran thd ps. 35 :

– Sanksi Pidana : kurungan 1 bln (paling singkat) dan


kurungan 4 th (paling lama);
– Denda : Rp 10 juta (paling sedikit) dan Rp.400 juta
(paling banyak)

75
UU 13/2003 Ps. 190
SANKSI ADMINISTRASI ATAS PELANGGARAN
a. Teguran
b. Peringatan tertulis
c. Pembatasan kegiatan usaha
d. Pembekuan kegiatan usaha
e. Pembatalan persetujuan
f. Pembatalan pendaftaran
g. Penghentian sementara sebagian atau seluruh
alat produksi
h. Pencabutan ijin
76
PERAN K3
DALAM PERUSAHAAN
Sebagai LOSS CONTROL untuk mengendalikan
kerugian dan effisiensi
Sebagai COMPLIANCE AGENT untuk
meyakinkan terpenuhinya norma-norma dan
peraturan K3 dalam perusahaan
Sebagai ADVISORY BODY terhadap unit
usaha/karyawan dalam penerapan K3
Sebagai MANAGEMENT TOOLS dalam
menjalankan fungsi kontrolnya dalam aspek K3
77
QUESTION ?

78

Anda mungkin juga menyukai