Anda di halaman 1dari 6

PEMBINAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

PENANGGULANGAN KEBAKARAN

TINGKAT DASAR I / KELAS D


(PETUGAS PERAN KEBAKARAN)

Materi :

MANAJEMEN PENANGGULANGAN
KEBAKARAN
DAFTAR ISI

1 Manajemen Penanggulangan Kebakaran ........................................................................ 2

2 Konsep Manajemen Penanggulangan Kebakaran .......................................................... 3

3 PRE FIRE CONTROL ......................................................................................................... 3

4 IN CASE FIRE CONTROL .................................................................................................. 4

5 POST FIRE CONTROL ...................................................................................................... 4

1
1 Manajemen Penanggulangan Kebakaran
Keberadaan suatu sistem manajemen penanggulangan kebakaran sangat dibutuhkan oleh
suatu bangunan gedung dengan resiko bencana kebakaran, manajemen penanggulangan
kebakaran terdiri dari beberapa kebijakan seperti, yang dijelaskan di Keputusan Menteri Negara
Republik Indonesia, NO 11/KPTS/2000 tentang manajemen penanggulangan kebakaran
bangunan gedung, dalam peraturan tersebut disebutkan jika suatu gedung harus memiliki sistem
manajemen penanggulangan kebakaran seperti, mempunyai prosedur operasional tentang
penanggulangan kebakaran, sarana dan prasarana penanggulangan kebakaran, inspeksi atau
pemeliharaan peralatan pemadam kebakaran dan tim khusus penanggulangan kebakaran.
Prosedur operasional merupakan tata cara untuk melakukan pekerjaan mulai awal hingga akhir
yang didahului dengan penilaian risiko terhadap pekerjaan tersebut yang mencakup tentang
keselamatan dan kesehatan tenaga kerja terkait. Begitu juga dengan prosedur operasional
tentang penanggulangan kebakaran yang bertujuan untuk pencegahan dan penanggulangan
kebakaran dalam suatu gedung. Prosedur operasional tentang penanggulangan kebakaran harus
mencakup semua terkait tentang tata pelakasanaan tentang penanggulangan kebakaran seperti,
prosedur pencegahan risiko timbulnya api atau kebakaran, prosedur tentang pembentukan
personil atau tim penanggulangan kebakaran disuatu gedung, prosedur tentang pengadaan
sarana prasarana penanggulangan kebakaran, prosedur tentang cara pemadaman kebakaran,
prosedur tentang evakuai diri, prosedur tentang pemeriksaan dan pemeliharaan sarana
prasarana penanggulangan kebakaran (Keputusan Menteri Negara Republik Indonesia, NO
11/KPTS/2000 tentang manajemen penanggulangan kebakaran bangunan gedung). Sebaiknya
prosedur operasional disosialisasikan secara umum untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja
pada gedung tersebut, selain itu prosedur operasional juga harus diperbarui sesuai dengan
kondisi gedung yang berubah

2
2 Konsep Manajemen Penanggulangan Kebakaran
Konsep manajemen penanggulangan kebakaran berdasarkan pendekatan teknik dengan
mencermati fenomena kebakaran, adalah mencakup semua aktifitas dari prakondisi sampai
dengan pasca kejadian.

Gambar 1
Konsep manajemen penanggulangan kebakaran

3 PRE FIRE CONTROL

a. Identifikasi potensi bahaya kebakaran


b. Identifikasi tingkat ancaman bahaya kebakaran
c. Identifikasi scenario
d. Perencanaan tanggap darurat
e. Perencanaan system proteksi kebakaran
f. Pelatihan

3
4 IN CASE FIRE CONTROL

a. Deteksi Alarm
b. Pedamkan
c. Lakalisir
d. Evakuasi
e. Rescue
f. Amankan

5 POST FIRE CONTROL

Setia terjadi kebakaran baik besar maupun kecil, termasuk hamper terbakar harus
dilakukan langkah.

 INVESTIGASI  ANALISIS  REKOMENDASI  REHABILITASI

4
Penerapan manajemen K3
a. Pendekatan Hukum : K3 merupakan ketentuan perundangan yang
bersifat wajib.
b. Pendekatan Ekonnomi : K3 mencegah kerugian dan meningkatkan
produktivitas.
c. Pendekatan Kemanusiaan : Kecelakaan menimbulkan penderitaan bagi korban
danK3 melindungi perkerja dan masyarakat.

1. Untuk menangani masalah K3 penanggulangan kebakaran diperlukan adaya


petugas, atau unit organisasi yang bertanggung jawab terhadap usaha pencegahan
kebakaran, pemeliharaan sistem proteksi kebakaran dan melakukan usaha
pemadaman pertolongan korban dan penyelamatan harta benda apabila terjadi
kebakaran.

2. Tempat kerja yang berpotensi bahaya kebakaran tinggi mutlak diperlukan adanya
unit khusus yang mengelola masalah kebakaran secara manajerial (fire safety
management)

Anda mungkin juga menyukai