Tingkat Dasar I
Penanggulangan
Kebakaran
D A S A R - D A S A R K 3 P E N A N GGU L A N G A N K E B A K A R A N
Dasar-dasar K3 Penanggulangan Kebakaran
Kepmenaker R.I No. KEP. 186/MEN/1999, Tentang Unit Penanggulangan Kebakaran Ditempat
Kerja
Kepmenaker R.I No. KEP. 186/MEN/1999,
“Tentang Unit Penanggulangan Kebakaran Ditempat Kerja” Pasal, 2
Penanggulangan
Kebakaran
MANAJEMEN PENANGGULANGAN KEBAKARAN
Dasar-dasar manajemen penanggulangan kebakaran
ASPEK LEGAL
4. Memperkecil kerugian, kerusakan harta benda perorangan yang mungkin mengakibatkan
klaim pada perusahaan
5. Untuk memenuhi Target tentang produksi atau bisnis
6. Berkaitan dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku
SISTEM
MANAJEMEN KEBAKARAN
KOMITMEN
PERBAIKAN
BERKELANJUTAN
PERENCANAAN
PELAKSANAAN
PEMULIHAN KESIAPSIAGAAN
PENANGANAN
PENCEGAHAN
1. ENG. CONTROL, CARA KERJA AMAN
2. PROSEDUR PENCEGAHAN KEBAKARAN
3. IDENTIFIKASI BAHAYA
4. INSPEKSI, OBSERVASI, PELAPORAN BAHAYA
5. DLL
KESIAPSIAGAAN
1. PROSEDUR TANGGAP DARURAT KEBAKARAN
2. TRAINING KOMPETENSI KARYAWAN/PETUGAS
3. SIMULASI TANGGAP DARURAT
4. PERSEDIAAN & KESIAPAN PERALATAN
PENANGANAN
1. PROSEDUR PENANGANAN KEBAKARAN
2. PERINGATAN & PEMBERITAHUAN
3. KOMUNIKASI PENANGANAN
4. KOORDINASI & MOBILISASI
5. EVAKUASI KORBAN
6. PENGAMANAN AREA KEBAKARAN
7. DLL
PEMULIHAN
1. PROSEDUR PEMULIHAN
2. INVESTIGASI KECELAKAAN
3. KAJIAN TERHADAP DAMPAK KEBAKARAN
4. PEMBERSIHAN AREA DAMPAK KEBAKARAN
5. DLL
PRIORITAS PENANGGULANGAN
KEBAKARAN
1. Keselamatan petugas pemadam kebakaran dan nyawa
orang lain
2. Pencegahan penyebaran kebakaran
3. Perlindungan terhadap lingkungan
4. Perlindungan terhadap properti/asset
3
PENGETAHUAN API
Api Adalah Suatu proses kimia yaitu proses
oksidasi cepat yang menghasilkan panas dan
cahaya
Sumber oksigen adalah dari udara, Sumber panas antara lain: panas
dimana dibutuhkan paling sedikit matahari, permukaan yang panas,
sekitar 15% volume oksigen dalam nyala terbuka, gesekan, reaksi kimia
udara agar terjadi pembakaran. eksotermis, energi listrik, percikan api
listrik, api las / potong, gas yang
Udara normal di dalam atmosfir dikompresi
kita mengandung 21% volume
oksigen.
PERPINDAHAN PANAS
Radiasi
Suatu benda dapat terbakar apabila diletakkan di
dekat sumber panas yang menyala. Energi panas
akan berpindah melalui gas / udara secara langsung
dan tegak lurus ke segala arah
PERPINDAHAN PANAS
Konveksi
Penyebaran api dapat terjadi dari tingkat yang
lebih rendah ke tingkat yang lebih tinggi sejalan
dengan meningkatnya gas panas yang diproduksi
sumber api tersebut
PERPINDAHAN PANAS
Konduksi
Panas dari api dapat menjalar
melalui benda padat antara lain dari
bahan logam yang tak terlindung
PRINSIP-PRINSIP PENCEGAHAN
& PENANGGULANGAN KEBAKARAN
I
OKSI RANTA
I
G EN REAKS
KIMIA
Powder Foam
Metode Pemadaman Api
SMOTHERING
System Pemadaman – Isolasi Oksigen
BAHAN BAKAR
CO2 Powder
I
OKSI RANTA
I
G EN REAKS
KIMIA
Metode Pemadaman Api
COOLING
System Pemadaman – Isolasi Sumber Panas
BAHAN BAKAR
Hydrant
I
RANTA
OKSIG I
EN REAKS
KIMIA
PANAS
Metode Pemadaman Api
BREAKING CHAIN REACTION
BAHAN BAKAR
I
RANTA
OKSIG I
EN REAKS
KIMIA
APAR harus dilakukan pemeriksaan dan perawatan secara rutin minimal 1 bulan sekali.
Bagian bagian yang harus di check antara lain: Type Type Type
1. Kondisi Lock Seal – Apakah masih terpasang CO2 Foam Powder
dengan kuat/tidak putus
2. Kondisi Tabung – Apakah ada perubahan bentuk
dari tabung APAR (penyok, bocor, keropos,
ataupun karat
3. Kondisi Handle & Presure – Apakah handle
dalam kondisi baik/berfungsi dan Apakah
presure masih bagus (jarum gauge menunjuk ke
warna hijau)
4. Kondisi Selang - Apakah dalam kondisi baik (tidak ada kebocoran, robek ataupun
buntu).
5. Untuk APAR powder – Apakah powder menggumpal atau tidak.
6. Penempatan – Apakah APAR ditempatkan di tempat yang mudah dijangkau, tidak
terhalang oleh benda lain, memiliki Sign, dan terpasang form inspeksi
PENANGGULANGAN KEBAKARAN
Pemadaman Kebakaran
Cara pemadaman kebakaran
menggunakan KARUNG / KAIN /
HANDUK :
Basahi karung / kain / handuk,
Sebelum menutup, pastikan posisi
pemadaman searah dengan arah
angin,
Tutup rapat dengan cepat.
4
Sistem Proteksi
Kebakaran
1. S I S T E M P R O T E K S I PA S I F
2. S I S T E M P R O T E K S I A K T I F
1. Sistem proteksi Aktif
Smoke Detector
SISTEM PROTEKSI AKTIF
SPOT SYSTEM DETECTOR TERDIRI DARI 4 JENIS :
Kelebihan alat ini adalah dapat memberikan input adanya kebakaran lebih
cepat karena dioperasikan oleh manusia
Kelemahanya adalah bila tidak ada orang disekitar alat ini pada saat terjadi
kebakaran
HYDRANT
Adalah alat bantu supply air untuk keperluan pemadaman
Digunakan untuk memadamkan api yang telah membesar dan tidak terkendali
Dioperasikan oleh beberapa orang (regu) dan dilengkapi dengan :
1.Pemancar
2.Selang yang dilengkapi kopling (couple)
3.Kunci Hydrant
4.Kepala Hydrant
5.Box Hydrant
HYDRANT
PERLENGKAPAN HYDRANT
Box Hydrant
Kepala Hydrant
Selang + kopling Kepala Hydrant
Pemancar
Kunci Hydrant
Pemancar
Kunci Hydrant
Selang + kopling Box Hydrant
SPRINKLER SYSTEM
◦Adalah suatu system jaringan pipa di dalam gedung yang akan memancarkan air melalui
sprinkle secara otomatis bila terjadi kebakaran di dalam gedung
contohnya sebagai tambahan dinding, lantai dan pintu yang tahan api .
Prosedur Darurat 5
Bahaya Kebakaran
Direnc
an
a nak an
losses
PROSEDUR
PENANGANAN KEADAAN DARURAT
PROSEDUR PENANGANAN KEADAAN
Perencanaan Penanganan
Keadaan Darurat
Penanganan
Keadaan Darurat
DARURAT
Pengendalian Peralatan
Keadaan Darurat
Catatan Terkait
PROSEDUR
PENANGANAN KEADAAN DARURAT
I. Perencanaan Penanganan Keadaan Darurat
Buat rencana pengendalian terhadap potensi keadaan darurat yang ada dengan
metode dokumentasi berupa pembuatan Standar Keadaan Darurat
Lakukan uji coba penanganan keadaan darurat sesuai jadwal uji coba
1. Setiap karyawan yang mengetahui adanya keadaan darurat harus melaporkannya kepada
team penanganan keadaan darurat.
2. Team penanggulangan keadaan darurat bertanggungjawab menangani keadaan darurat
yang ada. Untuk keadaan darurat kebakaran, penggunaan alat pemadam mengikuti
standar penggunaan APAR
3. Jika keadaan darurat tidak dapat ditangani oleh team penanggulangan keadaan darurat,
maka koordinator team harus segera menghubungi pihak luar yang terkait untuk
meminta bantuan
4. Setelah keadaan terkendali, koordinator team bertanggungjawab melakukan koordinasi
investigasi bersama Management Representatif dan kepala departemen terkait maksimal
2 X 24 jam.
5. Lakukan aktivitas pemulihan keadaan segera setelah keadaan terkendali
6. Simpan semua record investigasi sesuai prosedur pengendalian catatan
PROSEDUR
PENANGANAN KEADAAN DARURAT
III. Pengendalian Peralatan Keadaan Darurat