LABORATORIUM PUSAT HIGIENE PERUSAHAAN

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

DISNAKERTRANS PROVINSI DKI JAKARTA
 DIFINISI LABORATORIUM
• Laboratorium menurut kamus besar bahasa
Indonesia adalah tempat atau ruangan tertentu
yang dilengkapi dengan peralatan untuk
mengadakan percobaan.
• Sedang menurut standar laboratorium OSHA 29
CFR 1910.1450, laboratorium tempat
berlangsungnya aktivitas penangan bahan kimia
dan penggunaan bahan kimia dalam kuantitas
relatif kecil pada aktivitas yang bersifat non
produksi.
 LABORATORIUM
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

1. LABORATORIUM FISIKA
2. LABOROTORIUM KIMIA
3. LABORATORIUM BIOLOGI
4. LABORATORIUM KESEHATAN KERJA
5. LABORATORIUM ERGONOMI
6. LABORATORIUM KESELAMATAN KERJA
7. LABORATORIUM ASBESTOS
RESIKO
RESIKO BAHAYA
BAHAYA DI
DI TEMPAT
TEMPAT KERJA
KERJA

TENAGA
KERJA
PAK Kec. Kerja
KESEHATAN KESELAMATAN
APD APM
PROSES
PROSES

BAHAN ALAT

Polusi
Polusi
LINGKUNGAN
LINGKUNGAN
NAB
NAB
KESELAMATAN KERJA KESEHATAN KERJA
1. Safety Hazard
- Mechanic 1.Health
- Electric
- Kinetic
• Physic
- Substances - flammable • Chemicl
- Explosive • Biologic
- Combutable Accidental release
• Ergonomic
- Corrosive
• Psychologic
2. Konsekkuensi 2. Konsekuensi
- Accident Injuries Minor Terpapar kontak penyakit
Mayor
Fatal Mendadak , menahun, kanker dan dampa
Damage terhadap masyarakat umum (Prolonged
- Mendadak, dramatis, bencana Reaction)
(Sudden Reaction) 3. Konsentrasi kepedulian
3. Konsentrasi Kepedulian • Environment (bahan pencemar)
- Proses
- Equepment, facilites, tools • Exposure
- Working Practice • Work hours
- Guarding • PPE
- Pengalaman
- Karir lapangan + latihan • Pendidikan
-Titik berat pada kerusakan Aset, • Karir Jabatan sesuai Pend.
- Sepertinya urgen (bahaya mendadak) • Titik berat pada bahaya tersembunyi
- Prinsip pende,katan
• Sepertinya kurang urgen
- Pengkajian resiko
- Untuk memperkecil resiko • Prinsip pendekatan : Pengkajian
kepaparan, Untuk memperkecil kepaparan
PENILAIAN LINGKUNGAN KERJA

NO MEASUREMENT – NO DATA
NO DATA – NO INFORMATION
NO INFORMATION- NO MANAGEMENT
NO MANAGEMENT – NO POLICY
 TUJUAN PENGUKURAN LK
1. Untuk mengetahui tingkat risiko
2. Untuk pengetahui pajanan pada karyawan
3. Untuk pemenuhan peraturan (aspek legal)
4. Untuk menghetahui program pengendalian yang
sudah dilaksanakan
5. Untuk memastikan apakah suatu area aman
untuk dimasuki karyawan
6. Untuk mengetahui jenis dan besaran hazard
secara lebih spesifik
Manfaat penerapan dan akreditasi
ISO/IEC 17025:
1.Pengurangan risiko, memungkinkan laboratorium untuk menentukan
apakah personel melakukan pekerjaan dengan benar dan sesuai dengan
prosedur. 2.
2.Komitmen untuk semua personel laboratorium sesuai dengan
kebutuhan pelanggan.
3.Perbaikan terus-menerus sistem manajemen laboratorium.
4.Pengembangan keterampilan personel melalui program pelatihan dan
evaluasi efektivitas kerja mereka.
5.Meningkatkan citra serta meningkatnya kepercayaan dan kepuasan
pelanggan..
6.Pengakuan internasional, melalui perjanjian saling pengakuan antar
badan akreditasi di berbagai negara.
7.Menghindari kesalahan dan pengulangan dari proses pengujian atau
kalibrasi. .
8.Pengurangan pengaduan dan keluhan pelanggan. .
9.Keuntungan dalam bidang pemasaran jasa laboratorium.
10.Perbandingan kemampuan antar laboratorium
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
BAB Tenaga
BABII. .ISTILAH
ISTILAH Pasal 1
Tenaga
kerja
kerja

a
a ?
? --Ruangan
p
Ruangan
AAp --lapangan
lapangan
--Terbuka
Terbuka

rjaa
keerj
--Tertutup
Tertutup

att k
--Bergerak
Bergerak

mppa
--Tetap
TTeem
Tetap

usaha
usaha

Sumber
Sumberbahaya
bahaya Barang/jasa
Barang/jasa
 RUANG LINGKUP
Pasal 2
(1) Yang diatur oleh Undang-undang ini ialah
keselamatan kerja dalam segala tempat kerja,
kerja
baik di darat, di dalam tanah, di permukaan air, di
dalam air maupun di udara, yang berada di dalam
wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia;

Kritria Tempat kerja terdapat 3 unsur pokok

1. Adanya kegiatan usaha
2. Adanya orang yang bekerja
3. Terdapat sumber bahaya
 PERATURAN PERUNDANGAN YANG TERKAIT
NO. PARAMETER PERATURAN
1 Kebisingan Permenaker. 13/2011
2 Tekanan Panas Permenaker. 13/2011
3 Pencahayaan PMP. No. 7 tahun 1964
4 Radiasi Permenaker. 13/2011
5 Getaran/vibrasi Permenaker. 13/2011
6 Sinar Ultra Violet Permenaker. 13/2011
7 Gas/uap Permenaker. 13/2011
8 Asbes Permenaker. 03/1986
9 Pengendalian Bahan Kimia Kepmenaker. 187/1999
10 Ergonomi/antrophometri Permenakertrans.02/MEN/80
11 Spirometri Permenakertrans.02/MEN/80
12 Audiometri Permenakertrans.02/MEN/80
13 Alat Pelindung Diri Permenaker.09/2010
 FAKTOR-FAKTOR BAHAYA LINGKUNGAN KERJA
A.Faktor Fisik :
Kebisingan, Getaran, Tekanan Panas, Tekanan Dingin,
Gelombang Elektro Magnetik, Sinar Ultraviolet, Pencahayaan
B.Faktor Kimia :
Gas, Uap, Debu, Fume, Asap Kabut, Cairan Dan Benda Padat
Serat
C.Faktor Biologi :
Baik Dari Golongan Hewan Dan Tumbuhan
D.Faktor Fisiologi :
Sikap Dan Cara Kerja, Konstruksi Mesin
E.Faaktor Psikologis :
Suasana Kerja, Hubungan Antara Pekerja Atau Dengan
Pengusaha
 PENGERTIAN PENGUKURAN

1.PERALATAN LABORATORIUM
2.METODE DAN PROSEDUR PENGAMBILAN
CONTOH UJI,
3.ANALISA LABORATORIUM
4.NILAI AMBANG BATAS (NAB)
 TUJUAN PENILAIAN LINGKUNGAN KERJA

1. MENGETAHUI TINGKAT KETERPAPARAN DARI TENAGA

KERJA TERPAPAR PADA SESUATU FAKTOR BAHAYA YANG
MELAMPAUI NAB.
2. MENGETAHUI APAKAH NORMA ATAU PERATURAN YANG
DITETAPKAN ATAU DILAKSANAKAN OLEH PERUSAHAAN
3. MENGETAHUI EFEKTIVITAS ALAT KENDALI YANG ADA
4. UNTUK MENDAPATKAN DATA LINGKUNGAN KERJA UNTUK
KEPENTINGAN LEGAL
5. MERENCANAKAN DALAM PENGADAAN ALAT-ALAT
PELINDUNG DIRI
6. UNTUK MEMBANTU DIAGNOSA PENYAKIT AKIBAT KERJA
7. MENGETAHUI ADANYA POTENSI KECELAKAAN PADA SUATU
ALAT/PESAWAT PRODUKSI TANPA PENGAMAN
 LABORATORIUM PENGUJIAN FISIKA
NO. NAMA ALAT FUNGSI

1 SOUND LEVEL METER KEBISINGAN

2 HEAT STRESS APARATUS TEKANAN PANAS

3 LUX METER PENERANGAN

4 ULTRA VIOLET METER SINAR ULTRA VIOLET

5 VIBRATION METER GETARAN

6 ELF METER RADIASI ELEKTOMAGNETIK

7 VELO ANEMO METER KECEPATAN UDARA

 HEATSTRESS MONITOR
HEAT STRESS MONITOR

PERSONAL HEAT STRESS

SOUND LEVEL METER
LUX METER
LUX METER
NOISE DOSE METER
VIBRASI METER
Vibration
Whole Body Pad Location :

Seat.
Back Rest.
Standing.
Measurements and sensor location
must be done in each work area.
 UV radiometer

ULTRA VIOLET METER

Radiasi frekwensi radio dan
gelombang mikro
LAJU KECPATAN UDARA
LABORATORIUM PENGUJIAN KIMIA
 PENGUJIAN DEBU
 PENGUJIAN GAS
 PENGUJIAN UAP
 PENGUJIAN ASAP
 IV. PENGUJIAN LINGKUNGAN KERJA

2. Pengujian Faktor Kimia

• Pengujian kadar gas
• Pengujian kadar uap
• Pengujian kadar partikulat
• Pengujian kadar fumes
• Pengujian kadar VOCs
• Pengujian Asbestos
• Pengujian Emisi cerobong
• Pengujian Emisi sumber bergerak
• Pengujian faktor biologi (angka kuman)
STATIONER EQUIPMENT
 AAAS (ATOMIC ABSORBTION SPECTROMETER)
 Graphite Furnace AAS
 Hydride Generation AAS
 Cold Vapour AAS
 GC ( Gas Chromatography )
 HPLC (High Performance Liquid Cromatograp)
 GC-MS
 X-Ray Difractometer & PSA
 UV-Vis Spectroscopy
 Polarising Light Microscopy
ATOMIC ABSORBTION SPECTROFOTOMETER

Ashing
ATOMIC ABSORBTION SPECTROFOTOMETER (AAS)
AAS (Atomic Absorption Spectroscopy)
• FLAME AAS for METAL
Elements
– Aluminium ; Arsenic
– Cadmium ; Manganese
– Cromium ; Nickel
– Cuprum ; Selenium
– Ferro ; Mercury
– Sn/Timah ; Timbal
GAS CHROMATOGRAPHY (GC)
GAS CHROMATOGRAPHY
GAS CHROMATOGRAPHY
 KEGUNAN GAS CHROMATOGRAPHY
FID (flame Ionisasi Detector)
UNTUK MENGANALISA ZAT-ZAT KIMIA YANG BERSIFAT
MUDAH MENGUAP (VOLATILE ORGANIK COMPOUND)

ECD (Electron Cupture Detector)

UNTUK MENGANALISA PESTISIDA ORGANOPHOSPHAT DAN PESTISIDA
ORGANOCHLORINE

TCD (Thermal Conductivity Detector)

FPD (Flame Photometric Detector)
HIGH PERFONMENCE LIQUID CHROMATOGRAPHY
(HPLC)
HPLC (High Performan Liquid Chromatograph)
 Alat untuk menganalisa pestisida
(Organophosphat, Organochlorin)
HPLC- Detector
 JENIS PERALATAN LABORATORIUM UNTUK
PENGUJIAN LINGKUNGAN KERJA

 Combustabled Gas Detector mengukur gas

 Gamma-Ray Monitor mengukur sinar gamma
 ELF meter mengukur gelombang elektromagnetik
 Ultra Mist mengukur mist
 Air flow meter mengukur kecepatan udara
 Digital Dust Indicator mengukur dust
 Mercury Vapour Analyser mengukur uap mercury
 Analisa air limbah industri (PH meter, Alkaliniti meter,
BOD, COD)
JENIS PERALATAN LABORATORIUM UNTUK PENGUJIAN
LINGKUNGAN KERJA
 Mini Pump (mengambil sampel Personal,
Environment)
 Impinger Set untuk menyerap sampel
 HVS ( High Volume Sampler) mengukur debu total
 LVS (Low Volume Sampler ) mengukur debu total
 PM-10 mengukur debu ukuran 10 mikon
 PM-2,5 mengukur debu ukuran 2,5 mikon
 Stack Sampler Model USEPA-5 ISOKINETIC
mengukur emisi cerobong/gas buang emisi
 Respirable untuk mengukur debu < 10 mikron
 YG TERGOLONG PARTIKEL

 Debu (Kekuatan mekanis-Alami)

 Mist (Penyemprotan-Pembuihan)
 Fume (Peleburan logam)
 Asap (Partikel karbon < 0,5 mikron
bercampur senyawa HC-->
pembakaran tak sempurna)
 Kabut (ttk-ttk air mengembun di
udara)
 Smog (gabungan smog fog)
 Relative size of particles
• Respirable dust 4 micron
• Thoracic dust 10 micron
• Inhalable dust 100 micron

RESPIRABLE

THORACIC (PM10)

INHALABLE
Particulate Sampling
PARTIKEL DEBU
10 MICRON
PARTIKEL DEBU
2,5 MICRON
 Non Partikel
• Gas bentuk fluida elastis yg
mengisi seluruh ruangan pd
suhu & Tekanan normal
• (Uap air, Uap minyak dll.)
Impingers
Used to collect reactive gases
and vapors
May have fritted nozzle to
improve contact with air and liquid
Contains liquid medium specified
in method
Sample pump used to bubble air
through impinger
Liquid physically dissolves or
chemically reacts with chemical
of interest
IMPINGER GAS
SAMPLER
 Gas & Vapor Sampling

With sorbent tubes

Main bed
Precision drawn
Back-up bed glass tube
Retaining clip

Foam separator
Colorimetric Tubes…
Active Sampling
LABORATORIUM KESEHATAN KERJA
NO. NAMA ALAT FUNGSI

1 AUDIOMETER PMX DAYA DENGAR

2 SPIROMETER PMX FUNGSI PARU

3 REACTION TIMER PMX KELELAHAN

4 ERGOCYCLE PMX KA. FISIK

5 TREATMILL PMX KA.FISIK

6 ALAT UJI KIMIA LOGAM, DARAH DAN PMX LOGAM DARAH

URINE DAN URINE

7 ALAT HIV-AIDS PMX HIV-AIDS

8 ANTROPHOMETER SET PMX UKURAN TUBUH

PEMERIKSAAN PENURUNAN DAYA DENGAR
PEMERIKSAAN
PADADAYA DENGAR
TENAGA AUDIOMEYTER
KERJA
 Peralatan Kesehatan Kerja
PEMRIKSAAN FNGSI PARU DENGAN SPIROMETER
 LABORATORIUM
ASBESTOS
 Kualitatif mengindentifikasi jenis
serat asbes
 Kuantitatif Analisis menghitung serat
asbes di udara
 What is ASBESTOS?

•Michael A. Coffman & Jaswant Singh :(Patty’s Ind. Hygiene & Tox.4th ed./p.388)
The term asbestos is a commercial name referring to a group of naturally
occurring fibrous silicates.
•John H. Duffus :( Environmrntal Toxicology / p.124)
Asbestos is a fibrous material made up largely of magnesium silicate.

•Suma’mur P.K. :( Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja / p.132)

Asbes adalah campuran berbagai silikat, tapi terpenting Magnesium Silikat.

• Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor: Per-03/MEN/TAHUN 1985:

( Himpunan Peraturan Perundangan Kes.Ker / p.157)
Asbes adalah serat yang belum terikat oleh semen atau bahan lain.

Sumadi Ricki M. Mulia

Phase Contrast microscope
LABORATORIUM ASBESTOS
 Group of ASBESTOS

Asbestos

H Serpentine Amphibole

Oxygen
Magnesium
Silicon
H Hidrogen
H

Amphiboles more brittle & tend to clave longitudinally

 Minerological Classification of Asbestos:
(Patty’s Ind. Hygiene & Tox.4th ed./p.389)

Mineral Mineral Chemical

Group Formula
Serpentine Chrysotile (asbestos putih) (Mg,Fe)6(OH)8Si4O10
Amphibole Actinolite Ca2Fe5(OH)2Si8O22
Amphibole Tremolite Ca2Mg5(OH)2Si8O22
Amphibole Amosite (asbestos abu-abu /coklat), Mg7(OH)2Si8O22
Amphibole Crosidolite (asbestos biru) NaFe(SiO3)2FeSiO3.xH2O
Amphibole Anthrophylite (Mg, Fe)7(OH)2Si8O22
Sumber: Patty’s Industrial Hygiene and Toxicology 4th ed; Volume 1, Part B

Chrysotile is composed of curly fibers that can shear into smaller fibrils (individual fibre)
Amphiboles crystallize in straight double chains, resulting in needle-like structures
Jenis bahan yang mengandung serat asbes
ASBESTOS ROOF
PLAT COPLING
crishotile
amosite
crosidolite
Gambaran serat asbes diudara setelah dilihat dimikroscope
dengan pembesaran 400 x
PARTIKEL UKURAN 5 µM
 LABORATORIUM KESELAMATAN KERJA
No. NAMA ALAT
1 SHOE IMPACT TESTING
2 HYDROSTATIC TEST
3 EARTH RESISTANT TESTER
4 ISULATION TESTER
5 TANK METER
6 INFRARED THERMOMETER
7 ULTRASONIC RESISTANT TESTER
8 HELM IMPACT TEST
9 KARMANTEL
10 FIREMAN SET
FUNGSI
PENGUJIAN SEPATU
PENGUJIAN BEJANA TEKAN
PENGUJIAN PENANGKAL PETIR
PENGUJIAN ISOLASI
PENGUJIAN TEGANGAN
PENGUJIAN KABEL
PENGUJIAN PLAT KETEL UAP
PENGUJIAN TOPI PENGAMAN
PENGUJIAN TALI PENGAMAN
PENGUJIAN APD
 LABORATORIUM PENGUJIAN AIR
LIMBAH INDUSTRI

• PENGUJIAN AIR PENGISI KETEL

• PENGUJIAN AIR KETEL
 PENGUJIAN AIR PENGISI KETEL
DERAJAT KESADAHAN CaCo3 (ppm) ION Ca (ppm)
1. KESADAHAN AIR PENGISI KETEL

1. KARAT (KOROSI)
LUNAK < 50 < 2,9

AGAK LUNAK 50 - 100 2,9 - 5,9

SADAH 100 - 200 5,9 - 11,9

SANGAT SADAH > 200 > 11,9

 KARAT (KOROSI)
• PH (DERAJAT KEASAMAN AIR) PH NETRAL YANG DIHARAPKAN 7 - 10
• TINGGINYA KADAR MgCl2 DAN GARAM-GARAM SULFAT
• TINGGINYA KADAR OKSIGEN TERLARAUT DALAM AIR (BOD DAN COD)

3. TIMBULNYA PEBUSAAN AIR KETEL

BEBERAPA HAL YANG PERLU DIKETAHUI :

 SYARAT UNTUK AIR KETEL HARUS MEMENUHI KRITERIA YANG
DITENTUKAN
 METODE PENGUJIAN AIR PENGISI KETEL MENGACU PADA STANDAR
NASIONAL MAUPUN INTERNATIONAL.
 LABORATORIUM ERGONOMI
• PENGUKURAN ANTROPOMETRI
• PENGUKURAN SARANA KERJA
• ERGOMETRI
• PEMAKAIAN TENAGA
• KEMAMPUAN FISIK
• PENGUKURAN KELELAHAN
• TES HARVARD
 PENGUKURAN ANTROPOMETRI
• PEDOMAN DALAM PENYESUAIAN UKURAN-UKURAN
SARANA KERJA TERHADAP TENAGA KERJA TERDIRI
DARI 17 VARIABEL
• INSTRUMEN
• ANTROPOMETER/PELVIMETER/SEPALOMETER
• METERAN LOGAM GULUNG(DIKALIBRASI)
• 2 BUAH PENGGARIS SEGITIGA DIGUNAKAN SEBAGAI
PENUNJUK BATAS YANG DIUKUR PADA TENAGA
KERJA.
 PENGUKURAN SARANA KERJA

• TEMPAT DUDUK
• TINGGI TEMPAT DUDUK, PANJANG ALAS DUDUK, DAN LEBAR
TEMPAT DUDUK
• SANDARAN PINGGANG, SANDARAN TANGAN, DAN SUDUT
ALAS DUDUK
• MEJA KERJA
• TINGGI MEJA KERJA SIKAP BERDIRI/DUDUK DAN LEBAR MEJA
• TEBAL DAUN MEJA, PERMUKAAN MEJA DAN LUAS PANDAN
GAN
 ERGOMETRI
• ILMU UNTUK MENGUKUR KERJA
• PEMAKAI TENAGA UNTUK MELAKUKAN KERJA
• KAPASITAS KERJA FISIK
• PENGUKURAN OKSIGEN DAN VOLUME
OKSIGEN MAKSIMUM SECARA TIDAK
LAN GSUNG
 PEMAKAIAN TENAGA
PENGUKURAN PEMAKAIAN TENAGA
1.KANTUNG DOUGLAS
2.GAS METER KOFRANYI- MICHLAELIS
3.PNEUMOTAKOGRAF WOLF
4.ANALISA KONTINYU
5.VOLUME UDARA PERNAPASAN PER MENIT
6.DENYUT JANTUNG
 KEMAMPUAN FISIK MAKSIMUM
• NORMOGRAM ASTRAND, ERGOMETER,
MASTER STEP TEST, TREADMILL(UJI LATIH
JANTUNG)
• UJI KAPASITAS KERJA FISIK
• TES HARVARD
• TES LARI 12 MENIT/2,4 KM
 TES HARVARD
• UJI NAIK TURUN BANGKU DARI HARVARD
• TINGGI BANGKU 19 INCI
• KECEPATAN NAIK TURUN 30 LANGKAH/MENIT
• LAMA PENGUJIAN 5 MENIT SAMPAI TIMBUL LELAH
• DENYUT NADI DIHITUNG DALAM MASA 1-1,5 : 2-2,5 : 3 – 3,5
MENIT SETELAH UJI DIHENTIKAN
• + HASIL DIDAPAT DENGAN MEMBAGI LAMA NARIK TURUN
(DALAM DETIK DIKALI 100) DENGAN 2 KALI JUMLAH NADI
DALAM MASA PEMULIHAN
• + BURUK ; < 55 , RENDAH ; 55 – 64 , SEDANG, 65 – 79 BAIK,
80 89 , SANGAT BAIK > 89
 PENGUKURAN KELELAHAN
1. DENGAN ALAT DIGITAL FLICKER FUSSION
MEMBEDAKAN CAHAYA KEDIP DENGAN CAHAYA KONTINYU

2. DENGAN ALAT REACTION METER TIMER

MENGETAHUI WAKTU REAKSI SETELAH MENERIMA RANGSANG DARI
SUARA ATAU CAHAYA YANG DITAMPILKAN SECARA DIGITAL
 DATA PRIBADI
Nama : Sumadi, SKM,MM
Instansi : Pusat Hiperkes dan Keselamatan Kerja
Disnakertrans Provinsi DKI Jakarta
Jl. A Yani 69-70 Telp/Fax : 021-4209820
Alama rumah : Perum. Kranggan Permai, Jl. Tanjung Raya
Blok, BS.04 No. 24-25 Jatisampurna - Bekasi
Pendidikan dan Pelatihan :
1. Emergency Respon Plant (Training Tanggap Darurat)
2. OHS Training University of Quensland Australia
3. Abestos Traning University of Sidney Australia
4. Pengawas Ketenagakerjaan
5. Training of Trainer Sefety and Health
6. Uji Profesiensi Laboratorium
7. Auditor System Manajemen Lingkungan
8. OHSAS 18001
9. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja
Pengalaman Kerja
Dosen K3 pada :
1. Universitas Indonusa Esa Unggul - Jakarta
2. Universitas Muhammadiyah – Jakarta
3. Universitas Respati Indonesia - Jakarta
4. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) BINAWAN –
Jakarta

Organisasi K3
1. Ketua Asosiasi Laboratorium Lingkungan DKI Jakarta
2. Anggota Assosiasi Profesi dan Keahlian Higiene Industri –
DKI Jakarta.
3. Anggota MASTAN -KAN