Anda di halaman 1dari 33

Adjusting Your Workstation

to Fit Your Body

Chandra Satrya
chandra@ui.ac.id
chandra.satrya@gmail.com
0811 81 4649
Outline

1. Definisi Ergo
2. Konsep dasar ergonomi
3. Manfaat ergonomi dalam menunjang
kualitas kerja
4. Program-program ergonomi di
perkantoran
DEFINISI ERGONOMI
Yunani kuno, yaitu :
“ERGON” dan “NOMOS”

Ergon : kerja
Nomos : hukum/ aturan
KARAKTERISTIK MANUSIA

Dalam melakukan pekerjaan,


manusia memiliki 2 (dua)
karakterik: Kapasitas
1. Fungsi-fungsi tubuh
memiliki kapasitas untuk
bekerja Limitasi
2. Memiliki keterbatas
ERGONOMIC MODEL

ENVIRONMENTAL
- WORKPLACE
- ORGANISATIONAL

USER

TOOLS AND TASK OR


EQUIPMENT JOB
Menurut OSHA
Ergonomics adalah science of
 “designing the job to fit the worker,
instead of forcing the worker to fit
the job.”
 Idealnya ergonomics dapat :
 Membuat pekerjaan lebih safe yaitu dengan
mencegah terjadi injuri, dan kejadian sakit.
 Membuat pekerjaan lebih mudah, ringan yaitu
dengan menyesuaikan pekerjaan dengan
kemampuan dan keterbatasan pekerja.
 Membuat pekerjaan lebih menyenangkan dengan
mengurangi faktor stres fisik dan mental.
 Membuat penghematan karena pekerjaan lebih
efisien dan efektif.
TUJUAN Penerapan Ergonomi Perkantoran

 Memaksimalkan efisiensi kerja manusia


 Meningkatkan status kesehatan dan
keselamatan kerja
 Memberikan kenyamanan dan daya tarik
 Memaksimalkan kepercayaan untuk
mencapai peningkatan produktivitas.
RUANG LINGKUP ILMU

Fisiologi Psikologi Anatomi

ERGONOMI

Manajemen Disain Engineering


GUIDELINES
STRATEGIES & PAUSE EXERCISES

 Personal Strategies
 Task and Postural Variety
 Pause Exercises
Ergonomic Factors Perkantoran

Pada dasarnya bisa dibagi 2 (dua) faktor


saja:
1. Faktor Lingkungan
2. Faktor Fisik
1. Faktor Lingkungan

 Pendengaran
 Penglihatan
 Aspek kesehatan umum dan
comfort
Chandra satrya, 2013

Beberapa contoh masalah Ergonomi yang


disebabkan faktor lingkungan adalah:

 Sick Building Syndrom


 Excessive noise
Ergonomi Perkantoran

 Kurang pencahayaan
 Temperatur berlebihan
Ergonomi Perkantoran Chandra satrya, 2013

tempat kerja anda?


Bagaimana dengan
Chandra satrya, 2013

2. Faktor Stress Fisik


Ini berkaitan dengan faktor penekanan pada jaringan
lunak pada bagian tubuh tertentu, misal pada:
 Persendian
 Otot
 Saraf
 Tendon
 Tulang
Ergonomi Perkantoran

Kelainan diatas sering dikelompokkan dengan sebutan:


 CTD (Cumulative Trauma Disorder)
 RSI (Repetitive Strain Injuries
Chandra satrya, 2013

Faktor Risiko
Faktor risiko berkaitan dengan CTD yang terjadi di
perkantoran adalah:
 Repetition
 Postur Janggal
 Pressure yang berlebihan dan lama
 Vibrasi
Ergonomi Perkantoran
Chandra satrya, 2013

Risk Factors: Repetition


 Pengetikan / keystrokes yang berulang-
ulang
 Data entry yang berjam-jam, dan hari
ke hari.
 Pen-stempelan yang banyak.
Ergonomi Perkantoran

 Angkat angkut yang sering.


 Pergerakan / Penggunaan mouse yang
berulang-ulang
Chandra satrya, 2013

Risk Factors:
Awkward Positions
 Membungkuk
 Mengetik dengan posture pergelangan tangan pada
sisi / sendi alas yang tidak baik.
 Bahu terangkat ketika mengetik
 Pencapaian / posisi mouse yang jauh
 Perputaran leher karena sering mengambil benda
Ergonomi Perkantoran

lain.
 Mengangkat benda yang terlalu rendah, atau diatas
bahu.
Ergonomi Perkantoran Chandra satrya, 2013

YANG MUDAH
STRATEGI PENCEGHAN
Personal Strategies
 POSTURE KERJA, dapat menyebabkan:
 Uncomfortable
 Muscular tension.
 Take responsibility for Personal behaviours
 Work and home factors affect our energy
levels and scope for change
 Positive relationships are important for
physical and mental health.
Task and Postural Variety
 Postural breaks are essential
 Hal ini penting untuk mencegah “Kelelahan”,
“Ketidak-nyamanan”, meningkatkan “Efisiensi
Kerja”, “Konsentrasi Kerja”.
 Change your seated position frequently
 Make sure your feet rest on the floor or on a footrest and adjust
the backrest occasionally for example to recline (when talking
on the telephone). Ensure the backrest of your chair is
supporting (presses in against) your low back for most of the
day.
 Try standing occasionally
 Ada kalanya bekerja berdiri baik mengurangi kekakuan  Misal,
membaca file di filling kabinet, berdiri ketika pembicaraan telefon dan
dialog dengan orang lain.

Chandra Satrya
Pause Exercises

 Short task breaks and stretches are recommended


 Setidaknya sekali per jam
 Berdiri dan berjalan juga penting.
 Exercise dapat dilakukan diwaktu waktu istirahat. untuk
meredakan ketegangan otot.

Chandra Satrya
GUIDELINES - DESIGNING OFFICE WORK

1. Early Intervention
2. Supervisor Responsibilities
3. Staff Responsibilities
4. Working from home office arrangements

Chandra Satrya
Intervensi Awal
 Tujuan utama mendisain sistem kerja yang ergonomis
adalah:
 Mencegah timbulknya keluahan-keluhan karena
gangguan pada otot dan rangka.
 Mencegah Ketidak-nyamanan dalam bekerja.
.
 Menggunakan Checklist untuk memonitor ada
tidaknya Postur Janggal. Berkaitan dengan
keterbatasan ergonomi tempat kerja,

Chandra Satrya
Supervisor Responsibilities
Di perkantoran selayaknya ada seorang petugas
yang bertanggung-jawab terhadap K3.
Tugasnya a.l:

 Staff induction and training


 Job design

Chandra Satrya
Staff Responsibilities

 Segera melaporkan gejala “discomfort” pada supervisor


 Keterlambatan berarti akan memperburuk risiko yang
akan timbul.
 Tindakan perbaikan diperlukan untuk mencegah risiko
lebih lanjut
 Mematuhan prosedur kerja

Chandra Satrya
GUIDELINES - EQUIPMENT SET UP
Layar Monitor
 Atur brightness and contrast antara teks dan latar-
belakangnya.
 Cegah refleksi (sinar pantulan), glare (silau)
 Gunakan Layar Monitor yang bisa di atur, rotasi
horizontal dan vertikal.
 Tinggi Layar monitor harus sesuai. Teks yang teratas
harus berada dibawah garis horizontal dari mata (15
derajat)
 Atur teks yang ditampilkan : Ukuran, Warna yang
sesuai.
 Jangan melebihi 6 warna dalam halaman yang sama.

Chandra Satrya
GUIDELINES - EQUIPMENT SET UP

Dokumen Holder
Hindari posisi material tergeletak mendatar diatas meja.
Hal ini akan memperburuk postur kerja. Bila berlangsung
lama bisa menyebabkan “muscle tension” ( kaku otot )..

Hal-hal yang perlu diperhatikan


 Jaraknya sama dengan Layar monitor
 Stabil, bebas dari getaran.
 Disainnya sesuai dengan kebutuhan. Misal, sesuai dengan
ukuran dokumen, berat dokumen, kemudahan dalam
penggunaan.

Chandra Satrya
GUIDELINES - EQUIPMENT SET UP

Posisi Keyboards
 Posisi keyboard kira-kira setinggi siku.
Mouse
 Sedekat mungkin dengan keyboard.
Chairs
 Sandaran: mengakomodir kontur punggung
 Beberapa ukuran tinggi perlu disesuaikan, spt: tinggi
alas duduk, tinggi sandaran lengan.
 Kursi yang disarankan adalah:
 Kursi yang “adjustable”
 Stabil  gunakan kursi dengan 5 kaki.

Chandra Satrya
GUIDELINES - EQUIPMENT SET UP

Meja Kerja
 Luas permukaan meja harus bisa mengakomodir
penempatan material yg digunakan, pergerakan yang
dibutuhkan.
 Mixed tasks eg computer and clerical – 150 cm x 90 cm
 Singe tasks eg computer only - 120 cm x 90 cm
 Tinggi permukaan meja.  kira-kira 3-5 cm diatas siku
 Ruang kaki
 Perlu diperhatikan hal-hal yang akan mempersempit ruang
kaki: laci meja yg ketebalan, tumpukan barang dibawah meja.

Chandra Satrya
Layout penggunaan Permukaan Meja

 Pada dasarnya permukaan meja dibagi 3 area:


 Area yang paling sering digunakan
 Area yang sering digunakan
 Area yang jarang digunakan.

Chandra Satrya

Anda mungkin juga menyukai